Anda di halaman 1dari 57

PENUNTUN CSL

SISTEM RESPIRASI

Penyusun :

Tim Sistem Respirasi

Diberikan pada mahasiswa semester II


Program Studi Kedokteran FKK UMJ

SISTEM RESPIRASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019

- 1 -Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


PENGANTAR

Buku panduan skill lab sistem respirasi ini berisi 8 (delapan) keterampilan utama,
yaitu :
1. Keterampilan Teknik Anamnesis, dengan keluhan utama yang
berhubungan dengan sistem Respirasi, penggalian riwayat penyakit
lebih spesifik mengarah ke sistem respirasi.
2. Keterampilan Pemeriksaan Fisik paru. Diharapkan mahasiswa mampu
melakukan pemeriksaan fisik paru secara berurutan.
3. Keterampilan cara membaca foto rontgen yang berkaitan dengan
kelainan-kelainan sistem respirasi.
4. Keterampilan penggunaan Nebulizer, sebagai salah satu terapi
mengatasi sesak napas.
5. Ketrampilan Terapi oksigen, diharapkan selesai praktikum mahasiwa
mampu menentukan kebutuhan oksigen pada kasus respirasi.
6. Ketrampilan edukasi berhenti merokok, diharapkan mahasiswa mampu
melakukan motivasi untuk berhenti merokok dan mengenal kuesioner
yang digunakan.
7. Teknik pembuatan preparat hapus, pewarnaan, dan pemeriksaan
mikroskopik sputum BTA.
8. Pemeriksaan Spirometri untuk menilai fungsi paru.
Buku panduan ini selain memuat panduan belajar langkah-langkah melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan keterampilan klinik lain, juga berisi daftar tilik
sebagai lembar penilaian dari instruktur terhadap mahasiswa sebagai penilaian
akhir serta membantu dalam menilai kemajuan tingkat keterampilan yang dilatih.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan dan penyusunan buku panduan ini.

Koordinator Sistem Respirasi

- 1 -Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


TATA-TERTIB KEGIATAN ALIH KETERAMPILAN KLINIK /
CLINICAL SKILL LABORATORY (CSL)

Sebelum pelatihan
1. Membaca Penuntun Belajar (manual) Keterampilan Klinik Sistem yang
bersangkutan dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan
dilakukan.
Pada saat pelatihan
1. Datang 10 menit sebelum CSL dimulai.
2. Wajib mengikuti seluruh kegiatan CSL sesuai dengan jadwal rotasi yang
telah ditentukan.
3. Tidak diperkenankan memanjangkan kuku lebih dari 1 mm.
4. Mengenakan jas laboratorium yang bersih dan dikancing rapih pada setiap
kegiatan CSL. Bagi mahasiswi yang berjilbab, jilbabnya harus
dimasukkan ke bagian dalam jas laboratorium.
5. Buanglah sampah kering yang tidak terkontaminasi (kertas, batang korek
api, dan sebagainya) pada tempat sampah non medis. Sampah yang telah
tercemar (sampah medis), misalnya kapas lidi yang telah dipakai, harus
dimasukkan ke tempat sampah medis yang mengandung bahan
desinfektan untuk didekontaminasi, dan sampah tajam dimasukan pada
tempat sampah tajam.
6. Berpartisipasi aktif pada semua kegiatan latihan.
7. Memperlakukan model seperti memperlakukan manusia atau bagian tubuh
manusia.
8. Bekerja dengan hati-hati.
9. Tidak diperkenankan menghilangkan, mengambil atau meminjam tanpa
ijin setiap alat dan bahan yang ada pada ruang CSL.
10. Setiap selesai kegiatan CSL mahasiswa harus merapihkan kembali alat dan
bahan yang telah digunakan.
11. Pengulangan CSL dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Membuat surat permohonan pengulangan CSL ke bagian pendidikan
tembusan ke bagian CSL dengan melampirkan materi yang akan

- 2 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


diulang dan jumlah peserta yang akan ikut paling lambat 3 hari
sebelum hari pelaksanaan.
b. Pengulangan CSL dilaksanakan pada saat tidak ada jadwal
perkuliahan dengan atau tanpa pendamping dari instruktur.
c. Pengulangan CSL dilaksanakan sampai maksimal pukul 21.00 WIB.

SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB CSL

1. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan CSL pada materi tertentu,
maka mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti kegiatan CSL
pada jadwal berikutnya untuk materi tertentu tersebut.
2. Bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan CSL tidak sesuai dengan jadwal
rotasinya dianggap tidak hadir.
3. Bagi mahasiswa yang persentasi kehadiran CSLnya < 75 % dari seluruh
jumlah tatap muka CSL, maka mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian
CSL.
4. Kerusakan alat dan bahan yang ada pada ruang CSL yang terjadi karena
ulah mahasiswa, resikonya ditanggung oleh mahasiswa yang
bersangkutan.
5. Bagi mahasiswa yang menghilangkan, mengambil atau meminjam tanpa
ijin setiap alat dan bahan yang ada pada ruang CSL akan mendapatkan
sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.

- 3 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………..………………………….………………. 1

Tata Tertib………………………………………………………………… 2

Daftar isi…..……………………………………………………………… 4

Anamnesis dan pemeriksaan fisik ……………………………………….. 5

Daftar tilik anamnesis………………..…………………………………… 10

Daftar tilik pemeriksaan fisik ……………………………………………. 13

Teknik penilaian foto toraks………………..…………………………....... 15

Daftar tilik penilaian foto toraks………………..………………………… 17

Teknik nebulizer………………..…………………………......................... 19

Daftar tilik teknik nebulizer………………..…………………………....... 22

Terapi Oksigen………………..…………………………............................ 24

Daftar tilik terapi oksigen………………..…………………………............ 29

Edukasi berhenti merokok………………..…………………………........... 30

Daftar tilik edukasi berhenti merokok………………..……………………. 36

Pemeriksaan BTA………………..…………………………........................ 46

Daftar tilik pemeriksaan BTA………………..…………………………...... 51

Pemeriksaan Spirometri…………………………………………………… 53

Daftar tilik pemeriksaan Spirometri……………………………………….. 58

- 4 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


TEKNIK ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK PASIEN
GANGGUAN RESPIRASI
Anamnesis adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter

(pemeriksa) dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang

penyakit yang diderita dan informasi lainnya yang berkaitan yang dapat

mengarahkan diagnosis penyakit pasien. Banyak keluhan yang akan disampaikan

oleh pasien tentang penyakitnya, walaupun demikian tidak semua keluhan atau

informasi-informasi yang disampaikan dapat bermakna atau berkaitan dengan

sistem Respirasi sehingga diperlukan suatu teknik bertanya untuk menggali

informasi tersebut.

Pemeriksaan fisik pada sistem Respirasi sebenarnya dimulai dari

pemeriksaan hidung sampai ke pemeriksaan paru, tapi pada CSL ini hanya

menjelaskan tentang teknik pemeriksaan fisis paru. Pemeriksaan fisis paru ini

meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pemeriksaan ini dilakukan

dengan tujuan untuk mendapatkan tanda-tanda (sign) yang berkaitan dengan

penyakit. Pada CSL ini pemeriksaan dilakukan dengan manekin ataupun dengan

orang coba. Khusus pemeriksaan auskultasi disiapkan tape yang berisi bunyi nafas

fisiologis dan patologis.

MANFAAT

1. Membantu dalam menegakkan diagnosis penyakit dari seorang pasien.

2. Membantu dokter dalam melakukan tindakan selanjutnya

3. Mengetahui perkembangan dan kemajuan terapi

4. Dipakai sebagai standar pelayanan dalam memberikan pelayanan paripurna

pada pasien

- 5 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


PEMERIKSAAN ANAMNESIS DAN FISIS DIAGNOSTIK PARU

Tujuan Instruksional Umum


Mahasiswa diharapkan mampu melakukan anamnesis lengkap dan pemeriksaan
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi secara berurutan dan mampu mengetahui
keadaan normal dan abnormal pada sistem tersebut.

Tujuan Instruksional Khusus


1. Melakukan anamnesis pasien dengan lengkap dan sistematis.
2. Melakukan pemeriksaan inspeksi :

• Melakukan inspeksi dari depan dan dari belakang thorax

• Mampu membedakan bentuk normal dan abnormal rongga thorax


3. Melakukan pemeriksaan palpasi

• Mampu merasakan perbandingan gerakan napas kanan dan kiri penderita

• Mampu membandingkan fremitus suara kiri dan kanan penderita


4. Melakukan pemeriksaan perkusi

• Mampu melakukan pemeriksaan perkusi dari atas ke bawah secara


sistematis

• Mampu melakukan perkusi untuk mengetahui batas paru-hepar


5. Melakukan auskultasi

• Mampu melakukan pemeriksaan auskultasi secara sistematis

• Mampu mendengarkan suara nafas saat inspirasi dan ekspirasi

• Mampu melakukan auskultasi dinding thorax belakang

• Mampu membedakan suara nafas normal dan abnormal

Media dan alat bantu pembelajaran


a. Daftar panduan belajar untuk anamnesis
b. Daftar panduan belajar untuk pemeriksaan fisis diagnostik paru
c. Stetoskop, lap, air mengalir, probandus/manekin/auscultation trainer dan
smartscope/ amplifier speaker system/dual head training stetoskop

- 6 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


d. Status penderita, pulpen, pensil
Metode pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan system skor

DESKRIPSI KEGIATAN ANAMNESIS PENDERITA GANGGUAN PARU

Kegiatan Waktu deskripsi

1. Pengantar 2 menit Pengantar

2. Bermain peran 23 menit 1. Mengatur mahasiswa


tanya jawab 2. Dosen memberikan contoh
bagaimana cara melakukan anamnesis
yang benar
3. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya

3. Praktek 90 menit 1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa


melakukan anamnesis kelompok sesuai dengan ketentuan
paru 2. Setiap pasangan praktek melakukan
anamnesis
3. Pelatih mengawasi sampai
memberikan perintah bila ada hal-
hal yang diperlukan

4. Diskusi 15 menit Apa yang dirasakan oleh mahasiswa


dan kendala/kesulitan yang dialami
selama melakukan kegiatan
Dosen menyimpulkan apa yang
dilakukan mahasiswa

Total Waktu 150 menit

- 7 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


PENUNTUN BELAJAR ANAMNESIS PADA PENDERITA
GANGGUAN RESPIRASI
A. ANAMNESIS KELUHAN UTAMA BATUK
LANGKAH KLINIK
1. PERSIAPAN PERTEMUAN
- penampilan pemeriksa
- waktu yang cukup
- tempat yang aman

2. SAAT ANAMNESIS
1. Memperlihatkan sikap yang ramah, mengucapkan salam
2. Perkenalkan diri melalui jabat tangan
3. Menjelaskan tujuan anamnesis dan mendapatkan inform consent (tujuan,
kerahasiaaan, persetujuan)
4. Menciptakan suasana yang bersahabat dalam rangka membina sambung rasa
5. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
6. Menjadi pendengar yang baik
7. Memberikan kesempatan kepada penderita untuk memberikan respon
8. Anamnesis dimulai dengan menanyakan identitas yaitu :
Nama, Umur, Alamat Status perkawinan, Pekerjaan
9. Menanyakan keluhan utama (batuk) dan menggali riwayat penyakit sekarang.
Menanyakan
• Onset dan lamanya keluhan batuk
• Sifat dari batuk (kering atau produktif)
• Warna lendir dan apakah disertai darah
• Keluhan lain yang menyertai batuk
• Sudah pernah berobat atau belum, bila sudah, bagaimana hasilnya.
10. Riwayat penyakit masa lalu
• Apakah pernah menderita penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya?
• Tanyakan penyakit lain yang pernah diderita
11. Mengenal riwayat psikososial
• Tanyakan kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan/berpengaruh dengan keluhan
sekarang. Misalnya riwayat merokok, riwayat pekerjaan, alergi akan binatang
peliharaan, makanan atau obat, dll
12. Riwayat penyakit dalam keluarga dan lingkungan
• Apakah ada anggota keluarga atau lingkungan yang menderita penyakit/keluhan
yang sama, bila ada ditanyakan kedekatannya dengan yang menderita (adanya
penyakit keturunan / tertular keluarga/lingkungan)
3. MELAKUKAN ANAMNESIS SISTEM LAIN
 Menanyakan fungsi fisiologis sistem lain , mulai dari kepala sampai kaki. Bila
ada keluhan, lanjutkan anamnesis berdasarkan keluhan tersebut.

4. PENUTUP
 Melakukan pengulangan hasil wawancara/cross check Mengakhiri
pembicaraan dengan ucapan terima kasih dan akan dilanjutkan dengan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya..

- 8 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


B. DAFTAR TILIK PELAKSANAAN ANAMNESIS

Skor
No. Aspek yang dinilai
0 1 2

A Membina Sambung Rasa dan informed consent

1 Memperlihatkan sifat menerima, mempersilahkan


penderita duduk, sopan, wajah cerah dan menyiapkan
alat tulis untuk menulis status (medical record)

2 Menjadi pembicara dan pendengar yang baik, lafas


jelas, bertanya dengan baik dan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami, sering menyebut nama pasien,
menunjukkan sikap empati, menghindari sikap
interogasi,
3 Mendapatkan inform consent ( menjelaskan tujuan,
apa yang akan dilakukan, berjanji akan menjaga
kerahasiaan dan minta kesediaan)

B Menanyakan Identitas

4 Menanyakan nama, umur, alamat, pekerjaan, status


perkawinan

C Keluhan Utama

5 Menanyakan keluhan utama

D Menggali riwayat penyakit sekarang

6 Menanyakan kapan dan lamanya gangguan

7 Menanyakan karakteristik dan perjalanan penyakit

8 Menanyakan keluhan tambahan, kaitannya dengan


gangguan

9 Menanyakan apakah pernah diobati, obatnya, hasilnya

E Menggali riwayat penyakit dahulu

10 Menanyakan kemungkinan adanya penyakit yang


sejenis sebelumnya dan penyakit lain yang diderita

- 9 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


F Menggali riwayat penyakit/penyakit keluarga dan
lingkungan sekitarnya

11 Menanyakan ada tidaknya dalam keluarga yang


menderita penyakit yang sama dan hubungan pasien
dengan anggota keluarga tersebut.

12 Menanyakan keadaan rumah, lingkungan, dan


tetangga yang menderita sakit yang sama

G Melakukan anamnesis sistem lain

13 Menanyakan fungsi fisiologis lain yang terganggu


sesuai dengan sistem / organ dan mengembangkan bila
ada yang terganggu

H Menggali riwayat psikososial

14 Menanyakan kebiasaan-kebiasaan yang ada kaitannya


dengan keluhan, seperti merokok, banyak bergadang.

I Riwayat alergi

15 Riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan dan


lingkungan

J Mengakhiri Anamnesis

16 Melakukan cross check

17 Mencatat hasil anamnesis dengan jelas dan sistematik


dan memberikan WD (diagnosis kerja) dan DD
(diagnosis diferensial) serta menuliskan anjuran
pemeriksaan penunjang.

18 Mengakhiri wawancara, memberi ringkasan anamnesis

Keterangan :
1. : Tidak dilakukan
2. : Dilakukan, tetapi tidak benar/ tidak lengkap
3. : Dilakukan dengan benar dan lengkap

- 10 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNOSTIK PENDERITA GANGGUAN RESPIRASI
Persiapan
• Penderita diminta melepaskan pakaian
• Mempersilahkan penderita berbaring terlentang
• Pemeriksa berdiri disamping kanan penderita
INSPEKSI
1. Melakukan pemeriksaan awal dengan memperhatikan
 Rambut (tampak kering atau tidak, mudah rontok atau tidak)
 Mata (konjugtiva terlihat anemis atau tidak, sklera terlihat ikterik atau tidak)
 Hidung (sekret, bekuan darah, massa atau benjolan)
 Mulut (mukosa, tonsil, faring, sekret)
 Leher (Trakhea di tengah atau tidak, pembesaran KGB)
2. Perhatikan bentuk dada
• Simetris atau tidak
• Cekung atau cembung salah satu sisi atau kedua-duanya
• Apakah penderita menggunakan otot-otot tambahan untuk bernafas
• Perhatikan apakah terdapat daerah-daerah yang menonjol atau retraksi lokal
• Apakah terdapat bagian yang menonjol pada dinding dada waktu bernapas,
pelebaran pembuluh darah vena (venectasis)
PALPASI
3. Palpasi, dengan menggunakan kedua telapak tangan untuk memastikan
 Apakah terdapat nyeri tekan lokal
 Apakah terdapat massa atau krepitasi
4. Meletakkan kedua telapak tangan pada dinding anterior dan lateral dada
5. Mempersilahkan menarik nafas panjang dan melihat ekspansi dada saat dinamis
simetris atau tidak
6. Mempersilahkan mengucapkan kata “tujuh-tujuh“ atau “iii iii iii“
7. Menentukan perbedaan vokal fremitus kiri dan kanan
PERKUSI (mengetok jari tengah dengan jari tengah yang lain di atas bagian badan yang
diperiksa)
8. Melakukan perkusi dari atas kebawah pada dada depan merata di seluruh dada
membentuk pola huruf S.
9. Membandingkan tempat-tempat yang sama pada kedua sisi kanan dan kiri
Menentukan batas paru – hepar (anterior) dan batas bawah paru kiri –kanan
AUSKULTASI
10. Stetoskop diletakkan pada anterior, lateral dan posterior dada secara sistematis
11. Penderita diminta untuk menarik nafas panjang
12. Lakukan auskultasi secara sistematis dan bandingkan bunyi yang terdengar pada
tiap sisi
13. Menentukan jenis suara napas dasar: Vesikuler, Bronkovesikuler dan Bronkial
14. Menentukan suara napas tambahan : Rhonki, Wheezing, Stridor dan pleural
friction rub

- 11 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


POSTERIOR
15. Melakukan pengulangan pemeriksaan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
bagian posterior tubuh

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIS PARU

Skor
No. Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Menjelaskan tujuan pemeriksaan dan mendapatkan
informed consent dan meminta pasien melepaskan pakaian
dan berbaring

2 Pemeriksa berdiri di samping kanan penderita

A INSPEKSI
3 Melakukan pemeriksaan kepala (rambut, mata, hidung dan
mulut)

4 Pemeriksaaan leher (trakhea dan pembesaran KGB leher)


5 Perhatikan bentuk dada : simetris kiri dan kanan dan
menyebutkan kelainan yang ditemukan (bila ada)

B PALPASI
6 Meletakkan kedua telapak tangan pada anterior dada di 3
tempat ( superior, medial dan lateral)

7 Mempersilahkan menarik nafas panjang


8 Meminta pasien menyebut kata “tujuh tujuh” atau ii ii
9 Menentukan perbedaan vokal fremitus kiri dan kanan
C PERKUSI
10 Melakukan perkusi pada dada dari atas ke bawah dan
membandingkan kiri-kanan, membentuk pola huruf S

11 Melakukan perkusi pada punggung dari atas ke bawah dan


membandingkan kiri-kanan, membentuk pola huruf S

- 12 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


12 Menentukan batas paru – hepar
Menentukan batas bawah paru kiri -kanan

D AUSKULTASI
13 Meletakkan stetoskop membran dan meminta penderita
menarik nafas panjang

14 Melakukan auskultasi pada dada bagian depan dan dinding


belakang dada secara sistematis membentuk pola huruf S

15 Menentukan jenis suara napas (dasar dan tambahan)


16 Melakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi dan auskultasi
bagian belakang dada dalam posisi penderita duduk.

Keterangan :
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan, tetapi tidak benar
2 : Dilakukan dengan benar

- 13 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


TEKNIK PENILAIAN FOTO THORAX PADA SISTEM RESPIRASI

Foto thorax adalah foto X-ray pada thorax yang dibuat untuk membantu
melihat kelainan-kelainan yang ada pada rongga thorax. Pemeriksaan ini merupa
kan pemeriksaan yang cukup penting dalam penegakan diagnosis penyakit, utama
nya sistem respirasi. Pada foto thorax ini kita dapat melihat kelainan-kelainan
yang ada pada paru, pleura, organ-organ mediastinum, tulang-tulang dan pada
jaringan lunak sekitarnya. Dalam pembuatan foto thorax haruslah diperlihatkan
beberapa keadaan sehingga foto thorax yang dihasilkan dapat memenuhi syarat.

Indikasi Foto Thorax


1. Pasien dengan riwayat batuk.
2. Pasien dengan sesak
3. Nyeri dada
4. Untuk check up
5. Kelainan-kelainan pada dinding thorax

Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti pembelajaran ini maka mahasiswa mampu melakukan
penilaian terhadap foto thorax dengan kelainan-kelainan penyakit sistem respirasi.

Tujuan Instruksional Khusus


1. Mampu menentukan jenis posisi foto thorax
2. Mampu membedakan foto thorax yang memenuhi syarat/tidak
3. Mampu menentukan adanya kelainan pada paru-paru dan pleura

Media dan alat bantu pembelajaran


1. Daftar panduan belajar untuk teknik penilaian foto
2. Light box
3. Foto thorax

Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai daftar panduan belajar
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab
5. Evaluasi melalui check list

- 14 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


TEKNIK PENILAIAN FOTO THORAX UNTUK SISTEM RESPIRASI

LANGKAH KLINIK
1. Melalukan pemeriksaan identitas pasien sesuai nomor register foto

• Nama

• Umur

• Jenis Kelamin

• Tanggal

2. Melakukan pemeriksaan identitas foto yaitu

• No foto

• Marker dari foto ➔ berupa R – L atau D – S

3. Memasang foto di light – box dengan beranggapan pasien


berhadapan dengan pemeriksa

4. Menentukan posisi foto apakah PA, AP, Lateral (R/L), Lateral


dekubitus (R/L) atau oblik

5. Menentukan foto memenuhi syarat atau tidak, dengan menilai :


 Inspirasi cukup dilihat dari posisi kedua diagfragma (kanan
setinggi intercostal IX – X posterior, dan diafragma kanan
lebih tinggi dari pada kiri)
 Posisi simetris, dapat dilihat dari projeksi tulang corpus
vertebra thoracal yang terletak ditengah sendi
sternoclaviculer kanan dan kiri.
 Film meliputi seluruh cavum thorax mulai dari puncak cavum
thorax sampai sinus phrenico-costalis kanan kiri dapat terlihat
pada film tersebut.
 Vertebra thoracal biasanya terlihat hanya sampai Th. 3-4.

- 15 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


6. Melakukan penilaian terhadap foto thorax :
 Periksa vaskuler parenkim paru, hili, mediastinum dan kedua
sinus/diafragma.
 Karakteristik kelainan/lesi pada paru-paru, pleura, diafragma
atau mediastinum Periksa, apakah ada efek dari kelainan/lesi
berupa pendorongan atau penarikan terhadap hili, diafragma,
mediastinum dan penyempitan/pelebaran sela iga.
 Pada anak-anak, periksa, apakah ada pembesaran kelenjar
paratrakeal/parahiler.
 Periksa, apakah ada organ abdomen dalam rongga thorax.
 Periksa keadaan soft tissue dan tulang-tulang iga/clavicula

7. Menentukan diagnosa berdasarkan kelainan yang ditemukan

8. Mengusulkan tambahan foto thorax posisi lain untuk lebih


memperkuat diagnosa (bila perlu).

- 16 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


DAFTAR TILIK
TEKNIK PENILAIAN FOTO TORAKS UNTUK SISTEM RESPIRASI

Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
Memeriksa identitas penderita pada foto dan memeriksa marker
1 pada foto

2 Memasang foto dengan benar dan menentukan posisi foto

3 Memeriksa apakah foto memenuhi syarat

4 Memeriksa jaringan lunak & tulang


Memeriksa diafrahma, sudut costoprenikus dan cardioprenikus
5

Memeriksa mediastinum (pelebaran, trakhea, aorta, rasio


6 jantung dgn dinding dada dan menyebutkan kelainan yang
ditemukan)

Memeriksa hilus, vaskuler paru, parenkim paru dan


7 menyebutkan kelainan yang ditemukan

8 Membuat diagnosa
Mengusulkan pemeriksaan atau posisi lain untuk memperjelas
9 diagnosa

Petunjuk :
1. = bila tidak disebutkan/dilakukan
2. = bila disebutkan/dilakukan tapi tidak sempurna
3. = bila disebutkan/dilakukan dengan sempurna

Nilai = Jumlah x 100 = ..............................


18

- 17 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


TEKNIK NEBULIZER

Indikasi nebulizer
1. Asma Bronkial
2. Penyakit Paru Obstruksi Kronik Eksaserbasi
3. Sindroma Obstruksi Post TB
4. Untuk mengencerkan dahak
5. Hiperreaktivitas bronkus
Obat yang biasa dipakai
- Bronkodilator : salbutamol dll
- Mukolitik: bromheksin, N-acetilsistein dll
- NaCl ( 0.9 % dan 3% )
Cara Penggunaan Alat :
1. Buka tutup tabung obat, masukkan cairan obat kedalam alat penguap
sesuai dosis yang telah ditentukan.
2. Gunakan mouth piece atau masker (sesuai kondisi pasien) tekan tombol on
pada nebulizer. Jika memakai masker, maka uap keluar dihirup perlahan-
lahan dan dalam inhalasi ini dilakukan terus menerus sampai obat habis.
Jika memakai mouth piece, maka tombol pengeluaran aerosol ditekan
sewaktu inspirasi, hirup uap yang keluar, perlahan-lahan dan dalam. Hal
ini dilakukan berulang-ulang sampai obat habis (+ 10 – 15 menit)
Interpretasi
1. Bronkospasme berkurang atau menghilang (auskultasi: wheezing
berkurang / hilang)
2. Dahak berkurang (suara stridor berkurang / hilang)

Catatan :
1. Kumur daerah tenggorok pra penggunaan.
2. Pasien harus dilatih menggunakan alat secara benar
3. Perhatikan jenis alat yang digunakan
Pada alat tertentu maka uap obat akan keluar pada penekanan tombol,
pada alat lain obat akan keluar secara continue.

- 18 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


PENUNTUN BELAJAR TEHNIK INHALASI DENGAN NEBULIZER

No Langkah/Kegiatan
Informed Consent
1 Sapalah penderita atau keluarganya dengan ramah dan perkenalkan diri anda, serta
tanyakan keadaannya.

2 Berikan informasi umum kepada penderita atau keluarganya tentang terapi inhalasi
dengan nebulizer atas indikasi, tujuan tindakan tersebut dan prosedur pelaksanaan.

Persiapan alat
3 Mempersiapkan alat sesuai yang dibutuhkan :
- Main unit
- Nebulizer kit,
- masker, mouthpiece
- Air hose
- Obat-obatan

4 Memperhatikan jenis alat nebulizer yang akan digunakan ( sumber tegangan,


tombol Off/On, memastikan air hose , masker ataupun mouthpiece terhubung
dengan baik, cara pengeluaran obat)

Persiapan Penderita
5 Meminta penderita untuk kumur terlebih dahulu
6 Mempersilakan penderita untuk duduk, setengah duduk atau berbaring
(menggunakan bantal, umumnya untuk anak) senyaman mungkin.

7 Meminta penderita untuk santai dan menjelaskan cara penggunaan masker (yaitu
menempatkan masker secara tepat sesuai bentuk dan mengenakan tali pengikat).
Bila mengguna kan mouthpiece maka mouthpiece tersebut dimasukkan ke dalam
mulut dan mulut tetap tertutup

8 Menjelaskan kepada penderita agar penderita menghirup uap yang keluar secara
perlahan-lahan dan dalam hingga obat habis

9 Melatih penderita dalam penggunaan masker atau mouthpiece


10 Memastikan penderita mengerti dan berikan kesempatan untuk bertanya.

Pelaksanaan Terapi Inhalasi

11 Menghubungkan dengan sumber tegangan

- 19 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


12 Menghubungkan air hose, nebulizer dan masker/mouthpiece pada main kit

13 Mengaktifkan nebulizer dengan menekan tombol On pada main kit.


14 Buka nebulizer kit (tutup tabung obat), masukkan cairan obat ke dalam alat
penguap sesuai dosis yang telah ditentukan

15 Gunakan mouthpiece atau masker sesuai kondisi pasien kemudian tekan tombol
pengeluaran obat pada nebulizer kit

16 Mengingatkan penderita, jika memakai masker atau mouthpiece, uap yang keluar
dihirup perlahan-lahan dan dalam secara berulang hingga obat habis (kurang lebih
10-15 menit)

17 Membereskan alat dengan menekan tombol off pada main kit, melepas
masker/mouthpiece, nebulizer kit, air hose, menekan tombol off main kit.

18 Membersihkan mouthpiece dan nebulizer kit dari obat-obatan yang telah dipakai

19 Menjelaskan kepada penderita bahwa pemakaian nebulizer telah selesai dan


meminta kepada penderita apakah pengobatan yang dilakukan memberikan
perbaikan/mengurangi keluhan.

- 20 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


Nama :
NIM :
Tanggal :

DAFTAR TILIK
KETERAMPILAN TERAPI INHALASI NEBULIZER
NILAI
No Aspek yang dinilai
0 1 2
A. Informed Consent
1. Menyapa penderita dan keluarga dengan ramah dan
memperkenalkan diri
Memberi informasi tentang indikasi, tujuan dan prosedur
pelaksanaan
Meminta kesediaan penderita untuk terapi inhalasi
nebulizer

B. Persiapan Alat
2. Mempersiapkan alat dan memperhatikan jenis alat dan
bagian-bagiannya

C. Persiapan Penderita
3. Meminta penderita kumur dan mempersilahkan duduk,
setengah duduk atau berbaring

4. Meminta penderita untuk santai & menjelaskan cara


penggunaan masker & mouthpiece

5 Menjelaskan penderita untuk menghirup uap dengan


napas biasa

6 Melatih penggunaan masker dan mouthpiece


7. Memastikan penderita mengerti
D. Pelaksanaan Terapi Inhalasi
8. Menghubungkan dengan sumber tegangan
9 Menghubungkan air hose, nebulizer &
masker/mouthpiece pada main kit

10. Memasukkan cairan obat


11. Mengaktifkan nebulizer
12. Mengingatkan penderita bernapas biasa

- 21 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


13. Menanyakan apakah terapi memberikan perbaikan
14. Menjelaskan bahwa terapi inhalasi telah selesai
15. Membereskan dan membersihkan alat

Keterangan : 0 : tidak dilakukan


1 : dilakukan tapi tidak benar/ tidak lengkap
2 : dilakukan dengan benar/ lengkap

- 22 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


TERAPI OKSIGEN

Pendahuluan
Oksigen : Merupakan salah satu bahan farmakologik yang banyak dipakai untuk
pasien dengan kelainan kardiopulmoner. Oksigen juga memiliki keuntungan,
indikasi, dosis pemberian dan komplikasi

Indikasi Terapi Oksigen


Hipoksemia
Dyspnea
Keracunan gas CO
Syok
Infark miokard akut
Pasca anestesi

Tujuan Utama terapi oksigen


1. Mencegah terjadinya hipoksia sel dan jaringan
2. Menurunkan kerja pernapasan
3. Menurunkan kerja otot jantung
Cara mengetahui kondisi hipoksemia :
1. Gejala Klinik :
a. Sianosis, kelelahan, disorientasi, takipneu, dyspnea, takikardi atau
bradikardi, aritmia, clubbing dll
2. Pemeriksaan analisa gas darah
3. Pulse oxymetri
4. Transcutaneus partial pressure of oxygen

Efek samping terapi Oksigen dengan penggunaan dosis tinggi dan lama :
1. CNS : twitching, confusion, kejang
2. Respirasi : trakeobronkitis, atelektasis, kerusakan jaringan
3. Mata : kerusakan retina dan myopia
4. Renal : kerusakan sel tubular

- 23 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


Efek samping oksigen tergantung dari toleransi pasien, konsentrasi oksigen dan
waktu pemberian oksigen. Konsentrasi oksigen yang tinggi dan dalam waktu lama
dapat menimbulkan ganngguan pada beberapa organ terutama di paru itu sendiri.
Efek samping ini dapat dicegah dengan pemberian oksigen yang seusai dengan
kebutuhan pasien. Oksigen diberikan secara sederhana dan fraksi inspirasi
oksigen (FiO2) yang serendah mungkin untuk mempertahankan tekanan parsial
oksigen (PaO2) lebih dari 60 mmHg dan saturasi oksigen (SaO2) lebih dari 90%

Konsentrasi Oksigen berdasarkan alat yang digunakan

ALAT OKSIGEN (L/MNT) FIO2

Kanula hidung 1-2 0.21-0.24

2 0.23-0.28

3 0.27-0.34

4 0.31-0.38

5-6 0.32-0.44

Venturi 4-6 0.24-0.28

8-10 0.35-0.40

8-12 0.50

Simple Mask 5-6 0.30-0.45

7-8 0.40-0.60

Rebreathing Mask 7 0.35-0.75

10 0.65-1.00

Non Rebreathing Mask 4-10 0.40-1.00

- 24 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


Pemilihan Metode pemberian oksigen tergantung dari
1. Fraksi inspirasi oksigen yang dibutuhkan
2. Kenyamanan pasien
3. Tingkat kelembaban yang dibutuhkan
4. Kebutuhan terapi nebulisasi

Macam macam alat yang digunakan :


1. Nasal Kanul
2. Mask
a. Simple Mask

b. Rebreathing mask

c. Nonrebreathing mask
3. Ventury mask

- 25 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini maka mahasiswa mampu melakukan terapi
oksigen yang benar dan tepat

Tujuan Instruksional Khusus


1. Mampu menentukan siapa dan pada kondisi yang bagaimana terapi oksigen
dapat diberikan
2. Mampu melakukan cara pemberian oksigen yang benar
3. Mampu menentukan dosis yang diberikan dan alat yang akan digunakan
4. Mampu melakukan monitoring selama pemberian oksigen

Media dan alat bantu pembelajaran


1. Daftar panduan belajar untuk terapi oksigen
2. Pulse oxymetri
3. Alat terapi oksigen : nasal kanul, simple mask, rebreathing mask, non
rebreathing mask, venturi mask.
4. Tabung oksigen

Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai daftar panduan belajar
2. Kuliah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab
5. Evaluasi melalui check list

- 26 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


PENUNTUN BELAJAR TERAPI OKSIGEN

No Langkah/Kegiatan
1 Mempersiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang dibutuhkan.
 Tabung oksigen
 Nasal kanul dan masker oksigen
 Pulse oxymeter

2 Memastikan alat dan bahan dapat berfungsi dengan baik.


 Memastikan tabung oksigen dalam kondisi baik dan terisi
 Memeriksa peralatan tidak ada yang bocor
 Memastikan pulse oxymeter berfungsi dengan baik.

3 Melakukan penilaian awal terhadap pasien


 Menilai kondisi pasien saat masuk ke ruang pemeriksaan, apakah terlihat sesak,
sadar dan berjalan dengan bantuan atau tidak
 Melakukan anamnesis singkat tentang penyebab kondisi pasien
 Melakukan pemeriksaan awal ; kesadaran , frekuensi napas, sianosis.
 Memastikan tidak ada sumbatan dijalan napas. Jika terdapat sumbatan benda
padat maka dilakukan penyisiran dengan dua jari, jika sumbatan berbentuk cair
atau dahak maka dilakukan pembersihan jalan napas.

4 Memasang alat saturasi oksigen pada jari telunjuk pasien


5 Memberikan oksigen dengan menggunakan nasal kanul atau simple mask

6 Meminta pemeriksaan analisa gas darah arteri.


7 Menghitung tekanan parsial oksigen di alveolar dengan menggunakan rumus
PAO2 = (713xFiO2) – (1.25 x PaCO2astrup)
PAO2: Tekanan Oksigen di alveolar
FiO2 : Fraksi oksigen yang dberikan kepada pasien
PaCO2astrup: Tekanan parsial karbondioksida dari hasil analisa gas darah

8 Menghitung perbedaan tekanan oksigen di alveolar dan arteri


PaO2astrup : PAO2didapat = PaO2 yang diinginkan : PAO2 baru

9 Menghitung kebutuhan oksigen pasien saat ini


PAO2 = (713xFiO2) – (1.25 x PaCO2)

10 Menentukan alat yang akan digunakan dan dosis nya

- 27 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


Nama :
NIM :
Tanggal :

DAFTAR TILIK
KETERAMPILAN TERAPI OKSIGEN
NILAI
No Aspek yang dinilai
0 1 2
A. Persiapan alat dan bahan
1. Mempersiapkan kelengkapan alat dan memastikan alat
berfungsi dengan baik dan benar

B. Pemeriksaan Fisik
2. Menilai kondisi awal pasien saat memasuki ruangan
3. Melakukan pemeriksaan fisik sederhana untuk
menentukan apakah pasien perlu terapi oksigen

C. Pemberian Oksigen awal


4. Membersihkan jalan napas jika terdapat sumbatan
5. Melakukan pemeriksaan saturasi oksigen (pulse
oxymeter)

6. Memasangkan alat terapi oksigen sesuai dengan klinis


7. Meminta cek analisa gas darah arteri
D. Menghitung kebutuhan Oksigen
8. Menghitung tekanan parsial oksigen di alveolar
9. Menghitung perbedaan oksigen di alveolar dan arteri
10. Menghitung fraksi oksigen yang dibutuhkan
11. Menentukan dosis dan alat yang akan digunakan
12. Memasangkan alat terapi oksigen ke pasien

Keterangan : 0 : tidak dilakukan


1 : dilakukan tapi tidak benar/ tidak lengkap
2 : dilakukan dengan benar/ lengkap

- 28 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


EDUKASI BERHENTI MEROKOK

Pendahuluan

Manfaat berhenti merokok :


1. Manfaat kesehatan ; memperlambat penurunan VEP1, menurnkan resiko infeksi,
stroke , penyakit jantung dan kematian
2. Manfaat sosial dan mental : menjadi lebih disiplin, percaya diri dan menjadi lebih
menarik
3. Manfaat ekonomi : dapat lebih berhemat, menjaga stabilitas keuangan keluarga
dll
Kendala Berhenti merokok :
1. Biologis
a. Adiksi Nikotin
b. Efek withdrawal ; cemas mudah tersinggung, insomnia dll
2. Psikologis dan prilaku
3. Lingkungan Sosial

Tujuan Instruksional Umum


Mahasiswa diharapkan mampu melakukan edukasi pasien yang akan berhenti
merokok untuk mencegah kejadian penyakit respirasi yang diakibatkan merokok

Tujuan Instruksional Khusus


1. Melakukan teknik wawancara untuk mengidentifikasi perokok aktif
2. Menguasai kuesioner berhenti merokok
3. Memberikan motivasi untuk berhenti merokok
4. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan nikotin dan derajat merokok

Media dan alat bantu pembelajaran


1. Daftar panduan beajar edukasi berhenti merokok
2. Kuesioner berhenti merokok
3. CO analyzer
4. Alat peraga tentang bahaya merokok

- 29 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


5. Meja dan kursi konsultasi, status penderita , pulpen dan pensil
Metode pembelajaran
Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar
Kuliah
Diskusi
Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan system skor

- 30 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


DESKRIPSI KEGIATAN EDUKASI BERHENTI MEROKOK

Kegiatan Waktu deskripsi

1. Pengantar 2 menit Pengantar

2. Bermain peran 23 menit 1. Mengatur mahasiswa


tanya jawab 2. Dosen memberikan contoh
bagaimana cara melakukan edukasi
berhenti merokok
3. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya

3. Praktek melakukan 90 menit 1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa


edukasi berhenti merokok kelompok sesuai dengan ketentuan
2. Setiap pasangan praktek melakukan
edukasi berhenti merokok
3. Pelatih mengawasi sampai
memberikan perintah bila ada hal-
hal yang diperlukan

4. Diskusi 15 menit Apa yang dirasakan oleh mahasiswa


dan kendala/kesulitan yang dialami
selama melakukan kegiatan
Dosen menyimpulkan apa yang
dilakukan mahasiswa

Total Waktu 150 menit

- 31 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


PENUNTUN BELAJAR EDUKASI BERHENTI MEROKOK
LANGKAH DALAM MELAKUKAN EDUKASI BERHENTI MEROKOK
1. PERSIAPAN PERTEMUAN
 Penampilan pemeriksa
 Waktu yang cukup
 Tempat yang aman
 Memperlihatkan sikap yang ramah, mengucapkan salam
 Perkenalkan diri melalui jabat tangan
2. SAAT EDUKASI
ASK
1. Menanyakan riwayat berhenti keluarga yang merokok
2. Mengidentifikasi status pasien apakah seorang perokok atau bekas perokok
3. Menjelaskan manfaat berhenti merokok
4. Menanyakan berapa lama pasien merokok
5. Menanyakan jenis rokok yang dihisap pasien
6. Menanyakan dua pertanyaan untuk menilai tingkat ketergantungan nikotin
dengan HSI (heavy smoking index)
a. Berapa batang rokok yang dihisap dalam 1 hari
i. 1-10 (skor 0)
ii. 11-20 (skor 1)
iii. 21-30 (skor 2)
iv. > 30 (skor 3)
b. Berapa lama setelah bangun tidur merokok?
i. 5 menit (skor 3)
ii. 6-30 menit (skor 2)
iii. 31-60 menit (skor 1)
iv. >60 (Skor 0)
Jika skor HIS > 4 , pasien memerlukan strategi khusus karena memiliki
resiko untuk timbul gejala withdrawal seperti anxietas dan cepat marah,
gelisah dan gangguan tidur.
Atau dapat juga menanyakan dengan menggunakan Fagerstom Test :
7. Menanyakan berapa kali pasien mencoba untuk berhenti merokok
8. Menanyakan apakah pasien sudah mulai mengalami gangguan kesehatan

- 32 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


Advice
9. Menanyakan tingkat kesiapan pasien untuk berhenti merokok
10. Menanyakan tingkat motivasi pasien dengan angka 1- 10, jika pasien kurang
motivasi maka motivasi dapat diberikan kepada pasien yang ingin berhenti
merokok seperti
 Jelas : Bapak sangat penting bagi bapak untuk berhenti merokok, kami
dapat membantu bapak untuk berhenti merokokdengan program
yang ada di RS ini
 Kuat : Sebagai dokter bapak, saya sangat menekankan bahwa
berhenti merokok merupakan usaha yang terbaik untuk
meningkatkan kualitas kesehatan bapak pada masa sekarang dan
yang akan dating, saya pribadi dan seluruh staf siap membantu bapak
untuk berhenti merokok
 Personal : Jika bapak terus merokok ini akan berakibat buruk
terhadap kesehatan bapak
atau bisa juga dengan bahasa sebagai berikut : Sebagai seorang dokter yang
perduli terhadap anda dan kesehatan anda, saya akan membantu anda untuk
dapat berhenti merokok, karena keputusan yang anda ambil merupakan jalan
terbaik untuk kesehatan anda dan orang orang disekitar anda

11. Menanyakan alasan berhenti merokok


12. Menanyakan tanggal berhenti merokok

Assess
13. Melakukan evaluasi terhadap keinginan pasien untuk berhenti merokok
 Langkah ini dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan sebagai
berikut ;
“ Apakah bapak/ibu mau untuk berhenti merokok sekarang?”

- 33 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


Assist
14. Membantu pasien dengan memberikan motivasi jika pasien belum siap untuk
berhenti merokok.
15. Membantu pasien menyusun rencana untuk berhenti merokok jika menjawab
pertanyaan diatas ya.
16. Menanyakan kepada pasien cara berhenti merokok seperti apa yang akan
dipilih : seketika, bertahap atau penundaan
17. Menentukan apakah dibutuhkan terapi farmakologi

Arrange
18. Menentukan tanggal pertemuan berikutnya

- 34 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


Nama :
NIM :
Tanggal :

DAFTAR TILIK
KETERAMPILAN EDUKASI BERHENTI MEROKOK

NILAI
No Aspek yang dinilai
0 1 2

A. PENDAHULUAN
1 Memperkenalkan diri dan membina sambung rasa dengan
klien

2 Menanyakan identitas klien


B. ASK
3 Menanyakan riwayat keluarga yang merokok
4 Identifikasi status merokok klien
5 Menanyakan alasan merokok , lama dan jenis rokok
6 Menentukan indeks brinkman klien
7 Menentukan skor Fagerstorm test
8 Menanyakan riwayat berhenti merokok sebelumnya
B. ADVICE
9 Menanyakan tingkat motivasi klien untuk berhenti
merokok

10 Melakukan motivasi untuk klien agar berhenti merokok


C. ASSESS
11 Menanyakan alasan berhenti merokok
12 Menanyakan kapan tanggal berhenti merokok
E. ASSIST

13 Menanyakan cara berhenti merokok yang diinginkan


D. ARRANGE
14 Menentukan tanggal pertemuan berikutnya

- 35 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


Keterangan : 0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak benar/ tidak lengkap
2 : dilakukan dengan benar/ lengkap

- 36 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


LAMPIRAN 1: Status berhenti merokok

KLINIK BERHENTI MEROKOK


CATATAN KLIEN

IDENTITAS
Nama: ............................................................. L/P tanggal
:............................
Umur/ tgl lahir : ..................................... No RM
:............................
Alamat
:.................................................................................................................................
....

..................................................................................................................................
...
Pekerjaan : .............................................
Pendidikan : ..........................................
Status pernikahan : ............................... jml anak : ............... orang
No telp/ HP : .........................................
Diagnosis : ............................................
Topik Uraian

I. Riwayat keluarga yang merokok ASK


(riwayat merokok, penyakit yang
berhubungan dengan rokok)

II. Identifikasi masalah ASK


a. Usia mulai merokok
b. Alasan mulai merokok
c. Lama merokok (tahun)
d. Jumlah rokok/hari/tahun

Indeks Brinkman :
.............

Skor HORN : ................. Skor Fagerstorm:


...............

- 37 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


III. Riwayat berhenti merokok ASK
sebelumnya
a. Jumlah usaha berhenti
b. Kapan usaha terakhir
c. Jumlah hari bebas rokok
d. Metoda berhenti
e. Masalah yang dihadapi
f. Alasan mulai merokok kembali

IV. Tingkat Perilaku ADVISE/ ASSESS


a. Tingkat kesiapan (lingkari
Sedang memutuskan/kebulatan niat/
jawaban)
persiapan/ aksi// pemeliharaan

b. Tingkat motivasi
(1=tidak termotivasi; 10=sangat
termotivasi)

c. Alasan ingin berhenti


d. Tanggal mulai berhenti

V. Intervensi ASSIST
Cara berhenti merokok
□ seketika (cold turkey)

□ bertahap

□ penundaan
Pilihan terapi berhenti merokok

□ Farmakologi

□ Non Farmakologi

VI. Tanggal pertemuan berikutnya ARRANGE

Klien : .................................... Tanda tangan : ........................................

Konselor : ............................... Tanda tangan :


........................................

- 38 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


LAMPIRAN 2 : TEST MANDIRI PROFIL PEROKOK (HORN)

(Untuk setiap pernyataan, lingkarilah angka yang paling sesuai dengan gambaran
pengalaman anda, dari 5-selalu hingga 1-tidak pernah)

Selalu Sering Kadang Jarang Tidak


pernah
A. Saya merokok agar terjaga/ berpikir lebih 5 4 3 2 1
baik.
B. Merokok adalah menyenangkan dan 5 4 3 2 1
menenangkan.
C. Ketika Saya kehabisan rokok, saya hampir 5 4 3 2 1
selalu tidak dapat menahan/ mentoleransinya.

D. Bagian dari nikmat merokok dimulai dari 5 4 3 2 1


langkah saya menyalakan api.
E. Saya merokok secara otomatis tanpa 5 4 3 2 1
menyadarinya.
F. Saya menyalakan rokok ketika saya sedih/ 5 4 3 2 1
marah/ khawatir akan sesuatu.
G. Saya merokok agar lebih terlihat lebih 5 4 3 2 1
tenang/ menarik/ populer.
H. Saya merokok agar saya merasa lebih 5 4 3 2 1
gembira/ hidup.
I. Saya merasa merokok dapat menyenangkan. 5 4 3 2 1

J. Saya harus merokok begitu saya terbangun 5 4 3 2 1

K. Bagian dari nikmatnya merokok adalah 5 4 3 2 1


ketika melihat asap dihembuskan.
L. Kadang saya mendapatkan diri saya sedang 5 4 3 2 1
merokok tanpa ingat bahwa saya telah
menyalakannya.
M. Ketika saya merasa ”sedih” atau ingin 5 4 3 2 1
menghindari diri dari masalah saya, saya
merokok.

- 39 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


N. Saya merokok ketika orang/ teman saya/ 5 4 3 2 1
anggota keluarga di sekitar saya merokok

O. Saya merokok agar mendapatkan perasaan 5 4 3 2 1


”tinggi”
P. Saya paing ingin merokok ketika saya 5 4 3 2 1
merasa nyaman dan relaks.
Q. Saya merasakan ”lapar” rokok ketika saya 5 4 3 2 1
belum merokok dalam beberapa waktu.

R. Saya merasa tidak nyaman tanpa sebatabg 5 4 3 2 1


rokok di tangan saya.
S. Saya merokok di tempat tertentu atau ketika 5 4 3 2 1
saya melakukan aktivitas tertentu.
T. Ketika saya merasa tidak nyaman, saya 5 4 3 2 1
menyalakan rokok.
U. Saya merokok agar menjadi bagian ”dalam” 5 4 3 2 1
keramaian

Penilaian

Gunakan tabel berikut ini untuk menghitung skor:


i. Masukkan angka yang dilingkari untuk setiap pernyataan pada tempat yang telah
disediakan, letakkan angka yang dilingkari untuk penyataan A pada baris A, untuk
pernyataan B pada baris B dan seterusnya.
ii. Jumlahkan 3 skor horisontal pada setiap baris (contoh: penjumlah skor pada baris A,
H dan O akan menghasilkan skor total untuk kategori stimulasi)

+ + =
A H O stimulasi
Skor 10 atau lebih mengindikasikan
suatu faktor penting yang mempengaruhi
+ + =
perilaku merokok. Skor-skor ini
B I P kesenangan
membantu dalam mengidentifikasikan

- 40 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


+ + = berbagai faktor yang terkait dalam
C J Q craving ketergantungan merokok sehingga klien
dan konselor dapat memperoleh pilihan
adaptif atau menambahkan sesuatu guna
+ + =
menyeimbangkan hilangnya berbagai
D K R pegangan
Perilaku Fisiologis dan Psikologis akibat
merokok

+ + =
E L S kebiasaan

+ + =
F M T stres

+ + =
G N U sosial

- 41 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


LAMPIRAN 3 : KUESIONER TOLERANSI FAGERSTROM

1 Berapa banyak rokok yang anda hisap dalam satu hari?

1-10 ......................................................................................................(0)
11-20 ....................................................................................................(1)
21-30 ....................................................................................................(2)
31 atau lebih ........................................................................................ (3)
2 Seberapa cepat anda menyalakan rokok pertama anda setelah anda
terjaga?
Dalam 5 menit ......................................................................................(3)
6 hingga 30 menit .................................................................................(2)
31 hingga 60 menit ...............................................................................(1)
Setelah 60 menit ...................................................................................(0)
3 Rokok mana yang paling anda tidak relakan untuk dihentikan?

Rokok pertama pada pagi hari ..............................................................(1)


Lainnya ..................................................................................................(0)
4 Apakah anda merokok lebih banyak dalam dua jam pertama hari anda
daripada sisa hari anda?
Tidak .......................................................................................................(0)
Ya ............................................................................................................(1)
5 Apakah anda kesulitan menahan rasa ingin merokok di tempat yang
dilarang seperti bangunan umum, pesawat terbang atau di tempat
kerja?
Tidak .......................................................................................................(0)
Ya ............................................................................................................(1)
6 Apakah anda masih merokok ketika anda sakit berat sehingga anda
harus berbaring dalam sebagian besar waktu anda?
Tidak .......................................................................................................(0)
Ya ............................................................................................................(1)
POIN TOTAL

Skor Fagerstrom:
1 - 2 ketergantungan rendah
3 - 4 ketergantungan rendah - sedang
5 - 7 ketergantungan sedang
>8 ketergantungan tinggi

- 42 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


LAMPIRAN 4

PENILAIAN STADIUM PERUBAHAN PERILAKU

1. Apakah anda merencanakan untuk 4. ”Pernahkah anda berhasil berhenti


berhenti merokok dalam 6 bulan ke merokok dalam periode 1 hari hingga
depan? 6 bulan terakhir ini?”

□ Tidak (belum berhenti disini □ Tidak (persiapan) berhenti disini


memikirkannya) lanjut ke P.2 □ Ya (tindakan) lanjut ke P.5
□ Ya (memikirkannya)

2. Bila ya, ”Apakah anda merencanakan 5. ”Pernahkah anda bebas merokok


berhenti di bulan depan?” selama enam bulan atau lebih (hingga
5 tahun)?”

□ Tidak (memikirkannya) berhenti disini □ Tidak (kambuh) berhenti disini


□ Ya (persiapan) lanjut ke P.3 □ Ya (pemeliharaan) lanjut ke P.6

3. Bila ya, ”Apakah anda mencoba berhenti ”Apakah anda mengalami hilangnya keinginan
dalam satu tahun terakhir ini atau secara total dan apakah anda 100% yakin
membuat beberapa perubahan seperti dalam situasi yang sebelumnya merupakan
mengurangi rokok atau menunda rokok risiko tinggi?”
pertama anda?”

□ Tidak (memikirkannya) berhenti disini □ Tidak (pemeiharaan) berhenti disini


□ Ya (persiapan) lanjut ke P.4 □ Ya (terminasi) akhir penilaian

- 43 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


LAMPIRAN 5 : INDEKS BRINKMAN

Indeks brinkman

Perkalian jumlah rokok (batang) yang dihisap perhari dikalikan lama


(tahun) merokok.
Ringan : < 200
Sedang : 200 - 600
Berat : > 600

- 44 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT HAPUS,
PEWARNAAN DAN PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
SPUTUM BTA
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah selesai mengikuti pelatihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan
mampu melakukan cuci tangan rutin, membuat preparat hapus, melakukan
pewarnaan preparat hapus, dan melakukan pemeriksaan mikroskopik secara baik,
benar dan efisien dari spesimen sputum

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :
1. Dapat melakukan persiapan alat/bahan dengan benar
2. Dapat melakukan cuci tangan rutin dengan benar dan efisien
3. Dapat melakukan cuci tangan asepsis dengan benar dan efisien
4. Dapat membuat preparat hapus dari spesimen sputum dengan benar dan
efisien.
5. Dapat melakukan pewarnaan tahan asam dengan benar dan efisien.
6. Dapat melakukan pemeriksaan mikroskopik untuk preparat yang
diwarnai, dengan benar dan efisien.
7. Dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan mikroskopik dengan benar.

Persiapan alat dan bahan

- air mengalir - Spidol permanen - Kapas


- sabun cair - 2 buah kaca - Alkohol 70%
- lap tangan atau tissue benda - Obor Kecil
- masker - Sputum penderita - mikroskop
- tempat sampah medis - sengkelit - Kertas lensa
- tempat sampah non- - Lampu spiritus - Emersion oil
medis - Rak pewarnaan
- Xylol

Zat untuk Pewarnaan Tahan Asam


1. Larutan Karbol Fuchsin
2. Larutan Alkohol Asam
3. Larutan Methylen blue

- 45 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


PENUNTUN PEMBELAJARAN TEKNIK
PEMBUATAN DAN PEWARNAAN
PREPARAT MIKROSKOPIK SPUTUM
(digunakan oleh Peserta)

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. NO.
Perlu perbaikan: langkah-langkah
LANGKAH / tidak dilakukan dengan benar danKASUS
KEGIATAN atau tidak
sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.
1 2 3
2. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya,
PERSIAPAN
tetapi tidak efisisen
1. Melakuklan cuci tangan rutin
3. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan daan
2. Menggunakan sarung tangan dan masker
efisien.
MEMBUAT PREPARAT HAPUS DARI SPUTUM
TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.
UNTUK PEWARNAAN TAHAN ASAM (ZIEHL-
NEELSEN)
3. Bersihkan objek glass (kaca benda) dengan alkohol 70%
atau lewatkan diatas api bunsen.

4. Letakkan kaca benda tersebut di atas permukaan meja


yang rata, beri tanda

5. Mensterilkan sengkelit di atas api bunsen dan didinginkan.

6. Dengan sengkelit, ambillah bagian sputum yang paling


kental, atau bila ada ambil bagian yang kaseous dan
letakkan di permukaan kaca benda tepat dibagian tengah.

7. Buat hapusan secara merata dan tebal.


8. Biarkan specimen mengering di suhu kamar.

- 46 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


9. Fiksasi preparat dengan melewatkan tiga kali pada nyala
api. Simpan untuk pewarnaan.
Catatan :
a. Bagian bawah kaca benda ditandai dengan spidol
permanen : Nomor preparat atau tempat
hapusan/tetesan specimen
b. Mulut tabung harus disterilkan dengan mendekatkan
ke nyala api, sebelum membuka dan menutup tabung.

MEMBUAT PEWARNAAN TAHAN ASAM 1 2 3

10. Letakkan kaca benda/preparat mendatar di atas rak


pewarnaan preparat (preparat yang dibuat sendiri dan dari
lab)

11. Tuangi preparat dengan larutan karbol fuchsin sampai


seluruh kaca benda tergenang zat warna.

12. Panasi zat warna tersebut sampai menguap, jangan sampai


mendidih selama 5’

13. Bilaslah preparat dengan air mengalir


14. Lunturkan dengan alkohol asam 3%. Pelunturan dilakukan
sampai preparat nampak berwarna merah muda 30”-45”

15. Segera bilaslah dengan air mengalir.


16. Beri zat warna kontras, yaitu larutan methylen blue 0,5%,
selama 1 menit

17. Bilaslah dengan air mengalir


18. Keringkan dengan kertas isap dan lihat di bawah lensa
emersi (lensa objektif 100x)

19. Bereskan meja kerja, lepaskan sarung tangan dan masker


buang ke tempat sampah medis.

MELIHAT PREPARAT YANG TELAH DIWARNAI 1 2 3


DI BAWAH MIKROSKOP DAN INTERPRETASI
HASIL
20. Letakkan mikroskop di permukaan meja yang rata
21. Hubungkan dengan aliran listrik

- 47 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


22. Letakkan kaca benda pada meja obyek mikroskop dengan
preparat berada tepat di atas lampu obyek.

23. Tetesi preparat dengan satu tetes minyak emersi


24. Turunkan tubus mikroskop sehingga lensa obyektif 10
tepat di atas minyak emersi..

25. Naikkan tubus dengan memutar makrometer pelan-pelan


sampai nampak bayangan jelas dari preparat

26. Gantilah lensa obyektif dengan lensa 100 kali (lensa


emersi), tanpa mengubah tubus. Dengan demikian lensa
obyektif (100) akan menyentuh permukaan minyak emersi.

27. Putar mikrometer sampai bayangan jelas dari preparat


nampak.

28. Gambarkan morfologi dan hitung BTA menurut IUALTD


dari bakteri yang nampak di bawah mikroskop.

CARA MEMBERSIHKAN LENSA MIKROSKOP

29. Membersihkan lensa mikroskop


30. Lepaskan koneksi mikroskop dengan aliran listrik.
31. Totolkan kapas eter alkohol pada permukaan lensa
obyektif 100 kali

32. Keringkan bekas eter alkohol dengan kertas lensa


perlahan-lahan.

33. Buang kaca preparat yang telah diperiksa ke dalam bejana


pasir alkohol.

34. Simpanlah mikroskop pada tempatnya


35. Lakukan cuci tangan rutin dan cuci tangan asepsis

- 48 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


DAFTAR TILIK TEKNIK PEMBUATAN
DAN PEWARNAAN PREPARAT
MIKROSKOPIK SPUTUM BTA
(digunakan oleh instruktur)

Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kotak yang sesuai.


Nilai :
 0 bila tidak dilakukan
 1 bila dilakukan tapi belum memuaskan
 2 bila sudah memuaskan

NO. ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN


0 1 2
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Melakukan persiapan bahan dan alat yang diperlukan
dengan benar

2. Memakai sarung tangan dan masker

MEMBUAT PREPARAT HAPUS SPUTUM UNTUK


PEWARNAAN TAHAN ASAM
3. Mengambil bagian kaseosa dari sputum dan membuat
hapusan yang rata dan tebal

4. Mengeringkan dan melakukan fiksasi preparat.

MEMBUAT PEWARNAAN TAHAN ASAM


5. Mewarnai preparat dengan larutan karbol fuschin
6. Melakukan pemanasan preparat sebanyak 3 kali dalam 10
menit

7. Melakukan pelunturan preparat


8. Mewarnai preparat dengan zat warna kontras
9. Membilas preparat dan mengeringkan preparat

MELIHAT PREPARAT YANG BERWARNA DI BAWAH


MIKROSKOP DAN MEBERSIHKAN LENSA

- 49 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


10. Melakukan pemeriksaan preparat berwarna de- ngan
lensa emersi

11. Melakukan pembersihan mikroskop setelah semua


pekerjaan selesai.

Nilai = ------------------- X 100% = %


22

Komentar / Ringkasan :

Rekomendasi :

Tandatangan Koordinator/Instruktur ……………….. Tanggal : …………….

- 50 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


SPIROMETRI

Spirometri adalah tes fosiologi yang digunakan untuk mengukur

volume dan kapasitas udara inhalasi dan ekhalasi. Pemeriksaan ini

digunakan untuk melihat kelainan secara fungsional dari paru, seperti

kelainan restriksi dan obstruksi. Pemeriksaan ini juga digunakan sebagai

skrining kelainan paru pada orang orang yang bekerja di pabrik-pabrik.

Dalam pemeriksaan spirometri yang perlu diperhatikan adalah bagaimana

alat yang digunakan, apakah sudah di kalibrasi. Teknisi yang akan

melakukan pemeriksaan apakah sudah menjalani pelatihan dan mengerti

dengan manouver dan tujuan pemeriksaan. Subjek yang akan diperiksa

harus memahami tujuan pemeriksaan, bebas rokok sekurangnya 2 jam

sebelum pemeriksaan, tidak menggunakan obat-obatan bronkodilator

selama 8 jam dan kondisi lambung tidak terlalu penuh.

Indikasi Spirometri

Diagnostik

Mengevaluasi hasil pemeriksaan yang abnormal

Mengukur efek penyakit terhadap fungsi paru

Menyaring individu dengan risiko penyakit paru

Menilai risiko prabedah

Menilai prognosis

Menilai status kesehatan sebelum masuk program dengan aktivitas fisik berat

- 51 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


Monitoring

Menilai hasil pengobatan

Menjelaskan perjalanan penyakit yang mempengaruhi fungsi paru

Memonitor individu yang pekerjaannya terpajan zat berbahaya

Memonitor reaksi obat yang mempunyai efek toksis terhadap paru

Evaluasi gangguan / ketidakmampuan

Menilai pasien sebagai bagian program rehabilitasi

Menilai risiko sebagai bagian evaluasi asuransi

Menilai individu untuk alasan legal

Kesehatan masyarakat

Survey epidemiologi

Penelitian klinis.

Pemeriksaan spirometri mesti memenuhi kriteria acceptable dan reproducible.

Pada setiap pemeriksaan minimal didapatkan 3 hasil acceptable yaitu :

1. Inspirasi penuh sebelum pemeriksaan dimulai

2. Memenuhi syarat awal ekspirasi yaitu dengan usaha maksimal dan tidak ragu-

ragu

3. Tidak batuk atau glottis menutup selama detik pertama

4. Memenuhi lama pemeriksaan yaitu minimal 6 detik atau sampai 15 detik

5. Tidak terjadi kebocoran

6. Tidak terjadi obstruksi pada mouthpiece

- 52 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


Setelah didapatkan hasil yang acceptable maka diambil hasil yang reproducible

yaitu :

1. Nilai KVP dan VEP1, diambil dua nilai terbesar dengan perbedaan

diantaranya kurang dari 5% atau 0,1 liter

2. Jika tidak memenuhi kriteria ulangi pemeriksaan

3. Jika tidak didapat setelah 8 kali pemeriksaan maka pemeriksaan dihentikan

dan interpretasi hasil yang didapat dengan menggunakan 3 hasil terbaik yang

acceptable

Grafik yang acceptable (Normal) dan yang tidak acceptable

Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti pembelajaran ini maka mahasiswa diharapkan mampu

melakukan pemeriksaan spirometri dan penilaian terhadap nilai hasil

spirometri.

Tujuan Instruksional Khusus

1. Memahami pemeriksaan spirometri serta indikasi pemeriksaannya

- 53 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


2. Mampu membimbing dan melakukan manouver pada pemeriksaan

spirometri

3. Mampu menentukan kriteria acceptable dan reproducible

4. Mampu membaca hasil spirometri dan menentukan normal atau

terdapat kelainan obstruksi dan restriksi

PENUNTUN BELAJAR SPIROMETRI

N Keterangan
O

A Persiapan Subjek

1 Melakukan Informed consent kepada subjek

2 Melakukan Anamnesis (konsumsi makanan terakhir , merokok dan


penggunaan obat-obatan bronkodilator sebelum pemeriksaan) kepada
pasien.

3 Melakukan pengukuran TB dan BB

4 Mamasukkan data pasien ke alat spirometri

B Manouver pemeriksaan KV

5 Subjek dalam posisi berdiri (duduk bagi pasien yang tidak mampu
berdiri)

6 Menjelaskan cara melakukan manouver pemeriksaan kepada subjek

7 Pasangkan mouthpiece, rapatkan bibir, jepit hidung dan cegah


kebocoran

8 Subjek bernapas tenang 3 kali dan kemudian minta subjek untuk


menghirup udara semaksimal mungkin dan menghembuskan udara
semaksimal mungkin dan menghembuskan perlahan-lahan sampai
volume residu, menekan tanda stop dan memenuhi kriteria akhir
pemeriksaan

9 Pastikan subjek telah melakukan dengan benar dan tidak ada


kebocoran

C Manouver pemeriksaan KVP dan VEP1

10 Pasien dalam posisi berdiri atau duduk

11 Menjelaskan cara melakukan manouver pemeriksaan kepada subjek

12 Pasangkan mouthpiece, rapatkan bibir, jepit hidung dan cegah


kebocoran

- 54 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


N Keterangan
O

13 Subjek bernapas tenang 1 kali dan kemudian minta subjek untuk


menghirup udara semaksimal mungkin dan menghembuskan udara
semaksimal mungkin dan menghembuskan secepat-cepatnya
sampai volume residu dan memenuhi kriteria akhir pemeriksaan

14 Pastikan subjek telah melakukan dengan benar dan tidak ada


kebocoran

D Membaca hasil spirometri

15 Melihat kurva spirometri apakah hasil dapat diterima (acceptable)

16 Menilai apakah hasil pemeriksaan spirometri sudah reproducable

17 Menentukan nilai spirometri berdasarkan GOLD :


Normal : KVP dan VEP1 diatas 0.8 dari nilai prediksi, rasio VEP1/KVP
> 0.7
Restriksi : KVP < 0.8 , VEP1 < 0.8 dan rasio VEP1/KVP >0.7
Obstruksi: KVP normal atau kurang dari 0.8, VEP1 < 0.8 dan rasio
VEP1/KVP <0.7

18 Tindakan selesai dan merapikan alat alat

DAFTAR TILIK SPIROMETRI

- 55 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019


NO TILIK 0 1 2

1 Melakukan Informed consent kepada subjek

2 Melakukan Anamnesis (konsumsi makanan terakhir


, merokok dan penggunaan obat-obatan
bronkodilator sebelum pemeriksaan) kepada pasien.

3 Melakukan pengukuran TB dan BB dan


memasukkan data pasien ke spirometri

4 Menjelaskan cara melakukan manouver


pemeriksaan kapasitas vital kepada subjek

5 Memasangkan mouthpiece, rapatkan bibir, jepit


hidung dan memastikan tidak ada kebocoran

6 Menuntun pasien melakukan manouver


pemeriksaan Kapasitas vital

7 Menjelaskan cara melakukan manouver


pemeriksaan kapasitas vital paksa dan volume
ekspirasi paksa detik pertama kepada subjek

8 Memasangkan mouthpiece, rapatkan bibir, jepit


hidung dan memastikan tidak ada kebocoran

9 Menuntun pasien melakukan manouver


pemeriksaan Kapasitas vital

10 Menghasilkan grafik yang accepptable

11 Menyimpulkan hasil : Normal, restriksi atau


obstruksi

12 Merapikan alat spirometri

- 56 - Sistem Respirasi_Angkatan 2018_April-Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai