Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas


berhasilnya menyelesaikan buku Penuntun Praktikum Sistem Psikiatri ini bagi
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin tepat pada waktunya.
Buku Penuntun ini merupakan pedoman bagi mahasiswa untuk
melakukan tes Skrining Narkoba yang sering dilakukan di bidang psikiatri. Kami
harapkan buku ini dapat menjadi pegangan, bukan hanya pada saat praktikum di
laboratorium saat perkuliahan, tetapi juga ketika nanti bertugas di tempat
masing-masing.
Semoga buku ini dapat memberi manfaat, baik pada saat ini, maupun saat
yang akan datang.

Makassar, Oktober 2020


Ketua Departemen Ilmu Patologi Klinik

Dr. dr. Yuyun Widaningsih, M.Kes,


Sp.PK
Daftar Isi

Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Tes Laboratorium Psikiatri
Tes Skrining Narkoba..........................................................................................1

ii | Ps i k i a t r i
TES SKRINING NARKOBA

Dasar Teori

Narkoba dibagi dalam 3 jenis, yaitu narkotika, psikotropika dan bahan


adiktif lainnya. Tiap jenis dibagi-bagi lagi ke dalam beberapa kelompok. 1
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, serta hilangnya rasa. Zat ini dapat
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat berat.
Narkotika juga memiliki daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual
(kebiasaan) yang sangat tinggi.2
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan
perilaku, digunakan untuk mengobati gangguan jiwa (Undang-Undang
Republik Indonesia No. 5 tahun 1997). 3,4

AMP / THC / MOP 3 in 1 Rapid Test adalah imunokromatografi kompetitif


berdasarkan satu langkah dalam uji in vitro. Ini dirancang untuk penentuan
Amphetamine, THC, Morphine dan metabolitnya dalam spesimen urin
manusia di atas cut-off level 1000 ng / ml (AmP), 50 ng / mL (THC), 300 ng /
mL (MOP) dalam 5-10 menit.5

Indikasi

Untuk mengetahui ada atau tidaknya narkoba yang terkandung dalam sampel
urine.2,3

Metode
Strip Test adalah metode immunoassay dengan prinsip pemeriksaan
yaitu reaksi antigen dan antibodi secara kompetisi yang mungkin ada dalam

1|Psikiatri
spesimen urine dan bersaing melawan konjugat obat untuk mengikat situs
pada antibodi. Selama pengujian, spesimen urine bermigrasi keatas dengan
aksi kapiler dengan prinsip pemeriksaan adalah reaksi antigen dan antibody. 1

Pra Analitik5
Persiapan Pasien: Tidak membutuhkan persiapan khusus.
Persiapan Sampel: Sampel yang digunakan adalah sampel urin. Perangkat
uji harus disimpan pada suhu 2 hingga 30 derajat Celsius dan akan efektif
hingga tanggal kedaluwarsa dengan kantong tertutup.

Alat :
1. Strip test
2. Pipet
3. Tissue
4. Tube
5. Timer

Analitik:5
Cara Kerja:
1. Bawa semua bahan dan spesimen ke suhu ruangan.
2. Lepaskan panel uji dari kantong foil yang disegel.
3. Buka tutup di luar tes. Dengan panah mengarah ke spesimen urin.
Benamkan panel tes secara vertikal ke dalam spesimen urin selama
setidaknya 10-15 detik. rendam panel tes ke tingkat garis bergelombang
paling tidak pada strip. Jangan lewati panah pada panel tes saat merendam
panel. Lihat ilustrasi di bawah ini.
4. Tempatkan panel uji pada permukaan datar yang tidak menyerap, mulai
pewaktu dan tunggu sampai garis-garis berwarna muncul.
5. Baca hasilnya antara 5 dan 10 menit setelah menambahkan sampel

2 | Ps i k i a t r i
Pasca Analitik5
Interpretasi:
Negatif: Garis berwarna di daerah garis kontrol (C) dan garis berwarna di
daerah garis uji (T) untuk obat tertentu menunjukkan hasil negatif. Ini
menunjukkan bahwa konsentrasi obat dalam spesimen urin di bawah batas
yang ditentukan untuk obat tertentu.
Positif: Garis berwarna di daerah garis kontrol (C) tetapi tidak ada garis di
daerah garis uji (T) untuk obat aspesifik menunjukkan hasil positif. Ini
menunjukkan bahwa konsentrasi obat dalam spesimen urin melebihi tingkat
batas yang ditentukan untuk obat tertentu.
Invalid: Garis kontrol gagal muncul. volume spesimen tidak cukup atau teknik
prosedural yang salah adalah alasan yang paling mungkin untuk kegagalan
garis kontrol.

3 | Ps i k i a t r i
Referensi:

1. Partodiharjo, S. 2003. Kenali Narkoba dan Musuhi


Penyalahgunaannya. Jakarta: ESENSI.
2. Joewana, S. 2001. Narkoba: Petunjuk Praktis Bagi Keluarga Untuk
Mencegah Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta: Media Pressindo.
3. Indrati, A. 2005. Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik
Narkoba. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
4. Lum, G. and Mushlin, B. 2004. Urine Drug Testing: Approachesto
Screening and Confirmation Testing. Volume 35. USA: Laboratory Medicine.
5. Oncoprobe Insert Kit AMP/THC/MOP

LAPORAN PRAKTIKUM

4 | Ps i k i a t r i
I. TES:

A. Pra analitik

1. Persiapan pasien :

2. Persiapan sampel :

3. Prinsip tes:

4. Alat:

B. Analitik

1. Cara kerja:

2. Hasil yang diperoleh:

5 | Ps i k i a t r i
C. Pasca analitik

Interpretasi:

Makassar, 2020

Pembimbing, Mahasiswa,

( ) ( )

6 | Ps i k i a t r i
KARTU KONTROL
PRAKTIKUM SISTEM PSIKIATRI
DEPARTEMEN ILMU PATOLOGI KLINIK

Nama : .....................................................

NIM : ..................................................... Pas Foto


3x4
Kelompok : .....................................................

Pembimbing : .....................................................

Tanggal Nama Tes Paraf Pembimbing Nilai


Praktiku Praktiku
m   m Laporan  

         

         

         

         

         

Koordinator Praktikum,

7 | Ps i k i a t r i
DRAFT
PENUNTUN PRAKTIKUM
PSIKIATRI
TIM PENYUSUN
1. Dr. dr. Liong Boy K, M.Kes, Sp.PK (K)
2. dr. Ruland DN Pakasi, Sp.PK (K)
3. Dr. dr. Yuyun Widaningsih, M.Kes, Sp.PK

DEPARTEMEN ILMU PATOLOGI KLINIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020

8 | Ps i k i a t r i

Anda mungkin juga menyukai