Anda di halaman 1dari 98

BUKU PEDOMAN ORMAWA

STIKES WIRA MEDIKA BALI

DISUSUN OLEH :

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA


DALAM RAPAT KERJA V
BERSAMA SELURUH ORMAWA

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2019

i
LEMBAR PENGESAHAN

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat karunia-Nya, penulisan buku pedoman Ormawa STIKes Wira Medika Bali

selesai tepat pada waktunya.

Buku pedoman Ormawa STIKes Wira Medika Bali ini ditulis dalam

rangka menyelaraskan dan menyeragamkan ketentuan dan batasan Ormawa

STIKes Wira Medika Bali dalam melaksanakan program kerja, stukrtur

keorganisasian, mengetahui hak dan kewajiban setiap Ormawa STIKes Wira

Medika Bali

Dalam menulis buku pedoman ini, penulis banyak mendapatkan masukan

dan bimbingan sejak awal sampai terselesainya buku pedoman ini, untuk itu

dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis menyampaiakan penghargaan

dan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Drs. I Dewa Agung Ketut Sudarsana, M.M selaku Ketu STIKes Wira

Medika Bali atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk

mendiskusikan buku pedoman ini dalam Rapat Kerja V Badan Perwakilan

Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali.

2. Putu Gede Subhaktiyasa, ST.,M,M selaku Wakil Ketua III Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama STIKes Wira Medika Bali yang sudah

mendukung penulisan buku pedoman ini.

iii
3. Ns. Sang Ayu Ketut Chandrawati, S.Kep.,M.Kep selaku Kepala Bagian

Kemahasiswaan dan Kerjasama yang sudah ikut serta membimbing dalam

penulisan buku pedoman ini.

4. Seluruh Staff Kemahasiswaan dan Kerjasama beserta Pembina seluruh

Ormawa STIKes Wira Medika Bali yang sudah mendukung acara kami.

5. Ni Luh Putu Sri Kumala Dewi Sudiarta selaku Ketua Badan Perwakilan

Mahasiswa dan Selaku Penanggung Jawab kegiatan Rapat kerja V dan

Penulisan buku pedoman Ormawa STIKes Wira Medika Bali.

6. I Wayan Erik Febriana selaku Ketua Panitia dalam kegiatan Rapat Kerja V

Badan Perwakilan Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali

7. Seluruh Fungsionaris Badan Perwakilan Mahasiswa beserta Seluruh

Panitia Rapat Kerja V Badan Perwakilan Mahasiswa STIKes Wira Medika

Bali.

8. Badan Eksekutif Mahasiswa, HIMA Prodi Ilmu Keperawatan, HIMa Prodi

Analis Kesehatan, HIMA Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan,

UKM Medika English Club, UKM Music Of Medika, UKM Paduan Suara

Gita Suara Medika, UKM Tari Puja Medika, UKM Wira Svara Murti,

UKM Futsal Wira Warrior, UKM Wira Medika Badminton, UKM Mapala

Tresna Ring Gumi, UKM KSR PMI Kusuma Mandala, UKM Sketcher

Jurnalistik, UKM Jegeg Bagus Wira Medika Bali.

9. Seluruh pihak yang sudah medukung kegiatan Rapat Kerja V Badan

Perwakilan Mahasiswa dan Penulis buku pedoman Ormawa STIKes Wira

Medika Bali yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

iv
Penulis menyadari masih banyak keterbatasan dalam penyusunan buku

pedoman ini, penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan dalam

menuangkan pemikiran dalam buku pedoman ini, terutama akan masih banyak hal

– hal yang masih perlu diperbaiki. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran penyempurnaan.

Denpasar, 23 Mei 2019

Penulis.

v
TIM PENYUSUN

1. Drs. I Dewa Agung Ketut Sudarsana, M.M


2. Putu Gede Subhatiyasa, ST.,M.M
3. Ns. Sang Ayu Ketut Chandrwati, S,Kep.,M.Kep
4. Ni Luh Putu Sri Kumala Dewi Sudiarta
5. I Putu Mahendra Nara Adi Kusuma
6. Gusti Ayu Putu Ami Mariaswanti
7. Putu Mas Paramita Kania Dewi
8. I Wayan Erik Febriana
9. Ni Wayan Adelia Armita
10. Ni Wayan Juli Permata Sari
11. Ni Komang Linda Rahmayanti
12. Ayik Handayani
13. Ni Made Bella Pratiwi Putri
14. Luh Putu Dian Suryaningsih
15. Ni Putu Chandrwati
16. Desak Made Erayani
17. Ni Kadek Ayu Suarniti
18. Mulyati
19. Ni Luh Elvi Ulantini
20. Ricka Agustina Yuanditya
21. Ni Made Dwipayanti
22. I Made Wahyu Aditra
23. Ni Putu Rai Indah Maetri
24. I Wayan Gede Krisna Mahendra
25. Ni Made Purnamaningsih
26. Ni Made Diah Mas Purbasari
27. I Wayan Merta Wijaya
28. Kadek Astarini

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
TIM PENYUSUN .................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii

Tata Tertib Musyawarah Mahasiswa .................................................................... 1


Garis Besar Haluan Organisasi ............................................................................. 8
Undang – Undang Pemilihan Raya Mahasiswa ................................................... 21
Pedoman Birokrasi Organisasi Mahasiswa .......................................................... 53
Kode Surat ............................................................................................................... 87
Kode Organisasi Mahasiswa .................................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 89

vii
TATA TERTIB
MUSYAWARAH MAHASISWA
STIKES WIRA MEDIKA BALI
TAHUN 2019/2020

PASAL 1
NAMA KEGIATAN
Musyawarah ini bernama Musyawarah Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali

PASAL 2
WAKTU
Sidang Musyawarah Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali Tahun 2019/2020
Dilaksanakan Pada Hari Sabtu, 06 April s/d 07 April 2019

PASAL 3
TEMPAT
Sidang Musyawarah Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali Tahun 2019/2020
Dilaksanakan Di Aula Kampus STIKes Wira Medika Bali

PASAL 4
KETENTUAN KETUK PALU
1. Ketentuan ketuk palu yaitu:
a. 1 kali ketuk palu untuk menunda dan memulai sidang.
b. 2 kali ketuk palu untuk menyetujui sidang.
c. 3 kali ketuk palu untuk pengesahan sidang.
d. Ketukan berulang-ulang untuk menenangkan peserta sidang.

PASAL 5
PESERTA, PENGUNJUNG, DAN UNDANGAN
1. Peserta MUSMA STIKes Wira Medika Bali, yaitu:
a. Masing-masing tiga perwakilan dari Badan Perwakilan Mahasiswa yang
saat ini menjabat.

1
b. Masing-masing tiga perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa yang saat ini
menjabat.
c. Masing-masing tiga perwakilan HIMA & UKM satu periode sebelumnya
dan yang saat ini menjabat.
2. Pengunjung MUSMA STIKes Wira Medika Bali, yaitu seluruh civitas
mahasiswa STIKes Wira Medika Bali.
3. Undangan MUSMA STIKes Wira Medika Bali, yaitu pihak-pihak tertentu
yang diundang oleh penyelenggara MUSMA STIKes Wira Medika Bali.

PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA, PENGUNJUNG, DAN UNDANGAN
1. Hak peserta MUSMA STIKes Wira Medika Bali adalah; hak memilih dan
dipilih untuk menjadi presidium tetap.
2. Hak suara dimiliki oleh seluruh peserta MUSMA STIKes Wira Medika Bali.
3. Hak bicara dimiliki oleh seluruh peserta dan pengunjung MUSMA STIKes
Wira Medika Bali.
4. Kewajiban peserta, pengunjung, dan undangan MUSMA STIKes Wira Medika
Bali yaitu:
a. Menjaga keamanan dan ketertiban sidang.
b. Dapat meninggalkan sidang apabila diizinkan oleh Presidium dengan
persetujuan forum.
PASAL 7
FUORUM
1. Sidang dapat berlangsung apabila dihadiri oleh minimal 2/3 dari jumlah peserta
Perwakilan Ormawa STIKes Wira Medika Bali yang berhak hadir dengan
syarat wajib dihadiri minimal satu orang perwakilan setiap Ormawa STIKes
Wira Medika Bali lama dan baru.
2. Sidang Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh minimal dan telah disepakati
forum.
3. Apabila pasal 4 ayat 1 dan ayat 2 tidak terpenuhi, maka sidang ditunda selama
2 x 5 menit.

2
4. Apabila pasal 4 ayat 2 tidak terpenuhi, maka sidang dapat dilanjutkan apabila
dihadiri minimal ½ + 1 dari jumlah peserta Perwakilan Ormawa STIKes Wira
Medika Bali yang telah hadir minimal satu orang perwakilan setiap Ormawa
STIKes Wira Medika Bali periode lama dan baru.
5. Pengambilan keputusan:
a. Keputusan dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat.
b. Jika kata mufakat tidak tercapai sekalipun telah diberikan kesempatan untuk
lobbying, maka keputusan dapat diambil secara voting atau suara terbanyak.
c. Apabila dalam poin b diperoleh suara yang sama, voting diulang sekali lagi
dan apabila masih sama, keputusan terakhir diserahkan pada presidium
sidang.

PASAL 8
MAKSUD DAN TUJUAN
MUSMA STIKes Wira Medika Bali ini mempunyai maksud dan tujuan:
1. Membahas mekanisme dan tata tertib MUSMA STIKes Wira Medika Bali.
2. Memilih dan menetapkan Presidium tetap MUSMA STIKes Wira Medika Bali.
3. Pembacaan UUD Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
4. Membahas LPJ seluruh Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
5. Membahas GBHO Ormawa STIKes Wira Medika Bali
6. Penetapan peraturan tentang pemilihan BPM, ketua dan wakil ketua BEM, dan
HIMA Prodi STIKes Wira Medika Bali.

PASAL 9
PERSIDANGAN
1. MUSMA STIKes Wira Medika Bali terdiri dari beberapa sidang pleno.
2. Sidang pleno membahas GBHO dan mekanisme MUSMA STIKes Wira
Medika Bali.
3. Pengesahan sidang pleno:
a. Hasil sidang disahkan dan ditetapkan melalui sidang pleno.
b. Setiap sidang pleno harus mendapat persetujuan dari anggota sidang pleno.

3
c. Keputusan sidang pleno merupakan keputusan tertinggi dalam hierarki
keputusan dalam MUSMA STIKes Wira Medika Bali.

PASAL 10
SYARAT PEMILIHAN PRESIDIUM SIDANG
1. Presidium sidang terdiri dari presidium sidang sementara dan presidium sidang
tetap.
2. Presidium sidang sementara adalah presidium sidang tetap pada MUSMA
STIKes Wira Medika Bali periode sebelumnya.
3. Apabila salah satu atau dua presidium sidang sementara tidak hadir, maka
presidium sidang sementara yang hadir mempunyai hak untuk menunjuk
pengganti, baik dari panitia maupun peserta MUSMA STIKes Wira Medika
Bali.
4. Presidium sidang tetap adalah presidium yang dipilih dari peserta sidang
melalui musyawarah mufakat.
5. Presidium sidang terdiri dari tiga orang presidium yaitu Presidium sidang I,
Presidium sidang II dan Presidium sidang III.
a. Presidium sidang 1 sebagai ketua sidang dan pengambil keputusan
b. Presidium sidang 2 sebagai wakil ketua sidang
c. Presidium sidang 3 sebagai sekretaris sidang
d. Apabila presidium 1 kelelahan presidium 2 dapat mengambil tugas
daripresidium sidang 1
e. Apabila presidium sidang 2 kelelahan presidium sidang 3 dapat
mengambil tugas dari presidium 1 dan 2
6. Presidium sidang tetap bersedia dan sanggup hadir selama sidang sampai
sidang berakhir
7. Presidium sidang tetap adalah anggota penuh dari MUSMA yang sehat secara
jasmani dan rohani.

4
PASAL 11
HAK DAN KEWAJIBAN PRESIDIUM SIDANG

1. Hak Presidium Sidang:


a. Memimpin kelangsungan sidang.
b. Menunda sidang atas persetujuan peserta sidang yang hadir pada saat
persidangan berlangsung.
c. Mengambil segala keputusan yang dianggap perlu demi kelancaran
persidangan.
d. Selama persidangan berlangsung, presidium sidang berhak memberi
sanksi ringan berupa peringatan atau sanksi berat berupa pencabutan hak
sebagai peserta kepada peserta yang melanggar tata tertib dan dianggap
mengganggu kelancaran sidang pleno MUSMA STIKes Wira Medika
Bali.
e. Presidium sidang berhak mengeluarkan peserta yang telah dicabut haknya
sebagai peserta sidang.
f. Presidium sidang berhak untuk mengeluarkan pengunjung dan undangan
yang melanggar tata tertib dan mengganggu kelancaran sidang MUSMA
STIKes Wira Medika Bali.
2. Kewajiban Presidium Sidang:
a. Presidium sidang wajib mengenakan pakaian yang rapi dan sopan.
b. Menjalankan tata tertib sidang pleno MUSMA STIKes Wira Medika Bali.
c. Presidium sidang wajib menjaga netralitas selama memimpin persidangan.

PASAL 12
MEKANISME PEMILIHAN PRESIDIUM SIDANG TETAP
1. Presidium sidang tetap dapat dipilih dengan cara mencalonkan diri atau
dicalonkan oleh peserta sidang.
2. Pemilihan dilakukan dengan sistem musyawarah.
3. Apabila mekanisme musyawarah mufakat tidak berhasil dalam menentukan
presidium sidang tetap, maka dilakukan sistem voting secara terbuka.

5
4. Presidium sidang tetap terpilih adalah kandidat yang memperoleh suara
terbanyak.
5. Presidium yang dicalonkan mempunyai hak untuk menolak dengan alasan yang
jelas.

PASAL 13
ATURAN PERSIDANGAN
1. Perwakilan Ormawa STIKes Wira Medika Bali berbicara setelah mendapat izin
dari presidium sidang.
2. Kesempatan berbicara/mengajukan pendapat diatur menurut urutan permintaan
atau kebijaksanaan presidium sidang.
3. Setiap waktu dapat diberikan interupsi kepada peserta untuk:
a. Mengajukan koreksi.
b. Mengajukan usul untuk menunda sementara sidang apabila dianggap perlu.
c. Interupsi tidak boleh diinterupsi lagi.

PASAL 14
PENINJAUAN KEMBALI
(1) Peninjauan kembali dapat diajukan oleh seluruh peserta MUSMA UU
Pemira beserta alasannya.
(2) Peninjauan kembali harus disahkan oleh forum setelah diajukan kepada
presidium sidang.
(3) Peninjauan kembali maksimal dapat diajukan sekali pada setiap pasal per
hari selama MUSMA UU Pemira berlangsung.

PASAL 15
PENUTUP
Menimbang, Menetapkan, dan Memutuskan Tentang Tata Cara dan Tata
Tertib Musyawarah Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali Tahun 2019/2020.
Hari: Sabtu
Tanggal : 06 April 2019
Pukul : 20.45 Wita

6
LEMBAR PENGESAHAN

Tata tertib ini disahkan dalam MUSMA STIKes Wira Medika Bali Tahun

2019/2020:

Hari : Sabtu

Tanggal : 06 April 2019

Pukul : 20.45 wita

Ditetapkan pada tanggal : 06 April 2019

Ditetapkan di : Denpasar

Prapresidium I Prapresidium II
Prapresidium III

( I Putu Mahendra Nara Adi Kusuma) (Gusti Ayu Putu Ami Mariaswanti)
(Putu Mas Pramita Kania Dewi)

7
GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI MAHASISWA
STIKES WIRA MEDIKA BALI
(GBHO MAHASISWA STIKES WIRA MEDIKA BALI)

BAB I
KEANGGOTAAN, HAK, DAN KEWAJIBAN

Pasal 1
Keanggotaan
1. Keanggotaan Ormawa STIKes Wira Medika Bali adalah seluruh organisasi
kemahasiswaan di lingkungan STIKes Wira Medika Bali yang dilegalkan
berdasarkan SK Ketua STIKes Wira Medika Bali.
2. Keanggotaan Organisasi Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali tidak berlaku
lagi apabila sudah dinyatakan bubar melalui Musma STIKes Wira Medika
Bali.

Pasal 2
Hak Anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali
1. Setiap anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali berhak mengajukan
pendapat, usul, serta pertanyaan baik secara lisan maupun tulisan.
2. Setiap anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali berhak membela diri,
mendapat perlakuan, dan perlindungan yang sama.
3. Setiap anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali memiliki hak dipilih dan
memilih dalam kepengurusan masing-masing Ormawa STIKes Wira Medika
Bali.
4. Setiap anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali memiliki hak untuk turut
serta dalam kegiatan Ormawa STIKes Wira Medika Bali sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi masing-masing.

Pasal 3
Kewajiban Anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali
1. Setiap anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali wajib menjaga ketertiban

8
dan memelihara nama baik Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
2. Setiap anggota Ormawa STIKes Wira Medika Bali wajib menjunjung tinggi
dan menaati segala ketentuan Pedoman dan GBHO Mahasiswa STIKes Wira
Medika Bali serta peraturan lain yang berlaku di Ormawa STIKes Wira
Medika Bali.
BAB II
MUSMA STIKES WIRA MEDIKA BALI

Pasal 4
Pengertian, Kedudukan, dan Sistem Kerja MusmaSTIKes Wira Medika Bali
1. Musyawarah Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali yang selanjutnya
disingkat Musma STIKes Wira Medika Bali berkedudukan sebagai forum
tertinggi bagi seluruh organisasi mahasiswa di lingkungan STIKes Wira
Medika Bali.
2. Seluruh organisasi mahasiswa di lingkungan STIKes Wira Medika Bali wajib
menghormati Musma dan mengimplementasikan segala keputusan yang
disepakati dalam Musma STIKes Wira Medika Bali.
3. Sistem kerja Musma STIKes Wira Medika Bali adalah setiap keputusan yang
ada harus melalui sidang pleno dan tidak diputuskan secara sepihak.

Pasal 5
Tugas dan Wewenang Musma STIKes Wira Medika Bali
1. Merevisi dan menetapkan susunan acara Musma STIKes Wira Medika Bali.
2. Merevisi dan menetapkan tata tertib Musma STIKes Wira Medika Bali.
3. Memilih dan menetapkan Presidium tetap Musma STIKes Wira Medika Bali.
4. Pembacaan Pedoman Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
5. Mengamandemen dan menetapkan Pedoman Ormawa STIKes Wira Medika
Bali apabila diperlukan.
6. Mengevaluasi laporan pertanggungjawaban kegiatan Ormawa STIKes Wira
Medika Bali dengan wajib melampirkan bukti fisik berupa hardcopy.
7. Merevisi dan menetapkan Garis Besar Haluan Organisasi.

9
8. Menjunjung tinggi Pedoman dan GBHO Mahasiswa STIKes Wira Medika
Bali.

Pasal 6
Keanggotaan Musma STIKes Wira Medika Bali
Keanggotaan Musma STIKes Wira Medika Bali adalah peserta dan undangan
yang diatur dalam tata tertib MusmaSTIKes Wira Medika Bali.

Pasal 7
Pelaksanaan Musma STIKes Wira Medika Bali
Dalam satu periode, Musma STIKes Wira Medika Bali dilaksanakan satu kali,
yaitu setelah dilakukannya pelantikan dan serah terima jabatan Ormawa STIKes
Wira Medika Bali.

BAB III
MUSMA LUAR BIASA STIKes WIRA MEDIKA BALI

Pasal 8
Pengertian, Kedudukan, dan Sistem Kerja Musma Luar Biasa STIKes Wira
Medika Bali
1. Musyawarah Mahasiswa Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali yang
selanjutnya disingkat Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali memiliki
kedudukan dan sistem kerja yang sama dengan Musma STIKes Wira Medika
Bali.
2. Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali merupakan Musma STIKes
Wira Medika Bali yang dilaksanakan di dalam masa kepengurusan Ormawa
STIKes Wira Medika Bali dalam situasi dan kondisi tertentu.
3. Peserta dari Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali terdiri dari
Ormawa STIKes Wira Medika Bali sejumlah masing- masing tiga orang.
4. Keputusan yang diambil pada Musma Luar BiasaSTIKes Wira Medika Bali
dikatakan sah apabila disetujui oleh minimal 50%+1 dari quorum.

10
Pasal 9
Tugas dan Wewenang Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali
1. Merevisi dan menetapkan susunan acara Musma Luar Biasa STIKes Wira
Medika Bali.
2. Merevisi dan menetapkan tata tertib Musma Luar BiasaSTIKes Wira Medika
Bali.
3. Pembacaan Pedoman Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
4. Mengkaji dan memutuskan tentang pembubaran Ormawa STIKes Wira
Medika Bali dengan syarat :
a. Apabila Organisasi tersebut melanggar landasan Ormawa STIKes
Wira Medika Bali yang diatur dalam pasal 7 Pedoman Ormawa
STIKes Wira Medika Bali dan GBHO STIKes Wira Medika Bali.
b. Apabila terbukti melakukan aktivitas politik praktis dengan organisasi
eksternal kampus dan/atau partai politik dengan bukti laporan
Pengawas Independen BPM STIKes Wira Medika Bali.
c. Adanya SK dari KetuaSTIKes Wira Medika Bali mengenai
pembubaran Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
5. Merevisi dan menetapkan Garis Besar Haluan Organisasi.
6. Menjunjung tinggi Pedoman dan GBHO Mahasiswa STIKes Wira Medika
Bali.
7. Apabila terbukti ditemukan pelanggaran yang dilakukan oleh Ketua BEM
dan/atau Wakil Ketua BEM STIKes Wira Medika Bali maka wajib
dilaporkan oleh fungsionaris BEM STIKes Wira Medika Bali kepada BPM
STIKes Wira Medika Bali pada periode yang sama sesuai dengan mekanisme
pasal 10.
8. Memberhentikan Ketua BEM dan/atau Wakil Ketua BEM STIKes Wira
Medika Bali yang terbukti melanggar Pedoman Ormawa STIKes Wira
Medika Bali, GBHO Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali, dan/atau tidak
dapat melanjutkan jabatan.
9. Menghadirkan minimal dua nama calon pelaksana tugas atau yang disingkat
PLT oleh Internal BEM STIKes Wira Medika Bali untuk mengisi posisi
dan/atau Ketua BEM Wakil Ketua BEM STIKes Wira Medika Bali.

11
10. Mengadakan pengambilan suara untuk menentukan Ketua BEM dan/atau
Wakil Ketua BEM STIKes Wira Medika Bali yang baru pada saat Musma
Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali.
11. Menetapkan PLT yang disepakati bersama untuk mengisi posisi Ketua BEM
dan/atau Wakil Ketua BEM STIKes Wira Medika Bali yang baru hingga
habis masa periode jabatan.
12. Fungsionaris BEM STIKes Wira Medika Bali berhak melakukan pengajuan
Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali kepada BPM STIKes Wira
Medika Bali sesuai dengan mekanisme pasal 10.

Pasal 10
Mekanisme PengajuanMusma Luar BiasaSTIKes Wira Medika Bali
1. Usul Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali diajukan dan disepakati
oleh peserta Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali sesuai dengan
pasal 8.
2. Usul diajukan secara tertulis kepada BPM STIKes Wira Medika Bali minimal
30 hari sebelum Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali yang diajukan
untuk dikaji.
3. BPM STIKes Wira Medika Bali melakukan pengkajian sesuai dengan ayat 1
dan 2, hasil dari pengkajian yang dilakukan BPM STIKes Wira Medika Bali,
akan ditindaklanjuti melalui rapat koordinasi dengan mengundang peserta
Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali sesuai dengan pasal 8.
4. Keputusan diadakan Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali dikatakan
sah apabila disetujui oleh minimal 50% +1 dariquorum.

BAB IV
MEKANISME HUBUNGAN ANTAR ORMAWA STIKES WIRA MEDIKA
BALI

Pasal 11
Kedudukan Antar Ormawa STIKes Wira Medika Bali
1. Seluruh Ormawa STIKes Wira Medika Bali bertanggung jawab kepada

12
Musma STIKes Wira Medika Bali.
2. Badan Perwakilan Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali yang selanjutnya
disingkat BPM STIKes Wira Medika Bali dan Badan Eksekutif Mahasiswa
STIKes Wira Medika Bali yang selanjutnya disingkat BEM STIKes Wira
Medika Bali berkedudukan sejajar dan memiliki garis koordinatif dengan
kewenangan yang berbeda.
3. Himpunan Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali yang selanjutnya disingkat
HIMA dan UKM STIKes Wira Medika Bali. Berkedudukan dibawah BEM
STIKes Wira Medika Bali serta memiliki garis koordinatif kepada BEM
STIKes Wira Medika Bali.
4. Kedudukan antar HIMA DAN UKM STIKes Wira Medika Bali sejajar dan
memiliki garis koordinatif dengan BEM STIKes WIRA MEDIKA BALI.

Pasal 12
Kepengurusan
1. Pengurus harian Ormawa STIKes Wira Medika Bali tidak diperkenankan
merangkap jabatan pengurus harian lainnya di intra Kampus.
2. Pengurus harian Ormawa STIKes Wira Medika Bali tidak diperkenankan
merangkap jabatan pengurus harian lainnya di organisasi bidang eksekutif
dan/atau legislatif.
3. Pengurus harian yang dimaksud dalam pasal 12 ayat 1 adalah ketua, wakil
ketua, sekretaris, bendahara, serta kepala dan wakil kepala bagian (bagi
Ormawa yang memiliki wakil kepala bagian).
4. Fungsionaris Ormawa STIKes Wira Medika Bali adalah mahasiswa STIKes
Wira Medika Bali yang telah dilantik oleh Ketua STIKes Wira Medika Bali
dengan surat keputusan yang telah ditandatangani oleh masing-masing ketua
Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
5. Fungsionaris Ormawa STIKes Wira Medika Bali kedudukannya diatur oleh
otoritas tertinggi di masing-masing Ormawa STIKes Wira Medika Bali.

13
BAB V
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA STIKES WIRA MEDIKA BALI
(BPM STIKES WIRA MEDIKA BALI)

Pasal 13
Definisi BPM STIKes Wira Medika Bali
BPM STIKes Wira Medika Bali adalah organisasi bidang legislatif ditataran
STIKes Wira Medika Bali

Pasal 14
Fungsi BPM STIKes Wira Medika Bali
BPM STIKes Wira Medika Bali memiliki fungsi legislasi, kontrol, dan advokasi
dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Fungsi legislasi adalah fungsi BPM STIKes Wira Medika Bali untuk
mengajukan Pedoman dan mengkaji usulan amandemen Pedoman Ormawa
STIKes Wira Medika Bali.
2. Fungsi kontrol adalah fungsi BPM STIKes Wira Medika Bali untuk
mengawasi kinerja BEM STIKes Wira Medika Bali dan HIMA DAN
UKMSTIKes Wira Medika Bali.
3. Fungsi advokasi adalah fungsi BPM STIKes Wira Medika Bali untuk
menampung aspirasi seluruh mahasiswa STIKes Wira Medika Bali dan
diteruskan untuk ditindaklanjuti oleh Ketua STIKes Wira Medika Bali.

Pasal 15
Tugas dan Wewenang BPM STIKes Wira Medika Bali
1. BPM STIKes Wira Medika Bali bertugas membentuk KPRM dalam
menyelenggarakan Pemira Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKes Wira
Medika Bali.
2. BPM STIKes Wira Medika Bali bertugas menyelenggarakan Musma dan
Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali.
3. BPM STIKes Wira Medika Bali memiliki wewenang memberikan
pertimbangan terhadap setiap kegiatan yang diajukan oleh BEM STIKes Wira

14
Medika Bali.
4. Fungsi kontrol yang dilakukan oleh BPM STIKes Wira Medika Bali dalam
kegiatan BEM STIKes Wira Medika Bali hanya sebatas memperingatkan dan
meninjau kembali kegiatan.
5. BPM STIKes Wira Medika Bali memiliki wewenang untuk meminta
klarifikasi kepada BEM STIKes Wira Medika Bali dalam rangka evaluasi
kegiatan.
6. Berkewajiban melaporkan pertanggungjawaban kegiatan selama satu periode
pada Musma STIKes Wira Medika Bali.
7. BPM STIKes Wira Medika Bali berwenang untuk Ormawa STIKes Wira
Medika Bali.

Pasal 16
Hak dan Kewajiban Anggota BPM STIKes Wira Medika Bali
1. Setiap anggota BPM STIKes Wira Medika Bali memiliki hak, antara lain:
a. Hak inisiatif, yaitu hak untuk mengajukan rancangan Pedoman.
b. Hak angket, yaitu hak untuk menyelidiki kebijakan BEM.
c. Hak interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan dari BEM.
d. Hak petisi, yaitu hak untuk mengajukan usulan.
2. Setiap anggota BPM STIKes Wira Medika Bali wajib menjalankan fungsi
dan tugasnya sebagai wakil mahasiswa yang bertanggung jawab.
3. Wajib menjunjung tinggi dan menaati Pedoman dan GBHO Mahasiswa
STIKes Wira Medika Bali yang merupakan hasil keputusan dari Musma
STIKes Wira Medika Bali.
4. BPM STIKes Wira Medika Bali wajib mengirimkan Pengawas Independen
untuk disetiap program kerja Ormawa STIKes Wira Medika Bali, kecuali
kegiatan pertemuan nasional atau pertemuan regional, update sosial media,
program kerja pembuatan atribut, kegiatan keagamaan, kegiatan upgrading
dan ulang tahun.

15
BAB VI
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA STIKES WIRA MEDIKA BALI
(BEM STIKES WIRA MEDIKA BALI)

Pasal 17
Definisi BEM STIKes Wira Medika Bali
BEM STIKes Wira Medika Bali adalah organisasi bidang eksekutif di tataran
STIKes Wira Medika Bali

Pasal 18
Tugas dan Wewenang BEM STIKes Wira Medika Bali
1. BEM STIKes Wira Medika Bali bertugas untuk melaksanakan ketetapan
Musma STIKes Wira Medika Bali.
2. BEM STIKes Wira Medika Bali berwenang untuk meminta permakluman
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh HIMA dan UKM STIKes Wira Medika
Bali.
3. Berkewajiban melaporkan pertanggungjawaban kegiatan selama satu periode
pada Musma STIKes Wira Medika Bali.

4. Peserta dari Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali terdiri dari Ormawa
STIKes Wira Medika Bali sejumlah masing-masing tiga orang.
5. Keputusan yang diambil pada Musma Luar Biasa STIKes Wira Medika Bali
dikatakan sah apabila disetujui oleh minimal 50%+1 dari quorum.

Pasal 19
Hak dan Kewajiban BEM STIKes Wira Medika Bali
1. BEM STIKes Wira Medika Bali berhak meminta penjelasan yang diperlukan
tentang penjabaran GBHO Ormawa STIKes Wira Medika Bali ditingkatan
STIKes Wira Medika Bali kepada BPM STIKes Wira Medika Bali.
2. BEM STIKes Wira Medika Bali berhak meminta delegasi dari masing-
masing HIMA dan UKM STIKes Wira Medika Bali untuk kegiatan tertentu
yang dilaksanakan BEM STIKes Wira Medika Bali.

16
3. Wajib melaksanakan ketetapan Musma STIKes Wira Medika Bali.
4. Wajib melaksanakan dan menjunjung tinggi UU Ormawa STIKes Wira
Medika Bali.
5. Wajib menjunjung tinggi dan menaati UU dan GBHO Mahasiswa STIKes
Wira Medika Bali hasil keputusan dari Musma STIKes Wira Medika Bali.
6. Wajib mengundang pengawas independen BPM STIKes Wira Medika Bali di
setiap program kerja sesuai dengan pasal 16 ayat 4 GBHO Mahasiswa
STIKes Wira Medika Bali.

Pasal 20
Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM STIKes Wira Medika Bali
Pemilihan Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM STIKes Wira Medika Bali akan
dilaksanakan melalui proses Pemira STIKes Wira Medika Bali yang diatur dalam
UU Pemira STIKes Wira Medika Bali.

BAB VII
HIMPUNAN MAHASISWASTIKES WIRA MEDIKA BALI
(HIMA DAN UKM STIKES WIRA MEDIKA BALI)

Pasal 21
Definisi HIMA STIKes Wira Medika Bali
Himpunan mahasiswa program studi (HIMA) adalah organisasi kemahasiswaan
ditingkat program studi umtuk mewadahi dan menyalurkan potensi serta
kreatifitas mahasiswa di bidang profesi dan keilmuan sesui dengan bidang
ilmunya.

Pasal 22
Tugas dan Wewenang HIMA dan UKM STIKes Wira Medika Bali
1. HIMA dan UKM STIKes Wira Medika Bali bertugas melaksanakan kegiatan
akademik atau non-akademik yang sesuai dengan bidang keilmuanmasing-
masing Program Studi dan berpedoman kepada Tri Dharma Perguruan
Tinggi.

17
2. HIMA STIKes Wira Medika Bali bertugas melaksanakan advokasi
kepentingan mahasiswa pada masing-masing Program Studi kepada BPM
STIKes Wira Medika Bali.
3. HIMA dan STIKes Wira Medika Bali bertugas melaksanakan koordinasi hasil
keputusan Musma STIKes Wira Medika Bali kepada mahasiswa di masing-
masing Program Studi.
4. Berkewajiban melaporkan pertanggungjawaban kegiatan selama satu periode
pada Musma STIKes Wira Medika Bali yang disertai dengan laporan evaluasi
pengawas independen BPM STIKes Wira Medika Bali di setiap program
kerja.

Pasal 23
Hak dan Kewajiban HIMA DAN UKMSTIKes Wira Medika Bali
1. HIMA dan UKM STIKes Wira Medika Bali berhak meminta penjelasan yang
diperlukan tentang penjabaran GBHO Ormawa STIKes Wira Medika Bali
ditingkatan STIKes Wira Medika Bali kepada BPM STIKes Wira Medika
Bali.
2. Wajib melaksanakan dan menjunjung tinggi Pedoman Ormawa STIKes Wira
Medika Bali dan GBHO STIKes Wira Medika Bali.
3. Wajib melaksanakan ketetapan Musma STIKes Wira Medika Bali.
4. HIMA dan UKM STIKes Wira Medika Bali wajib mengirimkan delegasi
yang diminta oleh BEM STIKes Wira Medika Balidalam kegiatan dan/atau
kepanitiaan tertentu yang dilaksanakan BEM STIKes Wira Medika Bali.
5. Wajib mengundang BEM pengawas independen BPM STIKes Wira Medika
Bali di setiap program kerja sesuai dengan pasal 16 ayat 4 GBHO Mahasiswa
STIKes Wira Medika Bali.

BAB VIII
KEUANGAN

Pasal 27
Sumber Keuangan Ormawa STIKes Wira Medika Bali

18
1. Sumber keuangan Ormawa STIKes Wira Medika Bali dianggarkan dari dana
kemahasiswaan yang dialokasikan oleh KetuaSTIKes Wira Medika Bali
dan/atau rektorat Unud melalui mekanisme Rencana Kerja (Renja).
2. Sumber keuangan lain Ormawa STIKes Wira Medika Bali adalah hasil usaha-
usaha yang tidakmenyalahi aturan sesuai dengan UU Ormawa STIKes Wira
Medika Bali.

BAB IX
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 28
Seluruh Organisasi yang tergabung dalam Ormawa STIKes Wira Medika Bali
wajib melaksanakan Musma dan membuat AD/ART di tataran masing-masing
Organisasi Mahasiswa.

19
BAB X
PENUTUP

Pasal 29
1. GBHO Ormawa STIKes Wira Medika Bali ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Pedoman Ormawa STIKes Wira Medika Bali dan Pedoman
Pemira STIKes Wira Medika Bali.
2. Hal-hal yang diatur dalam GBHO Ormawa STIKes Wira Medika Bali ini
akandiatur dan disesuaikan pada ketetapan dan keputusan serta peraturan lain
yang berada di bawahnya yang tidak bertentangan dengan Pedoman Ormawa
STIKes Wira Medika Bali.

GBHO Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali ini disahkan dalam Musma
STIKes Wira Medika Bali
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :

Presidium Sidang I, Presidium Sidang II, Presidium Sidang III,

NIM NIM NIM

20
UNDANG-UNDANG PEMILIHAN RAYA MAHASISWA
STIKES WIRA MEDIKA BALI

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA (BPM)


STIKES WIRA MEDIKA BALI
TAHUN 2019

21
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pengertian

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:


4. Pemilihan Raya Mahasiswa yang selanjutnya disebut Pemira, adalah sarana
pelaksanaan kedaulatan mahasiswa yang dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, STIKes Wira Medika Bali berdasarkan
Pancasila dan AD/ART Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
5. Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali yang
selanjutnya disebut Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa adalah pimpinan
tertinggi lembaga legislatif mahasiswa STIKes Wira Medika Bali.
6. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali yang
selanjutnya disebut Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa adalah pimpinan
tertinggi eksekutif mahasiswa STIKes Wira Medika Bali.
7. Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi yang selanjutnya disebut Ketua
HIMA adalah pimpinan tertinggi lembaga eksekutif tingkat program studi di
STIKes Wira Medika Bali.
8. Penyelenggara Pemira adalah lembaga yang menyelenggarakan Pemira
terdiri atas Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa dan Badan Pengawas
Pemilihan Raya Mahasiswa yang ditanggung jawabkan oleh Badan
Perwakilan Mahasiswa sebagai satu kesatuan fungsi penyelenggara Pemira
untuk memilih Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, serta Ketua dan
Wakil Ketua HIMA secara demokratis.
9. Badan Pengawas Pemira yang selanjutnya disebut Banwasra, adalah panitia
yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemira di seluruh wilayah
STIKes Wira Medika Bali yang terdiri dari satu orang perwakilan dari
masing-masing program studi di STIKes Wira Medika Bali.
10. Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali yang
selanjutnya disebut KPRM STIKes Wira Medika Bali adalah lembaga
penyelenggara Pemira yang bersifat independen.

22
11. Panitia Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut PPS adalah panitia yang
bertugas untuk memungut suara di masing-masing TPS.
12. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat
dilaksanakannya pemungutan suara.
13. Pasangan Peserta Pemira BEM STIKes Wira Medika adalah pasangan
Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil Ketua
HIMA yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Pemira.
14. Tim Pemenangan adalah tim yang dibentuk oleh Peserta Pemira yang
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan calon dan nama tim pemenangan
di kumpul selambat-lambatnya 3 hari sebelum masa kampanye dimulai.
15. Kampanye Pemira adalah kegiatan Peserta Pemira untuk meyakinkan para
pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program Peserta Pemira.
16. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemira yang selanjutnya disingkat
DKPP adalah lembaga yang bertugas menangani pelanggaran
penyelenggaraan Pemira yang terdiri dari anggota BPM yang dipilih oleh
forum tertutup yang dilaksanakan BPM dan bekerja sesuai SK BPM.

BAB II
ASAS, PELAKSANAAN, DAN LEMBAGA PENYELENGGARA PEMIRA

Pasal 2
Asas

(1) Pemira dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas:


(a) Langsung;
(b) Umum;
(c) Bebas;
(d) Rahasia;
(e) Jujur;
(f) Adil;
(g) Kepastian hukum;
(h) Tertib;
(i) Kepentingan umum; dan
(j) Profesionalitas.

23
Pasal 3
Pelaksanaan Pemira

(1) Pemira dilaksanakan setiap 1 (satu) kali periode jabatan .


(2) Tahapan penyelenggaraan Pemira meliputi:
(a) Pemutakhiran daftar pemilih;
(b) Pendaftaran Peserta Pemira;
(c) Penetapan Peserta Pemira;
(d) Penetapan TPS;
(e) Penetapan nomor urut;
(f) Masa kampanye;
(g) Masa tenang;
(h) Pemungutan dan penghitungan suara; dan
(i) Penetapan hasil Pemira.
(3) Jadwal penyelenggaraan Pemira diatur oleh KPRM STIKes Wira Medika.

Pasal 4
Sistem Pelaksanaan

Pemira untuk memilih Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM STIKes Wira
Medika Bali, Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali
dilaksanakan dengan sistem suara terbanyak.

Pasal 5
Lembaga Penyelenggara

(1) Pemira untuk memilih Ketua BPM, Ketua dan Wakil Wakil BEM, Ketua
dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika diselenggarakan oleh KPRM
STIKes Wira Medika.
(2) Pengawasan keseluruhan penyelenggaraan Pemira dilaksanakan oleh
Banwasra.
BAB III
HAK MEMILIH

Pasal 6

24
Pemilih adalah mahasiswa aktif di STIKes Wira Medika Bali berdasarkan data
yang diperoleh dari bagian Administrasi Tata Usaha STIKes Wira Medika Bali.

BAB IV
KPRM STIKes Wira Medika Bali

Bagian Pertama

Susunan dan Keanggotaan

Pasal 7
Susunan KPRM STIKes Wira Medika Bali

(1) Susunan KPRM STIKes Wira Medika Bali terdiri dari:


(a) Ketua;
(b) Wakil Ketua;
(c) Sekretaris;
(d) Bendahara;
(e) Komisioner; dan
(f) Steering Committee.

Pasal 8
Keanggotaan KPRM STIKes Wira Medika Bali

(1) Inti KPRM STIKes Wira Medika Bali beranggotakan fungsionaris BPM
STIKes Wira Medika Bali yang dipilih melalui rapat tertutup BPM yang
terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara.
(2) Komisioner KPRM STIKes Wira Medika Bali beranggotakan fungsionaris
BPM STIKes Wira Medika Bali dan perwakilan mahasiswa.
(3) Masa keanggotaan KPRM terhitung sejak penetapan oleh BPM STIKes
Wira Medika Bali sampai pelantikan pengurus Ormawa STIKes Wira
Medika Bali yang baru.
(4) BPM STIKes Wira Medika Bali menetapkan, mengesahkan, dan
mensosialisasikan anggota KPRM terpilih kepada Mahasiswa aktif STIKes
Wira Medika Bali.

25
(5) Apabila ketiadaan calon anggota KPRM maka BPM STIKes Wira Medika
Bali berhak memilih anggota KPRM dari mahasiswa aktif STIKes Wira
Medika Bali melalui Rapat Pimpinan BPM STIKes Wira Medika Bali.

Bagian Kedua
Tugas, Wewenang dan Kewajiban

Pasal 9
Ketua KPRM STIKes Wira Medika Bali

(1) Ketua KPRM STIKes Wira Medika Bali mempunyai tugas:


(a) Sebagai koordinator seluruh tahapan pelaksanaan Pemira STIKes Wira
Medika Bali;
(b) Pemimpin seluruh rapat selama penyelenggaraan Pemira STIKes Wira
Medika Bali;
(c) Memberikan keterangan resmi tentang kebijakan dan kegiatan KPRM
STIKes Wira Medika Bali; dan
(d) Menandatangani dan bertanggung jawab terhadap seluruh peraturan dan
keputusan KPRM STIKes Wira Medika Bali.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya ketua KPRM STIKes Wira Medika Bali
bertanggung jawab langsung kepada Ketua BPM STIKes Wira Medika Bali.

Pasal 10
KPRM STIKes Wira Medika Bali

(1) Tugas dan wewenang KPRM STIKes Wira Medika Bali dalam
penyelenggaraan Pemira meliputi:
(a) Mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua
tahapan Pemira;
(b) Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data yang diperoleh dari
bagian Administrasi Tata Usaha STIKes Wira Medika Bali.
(c) Menyeleksi dan menetapkan Peserta Pemira yang telah memenuhi
syarat;
(d) Menetapkan dan Mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara
untuk pemira Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan

26
Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali dengan membuat berita
acara penghitungan suara;
(e) Membuat berita acara penghitungan suara serta wajib menyerahkannya
kepada tim pemenangan peserta Pemira, Banwasra, dan DKPP;
(f) Menerbitkan keputusan KPRM STIKes Wira Medika Bali untuk
mengesahkan hasil Pemira dan mengumumkannya;
(g) Menetapkan standar serta kebutuhan pengadaan dan pendistribusian
perlengkapan pemira;
(h) Menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Banwasra atas temuan dan
laporan adanya dugaan pelanggaran Pemira;
(i) Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan
penyelenggaraan Pemira;
(j) Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan Pemira STIKes Wira Medika Bali.

(2) Kewajiban KPRM STIKes Wira Medika Bali dalam penyelenggaraan


pemira meliputi :

(a) KPRM STIKes Wira Medika Bali menjalankan tugasnya secara


bertanggung jawab dan berkesinambungan.
(b) Dalam penyelenggaraan Pemira KPRM STIKes Wira Medika Bali
bebas dari pengaruh pihak mana pun berkaitan dengan pelaksanaan
tugas dan wewenangnya.
(c) KPRM STIKes Wira Medika Bali selama pelaksanaan Pemira tidak
tergabung dalam Tim Pemenangan dari calon manapun.

Bagian Ketiga

Pasal 11
Mekanisme Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan KPRM STIKes Wira Medika Bali dilakukan dalam rapat
pleno.

27
Pasal 12
Rapat Pleno

(1) Jenis rapat pleno sebagaimana dimaksud adalah rapat pleno tertutup dan
rapat pleno terbuka.
(2) Penetapan Peserta Pemira, rekapitulasi penghitungan suara, dan penetapan
hasil Pemira dilakukan dalam rapat pleno terbuka.
(3) Penetapan hasil Pemira dilaksanakan selambat-lambatnya pada hari
pemungutan suara.
(4) Semua hasil keputusan disahkan oleh Ketua dan Sekretaris KPRM STIKes
Wira Medika Bali dengan mengetahui Ketua BPM STIKes Wira Medika
Bali.

BAB V
BANWASRA

Bagian Pertama

Pasal 13
Susunan dan Keanggotaan

Panitia Pengawas Pemira yang selanjutnya disebut Banwasra, adalah panitia yang
bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemira di seluruh wilayah STIKes Wira
Medika Bali yang terdiri dari satu orang perwakilan dari masing-masing program
studi di STIKes Wira Medika Bali.
Bagian Kedua
Banwasra

Pasal 14

(1) Banwasra STIKes Wira Medika Bali menjalankan tugasnya secara


bertanggung jawab dan berkesinambungan.
(2) Dalam penyelenggaraan Pemira, Banwasra STIKes Wira Medika Bali bebas
dari pengaruh pihak mana pun berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan
wewenangnya.

28
(3) Banwasra STIKes Wira Medika Bali selama pelaksanaan Pemira tidak
diizinkan tergabung dalam Tim Pemenangan dari calon manapun.

Bagian Ketiga
Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Banwasra STIKes Wira Medika Bali

Pasal 15

6. Tugas dan wewenang Banwasra STIKes Wira Medika Bali meliputi:


(a) Mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan semua tahapan
Pemira;
(b) Melaporkan temuan-temuan selama pelaksanaan Pemira yang tidak
sesuai dengan Undang-Undang dan Peraturan Pemira kepada DKPP;
(c) Memberikan saran dan pandangan terhadap kinerja KPRM STIKes
Wira Medika Bali.

Bagian Keempat
Pengangkatan

Pasal 16

3. Banwasra dipilih dan disepakati dalam rapat koordinasi BPM STIKes Wira
Medika Bali dengan seluruh Ormawa di lingkungan STIKes Wira Medika
Bali.
4. BPM STIKes Wira Medika Bali menetapkan, mengesahkan, dan
mensosialisasikan anggota Banwasra terpilih kepada Mahasiswa STIKes
Wira Medika Bali.

BAB VI
PESERTA PEMIRA

Bagian Pertama

Pasal 17
Peserta Pemira

(1) Seluruh Peserta Pemira wajib mendaftarkan diri kepada KPRM STIKes
Wira Medika Bali.

29
(2) Jadwal waktu pendaftaran seluruh Peserta Pemira ditetapkan oleh KPRM
STIKes Wira Medika Bali.
(3) KPRM STIKes Wira Medika Bali melakukan verifikasi terhadap
kelengkapan dan kebenaran persyaratan seluruh Peserta Pemira paling
lambat 1 (satu) hari setelah berkas dikumpulkan.
(4) Laporan hasil verifikasi Peserta Pemira dilakukan oleh KPRM STIKes Wira
Medika Bali dengan memperhatikan keseluruhan syarat yang wajib
dipenuhi dan melaporkan hasilnya kepada Banwasra.
(5) Dalam pelaksanaannya, Banwasra berkewajiban mengawasi jalannya
pendaftaran, verifikasi, penetapan, dan pengumuman terhadap Peserta
Pemira yang dilaksanakan oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali.
(6) Jika dalam pelaksanaan pemira Banwasra menemukan unsur kesengajaan
atau kelalaian dari anggota KPRM STIKes Wira Medika Bali sehingga
merugikan bakal calon peserta Pemira, maka Banwasra segera
menindaklanjuti.

Bagian Kedua
Peserta Pemira Ketua BPM, Ketua BEM dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan
Wakil STIKes Wira Medika Bali

Pasal 18

Peserta Pemira Ketua BPM, Ketua BEM dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil
Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali adalah mahasiswa STIKes Wira Medika
Bali yang teregistrasi resmi.

Pasal 19
Persyaratan Bakal Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua
dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali

(1) Pasangan calon (paslon) dapat menjadi Peserta Pemira setelah memenuhi
persyaratan:
(a) Sehat jasmani dan rohani;
(b) Warga Negara Indonesia (WNI);
(c) Memiliki hak untuk memilih dan dipilih;

30
(d) Melampirkan surat keterangan berkelakuan baik dari dekanat STIKes
Wira Medika Bali;
(e) Melampirkan KTA dari Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua
BEM, Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali;
(f) Mahasiswa aktif STIKes Wira Medika Bali minimal semester 3;
(g) Mengajukan surat pernyataan kesediaan mencalonkan diri sebagai
Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil
Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali;
(h) Menyerahkan bukti berupa sertifikat atau surat pernyataan telah
mengikuti PKKMB, di lingkungan STIKes Wira Medika Bali;
(i) Melampirkan surat keterangan non-aktif sementara dari segala bentuk
tanggung jawab kegiatan organisasi yang diikuti dalam lingkungan
STIKes Wira Medika Bali selama masa Pemira.

Bagian Ketiga

Pasal 20
Verifikasi Peserta Pemira

6. KPRM STIKes Wira Medika Bali melakukan verifikasi terhadap


kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan administrasi bakal calon
Peserta Pemira yang telah lengkap.
7. Dalam hal kelengkapan dokumen persyaratan administrasi bakal calon yang
tidak terpenuhi, maka KPRM STIKes Wira Medika Bali berhak
mengembalikan dokumen persyaratan administrasi bakal calon Peserta
Pemira kepada yang bersangkutan.
8. Bakal calon Peserta Pemira yang belum melengkapi dokumen persyaratan
administrasi bakal calon Peserta Pemira, diberikan waktu 2 (dua) hari untuk
melengkapi dokumen yang dibutuhkan terhitung sejak dokumen
dikembalikan.
9. KPRM STIKes Wira Medika Bali berhak menolak bakal calon yang terbukti
memalsukan atau menggunakan dokumen palsu.
10. Menggugurkan bakal calon Peserta Pemira yang tidak memenuhi
persyaratan yang sudah ditetapkan.

31
11. KPRM STIKes Wira Medika Bali wajib membuat Berita Acara Verifikasi.
12. Kelengkapan Syarat dan Administrasi Bakal Calon Peserta Pemira yang
sudah lengkap untuk dilaporkan kepada Banwasra.

Bagian Keempat
Penetapan Peserta Pemira

Pasal 21

Penetapan Peserta Pemira dilakukan oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali
setelah mencermati laporan tim verifikasi kelengkapan syarat dan administrasi
Peserta Pemira dengan memperhatikan saran dari Banwasra.

Pasal 22

(1) KPRM STIKes Wira Medika Bali berkewajiban memberitahukan secara


tertulis Peserta Pemira yang lolos Verifikasi Peserta Pemira.
(2) Mengumumkan secara online dan tertulis hasil Penetapan Peserta Pemira
kepada seluruh mahasiswa STIKes Wira Medika Bali.
Pengumuman secara online tersebut selanjutnya disebarluaskan melalui
akun resmi BPM STIKes Wira Medika Bali.
Pengumuman tertulis berbentuk surat resmi yang dikeluarkan oleh KPRM
STIKes Wira Medika Bali.
Pengumuman tertulis tersebut selanjutnya dipasang di papan pengumuman
di lingkungan STIKes Wira Medika Bali.

Bagian Kelima
Pemutakhiran Daftar Pemilih

Pasal 23

KPRM STIKes Wira Medika Bali meminta daftar nama dan Nomor Induk
Mahasiswa pada Bagian Akademik selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum
hari pemungutan suara.

Pasal 24

32
Banwasra wajib mengawasi pelaksanaan pemutakhiran data pemilih yang
dilaksanakan oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali.

Pasal 25

Dalam hal pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 menemukan unsur


kesengajaan atau kelalaian dari anggota KPRM STIKes Wira Medika Bali yang
merugikan mahasiswa yang memiliki hak pilih, maka Banwasra wajib untuk
segera menindaklanjuti.

BAB VII
KAMPANYE

Bagian Pertama
Kampanye Pemira

Pasal 26

Kampanye Pemira dilakukan dengan prinsip bertanggung jawab dan merupakan


bagian dari pendidikan politik mahasiswa.

Pasal 27

(1) Kampanye Pemira dilaksanakan oleh pelaksana kampanye.


(2) Kampanye Pemira diikuti oleh peserta kampanye.

Pasal 28

(1) Pelaksana kampanye Pemira terdiri atas Tim Pemenangan, Calon Ketua
BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes
Wira Medika Bali.
(2) Peserta kampanye terdiri atas mahasiswa STIKes Wira Medika Bali.
(3) KPRM bertanggungjawab untuk memfasilitasi izin dan tempat
penyelenggaraan kampanye.

Bagian Kedua
Materi Kampanye

33
Pasal 29

Materi kampanye pasangan peserta Pemira meliputi visi, misi, dan program yang
bersangkutan.

Bagian Ketiga
Metode Kampanye

Pasal 30

(1) Kampanye Pemira sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dapat dilakukan


melalui:
(a) Pertemuan terbatas;
(b) Pertemuan tatap muka;
(c) Media cetak dan media elektronik;
(d) Penyebaran bahan kampanye kepada umum;
(e) Pemasangan alat peraga di tempat umum;
(f) Rapat umum; dan
(g) Kegiatan lain yang tidak melanggar aturan kampanye dan peraturan
perundang undangan.
(2) Setiap pasangan calon wajib menyelenggarakan kampanye terbuka
(pertemuan tatap muka) di setiap program studi dan setiap angkatan.

Pasal 31

(1) Kampanye Pemira sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 dilaksanakan


sejak dimulainya masa kampanye sampai dengan dimulainya masa tenang;
(2) Masa tenang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlangsung selama 1
(satu) hari sebelum hari/tanggal pemungutan suara.

Pasal 32

Waktu, tanggal, dan tempat pelaksanaan kampanye Pemira Calon Ketua BPM,
Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil Ketua HIMA (Pemira STIKes
Wira Medika Bali) ditetapkan oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali setelah
berkoordinasi dengan Peserta Pemira.
Bagian Keempat

34
Larangan dalam Kampanye

Pasal 33

Pelaksana dan Peserta Kampanye dilarang:


(a) Mempersoalkan Dasar Negara Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
(b) Mencemarkan nama baik dan/atau menghina seseorang, agama, suku, ras,
golongan, calon, dan/atau Peserta Pemira yang lain;
(c) Menghasut dan mengadu domba mahasiswa;
(d) Mengganggu ketertiban umum;
(e) Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan
kekerasan kepada mahasiswa dan/atau Peserta Pemira yang lain;
(f) Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemira;
(g) Menjanjikan atau memberikan uang atau barang berharga lainnya kepada
peserta kampanye;
(h) Menggunakan wallpaper (spanduk) di ruang perkuliahan dan media cetak
ataupun elektronik dari organisasi kemahasiswaan STIKes Wira Medika
Bali.

Bagian Kelima
Pemberitaan, Penyiaran, dan Iklan Kampanye

Pasal 34

(1) Pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye dapat dilakukan melalui media
cetak dan media elektronik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan dalam rangka penyampaian pesan kampanye Pemira
oleh Peserta Pemira kepada mahasiswa.
(3) Pesan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa tulisan,
suara, gambar, tulisan dan gambar, atau suara dan gambar.
(4) Media cetak dan media elektronik dalam memberitakan, menyiarkan, dan
mengiklankan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
mematuhi larangan dalam kampanye.

35
(5) Media elektronik yang digunakan untuk kampanye harus menggunakan
akun resmi yang telah dilaporkan dan disahkan KPRM STIKes Wira
Medika Bali.
(6) Apabila terdapat tim pemenangan salah satu pasangan calon yang
melakukan kampanye di luar dari media sosial yang telah disahkan oleh
KPRM maka pasangan calon tersebut akan dikenakan sanksi yaitu
penghapusan seluruh media kampanye elektronik yang sudah disahkan
maupun yang belum disahkan oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali.

Bagian Keenam
Pemasangan Alat Peraga Kampanye

Pasal 35

(1) KPRM STIKes Wira Medika Bali menetapkan lokasi pemasangan alat
peraga untuk keperluan kampanye Pemira.
(2) Pemasangan alat peraga kampanye Pemira oleh pelaksana kampanye
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan
mempertimbangkan etika, estetika, kebersihan, dan keindahan lingkungan
kampus.
(3) Ketentuan sebagaimana pada ayat (2) diatur lebih lanjut dalam peraturan
KPRM.
(4) Pemasangan alat peraga kampanye Pemira pada tempat yang menjadi milik
pasangan harus dengan izin pemilik tempat tersebut.
(5) Alat peraga kampanye Pemira baik fisik maupun elektronik harus sudah
dibersihkan oleh Peserta Pemira paling lama saat telah memasuki masa
tenang 1 (satu) hari sebelum hari/tanggal pemungutan suara.

Bagian Ketujuh
Pengawasan atas Pelaksanaan Kampanye Pemira

Pasal 36

(1) Banwasra wajib mengawasi pelaksanaan kampanye Pemira.


(2) Banwasra melakukan pengawasan pelaksanaan kampanye di tingkat
kampus, terhadap:

36
(a) Kemungkinan adanya kesengajaan atau kelalaian anggota KPRM
STIKes Wira Medika Bali melakukan tindak pidana atau pelanggaran
administratif yang mengakibatkan terganggunya kampanye yang sedang
berlangsung; atau
(b) Kemungkinan adanya kesengajaan atau kelalaian pelaksana kampanye,
peserta kampanye dan petugas kampanye melakukan tindak pidana atau
pelanggaran administratif yang mengakibatkan terganggunya kampanye
yang sedang berlangsung.
(3) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Banwasra:
(a) Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap ketentuan pelaksanaan
kampanye Pemira;
(b) Menyelesaikan temuan dan laporan pelanggaran kampanye Pemira
yang tidak mengandung unsur pidana; dan
(c) Menyampaikan temuan dan laporan kepada DKPP tentang pelanggaran
kampanye Pemira yang telah ditindaklanjuti.

Pasal 37

Pengawasan oleh Banwasra serta tindak lanjut KPRM terhadap temuan atau
laporan yang
diterima tidak memengaruhi jadwal pelaksanaan kampanye sebagaimana yang
telah ditetapkan kecuali terdapat hal yang memaksa yang ditentukan oleh DKPP,
Banwasra, dan KPRM STIKes Wira Medika Bali.

Bagian Kedelapan
Dana Kampanye Pemira

Pasal 38

(1) Dana Kampanye Pemira yang boleh dibelanjakan maksimal sebesar


Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah).
(2) Dana kampanye Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber
dari sumber dana yang jelas yaitu dari dana pribadi dan atau dana
pemenangan pasangan calon.

37
(3) Dana kampanye Pemira bagi calon pasangan dicatat dalam pembukuan
penerimaan dan pengeluaran khusus dana kampanye Pemira.
(4) Dana Kampanye wajib dilaporkan ke KPRM STIKes Wira Medika Bali,
dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Melaporkan rancangan anggaran dana kampanye ketika pendaftaran
calon peserta Pemira.
(b) 2 (dua) hari setelah masa kampanye bakal calon wajib menyetorkan
laporan pertanggungjawaban dana kampanye.
(5) Jika tidak memenuhi aturan mengenai ayat (4) poin (a) dan (b), maka
diberlakukan sanksi sesuai dengan pasal yang mengatur tentang sanksi dana
kampanye Pemira pada BAB XVI UU Pemira STIKes Wira Medika Bali.

Pasal 39

Kegiatan kampanye Pemira Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM,
Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali menjadi tanggung
jawab Peserta Pemira masing-masing.

BAB VIII
PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA

Pasal 40

(1) KPRM STIKes Wira Medika Bali bertanggung jawab dalam merencanakan
dan menetapkan standar serta melaksanakan kebutuhan pengadaan dan
pendistribusian perlengkapan pemungutan suara.
(2) Setiap pasangan calon wajib menyediakan maksimal 2 (dua) orang saksi di
setiap TPS.

Pasal 41

Selain perlengkapan pemungutan suara, untuk menjaga keamanan, kerahasiaan,


dan kelancaran pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara, maka

38
KPRM STIKes Wira Medika Bali dapat mengadakan dukungan perlengkapan
lainnya.

Pasal 42

Pengawasan atas pelaksanaan tugas dan wewenang KPRM mengenai pengadaan


dan distribusi perlengkapan pemungutan suara dilaksanakan oleh Banwasra.

BAB IX
PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA

Bagian Pertama
Pemungutan Suara

Pasal 43

(1) Pemungutan suara Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua
dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali diselenggarakan secara
serentak.
(2) KPRM STIKes Wira Medika Bali wajib membuat Berita Acara Pemungutan
Suara.
(3) Pemungutan suara dilaksanakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang
telah disediakan KPRM STIKes Wira Medika Bali.
(4) KPRM STIKes Wira Medika Bali wajib memberikan informasi secara lisan
ataupun tulisan terkait alur pemungutan suara kepada para pemilih.

Pasal 44

(1) Pemberian suara dilaksanakan oleh pemilih.


(2) Pemilih wajib menunjukkan identitas pengenal berupa Kartu Tanda
Mahasiswa (KTM) atau Kartu Registrasi Mahasiswa (KRM) dan atau Kartu
Tanda Penduduk (KTP) pada saat pemungutan suara kepada petugas TPS
untuk menyesuaikan nama di tanda pengenal dengan nama di daftar pemilih
tetap.
(3) Apabila ayat (2) tidak dapat dipenuhi oleh pemilih, KPRM STIKes Wira
Medika Bali berhak untuk tidak mengizinkan pemilih untuk melakukan
pemberian suara.

39
(4) Pemilih wajib memeriksa surat suara untuk melihat kemungkinan surat
suara rusak. Jika terdapat kerusakan pemilih dapat meminta surat suara
pengganti kepada petugas TPS.
(5) Pemilih dilarang menggunakan alat komunikasi ataupun kamera saat berada
di bilik suara dan pemilih hanya diperbolehkan mencoblos menggunakan
alat coblos yang telah disediakan pada TPS.
(6) Pengawasan pemungutan suara dilaksanakan oleh Banwasra.

Pasal 45

KPRM STIKes Wira Medika Bali bertanggung jawab atas persiapan dan
pelaksanaan pemungutan suara di TPS.

Pasal 46

Dalam memberikan suara, pemilih diberi kesempatan berdasarkan prinsip urutan


kehadiran pemilih.

Pasal 47

(1) Pemilih yang telah memberikan suara, diberi tanda khusus berupa tinta di jari
kelingking oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali. Tanda tersebut
menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memberikan hak pilihnya.

(2) Warna tinta yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah


menggunakan hak pilihnya pada pemilihan Calon Ketua BPM, Ketua dan
Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali
adalah merah.

Pasal 48

KPRM STIKes Wira Medika Bali dilarang mengadakan penghitungan suara


sebelum masa pemungutan suara berakhir.

Bagian Kedua

40
Penghitungan Perolehan Suara

Pasal 49

(1) Penghitungan perolehan suara dilakukan di tempat yang telah disediakan


oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali dengan mengumpulkan seluruh
kotak suara yang ada di setiap TPS.
(2) Penghitungan Perolehan Suara dilakukan dengan suara yang jelas dan dapat
didengar dengan memperlihatkan bentuk suara yang dihitung.
(3) Penghitungan Perolehan Suara dilakukan secara terbuka dan kondusif.
(4) Surat suara sah apabila:
(a) Tanda coblos pada nomor urut salah satu pasangan calon.
(b) Tanda coblos pada foto salah satu pasangan calon.
(c) Tanda coblos pada nama salah satu pasangan calon.
(d) Tanda coblos pada garis kolom salah satu pasangan calon.
(e) Tanda coblos dalam kolom salah satu pasangan calon.
(5) Surat suara tidak sah apabila:
(a) Tanda coblos pada dua pasangan calon atau lebih.
(b) Tanda coblos diluar kolom pasangan calon.
(6) Penghitungan Perolehan Suara dicatat pada lembar/papan/layar
penghitungan dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca.

Pasal 50

(1) Penyampaian laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan


dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan penghitungan suara dapat diajukan
kepada Banwasra.
(2) Pengajuan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara dapat diajukan
kepada Banwasra apabila ternyata terdapat hal yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(3) Dalam hal keberatan yang diajukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dapat diterima KPRM STIKes Wira Medika Bali dan seketika itu juga wajib
mengusahakan dan mengadakan pembetulan.
(4) KPRM STIKes Wira Medika Bali wajib memberikan 1 (satu) eksemplar
Berita Acara Pemungutan Suara Hasil Penghitungan Perolehan Suara

41
masing-masing kepada Saksi Peserta Pemira dan Banwasra pada hari yang
sama.
(5) Berita Acara Pemungutan Suara Hasil Penghitungan Perolehan Suara wajib
ditandatangani oleh Anggota KPRM STIKes Wira Medika Bali yang sedang
bertugas di TPS dan Saksi Peserta Pemira yang hadir.
(6) Anggota KPRM STIKes Wira Medika Bali wajib mengumumkan hasil
Penghitungan Perolehan melalui akun resmi KPRM STIKes Wira Medika
Bali.

Bagian Ketiga
Pengawasan dalam Pemungutan Suara dan Penghitungan Perolehan Suara

Pasal 51

(1) Pengawasan terhadap pemungutan di semua TPS dilakukan oleh Banwasra.


Pengawasan dilakukan terhadap kemungkinan adanya pelanggaran,
penyimpangan dan/atau kesalahan oleh anggota KPRM STIKes Wira
Medika Bali dalam melakukan Pemungutan Suara dan Penghitungan
Perolehan Suara.
(2) Apabila terdapat bukti yang cukup terkait adanya pelanggaran
penyimpangan dan/atau kesalahan dalam rekapitulasi penghitungan
perolehan suara, Banwasra berhak memberikan pertimbangan kepada DKPP
untuk memberikan sanksi.
(3) KPRM STIKes Wira Medika Bali dapat dikenai sanksi oleh DKPP. Sanksi
yang dimaksud berupa:
(a) teguran tertulis;
(b) pencabutan jabatan sementara; dan
(c) pemberhentian jabatan tetap.

BAB X
PENETAPAN HASIL PEMIRA

Bagian Pertama
Hasil Pemira

Pasal 52

42
Hasil Pemira Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil
Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali terdiri atas hasil penghitungan suara
pasangan Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil
Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali.

Bagian Kedua
Penetapan Perolehan Suara

Pasal 53

Hasil Penghitungan Perolehan Suara dilaporkan oleh KPRM STIKes Wira


Medika Bali kepada DKPP untuk diberikan Penetapan Perolehan Suara dalam
sidang pleno terbuka yang dihadiri oleh Banwasra, Saksi Peserta Pemira, dan
mahasiswa.

Bagian Ketiga
Penetapan Calon Terpilih

Pasal 54

Calon Terpilih Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan
Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali ditetapkan oleh KPRM STIKes
Wira Medika.

Pasal 55

(1) Penetapan calon terpilih Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM,
Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali didasarkan pada
nama calon yang memperoleh suara terbanyak dan memenuhi minimal 30%
dari jumlah suara sah.
(2) Jika hasil suara dari masing-masing calon tidak memenuhi 30% dari jumlah
suara sah, maka KPRM wajib melaksanakan pemilihan tahap II dengan
peserta 2 (dua) kandidat calon suara terbanyak.

43
(3) Penetapan dilakukan oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali atas nama
BPM STIKes Wira Medika Bali berdasarkan hasil pemilihan dan saran dari
Banwasra dalam rapat pleno terbuka.

Bagian ke Empat

Pasal 56
Penetapan dan Mekanisme Pemilihan Calon Tunggal Ketua BPM, Ketua dan
Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika
Bali

(1) Calon tunggal adalah calon yang sudah memenuhi semua persyaratan
sebagai Calon Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan Wakil
Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali dan telah ditetapkan oleh KPRM.
(2) Untuk melindungi hak memilih dan dipilih, KPRM tetap melakukan
pemungutan suara dengan menggunakan kertas suara yang memuat foto
kandidat calon tunggal dan kolom kosong.
(3) Calon akan terpilih menjadi Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM,
Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali apabila mendapat
suara terpilih minimum 30% dari jumlah suara yang sah.
(4) Jika kolom kosong menang dengan jumlah suara sah lebih dari 70% suara
maka akan dibuka kembali pendaftaran ulang selama tujuh hari kerja sesuai
dengan syarat dan prosedur yang berlaku.
(5) Apabila terdapat calon baru sesuai dengan ketentuan pasal 56 ayat (4) akan
dilaksanakan proses Pemira ulang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
tetap memperbolehkan calon sebelumnya dalam pemungutan suara ulang.
(6) Apabila tidak terdapat calon baru sesuai dengan ketentuan pasal 56 ayat (4)
maka calon tunggal sebelumnya disahkan melalui sidang istimewa yang
wajib dihadiri olehseluruh Ketua Ormawa STIKes Wira Medika Bali.
(7) Dalam sidang istimewa wajib merumuskan surat pernyataan persetujuan
dan pengesahan calon tunggal sebagai Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua
BEM, Ketua dan Wakil Ketua HIMA periode selanjutnya dengan adanya
tanda tangan Ketua Ormawa yang hadir menggunakan materai 6.000.

BAB XI

44
PEMBERITAHUAN CALON TERPILIH

Pasal 58

(1) Pemberitahuan calon terpilih Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM,
Ketua dan Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali dilakukan oleh
KPRM STIKes Wira Medika Bali paling lama 1 (satu) hari setelah
ditetapkan.
(2) Pemberitahuan wajib disampaikan secara tertulis kepada Calon Terpilih.

BAB XII
PEMUNGUTAN SUARA ULANG DAN PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA ULANG

Bagian Pertama
Pemungutan Suara Ulang

Pasal 59

(1) Pemungutan Suara di TPS dapat diulang apabila terjadi bencana alam, atau
hal-hal yang terkait dengan pasal 56 ayat (5) dan/atau yang mengganggu
keamanan sehingga mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat
digunakan atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan.
(2) Pemungutan suara di TPS wajib diulang apabila dari hasil penelitian dan
pemeriksaan Banwasra terbukti terdapat kecurangan.
(3) Pemungutan suara ulang diusulkan oleh Banwasra dengan menyebutkan
keadaan yang menyebabkan diadakannya pemungutan suara ulang.
(4) Usul Banwasra untuk selanjutnya diajukan kepada DKPP untuk
pengambilan keputusan diadakannya Pemungutan Suara Ulang.
(5) Pemungutan suara ulang di TPS yang bersangkutan dilaksanakan jika terjadi
hal-hal yang berkaitan pada pasal 56 ayat (5), dilaksanakan paling lambat 3
(tiga) hari setelah hari/tanggal pemungutan suara berdasarkan keputusan
bersama KPRM, Banwasra, dan DKPP STIKes Wira Medika Bali.

Bagian Kedua
Penghitungan Perolehan Suara Ulang

45
Pasal 60

(1) Penghitungan Perolehan Suara Ulang yang bersangkutan dilakukan oleh


KPRM STIKes Wira Medika Bali dan disaksikan oleh saksi dari masing-
masing calon.
(2) Penghitungan suara dapat diulang apabila terjadi hal sebagai berikut:
(a) Kerusuhan yang mengakibatkan penghitungan suara tidak dapat
dilanjutkan;
(b) Penghitungan suara dilakukan secara tertutup;
(c) Penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang
kurang mendapat penerangan cahaya;
(d) Penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas;
(e) Penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;
(f) Banwasra, Saksi Peserta Pemira, dan mahasiswa tidak dapat
menyaksikan proses penghitungan suara secara jelas;
(g) Penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luar tempat dan waktu
yang telah ditentukan tanpa persetujuan KPRM;
(h) Terjadi ketidakkonsistenan dalam menentukan surat suara yang sah dan
surat suara yang tidak sah.

BAB XIII
PARTISIPASI MAHASISWA DALAM PENYELENGGARAAN PEMIRA

Pasal 61

(1) Pemira diselenggarakan dengan partisipasi mahasiswa berstatus aktif di


lingkungan STIKes Wira Medika Bali.
(2) Partisipasi Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
dalam bentuk sosialisasi Pemira, pendidikan politik bagi pemilih, survei
atau jajak pendapat tentang Pemira, dan penghitungan cepat hasil Pemira,
dengan ketentuan:
(a) Tidak melakukan keberpihakan yang menguntungkan atau merugikan
salah satu peserta Pemira;
(b) Tidak mengganggu proses penyelenggaraan tahapan Pemira;
(c) Bertujuan meningkatkan partisipasi politik mahasiswa secara luas; dan

46
(d) Mendorong terwujudnya suasana yang kondusif bagi penyelenggaraan
Pemira yang aman, damai, tertib, dan lancar.

Pasal 62

KPRM STIKes Wira Medika Bali dibantu oleh Banwasra berwenang untuk
memastikan keamanan dan ketertiban terhadap keseluruhan penyelenggaraan
Pemira.

BAB XIV
PENYELESAIAN PELANGGARAN PEMIRA DAN PERSELISIHAN
HASIL
PEMIRA

Bagian Pertama
Penyelesaian Pelanggaran Pemira

Paragraf Pertama
Penanganan Laporan Pelanggaran Pemira

Pasal 63

(1) Banwasra menerima laporan pelanggaran Pemira pada setiap tahapan


penyelenggaraan Pemira yang disampaikan oleh:
(a) Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali yang mempunyai hak pilih;
(b) Saksi peserta Pemira; atau
(c) Peserta Pemira.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis
kepada Banwasra dengan paling sedikit memuat:
(a) Nama dan alamat pelapor;
(b) Pihak terlapor;
(c) Waktu dan tempat kejadian perkara;
(d) Uraian kejadian; dan
(e) Bukti dan saksi.

47
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lama
3×24 jam dan/atau sesuai dengan kesepakatan antara KPRM dan Peserta
Pemira sejak temuan pelanggaran Pemira.
(4) Banwasra wajib mengkaji setiap laporan pelanggaran yang diterima.
(5) Dalam hal laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbukti
kebenarannya, Banwasra wajib menindaklanjuti laporan paling lama 1 (satu)
hari setelah laporan diterima.
(6) Dalam hal Banwasra memerlukan keterangan tambahan dari pelapor
mengenai tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan
paling lama 2 (dua) hari setelah laporan diterima.
(7) Banwasra wajib membuat Laporan Pelanggaran Administrasi Pemira untuk
dilaporkan kepada Ketua BPM, Ketua BEM dan DKPP.
(8) Apabila terjadi pelanggaran pidana pada saat penyelenggaraan Pemira,
Banwasra wajib melapor kepada penyidik Kepolisian Negara Republik
Indonesia.

Paragraf Kedua
Pelanggaran Administrasi Pemira

Pasal 64

Pelanggaran administrasi Pemira adalah pelanggaran terhadap ketentuan Undang-


Undang ini dan peraturan perundang-undangan yang terkait lainnya yang bukan
merupakan ketentuan pidana.

Pasal 65

Pelanggaran administrasi Pemira diselesaikan oleh KPRM STIKes Wira Medika


Bali berdasarkan laporan dari Banwasra.

Pasal 66

KPRM STIKes Wira Medika Bali wajib menindaklanjuti pelanggaran


administrasi Pemira dalam waktu paling lama 1x24 jam sejak diterimanya laporan
dari Banwasra.

Paragraf Ketiga

48
Sanksi Pemira

Pasal 67

(1) Dalam hal penyelenggaraannya jika terdapat bukti yang cukup atas adanya
pelanggaran selama penyelenggaraan Pemira, maka KPRM STIKes Wira
Medika Bali wajib melaporkan kepada Banwasra untuk diberikan sanksi
berupa:
(a) Apabila diputuskan terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan Pemira
maka DKPP berwenang menjatuhkan sanksi berupa penonaktifan
kegiatan pasangan calon tersebut sementara waktu dan/atau
memberikan sanksi administrasi yang telah disepakati oleh KPRM
dan Banwasra;
(b) Bentuk sanksi administrasi yang diberikan yaitu:
- Surat Peringatan I, II, dan III.
- Penghentian kegiatan calon yang terbukti melanggar.
- Pencabutan atribut kampanye yang tidak sesuai dengan kententuan
UU Pemira.
- Banwasra berhak dan wajib menugaskan tim pemenangan calon
yang dianggap melakukan pelanggaran kegiatan diluar ketentuan UU
Pemira STIKes Wira Medika Bali untuk membuat dan menyerahkan
surat verifikasi serta penjelasan tertulis.
(c) Apabila sanksi pada poin (a) dan (b) tetap dilanggar, maka KPRM dan
Banwasra memberikan pertimbangan kepada DKPP untuk
menggugurkan pasangan calon yang terbukti melanggar.
(d) Jangka waktu pemberian putusan pelanggaran selama 2×24 jam setelah
laporan diterima dan apabila diperlukan maka dapat diperpanjang
selama 1×24 jam.
(e) Apabila terjadi pelanggaran dalam proses pemungutan suara di suatu
TPS, maka DKPP berwenang menjatuhkan sanksi berupa pemungutan
suara ulang di TPS tersebut atau penghapusan surat suara di TPS
tersebut.

Paragraf Keempat

49
Pelanggaran Pidana

Pasal 68

Pelanggaran pidana adalah pelanggaran terhadap ketentuan hukum positif yang


berlaku di Indonesia yang penyelesaiannya dilaksanakan melalui pengadilan
dalam lingkungan peradilan umum.

Bagian Kedua
Sengketa Hasil Pemira

Pasal 69

(1) Sengketa hasil Pemira adalah sengketa antara KPRM STIKes Wira Medika
Bali dan Peserta Pemira mengenai Hasil Perolehan Suara Pemira.
(2) Sengketa Hasil Perolehan Suara Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah sengketa penetapan perolehan suara yang dapat mempengaruhi
calon terpilih atau perolehan kursi Peserta Pemira.

Pasal 70

(1) Apabila terjadi sengketa penetapan perolehan suara hasil Pemira, Peserta
Pemira dapat mengajukan permohonan pembatalan penetapan hasil
penghitungan perolehan suara oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali
kepada Banwasra.
(2) Peserta Pemira mengajukan permohonan kepada Banwasra sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling lama 3×24 jam sejak diumumkan penetapan
perolehan suara hasil Pemira oleh KPRM STIKes Wira Medika Bali.
(3) KPRM dan DKPP STIKes Wira Medika Bali wajib menindak lanjuti
putusan Banwasra.

BAB XV

PENGGANTIAN CALON TERPILIH

Pasal 71

50
Penggantian calon terpilih Ketua BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM, Ketua dan
Wakil Ketua HIMA STIKes Wira Medika Bali dilakukan sesuai UUD Ormawa
STIKes Wira Medika dan GBHO Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali.

Pasal 72

KPRM STIKes Wira Medika Bali wajib memberitahukan secara tertulis kepada
Calon Terpilih Pengganti dan mengumumkan Calon Terpilih Pengganti di seluruh
program studi di lingkungan STIKes Wira Medika Bali.

BAB XVI

SANKSI DANA KAMPANYE PEMIRA

Pasal 73

(1) Calon peserta Pemira yang tidak memenuhi aturan sesuai BAB VII Pasal
38 ayat (4) poin (a) akan dikenakan sanksi berupa pemberhentian
kampanye sampai calon peserta Pemira menyetorkan rancangan anggaran
dana kampanye ke KPRM STIKes Wira Medika Bali.

(2) Bakal calon yang tidak memenuhi aturan sesuai BAB VII Pasal 38 ayat (4)
poin (b) akan dikenakan sanksi berupa penahanan kartu identitas
(KTP/SIM/KRM/KTM/yang dikehendaki oleh KPRM STIKes Wira
Medika Bali) yang masih berlaku kepada KPRM STIKes Wira Medika
Bali selama 3x24 jam sampai bakal calon menyerahkan laporan
pertanggungjawaban dana kampanye.

(3) Apabila ayat (2) tidak terpenuhi maka akan dilaksanakan mediasi lebih
lanjut antara bakal calon yang bersangkutan dengan KPRM STIKes Wira
Medika Bali.

BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 74

Undang-undang Pemira ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap
civitas akademika mengetahuinya, BPM STIKes Wira Medika Bali dan KPRM

51
STIKes Wira Medika Bali wajib mensosialisasikan di lingkungan STIKes Wira
Medika Bali.

Pasal 75

Apabila terdapat pasal-pasal dalam undang-undang ini yang tidak sesuai dan
terdapat tambahan pasal yang dirasa perlu, maka dapat dilakukan peninjauan
kembali dan revisi undang-undang oleh peserta Musma Undang-undang Pemira
dengan persetujuan Ketua BPM STIKes Wira Medika Bali.

Undang-undang Pemira STIKes Wira Medika Bali ini disahkan dalam Rapat
Pleno Musma Pemira dengan
seluruh Ketua dan/atau Perwakilan Organisasi Mahasiswa STIKes Wira Medika
Bali pada:

Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :

Disahkan oleh

Presidium I Presidium II Presidium III

52
PEDOMAN BIROKRASI ORGANISASI MAHASISWA
STIKES WIRA MEDIKA BALI

DISUSUN OLEH
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA
BALI
DENPASAR
2019

53
PETUNJUK UMUM PEMBUATAN SURAT-MENYURAT Dan
PROPOSAL KEGITAN

2.1 Pedoman Surat-menyurat


2.1.1 Cop surat Terdiri dari :
a. Baris paling atas berisi tulisan SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI menggunakan fontTrebuchet
MS, font size 14.
b. Setelah itu pada baris kedua berisi tulisan Nama Ormawa Contoh:
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA menggunakan
font Elephant, font size 14.
c. Jika melaksanakan kegiatan berisi tulisan nama kepanitiaan
PANITIA PELAKSANA (..kegiatan?..) menggunakan font
Times New Roman, font size 12.
d. Berisi alamat (font Times New Romanan, Font Size 12).
e. no telp dan email Ormawa (font Times New Romanan, Font Size
12 .
f. Untuk penempatan logo :
1) Logo STIKES di pojok kiri dengan ukuran height 2,75 cm,
width 2,75 cm
2) Logo Ormawa di pojok kanan height 2,75 cm, width 2,75 cm

Contoh Cop Surat :


a. Contoh Cop surat Kepengurusan :

b. Contoh Cop Surat Kepanitiaan :

54
2.1.2 Isi Surat Terdiri Dari :
a. Jenis Font Times New Roman Ukuran Font 12
b. Background menggunakan logo Ormawa/Kepanitiaan ukuran height : 12 ,
width : 12
c. Nomor surat/Kode Surat/Kode Ormawa/Bulan/Tahun Contoh:
001/S1/O1/IV/2019
d. Pembukaan
e. Penjabaran dari perihal surat
f. Penutup
g. Yang bertanda tangan dalam surat disesuaikan dengan bentuk dan jenis
kegiatan.

55
Contoh Surat BPM/ BEM :

56
57
Contoh Surat HIMA/UKM :

58
59
PETUNJUK UMUM PEMBUATAN PROPOSAL KEGIATAN BEM DAN
BPM

KOP Proposal, LPJ, dan Surat untuk BEM dan BPM


g. Baris paling atas berisi tulisan SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI menggunakan font Trebuchet
MS, font size 14.
h. Setelah itu pada baris kedua berisi tulisan BADAN
PERWAKILAN MAHASISWA/BADAN
EKSEKUTIF MAHASISWA menggunakan font
Elephant, font size 14.
i. Jika BPM/BEM melaksanakan kegiatan berisi tulisan nama
kepanitiaan PANITIA PELAKSANA (..kegiatan?..)
menggunakan font Times New Roman, font size 12.
j. Berisi alamat , no telp dan email BPM/BEM. (Menggunakan email
yang sudah ada dan yang diadopsi dari kampus)
k. Untuk penempatan logo :
3) Logo STIKES di pojok kiri dengan ukuran height 2,75 cm,
width 2,75 cm
4) Logo BPM/BEM di pojok kanan height 2,75 cm, width 2,75
cm
l. Background berisi logo KEPANITIAAAN jika tidak ada bias
menggunakan logo BPM/BEM ukuran height : 12 , width : 12

60
Contoh :

1. Isi Proposal
1.1 Latar Belakang
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatar belakangi
kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut.
1.2 Bentuk Kegiatan
Berisi tentang bentuk kegiatan yang akan diselenggarakan.
Contoh :
“Acara Rapat Kerja V Badan Perwakilan Mahasiswa
STIKes Wira Medika Bali”

1.3 Nama Kegiatan

Berisi tentang nama kegiatan yang akan diselenggarakan.


Contoh :
“Rapat Kerja V Badan Perwakilan Mahasiswa STIKes Wira
Medika Bal”

1.4 Tema Kegiatan

Berisi tentang tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut

61
1.5 Dasar Pelaksanaan
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan dasar
pelaksanaan yang di gunakan adalah menggunakan format sesuai
contoh :
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Tri Dharma Perguruan Tinggi
4. Keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan RI no.
155/U/1998 tentang pedoman umum organisasi
kemahasiswaan.
5. SK Mendiknas RI Nomor. 225/D/O2007 tentang izin
penyelenggaraan institusi pendidikan.
6. SK Ketua STIKes Nomor.
574/K.STIKESWIKA/KEP/I/2019 tentang Surat
Keputusan Badan Perwakilan Mahasiswa STIKes Wira
Medika Bali.
7. SK Ketua STIKes Nomor.
575/K.STIKESWIKA/KEP/I/2019 tentang Surat Keputusan
Badan Eksekutif Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali.
8. AD/ART Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STIKes
Wira Medika Bali, kecuali organisasi yang belum memiliki
AD/ART akan menyesuaikan pada kebijakan yang berlaku.

* Point no 5, 6 diganti setiap pergantian PENGURUS BPM, BEM.


1.6 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut (Tujuan Umum dan
Tujuan Khusus).
1) Tujuan umum lebih dikembangkan dalam kerangka yang masih
umum dan bermanfaat untuk banyak kalangan.
2) Tujuan khusus sudah dibuat dalam kerangka yang sudah khusus
dan minimal 3 tujuan khusus.

62
1.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Berisi tentang tempat, hari, tanggal, bulan, tahun serta waktu
pelaksanaan kegiatan tersebut.
Contoh :

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari, Tanggal : Senin, 17 Agustus 2018
Waktu : 16.00 Wita – selesai
Tempat : STIKes Wira Medika Bali
( JL.Kecak No.9a Gatot Subroto Timur,
Denpasar- Bali)
1.8 Penyelenggara Kegiatan
Berisi tentang penyelenggara yang akan menyelenggarakan kegiatan
tersebut melalui sebuah kepanitian.
Contoh :

“Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komisi/Departemen


(…………….) BPM/BEM STIKes Wira Medika Bali melalui
sebuah kepanitiaan”

1.9 Sasaran / Peserta

Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan


tersebut
Contoh :
“Seluruh civitas akademika STIKes Wira Medika Bali”

1.10 Rancangan Anggaran Biaya (RAB)


Berisi tentang rancangan-rancangan anggaran biaya yang akan
dikeluarkan dalam kegiatan tersebut.

63
Contoh :

PEMASUKAN

NO Jenis Jumlah Harga Total

1 Rp. Rp.

SUB TOTAL Rp.

PENGELUARAN

Sie……………………..

No Keterangan Harga Per Item Item Jumlah

1. Rp. Rp.

SUB TOTAL Rp.

TOTAL DANA

Keterangan Jumlah

Pemasukan Rp.

TotalPengeluaran Rp.

Lain-lain (10%) Rp.

Sisa Rp.

64
1.11 Susunan Panitia
1) Berisi judul : SUSUNAN PANITIA dan nama kegiatan font Times
New Roman, font size 12, bold.
2) Dalam halaman atau bagian susunan panitia ditulis :
Minimal terdiri atas: Pelindung, Pembina, Penasehat, Penanggung
Jawab, Ketua Panitia, Sekretaris, Bendahara, dan seksi-seksi yang
disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
3) Susunan panitia dicantumkan dalam lampiran.

Contoh Untuk BPM :

SUSUNAN PANITIA
RAPAT KERJA V BPM STIKES WIRA MEDIKA BALI

Pelindung :
Pembina :
Penasehat :
Penanggung jawab :
Komisi (terkait) :
Ketua Panitia :
Sekertaris I :
Sekertaris II :
Bendahara I :
Bendahara II :
Sie Acara
Koordinator :
Anggota :

65
Contoh BEM :

SUSUNAN PANITIA
HUT BEM STIKES WIRA MEDIKA BALI

Pelindung : Drs. I Dewa Agung Ketut Sudarsana, MM


Pembina : Putu Gede Subhaktiyasa, ST.,MM
Ketua BPM : Ni Luh Putu Sri Komala Dewi Sudiarta
PenanggungJawab : Ni Luh Gede Srinadi
Koor(terkait) :
KetuaPanitia :
Sekertaris I :
Sekertaris II :
Bendahara I :
Bendahara II :
Sie Acara
Koordinator :
Anggota :
1.12 Susunan Acara
1) Berisi susunan acara yang akan diselenggarakan dalam kegiatan
tersebut.
2) Berisi judul SUSUNAN ACARA dan nama kegiatan dengan font
Times New Roman, font size 12, bold
3) Berisi tanggal dan hari
4) Di dalam tabel berisi : hari/tanggal, waktu, kegiatan dan
penanggung jawab
5) Susunan acara dicantumkan dalam lampiran
Contoh :

66
SUSUNAN ACARA
RAPAT KERJA V BPM STIKES WIRA MEDIKA BALI

Hari/tanggal Waktu KEGIATAN Penanggung


jawab

Minggu, 07 17.00-selesai - Sambutan Sie acara


april 2019 - KetuaPanitia
- Ketua BEM
- Ketua BPM
- KetuaSTIKes/WakilKetua III

1.13 Penutup
1. Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan
bagi semua pihak.
2. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal.
3. Format tanda tangan (TTD)
1) Berisi tanggal pembuatan proposal
2) Berisi tanda tangan ketua panitia pelaksana kegiatan beserta
nama lengkap dan nomor induk mahasiswa (NIM) yang telah
berisi paraf sekretaris panitia.
3) Berisi tanda tangan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
apabila sebagai penanggung jawab kegiatan adalah BEM dan
ditembuskan ke BPM
4). Berisi tanda tangan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM)
apabila sebagai penanggung jawab kegiatan adalah BPM.
5). Berisi tanda tangan Wakil Ketua III STIKes Wira Medika Bali
beserta nama lengkap dan nomor induk kariyawan (NIK)

Keterangan :
*Tanda tangan harus menggunakan pulpen tebal/boxi

67
*Tulisan menggunakan font size times new roman font size 12 , bold
1.14 Lampiran
Lampiran dilampirkan sesuai urutan proposal

ContohUntuk BPM :

Denpasar, …….. 20….

Mengetahui,
Badan Perwakilan Mahasiswa Panitia Pelaksana
Ketua Ketua

Nama
Ni Luh Putu Sri Komala Dewi Sudiarta NIM
NIM. 15.321

Menyetujui,
STIKes WiraMedika Bali
WakilKetua III

Putu Gede Subhaktiyasa, ST.,MM


NIK: 2.01.08.016

68
Contoh Untuk BEM :

Denpasar, …….. 20….


Mengetahui,
Badan Eksekutif Mahasiswa Panitia Pelaksana
Ketua Ketua

Nama Nama
NIM NIM

Menyetujui,
STIKesWiraMedika Bali
WakilKetua III

Putu GedeSubhaktiyasa, ST.,MM


NIK: 2.01.08.016

Catatan :

1. Proposal dibuat sesuai keperluan panitia


2. Proposal dibuat di kertas A4
3. Proposal menggunakan font Times New Roman, font size 12, spasi 1,5
4. Pinggiran kertas : kiri kanan atas bawah 3
5. Melampirkan surat permohonan izin mengadakan kegiatan
6. Melampirkan surat permohonan dana apabila memerlukan permohanan
dana

69
PETUNJUK UMUM PEMBUATAN PROPOSAL KEGIATAN HIMA DAN
UKM
1. KOP Proposal
a. Baris paling atas berisi tulisan SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI menggunakan font
Trebuchet MS, font size 14.
b. Setelah itu pada baris kedua berisi tulisan NAMA
HIMA/UKM menggunakan font Elephant, font size 14.
c. Jika HIMA/UKM melaksanakan kegiatan berisi tulisan nama
kepanitiaan menggunakan font Times New Roman, font size 12.
d. Berisi alamat , no telp dan email HIMA/UKM. (Menggunakan
email yang sudah ada dan yang diadopsi dari kampus)
e. Untuk penempatan logo :
5) Logo STIKES di pojok kiri dengan ukuran height 2,75 cm,
width 2,75 cm
6) Logo HIMA/UKM di pojok kanan height 2,75 cm, width 2,75
cm
f. Background berisi logo UKM ukuran height : 12 , width : 12, jika
mempunyai induk selain BEM bisa dicantumkan logo induk
sebagai background atau jika memiliki logo kegiatan bisa
menggunakan logo kegitatan tersebut.

Contoh :Gambar 1

70
2. Isi Proposal
1.1 Latar Belakang
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatar belakangi
kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut.
1.2 Bentuk Kegiatan
Berisi tentang bentuk kegiatan yang akan diselenggarakan.
Contoh :
“Acara HUT HIMA atau UKM STIKes Wira Medika Bali”

1.3 Nama Kegiatan

Berisi tentang nama kegiatan yang akan diselenggarakan.


Contoh :
“HUT HIMA atau UKM STIKes Wira Medika Bali”

1.4 TemaKegiatan

Berisi tentang tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut


1.5 Dasar Pelaksanaan
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan dasar
pelaksanaan yang di gunakan adalah menggunakan format sesuai
contoh :
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Tri Dharma Perguruan Tinggi
4. Keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan RI no. 155/U/1998
tentang pedoman umum organisasi kemahasiswaan.
5. SK Mendiknas RI Nomor. 225/D/O2007 tentang izin
penyelenggaraan institusi pendidikan.
6. SK Ketua STIKes Nomor. 574/K.STIKESWIKA/KEP/I/2019 tentang
Surat Keputusan Badan Perwakilan Mahasiswa STIKes Wira
Medika Bali.
7. SK Ketua STIKes Nomor. 575/K.STIKESWIKA/KEP/I/2019 tentang
Surat Keputusan Badan Eksekutif Mahasiswa STIKes Wira Medika
Bali.

71
8. SK Ketua STIKes Nomor. 576/K.STIKESWIKA/KEP/I/2019 tentang
Surat Keputusan HIMA/UKM STIKes Wira Medika Bali.
9. AD/ART Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STIKes Wira Medika
Bali, kecuali organisasi yang belum memiliki AD/ART akan
menyesuaikan pada kebijakan yang berlaku.

* Point no5,6, 8 diganti setiap pergantian SK Pengurus UKM baru.


1.6 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut (Tujuan Umum dan
Tujuan Khusus).
3) Tujuan umum lebih dikembangkan dalam kerangka yang masih
umum dan bermanfaat untuk banyak kalangan.
4) Tujuan khusus sudah dibuat dalam kerangka yang sudah khusus
dan minimal 3 tujuan khusus.
1.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Berisi tentang dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa
akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
Contoh :

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari, Tanggal : Senin, 1 November 2018
Waktu : 16.00 Wita – selesai
Tempat : STIKesWiraMedikaBali
( JL.Kecak No.9aGatot Subroto Timur,
Denpasar- Bali)
1.8 Penyelenggara Kegiatan
Berisi tentang penyelenggara yang akan menyelenggarakan kegiatan
tersebut melalui sebuah kepanitian.
Contoh :

“Kegiatan ini diselenggarakan oleh UKM atau HIMA


STIKes Wira Medika Bali melalui sebuah kepanitiaan”

72
1.9 Sasaran / Peserta

Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan


tersebut
Contoh :
“HIMA dan UKM STIKes Wira Medika Bali”

1.10 RancanganAnggaranBelanja (RAB)

Berisi tentang rancangan-rancangan anggaran belanja yang akan


dikeluarkan dalam kegiatan tersebut.
Contoh :

PEMASUKAN

NO Jenis Jumlah Harga Total

1 Rp. Rp.

SUB TOTAL Rp.

PENGELUARAN

Sie……………………..

No Keterangan Harga Per Item Item Jumlah

1. Rp. Rp.

SUB TOTAL Rp.

TOTAL DANA

Keterangan Jumlah

Pemasukan Rp.

TotalPengeluaran Rp.

73
Lain-lain (10%) Rp.

Sisa Rp.

1.11SusunanPanitia

4) Berisi judul : SUSUNAN PANITIA dan nama kegiatan font Times


New Roman, font size 12, bold.
5) Dalam halaman atau bagian susunan panitia ditulis :
6) Pelindung, Wakil Ketua III, Pembina, Penana, Ketua BEM, Koor
Departemen BEM, PenanggungJawab/Ketua Umum, Ketua
Panitia, Sekretaris I, Sekretaris II, Bendahara I, Bendahara II, dan
Sie yang diperlukan seperti : Sie Acara terdiri atas koordinator dan
anggota, Sie Humas terdiri atas koordinator dan anggota, Sie
Perlengkapan terdiri atas koordinator dan anggota, Sie
Dokumentasi terdiri atas koordinator dan anggota, Sie Kerohanian
terdiri atas koordinator dan anggota, Sie Konsumsi terdiri atas
koordinator dan anggota, Sie Keamanan terdiri atas koordinator
dan anggota.
7) Susunan panitia dicantumkan dalam lampiran

74
Contoh :
SUSUNAN PANITIA
HUT UKM/HIMA STIKES WIRA MEDIKA BALI

Pelindung : Drs. I Dewa Agung KetutSudarsana, MM


WakilKetua III : Putu GedeSubhaktiyasa,ST.,MM
Pembina :
Ketua BPM : Ni Luh Putu Sri Komala Dewi Sudiarta
Ketua BEM : Ni Luh Gede Srinadi
Koor (……………) :
PenanggungJawab :
KetuaPanitia :
Sekertaris I :
Sekertaris II
Bendahara I :
Bendahara II
Sie Acara
Koordinator :
Anggota :

1.12 Susunan Acara


6) Berisi susunan acara yang akan diselenggarakan dalam kegiatan
tersebut.
7) Berisi judul SUSUNAN ACARA dan nama kegiatan dengan font
Times New Roman, font size 12, bold
8) Berisi tanggal dan hari
9) Di dalam tabel berisi : waktu, penanggung jawab, kegiatan
10) Susunan acara dicantumkan dalam lampiran

75
Contoh :

SUSUNAN ACARA
HUT HIMA DAN UKM STIKES WIRA MEDIKA BALI

Tanggal dan hari :Senin,.. ……. 2019 (TT.BB.HHHH)

WAKTU PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN

18.00 – 19.00 Sie acara - Sambutan


- KetuaPanitia
- Ketua UKM/HIMA
- Ketua BEM
- Ketua BPM
- KetuaSTIKes/WakilKetua III
19.00 -19.40 Sie acara - Pemotongan Tumpeng
19.40 – 19.50 Sie acara - Dance 1
19.50 – 20.05 Sie acara - PembacaannominasiBem Award

1.13 Penutup
1. Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan
bagi semua pihak.
2. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal.
3. Format tanda tangan (TTD)
1) Berisitanggalpembuatan proposal

2) Berisi tanda tangan ketua panitia pelaksana kegiatan beserta


nama lengkap dan nomor induk mahasiswa (NIM)
3) Berisi tanda tangan ketua umum HIMA/UKM beserta nama
lengkap dan nomor induk mahasiswa (NIM)
4) Berisi tanda tangan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
beserta nama lengkap dan nomor induk mahasiswa (NIM)
5) Berisi tanda tangan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa
beserta nama lengkap dan nomor induk mahasiswa (NIM)

76
6) Berisi tanda tangan pembina HIMA/UKM beserta nama
lengkap dan nomor induk mahasiswa (NIM)
7) Berisi tanda tangan Wakil Ketua III STIKes Wira Medika
Bali beserta nama lengkap dan nomor induk
kemahasiswaan (NIK).

Keterangan :
*Tanda tangan harus menggunakan pulpen tebal/boxi
*Tulisan menggunakan font size times new rowan font size 12 , bold

1.14 Lampiran
Lampiran dilampirkan sesuai urutan proposal
Contoh :

Denpasar, …….. 20…

HIMA/UKM……… Panita Pelaksana


KetuaUmum Ketua

Nama
Nama
NIM
NIM

Mengetahui, Mengetahui,
Badan Eksekutif Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa
Ketua Ketua

Ni Luh Putu Sri Komala Dewi Sudiarta Ni Luh Gede Srinadi


NIM. 17.321. …. NIM. 17.321. ….

Menyetujui, Mengetahui,
STIKes Wira Medika Bali UKM atau HIMA
Wakil Ketua III Pembina

Putu Gede Subhaktiyasa, ST.,MM ……………………………….


NIK: 2.01.08.016 NIK: ………………

77
Catatan :

1. Proposal dibuat sesuai keperluan panitia


2. Proposal dibuat di kertas Legal
3. Proposal menggunakan font Times New Roman, font size 12, spasi 1,5
4. Pinggiran kertas : kiri kanan atas bawah 3
5. Melampirkan surat permohonan ijin mengadakan kegiatan
6. Melampirkan surat permohonan dana apabila memerlukan permohanan
dana

78
PANDUAN PEMBUATAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN (LPJ)
BPM/BEM/HIMA/UKM
1. Cover
a. Berisi tulisan LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
b. Berisi nama kegiatan
c. Berisi logo BPM/BEM/HIMA/UKM dengan height 5 width 5
d. Berisi OLEH
e. Berisi nama kepanitiaan
f. Berisi STIKES WIRA MEDIKA BALI
g. Berisi tahun pembuatan
* point a, c,d,e,f,g menggunakan font Times New Roman, font size
14, Bold
*poin b menggunakan font Times New Roman, font size 16, Bold

Contoh :

79
2. Surat Laporan Pertanggung Jawaban

Denpasar,..(
Nomor : ………..( BERISI NO SURAT)
berisitglbulantahun)
Lampiran : 1 Gabung LPJ
Perihal : Laporan Pertanggung jawaban…….. ( dilanjut kandengan
nama kegiatan)

Kepada Yth. :
Ketua STIKes Wira Medika Bali
Di
- Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan telah dilaksanakannya….. (dilanjutkan dengan
nama kegiatan). Kami selaku panitia pelaksana melaporkan hasilkegiatan…..
(dilanjutkan dengan nama kegiatan) saat persiapan sampai terlaksanakannya
kegiatan tersebut.
Dalam laporan ini, kami melampirkan proposal yang telah diajukan,
laporankeuangan dan ………(tambahkan nama lampiran yang diperlukan).
Demikianlah laporan Pertanggung Jawaban ini kami buat dan susun
dengan sebenar-benarnya. Apa bila ada kekeliruan di dalam pembuatan laporan
ini maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Untuk format TTD disesuaikan dengan format penutup diproposal

80
3. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,

Puja dan pujisyukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang


WidhiWasa, Tuhan Yang MahaEsa Karena berkat rahmat-Nya lah Laporan
Pertanggung Jawaban kegiatan…… ….(dilanjutkan dengan nama kegiatan)
dapat terselesaikan tepat pada waktunya dan dapat disampaikan kepada Jajaran
Rektorat STIKes Wira Medika Bali.

Dengan segala keterbatasan yang ada, kami selaku panitia pelaksana


kegiatan…… ….(dilanjutkan dengan nama kegiatan) bermaksud
menyampaikan laporan pertanggung Jawaban ini sebagai bentuk tanggungjawab
kami selama melaksanakan kegiatan…… ….(dilanjutkan dengan nama
kegiatan). Dalam kesem patan ini, kami juga mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali


2. Wakil Ketua I Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali
3. Wakil Ketua II Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali
4. Wakil Ketua III, (selaku Pembina BPM & BEM)Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Wira Medika Bali*cetaktan berlaku khusus untuk BPM
dan BEM
5. Ka Bag Kemahasiswaan dan Kerjasama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Wira Medika Bali
6. KaProdi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika
Bali
7. KaProdi D3 Analis Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira
Medika Bali
8. KaProdi D3 Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali
9. Pembina ( HIMA/UKM …………………)

81
10. Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Wira Medika Bali
11. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira
Medika Bali
12. Koordinator(…………….)Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali
13. ….(dilanjutkan dengan nama HIMA/UKM jika kegiatan berasal
dari HIMA/UKM).
Kami mengucapkan terimakasih atas segala dukungan, perhatian,
bimbingan dan arahan demi keberhasilan pelaksanaan kegiatan……
….(dilanjutkan dengan nama kegiatan) dengan segala kekurangan dan
keterbatasan yang kami miliki.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam


laporan ini dan untuk itu kami harapkan saran dan kritikan yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan pada kegiatan berikut nya. Akhir kata,
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

Denpasar, …. (tgl, bulan, tahun pembuatan)

PanitiaPelaksana

Ketua

NAMA

NIM

82
4. Daftar Isi

5. Laporan Pertanggung Jawaban


a. Bab I Pendahuluan
Berisi :
1.1 Dasar Pemikiran

b. Bab II Pembahasan
Berisi :
2.1 Pertanggung Jawaban Realisasi Kegiatan

Setelah secara resmi kepanitiaan…… ….(dilanjutkan


dengan nama kegiatan) dibentuk pada tanggal……(tgl, bulan,
tahun) di ………….(LOKASI), kami langsung membahas tentang
realisasi kegiatan yang kami rencanakan.

2.2 Nama Kegiatan


Berisi tentang nama kegiatan yang akan diselenggarakan.
2.3 Landasan Kegiatan
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaandasar yang
di gunakan adalah menggunakan format sesuai dengan Proposal.

2.4 Tujuan Kegiatan

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut (Tujuan Umum


dan Tujuan Khusus).

(1) Tujuan umum lebih dikembangkan dalam kerangka yang masih


umum dan bermanfaat untuk banyak kalangan.
(2) Tujuan khusus sudah dibuat dalam kerangka yang sudah
khusus dan minimal 3 tujuan khusus

83
2.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Berisi tentang dimana ,hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul


berapa telah dilaksanakan kegiatan tersebut.

Contoh :

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari/Tanggal : Senin,9 Maret 2019
Waktu : 16.00 Wita – selesai
Tempat : STIKesWiraMedika Bali
( JL.Kecak No.9A Gatot Subroto
Timur,Denpasar- Bali)

2.6 Penyelenggara Kegiatan


Berisi tentang penyelenggara yang akan menyelenggarakan kegiatan
tersebut melalui sebuah kepanitian.
Contoh :
Kegiatan ini diselenggarakan oleh BPM / BEM / HIMA /
UKM STIKes Wira Medika Bali melalui sebuah kepanitiaan.

2.7 Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan
tersebut
Contoh :
“Seluruhcivitas akademika STIKes Wira Medika Bali”

2.8 Susunan Kepanitiaan


Berisi Susunan Kepanitiaan yang memang mengikutikegiatan
*. Apa bila ada panitia yang tidak melakukan tugasnya atau pun
mengundurkan diri tidak usah dicantumkan.
*. Format susunan kepanitiaan sama dengan format proposal
kegiatan

84
2.9 Jadwal Acara
Berisi realisasi jadwal acara yang diselenggarakan.
*. Format jadwal acara sama seperti pembuatan proposal
kegiatan

2.10 Evaluasi Kegiatan


Berisi tentang evaluasi dari seluruh sie selama kegiatan saat Pre
Kegiatan, hari H, Post Kegiatan

Dari rangkaian kegiatan … ….(dilanjutkan dengan nama


kegiatan)yang dilaksanakan di(TEMPAT PELAKSANAAN
KEGIATAN) pada tanggal ………s/d……, evaluasi kegiatan
yang dapat kami laporkan sebagai berikut :

1. Pre kegiatan :
Tgl :…….
Dari hasil evaluasi kegiatan ini, kami mengalami beberapa
kendala yang dialamisaat pre kegiatan diantaranya :….
(dilanjutkan dengan pemaparan evaluasi dengan terperinci
dan terstruktur)
2. Hari H :
Tgl :…….
Dari hasil evaluasi kegiatan ini, kami mengalami beberapa
kendala yang dialamisaathari H kegiatan diantaranya :….
(dilanjutkan dengan pemaparan evaluasi dengan terperinci
dan terstruktur)
3. Post kegiatan:
Tgl :…….
Dari hasil evaluasi kegiatan ini, kami mengalami beberapa
kendala yang dialamisaat post kegiatan diantaranya :….
(dilanjutkan dengan pemaparan evaluasi dengan terperinci
dan terstruktur)

85
2.11 Rencana Anggaran Biaya
Berisi Rencana Anggaran Biaya. Format Anggaran Biaya sesuai
dengan format proposal kegiatan.

2.12 Lampiran nota-nota


1) Berisi lampiran nota dari seluruh sie selama kegiatan.
2) Lampiran nota-nota dilampirkan per sie.
3) Berisi total pengeluaran per sie

c. Bab III Penutup

3.1 Penutup

Demikianlah laporan pertanggungjawaban ………(nama


kegiatan), telah kami susun dengan sebenar-benarnya. Apabila
adakekeliruan didalam penyusunannya maka akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
*. Pada bagian penutup di isi tanda tangan sesuai format proposal
kegiatan.

3.2 Lampiran- lampiran

1.BerisiLampiran Nota-Nota

2. MelampirkanFoto-FotoUkuran3R Minimal 10 FotoDan


Melampirkan Design

3. MelampirkanLaporanKetuaPanitia dan Sambutan-Sambutan

4. .Melampirkan Proposal Kegiatan

5. Melampirkansurat-surat yang berhubungandenganKegiatan

6.Melampirkan Agenda RapatBesertaAbsensiPaniti

86
1. KODE SURAT
No Surat Kode
1 Surat keputusan S1
2 Surat Undangan S2
3 Surat Pengumuman S3
4 Surat Tugas S4
5 Surat Dinas S5
6 Suarat pengajuan Proposal S6
7 Surat pengajuan LPJ S7
8 Surat peminjaman Sarana Prasana S8
9 Surat peminjaman Peminjaman alat S9
10 Suarat Rekomendasi S10
11 Surat Peringatan S11
12
13

87
2. KODE ORMAWA

No Nama ORMAWA Kode ORMAWA


1. BPM O1
2. BEM O2
3. HIMA KEPERATAN O3
4. HIMA ANALIS O4
5. HIMA REKAM MEDIS KESEHATAN O5
6. UKM MEC O6
7. UKM MOM O7
8. UKM TABUH O8
9. UKM PADUS O9
10. UKM TARI O10
11. UKM FUTSAL O11
12. UKM BADMINTON O12
13. UKM KSR O13
14. UKM MAPALA O14
15. UKM SKECTER O15
16 UKM JBK O16

88
DAFTAR PUSTAKA

Undang – Undang PEMIRA Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosisal


dan Ilmu Politik Universitas Udayana

GBHO Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik
Universitas Udayana

Pedoman Birokrasi Badan Ekseutif Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali Periode
2016 – 2018

AD/ART Ormawa STIKes Wira Medika Bali

Rapat Kerja V Badan Perwakilan Mahasiswa STIKes Wira Medika Bali

89

Anda mungkin juga menyukai