Anda di halaman 1dari 12

A.

Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat kesehatan
Hal-hal yang perlu ditanyakan / yang bisa di temukan :
 adanya riwayat transfusi
 adanya riwayat tranplatasi organ
 ibu pasien penderita infeksi CMV
 suami atau istri penderita CMV
b. Pemeriksaan fisik
 TTV : suhu/demam, pernapasan (takipnea/dispnea), tekanan darah,
nadi.
 Kulit : petekia dan ekimosis, lesi berwarna ungu di sebabkan oleh
eritroipiesis kulit
 Penururnan berat badan
c. Pemeriksaan penunjang
 Kultur virus dari urine, secret faring, dan leukosit purifier.
 Pemeriksaan mikroskopik pada sediment urine, cairan tubuh, dan
jaringan untuk melihat virus dalam jumlah besar (pemeriksaan urine
untuk mengetahui adanya iklusi intra sel tidaklah bermanfaat ;
verifikasi infeksi kogenital harus dilakukan dalam 3 minggu pertama
dari kehidupan).
 Skrining toksoplasmosis, rubella, sitomegalo virus, herpes dan lain-
lain (toxoplasmosis, other, rubella, cytomegalovirus, herpes[TORCH].
 Uji serologis
 Titer antibody IgG dan IgM ( IgM yang meningkat
mengindikasikan pajanan terhadap virus; IgG neonatal yang
meningkat mengindifikasikan infeksi yang di dapat pada masa
prenatal; IgG matenital negative dan IgG neonatal positif
mengindifikasikan di dapatnya infeksi pada saat pascanatal.
 Uji faktor rheumatoid positif (positif pada 35%-45% kasus)
 Studi radiologis : fotot tengkorak atau pemindaian CT kepala dengan
maksud mengungkapkan klasifikasi intra cranial.
2. Diagnosa

Berdasarkan nanda (2002), maka didapatkan diagnose keperawatan


CMV sebagai berikut:

a. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan system


imun, askep kronis penyakit
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy
dalam bernapas.
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan memasukan zat-zat gizi berhungan
dengan faktor biologis: mual muntah.
d. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit(inflamasi).
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penularan,penanganan,
dan prjalanan penyakit.
3. Intervensi
N Diagnose keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
o kriterial hasil
1. Resiko penyebaran NOC: NIC : a. Menceg
infeksi b/d penurunan - Immun a. Pert ah
system imun, aspek e status ahan kontami
kronis penyakit. - Knowl an nasi
Definisi: peningkatan edge : tekn silang:
resiko masuknya infectio ik menueu
organisme pathogen n aseft nkan
Faktor-faktor resiko: contol ik resiko
- Prosedur - Risk b. Bata infeksi
infasif control si b. Menceg
- Ketidakcukupa Kriterial hasil pen ah
n pengetahuan : gunj kontrami
untuk - Klien ung nasi
menghindari bebas bila silang
paparan dari perl dari
pathogen tanda u pengunj
- Trauma dan c. Cuci ung.
- Kerusakan gejala tang Masalah
jaringan dan infeksi an resiko
peningkatan - Mende setia infeksi
paparan skripsi p harus
lingkungan kan sebe seimban
- Rupture proses lum g
membrane penular dan melawan
amnion an sesu kebutuh
- Agen farmasi penyak dah an
(imonuspresan it, mel pasien
) faktor aku untyk
- Malnutrisi yang kan dukunga
- Peningkatan mempe tind n
paparan ngaruhi akan keluarga
lingkungan penular kepe dan
pathogen an raw sosialisa
- Imonuspresi serta atan si.
- Ketidakadekua penatal d. Gun c. Menceg
tan imun aksana akan ah
buatan an baju kontami
- Tidak adekuat - Menun , nasi
pertahan jukan saru silang:
sekunder kemam ng menurun
(penurunan hb, puan tang kan
leukopenia, untuk an resiko
penekanan mence seba infeksi.
respon gah gai d. Penggun
inflamasi) timbul alat aan
- Tidak nya peli masker,
adekuatan infeksi ndu scrot,
pertahanan - Jumlah ng dan
tubuh primer leokosi e. Gan sarung
(kulit tidak t dalam ti tangan
utuh trauma batas leta dilakuka
jaringan, normal k IV n oleh
penurunan - Menun perif OSHA
kerja silia, jkan er untuk
cairan tubuh perilak dan kontak
statis, u hidup dres langsung
perubahan sehat. sing dengan
sekresi pH, sesu cairan
perubahan ai tubuh,
peristaltic). den misalnya
- Penyakit gan sputum,
kronik. petu darah/za
njuk t-zat
umu darah
m serum
f. Gun sekresi
akan vaginal.
kate e. Menuru
ter nkan
inter resiko
mite infeksi
n pada sisi
untu insersi
k dengan
men memung
urun kunkan
kan mengara
infe h pada
ksi septikem
kan ia.
dun f. Menceg
g ah
kenc pemasuk
ing an
g. Beri bakteri
kan dan
tera infeksi.
pi g. Diet
anti TKTP
bioti di
k perlukan
Infection untuk
protection menung
(proteksi katkan
terhadap asupan
infeksi) dari
a. Mon kebutuh
itor an
tand pertumb
a uhan
dan jaringan.
geja h. Antibioti
la k lokal
infe dan
ksi sistemik
site diberika
mik n untuk
loka mengont
l rol
b. Pert pathoge
ahan n yang
kan teridenti
tekh fikasi
nik oleh
isola kultur/se
si nsitifitas
k/p .
c. Inpe
ksi a. Setiap
kulit keadaan
dan yang
me menggaa
mbr nggu
ane status
muk imun
osa akan
terh memper
adap besar
kem resiko
erah terjadiny
an, a infeksi
pana kulit.
s, b. Untuk
drai menurun
nase kan
d. Mon resiko
itor kontami
adan nasi
ya silang/te
luka rpajan
e. Dor pada
ong flora
mas bakteri
uka multipel.
n c. Mengide
cair ntifikasi
an adanya
f. Dor penyem
ong buhan
istra (granula
hat si
g. Ajar jaringan)
kan dan
pasi memberi
en kan
dan deteksi
kelu dini
arga infeksi.
tand d. Identika
a si
dan perawata
geja n awal
la dari
infe infeksi
ksi sekunder
h. Kaji dapat
suhu mencega
bada h
n terjadiny
pada a sepsis.
pasi e. Memper
en tahankan
neut keseimb
rope angan
nia cairan
setia f. Mengura
p 4 ngi rasa
jam. lelah
meningk
atkan
ketersedi
aan
energy
untuk
beraktifi
tas.
g. Memban
tu
meningk
atkan
peran
keluarga
dan
memberi
kan
pemaha
man
tentang
perawata
n klien.
h. Member
ikan
informas
i dasar
peningk
atan
suhu
secara
berulang
dari
demam
menunju
kan
adanya
infeksi
dimana
obat
yang
diibberik
an tidak
lagi
dapat
secara
efektif
mengotr
ol
infeksi
yang
tidak
dapat di
sembuhk
an.
2. Pola nafas tidak NOC: NIC: Airway
efektif b/d penurunan - Respira Airway manageme
energy dalam tory manageme nt
bernafas. status: nt a. Meningk
Definisi: pertukaran ventilat a. Posi atkan
darah dan inspirasi ion sika ekspansi
dan/atau ekspirasi - Respira n paru
tidak adekuat tory pasi optimal/
status: en fungsi
Batasan airway untu pernafas
karakteristik: patenci k an
- Penurunan - Vital me b. Fisiotera
inspirasi/ekspir sing mak pi dada
asi status sima mengalir
- Penurunan lkan kan area
pertukaran Kriterial vent dipende
udara permenit hasil : ilasi n paru
- Menggunakan - Mende b. Lak sementar
otot pernafasan mostra uka a
tambahan sikan n spiromet
- Nasal flaring batuk fisio ri
- Dyspnea efektif tera intense
- Orthopnea dan pi dilakuka
- Perubahan suara dada n untyuk
penyimpangan nafas jika memper
dada yang perl baiki
- Nafas pendek bersih, u enspaksi
- Assupsion of-3 tidak c. Kel paru,
point posisiont ada uark sehingga
- Pernafasan sianosi an meningk
pursed-lip dan secr atkan
- Tahap dyspne et fungsi
ekspirasi u den pernafas
berlangsung (mamp gan an dan
sangat lama u batu menurun
- Peningkatan mengel k kan
diameter uarkan atau atelektas
anterior- sputum sacti is
anterior , on c. Menigka
- Pernafasan mampu d. Aus tkaneksp
rata- bernafa kult ansi
rata/minimal: s asi paru,
 Bayi: dengan suar mebolisa
25- mudah, a si dan
60x/mn tidak nafa drainase
t ada s, secret.
 Usia 1- pursed catat Suction
4 lips). adan memban
tahun: - Menun ya tu secret,
20- jukan suar suction,
30x/mn jalan a memban
t nafas tam tu
 Usia 5- yang baha mempert
14 paten n ahankan
tahun:1 (klien e. Beri jalan
4- tidak kan napas
25x/mn merasa bron bersih,
t terceki kodi tetapi
 Usia k, lator harus
diatas irama : dilakuka
14: 11- nafas, - n
24x/mn frekuen … kewaspa
t. si ….. daan
- Kedalaman pernafa karena
pernafasan san Oxcygen edema
 Dewasa dalam, terapi: mukosa
volume rentang a. Bers dan
tidalny normal ihka inflamas
a , tidak n i. Teknik
500ml ada mul steril
saat suara ut, menurun
istrahat nafas hidu kan
 Bayi abnorm ng, risiko
volume al). secr infeksi.
tidalny - Tanda- et d. Memper
a 6- tanda trak tahankan
8ml/kg vital ea adanya
- Timing rasio dalam b. Pert perkemb
- Penurunan rentang ahan angan
kapasitas vital normal kan komplik
Faktor yang (tekana jala asi/infes
berhubungan: n n ksi
 Hiperv darah, nafa pernafas
entilasi nadi, s an. Mis,
 Deform pernafa yan atelektas
itas san). g is
tulang pate e. Mungki
 Kelaina n n
n c. Obs diperluk
bentuk erva an untuk
dinding si meningk
dada adan atkan
 Penuru ya mempert
nan tand ahankan
energy a- jalan
atau tand nafas
kelelah a atau
an hipo untuk
vent member
 Perusak
ilasi sihkan
an/pele
d. Mon sekresi.
mahan
itor
muskul
adan Oxcygent
oskelet
ya therapy
al
kece a. Member
 Obesita
mas sihkan
s
an jalan
 Posisi pasi nafas
tubuh
 Kelelah en sehingga
an otot terh memung
pernafa adap kinkan
san oksi terjadiny
 Hipove gena a
ntilasi si perukara
sindro e. Mon n gas
m itor dan
 Nyeri vital mencega
 Kecem sign h
asan f. Info komplik
 Difung rma asi
si sika pernafas
neurom n an.
uskuler pada b. Mengopt
 Kerusa pasi imalkan
kan en fungsi
perseps dan pernafas
i/kognit kelu an
if arga c. Indicator
tent disfungs
 Perluka
ang i
an pada
tekh pernafas
jaringa
nik an
n syaraf
rela d. Pasien
tulang
ksas mungkin
belakan
i akan
g
untu menggu
 Imaturi
k nakan
tas
me mekanis
neurolo
mpe me
gis.
rbai bertahan
ki dengan
pola penolaka
nafa n dan
s. terus
Dan berharap
ajar diagnosa
kan nya
baga tidak
ima akurat
na e. Informas
batu i dasar
k deteksi
efek dini
tif terhadap
g. Mon terjadiny
itor a
pola hipoksia
nafa f. Meningk
s. atkan
ekspansi
paru,
memobo
ilisasi
dan
drainase
secret
g. Takipne
a,
penggun
aan otot
bantu,
sianosis
dan
perubah
an
sputum
menunju
kan
terjadi
disstres
pernafas
an/edem
a paru
dan
kebutuh
an
interveni
ng
medic.
3. Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d
intake tidak adekuat,
stomatis, gangguan
absorbs, kelemahan,
kehilangan nafsu
makan.

Anda mungkin juga menyukai