DISUSUN OLEH :
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat karunia-Nya, penulisan buku pedoman Ormawa STIKes Wira Medika Bali
Buku pedoman Ormawa STIKes Wira Medika Bali ini ditulis dalam
Medika Bali
dan bimbingan sejak awal sampai terselesainya buku pedoman ini, untuk itu
1. Drs. I Dewa Agung Ketut Sudarsana, M.M selaku Ketu STIKes Wira
iii
3. Ns. Sang Ayu Ketut Chandrawati, S.Kep.,M.Kep selaku Kepala Bagian
Ormawa STIKes Wira Medika Bali yang sudah mendukung acara kami.
5. Ni Luh Putu Sri Kumala Dewi Sudiarta selaku Ketua Badan Perwakilan
6. I Wayan Erik Febriana selaku Ketua Panitia dalam kegiatan Rapat Kerja V
Bali.
UKM Medika English Club, UKM Music Of Medika, UKM Paduan Suara
Gita Suara Medika, UKM Tari Puja Medika, UKM Wira Svara Murti,
UKM Futsal Wira Warrior, UKM Wira Medika Badminton, UKM Mapala
Tresna Ring Gumi, UKM KSR PMI Kusuma Mandala, UKM Sketcher
iv
Penulis menyadari masih banyak keterbatasan dalam penyusunan buku
menuangkan pemikiran dalam buku pedoman ini, terutama akan masih banyak hal
– hal yang masih perlu diperbaiki. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik
Penulis.
v
TIM PENYUSUN
vi
DAFTAR ISI
vii
TATA TERTIB
MUSYAWARAH MAHASISWA
STIKES WIRA MEDIKA BALI
TAHUN 2019/2020
PASAL 1
NAMA KEGIATAN
Musyawarah ini bernama Musyawarah Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali
PASAL 2
WAKTU
Sidang Musyawarah Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali Tahun 2019/2020
Dilaksanakan Pada Hari Sabtu, 06 April s/d 07 April 2019
PASAL 3
TEMPAT
Sidang Musyawarah Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali Tahun 2019/2020
Dilaksanakan Di Aula Kampus STIKes Wira Medika Bali
PASAL 4
KETENTUAN KETUK PALU
1. Ketentuan ketuk palu yaitu:
a. 1 kali ketuk palu untuk menunda dan memulai sidang.
b. 2 kali ketuk palu untuk menyetujui sidang.
c. 3 kali ketuk palu untuk pengesahan sidang.
d. Ketukan berulang-ulang untuk menenangkan peserta sidang.
PASAL 5
PESERTA, PENGUNJUNG, DAN UNDANGAN
1. Peserta MUSMA STIKes Wira Medika Bali, yaitu:
a. Masing-masing tiga perwakilan dari Badan Perwakilan Mahasiswa yang
saat ini menjabat.
1
b. Masing-masing tiga perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa yang saat ini
menjabat.
c. Masing-masing tiga perwakilan HIMA & UKM satu periode sebelumnya
dan yang saat ini menjabat.
2. Pengunjung MUSMA STIKes Wira Medika Bali, yaitu seluruh civitas
mahasiswa STIKes Wira Medika Bali.
3. Undangan MUSMA STIKes Wira Medika Bali, yaitu pihak-pihak tertentu
yang diundang oleh penyelenggara MUSMA STIKes Wira Medika Bali.
PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA, PENGUNJUNG, DAN UNDANGAN
1. Hak peserta MUSMA STIKes Wira Medika Bali adalah; hak memilih dan
dipilih untuk menjadi presidium tetap.
2. Hak suara dimiliki oleh seluruh peserta MUSMA STIKes Wira Medika Bali.
3. Hak bicara dimiliki oleh seluruh peserta dan pengunjung MUSMA STIKes
Wira Medika Bali.
4. Kewajiban peserta, pengunjung, dan undangan MUSMA STIKes Wira Medika
Bali yaitu:
a. Menjaga keamanan dan ketertiban sidang.
b. Dapat meninggalkan sidang apabila diizinkan oleh Presidium dengan
persetujuan forum.
PASAL 7
FUORUM
1. Sidang dapat berlangsung apabila dihadiri oleh minimal 2/3 dari jumlah peserta
Perwakilan Ormawa STIKes Wira Medika Bali yang berhak hadir dengan
syarat wajib dihadiri minimal satu orang perwakilan setiap Ormawa STIKes
Wira Medika Bali lama dan baru.
2. Sidang Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh minimal dan telah disepakati
forum.
3. Apabila pasal 4 ayat 1 dan ayat 2 tidak terpenuhi, maka sidang ditunda selama
2 x 5 menit.
2
4. Apabila pasal 4 ayat 2 tidak terpenuhi, maka sidang dapat dilanjutkan apabila
dihadiri minimal ½ + 1 dari jumlah peserta Perwakilan Ormawa STIKes Wira
Medika Bali yang telah hadir minimal satu orang perwakilan setiap Ormawa
STIKes Wira Medika Bali periode lama dan baru.
5. Pengambilan keputusan:
a. Keputusan dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat.
b. Jika kata mufakat tidak tercapai sekalipun telah diberikan kesempatan untuk
lobbying, maka keputusan dapat diambil secara voting atau suara terbanyak.
c. Apabila dalam poin b diperoleh suara yang sama, voting diulang sekali lagi
dan apabila masih sama, keputusan terakhir diserahkan pada presidium
sidang.
PASAL 8
MAKSUD DAN TUJUAN
MUSMA STIKes Wira Medika Bali ini mempunyai maksud dan tujuan:
1. Membahas mekanisme dan tata tertib MUSMA STIKes Wira Medika Bali.
2. Memilih dan menetapkan Presidium tetap MUSMA STIKes Wira Medika Bali.
3. Pembacaan UUD Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
4. Membahas LPJ seluruh Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
5. Membahas GBHO Ormawa STIKes Wira Medika Bali
6. Penetapan peraturan tentang pemilihan BPM, ketua dan wakil ketua BEM, dan
HIMA Prodi STIKes Wira Medika Bali.
PASAL 9
PERSIDANGAN
1. MUSMA STIKes Wira Medika Bali terdiri dari beberapa sidang pleno.
2. Sidang pleno membahas GBHO dan mekanisme MUSMA STIKes Wira
Medika Bali.
3. Pengesahan sidang pleno:
a. Hasil sidang disahkan dan ditetapkan melalui sidang pleno.
b. Setiap sidang pleno harus mendapat persetujuan dari anggota sidang pleno.
3
c. Keputusan sidang pleno merupakan keputusan tertinggi dalam hierarki
keputusan dalam MUSMA STIKes Wira Medika Bali.
PASAL 10
SYARAT PEMILIHAN PRESIDIUM SIDANG
1. Presidium sidang terdiri dari presidium sidang sementara dan presidium sidang
tetap.
2. Presidium sidang sementara adalah presidium sidang tetap pada MUSMA
STIKes Wira Medika Bali periode sebelumnya.
3. Apabila salah satu atau dua presidium sidang sementara tidak hadir, maka
presidium sidang sementara yang hadir mempunyai hak untuk menunjuk
pengganti, baik dari panitia maupun peserta MUSMA STIKes Wira Medika
Bali.
4. Presidium sidang tetap adalah presidium yang dipilih dari peserta sidang
melalui musyawarah mufakat.
5. Presidium sidang terdiri dari tiga orang presidium yaitu Presidium sidang I,
Presidium sidang II dan Presidium sidang III.
a. Presidium sidang 1 sebagai ketua sidang dan pengambil keputusan
b. Presidium sidang 2 sebagai wakil ketua sidang
c. Presidium sidang 3 sebagai sekretaris sidang
d. Apabila presidium 1 kelelahan presidium 2 dapat mengambil tugas
daripresidium sidang 1
e. Apabila presidium sidang 2 kelelahan presidium sidang 3 dapat
mengambil tugas dari presidium 1 dan 2
6. Presidium sidang tetap bersedia dan sanggup hadir selama sidang sampai
sidang berakhir
7. Presidium sidang tetap adalah anggota penuh dari MUSMA yang sehat secara
jasmani dan rohani.
4
PASAL 11
HAK DAN KEWAJIBAN PRESIDIUM SIDANG
PASAL 12
MEKANISME PEMILIHAN PRESIDIUM SIDANG TETAP
1. Presidium sidang tetap dapat dipilih dengan cara mencalonkan diri atau
dicalonkan oleh peserta sidang.
2. Pemilihan dilakukan dengan sistem musyawarah.
3. Apabila mekanisme musyawarah mufakat tidak berhasil dalam menentukan
presidium sidang tetap, maka dilakukan sistem voting secara terbuka.
5
4. Presidium sidang tetap terpilih adalah kandidat yang memperoleh suara
terbanyak.
5. Presidium yang dicalonkan mempunyai hak untuk menolak dengan alasan yang
jelas.
PASAL 13
ATURAN PERSIDANGAN
1. Perwakilan Ormawa STIKes Wira Medika Bali berbicara setelah mendapat izin
dari presidium sidang.
2. Kesempatan berbicara/mengajukan pendapat diatur menurut urutan permintaan
atau kebijaksanaan presidium sidang.
3. Setiap waktu dapat diberikan interupsi kepada peserta untuk:
a. Mengajukan koreksi.
b. Mengajukan usul untuk menunda sementara sidang apabila dianggap perlu.
c. Interupsi tidak boleh diinterupsi lagi.
PASAL 14
PENINJAUAN KEMBALI
(1) Peninjauan kembali dapat diajukan oleh seluruh peserta MUSMA UU
Pemira beserta alasannya.
(2) Peninjauan kembali harus disahkan oleh forum setelah diajukan kepada
presidium sidang.
(3) Peninjauan kembali maksimal dapat diajukan sekali pada setiap pasal per
hari selama MUSMA UU Pemira berlangsung.
PASAL 15
PENUTUP
Menimbang, Menetapkan, dan Memutuskan Tentang Tata Cara dan Tata
Tertib Musyawarah Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali Tahun 2019/2020.
Hari: Sabtu
Tanggal : 06 April 2019
Pukul : 20.45 Wita
6
LEMBAR PENGESAHAN
Tata tertib ini disahkan dalam MUSMA STIKes Wira Medika Bali Tahun
2019/2020:
Hari : Sabtu
Ditetapkan di : Denpasar
Prapresidium I Prapresidium II
Prapresidium III
( I Putu Mahendra Nara Adi Kusuma) (Gusti Ayu Putu Ami Mariaswanti)
(Putu Mas Pramita Kania Dewi)
7
GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI MAHASISWA
STIKES WIRA MEDIKA BALI
(GBHO MAHASISWA STIKES WIRA MEDIKA BALI)
BAB I
KEANGGOTAAN, HAK, DAN KEWAJIBAN
Pasal 1
Keanggotaan
1. Keanggotaan Ormawa STIKes Wira Medika Bali adalah seluruh organisasi
kemahasiswaan di lingkungan STIKes Wira Medika Bali yang dilegalkan
berdasarkan SK Ketua STIKes Wira Medika Bali.
2. Keanggotaan Organisasi Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali tidak berlaku
lagi apabila sudah dinyatakan bubar melalui Musma STIKes Wira Medika
Bali.
Pasal 2
Hak Anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali
1. Setiap anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali berhak mengajukan
pendapat, usul, serta pertanyaan baik secara lisan maupun tulisan.
2. Setiap anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali berhak membela diri,
mendapat perlakuan, dan perlindungan yang sama.
3. Setiap anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali memiliki hak dipilih dan
memilih dalam kepengurusan masing-masing Ormawa STIKes Wira Medika
Bali.
4. Setiap anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali memiliki hak untuk turut
serta dalam kegiatan Ormawa STIKes Wira Medika Bali sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi masing-masing.
Pasal 3
Kewajiban Anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali
1. Setiap anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali wajib menjaga ketertiban
8
dan memelihara nama baik Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
2. Setiap anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali wajib menjunjung tinggi
dan menaati segala ketentuan Pedoman dan GBHO Mahasiswa STIKes Wira
Medika Bali serta peraturan lain yang berlaku di Ormawa STIKes Wira
Medika Bali.
BAB II
MUSMA STIKES WIRA MEDIKA BALI
Pasal 4
Pengertian, Kedudukan, dan Sistem Kerja MusmaSTIKes Wira Medika Bali
1. Musyawarah Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali yang selanjutnya
disingkat Musma STIKes Wira Medika Bali berkedudukan sebagai forum
tertinggi bagi seluruh organisasi mahasiswa di lingkungan STIKes Wira
Medika Bali.
2. Seluruh organisasi mahasiswa di lingkungan STIKes Wira Medika Bali wajib
menghormati Musma dan mengimplementasikan segala keputusan yang
disepakati dalam Musma STIKes Wira Medika Bali.
3. Sistem kerja Musma STIKes Wira Medika Bali adalah setiap keputusan yang
ada harus melalui sidang pleno dan tidak diputuskan secara sepihak.
Pasal 5
Tugas dan Wewenang Musma STIKes Wira Medika Bali
1. Merevisi dan menetapkan susunan acara Musma STIKes Wira Medika Bali.
2. Merevisi dan menetapkan tata tertib Musma STIKes Wira Medika Bali.
3. Memilih dan menetapkan Presidium tetap Musma STIKes Wira Medika Bali.
4. Pembacaan Pedoman Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
5. Mengamandemen dan menetapkan Pedoman Ormawa STIKes Wira Medika
Bali apabila diperlukan.
6. Mengevaluasi laporan pertanggungjawaban kegiatan Ormawa STIKes Wira
Medika Bali dengan wajib melampirkan bukti fisik berupa hardcopy.
7. Merevisi dan menetapkan Garis Besar Haluan Organisasi.
9
8. Menjunjung tinggi Pedoman dan GBHO Mahasiswa STIKes Wira Medika
Bali.
Pasal 6
Keanggotaan Musma STIKes Wira Medika Bali
Keanggotaan Musma STIKes Wira Medika Bali adalah peserta dan undangan
yang diatur dalam tata tertib MusmaSTIKes Wira Medika Bali.
Pasal 7
Pelaksanaan Musma STIKes Wira Medika Bali
Dalam satu periode, Musma STIKes Wira Medika Bali dilaksanakan satu kali,
yaitu setelah dilakukannya pelantikan dan serah terima jabatan Ormawa STIKes
Wira Medika Bali.
BAB III
MUSMA LUAR BIASA STIKes WIRA MEDIKA BALI
Pasal 8
Pengertian, Kedudukan, dan Sistem Kerja Musma Luar Biasa STIKes Wira
Medika Bali
1. Musyawarah Mahasiswa Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali yang
selanjutnya disingkat Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali memiliki
kedudukan dan sistem kerja yang sama dengan Musma STIKes Wira Medika
Bali.
2. Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali merupakan Musma STIKes
Wira Medika Bali yang dilaksanakan di dalam masa kepengurusan Ormawa
STIKes Wira Medika Bali dalam situasi dan kondisi tertentu.
3. Peserta dari Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali terdiri dari
Ormawa STIKes Wira Medika Bali sejumlah masing- masing tiga orang.
4. Keputusan yang diambil pada Musma Luar BiasaSTIKes Wira Medika Bali
dikatakan sah apabila disetujui oleh minimal 50%+1 dari quorum.
10
Pasal 9
Tugas dan Wewenang Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali
1. Merevisi dan menetapkan susunan acara Musma Luar Biasa STIKes Wira
Medika Bali.
2. Merevisi dan menetapkan tata tertib Musma Luar BiasaSTIKes Wira Medika
Bali.
3. Pembacaan Pedoman Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
4. Mengkaji dan memutuskan tentang pembubaran Ormawa STIKes Wira
Medika Bali dengan syarat :
a. Apabila Organisasi tersebut melanggar landasan Ormawa STIKes
Wira Medika Bali yang diatur dalam pasal 7 Pedoman Ormawa
STIKes Wira Medika Bali dan GBHO STIKes Wira Medika Bali.
b. Apabila terbukti melakukan aktivitas politik praktis dengan organisasi
eksternal kampus dan/atau partai politik dengan bukti laporan
Pengawas Independen BPM STIKes Wira Medika Bali.
c. Adanya SK dari KetuaSTIKes Wira Medika Bali mengenai
pembubaran Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
5. Merevisi dan menetapkan Garis Besar Haluan Organisasi.
6. Menjunjung tinggi Pedoman dan GBHO Mahasiswa STIKes Wira Medika
Bali.
7. Apabila terbukti ditemukan pelanggaran yang dilakukan oleh Ketua BEM
dan/atau Wakil Ketua BEM STIKes Wira Medika Bali maka wajib
dilaporkan oleh fungsionaris BEM STIKes Wira Medika Bali kepada BPM
STIKes Wira Medika Bali pada periode yang sama sesuai dengan mekanisme
pasal 10.
8. Memberhentikan Ketua BEM dan/atau Wakil Ketua BEM STIKes Wira
Medika Bali yang terbukti melanggar Pedoman Ormawa STIKes Wira
Medika Bali, GBHO Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali, dan/atau tidak
dapat melanjutkan jabatan.
9. Menghadirkan minimal dua nama calon pelaksana tugas atau yang disingkat
PLT oleh Internal BEM STIKes Wira Medika Bali untuk mengisi posisi
dan/atau Ketua BEM Wakil Ketua BEM STIKes Wira Medika Bali.
11
10. Mengadakan pengambilan suara untuk menentukan Ketua BEM dan/atau
Wakil Ketua BEM STIKes Wira Medika Bali yang baru pada saat Musma
Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali.
11. Menetapkan PLT yang disepakati bersama untuk mengisi posisi Ketua BEM
dan/atau Wakil Ketua BEM STIKes Wira Medika Bali yang baru hingga
habis masa periode jabatan.
12. Fungsionaris BEM STIKes Wira Medika Bali berhak melakukan pengajuan
Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali kepada BPM STIKes Wira
Medika Bali sesuai dengan mekanisme pasal 10.
Pasal 10
Mekanisme PengajuanMusma Luar BiasaSTIKes Wira Medika Bali
1. Usul Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali diajukan dan disepakati
oleh peserta Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali sesuai dengan
pasal 8.
2. Usul diajukan secara tertulis kepada BPM STIKes Wira Medika Bali minimal
30 hari sebelum Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali yang diajukan
untuk dikaji.
3. BPM STIKes Wira Medika Bali melakukan pengkajian sesuai dengan ayat 1
dan 2, hasil dari pengkajian yang dilakukan BPM STIKes Wira Medika Bali,
akan ditindaklanjuti melalui rapat koordinasi dengan mengundang peserta
Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali sesuai dengan pasal 8.
4. Keputusan diadakan Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali dikatakan
sah apabila disetujui oleh minimal 50% +1 dariquorum.
BAB IV
MEKANISME HUBUNGAN ANTAR ORMAWA STIKES WIRA MEDIKA
BALI
Pasal 11
Kedudukan Antar Ormawa STIKes Wira Medika Bali
1. Seluruh Ormawa STIKes Wira Medika Bali bertanggung jawab kepada
12
Musma STIKes Wira Medika Bali.
2. Badan Perwakilan Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali yang selanjutnya
disingkat BPM STIKes Wira Medika Bali dan Badan Eksekutif Mahasiswa
STIKes Wira Medika Bali yang selanjutnya disingkat BEM STIKes Wira
Medika Bali berkedudukan sejajar dan memiliki garis koordinatif dengan
kewenangan yang berbeda.
3. Himpunan Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali yang selanjutnya disingkat
HIMA dan UKM STIKes Wira Medika Bali. Berkedudukan dibawah BEM
STIKes Wira Medika Bali serta memiliki garis koordinatif kepada BEM
STIKes Wira Medika Bali.
4. Kedudukan antar HIMA DAN UKM STIKes Wira Medika Bali sejajar dan
memiliki garis koordinatif dengan BEM STIKes WIRA MEDIKA BALI.
Pasal 12
Kepengurusan
1. Pengurus harian Ormawa STIKes Wira Medika Bali tidak diperkenankan
merangkap jabatan pengurus harian lainnya di intra Kampus.
2. Pengurus harian Ormawa STIKes Wira Medika Bali tidak diperkenankan
merangkap jabatan pengurus harian lainnya di organisasi bidang eksekutif
dan/atau legislatif.
3. Pengurus harian yang dimaksud dalam pasal 12 ayat 1 adalah ketua, wakil
ketua, sekretaris, bendahara, serta kepala dan wakil kepala bagian (bagi
Ormawa yang memiliki wakil kepala bagian).
4. Fungsionaris Ormawa STIKes Wira Medika Bali adalah mahasiswa STIKes
Wira Medika Bali yang telah dilantik oleh Ketua STIKes Wira Medika Bali
dengan surat keputusan yang telah ditandatangani oleh masing-masing ketua
Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
5. Fungsionaris Ormawa STIKes Wira Medika Bali kedudukannya diatur oleh
otoritas tertinggi di masing-masing Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
13
BAB V
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA STIKES WIRA MEDIKA BALI
(BPM STIKES WIRA MEDIKA BALI)
Pasal 13
Definisi BPM STIKes Wira Medika Bali
BPM STIKes Wira Medika Bali adalah organisasi bidang legislatif ditataran
STIKes Wira Medika Bali
Pasal 14
Fungsi BPM STIKes Wira Medika Bali
BPM STIKes Wira Medika Bali memiliki fungsi legislasi, kontrol, dan advokasi
dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Fungsi legislasi adalah fungsi BPM STIKes Wira Medika Bali untuk
mengajukan Pedoman dan mengkaji usulan amandemen Pedoman Ormawa
STIKes Wira Medika Bali.
2. Fungsi kontrol adalah fungsi BPM STIKes Wira Medika Bali untuk
mengawasi kinerja BEM STIKes Wira Medika Bali dan HIMA DAN
UKMSTIKes Wira Medika Bali.
3. Fungsi advokasi adalah fungsi BPM STIKes Wira Medika Bali untuk
menampung aspirasi seluruh mahasiswa STIKes Wira Medika Bali dan
diteruskan untuk ditindaklanjuti oleh Ketua STIKes Wira Medika Bali.
Pasal 15
Tugas dan Wewenang BPM STIKes Wira Medika Bali
1. BPM STIKes Wira Medika Bali bertugas membentuk KPRM dalam
menyelenggarakan Pemira Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKes Wira
Medika Bali.
2. BPM STIKes Wira Medika Bali bertugas menyelenggarakan Musma dan
Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali.
3. BPM STIKes Wira Medika Bali memiliki wewenang memberikan
pertimbangan terhadap setiap kegiatan yang diajukan oleh BEM STIKes Wira
14
Medika Bali.
4. Fungsi kontrol yang dilakukan oleh BPM STIKes Wira Medika Bali dalam
kegiatan BEM STIKes Wira Medika Bali hanya sebatas memperingatkan dan
meninjau kembali kegiatan.
5. BPM STIKes Wira Medika Bali memiliki wewenang untuk meminta
klarifikasi kepada BEM STIKes Wira Medika Bali dalam rangka evaluasi
kegiatan.
6. Berkewajiban melaporkan pertanggungjawaban kegiatan selama satu periode
pada Musma STIKes Wira Medika Bali.
7. BPM STIKes Wira Medika Bali berwenang untuk Ormawa STIKes Wira
Medika Bali.
Pasal 16
Hak dan Kewajiban Anggota BPM STIKes Wira Medika Bali
1. Setiap anggota BPM STIKes Wira Medika Bali memiliki hak, antara lain:
a. Hak inisiatif, yaitu hak untuk mengajukan rancangan Pedoman.
b. Hak angket, yaitu hak untuk menyelidiki kebijakan BEM.
c. Hak interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan dari BEM.
d. Hak petisi, yaitu hak untuk mengajukan usulan.
2. Setiap anggota BPM STIKes Wira Medika Bali wajib menjalankan fungsi
dan tugasnya sebagai wakil mahasiswa yang bertanggung jawab.
3. Wajib menjunjung tinggi dan menaati Pedoman dan GBHO Mahasiswa
STIKes Wira Medika Bali yang merupakan hasil keputusan dari Musma
STIKes Wira Medika Bali.
4. BPM STIKes Wira Medika Bali wajib mengirimkan Pengawas Independen
untuk disetiap program kerja Ormawa STIKes Wira Medika Bali, kecuali
kegiatan pertemuan nasional atau pertemuan regional, update sosial media,
program kerja pembuatan atribut, kegiatan keagamaan, kegiatan upgrading
dan ulang tahun.
15
BAB VI
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA STIKES WIRA MEDIKA BALI
(BEM STIKES WIRA MEDIKA BALI)
Pasal 17
Definisi BEM STIKes Wira Medika Bali
BEM STIKes Wira Medika Bali adalah organisasi bidang eksekutif di tataran
STIKes Wira Medika Bali
Pasal 18
Tugas dan Wewenang BEM STIKes Wira Medika Bali
1. BEM STIKes Wira Medika Bali bertugas untuk melaksanakan ketetapan
Musma STIKes Wira Medika Bali.
2. BEM STIKes Wira Medika Bali berwenang untuk meminta permakluman
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh HIMA dan UKM STIKes Wira Medika
Bali.
3. Berkewajiban melaporkan pertanggungjawaban kegiatan selama satu periode
pada Musma STIKes Wira Medika Bali.
4. Peserta dari Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali terdiri dari Ormawa
STIKes Wira Medika Bali sejumlah masing-masing tiga orang.
5. Keputusan yang diambil pada Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali
dikatakan sah apabila disetujui oleh minimal 50%+1 dari quorum.
Pasal 19
Hak dan Kewajiban BEM STIKes Wira Medika Bali
1. BEM STIKes Wira Medika Bali berhak meminta penjelasan yang diperlukan
tentang penjabaran GBHO Ormawa STIKes Wira Medika Bali ditingkatan
STIKes Wira Medika Bali kepada BPM STIKes Wira Medika Bali.
2. BEM STIKes Wira Medika Bali berhak meminta delegasi dari masing-
masing HIMA dan UKM STIKes Wira Medika Bali untuk kegiatan tertentu
yang dilaksanakan BEM STIKes Wira Medika Bali.
16
3. Wajib melaksanakan ketetapan Musma STIKes Wira Medika Bali.
4. Wajib melaksanakan dan menjunjung tinggi UU Ormawa STIKes Wira
Medika Bali.
5. Wajib menjunjung tinggi dan menaati UU dan GBHO Mahasiswa STIKes
Wira Medika Bali hasil keputusan dari Musma STIKes Wira Medika Bali.
6. Wajib mengundang pengawas independen BPM STIKes Wira Medika Bali di
setiap program kerja sesuai dengan pasal 16 ayat 4 GBHO Mahasiswa
STIKes Wira Medika Bali.
Pasal 20
Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM STIKes Wira Medika Bali
Pemilihan Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM STIKes Wira Medika Bali akan
dilaksanakan melalui proses Pemira STIKes Wira Medika Bali yang diatur dalam
UU Pemira STIKes Wira Medika Bali.
BAB VII
HIMPUNAN MAHASISWASTIKES WIRA MEDIKA BALI
(HIMA DAN UKM STIKES WIRA MEDIKA BALI)
Pasal 21
Definisi HIMA STIKes Wira Medika Bali
Himpunan mahasiswa program studi (HIMA) adalah organisasi kemahasiswaan
ditingkat program studi umtuk mewadahi dan menyalurkan potensi serta
kreatifitas mahasiswa di bidang profesi dan keilmuan sesui dengan bidang
ilmunya.
Pasal 22
Tugas dan Wewenang HIMA dan UKM STIKes Wira Medika Bali
1. HIMA dan UKM STIKes Wira Medika Bali bertugas melaksanakan kegiatan
akademik atau non-akademik yang sesuai dengan bidang keilmuanmasing-
masing Program Studi dan berpedoman kepada Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
17
2. HIMA STIKes Wira Medika Bali bertugas melaksanakan advokasi
kepentingan mahasiswa pada masing-masing Program Studi kepada BPM
STIKes Wira Medika Bali.
3. HIMA dan STIKes Wira Medika Bali bertugas melaksanakan koordinasi hasil
keputusan Musma STIKes Wira Medika Bali kepada mahasiswa di masing-
masing Program Studi.
4. Berkewajiban melaporkan pertanggungjawaban kegiatan selama satu periode
pada Musma STIKes Wira Medika Bali yang disertai dengan laporan evaluasi
pengawas independen BPM STIKes Wira Medika Bali di setiap program
kerja.
Pasal 23
Hak dan Kewajiban HIMA DAN UKMSTIKes Wira Medika Bali
1. HIMA dan UKM STIKes Wira Medika Bali berhak meminta penjelasan yang
diperlukan tentang penjabaran GBHO Ormawa STIKes Wira Medika Bali
ditingkatan STIKes Wira Medika Bali kepada BPM STIKes Wira Medika
Bali.
2. Wajib melaksanakan dan menjunjung tinggi Pedoman Ormawa STIKes Wira
Medika Bali dan GBHO STIKes Wira Medika Bali.
3. Wajib melaksanakan ketetapan Musma STIKes Wira Medika Bali.
4. HIMA dan UKM STIKes Wira Medika Bali wajib mengirimkan delegasi
yang diminta oleh BEM STIKes Wira Medika Balidalam kegiatan dan/atau
kepanitiaan tertentu yang dilaksanakan BEM STIKes Wira Medika Bali.
5. Wajib mengundang BEM pengawas independen BPM STIKes Wira Medika
Bali di setiap program kerja sesuai dengan pasal 16 ayat 4 GBHO Mahasiswa
STIKes Wira Medika Bali.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 27
Sumber Keuangan Ormawa STIKes Wira Medika Bali
18
1. Sumber keuangan Ormawa STIKes Wira Medika Bali dianggarkan dari dana
kemahasiswaan yang dialokasikan oleh KetuaSTIKes Wira Medika Bali
dan/atau rektorat Unud melalui mekanisme Rencana Kerja (Renja).
2. Sumber keuangan lain Ormawa STIKes Wira Medika Bali adalah hasil usaha-
usaha yang tidakmenyalahi aturan sesuai dengan UU Ormawa STIKes Wira
Medika Bali.
BAB IX
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 28
Seluruh Organisasi yang tergabung dalam Ormawa STIKes Wira Medika Bali
wajib melaksanakan Musma dan membuat AD/ART di tataran masing-masing
Organisasi Mahasiswa.
19
BAB X
PENUTUP
Pasal 29
1. GBHO Ormawa STIKes Wira Medika Bali ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Pedoman Ormawa STIKes Wira Medika Bali dan Pedoman
Pemira STIKes Wira Medika Bali.
2. Hal-hal yang diatur dalam GBHO Ormawa STIKes Wira Medika Bali ini
akandiatur dan disesuaikan pada ketetapan dan keputusan serta peraturan lain
yang berada di bawahnya yang tidak bertentangan dengan Pedoman Ormawa
STIKes Wira Medika Bali.
GBHO Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali ini disahkan dalam Musma
STIKes Wira Medika Bali
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
20
UNDANG-UNDANG PEMILIHAN RAYA MAHASISWA
STIKES WIRA MEDIKA BALI
21
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian
22
11. Panitia Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut PPS adalah panitia yang
bertugas untuk memungut suara di masing-masing TPS.
12. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat
dilaksanakannya pemungutan suara.
13. Pasangan Peserta Pemira BEM STIKes Wira Medika adalah pasangan
Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil Ketua
HIMA yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Pemira.
14. Tim Pemenangan adalah tim yang dibentuk oleh Peserta Pemira yang
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan calon dan nama tim pemenangan
di kumpul selambat-lambatnya 3 hari sebelum masa kampanye dimulai.
15. Kampanye Pemira adalah kegiatan Peserta Pemira untuk meyakinkan para
pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program Peserta Pemira.
16. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemira yang selanjutnya disingkat
DKPP adalah lembaga yang bertugas menangani pelanggaran
penyelenggaraan Pemira yang terdiri dari anggota BPM yang dipilih oleh
forum tertutup yang dilaksanakan BPM dan bekerja sesuai SK BPM.
BAB II
ASAS, PELAKSANAAN, DAN LEMBAGA PENYELENGGARA PEMIRA
Pasal 2
Asas
23
Pasal 3
Pelaksanaan Pemira
Pasal 4
Sistem Pelaksanaan
Pemira untuk memilih Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM STIKes Wira
Medika Bali, Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali
dilaksanakan dengan sistem suara terbanyak.
Pasal 5
Lembaga Penyelenggara
(1) Pemira untuk memilih Ketua BPM, Ketua dan Wakil Wakil BEM, Ketua
dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika diselenggarakan oleh KPRM
STIKes Wira Medika.
(2) Pengawasan keseluruhan penyelenggaraan Pemira dilaksanakan oleh
Banwasra.
BAB III
HAK MEMILIH
Pasal 6
24
Pemilih adalah mahasiswa aktif di STIKes Wira Medika Bali berdasarkan data
yang diperoleh dari bagian Administrasi Tata Usaha STIKes Wira Medika Bali.
BAB IV
KPRM STIKes Wira Medika Bali
Bagian Pertama
Pasal 7
Susunan KPRM STIKes Wira Medika Bali
Pasal 8
Keanggotaan KPRM STIKes Wira Medika Bali
(1) Inti KPRM STIKes Wira Medika Bali beranggotakan fungsionaris BPM
STIKes Wira Medika Bali yang dipilih melalui rapat tertutup BPM yang
terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara.
(2) Komisioner KPRM STIKes Wira Medika Bali beranggotakan fungsionaris
BPM STIKes Wira Medika Bali dan perwakilan mahasiswa.
(3) Masa keanggotaan KPRM terhitung sejak penetapan oleh BPM STIKes
Wira Medika Bali sampai pelantikan pengurus Ormawa STIKes Wira
Medika Bali yang baru.
(4) BPM STIKes Wira Medika Bali menetapkan, mengesahkan, dan
mensosialisasikan anggota KPRM terpilih kepada Mahasiswa aktif STIKes
Wira Medika Bali.
25
(5) Apabila ketiadaan calon anggota KPRM maka BPM STIKes Wira Medika
Bali berhak memilih anggota KPRM dari mahasiswa aktif STIKes Wira
Medika Bali melalui Rapat Pimpinan BPM STIKes Wira Medika Bali.
Bagian Kedua
Tugas, Wewenang dan Kewajiban
Pasal 9
Ketua KPRM STIKes Wira Medika Bali
Pasal 10
KPRM STIKes Wira Medika Bali
(1) Tugas dan wewenang KPRM STIKes Wira Medika Bali dalam
penyelenggaraan Pemira meliputi:
(a) Mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua
tahapan Pemira;
(b) Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data yang diperoleh dari
bagian Administrasi Tata Usaha STIKes Wira Medika Bali.
(c) Menyeleksi dan menetapkan Peserta Pemira yang telah memenuhi
syarat;
(d) Menetapkan dan Mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara
untuk pemira Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan
26
Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali dengan membuat berita
acara penghitungan suara;
(e) Membuat berita acara penghitungan suara serta wajib menyerahkannya
kepada tim pemenangan peserta Pemira, Banwasra, dan DKPP;
(f) Menerbitkan keputusan KPRM STIKes Wira Medika Bali untuk
mengesahkan hasil Pemira dan mengumumkannya;
(g) Menetapkan standar serta kebutuhan pengadaan dan pendistribusian
perlengkapan pemira;
(h) Menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Banwasra atas temuan dan
laporan adanya dugaan pelanggaran Pemira;
(i) Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan
penyelenggaraan Pemira;
(j) Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan Pemira STIKes Wira Medika Bali.
Bagian Ketiga
Pasal 11
Mekanisme Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan KPRM STIKes Wira Medika Bali dilakukan dalam rapat
pleno.
27
Pasal 12
Rapat Pleno
(1) Jenis rapat pleno sebagaimana dimaksud adalah rapat pleno tertutup dan
rapat pleno terbuka.
(2) Penetapan Peserta Pemira, rekapitulasi penghitungan suara, dan penetapan
hasil Pemira dilakukan dalam rapat pleno terbuka.
(3) Penetapan hasil Pemira dilaksanakan selambat-lambatnya pada hari
pemungutan suara.
(4) Semua hasil keputusan disahkan oleh Ketua dan Sekretaris KPRM STIKes
Wira Medika Bali dengan mengetahui Ketua BPM STIKes Wira Medika
Bali.
BAB V
BANWASRA
Bagian Pertama
Pasal 13
Susunan dan Keanggotaan
Panitia Pengawas Pemira yang selanjutnya disebut Banwasra, adalah panitia yang
bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemira di seluruh wilayah STIKes Wira
Medika Bali yang terdiri dari satu orang perwakilan dari masing-masing program
studi di STIKes Wira Medika Bali.
Bagian Kedua
Banwasra
Pasal 14
28
(3) Banwasra STIKes Wira Medika Bali selama pelaksanaan Pemira tidak
diizinkan tergabung dalam Tim Pemenangan dari calon manapun.
Bagian Ketiga
Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Banwasra STIKes Wira Medika Bali
Pasal 15
Bagian Keempat
Pengangkatan
Pasal 16
3. Banwasra dipilih dan disepakati dalam rapat koordinasi BPM STIKes Wira
Medika Bali dengan seluruh Ormawa di lingkungan STIKes Wira Medika
Bali.
4. BPM STIKes Wira Medika Bali menetapkan, mengesahkan, dan
mensosialisasikan anggota Banwasra terpilih kepada Mahasiswa STIKes
Wira Medika Bali.
BAB VI
PESERTA PEMIRA
Bagian Pertama
Pasal 17
Peserta Pemira
(1) Seluruh Peserta Pemira wajib mendaftarkan diri kepada KPRM STIKes
Wira Medika Bali.
29
(2) Jadwal waktu pendaftaran seluruh Peserta Pemira ditetapkan oleh KPRM
STIKes Wira Medika Bali.
(3) KPRM STIKes Wira Medika Bali melakukan verifikasi terhadap
kelengkapan dan kebenaran persyaratan seluruh Peserta Pemira paling
lambat 1 (satu) hari setelah berkas dikumpulkan.
(4) Laporan hasil verifikasi Peserta Pemira dilakukan oleh KPRM STIKes Wira
Medika Bali dengan memperhatikan keseluruhan syarat yang wajib
dipenuhi dan melaporkan hasilnya kepada Banwasra.
(5) Dalam pelaksanaannya, Banwasra berkewajiban mengawasi jalannya
pendaftaran, verifikasi, penetapan, dan pengumuman terhadap Peserta
Pemira yang dilaksanakan oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali.
(6) Jika dalam pelaksanaan pemira Banwasra menemukan unsur kesengajaan
atau kelalaian dari anggota KPRM STIKes Wira Medika Bali sehingga
merugikan bakal calon peserta Pemira, maka Banwasra segera
menindaklanjuti.
Bagian Kedua
Peserta Pemira Ketua BPM, Ketua BEM dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan
Wakil STIKes Wira Medika Bali
Pasal 18
Peserta Pemira Ketua BPM, Ketua BEM dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil
Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali adalah mahasiswa STIKes Wira Medika
Bali yang teregistrasi resmi.
Pasal 19
Persyaratan Bakal Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua
dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali
(1) Pasangan calon (paslon) dapat menjadi Peserta Pemira setelah memenuhi
persyaratan:
(a) Sehat jasmani dan rohani;
(b) Warga Negara Indonesia (WNI);
(c) Memiliki hak untuk memilih dan dipilih;
30
(d) Melampirkan surat keterangan berkelakuan baik dari dekanat STIKes
Wira Medika Bali;
(e) Melampirkan KTA dari Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua
BEM, Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali;
(f) Mahasiswa aktif STIKes Wira Medika Bali minimal semester 3;
(g) Mengajukan surat pernyataan kesediaan mencalonkan diri sebagai
Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil
Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali;
(h) Menyerahkan bukti berupa sertifikat atau surat pernyataan telah
mengikuti PKKMB, di lingkungan STIKes Wira Medika Bali;
(i) Melampirkan surat keterangan non-aktif sementara dari segala bentuk
tanggung jawab kegiatan organisasi yang diikuti dalam lingkungan
STIKes Wira Medika Bali selama masa Pemira.
Bagian Ketiga
Pasal 20
Verifikasi Peserta Pemira
31
11. KPRM STIKes Wira Medika Bali wajib membuat Berita Acara Verifikasi.
12. Kelengkapan Syarat dan Administrasi Bakal Calon Peserta Pemira yang
sudah lengkap untuk dilaporkan kepada Banwasra.
Bagian Keempat
Penetapan Peserta Pemira
Pasal 21
Penetapan Peserta Pemira dilakukan oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali
setelah mencermati laporan tim verifikasi kelengkapan syarat dan administrasi
Peserta Pemira dengan memperhatikan saran dari Banwasra.
Pasal 22
Bagian Kelima
Pemutakhiran Daftar Pemilih
Pasal 23
KPRM STIKes Wira Medika Bali meminta daftar nama dan Nomor Induk
Mahasiswa pada Bagian Akademik selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum
hari pemungutan suara.
Pasal 24
32
Banwasra wajib mengawasi pelaksanaan pemutakhiran data pemilih yang
dilaksanakan oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali.
Pasal 25
BAB VII
KAMPANYE
Bagian Pertama
Kampanye Pemira
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
(1) Pelaksana kampanye Pemira terdiri atas Tim Pemenangan, Calon Ketua
BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes
Wira Medika Bali.
(2) Peserta kampanye terdiri atas mahasiswa STIKes Wira Medika Bali.
(3) KPRM bertanggungjawab untuk memfasilitasi izin dan tempat
penyelenggaraan kampanye.
Bagian Kedua
Materi Kampanye
33
Pasal 29
Materi kampanye pasangan peserta Pemira meliputi visi, misi, dan program yang
bersangkutan.
Bagian Ketiga
Metode Kampanye
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 32
Waktu, tanggal, dan tempat pelaksanaan kampanye Pemira Calon Ketua BPM,
Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil Ketua HIMA (Pemira STIKes
Wira Medika Bali) ditetapkan oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali setelah
berkoordinasi dengan Peserta Pemira.
Bagian Keempat
34
Larangan dalam Kampanye
Pasal 33
Bagian Kelima
Pemberitaan, Penyiaran, dan Iklan Kampanye
Pasal 34
(1) Pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye dapat dilakukan melalui media
cetak dan media elektronik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan dalam rangka penyampaian pesan kampanye Pemira
oleh Peserta Pemira kepada mahasiswa.
(3) Pesan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa tulisan,
suara, gambar, tulisan dan gambar, atau suara dan gambar.
(4) Media cetak dan media elektronik dalam memberitakan, menyiarkan, dan
mengiklankan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
mematuhi larangan dalam kampanye.
35
(5) Media elektronik yang digunakan untuk kampanye harus menggunakan
akun resmi yang telah dilaporkan dan disahkan KPRM STIKes Wira
Medika Bali.
(6) Apabila terdapat tim pemenangan salah satu pasangan calon yang
melakukan kampanye di luar dari media sosial yang telah disahkan oleh
KPRM maka pasangan calon tersebut akan dikenakan sanksi yaitu
penghapusan seluruh media kampanye elektronik yang sudah disahkan
maupun yang belum disahkan oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali.
Bagian Keenam
Pemasangan Alat Peraga Kampanye
Pasal 35
(1) KPRM STIKes Wira Medika Bali menetapkan lokasi pemasangan alat
peraga untuk keperluan kampanye Pemira.
(2) Pemasangan alat peraga kampanye Pemira oleh pelaksana kampanye
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan
mempertimbangkan etika, estetika, kebersihan, dan keindahan lingkungan
kampus.
(3) Ketentuan sebagaimana pada ayat (2) diatur lebih lanjut dalam peraturan
KPRM.
(4) Pemasangan alat peraga kampanye Pemira pada tempat yang menjadi milik
pasangan harus dengan izin pemilik tempat tersebut.
(5) Alat peraga kampanye Pemira baik fisik maupun elektronik harus sudah
dibersihkan oleh Peserta Pemira paling lama saat telah memasuki masa
tenang 1 (satu) hari sebelum hari/tanggal pemungutan suara.
Bagian Ketujuh
Pengawasan atas Pelaksanaan Kampanye Pemira
Pasal 36
36
(a) Kemungkinan adanya kesengajaan atau kelalaian anggota KPRM
STIKes Wira Medika Bali melakukan tindak pidana atau pelanggaran
administratif yang mengakibatkan terganggunya kampanye yang sedang
berlangsung; atau
(b) Kemungkinan adanya kesengajaan atau kelalaian pelaksana kampanye,
peserta kampanye dan petugas kampanye melakukan tindak pidana atau
pelanggaran administratif yang mengakibatkan terganggunya kampanye
yang sedang berlangsung.
(3) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Banwasra:
(a) Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap ketentuan pelaksanaan
kampanye Pemira;
(b) Menyelesaikan temuan dan laporan pelanggaran kampanye Pemira
yang tidak mengandung unsur pidana; dan
(c) Menyampaikan temuan dan laporan kepada DKPP tentang pelanggaran
kampanye Pemira yang telah ditindaklanjuti.
Pasal 37
Pengawasan oleh Banwasra serta tindak lanjut KPRM terhadap temuan atau
laporan yang
diterima tidak memengaruhi jadwal pelaksanaan kampanye sebagaimana yang
telah ditetapkan kecuali terdapat hal yang memaksa yang ditentukan oleh DKPP,
Banwasra, dan KPRM STIKes Wira Medika Bali.
Bagian Kedelapan
Dana Kampanye Pemira
Pasal 38
37
(3) Dana kampanye Pemira bagi calon pasangan dicatat dalam pembukuan
penerimaan dan pengeluaran khusus dana kampanye Pemira.
(4) Dana Kampanye wajib dilaporkan ke KPRM STIKes Wira Medika Bali,
dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Melaporkan rancangan anggaran dana kampanye ketika pendaftaran
calon peserta Pemira.
(b) 2 (dua) hari setelah masa kampanye bakal calon wajib menyetorkan
laporan pertanggungjawaban dana kampanye.
(5) Jika tidak memenuhi aturan mengenai ayat (4) poin (a) dan (b), maka
diberlakukan sanksi sesuai dengan pasal yang mengatur tentang sanksi dana
kampanye Pemira pada BAB XVI UU Pemira STIKes Wira Medika Bali.
Pasal 39
Kegiatan kampanye Pemira Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM,
Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali menjadi tanggung
jawab Peserta Pemira masing-masing.
BAB VIII
PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 40
(1) KPRM STIKes Wira Medika Bali bertanggung jawab dalam merencanakan
dan menetapkan standar serta melaksanakan kebutuhan pengadaan dan
pendistribusian perlengkapan pemungutan suara.
(2) Setiap pasangan calon wajib menyediakan maksimal 2 (dua) orang saksi di
setiap TPS.
Pasal 41
38
KPRM STIKes Wira Medika Bali dapat mengadakan dukungan perlengkapan
lainnya.
Pasal 42
BAB IX
PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
Bagian Pertama
Pemungutan Suara
Pasal 43
(1) Pemungutan suara Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua
dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali diselenggarakan secara
serentak.
(2) KPRM STIKes Wira Medika Bali wajib membuat Berita Acara Pemungutan
Suara.
(3) Pemungutan suara dilaksanakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang
telah disediakan KPRM STIKes Wira Medika Bali.
(4) KPRM STIKes Wira Medika Bali wajib memberikan informasi secara lisan
ataupun tulisan terkait alur pemungutan suara kepada para pemilih.
Pasal 44
39
(4) Pemilih wajib memeriksa surat suara untuk melihat kemungkinan surat
suara rusak. Jika terdapat kerusakan pemilih dapat meminta surat suara
pengganti kepada petugas TPS.
(5) Pemilih dilarang menggunakan alat komunikasi ataupun kamera saat berada
di bilik suara dan pemilih hanya diperbolehkan mencoblos menggunakan
alat coblos yang telah disediakan pada TPS.
(6) Pengawasan pemungutan suara dilaksanakan oleh Banwasra.
Pasal 45
KPRM STIKes Wira Medika Bali bertanggung jawab atas persiapan dan
pelaksanaan pemungutan suara di TPS.
Pasal 46
Pasal 47
(1) Pemilih yang telah memberikan suara, diberi tanda khusus berupa tinta di jari
kelingking oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali. Tanda tersebut
menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memberikan hak pilihnya.
Pasal 48
Bagian Kedua
40
Penghitungan Perolehan Suara
Pasal 49
Pasal 50
41
masing-masing kepada Saksi Peserta Pemira dan Banwasra pada hari yang
sama.
(5) Berita Acara Pemungutan Suara Hasil Penghitungan Perolehan Suara wajib
ditandatangani oleh Anggota KPRM STIKes Wira Medika Bali yang sedang
bertugas di TPS dan Saksi Peserta Pemira yang hadir.
(6) Anggota KPRM STIKes Wira Medika Bali wajib mengumumkan hasil
Penghitungan Perolehan melalui akun resmi KPRM STIKes Wira Medika
Bali.
Bagian Ketiga
Pengawasan dalam Pemungutan Suara dan Penghitungan Perolehan Suara
Pasal 51
BAB X
PENETAPAN HASIL PEMIRA
Bagian Pertama
Hasil Pemira
Pasal 52
42
Hasil Pemira Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil
Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali terdiri atas hasil penghitungan suara
pasangan Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil
Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali.
Bagian Kedua
Penetapan Perolehan Suara
Pasal 53
Bagian Ketiga
Penetapan Calon Terpilih
Pasal 54
Calon Terpilih Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan
Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali ditetapkan oleh KPRM STIKes
Wira Medika.
Pasal 55
(1) Penetapan calon terpilih Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM,
Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali didasarkan pada
nama calon yang memperoleh suara terbanyak dan memenuhi minimal 30%
dari jumlah suara sah.
(2) Jika hasil suara dari masing-masing calon tidak memenuhi 30% dari jumlah
suara sah, maka KPRM wajib melaksanakan pemilihan tahap II dengan
peserta 2 (dua) kandidat calon suara terbanyak.
43
(3) Penetapan dilakukan oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali atas nama
BPM STIKes Wira Medika Bali berdasarkan hasil pemilihan dan saran dari
Banwasra dalam rapat pleno terbuka.
Bagian ke Empat
Pasal 56
Penetapan dan Mekanisme Pemilihan Calon Tunggal Ketua BPM, Ketua dan
Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika
Bali
(1) Calon tunggal adalah calon yang sudah memenuhi semua persyaratan
sebagai Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil
Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali dan telah ditetapkan oleh KPRM.
(2) Untuk melindungi hak memilih dan dipilih, KPRM tetap melakukan
pemungutan suara dengan menggunakan kertas suara yang memuat foto
kandidat calon tunggal dan kolom kosong.
(3) Calon akan terpilih menjadi Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM,
Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali apabila mendapat
suara terpilih minimum 30% dari jumlah suara yang sah.
(4) Jika kolom kosong menang dengan jumlah suara sah lebih dari 70% suara
maka akan dibuka kembali pendaftaran ulang selama tujuh hari kerja sesuai
dengan syarat dan prosedur yang berlaku.
(5) Apabila terdapat calon baru sesuai dengan ketentuan pasal 56 ayat (4) akan
dilaksanakan proses Pemira ulang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
tetap memperbolehkan calon sebelumnya dalam pemungutan suara ulang.
(6) Apabila tidak terdapat calon baru sesuai dengan ketentuan pasal 56 ayat (4)
maka calon tunggal sebelumnya disahkan melalui sidang istimewa yang
wajib dihadiri olehseluruh Ketua Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
(7) Dalam sidang istimewa wajib merumuskan surat pernyataan persetujuan
dan pengesahan calon tunggal sebagai Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua
BEM, Ketua dan Wakil Ketua HIMA periode selanjutnya dengan adanya
tanda tangan Ketua Ormawa yang hadir menggunakan materai 6.000.
BAB XI
44
PEMBERITAHUAN CALON TERPILIH
Pasal 58
(1) Pemberitahuan calon terpilih Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM,
Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali dilakukan oleh
KPRM STIKes Wira Medika Bali paling lama 1 (satu) hari setelah
ditetapkan.
(2) Pemberitahuan wajib disampaikan secara tertulis kepada Calon Terpilih.
BAB XII
PEMUNGUTAN SUARA ULANG DAN PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA ULANG
Bagian Pertama
Pemungutan Suara Ulang
Pasal 59
(1) Pemungutan Suara di TPS dapat diulang apabila terjadi bencana alam, atau
hal-hal yang terkait dengan pasal 56 ayat (5) dan/atau yang mengganggu
keamanan sehingga mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat
digunakan atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan.
(2) Pemungutan suara di TPS wajib diulang apabila dari hasil penelitian dan
pemeriksaan Banwasra terbukti terdapat kecurangan.
(3) Pemungutan suara ulang diusulkan oleh Banwasra dengan menyebutkan
keadaan yang menyebabkan diadakannya pemungutan suara ulang.
(4) Usul Banwasra untuk selanjutnya diajukan kepada DKPP untuk
pengambilan keputusan diadakannya Pemungutan Suara Ulang.
(5) Pemungutan suara ulang di TPS yang bersangkutan dilaksanakan jika terjadi
hal-hal yang berkaitan pada pasal 56 ayat (5), dilaksanakan paling lambat 3
(tiga) hari setelah hari/tanggal pemungutan suara berdasarkan keputusan
bersama KPRM, Banwasra, dan DKPP STIKes Wira Medika Bali.
Bagian Kedua
Penghitungan Perolehan Suara Ulang
45
Pasal 60
BAB XIII
PARTISIPASI MAHASISWA DALAM PENYELENGGARAAN PEMIRA
Pasal 61
46
(d) Mendorong terwujudnya suasana yang kondusif bagi penyelenggaraan
Pemira yang aman, damai, tertib, dan lancar.
Pasal 62
KPRM STIKes Wira Medika Bali dibantu oleh Banwasra berwenang untuk
memastikan keamanan dan ketertiban terhadap keseluruhan penyelenggaraan
Pemira.
BAB XIV
PENYELESAIAN PELANGGARAN PEMIRA DAN PERSELISIHAN
HASIL
PEMIRA
Bagian Pertama
Penyelesaian Pelanggaran Pemira
Paragraf Pertama
Penanganan Laporan Pelanggaran Pemira
Pasal 63
47
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lama
3×24 jam dan/atau sesuai dengan kesepakatan antara KPRM dan Peserta
Pemira sejak temuan pelanggaran Pemira.
(4) Banwasra wajib mengkaji setiap laporan pelanggaran yang diterima.
(5) Dalam hal laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbukti
kebenarannya, Banwasra wajib menindaklanjuti laporan paling lama 1 (satu)
hari setelah laporan diterima.
(6) Dalam hal Banwasra memerlukan keterangan tambahan dari pelapor
mengenai tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan
paling lama 2 (dua) hari setelah laporan diterima.
(7) Banwasra wajib membuat Laporan Pelanggaran Administrasi Pemira untuk
dilaporkan kepada Ketua BPM, Ketua BEM dan DKPP.
(8) Apabila terjadi pelanggaran pidana pada saat penyelenggaraan Pemira,
Banwasra wajib melapor kepada penyidik Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Paragraf Kedua
Pelanggaran Administrasi Pemira
Pasal 64
Pasal 65
Pasal 66
Paragraf Ketiga
48
Sanksi Pemira
Pasal 67
(1) Dalam hal penyelenggaraannya jika terdapat bukti yang cukup atas adanya
pelanggaran selama penyelenggaraan Pemira, maka KPRM STIKes Wira
Medika Bali wajib melaporkan kepada Banwasra untuk diberikan sanksi
berupa:
(a) Apabila diputuskan terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan Pemira
maka DKPP berwenang menjatuhkan sanksi berupa penonaktifan
kegiatan pasangan calon tersebut sementara waktu dan/atau
memberikan sanksi administrasi yang telah disepakati oleh KPRM
dan Banwasra;
(b) Bentuk sanksi administrasi yang diberikan yaitu:
- Surat Peringatan I, II, dan III.
- Penghentian kegiatan calon yang terbukti melanggar.
- Pencabutan atribut kampanye yang tidak sesuai dengan kententuan
UU Pemira.
- Banwasra berhak dan wajib menugaskan tim pemenangan calon
yang dianggap melakukan pelanggaran kegiatan diluar ketentuan UU
Pemira STIKes Wira Medika Bali untuk membuat dan menyerahkan
surat verifikasi serta penjelasan tertulis.
(c) Apabila sanksi pada poin (a) dan (b) tetap dilanggar, maka KPRM dan
Banwasra memberikan pertimbangan kepada DKPP untuk
menggugurkan pasangan calon yang terbukti melanggar.
(d) Jangka waktu pemberian putusan pelanggaran selama 2×24 jam setelah
laporan diterima dan apabila diperlukan maka dapat diperpanjang
selama 1×24 jam.
(e) Apabila terjadi pelanggaran dalam proses pemungutan suara di suatu
TPS, maka DKPP berwenang menjatuhkan sanksi berupa pemungutan
suara ulang di TPS tersebut atau penghapusan surat suara di TPS
tersebut.
Paragraf Keempat
49
Pelanggaran Pidana
Pasal 68
Bagian Kedua
Sengketa Hasil Pemira
Pasal 69
(1) Sengketa hasil Pemira adalah sengketa antara KPRM STIKes Wira Medika
Bali dan Peserta Pemira mengenai Hasil Perolehan Suara Pemira.
(2) Sengketa Hasil Perolehan Suara Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah sengketa penetapan perolehan suara yang dapat mempengaruhi
calon terpilih atau perolehan kursi Peserta Pemira.
Pasal 70
(1) Apabila terjadi sengketa penetapan perolehan suara hasil Pemira, Peserta
Pemira dapat mengajukan permohonan pembatalan penetapan hasil
penghitungan perolehan suara oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali
kepada Banwasra.
(2) Peserta Pemira mengajukan permohonan kepada Banwasra sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling lama 3×24 jam sejak diumumkan penetapan
perolehan suara hasil Pemira oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali.
(3) KPRM dan DKPP STIKes Wira Medika Bali wajib menindak lanjuti
putusan Banwasra.
BAB XV
Pasal 71
50
Penggantian calon terpilih Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan
Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali dilakukan sesuai UUD Ormawa
STIKes Wira Medika dan GBHO Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali.
Pasal 72
KPRM STIKes Wira Medika Bali wajib memberitahukan secara tertulis kepada
Calon Terpilih Pengganti dan mengumumkan Calon Terpilih Pengganti di seluruh
program studi di lingkungan STIKes Wira Medika Bali.
BAB XVI
Pasal 73
(1) Calon peserta Pemira yang tidak memenuhi aturan sesuai BAB VII Pasal
38 ayat (4) poin (a) akan dikenakan sanksi berupa pemberhentian
kampanye sampai calon peserta Pemira menyetorkan rancangan anggaran
dana kampanye ke KPRM STIKes Wira Medika Bali.
(2) Bakal calon yang tidak memenuhi aturan sesuai BAB VII Pasal 38 ayat (4)
poin (b) akan dikenakan sanksi berupa penahanan kartu identitas
(KTP/SIM/KRM/KTM/yang dikehendaki oleh KPRM STIKes Wira
Medika Bali) yang masih berlaku kepada KPRM STIKes Wira Medika
Bali selama 3x24 jam sampai bakal calon menyerahkan laporan
pertanggungjawaban dana kampanye.
(3) Apabila ayat (2) tidak terpenuhi maka akan dilaksanakan mediasi lebih
lanjut antara bakal calon yang bersangkutan dengan KPRM STIKes Wira
Medika Bali.
BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 74
Undang-undang Pemira ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap
civitas akademika mengetahuinya, BPM STIKes Wira Medika Bali dan KPRM
51
STIKes Wira Medika Bali wajib mensosialisasikan di lingkungan STIKes Wira
Medika Bali.
Pasal 75
Apabila terdapat pasal-pasal dalam undang-undang ini yang tidak sesuai dan
terdapat tambahan pasal yang dirasa perlu, maka dapat dilakukan peninjauan
kembali dan revisi undang-undang oleh peserta Musma Undang-undang Pemira
dengan persetujuan Ketua BPM STIKes Wira Medika Bali.
Undang-undang Pemira STIKes Wira Medika Bali ini disahkan dalam Rapat
Pleno Musma Pemira dengan
seluruh Ketua dan/atau Perwakilan Organisasi Mahasiswa STIKes Wira Medika
Bali pada:
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Disahkan oleh
52
PEDOMAN BIROKRASI ORGANISASI MAHASISWA
STIKES WIRA MEDIKA BALI
DISUSUN OLEH
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA
53
PETUNJUK UMUM PEMBUATAN SURAT-MENYURAT Dan
PROPOSAL KEGITAN
54
2.1.2 Isi Surat Terdiri Dari :
a. Jenis Font Times New Roman Ukuran Font 12
b. Background menggunakan logo Ormawa/Kepanitiaan ukuran height : 12 ,
width : 12
c. Nomor surat/Kode Surat/Kode Ormawa/Bulan/Tahun Contoh:
001/S1/O1/IV/2019
d. Pembukaan
e. Penjabaran dari perihal surat
f. Penutup
g. Yang bertanda tangan dalam surat disesuaikan dengan bentuk dan jenis
kegiatan.
55
Contoh Surat BPM/ BEM :
56
57
Contoh Surat HIMA/UKM :
58
59
PETUNJUK UMUM PEMBUATAN PROPOSAL KEGIATAN BEM DAN
BPM
60
Contoh :
1. Isi Proposal
1.1 Latar Belakang
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatar belakangi
kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut.
1.2 Bentuk Kegiatan
Berisi tentang bentuk kegiatan yang akan diselenggarakan.
Contoh :
“Acara Rapat Kerja V Badan Perwakilan Mahasiswa
STIKes Wira Medika Bali”
61
1.5 Dasar Pelaksanaan
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan dasar
pelaksanaan yang di gunakan adalah menggunakan format sesuai
contoh :
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Tri Dharma Perguruan Tinggi
4. Keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan RI no.
155/U/1998 tentang pedoman umum organisasi
kemahasiswaan.
5. SK Mendiknas RI Nomor. 225/D/O2007 tentang izin
penyelenggaraan institusi pendidikan.
6. SK Ketua STIKes Nomor.
574/K.STIKESWIKA/KEP/I/2019 tentang Surat
Keputusan Badan Perwakilan Mahasiswa STIKes Wira
Medika Bali.
7. SK Ketua STIKes Nomor.
575/K.STIKESWIKA/KEP/I/2019 tentang Surat Keputusan
Badan Eksekutif Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali.
8. AD/ART Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STIKes
Wira Medika Bali, kecuali organisasi yang belum memiliki
AD/ART akan menyesuaikan pada kebijakan yang berlaku.
62
1.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Berisi tentang tempat, hari, tanggal, bulan, tahun serta waktu
pelaksanaan kegiatan tersebut.
Contoh :
63
Contoh :
PEMASUKAN
1 Rp. Rp.
PENGELUARAN
Sie……………………..
1. Rp. Rp.
TOTAL DANA
Keterangan Jumlah
Pemasukan Rp.
TotalPengeluaran Rp.
Sisa Rp.
64
1.11 Susunan Panitia
1) Berisi judul : SUSUNAN PANITIA dan nama kegiatan font Times
New Roman, font size 12, bold.
2) Dalam halaman atau bagian susunan panitia ditulis :
Minimal terdiri atas: Pelindung, Pembina, Penasehat, Penanggung
Jawab, Ketua Panitia, Sekretaris, Bendahara, dan seksi-seksi yang
disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
3) Susunan panitia dicantumkan dalam lampiran.
SUSUNAN PANITIA
RAPAT KERJA V BPM STIKES WIRA MEDIKA BALI
Pelindung :
Pembina :
Penasehat :
Penanggung jawab :
Komisi (terkait) :
Ketua Panitia :
Sekertaris I :
Sekertaris II :
Bendahara I :
Bendahara II :
Sie Acara
Koordinator :
Anggota :
65
Contoh BEM :
SUSUNAN PANITIA
HUT BEM STIKES WIRA MEDIKA BALI
66
SUSUNAN ACARA
RAPAT KERJA V BPM STIKES WIRA MEDIKA BALI
1.13 Penutup
1. Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan
bagi semua pihak.
2. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal.
3. Format tanda tangan (TTD)
1) Berisi tanggal pembuatan proposal
2) Berisi tanda tangan ketua panitia pelaksana kegiatan beserta
nama lengkap dan nomor induk mahasiswa (NIM) yang telah
berisi paraf sekretaris panitia.
3) Berisi tanda tangan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
apabila sebagai penanggung jawab kegiatan adalah BEM dan
ditembuskan ke BPM
4). Berisi tanda tangan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM)
apabila sebagai penanggung jawab kegiatan adalah BPM.
5). Berisi tanda tangan Wakil Ketua III STIKes Wira Medika Bali
beserta nama lengkap dan nomor induk kariyawan (NIK)
Keterangan :
*Tanda tangan harus menggunakan pulpen tebal/boxi
67
*Tulisan menggunakan font size times new roman font size 12 , bold
1.14 Lampiran
Lampiran dilampirkan sesuai urutan proposal
ContohUntuk BPM :
Mengetahui,
Badan Perwakilan Mahasiswa Panitia Pelaksana
Ketua Ketua
Nama
Ni Luh Putu Sri Komala Dewi Sudiarta NIM
NIM. 15.321
Menyetujui,
STIKes WiraMedika Bali
WakilKetua III
68
Contoh Untuk BEM :
Nama Nama
NIM NIM
Menyetujui,
STIKesWiraMedika Bali
WakilKetua III
Catatan :
69
PETUNJUK UMUM PEMBUATAN PROPOSAL KEGIATAN HIMA DAN
UKM
1. KOP Proposal
a. Baris paling atas berisi tulisan SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI menggunakan font
Trebuchet MS, font size 14.
b. Setelah itu pada baris kedua berisi tulisan NAMA
HIMA/UKM menggunakan font Elephant, font size 14.
c. Jika HIMA/UKM melaksanakan kegiatan berisi tulisan nama
kepanitiaan menggunakan font Times New Roman, font size 12.
d. Berisi alamat , no telp dan email HIMA/UKM. (Menggunakan
email yang sudah ada dan yang diadopsi dari kampus)
e. Untuk penempatan logo :
5) Logo STIKES di pojok kiri dengan ukuran height 2,75 cm,
width 2,75 cm
6) Logo HIMA/UKM di pojok kanan height 2,75 cm, width 2,75
cm
f. Background berisi logo UKM ukuran height : 12 , width : 12, jika
mempunyai induk selain BEM bisa dicantumkan logo induk
sebagai background atau jika memiliki logo kegiatan bisa
menggunakan logo kegitatan tersebut.
Contoh :Gambar 1
70
2. Isi Proposal
1.1 Latar Belakang
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatar belakangi
kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut.
1.2 Bentuk Kegiatan
Berisi tentang bentuk kegiatan yang akan diselenggarakan.
Contoh :
“Acara HUT HIMA atau UKM STIKes Wira Medika Bali”
1.4 TemaKegiatan
71
8. SK Ketua STIKes Nomor. 576/K.STIKESWIKA/KEP/I/2019 tentang
Surat Keputusan HIMA/UKM STIKes Wira Medika Bali.
9. AD/ART Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STIKes Wira Medika
Bali, kecuali organisasi yang belum memiliki AD/ART akan
menyesuaikan pada kebijakan yang berlaku.
72
1.9 Sasaran / Peserta
PEMASUKAN
1 Rp. Rp.
PENGELUARAN
Sie……………………..
1. Rp. Rp.
TOTAL DANA
Keterangan Jumlah
Pemasukan Rp.
TotalPengeluaran Rp.
73
Lain-lain (10%) Rp.
Sisa Rp.
1.11SusunanPanitia
74
Contoh :
SUSUNAN PANITIA
HUT UKM/HIMA STIKES WIRA MEDIKA BALI
75
Contoh :
SUSUNAN ACARA
HUT HIMA DAN UKM STIKES WIRA MEDIKA BALI
1.13 Penutup
1. Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan
bagi semua pihak.
2. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal.
3. Format tanda tangan (TTD)
1) Berisitanggalpembuatan proposal
76
6) Berisi tanda tangan pembina HIMA/UKM beserta nama
lengkap dan nomor induk mahasiswa (NIM)
7) Berisi tanda tangan Wakil Ketua III STIKes Wira Medika
Bali beserta nama lengkap dan nomor induk
kemahasiswaan (NIK).
Keterangan :
*Tanda tangan harus menggunakan pulpen tebal/boxi
*Tulisan menggunakan font size times new rowan font size 12 , bold
1.14 Lampiran
Lampiran dilampirkan sesuai urutan proposal
Contoh :
Nama
Nama
NIM
NIM
Mengetahui, Mengetahui,
Badan Eksekutif Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa
Ketua Ketua
Menyetujui, Mengetahui,
STIKes Wira Medika Bali UKM atau HIMA
Wakil Ketua III Pembina
77
Catatan :
78
PANDUAN PEMBUATAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN (LPJ)
BPM/BEM/HIMA/UKM
1. Cover
a. Berisi tulisan LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
b. Berisi nama kegiatan
c. Berisi logo BPM/BEM/HIMA/UKM dengan height 5 width 5
d. Berisi OLEH
e. Berisi nama kepanitiaan
f. Berisi STIKES WIRA MEDIKA BALI
g. Berisi tahun pembuatan
* point a, c,d,e,f,g menggunakan font Times New Roman, font size
14, Bold
*poin b menggunakan font Times New Roman, font size 16, Bold
Contoh :
79
2. Surat Laporan Pertanggung Jawaban
Denpasar,..(
Nomor : ………..( BERISI NO SURAT)
berisitglbulantahun)
Lampiran : 1 Gabung LPJ
Perihal : Laporan Pertanggung jawaban…….. ( dilanjut kandengan
nama kegiatan)
Kepada Yth. :
Ketua STIKes Wira Medika Bali
Di
- Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan telah dilaksanakannya….. (dilanjutkan dengan
nama kegiatan). Kami selaku panitia pelaksana melaporkan hasilkegiatan…..
(dilanjutkan dengan nama kegiatan) saat persiapan sampai terlaksanakannya
kegiatan tersebut.
Dalam laporan ini, kami melampirkan proposal yang telah diajukan,
laporankeuangan dan ………(tambahkan nama lampiran yang diperlukan).
Demikianlah laporan Pertanggung Jawaban ini kami buat dan susun
dengan sebenar-benarnya. Apa bila ada kekeliruan di dalam pembuatan laporan
ini maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
80
3. Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
81
10. Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Wira Medika Bali
11. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira
Medika Bali
12. Koordinator(…………….)Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali
13. ….(dilanjutkan dengan nama HIMA/UKM jika kegiatan berasal
dari HIMA/UKM).
Kami mengucapkan terimakasih atas segala dukungan, perhatian,
bimbingan dan arahan demi keberhasilan pelaksanaan kegiatan……
….(dilanjutkan dengan nama kegiatan) dengan segala kekurangan dan
keterbatasan yang kami miliki.
PanitiaPelaksana
Ketua
NAMA
NIM
82
4. Daftar Isi
b. Bab II Pembahasan
Berisi :
2.1 Pertanggung Jawaban Realisasi Kegiatan
83
2.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Contoh :
2.7 Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan
tersebut
Contoh :
“Seluruhcivitas akademika STIKes Wira Medika Bali”
84
2.9 Jadwal Acara
Berisi realisasi jadwal acara yang diselenggarakan.
*. Format jadwal acara sama seperti pembuatan proposal
kegiatan
1. Pre kegiatan :
Tgl :…….
Dari hasil evaluasi kegiatan ini, kami mengalami beberapa
kendala yang dialamisaat pre kegiatan diantaranya :….
(dilanjutkan dengan pemaparan evaluasi dengan terperinci
dan terstruktur)
2. Hari H :
Tgl :…….
Dari hasil evaluasi kegiatan ini, kami mengalami beberapa
kendala yang dialamisaathari H kegiatan diantaranya :….
(dilanjutkan dengan pemaparan evaluasi dengan terperinci
dan terstruktur)
3. Post kegiatan:
Tgl :…….
Dari hasil evaluasi kegiatan ini, kami mengalami beberapa
kendala yang dialamisaat post kegiatan diantaranya :….
(dilanjutkan dengan pemaparan evaluasi dengan terperinci
dan terstruktur)
85
2.11 Rencana Anggaran Biaya
Berisi Rencana Anggaran Biaya. Format Anggaran Biaya sesuai
dengan format proposal kegiatan.
3.1 Penutup
1.BerisiLampiran Nota-Nota
86
1. KODE SURAT
No Surat Kode
1 Surat keputusan S1
2 Surat Undangan S2
3 Surat Pengumuman S3
4 Surat Tugas S4
5 Surat Dinas S5
6 Suarat pengajuan Proposal S6
7 Surat pengajuan LPJ S7
8 Surat peminjaman Sarana Prasana S8
9 Surat peminjaman Peminjaman alat S9
10 Suarat Rekomendasi S10
11 Surat Peringatan S11
12
13
87
2. KODE ORMAWA
88
DAFTAR PUSTAKA
GBHO Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik
Universitas Udayana
Pedoman Birokrasi Badan Ekseutif Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali Periode
2016 – 2018
89