Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan:

1. Apa faktor seseorang memilih alat kontrasepsi & efektivitas dari setiap metode? (ajeng Khamara)

2. metode kontrasepsi apa saja yang bisa digunakan bersama spermisida ? (Fathnuraini P.I)

3. apakah ada kontraindikasi khusus terhadap jenis-jenis diafragma, mengapa diafragma dan servikal cup
menimbulkan infeksi saluran uretra? (Intan puteri ayu antika)

4. Apa kandungan alat kontrasepsi darurat yang dapat menghalangi nidasi ?(Kirana Klarisma)

5. Bagaimana cara mensterilkan servikal cup? (Acness )

6. Bagaimana mekanisme toxic syok syndrome dalam penggunaan servikal cup ? (Pradita)

7. Apa perbedaan pil kombinasi biasa dan pil kondar? (Dinar Kusuma)

8. Apakah pil kb biasa dapat digunakan sebagai pil kondar? (Ririn Vindriani)

Jawaban :
1. Faktor-faktor dalam memilih kontrasepsi :
1. Faktor pasangan: motivasi dan rehabilitasi, meliputi:
a. Umur
Ada beberapa fase umur yang sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi adalah sebagai berikut:
1) Fase Menunda Perkawinan/kehamilan. Fase menunda kehamilan bagi PUS denan usia
isteri kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilan.
2) Fase Menjarangkan Kehamilan Periode usia isteri antara 20-30/35 tahun merupakan
periode usia paling baik untuk melahirkan dengan jumlah anak 2 orang dan jarak anatara
kelahiran adalah 2-4 tahun.
3) Fase Menghentikan/Mengakhiri Kehamilan Periode umur isteri diatas 30 tahun terutama
diatas 35 tahun, sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah 2 orang anak.
b. Gaya hidup
Remaja adalah kelompok marginal dan kesalahan yang mereka lakukan dianggap aib oleh
masyarakat sehingga persoalan reproduksi remaja di Indonesia tidak diperhitungkan oleh
pembuat kebijakan.
c. Jumlah Anak
Anak adalah harapan dan cita-cita dari sebuah perkawinan. Berapa jumlah anak yang
diinginkan, tergantung dari keluarga itu sendiri. Apakah satu, dua, tiga dan seterusnya. Dengan
demikian untuk memiliki sejumlah anak adalah sebuah pilihan, yang mana pilihan tersebut
sangat dipengaruhi oleh nilai yang dianggap sebagai satu harapan atas setiap keinginan yang
dipilih orang tua.
d. Sikap
Dalam hal ini menyangkut alat kontrasepsi. Sikap calon akseptor KB sangat berpengaruh
terhadap alat kontrasepsi yang akan dipilih. Sikap yang baik terhadap sesuatu dapat disebabkan
oleh kepercayaan positif yang dimiliki oleh calon akseptor KB.

2. Faktor kesehatan: kontraindikasi absolute atau relative, meliputi:


a. Status kesehatan
Beberapa kondisi medis yang akan meningkatkan risiko jika terjadi kehamilan: Hipertensi
(tekanan darah > 160/100mmHg), diabetes: insulin dependen dengan nefropati
/neuropati/retinopati atau penyakit vascular lain atau > 20 tahun telah menderita diabetes,
penyakit jantung iskemia.
b. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan panggul
Tujuan utama penapisan klien sebelum pemberian suatu metode kontrasepsi adalah untuk
menentukan apakah ada: kehamilan, keadaan yang membutuhkan perhatian khusus, masalah
(misalnya diabetes atau tekanan darah tinggi) yang membutuhkan pengamatan san pengelolaan
lebih lanjut.
3. Faktor metode kontrasepsi: penerimaan dan pemakaian berkesinambungan, meliputi:
Efektivitas kontrasepsi merupakan salah satu faktor dalam pemilihan konrasepsi yang dilihat dari
angka kegagalan bagi pasangan suami-isteri yang menggunakan kontrasepsi secara konsisten dan benar
atau kegagalan cara penggunaan kontrasepsi yang benar serta kegagalan bagi suami isteri dalam kondisi
sehari-harinya/ sebenarnya.

Setiasih,Sri, Widjanarko,Bagus, Istiarti,tinuk.2016. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan


Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKIP) pada Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Kendal
Tahun 2013. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia . vol. 11:2 (34-44)

2. Spermisida lebih efektif bila menggunakan alat kontrasepsi barrier lain ,misal kondom.

3. Tidak ada kontraindikasi khusus untuk pemilihan jenis-jenis diafragma.

4.

5. cara mensterilkan servikal cup yaitu dengan dicuci dengan air sabun dengan pH mendekati alat
kelamin yaitu dalam keadaan asam lalu direbus dengan suhu 100 derajat kemudian disimpan
ditempat yang kering dan sejuk.

6.

7. perbedaan pil kombinasi (minipil) dengan yang digunakan untuk kontrasepsi kondar ada pada
dosis yang diberikan, waktu yang digunakan, dan tujuan pemberian. Alat kontrasepsi darurat lebih
besar dosis yang digunakan dan waktu pemberian yang berbeda. Penggunaan kontrasepsi darurat
dengan pil kombinasi hanya efektif jika digunakan dalam 72 jam sesudah hubungan tanpa
perlindungan dan pil kombinasi dapat menyebabkan nausea, muntah, atau nyeri payudara.

Affandi,Biran.2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka


Sarwono Prawiroharjo.Ed.3 cet.4.
8.

Anda mungkin juga menyukai