Anda di halaman 1dari 2

 PCM 30

PCM adalah singkatan dari Pulse Code Modulation. PCM 30 dapat diartikan sebagai
sejenis teknologi digital yang dapat menggandakan dari satu jalur fisik dapat disalurkan 30
percakapan sekaligus tanpa mengganggu satu sama lain (interferensi).

PCM adalah suatu teknik multiplexing yang menggunakan sistem TDM (Time
Division Multiplexing). Secara garis besar PCM 30 terdiri dari: Sampling dan Holding,
Kuantisasi, Encoding, dan Multiplexing.

Tujuan dari Sampling and Hold adalah mencuplik secara berkala sinyal informasi
yang berupa gelombang analog. Kemudian dikonversikan menjadi sinyal dengan amplitudo
yang rata agar bisa diubah menjadi kode-kode digital oleh rangkaian ADC (Analog to Digital
Converter).

Kuantisasi adalah suatu konversi dari harga analog ke level-level tertentu yang
mendekati. Metode kuantisasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Contoh ini
menggunakan 3 bit yang berarti ada 2^3 = 8 level. Sedangkan pada PCM 30 sebenarnya
menggunakan teknologi 8 bit.

Pada contoh diperoleh 8 level yaitu level m0, m1, m2, sampai m7.

Encoding merupakan tahap pengkodean. pada contoh ini menggunakan 3bit berarti
ada 3 deret kode biner untuk tiap level yang telah dikuantisasi.

Amplitudo pada level m0 , menjadi kode biner 000


Amplitudo pada level m1 , menjadi kode biner 001
Amplitudo pada level m2 , menjadi kode biner 010
Amplitudo pada level m3 , menjadi kode biner 011
Amplitudo pada level m4 , menjadi kode biner 100
Amplitudo pada level m5 , menjadi kode biner 101
Amplitudo pada level m6 , menjadi kode biner 110
Amplitudo pada level m7 , menjadi kode biner 111

PCM 30 yang menggunakan sistem TDM ini, dibagi menjadi 32 timeslot yang ditempati oleh
30 kanal, satu kanal sinkronisasi, dan satu untuk signaling. Sinkronisasi dan signaling
masing-masing menempati timeslot ke-0 dan ke 16. Kanal pertama sampai ke 15 menempati
timeslot 1 sampai 15. kanal ke 16 sampai 30 menempati timeslot ke-17 sampai 30.
Sinkronisasi dan signaling berfungsi agar sinyal informasi yang diterima dapat diterima
secara berurutan.

*Menghitung sampling rate, bit rate, dan bit error rate pada PCM 30.

Jumlah sampling rate minimal adalah 2 kali frekuensi maksimum.


Pada PCM 30 frekuensi maksimumnya adalah 4kHz atau 4000 Hz. Maka jumlah sampling
rate = 2×4000 = 8000 sample/detik.

PCM 30 menggunakan 8bit. Oleh karena itu tiap sample dikodekan menjadi 8 bit.
Bit Rate = 8 x 8000 = 64000 bit/detik = 64kbps.
Bit Rate total = 64 kbps x 32 = 2048 kbps. Dikalikan 32 karena pada PCM 30 terdapat 32
time slot.

Bit Error Rate (BER) adalah rasio bit yang error terhadap jumlah keseluruhan bit.
BER= Bit Error/ Jumlah Bit. Misal data dikirim selama 2 detik dan jumlah bit yang eror
adalah 1 bit. Maka jumlah keseluruhan bit = 2s x 2048kbps = 4096kb. Jadi BER = 1/4096k.

 PCM 24

PCM 24 mempunyai primary rate sebesar 1.544 kbps yang terdiri dari 8000 frame tiap
detik. Tiap framemengandung 24 time slot. Dalam setiap frame ditambahkan satu bit frame,
satu frame alignment atau sinkronisasi bit (S-bit). Kanal yang digunakan disebut T1. Pada T1
tidak ada time slot yang berfungsi sebagai signaling. Satu bit pada tiap time
slot setiap frame ke-6 diganti menjadi signaling information. Sebagai konsekuensi, hanya 7
dari 8 bit yang digunakan, sehingga besar data ratenya menjadi 56 kbps.

 Perbedaan PCM 30 dan PCM 24

No PCM 30 PCM 24
1. Coding/Encoding PCM 30 =A – law Coding/Encoding = u – law
2. Jumlah ts / frame = 32 ts Jumlah ts / frame = 24 ts
3. Jumlah bit / frame = 8 x 32 = 256 Jumlah bit / frame = 8 x 24 = 193
4. Periode 1 ts = 125 us/32 = 3,9 us Periode 1 ts = 125 us/24 = 5,2 us
5. Bitrate / frame = 2048 Kbps Bitrate / frame = 1544 Kbps
6. Pengkodean saluran = HDB3 atau 4B3T Pengkodean saluran = ADI / AMI

Anda mungkin juga menyukai