Membangun Paradigma Qurani Part II PDF
Membangun Paradigma Qurani Part II PDF
Oleh :
SAFRIZAL
170461201071
EGO
1704612010
FAKULTAS EKONOMI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menelusuri Konsep dan Karakteristik Paradigma Qurani untuk
Menghadapi Kehidupan Modern
3) mengarahkan manusia untuk beribadah secara baik dan benar kepada Allah,
Dalam sejarah peradaban Islam ada suatu masa yang disebut masa
keemasan Islam. Disebut masa keemasan Islam karena umat Islam berada dalam
puncak kemajuan dalam pelbagai aspek kehidupannya: ideologi, politik, sosial
budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertahanan dan keamanan.
Karena kemajuan itu pula, maka dunia Islam menjadi pusat peradaban, dan dunia
Islam menjadi super-power dalam ekonomi dan politik. faktor-faktor yang
menyebabkan umat Islam bisa maju pada saat itu dan dalam waktu yang amat
lama (lebih dari lima abad.), maka jawabannya tentu saja karena umat Islam
menjadikan Al-Quran sebagai paradigma kehidupan.
Hasil penelitiannya menetapkan ada lima nilai etik yang perlu dikembangkan
manusia yaitu:
1) murah hati,
2) keberanian,
3) kesetiaan,
4) kejujuran dan
5) kesabaran.
faktor penyebab kemajuan pada zaman keemasan Islam adalah sikap umat Islam
yang mencintai dan mementingkan penguasaan Iptek. Tidak mungkin kemajuan
dicapai tanpa menguasai Iptek.
Ciri utama kehidupan modern adalah adanya pembangunan yang berhasil dan
membawa kemajuan, kemakmuran, dan pemerataan. tolok ukur pembangunan
yang berhasil adalah sebagai berikut.
Kunci sukses dunia Islam tentu saja adalah kembali kepada Al-Quran. Al-
Faruqi menjabarkannya dengan langkah sebagai berikut:
2. Meningkatkan visi Islam dengan cara mengukuhkan identitas Islam melalui dua
tahapan; Tahap pertama yaitu mewajibkan bidang studi sejarah peradaban Islam;
Tahap keduayaitu Islamisasi ilmu pengetahuan.
3. Membangun relevansi yang Islami bagi setiap bidang kajian atau wilayah
penelitian pengetahuan modern.
4. Mencari jalan dan upaya untuk menciptakan sintesis kreatif antara warisan
Islam dan pengetahuan modern.
Paradigma Komponen
Qur'ani Mata Pelajaran Muatan Lokal Pengembangan Diri
Imaniyah Agama (Tauhid), Biologi, Kajian Tafsir Al- Tadabur Alam, Rohis
Fisika, Kimia, Pendidikan Quran tentang Alam
Kewarganegaraan,
Khuluqiyah Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Daerah Pramuka
Agama (Aqidah Akhlak), (Jawa)
Ekonomi, Bahasa (Indonesia)
Jismiyah Olah Raga, Biologi, Kimia Keterampilan Pramuka, Klub Olah
Pengolahan Produk Raga, Darmawisata
Perkebunan
Aqliyah Matematika, Fisika, Biologi, Ilmu Agraria, Hukum Kelompok Ilmiah
Kimia, Bahasa (Arab, Inggris), Agraria, Manajemen Remaja, Kelompok
Agama (Fiqih, Ushul Fiqih) Diskusi,
Nafsiyah Agama (Tasawuf), Seni Kewirausahaan Bimbingan Konseling
Budaya
Ijtima'iyah Pendidikan Pengelolaan Limbah, Pramuka, OSIS
Kewarganegaraan, Sosiologi, Agribisnis
Sejarah, Ekonomi, Agama
(Tarikh Islam)
BAB III
KESIMPULAN
Paradigma Qur'ani sebagaimana disarikan oleh Abdullah Nashih Ulwan
menawarkan sebuah kerangka yang bisa menjadi pemandu pelaksanaan
pendidikan Islam mulai dari level keluarga hingga satuan pendidikan formal yang
bisa diterjemahkan lebih lanjut dalam serangkaian komponen pelaksanaan
pendidikan Islam. Untuk ranah pendidikan formal, keberadaan kurikulum tidak
diragukan lagi memegang peranan penting sebagai wahana realisasi keenam
komponen paradigma Qur'ani yang saling terkait satu sama lain seperti diatas
(tarbiyah imaniyah, tarbiyah khuluqiyah, tarbiyah jismiyah, tarbiyah aqliyah,
tarbiyah nafsiyah, dan tarbiyah ijtima'iyah). Adanya KTSP yang memberi
kewenangan kepada satuan unit pendidikan untuk mendesain kurikulum dan
silabus pelajaran di sekolah memberi ruang bagi revitalisasi nilai-nilai Al-Qur'an
dan memadukannya dengan proses pembelajaran di sekolah. Disamping itu, peran
lembaga atau institusi pendidikan Islam juga tidak terelakkan dalam hal
menyemai kerangka paradigma Qur'ani dengan menjadikannya sebagai pedoman
dalam pendidikan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Nasih Ulwan, 1997, Tarbiyat al-Aulad fi Al-Islam, Cairo, Dar as-Salam.
Ahmad, Nurwadjah, 2007, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan: Hati yang Selamat hingga
Kisah Luqman, Bandung: Marja.
'Athiyah al-Abrasyi, Muhammad, 2003, At-Tarbiyyah Al-Islamiyah (terj. Prinsip-prinsip
Dasar Pendidikan), Bandung: Pustaka Setia.
Langgulung, Hasan, 1980, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam,Bandung: al-
Ma'arif.
Mujib, Abdul, et al, 2006, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media.
Mulyasa, E., 2002, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, 2007, Asas-asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara.
Khaeruddin & Junaedi, Mahfud, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Konsep
dan Implementasinya di Madrasah, Jogja: Pilar Media & MDC Jateng.
Muhaimin, 2004, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan
Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya.