Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya buku “ Pedoman Upaya Kesehatan Olahraga “ dapat diselesaikan pada waktunya.
Penyusunan pedoman ini melibatkan banyak Pihak dari Tim UKM dan Tim UKP
Puskesmas Tembok Dukuh Kota Surabaya.

Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi Tenaga Kesehatan Tim UKM dan Tim
UKP dalam melakukan kegiatan sehari –hari. Dengan adanya pedoman ini diharapkan
mampu memberikan pemahaman kepada semua pihak terkait dalam Pelaksanaan
Program Upaya Kesehatan Olahraga di Puskesmas Tembok Dukuh Kota Surabaya.

Dalam kesempatan ini saya sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi, serta Kepala
Puskesmas Tembok Dukuh yang telah memfasilitasi dalam proses penyusunan pedoman
ini.

Surabaya, 11 Januari 2019


Kepala Puskesmas Tembok Dukuh

dr. Heri Siswanto


NIP. 19630126 200112 1 003

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………………….......................................................................... 4

1.2. Tujuan Pedoman……………………………………............................................. 6

1.3. Sasaran Pedoman…………………………………………………………………… 6

1.4. Ruang Lingkup Pedoman…………………………………………………………… 7

1.5. Batasan Operasional………………………………………………………………… 8

1.6. Landasan Hukum…………………………………………………………………….. 9

BAB II STANDAR KETENAGAAN

2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia………….……………………………………….. 10

2.2. Distribusi Ketenagaan………………………………………………………………… 10

2.3. Jadwal Kegiatan………………………………………………………………………. 11

BAB III STANDAR FASILITAS

3.1. Denah Ruang…………………………………………………………………………… 12

3.2. Standar Fasilitas………………………………………………………………………… 12

2
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1. Lingkup Kegiatan……………………………………………………………………….... 14

4.2. Metode ……………………………………………………………………………….. 14

4.3. Langkah Kegiatan……………………………………………………………………….. 14

BAB V LOGISTIK…………………………………………………………………….......... 17

BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM…………………….... 18

BAB VII KESELAMATAN KERJA…………………………………………………….... 19

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU…………………………………………………........ 20

BAB IX PENUTUP……………………………………………………………………….... 21

Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan
kesehatan mempunyai peran penting dalam meningkatkan mutu dan
saingsumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan tersebut di selenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
Upaya kesehatan olahraga adalah satu upaya kesehatan yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani
melalui aktifitas fisik, latihan fisik dan atau olahraga. Program kesehatan
olahraga merupakan salah satu program dari pokok program perilaku hidup
sehat dan pemberdayaan masyarakat. Kesehatan olahraga telah di
tetapkan sebagai salah satu indicator keberhasilan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat ( PHBS ). Aktifitas fisik dan atau olah raga dapat memberikan
damapk positif bila di lakukan secara baik, terukur dan teratur. Sebaliknya
bila tidak sesuai dengan kaidah tersebut dapat menimbulkan gangguan
kesehatan atau cedera yang mungkin akan berakibat fatal.
Saat ini di Indonesia sebagian besar masyarakat di perkotaan
maupun pedesaan sudah melakukan kegiatan aktifitas fisik dan atau olah
raga, baik olah raga kelompok atau perorangan. Hal ini terlihat dari
banyaknya jumlah pengunjung yang memanfaatkan sarana olah raga
terutama pada hari libur. Selain itu terlihat minat masyarakat dalam
memanfaatkan berbagai peralatan sederhana maupun modern untuk

4
menunjang kegiatan olah raga baik di pusat kebugaran jasmani ( fitness
center ) maupun rumah tangga, namun proses dan hasilnya belum sesuai
dengan yang di harapkan.
Di sisi lain peningkatan penyakit tidak menular sangat erat kaitannya
dengan perilaku gaya hidup, seperti pola makan tidak seimbang, kurang
melakukan aktifitas fisik dan merokok yang merupakan salah satu dampak
negative dari perkembangan IPTEK di berbagai bidang.
Hasil penelitian Dede Kusman Tahun 2002 memperlihatkan bahwa
orang yang mempunyai gaya hidup seperti tidak merokok, berolah raga
secara teratur dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluang lima kali lebih
tinggi terhindar dari penyakit jantung dan stroke dari pada yang bergaya
hidup sebaliknya. Data SKRT Tahun 2001 menunukkan 61% penduduk
Indonesia tidak aktif dalam melakukan aktifitas fisik dimana prosentase
perempuan yang tidak aktif ( 73% ) lebih tinggi dari pada laki – laki ( 63% ),
baik di setiap kelompok umur ataupun perkotaan.
Dari data di atas, Upaya Kesehatan Olahraga mempunyai peranan
penting dalam menceagah dan menanggulangi keadaan tersebut. Upaya
Kesehatan Olahraga dapat dilaksanakan di berbagai institusi pelayanan
kesehatan seperti Puskesmas, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat
( BKOM ), Rumah Sakit dan Institusi Kesehatan lain baik pemerintah
maupun swasta. Pada Tahun 1995 telah diterbitkan petunujuk pelaksanaan
upaya kesehatan olahraga di puskesmas. Terjadinya perubahan system
ketatanegaraan di Indonesia mengakibatkan perubahan kebijakan –
kebijakan termasuk di Kementerian Kesehatan, yaitu reformasi di bidang
kesehatan. Sejalan dengan itu disusun kebijakan dasar puskesmas, dimana
visi pembangunan kesehatan yang di selenggarakan oleh puskesmas
adalah “ “.
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas
tersebut, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat serta merupakan pelayanan kesehatan tingkat

5
pertama. Upaya kesehatan puskesmas dikelompokkan menjadi upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
Upaya kesehatan wajib harus diselenggarakan oleh setiap
puskesmas dan upaya kesehatan pengembangan ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan
dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan olahraga merupakan
salah satu upaya kesehatan pengembangan. Atas dasar tersebut di atas,
maka buku petunjuk pelaksanaan pelayanan kesehatan di puskesmas perlu
di sesuaikan.
1.2 Tujuan Pedoman
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui kegiatan
olahraga.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan di Puskesmas dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan olahraga;
b. Meningkatkan kemitraan melalui kerja lintas program, lintas sector,
LSM, organisasi profesi dan media massa;
c. Meningkatkan jangkauan, cakupan dan mutu pelayanan kesehatan
olahraga di puskesmas;
d. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan
olahraga.

1.3 Sasaran Pedoman


Sasaran dari pedoman pelaksanaan kegiatan Program Kesehatan
Olahraga di UPTD Puskesmas Tembok Dukuh Surabaya adalah
penanggung jawab dan pelaksana program kesehatan olahraga di UPTD
Puskesmas Tembok Dukuh.

1.4 Ruang Lingkup pedoman


Ruang lingkup penyelenggaraan pelayanan kesehatan olahraga
berdasarkan PKP 2017 meliputi:
a. Kelompok / Klub Olahraga yang di bina meliputi kelompok olahraga di
sekolah, klub antara lain jantung sehat, senam asma, senam usila,

6
senam ibu hamil, senam diabetes, senam osteoporosis, kebugaran
jamaah haji dan kelompok olahraga / latihan fisik lainnya yang di bina di
wilayah kerja Puskesmas Tembok Dukuh selama pada kurun waktu
tertentu;

b. Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji ( CJH )


Calon Jamaah Haji ( CJH ) yang di lakukan pengukuran jasmani sesuai
dengan pedoman yang ada;

c. Pengukuran Kebugaran Anak Sekolah


Pengukuran kebugaran anak sekolah ( SD kelas 4 – 6, SMP, dan SMA )
di wilayah Puskesmas Tembok Dukuh sesuai dengan pedoman yang
ada selama kurun waktu tertentu.
Kesehatan olahraga meliputi pelayanan kesehatan pada kegiatan
olahraga dan pemanfaatan olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan
dan kebugaran jasmani yang di selenggarakan secara terpadu dan
menyeluruh melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
1. Pendekatan promotif diharapkan dapat meningkatkan kebugaran
jasmani dan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
2. Pendekatan preventif diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit
atau penyakit akibat kurang gerak serta memperlambat proses penuaan.
3. Pendekatan kuratif diharapkan dapat memberikan alternatif untuk upaya
penyembuhan penyakit ( exercise is medicine ).
4. Pendekatan rehabilitatif diharapkan dapat memulihkan gangguan fungsi
tubuh akibat penyakit dan kecacatan.

1.5 Batasan Operasional


a. Kesehatan Olahraga adalah satu upaya kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalui aktifitas
fisik, latihan fisik dan atau olahraga;
b. Kebugaran Jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk
melakukan kegiatan sehari – hari secara efektif dan efisien dalam jangka
waktu relative lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.

7
c. Aktifitas Fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dapat meningkatkan
pengeluaran tenaga atau energi.
d. Latihan Fisik adalah semua bentuk aktifitas fisik yang dilakukan secara
terstruktur, terencana, dan berkesinambungan dengan tujuan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani.
e. Olahraga adalah salah satu bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara
terstruktur, terencana, dan berkesinambungan dengan mengikuti aturan
– aturan tertentu dan bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani
dan prestasi.
f. Jamaah haji adalah warga negara Indonesia yang beragama Islam dan
telah mendaftarkan diri untuk menunaikan Ibadah Haji sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan;
g. Kelompok / klub olahraga adalah perkumpulan yang menyelenggarakan
kegiatan dalam bidang olahraga;
h. Anak Sekolah adalah kelompok anak sebaya yang mempengaruhi
perilaku perkembangan fisik, kognitif, dan social.

1.6 Landasan Hukum


1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Haji;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;

8
BAB II
STANDART KETENAGAAN

2.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi ketenagaan dan SDM Program Kesehatan Olahraga adalah
sebagai berikut:
No Jabatan Kualifikasi Formal Jumlah

1. Penanggung Jawab Skm 1


UKM

2. Penanggung Jawab D3 Perawat 1

9
Program

3. Pelaksana Program Dokter umum 2

D3 Perawat 5

S1 Psikologi 1

2.2 Distribusi Ketenagaan


Adalah petugas yang menyelenggarakan atau melakukan kegiatan sesuai
dengan keahlian dan kewenangannya di bidang kesehatan olahraga. Untuk
mendukung terselenggaranya upaya kesehatan olahraga di puskesmas di
perlukan sumber daya sebagai berikut :
1. Tenaga
Untuk ketenagaan perlu memperhatikan :
a. Jenis ketenagaan
b. Kompetensi ketenagaan
2. Tempat
Upaya kesehatan olahraga dapat dilaksanakan di dalam atau di luar
gedung puskesmas dalam wilayah kerja
3. Peralatan
Tersedianya peralatan yang mudah di dapat dan tepat guna serta sesuai
dengan situasi dan kondisi setempat.

2.3 Jadwal Kegiatan

BULAN
No KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kelompok / klub
1 Olahraga yang di
bina
Pengukuran
Kebugaran Calon
2
Jamaah Haji
( CJH )
Pengukuran
3 Kebugaran Anak
Sekolah

10
BAB III
STANDART FASILITATIF

3.1 Standart Fasilitas


1. Ruangan pelayanan kesehatan olahraga terdapat fasilitas yang
mendukung kegiatan kesehatan olahraga seperti adanya tempat
konsultasi lengkap dengan sarana dan prasarana penyuluhan
2. Kondisi ruangan yang bersih dan nyaman serta dilengkapi dengan
sarana penerangan dan ventilasi yang baik
3. Peralatan
Peralatan yang digunakan petugas saat melaksanakan kegiatan
Program Kesehatan Olahraga, terdiri dari:
No. Peralatan Jumlah

1 Ballpoint 1

2 Papan klip 2

3 Kamera untuk dokumentasi 1

4 Stopwacth 2

5 Timbangan Badan Digital 2

6 Pengukur Tinggi Badan / Mikrotois 2

11
7 Nomor dada 1 – 50 4

8 Tensi Digital 1

9 Meteran jalan 1

10 Kartu menuju bugar perempuan

11 Kartu menuju bugar laki – laki

12 Kuesioner Par & You

13 Form Kebugaran Jasmani

12
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1 Lingkup Kegiatan


1. Kelompok / klub olahraga yang dibina
2. Pengukuran Kebugaran Jasmani Calon Jamaah Haji ( CJH )
3. Pengukuran Kebugaran Anak Sekolah

Untuk terselenggaranya upaya kesehatan olahraga di puskesmas perlu di


tunjang dengan manajemen kesehatan olahraga di puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematis untuk menghasilkan
keluaran puskesmas yang efektif dan efisien di bidang kesehatan olahraga.

4.2 Metode
Metode dalam melakukan pelayanan kesehatan olahraga adalah
1. Sosialisasi kesehatan olahraga
2. Senam bersama
3. Single test ( Rockport ) atau Jalan 6 Menit

4.3 Langkah Kegiatan


Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan Program Kesehatan Olahraga
meliputi langkah-langkah berupa rangkaian tahap-tahap yang ada di SOP
(Standar Operasional Prosedur), yaitu:
1. Kelompok / klub Olahraga yang di bina
2. Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji ( CJH )
a) Petugas berkoordinasi dengan PJ Haji, Posbindu dan lintas sector
untuk menentukan jadwal, tempat dan sasaran kegiatan
b) Petugas membuat undangan kepada Calon Jamaah haji ( CJH ) yang
terdaftar di wilayah Puskesmas Tembok Dukuh
c) Petugas menyiapkan form kegiatan yang akan dilakukan
d) Petugas mendata calon jamaah haji sesuai dengan data calon
jamaah haji yang terdaftar di puskesmas Tembok Dukuh
e) Petugas melakukan wawancara kesehatan

13
f) Petugas mengukur tanda – tanda vital, tinggi badan, dan berat badan
g) Petugas memutuskan peserta yang ikut kegiatan dan yang tidak
sesuai hasil wawancara kesehatan
h) Petugas membagi kelompok resiko tinggi dan tidak resiko tinggi
sesuai dengan hasil wawancara kesehatan
i) Petugas mengukur nadi secara bersama – sama
j) Petugas melakukan pemanasan sebelum pelaksanaan kegiatan
k) Petugas melakukan pengukuran kebugaran dengan metode rockport
lari 1600m atau jalan 6 menit bagi calon jamaah haji yang resiko
tinggi sesuai dengan kelompok yang telah di bagi
l) Petugas mencatat waktu yang di tempuh untuk tes rockport dan
mengukur jarak tempuh untuk tes jalan 6 menit
m)Petugas mengukur nadi dan melakukan pendinginan setelah
pelaksanaan kegiatan
n) Petugas mencatat dan merekap hasil tes kebugaran peserta
o) Petugas menyampaikan hasil tes kebugaran kepada peserta kegiatan
p) Petugas melaporkan hasil tes kebugaran kepada Kepala Puskesmas
dan di teruskan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
q) Petugas melakukan entri data ke Siskohatkes
r) Petugas mengarsipkan hasil tes kebugaran

3. Pengukuran Kebugaran Anak Sekolah


a) Petugas berkoordinasi dengan PJ Program ARU dan pihak sekolah
untuk menentukan jadwal, tempat dan sasaran kegiatan
b) Petugas membuat surat pemberitahuan kegiatan kepada Kepala
Sekolah sesuai jadwal serta menyiapkan form kebugaran yang akan
diisi oleh guru olahraga
c) Petugas mendata siswa yang akan di tes sesuai dengan form
kebugaran yang di isi oleh guru olahraga
d) Petugas membagi kelompok dengan rincian tiap kelompok terdiri dari
10 anak
e) Petugas melakukan wawancara kesehatan dengan siswa yang akan
mengikuti tes
f) Petugas mengukur tanda – tanda vital, tinggi badan, dan berat badan

14
g) Petugas memutuskan peserta yang ikut kegiatan dan yang tidak
sesuai hasil wawancara kesehatan dan pemeriksaan tanda – tanda
vital
h) Petugas mengukur nadi bersama seluruh peserta yang akan di tes
i) Petugas melakukan pemanasan sebelum melakukan kegiatan
j) Petugas melakukan pengukuran kebugaran dengan metode rockport
( lari 1000m ) sesuai dengan kelompok yang telah di bagi
k) Petugas mencatat waktu yang di tempuh
l) Petugas mengukur nadi setelah kegiatan dan melakukan pendinginan
secara bersama dalam 1 kelompok
m)Petugas mencatat dan merekap hasil kegiatan
n) Petugas menyampaikan hasil kegiatan kepada pihak sekolah
o) Petugas melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Puskesmas dan
di teruskan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya
p) Petugas mengarsipkan hasil kegiatan

BAB V
LOGISTIK

5.1 Obat – Obatan


1. P3k kit
2. Khlor etil

5.2 Formulir
1. Formulir Kebugaran Jasmani
2. Kartu Menuju Bugar
3. Kuesioner Par & You

15
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan


kesehatan olahraga, perlu memperhatikan keselamatan sasaran dengan
melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang terjadi akibat
kesalahan diagnose dan lainnya. Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran
dilakukan untuk tiap – tiap kegiatan kesehatan olahraga, dengan memperhatikan
keadaan umum peserta, umur, dan jenis olahraga yang dilakukan peserta dalam
melakukan kegiatan kesehatan olahraga.

16
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan kesehatan


olahraga perlu di perhatikan keselamatan kerja petugas puskesmas dan lintas
sector terkait dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan
yang dapat terjadi saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko harus
dilakukan untuk tiap – tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Sasaran
keselamatan kerja berdasarkan PKP adalah:
1. Kelompok / Klub Olahraga yang di bina meliputi kelompok olahraga di sekolah,
klub antara lain jantung sehat, senam asma, senam usila, senam ibu hamil,
senam diabetes, senam osteoporosis, kebugaran jamaah haji dan kelompok

17
olahraga / latihan fisik lainnya yang di bina di wilayah kerja Puskesmas Tembok
Dukuh selama pada kurun waktu tertentu;
2. Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji ( CJH )
Calon Jamaah Haji ( CJH ) yang di lakukan pengukuran jasmani sesuai dengan
pedoman yang ada;
3. Pengukuran Kebugaran Anak Sekolah
Pengukuran kebugaran anak sekolah ( SD kelas 4 – 6, SMP, dan SMK ) di
wilayah Puskesmas Tembok Dukuh sesuai dengan pedoman yang ada selama
kurun waktu tertentu.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Indikator mutu yang digunakan di Puskesmas Tembok Dukuh dalam


melaksanakan Program Kesehatan Olahraga adalah Pengukuran Kebugaran Anak
Sekolah 25%.

Hasil kebugaran
Jumlah Ket
No Nama Sekolah Baik Baik Cukup Kurang Kurang Gagal
siswa .
sekali sekali

18
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi petugas puskesmas dalam melakukan


pelayanan kesehatan terutama pelayanan kesehatan olahraga. Pedoman ini
diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan bagi pelaksana dalam melakukan
kegiatan olahraga bagi pengelola program dalam membina, mengawasi dan
mengevaluasi kegiatan kesehatan olahraga di sasaran kesehatan.
Pedoman Program Kesehatan Olahraga merupakan acuan Puskesmas
dalam membuat Standar Operasional Prosedur ( SOP ) kegiatan Program
Kesehatan Olahraga. Adanya standar yang diharapkan dapat bermanfaat dalam
membantu petugas ketika melaksanakan kegiatan kesehatan olahraga.

19
Demikian pedoman program kesehatan olahraga ini di susun dengan usaha
optimal, dan tidak menutup kemungkinan masih adanya kekurangan sehingga di
perlukan saran dan perbaikan demi proses penyempurnaan penyusunan pedoman
ini, dan penyusunan pedoman ini semoga dapat memberikan gambaran tentang
kegiatan kesehatan olahraga yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas Tembok
Dukuh dan untuk tercapainya kegiatan kesehatan olahraga yang lebih baik,
diperlukan adanya kerjasama, keterpaduan, dukungan lintas program dan lintas
sector serta masyarakat untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan professional. Akhir kata, kami berharap semoga pedoman Program Kesehatan
Olahraga ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat bagi
berbagai pihak yang berkepentingan.

20

Anda mungkin juga menyukai