Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak sekali hambatan yang dirasakan bagi seseorang yang ingin

memulai pekerjaan tetapi belum memiliki pengalaman kerja. Hal tersebut

dikarenakan teori yang diberikan selama di bangku perkuliahan tidak semuanya

sesuai dengan yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu, Program Studi Teknik

Sipil, Universitas Trisakti menginginkan seluruh mahasiswanya memiliki

kesiapan dalam mengahadapi dunia kerja dengan mengikuti mata kuliah kerja

praktek.

Kerja praktek adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa untuk

menerapkan ilmu yang sudah diberikan selama masa pembelajaran dan melihat

secara langsung relevansinya pada dunia pekerjaan. Dengan dilakukannya kerja

praktek, mahasiswa dapat melihat dan mengetahui secara langsung bagaimana

suatu proyek konstruksi berjalan. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan untuk

berperankan aktif, sehingga jika terjadi permasalahan selama proses proyek

konstruksi dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut. ( Idah Ceris,2012 )

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, kebutuhan masyarakat

akan tempat tinggal semakin meningkat, terutama di Kota Jakarta. Pada

kenyataannya tingginya kebutuhan akan tempat tinggal berbanding terbalik

dengan ketersediaan lahan yang ada. Oleh karena itu, PT. Waskita Karya Realti
selaku owner, melihat peluang tersebut sehingga memutuskan untuk membangun

gedung apartemen Solterra Place.

Apartemen Solterra Place terletak di Pejaten Barat, Jakarta Selatan. Lokasi

tersebut merupakan lokasi terbaik yang ditawarkan karena dikelilingi tempat

bersantap dan berbagai hiburan. Selain itu, lokasi tersebut juga dekat dengan

SCBD, yaitu kawasan pusat bisnis.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum kerja praktek adalah agar mahasiswa dapat melihat secara

nyata penerapan dari teori-teori yang sudah didapatkan di bangku kuliah.

Mahasiswa diharapakan dapat menambah ilmu dan wawasan akan dunia

pekerjaan teknik sipil di lapangan sehingga dapata menjadi bekal untuk memasuki

dunia pekerjaan setelah lulus nanti.

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari kerja praktek adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pengamatan pelaksanaan proyek konstruksi

b. Mengetahui struktur organisasi proyek

c. Menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam proyek konstruksi

d. Menjelaskan metode pelaksanaan proyek konstruksi

e. Melaksanakan tugas dengan baik yang diberikan oleh proyek

f. Memperoleh perbandingan antara praktek langsung di lapangan dengan

teori yang didapat di perkuliahan


g. Membuat laporan Kerja Praktek dengan baik sesuai tata cara penulisan

ilmiah

1.3 Metodologi Pengumpulan Data

Dalam pembuatan laporan ini, penulis menggunakan beberapa metode

untuk mengumpulkan data dan informasi. Metode tersebut antara lain:

a. Melakukan pengamatan di lapangan secara langsung


b. Meminta data-data proyek dan gambar proyek kepada pihak pengelola proyek
c. Mengajukan pertanyaan secara langsung kepada pihak-pihak yang terlibat

langsung dalam pelaksanaan proyek


d. Mencari dari berbagai sumber lainnya, seperti buku atau pun internet

1.4 Ruang Lingkup Kerja Praktek

Kerja praktek dilaksanakan pada 1 Juli 2019 sampai dengan 23 Agustus

2019. Pada kerja praktek ini, penulis diberi kesempatan dari pihak PT. Waskita

Karya selaku kontraktor utama untuk mengamati dan mempelajari secara

langsung di lapangan bagaimana proses pembangunan proyek Apartemen Solterra

Place.

Proyek Apartemen ini terdiri dari 2 tower. Tower 1 dan 2 terdiri dari 34

lantai dan 3 basement. Proyek apartemen ini ditujukan untuk hunian mewah di

daerah Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Saat melaksanakan kerja praktek pada proyek Apartemen Solterra Place,

penulis mengamati pekerjaan yang sedang berlangsung di tower 2 lantai

basement, yaitu pekerjaan struktur vertikal dan horizontal yang terdiri dari kolom,

balok, pelat lantai, shear wall. Adapun proses pengerjaannya adalah pemasangan

tulangan, pemasangan dan pelepasan bekisting, pengecoran.


1.5 Sistematika Laporan

Laporan Kerja Praktek ini disusun menjadi beberapa bab yang saling

berkaitan satu sama lain. Secara garis besar, sistematika penulisan dapat

dijelaskan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan kerja praktek, ruang lingkup

kerja praktek, dan juga latar belakang proyek (Gambaran umum proyek, lokasi,

data umum, data teknis, organisasi proyek). Data yang disajikan adalah data

aktual yang diberikan secara langsung oleh pihak proyek.

BAB II : Pengamatan dan Tinjauan

Bab ini menjelaskan tentang peralatan dan material konstruksi termasuk alat-alat

berat yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek Apartemen Solterra

Place dilengkapi dengan fungsi dan gambarnya.

BAB III : Metode Pelaksanaan Konstruksi

Bab ini menjelaskan tentang metode pelaksanaan beberapa pekerjaan yang

digunakan proyek Apartemen Solterra Place dilengkapi dengan foto-foto.

BAB IV : Tugas Khusus

Bab ini membahas tentang pemahaman dan tinjauan yang lebih spesifik dari objek

yang ditinjau di lapangan selama Kerja Praktek. Dalam hal ini penulis membahas

mengenai Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pelat Dan Balok pada proyek

Apartemen Solterra Place.


BAB V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk proyek Apartemen Solterra

Place.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang semua sumber data atau informasi yang digunakan dalam

penulisan laporan ini.

LAMPIRAN

Berisikan data-data pembangunan proyek.

1.6 Data Proyek

1.6.1 Data Umum

Nama Proyek : Proyek pembangunan Solterra Place

Apartemen

Alamat Proyek : Jl. Condet Pejaten Barat no 2,

RT:07/RW:07, Pejaten Barat, Pasar

Minggu, Jakarta Selatan, 12510

Jumlah Tower : 2 (dua) Tower

Jumlah Lantai : 34 lantai (Apartemen 1 dan Apartemen 2)

+ 3 Basement + Roof top

Jenis Kontrak : Lumpsum Fixed Price

Nilai Kontrak : Rp. 487.926.000.000

Pemilik Proyek : PT. Waskita Fim Perkasa Realti

Konsultan Arsitektur : PT. Airmas Asri


Konsultan Struktur : PT. Ketira Engineering Consultants

Konsultan MEP : PT Eltameko Karya Mandiri

Manajemen Konstruksi : PT. Ciria Expertindo Consultant

Quantity Surveyor : PT. Total Citra Indonesia

Kontraktor : PT. Waskita Karya

Waktu Pelaksanaan : 3 November 2018 – 30 Juni 2021

Durasi : 36 bulan

Fungsi Bangunan : Hunian

Jumlah Unit : Tower 1 : 521 unit

Tower 2 : 537 unit

Lingkup Pekerjaan : Persiapan, Struktur, Arsitek, Plumbing,

Mekanikal & Elektrikal

Sistem Pembayaran : Cara pembayaran : Monthly Progress

Payment

Masa Pemeliharaan : 365 hari kalender

Subcontractors :

a. Bekisting : CV. Sejahtera Mandiri


b. Pondasi : PT. Paku Bumi Semesta
c. Galian : PT. Naga Surya Indo
Gambar 1.1 Tampak Depan dan Samping
Apartemen Solterra Place

1.6.2 Lokasi Proyek

Proyek Apartemen Solterra Place yang berlokasi di Jl. Condet Pejaten,

Jakarta Selatan memiliki letak geografis yang berbatasan dengan:

a. Utara : Perumahan Warga

b. Selatan : Perumahan Warga

c. Timur : Perumahan Warga

d. Barat : SDN Pejaten Barat


Gambar 2.2 Denah Lokasi Apartemen Solterra Place
( Sumber : Google Maps )

1.6.3 Data Teknis

Fungsi Bangunan : Hunian

Luas Lahan : 1.1 Ha

Jumlah Basement : 3 (tiga) lantai

Jumlah Podium Parkir : 3 (tiga) lantai

Jumlah Tower : 2 (dua)

Jumlah Lantai : 34 lantai (Apartemen 1 dan Apartemen 2)

+ 3 Basement +Roof top


1.7 Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan dari sebuah

organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya

untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan adanya

organisasi kerja yang baik diharapkan akan memberikan hasil efisien, tepat waktu

dengan kualitas yang tinggi. Proyek konstruksi merupakan pekerjaan yang

kompleks sehingga diperlukan adanya struktur organisasi yang baik dan teratur,

serta adanya pembagian tugas antara masing-masing pihak yang terlibat, sehingga

dapat diketahui sejauh mana batas kewajiban, wewenang dan tanggung jawab

dalam berinteraksi dengan pihak lain.

Pada proyek Apartemen Solterra Place, ada beberapa pihak yang terlibat

secara langsung. Pihak-pihak tersebut antara lain :

1. Pemilik Proyek (Owner)

2. Konsultan Perencana

3. Konsultan Pengawas (MK)

4. Kontraktor Pelaksana
Pemilik Proyek (Owner)
PT. Waskita Fim Perkasa
Realti

Konsultan Perencana
Arsitektur : PT. Airmas Asri
Konsultan Pengawas
Struktur : PT. Ketira Engineering
PT. Ciria Expertindo Consultant
Consultants
MEP : PT. Eltameko Karya Mandiri

Kontraktor Pelaksana
PT. Waskita Karya

Ket : Garis perintah

Garis komando

Gambar 1.3 Gambar Struktur Organisasi Proyek


(Sumber : PT. Waskita Karya)

Disetiap proyek konstruksi, setiap bagian dari organisasi memiliki tugas

masing-masing, antara lain:


a. Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik proyek atau pemberi tugas adalah orang atau badan yang memiliki

proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan

kepada pihak yang menyediakan jasa dan membayar biaya pekerjaan tersebut.

Pada proyek Apartemen Solterra Place yang bertindak sebagai Pemilik Proyek

adalah PT. Waskita Fim Perkasa Realti. Tugas dan wewenang pemilik proyek :

1) Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek.

2) Mengadakan kegiatan administrasi proyek.


3) Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek.

4) Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemen

konstruksi ( MK )

5) Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor.

6) Membuat surat perintah kerja ( SPK )

7) Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.

8) Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil

pekerjaan konstruksi.

9) Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak

dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.

misalnya pelaksanan pembangunann dengan bentuk dan material yang tidak

sesuai dengan RKS. ( damarkurniawan62,2015 )

b. Konsultan Perencana

Orang atau badan yang membuat perencanaan bangunan secara lengkap

baik bidang arsitektur, sipil, maupun bidang lain yang melekat erat dan

membentuk sebuah system bangunan. Konsultan perencana pada proyek

Apartemen Solterra Place antara lain Konsultan Perencana Arsitektur, Struktur,

MEP (Mechanical, Electrical, and Plumbing). Yang bertindak sebagai

Konsultan Perencana yaitu:

1. Konsultan Arsitektur : PT. Airmas Asri


2. Konsultan Struktur : PT. Ketira Engineering Consultants
3. Konsultan MEP : PT. Eltameko Karya Mandiri
Tugas dan wewenang konsultan perencana
1) Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik

bangunan.
2) Membuat gambar kerja pelaksanaan.
3) Membuat Rencana kerja dan syarat – sayarat pelaksanaan bangunan ( RKS )

sebagai pedoman pelaksanaan.


4) Membuat rencana anggaran biaya bangunan.
5) Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik ke dalam

desain bangunan.
6) Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan

pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan desain terwujud di

wujudkan.
7) Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi

kegagalan konstruksi.
8) Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana

bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.


9) Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam

pelaksanaan pembangunan. (damarkurniawan62,2015 )


c. Kontraktor Pelaksana

Orang atau badan yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan

sesuai dengan biaya yang ditetapkan dan berdasarkan gambar rencana dan

peraturan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Kontraktor dipilih setelah

melalui proses tender yang diadakan oleh pihak pemilik proyek untuk

menjalankan proyek. Kontraktor bertanggung jawab langsung kepada pemilik

proyek, dan selama melaksanakan tugasnya diawasi langsung oleh konsultan

pengawas. Pada proyek Apartemen Solterra Place, yang bertindak sebagai

Kontraktor Utama adalah PT. Waskita Karya. Tugas dan wewenang kontraktor

pelaksana

1) Melaksanakan pembangunan bekerja sesuai dengan peraturan dan

spesifikasi yang telah direncanakan dan ditentukan di dalam kontrak

Perjanjian Pemborongan.
2) Memberikan laporan kemajuan proyek meliputi laporan harian, mingguan,

dan bulanan kepada pemilik proyek.

3) Menyediakan tenaga kerja, bahan, peralatan, tempat kerja, dan alat-alat

pendukung lainnya yang digunakan mengacu pada gambar dan spesifikasi

set memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan pekerjaan keamanan.

4) Sepenuhnya bertanggung jawab atas kegiatan pembangunan dan metode

pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

5) Menjalankan pekerjaan sesuai dengan jadwal (schedule) yang telah

disepakati.

6) Melindungi semua peralatan, bahan, dan bekerja terhadap kerugian dan

kerusakan sampai dengan serah terima pekerjaan.

7) Kontraktor dapat meminta kepada pemilik proyek untuk memberikan

perpanjangan waktu penyelesaian proyek dengan memberikan alasan yang

masuk akal dan sesuai dengan kenyataan yang menyebabkan perlunya

waktu tambahan tersebut.

8) Mengganti semua kerusakan yang disebabkan oleh kecelakaan selama

pelaksanaan pekerjaan, serta menyediakan perlengkapan wajib

pertolongan pertama pada kecelakaan. ( strategiproyek.com,2016 )

1.7.1 Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana

Kontraktor pelaksana pada proyek Apartemen Solterra Place adalah PT.

Waskita Karya dengan struktur organisasi seperti yang terlihat pada gambar 1.4.
Gambar 1.4 Struktur Organisasi Proyek Apartemen Solterra Place
(Sumber : PT. Waskita Karya)

Uraian tanggung jawab dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut:

a. Project Manager

Seseorang yang diberi kuasa oleh direksi proyek dan kontraktor untuk

memimpin dan bertanggungjawab penuh atas proses pelaksanaan dilapangan

serta hasil akhir yang diperoleh dari proyek yang dipimpinnya. Kedudukan

Project Manager (PM) dalam organisasi proyek adalah membawahi site

engineer (SE) dan Site Manager (SM). Tugas dan tanggung jawab

1) Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan timbul agar

dapat diantisipasi secara dini.

2) Melakukan koordinasi kedalam (team proyek, manajemen, dll) dan keluar


3) Dibantu semua koordinator menyiapkan rencana kerja operasi proyek,

meliputi aspek teknis, waktu, administrasi dan keuangan proyek

4) Melaksanakan dan mengontrol operasional proyek sehingga operasi proyek

dapat berjalan sesuai dengan rencana (on track)

5) Mengkomunikasikan dalam bentuk lisan dan tertulis (Laporan Kemajuan

Pekerjaan).

6) Seorang Project Manager harus mengontrol proyek yang ditanganinya.

Proyek harus selesai sesuai dengan budget, sesuai dengan spesifikasi, dan

waktu.

7) Proyek yang ditangani harus mempunyai return yang nyata terhadap

organisasi. Taat kepada setiap kebijakan yang di keluarkan organisasi, harus

mengambil keputusan dengan wewenang yang terbatas dari organisasi.

( uraiantugas,2016 )

b. Site QHSE

Departemen atau bagian dari Struktur Organisasi Perusahaan yang

mempunyai fungsi pokok terhadap implementasi Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mulai dari Perencanaan,

Pengorganisasian, Penerapan dan Pengawasan serta Pelaporannya. Tugas dan

tanggung jawab

1) Menyiapkan rencana mutu, RK3K dan Lingkungan

2) Melaksanakan pengukuran kinerja mutu, K3 dan lingkungan

3) Mengendalikan dokumen dan rekaman QHSE

4) Menerima/menolak mutu material dan pekerjaan


5) Menghentikan kegiatan berbahaya

6) Mengusulkan perbaikan berkelanjutan

7) Terukurnya kinerja mutu, K3 dan lingkungan

8) Terkendalinya risiko K3, dokumen dan rekaman QHSE.

( Deava Teknik,2014 )

c. Site Engineering

Seseorang yang membantu tugas manager proyek yang memiliki tugas

dalam perencanaan teknis dan material yang meliputi menyediakan seluruh

shop drawing, membuat perhitungan konstruksi yang diperlukan, menentukan

spesifikasi data teknis bahan dan volume pekerjaan. Selain itu, juga membuat

metode pelaksanaan yang diperlukan oleh proyek dan waktu kerja yang

diperlukan. Tugas dan wewenang

1) Menyusun metode pelaksanaan yang efisien sesuai spesifikasi.

2) Menentukan cara pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan murah.

3) Berkomunikasi dengan konsultan perencana mengenai pelaksanaan

kontruksi secara teknis serta mengajukan usulan atas alternatif

pemecahannya.

4) Melakukan supervisi dilapangan mengenai pelaksanaan pekerjaan

dilapangan serta menginformasikan penyimpangan yang terjadi project

manager.

5) Mempersiapkan prosedur pelaksanaan untuk menjamin pencapaian sasaran

kerja.
6) Mengajukan daftar kelengkapan sarana yang dibutuhkan untuk pencapaian

sasaran kerja kepada owner.

7) Melakukan monitoring secara intensif terhadap tahapan pelaksanaan

kegiatan harian mingguan dan laporan keuangan.

8) Melakukan evaluasi terhadap penyimpangan mutu dan menetapkan cara

agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang sama.

9) Mempersiapkan data-data untuk penyusunan schedule, diantaranya

membuat item aktivitas kegiatan, time duration, item bahan dan equipment.

( tekniksipilamatir.blogspot,2017 )

d. Site Administration

Bertugas menunjang segala aktifitas di dalam proyek itu sendiri supaya

lebih lancar. Dalam hal ini site administration memiliki peranan yang sangat

penting sebagai salah satu posisi yang menunjang kinerja proyek dari segi

administratif. Site administration bertanggung jawab:

1) Memastikan semua data proyek diinput ke computer

2) Memastikan Dokumentasi dari kegiatan proyek berjalan dengan baik dan

lancar
3) Memastikan semua inventory kantor terjaga dengan baik

4) Memastikan semua reimburstment / klaim ke kantor pusat terorganisir

secara faktual.

5) Memastikan dokumentasi surat jalan berjalan dengan lancar

6) Memastikan laporan absensi dan lembur ada

7) Memastikan kalau laporan bulanan ada

8) Memastikan semua dokumen terduplikasi dan terjaga dengan baik.

( Aji Sundara,2015 )

e. Site Operational

Suatu badan hukum atau penawar yang memiliki klasifikasi dan keahlian

dalam pelaksanaan yang telah ditunjuk oleh pemilik atau pemimpin proyek

atau pemimpin bagian proyek dan menandatangani kontrak untuk

melaksanakan pekerjaan. Tugas dan tanggung jawab pelaksana :

1) Mempersiapkan fasilitas dan sarana demi kelancaran pekerjaan.

2) Mempersiapkan bahan-bahan bangunan yang bermutu baik dan memenuhi

persyaratan seperti yang tercantum dalam bestek.

3) Melaksanakan semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sesuia

dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat.

4) Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunya sesuai

dengan surat perjanjian kontrak.

5) Mengadakan pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalam tanggung

jawab pelaksana.
6) Menyediakan tenaga kerja yang berpengalaman serta peralatan yang

diperlukan pada saat pelaksana pekerjaan.

7) Bertanggung jawab terhadap fisik bangunan selama masa pemeliharaan.

( GuruSipil,2017 )

f. Surveyor

Surveyor adalah seseorang yang sangat berpengaruh dalam pembangunan

proyek gedung, biasanya surveyor melakukan pengukuran, pemeriksaan dan

pengawasan pada saat pembangunan proyek. Tugas surveyor :

1) Menentukan titik batas area proyek dan titik as(titik

tengah)gedung/bangunan

2) Marketing/mengembangkan untuk titik as,elevasi(tinggi-rendah) posisi

bangunan.

3) Men-cek kedataran tanah,beton,beam dsb,yg dipasang oleh tukang kayu

4) Membuat batas cor pd lantai kerja agar tdk ketinggian.

5) Men-cek pemasangan kolom atau bangunan agar diketahui miring atau

tidak.

6) Memonitoring setiap adanya pengecoran baik dilantai atau kolom agar

sesuai dengan gambar. ( hazrulakhdi,2017 )

g. Site Procurement Logistic & Equipment

Suatu bagian yang ada dalam rangkaian struktur organisasi proyek dengan

tugas pendatangan, penyimpanan dan penyaluran material atau alat proyek ke

bagian pelaksana lapangan. Tanggung jawab site procurement logistic &

equipment :
1) Pengambilan data penerimaan barang (GRN) ke dalam Sistem ERP

2) Melakukan tugas administratif (termasuk dokumen pendistribusian /

collection / filling).

3) Kompilasi laporan ketidaksesuaian dan ekspirmasikan penutupan dari

perbedaan produk.

4) Perbarui dan kompilasi laporan bulanan terkait logistik.

5) Memelihara dan memperbarui catatan persediaan persediaan dan lokasi

barang.

6) Membantu menjawab panggilan masuk dan pengambilan pesan.

( JobsInfoPedia,2015 )

Anda mungkin juga menyukai