Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

(Vigna Radiata)

Kelompok 1 Biologi X MIPA 1

Anggota :

- Azlia Zerlinda
- Feivel Qutby
- Habiel
- Meiva Renata
- Sarah Listy
- Shahnaz Haliza Yuhardhi
A. Latar Belakang

Di dunia ini terdapat makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Makhluk hidup ada 3 yaitu manusia, hewan, dan
tumbuhan. Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan. Perkecambahan merupakan
proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh, cahaya, suhu, dan
oksigen.

Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia. Bagi manusia ,
hewan dan tumbuhan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang
berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada
tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis
dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya
saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih
cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Semua ini terjadi
dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel
tumbuhan sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh
lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang, lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan
batang kecambah lebih kokoh. Misalnya saja pada tanaman kacang hijau.

Dalam dunia tumbuhan, yang cepat mengalami pertumbuhan yaitu biji kacang hijau. Biji kacang hijau memiliki
nutrisi yang tinggi dan sangat bermanfaat bagi kehidupan misalnya dalam hal pangan. Bagi orang Indonesia
tanaman kacang hijau adalah tanaman yang penting, karena Indonesia terkenal dengan makanan yang bernama
bubur kacang hijau yang biasanya disantap untuk menghangatkan badan. Biji kacang hijau sangat menarik dan
praktis untuk menjadi bahan penelitian. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan biji kacang hijau
untuk mengetahui besarnya pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan pada kacang hijau, baik pada kacang hijau
yang berada dalam cahaya terang ataupun gelap.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahannya adalah sebagai berikut:
1. Apa pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau ?
2. Apakah perbedaan antara biji kacang hijau yang hidup di tempat yang terang dan biji kacang hijau yang hidup
di tempat yang gelap ?

C. Hipotesis
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
1. Menurut dugaan kami bahwa cahaya matahari dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau
karena tumbuhan mempunyai klorofil untuk berfotosintesis.
2. Tumbuhan kacang hijau yang ditanam tanpa cahaya matahari hasilnya berbeda dengan tumbuhan kacang
hijau yang ditanam dengan menggunakan cahaya matahari.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
2. Perbedaan antara biji kacang hijau yang hidup di tempat yang terang dan biji kacang hijau yang hidup di
tempat yang gelap

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti:
 Dapat mengembangkan sifat ilmiah peneliti.
2. Bagi Pembaca:
 Dapat menambah wawasan khususnya tentang materi Pertumbuhan dan Perkembangan.
3. Bagi Sekolah/lembaga
 Dapat menambah khasanah kepustakaan dan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut.

F. Landasan Teori
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel
organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur, dan keseimbangan metabolic.
Perkembangan adalah bertambah kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses
pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa,
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya (Soetjiningsih 1988).
Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan
pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula).
Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu organism yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring
dengan pertambahan waktu.
Perkembangan lebih bersifat kualitatif, dimana suatu organisme yang sebelumnya masih belum matang dalam
sistem reproduksinya (dewasa), menjadi lebih dewasa dan matang dalam sistem reproduksinya sehingga dapat
melakukan perkembangbiakan. (Yahoo Answer)

2. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


a. Faktor Luar
 Air dan Mineral : berpengaruh pada pertumbuhan. Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih akan
menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.
 Kelembaban: Tingkat kelembaban udara atau tanah yang dibutuhkan setiap tumbuhan berbeda-beda. Ada
tumbuhan yang membutuhkan tanah dengan kelembaban tinggi, misalnya lumut hati. Sebaliknya ada juga
tumbuhan yang tumbuh dengan baik pada habitat tanah dengan kelembaban rendah, misalnya Aloe vera (Lidah
Buaya) dan beberapa jenis tanaman anggrek.
 Suhu di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik
adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.
 Cahaya : mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat.
b. Faktor Dalam
 Hormon
1. Auksin
adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W.
Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
2. Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atauFusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.
3. Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini merangsang pembelahan sel.
4. Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua.
5. Asam absiat
6. Florigen
7. Kalin
8. Asam traumalin atau kambium luka
Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka.
3. Jenis-Jenis Pertumbuhan
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil
pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus
membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel,
membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung
dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. Akar embrionik yaitu calon akar
c. Kotiledon yaitu cadangan makanan

Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebutauksanometer. Daerah pertumbuhan pada akar dan
batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah .
a. Daerah pembelahan
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan
Berada di belakang daerah pembelahan
c. Daerah diferensiasi
Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami
diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan
tunas lateral yang akan menjadi cabang.
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai
pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.
Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium
intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang
terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebutkambium intervasis. Kambium intravasis dan
intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit
yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem
yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit, ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup
, ke luar membentuk felem : sel-sel mati
4. Tumbuhan Kacang Hijau
Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : V. radiate

Nama binomial : Vigna radiate

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang
termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai
sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau diIndonesia menempati urutan ketiga terpenting
sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan
sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau,
atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia
Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung
dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran
sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga
dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.

5. Pengaruh Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis.
Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat
(inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang
tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletaan di tempat yang gelap akan menyebabkan
terjadinya etiolasi.
G. Metode Penelitian
1) Jenis pendekatan
Jenis Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Eksperimen dan Observasi. Metode observasi
adalah pengamatan secara langsung yang meliputi kegiatan pemuatan perhatianterhadap suatu objek dengan
menggunkan seluruh alat indera.
2) Objek Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalahTumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiate). Tanaman Kacang Hijau
dipilih sebagai objek kareana tanaman Kacang Hijau mempunyai daur hidup yang pendek, sehingga mudah untuk
diteliti.
3) Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala yang bervariasi dan menjadi objek penelitian.


A. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
B. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu cahaya matahari
C. Variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu : Air, Suhu dan Kelembaban
4) Sumber Data
- Sumber Data Primer
Sumber data primer diperoleh dari penelitian yang dilakukan.
- Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder atau data pelengkap, yang diperoleh dari buku, kepustakaan, bulletin, majalah, internet dan
sebagainya.
5) Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan Metode Dokumentasi.
6) Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Teknik Deskripsi.

H. Persiapan Alat dan Bahan


Alat
1. 2 gelas bekas air mineral
2. Penggaris
3. Alat Tulis

Bahan
1. Biji Kacang Hijau
2. Air
3. Kapas

I. Prosedur Penelitian
Prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan
Pada sesi ini kami akan menyiapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan kami gunakan dalam penelitian ini.kami
akan mempersiapkan media tanam dan biji kacang hijau.
2. Pelaksanaan Penelitian
Setelah menyiapkan segala sesuatunya,selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan dalam
kurun waktu 10 hari. Dalam penelitian ini kami menilai,meneliti,dan menanggapi tentang pengaruh mdia tanam
pada perkecambahan biji kacang hijau.
1) Adapun tata cara penelitian ini adalah sebagai berikut :
Mengelompokan 20 butir kacang hijau menjadi dua kelompok sehingga diperoleh kekompok A dan B masing-
masing 10 butir kacang hijau. Kemudian direndam selama 3 jam.
2) Menyediakan 2 gelas bekas air mineral.
3) Memberi tanda Apada dua gelas plastik kemudian tanda B pada dua gelas plastik berikutnya.
4) Memasukan sepotong kapas pada masing-masing gelas plastik tersebut.
5) Menempatkan 10 butir kacang hijau ke dalam setiap wadah. Kacang hijau yang digunakan adalah kacang
hijau yang sudah direndam.
6) Menandai biji-biji tersebut dengan spidol anti air di bagian luar wadah dengan angka 1-5 di satu gelas plastik
dan 6-10 digelas plastik yang lain. Kita cukup memberi tanda posisi untuk satu biji didalam setiap gelas plastik,
misalnya pada wadah A di gelas plastik pertama kita tinggal menunjuk satu biji dan kemudian beri tanda 1 (A1) di
bagian luarnya. Melaui aturan searah jarum jam, kita dapat menentukan posisi biji A2-A10. Dengan cara yang
sama, kita juga dapat menentukan posisi biji B1-B10.
7) Menempatkan gelas plasik A pada tempat terang dan tempatkan gelas plastik B di tempat gelap.
8) Menyiram biji-biji dalam setiap wadah dengan volume air yang sama. Misalnya 50 tetes untuk setiap kali
penyiraman. Penyiraman dilakukan satu kali sehari pada tanaman percobaan, misalnya setiap pagi saat datang
sekolah atau setiap sore saat pulang sekolah.
3. Mencatat
Setelah dilakukan pengamatan,kami mencatat perkembangan-perkembangan yang terjadi pada biji kacang hijau
yang tercantum pada tabel berikut :
Untuk kacang hijau yang ditempatkan di tempat terang

Pertumbuhan Tinggi Biji Kacang Hijau Keterangan


Hari A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10
ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Untuk kacang hijau yang ditempatkan di tempat gelap

Hari Pertumbuhan Tinggi Biji Kacang Hijau Keterangan


ke- B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

J. Jadwal Pelaksanaan
Hari ke 1-2 : Mencari alat dan bahan yang dibutuhkan
Hari ke 3 : Mempersiapkan alat dan bahan
Hari ke 4-13 : Melakukan penelitian
Hari ke 14-16: Analisis data
Hari ke 17-20: Membuat laporan

K. Anggaran Penelitian
Anggaran yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan penelitian ini adalah sebesar Rp 10.000,00 (Sepuluh Ribu
Rupiah).

L. Penutup
Kami peneliti dari kelompok 1 kelas X MIPA 1, mengharapkan proposal yang kami ajukan dipertimbangkan dan
mendapat perhatian. Semoga niat baik yang akan kita kerjakan ini selalu mendapat berkah dan lindungan dari
Tuhan Yang Maha Esa.

Tangerang, 17 Agustus 2019


Ketua kelompok 1

Azlia Zerlinda

Anda mungkin juga menyukai