Anda di halaman 1dari 2

Regie Dwiputra Hirawan

0922030 – Teknik Elektro

PCM
PULSE CODE MODULATION

Pulse Code Modulation adalah proses mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Secara
garis besar proses PCM sendiri meliputi sampling, encoding, dan multiplexing. Sebelum masuk ke dalam
proses sampling sendiri terdapat proses bandlimiting  atau proses penyaringan frekuensi oleh low pass
filter. Secara umum rentang frekuensi yang diambil adalah 300-3400Hz. Frekuensi tersebut adalah
frekuensi spektrum suara manusia. Dengan demikian lebar pita yang diperlukan untuk proses ini alalah
sebesar 3100 Hz saja. Proses sampling adalah proses pengambilan sampel ada tiap satuan waktu yang
ditentukan. Sampling pada  125 μs artinya pengambilan sample setiap 125 μs atau  s oleh switch.
Teorema nyquist diterapkan dalam penetapan waktu sample. Teorema nyquist meyatakan frekuensi
suara yang dicuplik adalah dua kali dari kanal tunggal atau lebar  pita. Jadi jika bandwith atau lebar pita
adalah 4kHz maka diambil 2×4000 yaitu  s. Hasil dari tahapan sampling ini disebut PAM, Pulse Analog 
modulation.
Setelah proses sampling selesai, tahapan PCM selanjutnya adalah proses Encoding.  Hasil dari
sampling yang berupa PAM diubah atau dipetakan ke dalam kode biner berdasarkan ketinggian
amplitudo. Kode biner pertama sebagai flag atau awalan yang berfungsi menunjukkan bahwa amplitudo
tersebut negatif atau kebalikannya. Proses yang terakhir adalah proses multiplexing. Tahap
penggabungan dari beberapa input menjadi satu output. Setelah di multiplexer maka data siap
ditransmisikan. Data selanjutnya akan di pisahkan lagi dengan bantuan demultiplexer yang berkebalikan
dengan peran multiplexer yaitu dari satu input menjadi  satu output.  Dalam proses transmisi ini dikenal
adanya istilah time slot, transmission link dan pulse frame. Secara garis besar satu time slot terdiri satu
sampling dan satu pulse frame terdiri dari beberapa time slot, sedangkan transmission link adalah jalan
bagi pulse frame dalam transmisi data. Dalam dunia telekomunikasi PCM yang sering digunakan adalah
PCM 30 dan PCM 24. PCM 30 yang juga dikenal dengan E1 memiliki 32 time slot, tetapi yang digunakan
untuk kanal data atau suara hanya 30 timeslot. Dua sisa time slot digunakan untuk controlling dan
signaling.  Saat ini PCM banyak digunakan oleh negara-negara di dunia termasuk
Indonesia  sedangkan T1 atau lebih dikenal dengan PCM 24 digunakan oleh Amerika Serikat. Perbedaan
mendasar dari PCM 24 dibandingkan dengan PCM 30 adalah jumlah time slot yang digunakan. PCM 24
menggunakan 24 time slot.

a.  PCM 30
PCM 30 mempunyai primary rate sebesar 2.048 kbps yang terdiri dari 8000 frame  tiap detik. Tiap
frame  mengandung 32 time slot, 30 time slot  digunakan untuk pembicaraan, 1 time slot  untuk
sinkronisasi, dan 1 time slot  untuk signaling. Setiap time slot  mengandung 8 bit sampel. Kanal voice
ini kemudian dimultiplex secara sinkron ke dalam sebuah 2-Mbps data stream, yang biasa disebut E1.
Speech code PCM ditransmisikan 8 bit per time slot  sebanyak 8000 kali dalam satu detik.sehingga
data ratenya menjadi 64 kbps.

©September 2010
Regie Dwiputra Hirawan
0922030 – Teknik Elektro

b.  PCM 24
PCM 24 mempunyai primary rate sebesar 1.544 kbps yang terdiri dari 8000 frame  tiap detik. Tiap
frame  mengandung 24 time slot. Dalam setiap frame  ditambahkan satu bit frame, satu frame
alignment atau sinkronisasi bit (S-bit). Kanal yang digunakan disebut T1. Pada T1 tidak ada time slot
yang berfungsi sebagai signaling. Satu bit pada tiap time slot  setiap frame  ke-6 diganti menjadi
signaling  information. Sebagai konsekuensi, hanya 7 dari 8 bit yang digunakan, sehingga besar data
ratenya menjadi 56 kbps.

Sumber:

http://www.ittelkom.ac.id

http://labtelecom.ee.its.ac.id/

©September 2010

Anda mungkin juga menyukai