Anda di halaman 1dari 20

i

MAKALAH
TELENURSING

Disusun oleh:
1. Anggun Kusuma Dewi
2. Dina Aminatul Baety
3. Imlaatul Muslikhah
4. Jamal Aji Setiawan
5. Kusmi Haryatun
6. Lutfi Qurnia
7. Ronin Hidayat
8. Sri Mulyati

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER B ANGKATAN 15


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
2018
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Telenursing.
Dalam Penyusunan tugas makalah ini kami banyak mendapat bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman dan dosen.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita
semua Aamiin. Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para
pembaca semua.

Kebumen, 18 Desember 2018

Penulis
iii

DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................1
C. Tujuan Studi Kasus .................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian teknologi dan informasi di bidang keperawatan ..................3


B. Definisi telenursing ................................................................................4
C. Tujuan telenursing ..................................................................................5
D. Manfaat telenursing ................................................................................6
E. Factor yang mempengaruhi implementasi telenursing ...........................7
F. Aplikasi telenursing ................................................................................8
G. Kelebihan dan kekurangan telenursing ..................................................8

BAB III INOVASI TELENURSING

A. Memberdayakan Teknologi Android Dengan Whatsapp ..................... 11


B. Pengembangan Telenursing Dalam Sim Rs ......................................... 12

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA
1
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Teknologi adalah suatu kebutuhan yang sangat penting dalam bidang apapun.
Khususnya dalam bidang Ilmu Keperawatan, tidak hanya dengan teori dan praktik saja,
namun teknologi pun ikut andil dalam pelaksanaan keperawatan itu sendiri. Dengan demikian
kita dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman dengan hadirnya informasi terbaru dan
terupdate dalam dunia kesehatan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat dalam bidang
pendidikan dan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan telah mendorong terciptanya
suatu model pelayanan keperawatan jarak jauh yang lebih dikenal dengan nama telenursing.
Telenursing berarti pemberian perawatan secara berkelajutan untuk klien dan biasanya pada
mereka dalam kondisi kronik (Hardin, 2001). Telenursing meliputi pengumpulan data klinik
pasien dan penggunaan video-imaging untuk memberikan perawatan berkelanjutan dan
edukasi pada klien. Sistem ini memungkinkan perawat memberikan informasi dan waktu
secara akurat dan dukungan secara online. Perawatan yang berkelanjutan dapat ditingkatkan
dengan memberikan harapan melalui kontak dengan frekuensi yang sering antara pemberi
asuhan perawatan dengan klien.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian teknologi dan informasi di bidang keperawatan ?
2. Apa definisi telenursing ?
3. Apa tujuan telenursing ?
4. Apa manfaat telenursing ?
5. Apa saja factor yang mempengaruhi implementasi telenursing ?
6. Apa saja aplikasi telenursing ?
7. Apa kelebihan dan kekurangan telenursing ?
2

C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui bagaimana pengertian teknologi dan informasi di bidang keperawatan
2. Mengetahui apa definisi telenursing
3. Mengetahui apa tujuan telenursing
4. Mengetahui apa manfaat telenursing
5. Mengetahui apa saja factor yang mempengaruhi implementasi telenursing
6. Mengetahui apa saja aplikasi telenursing
7. Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan telenursing
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI DI BIDANG KEPERAWATAN


Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang
menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah hasil pemprosesan,
manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai
pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.
Informatika dalam keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer dan informasi dengan
ilmu keperawatan. Informatika keperawatan adalah bagian dari informatika perawatan
kesehatan yang lebih besar. Perawat dipersiapkan sebagai spesialis dalam bidang ini, yang
pasti seorang perawat harus memahami Teknologi Informasi.
Pemanfaatan teknologi akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan
kebutuhan manusia. Perkembangan teknologi mempunyai peran penting terhadap kehidupan
manusia termasuk di dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan. Perawat sebagai salah satu
tenaga kesehatan yang ikut serta berperan dalam pelayanan kesehatan merasakan
dampaknya.
Perkembangan teknologi informasi khususnya internet memberi peluang kepada
masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang salah satu persoalan penting yang
dihadapi sehari hari yaitu kesehatan. Peningkatan pemahaman tentang kesehatan ini dapat
membawa pengaruh yang sangat besar terhadap cara pandang masyarakat terhadap
kebiasaan hidup sehari-hari yang dapat memberikan dampak terhadap kesehatan manusia.
Sebagai contoh konsumsi makanan yang menyehatkan dan penjelasan berbagai alternatif
bahan obat-obatan yang dapat membantu mengobati penyakit yang sedang diderita.
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan
menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan
jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan
konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang
relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesii
menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan
4

memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima
oleh masyarakat dengan baik.
Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tentunya perawat berhadapan dengan
berbagai macam kondisi klien. Pengalaman merawat klien ditatanan klinik menjadi sebuah
pengalaman berharga sebagai bekal dalam menjalankan pelayanan keperawatan yang
professional. Namun hal itu tentu tidak cukup, karena kondisi klien, pengetahuan klien yang
meningkat, dan mudahnya akses informasi melalui teknologi informasi yang saat ini
berkembang pesat, menutut perawat untuk juga mengembangkan diri untuk meningkatkan
profesionalis-nya.

B. DEFINISI TELENURSING
Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan Salah satu contoh
pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu penggunaan TELENURSING. Telenursing adalah
upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam
bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan
pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian
terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan
telemonitoring.
Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk
meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire,
radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga
didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic
antara manusia dan atau komputer. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi
untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas
kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian
integral dari telemedicine atau telehealth.
Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan
meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari
pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan
5

profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan.


Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk
mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan
sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.
Faktor dalam Menjalankan Telenursing Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal
yang perlu menjadi perhatian :
1. Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi
keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.
2. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan
prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi
dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing
3. Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang
telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi
telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan
skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh
pengetahuan tehnologi informasi.
4. Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa
berjalan dengan baik. Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan
dengan baik disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan
sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari
pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai
dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki
oleh masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan. Telenursing menggunakan telepon
ini dapat diaplikasikan di unit gawat darurat dan home care.
6

C. TUJUAN TELENURSING
Tujuan dari telenursing adalah tidak untuk membentuk diagnosis medis, melainkan
difokuskan pada dimensi dari urgensi. Sehingga para perawat akan lebih terfokus pada
informasi, dukungan, dan meningkatkan pengetahuan. Untuk mencapai hasil yang positif dari
konsultasi melalui telephone maka sangat dibutuhkan cara berkomunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik akan berdampak pada perasaan sehingga setiap perkataan akan mudah
untuk didengar dan dipahami. Dengan demikian klien dan keluarganya akan termotivasi untuk
mengikuti saran perawat
.
D. MANFAAT TELENURSING
Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :
1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi
kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan
nursing home)
2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas geografis
3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit
4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian yang sering
sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan
untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi.
5. Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses
untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber.
6. Selain itu telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan ( model
distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika
kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video conference,
pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning Pada akhirnya telenursing dapat
meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi
penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online,
perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.
7

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI TELENURSING


Ada empat faktor penting yang mempengaruhi implementasi telenursing. Empat
faktor tersebut yaitu aspek sistematika, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspak teknikal.
1. Aspek sistematika
Aspek sistematika terkait dukungan dari pemerintah, yang meliputi legislasi dan
regulasi. Dalam mengontrol kualitas dan kelangsungan telenursing sangat
dibutuhkan pengaturan dan supervisi pelayanan pemerintah. Untuk
penerapan telenursingdisepakati bahwa praktek keperawatan mandiri seharusnya ada
otoritas dan peraturan legal serta adanya standart operasional prosedur yang dibuat oleh
organisasi profesi keperawatan atau pendidikan keperawatan.
2. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi terkait verifikasi terhadap kontrol keuangan medis akibat
penggunaan telenursing dan Government recognition for cost effectiveness merupakan
prioritas utama. Investasi pemerintah dalam proyek telenursing merupakan prioritas
untuk mengaktifkan telenursing di daerah rural dan area kepulauan untuk manfaat medis.
Aplikasi system telenursing yang mahal dan uang perawatan (maintenance fee) harus
dipikirkan.
3. Aspek Sosial
Aspek sosial terkait verifikasi nilai dan membangun kepercayaan sosial
tentang telenursing dibandingkan dengan perawatan langsung. Penerimaan dari pemberi
pelayanan kesehatan seperti fasilitas medis, dokter dan perawat, merupakan hal penting
dalan implementasi telenursing. Kerja sama dan koordinasi antara profesi kesehatan akan
membangun pemahaman yang lebih baik tentang telenursing pada publik. Adanya
pengakuan public terhadap keperawatan itu sendiri merupakan factor kunci dalam
pelaksanan telenursing.
4. Aspek teknikal
Aspek teknikal terkait kreatifitas dan originalitas kontentelenursing dan
pengembangan sistem pelayanan. Pelatihan dan pendidikan perawat serta teknologi
informasi mendukung pengembangan dan pengoperasian telenursing. Pengembangan
teknologi informasi untuk menjaga privacy pasien dan keamanan informasi. Standarisasi,
pelatihan keperawatan dan penelitian untuk pengembangan system telenursing dan
8

pelaksanaannya, teknologi informasi medis dan pengembangan system aplikasi, serta


desain model fungsional yang mungkin diterapkan dilingkungan tersebut. Jadi keempat
aspek tersebut harus terintegrasi dalam strategi pelaksanaan telenursing.

F. APLIKASI TELENURSING
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing
dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam
aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor
parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui
internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk
menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana
mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus
sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan
khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga
untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit
kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan
dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan
sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu
pasien dan keluarganya.

G. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TELENURSING


1. Kelebihan Telenursing
Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi dibidang pelayanan
keperawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak jauh. Model
pelayanan ini memberikan keuntungan antara lain :
a. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu,
b. Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan,
c. Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan,
d. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi,
e. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah
dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan,
9

f. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses
penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet
(American Nurse Assosiation, 1999).
g. Peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas
dan merata,
h. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning)
dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan dan
meningkatkan kepuasan perawat dan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang
diberikan serta meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).
i. Meningkatkan rasa aman (safety) perawat dan klien, karena dengan
diterapkannya telenursing semakin meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga dan
meningkatkan kepatuhan.Telenursing telah menyediakan sarana bagi konsumen untuk
memanggil perawat agar mendapatkan saran kesehatan. seorang perawat dengan
pelatihan khusus dapat menawarkan pendidikan dan dukungan, sehingga
ini bermanfaat karena klien membutuhkan dukungan yang tidak mungkin didapatkan
dengan kontak langsung.
2. Kekurangan dan hambatan dalam telenursing
Menurut Amy Peck (2005) ada tiga ketegori dasar hambatan dalam
telenursing, meliputi: perilaku, legislatif, dan teknologi. Hambatan perilaku, ada ketakutan
bahwa perawat akan mendelegasikan tugas ke mesin. Pada awalnya perawat akan resisten
terhadap telenursing akibat kurangnya penguasaan terhadap teknologi informasi dan
teknologi telekomunikasi. Namun dengan adanya pelatihan dan adanya support
system, perawat bisa merasakan manfaat telenursing untuk dirinya dan pasien.
Legislasi, telenursing muncul sebagai issue kebijakan public secara mayor, belum adanya
kepastian lisensi tentang telenursing. Secara teknologi, Elektronik Health Record (EHR) dan
standar data mendukung perkembangan telenursing. Tanpa EHR telehealth tidak bisa
bekerja. Ketersediaan system penyimpanan data pasien kapanpun dan dimanapun provider
membutuhkannya.
Sumber lain menyebutkan, antara lain :
a. Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas
pelayanan kesehatan. Kekawatiran ini muncul karena anggapan bahwa kontak langsung
10

dengan pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan
terapeutik.
b. Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan teknologi
seperti gangguan koneksi internet atau terputusnya hubungan komunikasi akibat
gangguan cuaca dan lain sebagainya sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang
sedang berjalan, selain itu juga meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann
dokumen klien.
11

BAB III

INOVASI TELENURSING

A. MEMBERDAYAKAN TEKNOLOGI ANDROID DENGAN WHATSAPP


1. Input Telenursing
a. Sarana dan Alat
Perawat Konselor Pasien/Klien
Alat dan Sarana : Alat dan Sarana
a. Handphone Adroid 1. Handphone Adroid
b. Aplikasi Whatshap 2. Aplikasi Whatshap
c. Nomor HP sebagai Whatshap 3. Nomor HP sebagai Whatshap
d. Video Call dengan spec.6 x 4. Video call dengan spec. 6 x
720 pixel atau 1020 x 700 720 pixel atau 1020 x 700

b. Group Telenurshing
1. Membuat Group Telenursing kasus bedah Ruang Dahlia dan Edelwais
2. Adanya Admin group dengan Telenursing Ruang Perawatan Bedah, yaitu Kepala
Tim
3. Anggota Telenursing adalah Ka Tim dan Perawat Bedah Pria dan Bedah Wanita
sebagai konselor berdasarkan keilmuan dan spesifikasinya serta pasien/keluarga
yang sedang mondok dan pasca mondok di Ruang Bedah Dahlia dan Edelwais yang
mempunyai nomor. Whatshap yang masih aktif.
4. Data based tentang Satuan Acara Penyuluhan (SAP) dan gambar2 perkembangan
penyakit dan hasil perawatan.

2. Proses Telenurshing
a. Pasien yang sudah pulang/dirumah chating pada group telenurshing Ruang Bedah
b. Konsultasi yang masih bersifat umum pada group, tetapi yang bersifat privasi/khusus
Ka Tim/admin meminta pasien/keluarga langsung menghubungi Perawat Konselor
secara pribadi dengan nomor WA yang ada di group telenursing secara chating, dan
12

bila perawat yang dimaksud bersedia, pasien/keluarga menghubungi/chating Perawat


konselor
c. Perawat konselor menawarkan chating atau dialog dengan video call dalam
berkomunikasi (telenursing)
d. Perawat konselor mencatat asuhan yang telah diberikan dalam dokumen telenursing,
demikian pula pasien/keluarga mencatat atas hsil konselingnya untuk ditindaklanjuti.

PASI
EN/K SMS
ELU DAN
LAYANAN VIDE
ARG
WHATSHAP O
A
CALL

B. PENGEMBANGAN TELENURSING DALAM SIM RS


1. Sarana dan Alat
a. Seperangkat SIM RS dengan server kekuatan tinggi dan berbasis Web :
 Linux,  Computer
 Windos  Computer
 IOS  Ipon (jenis sistem operasional)
 Android  Handphone
b. Terdaftar/mempunyai akun
c. Email Ners/Konselor dan pasien/keluarga
d. Data identifikasi
13

PASIEN/ SIM RS NERS DAN


KELUAR berbasis KONSUL-
GA WEB TAN

KESALA
Verifika HAN
DATA
tor

Data valid
Data tak valid

2. Telenurshing RS
a. SIM RS dengan komputer Linux atau Windos dengan data base yang cukup besar
untuk menyimpan data selama 50 tahun.
b. SIM RS ada fasilitas pengembangan, dan salah satunya Telenursing
(bank data : nama dan SIPP yang berlaku, serta panduan telenursing, SOP, SAP, DPJP
dan data pendukung lainnya).
c. SIM RS berbasis WEB dan mempunyai acun.
d. Pasien mempunyai HP android atau INOS yangdapat terakses ke acus SIMRS.
e. Tim konsultan Ners adalah Perawat yang telah lulus uji kredensial dan teregistrasi
sebagai anggota Telenursing.
f. Proses telenursing
1) Pasien/keluarga dengan HP android menghubungi acun RSUD Banyumas, dan
isi nomor Rekam Medis secara lengkap dan benar.
2) Klik telenursing, akan muncul menu : jenis konsultasi perawatan bedah, dalam,
anak, obsgyn, khusus dan perawatan lainnya.
3) Klik salah satu menu, misal Bedah, maka akan muncul daftar Tim Perawat
Bedah : Anna, Bagol, Comal dll
14

4) Klik salah satu nama Perawat , akan muncul menu video call atau chating.
5) Perawat yang termasuk dalam Tim telenursing, maka HP akan berbunyi
sebagaimana yang ada.
6) Terjadilah dialog/chating, dan bila membutuhkan data akhir perawatan
(terkini) maka Perawat tinggal klik pada menu yang tersedia : data Rekam
medis/rekam askep komputerise, SPO, SAP, dokumen penunjang dll.
7) Perawat menyimpan pembicaraan dengan klik save.
g. Fase akhir telenursing ditutup sesuai dengan SPO.
15

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Walaupun di Indonesia masih belum teraplikasikannya telenursing ini dengan optimal
namun telenursing sebenarnya sangat memudahkan akses ke pelayanan kesehatan yang
berkenaan dengan populasi yang jauh dari pelayanan (under-serviced) seperti halnya
memudahkan monitoring pelayanan di rumah atau individu dengan permasalahan kesehatan
kronis.
Melihat uraian diatas dapat disimpulkan bahwa telenursing merupakan salah satu
alternative yang bisa digunakan dalam layanan kesehatan dan keperawatan pada saat pasien
tidak mungkin untuk datang langsung menemui layanan kesehatan dan keperawatan baik
untuk alasan jarak yang jauh ataupun ingin mengefesien dan mengefektifkan waktu dalam
perjalanan.

B. KRITIK DAN SARAN


Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran dari
makalah ini tujuannya hanyalah demi kesempurnaan. Semoga makalah yang telah kami
susun bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.
16

DAFTAR PUSTAKA

American Nurses association. (1999). Telehealth-Issues for Nursing. Dalam


http://ana.org/readroom/tele2.htm. Diperoleh tanggal 17 Desember 2018.

Ball. (2000). A Study of Home Telenursing. Dalam http://www.nursingworld.org/ojin. Diperoleh


tanggal 17 Desember 2018.

Bohnenkam, et al. (2002). Telenursing on Patient’s Perspcetive. Dalam http://www.pubmed.gov.


Diperoleh tanggal 17 Desember 2018

Hardin S. (2001). Telehealth Impact on Nursing and Development of the Interstate Compact.
Dalam www.proquest.umi/pqdweb. Diperoleh tanggal 17 Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai