Anda di halaman 1dari 14

COVER

5
KATA PENGANTAR

5
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................. 1
Kata pengantar .................................................................2
Hdhdh
Hhfgfgfg
Gfgfgfg
Hfhhfh

5
Bab 1
Pendahuluan

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musik yang telah lama hidup dan berkembang di Negara Indonesia yang tercinta ini,
diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan memiliki nsifat turun-temurun secara
tradisional dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya. Dari proses pewarisan yang turun
temurun inilah musik jenis ini hidup dan berkembang sampai saat ini. Musik-musik ini sering
disebut dengan istilah musik tradisioal yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena musik
tradisional yang ada di Indonesia merupakan hasil karya cipta setiap suku bangsa (Batak, Dayak,
Mentawai, Papua, Riau, Sunda, Jawa, Bali, dan sebagainya) yang hidup di bumi ini. Maka
banyaknya jenis musik yang ada di tentukan oleh jumlah suku bangsa Indonesia yang cukup
banyak. Selain itu, setiap suku bangsa yang hidup di Indonesia memiliki jenis musik yang
berbeda dengan musik yang berkembang pada suku-suku bangsa lainnya di Negeri ini. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa musik tradisional adalah merupakan kekayaan dan cirri khas
dari masyarakat suku dan daerah pemiliknya.
Berdasarkan jenisnya musik terbagi menjadi dua, yaitu musik tradisional dan musik
modern. Musik tradisional disebut juga misik daerah , yaitu merupakan jenis mUsik yang
muncul atau lahir dari budaya daerah secara turun temurun. Biasanya lirik lagu tradisional
bersifat sederhana. Demikian pula dengan peralatan yang digunakan masih bersifat sederhana,
seperti gamelan, angklung, dan rebana.
Hampir setiap daerah di wilayah nusantara memiliki musik daerah atau musik traisional
dengan lagu serta peralatan yang berbeda-beda. Pada numumnya, musik daerah di Indonesia
masih sedrhana dan kental dengan unsure kedaerahannya.

B. Rumusan Masalah
1. ApaPengertian Musik Tradisional ?
2. Apa Ciri-ciri Umum Musik Tradisional ?
3. Apa Saja Alat Atau Istrumen Musik Tradisional ?
4. Apa saja jenis alat musik Tradisional ?
5. Apa fungsi dari musik tradisional ?
6. Apa Unsur-unsur dan Elemen Musik Tradisional ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Musik Tradisional ?
2. Untuk Mengetahui Ciri-ciri Umum Musik Tradisional ?
3. Untuk Mengetahui Alat Atau Istrumen Musik Tradisional ?
4. Untuk Mengetahui Jenis Alat Musik Tradisional ?
5. Untuk Mengetahui Fungsi dari Musik Tradisional ?
6. Untuk Mengetahui Unsur-unsur dan Elemen Musik Tradisional

5
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Musik Tradisional


Sebelum masuk pada pengertian musik tradisional, mari kita ulas dulu asal usul kata musik
tradisional. Musik bisa didefinisikan sebagai sebuah cetusan pikiran atau ekspresi yang
dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi.
Asal kata musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousike yang diambil dari nama dewa
dalam mitologi Yunani kuno yaitu Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu (Ensiklopedi
National Indonesia, 1990 : 413).
Sedangkan tradisional berasa dari kata Traditio (Latin) yang bermakna kebiasaan
masyarakat yang sifatnya turun temurun.
Kata tradisional sendiri merupakan sifat yang berarti berpegang teguh terhadap kebiasaan yang
turun temurun (Salim dan Salim, 1991 : 1636).
Menurut Sedyawati (1992 : 23) pengertian musik tradisional adalah musik yang dipakai
sebagai perwujudan dan nilai budaya yang sesuai dengan tradisi. Musik tradisional menurut
Tumbijo (1977 : 13) adalah suatu seni budaya yang sejak lama turun temurun telah hidup dan
berkembang pada daerah tertentu.
Seni Musik Tradisional adalah salah satu macam dari seni musik yang secara turun
temurun dan melekat sebagai sarana hiburan di kalangan masyarakat tertentu. Ketika berbicara
tentang seni musik tradisional maka kita tidak hanya berbicara tentang musik tradisional
Indonesia, karena setiap daerah di suatu negara memiliki ciri khas atau musik tradisional masing-
masing yang berkembang karena pengaruh kehidupan di masa lalu atau lain sebagainya.
Pada umumnya, seni musik tradisional disusun atau dibuat berdasarkan gaya, tradisi serta
bahasa yang sesuai dengan daerahnya. Untuk itu tidak sulit mengenali dari mana sebuah seni
musik tradisional berasal. Misalkan ketika kita mendengar lantunan musik ‘Bubuy Bulan’ maka
secara naluriah kita bisa mengenali bahwa musik tersebut berasal dari tanah sunda karena
dilantukan dengan bahasa sunda, serta memiliki ciri khas sunda yang sangat kental.
Dari uraian diatas Maka dapat dijelaskan bahwa musik tradisional ialah musik masyarakat
yang diwariskan secara turun – temurun dan berkelanjutan dalam masyarakat suatu daerah.
Pendapat di atas bisa dijelaskan bahwa pengertian musik tradisional adalah cetusan
perasaan atau ekspresi melalui nada atau suara dari alat musik sehingga mengandung lagu atau
irama yang diwariskan secara turun temurun dari satu generasi kegenerasi berikutnya.
Menurut Purba (2007:2), musik tradisional tidak berarti bahwa suatu musik dan beragam
unsur di dalamnya bersifat kolot, kuno atau ketinggalan zaman. Tetapi musik tradisional adalah
musik yang bersifat khas dan mencerminkan kebudayaan suatu etnis atau masyarakat.
Musik tradisional, baik itu kumpulan komposisi, idiom, struktur dan instrumentasinya serta
gaya maupun elemen-elemen dasar komposisinya, seperti ritme, modus, melodi atau tangga
nada, tidak diambil dari sistem musikal yang berasal dari luar kebudayaan suatu masyarakat
pemilik musik yang dimaksud tersebut.

B. Ciri-ciri Umum Musik Tradisional

5
Tentunya terdapat perbedaan antara seni musik tradisional dengan jenis seni musik yang
lainnya. Berikut adalah ciri khas dari Seni musik tradisional :
1. Dipelajari Secara Lisan
Mengingat musik tradisional merupakan bagian dari kebudayaan, maka musik ini sifatnya
diwarsikan secara turun-temurun, dimana proses pewarisan musik tradisi tersebut biasanya
dilakukan secara lisan.
2. Tidak memiliki notasi
Proses pembelajaran musik tradisional yang berlangsung secara lisan membuat partitur atau
naskah musik menjadi suatu hal yang dianggap tidak terlalu penting. Dengan demikian, sangat
lazim ketika musik tradisional disetiap daerah tidak memiliki partitur notasi tertentu.
3. Bersifat informal
Musik tradisional secara umum digunakan sebagai suatu bentuk ekspresi masyarakat. Dengan
demikian, keberadaan musik ini kebanyakan digunakan dalam kegiatan rakyat biasa, sehingga
bersifat lebih sederhana dan informal. Ketika musik ini dimainkan di lingkungan istana, maka
keberadaanya akan menjadi lebih kompleks dan formal.
4. Pemainnya tidak terspesialisasi
Sistem yang berkembang pada proses belajar instrumen musik daerah biasanya bersifat
generalisasi. Pemain musik tradisional belajar untuk dapat memainkan setiap instrumen yang ada
dalam suatu jenis musik daerah. Secara umum mereka akan belajar memainkan instrumental
mulai dari yang termudah hingga yang terumit. Dengan demikian, pemain musik daerah yang
sudah mahir akan mempunyai kemampuan untuk memainkan semua instrumen musik tersebut.
5. Syair lagu berbahasa daerah
Selain syair dengan menggunakan bahasa daerah, musik tradisional juga akan menggunakan
alunan melodi dan irama yang menunjukkan ciri khas kedaerahan.
6. Lebih melibatkan alat musik daerah
Umumnya, permainan musik dalam lagu-lagu daerah di Indonesia dibawakan dengan alat-alat
musik khas dari daerah itu sendiri. Contoh, lagu-lagu Suku Karo dari Sumatera Utara umumnya
diiringi oleh alat musik khas Karo, yaitu gendang lima sendalinen.
7. Merupakan bagian dari budaya masyarakat
Musik tradisional merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang berkembang di dalam
kehidupan masyarakat. Dengan demikian, setiap ciri kebudayaan masyarakat penciptanya pasti
sudah melekat erat didalamnya. Musik daerah juga adalah salah satu bentuk gambaran
kebudayaan daerah, selain tarian, pakian, dan adat kebiasaan lainnya.

C. Alat Atau Istrumen Musik Tradisional


Ada banyak jenis penggolongan alat musik, salah satunya adalah penggolongan
berdasarkan sumber bunyinya. Apa sajakah jenis alat musik berdasarkan sumber bunyinya? Mari
kita lihat satu-satu.
1. Idiophone
Jenis pertama adalah idiophone. Alat musik jenis ini menggunakan getaran pada badan alat
musik itu sendiri sebagai sumber bunyi.

5
Cara memainkannya pun bermacam-macam, ada yang digoyang-goyangkan, dipukul,
ditepukkan, dan sebagainya. Bunyi yang ditimbulkan juga sangat bervariasi, tergantung dari jenis
bahannya. Contoh alat musik idiophone adalah bel, kulintang, simbal, marakas, dan gong.
2. Membranophone
Jenis selanjutnya adalah membranophone. Yang ini juga sudah jelas bahwa sumber
bunyinya berupa membran. Alat musik jenis ini menggunakan lapisan tipis yang dibentangkan
secara kuat di salah satu sisinya.
Membran ini kemudian digetarkan untuk menghasilkan bunyi, umumnya dengan cara
dipukul. Contoh alat musik jenis ini adalah drum, kendang, dan rebana.
3. Chordophone
Jenis yang berikutnya disebut chordophone yaitu alat musik yang termasuk
golongan chordophone memiliki sumber bunyi berupa dawai.
Alat musik jenis ini menggunakan dawai yang dibentangkan secara kuat antara dua titik
tertentu. Dawai tersebut kemudian digetarkan untuk menghasilkan suara. Umumnya, alat musik
jenis ini memiliki rongga resonansi di bawah dawai-dawainya. Rongga ini berguna untuk
memperkuat bunyi yang dihasilkannya. Contoh alat musik jenis ini adalah gitar, biola, harpa, dan
piano.
4. Aerophone
Aerophone adalah jenis alat musik lainnya yang menggunakan sumber bunyi berupa udara.
Alat musik jenis ini memiliki bagian yang berisi udara.
Getaran udara di dalam alat musik inilah yang menimbulkan bunyi. Alat musik jenis ini
biasa dimainkan dengan cara ditiup atau dipompa. Contoh alat musik aerophone adalah flute,
terompet, harmonika, dan akordion.
5. Electrophone
Jenis terakhir adalah electrophone. Jenis ini baru muncul belakangan seiring munculnya
alat musik eletrik. Sesuai namanya, alat musik ini menggunakan komponen elektrik sebagai
sumber bunyinya, baik sebagai pengendali getaran dan bunyi yang dihasilkan secara keseluruhan
maupun hanya sebagai penguat bunyinya saja. Contoh alat musik electrophone ini adalah
keyboard dan gitar elektrik.

D. Jenis Alat Musik Tradisional


1. Angklung (dari Jawa Barat)

5
Cara memainkan angklung: dengan cara diyoyang atau digetarkan sehingga menghasilkan nada
tertentu.
2. Gamelan Jawa (dari Jawa Tengah)

Cara memainkan Gamelan Jawa: hanya dengan cara dipukul.


3. Kolintang (dari daerah Minahasa/Sulewesi Utara)

Minimal harus dimainkan 6 orang dengan fungsi masing masing, misalnya: memegang gitar,
melodi, ukelele, bas dan banjo. Cara memainkan kolintang dengan cara dipukul.
4. Kecapi (dari Sulawesi Barat)

Asalnya dari Sulawesi Barat (Sulbar), alat musik tradisional ini berjenis bunyi Kordofon.
Memiliki senar bak gitar, cara memainkan Kecapi dengan dipetik.
5. Gendang (dari Jawa)

5
Gendang terbuat dari kulit Binatang yang di regangkan pada kayu berupa taung sebagai kotak
Resonansi( Untuk Mendapatkan efek gaung ). Cara memainkan kendang dengan cara
dipukul. Gendang terdapat di daerah Jawa, Bali dan daerah Indonesia lainnya.
6. Sasando

Sasando adalah sebuah alat musik tradisional asal pulau Timor, NTT. Sasando adalah alat musik
berdawai yang memiliki keunikan dalam bentuk dan suaranya. Salah satu jenis kekayaan bangsa
yang memiliki nilai seni tinggi. Asal tepat dari alat musik ini adalah dari sebuah pulau bernama
pulau Rote. Cara memainkannya dengan cara dipetik.
7. DJEMBE DARI BALI

Djembe (baca JEM BE dengan E seperti ENAK), merupakan alat musik perkusi asal Afrika
Barat dan dipukul menggunakan tangan kosong (seperti conga). Djembe berukuran macam2, dari
5" sampai 18" (diameter kulitnya). Bentuk djembe yang seperti cawan membuat djembe
memiliki suara bas yang bulat. Pemain djembe yang berpengalaman bisa membuat bermacam2
nada (tinggi/rendah).
8. Serune Kalee (Serunai) (dari Aceh)

5
Serune Kalee merupakan isntrumen tradisional Aceh yang telah lama berkembang dan dihayati
oleh masyarakat Aceh. Musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh
Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-
acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan. Bahan dasar Serune Kalee ini berupa
kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang
fungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.
9. Tifa Dari Maluku

Alat musik tradisional Tifa termasuk jenis alat musik pukul. Tifa terbuat dari sebatang kayu yang
dikosongi atau dihilangkan isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya
penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus
dan indah.

E. Fungsi dari musik tradisional


Pada dasarnya musik daerah berguna untuk mendukung kebudayaan di daerahnya masing-
masing, terbukti banyaknya musik daerah dipergunakan oleh daerah setempat untuk mengiringi
upacara adat, tari-tarian, dan upacara lain yang berhubungan dengan kebudayaan setempat.
Bagi masyarakat, kehadiran seni musik memiliki bermacam-macam fungsi social,
diantaranya sebagai berikut :
1. Media Rekreasi atau Hiburan
Sebuah pagelaran musik ternyata mampu menciptakan kondisi tertentu yang bersifat penyegaran
dan pembaruan kondisi yang telah ada. Dalam hal ini, musik memasuki psikologi kegembiraan
massa sehingga mampu menghilagkan perasaan jenuh dan bosan terkurung dalam kerutinan
kehidupan. Melalui syair dan iringan musik, kita dapat menikmati keindahannya.
2. Media Komunikasi
Selain menggunakan bahasa verbal atau visual, jalinan komunikasi antaretnis, bahkan
antarnegara bisa dilakukan dengan seni musik. Saat ini terdapat fenomena baru dalam
mempertemukan karya pemusik tradisional dengan pemusik modern yang disebut dengan
kolaborasi. Melaliu bahasa musik, syair lagu serta alunan musik, pesan-pesan tertentu dapat
disampaikan dengan lebih indah.
3. Media Pendidikan
Diantara tujuan pendidikan adalah membentuk manusia berbudi pekerti luhur. Secara filosofis
titik tekannya adalah obyek nilai dan moral pada diri anak tersebut. Seni dapat dimanfaatkan
untuk membimbing dan mendidik mental serta tingkah laku seseorng agar berubah menjadi

5
kondisi yang lebih baik, antara lain memperhalus perasaan, bersikap santun, berprilaku lemah
lembut, bermoral mulia, dan berbudi pekerti luhur.
4. Media Ritual
Musik (vocal) memainkan peranan penting alam kegiatan beribadah atau kegiatan keagamaan,
seperti pemujaan kepada kepada sang Pencipta seperti yang dilakukan di Pura, Gereja, atau
Masjid. Dalam agama islam, lagu-lagu pujian banyak diiringi dengan pukulan rebana, sedangkan
di Gereja didiringi dengan piano, gitar atau alat msik lainnya. Musik di Indonesia, biasanya
berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara
keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat
tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai
sarana kegiatan adat masyarakat.
5. Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk
mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya.
Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang
diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
6. Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk
mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya
bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut
juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.
7. Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi sebagai media
ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber penghasilan. Mereka merekam hasil
karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya
ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan
yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa
dilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.

F. Unsur-Unsur Dan Elemen Musik Tradisional


Unsur-unsur musik adalah bagian-bagian dalam musik yang merupakan suatu kesatuan
guna membuat penciptaan lagu atau komposisi (karya) musik. Sebuah karya musik / komposisi
musik dalam proses pembuatannya tidak mungkin lepas dari unsur – unsur musik tersebut.
Berikut ini adalah unsur-unsur musik yang terdapat dalam musik tradisional :
1. Unsur-unsur Pokok Pada Musik Tradisional
Unsur-unsur musik adalah bagian-bagian dalam musik yang merupakan suatu kesatuan
guna membuat penciptaan lagu atau komposisi (karya) musik. Sebuah karya musik / komposisi
musik dalam proses pembuatannya tidak mungkin lepas dari unsur – unsur musik tersebut.
Berikut ini adalah unsur-unsur musik yang terdapat dalam musik tradisional :
a. Nada / Bunyi

5
Nada atau tangga nada dalam istilah jawanya disebut laras. Tangga nada/laras jawa
menggunakan tangga nada pentatonis (lima nada), yaitu laras pelog (ji, mi, pat, mo, tu,) dan laras
slendro (ji, ro, lu, mo, nem).
Nada-nada pelog bernuansa sejuk, lembut. Sedangkan nada-nada slendro bernuansa meriah dan
riang.
b. Irama
Irama adalah ketukan yang teratur. Dalam gamelan jawa ada beberapa tingkatan irama, seperti
lancer, tanggung, dadi, wiled, dan rangkep. Sama halnya dengan irama musik modern, ada pop,
rock, slow rock, pop ballad, dan sebagainya.
c. Melodi
Melodi adalah rangkaian nada yang disusun sedemikian rupa sehingga enak didengar. Contoh
melodi sederhana: 1 3 1 3 4 5 5 . 7 1 7 1 7 5 . 0
d. Harmoni
Harmoni adalah elemen musik yang didasarkan atas penggabungan nada-nada menurut aturan-
aturan tertentu dalam hubungan secara vertikal. Bila harmoniya terdiri atas tiga nada atau lebih,
maka disebut akord. Misalkan akord C = do, mi, sol. Akord G= sol, si, re.
e. Tekstur
Tekstur adalah istilah yang mengacu pada jalinan bunyi atau nada. Banyaknya tekstur musik
merupakan gabungan hasil gabungan dari irama, melodi, harmoni, dan komposisi. Tektur musik
dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1) Monofon atau suara tunggal .
2) Polifon, yaitu bentuk beberapa melodi yang dinyanyikan secara bersama, dapat dijumpai pada
pembagian suara.
3) Homofon, yaitu bentuk musik yang terdiri dari banyak suara yang dilakukan secara serempak
sehingga menghasilkan sesuatu bentuk komposisi karya yang menarik.

2. Unsur-unsur Ekspresi / Pendukung Pada Musik Tradisional


a. Dinamika
Dinamika merupakan keras-lembutnya lagu yang dinyanyikan. Sebuah lagu ada kalanya
dinyanyikan dengan lembut, ada pula yang dinyanyikan dengan keras, menyesuaikan dengan isi
lagu yang disampaikan penyanyi. Istilah jenis-jenis dinamika pada musik non tradisional:
 Sangat Keras = Fortissimo (ff)
 Keras = Forte (f)
 Sedang = Mezzoforte (mf)
 Lembut = Piano (p)
 Lebih Lembut = Pianissimo (pp)
b. Tempo
Tempo diartikan cepat lambatnya lagu yang dinyanyikan. Dahulu, pada partitur lagu tradisional
daerah tidak dicantumkan tanda temponya. Namun setelah masuknya musik mancanegara, ada
beberapa istilah dalam tempo lagu seperti largo=lambat, moderato=sedang, allegro=cepat, dan
sebagainya.
c. Gaya atau style
• Animato : riang gembira

5
• A capella : tanpa iringan alat musik
• Dolce : manis
• Espresivo : ekspresif
• Marcia : mars atau lagu berbaris
• Staccato : pendek tersentak sentak
• Subito : seketika

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Musik tradisional adalah musik yang berkembang di daerah sekitar musik itu
berasal. Musik tradisional disebut juga musik daerah, yaitu merupakan jenis musik yang muncul
atau lahir dari budaya daerah secara turun-menurun. Musik tradisional sangat banyak fungsinya
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi individual, sosial, pendidika, agama dan lain
sebagainya. Alat Musik Tradisional ini merupakan suatu cirikhas sebuah bangsa, maka menjaga,
memelihara dan melestarikan budaya dengan alat alat musik tradisional merupakan kewajiban
dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan
dilestarikan oleh setiap suku bangsa. Alat Musik tradisional juga dapat di kolaborasikan dengan
musik moderen yang tidak kala menarik untuk di saksikan.

B. Saran

5
Alat Musik Tradisional jangan pernah di tinggalkan karena musik tradisional adalah
warisan nenek moyang suatu bangsa yang di turunkan secara turun temurun. Sebagai generasi
muda penerus bangsa, kita memiliki kewajiban dalam melestarikan budaya serta mempelajari
budaya, terutama budaya Indonesia sendiri, sehingga budaya atau tradisi yang berasal dari
Indonesia tidak hilang bersama dengan berkembangnya zaman.

Daftar Pustaka

Wikipedia. 2013. Karinding. http://su.wikipedia.org/wiki. 10 November 2013.

Safarina, Fauziah. 2013. Budaya Alat Musik Tradisional.

http://fzhsafarina.blogspot.com/2013/07/budaya-alat-musik-tradisonal_7470.html. 10 November 2013.


http://lianaapril.blogspot.co.id/2015/04/seni-musik.html

Sumber : https://cara.pro/pengertian-fungsi-jenis-contoh-musik-tradisional-nusantara/
http://everythingabout-music.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-dan-unsur-unsur-musik.html
http://kisahasalusul.blogspot.com/2016/01/unsur-unsur-seni-musik.html
http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Fungsi-Unsur-Unsur-Seni-Musik-Adalah.html
http://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-musik/seni-musik-tradisional
https://cara.pro/pengertian-fungsi-jenis-contoh-musik-tradisional-nusantara/
https://pendidikansenibudaya.wordpress.com/2011/06/27/pengertian-musik-tradisional/
http://www.fungsiklopedia.com/fungsi-musik-tradisional/
https://informasiana.com/alat-musik-tradisional/

Anda mungkin juga menyukai