Telenursing 1
Telenursing 1
MAKALAH
TELENURSING
Disusun oleh:
1. Anggun Kusuma Dewi
2. Dina Aminatul Baety
3. Imlaatul Muslikhah
4. Jamal Aji Setiawan
5. Kusmi Haryatun
6. Lutfi Qurnia
7. Ronin Hidayat
8. Sri Mulyati
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Telenursing.
Dalam Penyusunan tugas makalah ini kami banyak mendapat bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman dan dosen.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita
semua Aamiin. Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para
pembaca semua.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teknologi adalah suatu kebutuhan yang sangat penting dalam bidang apapun.
Khususnya dalam bidang Ilmu Keperawatan, tidak hanya dengan teori dan praktik saja,
namun teknologi pun ikut andil dalam pelaksanaan keperawatan itu sendiri. Dengan demikian
kita dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman dengan hadirnya informasi terbaru dan
terupdate dalam dunia kesehatan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat dalam bidang
pendidikan dan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan telah mendorong terciptanya
suatu model pelayanan keperawatan jarak jauh yang lebih dikenal dengan nama telenursing.
Telenursing berarti pemberian perawatan secara berkelajutan untuk klien dan biasanya pada
mereka dalam kondisi kronik (Hardin, 2001). Telenursing meliputi pengumpulan data klinik
pasien dan penggunaan video-imaging untuk memberikan perawatan berkelanjutan dan
edukasi pada klien. Sistem ini memungkinkan perawat memberikan informasi dan waktu
secara akurat dan dukungan secara online. Perawatan yang berkelanjutan dapat ditingkatkan
dengan memberikan harapan melalui kontak dengan frekuensi yang sering antara pemberi
asuhan perawatan dengan klien.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian teknologi dan informasi di bidang keperawatan ?
2. Apa definisi telenursing ?
3. Apa tujuan telenursing ?
4. Apa manfaat telenursing ?
5. Apa saja factor yang mempengaruhi implementasi telenursing ?
6. Apa saja aplikasi telenursing ?
7. Apa kelebihan dan kekurangan telenursing ?
2
C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui bagaimana pengertian teknologi dan informasi di bidang keperawatan
2. Mengetahui apa definisi telenursing
3. Mengetahui apa tujuan telenursing
4. Mengetahui apa manfaat telenursing
5. Mengetahui apa saja factor yang mempengaruhi implementasi telenursing
6. Mengetahui apa saja aplikasi telenursing
7. Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan telenursing
3
BAB II
PEMBAHASAN
memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima
oleh masyarakat dengan baik.
Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tentunya perawat berhadapan dengan
berbagai macam kondisi klien. Pengalaman merawat klien ditatanan klinik menjadi sebuah
pengalaman berharga sebagai bekal dalam menjalankan pelayanan keperawatan yang
professional. Namun hal itu tentu tidak cukup, karena kondisi klien, pengetahuan klien yang
meningkat, dan mudahnya akses informasi melalui teknologi informasi yang saat ini
berkembang pesat, menutut perawat untuk juga mengembangkan diri untuk meningkatkan
profesionalis-nya.
B. DEFINISI TELENURSING
Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan Salah satu contoh
pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu penggunaan TELENURSING. Telenursing adalah
upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam
bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan
pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian
terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan
telemonitoring.
Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk
meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire,
radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga
didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic
antara manusia dan atau komputer. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi
untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas
kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian
integral dari telemedicine atau telehealth.
Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan
meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari
pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan
5
C. TUJUAN TELENURSING
Tujuan dari telenursing adalah tidak untuk membentuk diagnosis medis, melainkan
difokuskan pada dimensi dari urgensi. Sehingga para perawat akan lebih terfokus pada
informasi, dukungan, dan meningkatkan pengetahuan. Untuk mencapai hasil yang positif dari
konsultasi melalui telephone maka sangat dibutuhkan cara berkomunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik akan berdampak pada perasaan sehingga setiap perkataan akan mudah
untuk didengar dan dipahami. Dengan demikian klien dan keluarganya akan termotivasi untuk
mengikuti saran perawat
.
D. MANFAAT TELENURSING
Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :
1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi
kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan
nursing home)
2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas geografis
3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit
4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian yang sering
sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan
untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi.
5. Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses
untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber.
6. Selain itu telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan ( model
distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika
kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video conference,
pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning Pada akhirnya telenursing dapat
meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi
penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online,
perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.
7
F. APLIKASI TELENURSING
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing
dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam
aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor
parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui
internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk
menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana
mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus
sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan
khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga
untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit
kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan
dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan
sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu
pasien dan keluarganya.
f. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses
penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet
(American Nurse Assosiation, 1999).
g. Peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas
dan merata,
h. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning)
dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan dan
meningkatkan kepuasan perawat dan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang
diberikan serta meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).
i. Meningkatkan rasa aman (safety) perawat dan klien, karena dengan
diterapkannya telenursing semakin meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga dan
meningkatkan kepatuhan.Telenursing telah menyediakan sarana bagi konsumen untuk
memanggil perawat agar mendapatkan saran kesehatan. seorang perawat dengan
pelatihan khusus dapat menawarkan pendidikan dan dukungan, sehingga
ini bermanfaat karena klien membutuhkan dukungan yang tidak mungkin didapatkan
dengan kontak langsung.
2. Kekurangan dan hambatan dalam telenursing
Menurut Amy Peck (2005) ada tiga ketegori dasar hambatan dalam
telenursing, meliputi: perilaku, legislatif, dan teknologi. Hambatan perilaku, ada ketakutan
bahwa perawat akan mendelegasikan tugas ke mesin. Pada awalnya perawat akan resisten
terhadap telenursing akibat kurangnya penguasaan terhadap teknologi informasi dan
teknologi telekomunikasi. Namun dengan adanya pelatihan dan adanya support
system, perawat bisa merasakan manfaat telenursing untuk dirinya dan pasien.
Legislasi, telenursing muncul sebagai issue kebijakan public secara mayor, belum adanya
kepastian lisensi tentang telenursing. Secara teknologi, Elektronik Health Record (EHR) dan
standar data mendukung perkembangan telenursing. Tanpa EHR telehealth tidak bisa
bekerja. Ketersediaan system penyimpanan data pasien kapanpun dan dimanapun provider
membutuhkannya.
Sumber lain menyebutkan, antara lain :
a. Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas
pelayanan kesehatan. Kekawatiran ini muncul karena anggapan bahwa kontak langsung
10
dengan pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan
terapeutik.
b. Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan teknologi
seperti gangguan koneksi internet atau terputusnya hubungan komunikasi akibat
gangguan cuaca dan lain sebagainya sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang
sedang berjalan, selain itu juga meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann
dokumen klien.
11
BAB III
INOVASI TELENURSING
b. Group Telenurshing
1. Membuat Group Telenursing kasus bedah Ruang Dahlia dan Edelwais
2. Adanya Admin group dengan Telenursing Ruang Perawatan Bedah, yaitu Kepala
Tim
3. Anggota Telenursing adalah Ka Tim dan Perawat Bedah Pria dan Bedah Wanita
sebagai konselor berdasarkan keilmuan dan spesifikasinya serta pasien/keluarga
yang sedang mondok dan pasca mondok di Ruang Bedah Dahlia dan Edelwais yang
mempunyai nomor. Whatshap yang masih aktif.
4. Data based tentang Satuan Acara Penyuluhan (SAP) dan gambar2 perkembangan
penyakit dan hasil perawatan.
2. Proses Telenurshing
a. Pasien yang sudah pulang/dirumah chating pada group telenurshing Ruang Bedah
b. Konsultasi yang masih bersifat umum pada group, tetapi yang bersifat privasi/khusus
Ka Tim/admin meminta pasien/keluarga langsung menghubungi Perawat Konselor
secara pribadi dengan nomor WA yang ada di group telenursing secara chating, dan
12
PASI
EN/K SMS
ELU DAN
LAYANAN VIDE
ARG
WHATSHAP O
A
CALL
KESALA
Verifika HAN
DATA
tor
Data valid
Data tak valid
2. Telenurshing RS
a. SIM RS dengan komputer Linux atau Windos dengan data base yang cukup besar
untuk menyimpan data selama 50 tahun.
b. SIM RS ada fasilitas pengembangan, dan salah satunya Telenursing
(bank data : nama dan SIPP yang berlaku, serta panduan telenursing, SOP, SAP, DPJP
dan data pendukung lainnya).
c. SIM RS berbasis WEB dan mempunyai acun.
d. Pasien mempunyai HP android atau INOS yangdapat terakses ke acus SIMRS.
e. Tim konsultan Ners adalah Perawat yang telah lulus uji kredensial dan teregistrasi
sebagai anggota Telenursing.
f. Proses telenursing
1) Pasien/keluarga dengan HP android menghubungi acun RSUD Banyumas, dan
isi nomor Rekam Medis secara lengkap dan benar.
2) Klik telenursing, akan muncul menu : jenis konsultasi perawatan bedah, dalam,
anak, obsgyn, khusus dan perawatan lainnya.
3) Klik salah satu menu, misal Bedah, maka akan muncul daftar Tim Perawat
Bedah : Anna, Bagol, Comal dll
14
4) Klik salah satu nama Perawat , akan muncul menu video call atau chating.
5) Perawat yang termasuk dalam Tim telenursing, maka HP akan berbunyi
sebagaimana yang ada.
6) Terjadilah dialog/chating, dan bila membutuhkan data akhir perawatan
(terkini) maka Perawat tinggal klik pada menu yang tersedia : data Rekam
medis/rekam askep komputerise, SPO, SAP, dokumen penunjang dll.
7) Perawat menyimpan pembicaraan dengan klik save.
g. Fase akhir telenursing ditutup sesuai dengan SPO.
15
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Walaupun di Indonesia masih belum teraplikasikannya telenursing ini dengan optimal
namun telenursing sebenarnya sangat memudahkan akses ke pelayanan kesehatan yang
berkenaan dengan populasi yang jauh dari pelayanan (under-serviced) seperti halnya
memudahkan monitoring pelayanan di rumah atau individu dengan permasalahan kesehatan
kronis.
Melihat uraian diatas dapat disimpulkan bahwa telenursing merupakan salah satu
alternative yang bisa digunakan dalam layanan kesehatan dan keperawatan pada saat pasien
tidak mungkin untuk datang langsung menemui layanan kesehatan dan keperawatan baik
untuk alasan jarak yang jauh ataupun ingin mengefesien dan mengefektifkan waktu dalam
perjalanan.
DAFTAR PUSTAKA
Hardin S. (2001). Telehealth Impact on Nursing and Development of the Interstate Compact.
Dalam www.proquest.umi/pqdweb. Diperoleh tanggal 17 Desember 2018