Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya buku “ Pedoman Upaya Kesehatan Olahraga “ dapat diselesaikan pada waktunya.
Penyusunan pedoman ini melibatkan banyak Pihak dari Tim UKM dan Tim UKP
Puskesmas Tembok Dukuh Kota Surabaya.
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi Tenaga Kesehatan Tim UKM dan Tim
UKP dalam melakukan kegiatan sehari –hari. Dengan adanya pedoman ini diharapkan
mampu memberikan pemahaman kepada semua pihak terkait dalam Pelaksanaan
Program Upaya Kesehatan Olahraga di Puskesmas Tembok Dukuh Kota Surabaya.
Dalam kesempatan ini saya sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi, serta Kepala
Puskesmas Tembok Dukuh yang telah memfasilitasi dalam proses penyusunan pedoman
ini.
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK…………………………………………………………………….......... 17
BAB IX PENUTUP……………………………………………………………………….... 21
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
menunjang kegiatan olah raga baik di pusat kebugaran jasmani ( fitness
center ) maupun rumah tangga, namun proses dan hasilnya belum sesuai
dengan yang di harapkan.
Di sisi lain peningkatan penyakit tidak menular sangat erat kaitannya
dengan perilaku gaya hidup, seperti pola makan tidak seimbang, kurang
melakukan aktifitas fisik dan merokok yang merupakan salah satu dampak
negative dari perkembangan IPTEK di berbagai bidang.
Hasil penelitian Dede Kusman Tahun 2002 memperlihatkan bahwa
orang yang mempunyai gaya hidup seperti tidak merokok, berolah raga
secara teratur dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluang lima kali lebih
tinggi terhindar dari penyakit jantung dan stroke dari pada yang bergaya
hidup sebaliknya. Data SKRT Tahun 2001 menunukkan 61% penduduk
Indonesia tidak aktif dalam melakukan aktifitas fisik dimana prosentase
perempuan yang tidak aktif ( 73% ) lebih tinggi dari pada laki – laki ( 63% ),
baik di setiap kelompok umur ataupun perkotaan.
Dari data di atas, Upaya Kesehatan Olahraga mempunyai peranan
penting dalam menceagah dan menanggulangi keadaan tersebut. Upaya
Kesehatan Olahraga dapat dilaksanakan di berbagai institusi pelayanan
kesehatan seperti Puskesmas, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat
( BKOM ), Rumah Sakit dan Institusi Kesehatan lain baik pemerintah
maupun swasta. Pada Tahun 1995 telah diterbitkan petunujuk pelaksanaan
upaya kesehatan olahraga di puskesmas. Terjadinya perubahan system
ketatanegaraan di Indonesia mengakibatkan perubahan kebijakan –
kebijakan termasuk di Kementerian Kesehatan, yaitu reformasi di bidang
kesehatan. Sejalan dengan itu disusun kebijakan dasar puskesmas, dimana
visi pembangunan kesehatan yang di selenggarakan oleh puskesmas
adalah “ “.
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas
tersebut, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat serta merupakan pelayanan kesehatan tingkat
5
pertama. Upaya kesehatan puskesmas dikelompokkan menjadi upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
Upaya kesehatan wajib harus diselenggarakan oleh setiap
puskesmas dan upaya kesehatan pengembangan ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan
dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan olahraga merupakan
salah satu upaya kesehatan pengembangan. Atas dasar tersebut di atas,
maka buku petunjuk pelaksanaan pelayanan kesehatan di puskesmas perlu
di sesuaikan.
1.2 Tujuan Pedoman
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui kegiatan
olahraga.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan di Puskesmas dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan olahraga;
b. Meningkatkan kemitraan melalui kerja lintas program, lintas sector,
LSM, organisasi profesi dan media massa;
c. Meningkatkan jangkauan, cakupan dan mutu pelayanan kesehatan
olahraga di puskesmas;
d. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan
olahraga.
6
senam ibu hamil, senam diabetes, senam osteoporosis, kebugaran
jamaah haji dan kelompok olahraga / latihan fisik lainnya yang di bina di
wilayah kerja Puskesmas Tembok Dukuh selama pada kurun waktu
tertentu;
7
c. Aktifitas Fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dapat meningkatkan
pengeluaran tenaga atau energi.
d. Latihan Fisik adalah semua bentuk aktifitas fisik yang dilakukan secara
terstruktur, terencana, dan berkesinambungan dengan tujuan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani.
e. Olahraga adalah salah satu bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara
terstruktur, terencana, dan berkesinambungan dengan mengikuti aturan
– aturan tertentu dan bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani
dan prestasi.
f. Jamaah haji adalah warga negara Indonesia yang beragama Islam dan
telah mendaftarkan diri untuk menunaikan Ibadah Haji sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan;
g. Kelompok / klub olahraga adalah perkumpulan yang menyelenggarakan
kegiatan dalam bidang olahraga;
h. Anak Sekolah adalah kelompok anak sebaya yang mempengaruhi
perilaku perkembangan fisik, kognitif, dan social.
8
BAB II
STANDART KETENAGAAN
9
Program
D3 Perawat 5
S1 Psikologi 1
BULAN
No KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kelompok / klub
1 Olahraga yang di
bina
Pengukuran
Kebugaran Calon
2
Jamaah Haji
( CJH )
Pengukuran
3 Kebugaran Anak
Sekolah
10
BAB III
STANDART FASILITATIF
1 Ballpoint 1
2 Papan klip 2
4 Stopwacth 2
11
7 Nomor dada 1 – 50 4
8 Tensi Digital 1
9 Meteran jalan 1
12
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
4.2 Metode
Metode dalam melakukan pelayanan kesehatan olahraga adalah
1. Sosialisasi kesehatan olahraga
2. Senam bersama
3. Single test ( Rockport ) atau Jalan 6 Menit
13
f) Petugas mengukur tanda – tanda vital, tinggi badan, dan berat badan
g) Petugas memutuskan peserta yang ikut kegiatan dan yang tidak
sesuai hasil wawancara kesehatan
h) Petugas membagi kelompok resiko tinggi dan tidak resiko tinggi
sesuai dengan hasil wawancara kesehatan
i) Petugas mengukur nadi secara bersama – sama
j) Petugas melakukan pemanasan sebelum pelaksanaan kegiatan
k) Petugas melakukan pengukuran kebugaran dengan metode rockport
lari 1600m atau jalan 6 menit bagi calon jamaah haji yang resiko
tinggi sesuai dengan kelompok yang telah di bagi
l) Petugas mencatat waktu yang di tempuh untuk tes rockport dan
mengukur jarak tempuh untuk tes jalan 6 menit
m)Petugas mengukur nadi dan melakukan pendinginan setelah
pelaksanaan kegiatan
n) Petugas mencatat dan merekap hasil tes kebugaran peserta
o) Petugas menyampaikan hasil tes kebugaran kepada peserta kegiatan
p) Petugas melaporkan hasil tes kebugaran kepada Kepala Puskesmas
dan di teruskan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
q) Petugas melakukan entri data ke Siskohatkes
r) Petugas mengarsipkan hasil tes kebugaran
14
g) Petugas memutuskan peserta yang ikut kegiatan dan yang tidak
sesuai hasil wawancara kesehatan dan pemeriksaan tanda – tanda
vital
h) Petugas mengukur nadi bersama seluruh peserta yang akan di tes
i) Petugas melakukan pemanasan sebelum melakukan kegiatan
j) Petugas melakukan pengukuran kebugaran dengan metode rockport
( lari 1000m ) sesuai dengan kelompok yang telah di bagi
k) Petugas mencatat waktu yang di tempuh
l) Petugas mengukur nadi setelah kegiatan dan melakukan pendinginan
secara bersama dalam 1 kelompok
m)Petugas mencatat dan merekap hasil kegiatan
n) Petugas menyampaikan hasil kegiatan kepada pihak sekolah
o) Petugas melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Puskesmas dan
di teruskan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya
p) Petugas mengarsipkan hasil kegiatan
BAB V
LOGISTIK
5.2 Formulir
1. Formulir Kebugaran Jasmani
2. Kartu Menuju Bugar
3. Kuesioner Par & You
15
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM
16
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
17
olahraga / latihan fisik lainnya yang di bina di wilayah kerja Puskesmas Tembok
Dukuh selama pada kurun waktu tertentu;
2. Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji ( CJH )
Calon Jamaah Haji ( CJH ) yang di lakukan pengukuran jasmani sesuai dengan
pedoman yang ada;
3. Pengukuran Kebugaran Anak Sekolah
Pengukuran kebugaran anak sekolah ( SD kelas 4 – 6, SMP, dan SMK ) di
wilayah Puskesmas Tembok Dukuh sesuai dengan pedoman yang ada selama
kurun waktu tertentu.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Hasil kebugaran
Jumlah Ket
No Nama Sekolah Baik Baik Cukup Kurang Kurang Gagal
siswa .
sekali sekali
18
BAB IX
PENUTUP
19
Demikian pedoman program kesehatan olahraga ini di susun dengan usaha
optimal, dan tidak menutup kemungkinan masih adanya kekurangan sehingga di
perlukan saran dan perbaikan demi proses penyempurnaan penyusunan pedoman
ini, dan penyusunan pedoman ini semoga dapat memberikan gambaran tentang
kegiatan kesehatan olahraga yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas Tembok
Dukuh dan untuk tercapainya kegiatan kesehatan olahraga yang lebih baik,
diperlukan adanya kerjasama, keterpaduan, dukungan lintas program dan lintas
sector serta masyarakat untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan professional. Akhir kata, kami berharap semoga pedoman Program Kesehatan
Olahraga ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat bagi
berbagai pihak yang berkepentingan.
20