Anda di halaman 1dari 5

ANEMIA HEMOLITIK et causa INFEKSIMALARIA

A. DEFINISI

Anemia hemolitik adalah anemia yang diakibatkan oleh peningkatan kecepatan destruksi eritrosit. Anemia
hemolitik ec. Infeksi malaria adalah anemia hemolitik yang disebabkan oleh infeksi parasit ke dalam sel
darah merah, ditandai dengan lisisnya eritrosis akibat infeksi langsung, penghancuran eritrosit yang
mengandung parasit dan proses autoimun.

B. ETIOLOGI

Infeksi malaria ini dikarenakan infeksi parasit Plasmodium sp. Ada 4 spesies yaitu :

- Plasmodium falciparum
- Plasmodium vivax
- Plamsodium malariae
- Plasmodium ovale

Parasit ini dibawa oleh vektor nyamuk anopheles betina, kemudian manusia sebagai reservoir

alaminya.

C. EPIDEMIOLOGI

- Endemis di asia & afrika, seiring berjalannya waktu bisa mengenai di seluruh dunia

- Setiap tahun mengenai 500 juta orang, lebih dari 1 juta orang yang meninggal dunia

- Di indonesia ,penyakit malaria tersebar di seluruh kepulauan, terutama di bagian timur.

Faktor predisposisi:

- Gangguan sistem imun

- Infeksi

- Reaksi terhadap obat-obatan atau transfusi darah

- Hipersplenisme.

D. GEJALA KLINIS

- Demam (biasanya pada siang hari, 8-12 jam)

o Stadium menggigil

o Stadium puncak demam

o Stadium berkeringat

- 5L & gejala anemia lainnya

o Lemah
o Letih

o Lesu

o Lunglai

o Lelah

o Pucat

o Kulit kering

o Sklera ikterik

o Bunyi jantung murmur

o Takikardi

o Konjungtiva anemis

o Malaise

o Pusing

- Nyeri perut karena splenomegaly

E. Daur hidup Plasmodium sp

(1) Sporozoit akan masuk ke aliran darah lewat gigitan nyamuk, (2) kemudian menginvasi selsel hati (Siklus
eks-eritrosit). (3) Di dalam sel hati sporozoit akan membentuk skizon. (4)

Kemudian sel hati ruptur dan skizon lepas ke aliran darah (Siklus eritrosit). (5) Skizon akan

menginvasi sel darah. Skizon akan berkembang menjadi trofozoit imatur (gambaran ring

trofozoit) dan trofozoit mengalami maturasi. (6) Trofozoit matur akan membentuk skizonskizon baru yang
akan kembali menginvasi sel darah lain. (7) Sebagian trofozoit berkembang

menjadi gamet jantan atau betina. (8) Ketika nyamuk menghisap darah, gamet akan ikut

terhisap (Fase sporogonik). (9) Terjadi fertilisasi dimana gamet jantan/mikrogamet membuahi

gamet betina/makrogamet. (10) Fertilisasi menghasilkan ookinet. (11) Ookinet berkembang

menjadi ookista. (12) Ookista ruptur dalam tubuh nyamuk dan sporozoit di dalamnya keluar.

Ketika nyamuk menggigit manusia, sporozoit akan ikut terinjeksi ke aliran darah manusia.

F. DIAGNOSIS

- Anamnesa
untuk mengetahui gejala klinis pasien sama atau tidak dengan gejala klinis

- Pemeriksaan fisik :

o Tanda vital : td : takikardi & suhu naik

o Mata : Konjungtiva anemis

o Jantung : Jantung murmur

o Abdomen : nyeri tekan & splenomegaly

- Pemeriksaan lab

o Tes darah lengkap :

- eritrosit, Ht, Haptoglobin, Hb ↓ (menurun)


- Rt, LED, CRP test , kreatinin , LDH, AST, Total bilirubin, bilirubin direct, bilirubin indirect ↑
(meningkat)

o Tes apus darah tepi

- Normositik normokrom
- Anisitosis
- Poikilositosis dengan sferosit
- Polikromatik
- Gambaran bentuk cincin Plasmodium palsifarum intraeritrosit
- Tes urinalisa
- Hemoglobinuria
- Proteinuria

o Tes apus darah tebal

Gambaran inti dari trofozoit : titik, koma, dan gambaran sayap burung

o Coomb’s test (+)

G. DIAGNOSIS BANDING

- DBD

Karena ada gejala demam tinggi, sakit kepala, mual muntah dan nyeri sendi

- Thypoid

Karena ada gejala demam dan rasa nyeri diperut

- Hepatitis

Karena ada gejala kekuningan pada pasien


H. KOMPLIKASI

Malaria falciparum yang fatal dapat mengenai otak berupa malaria selebral (malaria otak).

Malaria otak berlangsung cepat dan progresif menyebabkan terjadinya kejang kejang , koma,

dan menimbulkan kematian dalam beberapa hari.

I. TATA LAKSANA

FARMAKOLOGI

- Anti malaria :

 Artesunate IV selama sehari

Indikasi : malaria akut, berat dan P. Falciparum yang resisten

Kontra : gangguan jantung, gangguan neurologis , hamil trisemester pertama

ESO : sakit kepala, gangguan gastrointestinal, gatal dan demam

Mekanisme : menyerang tahap seksual/aseksual siklus parasite (semua tahap) dengan menghambat
replikasi transkripsi DNA

 Malarone (atovaquone/proguanil 1000mg/400mg) sehari diminum sekali selama 7 hari)

Indikasi : pengobatan dan pencegahan malaria

Mekanisme : mengatasi tahap hepatic P. Falciparum, di gunakan sebagai profilaksis 185

- Transfusi darah

Transfuse hanya diberikn berupa komponen darah pengganti yang hilang

- Antipiretik

Indikasi : untuk semua jenis demam & mengurangi nyeri

Kontraindikasi ; alergi, gangguan fungsi hati dan ginjal

 Parasetamol 325-650 mg, 3-4 kali sehari


 Ibuprofen 300-800 mg, 4 kali sehari

- Steroid diberikan 6 hari (1 mg/kg untuk hari pertama dan dilanjutkan 0,6 mg/kg untuk hari

berikutnya)

NON FARMAKOLOGI

- Diusahakan tidak pergi kedaerah endemik malaria

- Pasang kawat kasa anti nyamuk pada semua ventilasi rumah


- Gunakan lotion anti nyamuk & memakai baju panjang

- Membasmi jentik jentik nyamuk

J. PROGNOSIS

Dengan terapi yang kuat, prognosisnya baik. Meski pengobatannya sulit karena ada beberapa plasmodium
yang telah resisten terhadap obat yang diberikan. Potensi penyakitnya sangat berbahaya, sehingga
pengobatannya dan pencegahannya sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai