Anda di halaman 1dari 126

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

N DI DESA KARANG ANYAR


KECAMATAN LANGSA BARO KOTA LANGSA
TAHUN 2016

LAPORAN TUGAS AKHIR

Laporan tugas akhir ini diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Diploma III kebidanan di
Program Studi D-III Kebidanan Cut Nyak Dhien Langsa

Disusun Oleh:
ARMANITA YULISTIA
NIM : 1303 002

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
CUT NYAK DHIEN LANGSA
TAHUN 2016
HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. N DI DESA KARANG ANYAR


KECAMATAN LANGSA BARO KOTA LANGSA
TAHUN 2016

Diajukan Oleh :
Armanita Yulistia
NIM : 13002

Telah Memenuhi Persyaratan Dan Disetujui Untuk Mengikuti


Ujian Proposal Laporan Tugas Akhir Program Diploma III Kebidanan di
Program Studi D-III Kebidanan Cut Nyak Dhien Langsa

Telah disetujui oleh :


Tanggal : 02 Agustus 2016
Pembimbing

(YUSRIA, S.SiT, MPH)


NIK : 01 095 025
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya kebidanan
disuatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Langsa, Agustus 2016

Armanita Yulistia

Nim : 1303002
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir dengan Judul ” Asuhan Kebidanan Pada Ny. N Di Desa
Gampong Karang Anyar Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa 2016 ” ini
dapat diselesaikan sebagai tugas akhir praktek klinik kebidanan pada semester VI
di Akademik Diploma III Kebidanan di STIKes Cut Nyak Dhien Langsa.
Shalawat dengan beriringkan salam semoga senantiasa disampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam yang gelap
gulita ke arah terang benderang dan penuh dengan ilmu pengetahuan.
Adapun tujuan dari penulis Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III Kebidanan di
STIKes Cut Nyak Dhien Langsa. Penyusunan Asuhan Kebidanan Komprehensif
ini tentunya banyak kekurangan dari penulis, baik dalam bahasa maupun isinya,
ini dikarenakan masih terbatasnya kemampuan serta pengalaman pengetahuan
yang penulis miliki. Dalam penulis Laporan Tugas Akhir ini penulis banyak
mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, terutama dosen
pembimbing sehingga penulis akhirnya menyelesaikan laporan tugas akhir ini
dengan baik.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada :
1. Bapak Ir. H. Zainal Abidin, BIE, MM, selaku Yayasan Cut Nyak Dhien
Langsa
2. Bapak Ns. Edy Mulyadi, M.Kep, RN,WOC(ET)N, selaku Ketua STIKes Cut
Nyak Dhien Langsa
3. Ibu Yusria, S.SiT,MPH, Selaku Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan
Cut Nyak Dhien Langsa dan selaku pembimbing Laporan Tugas Akhir yang
telah banyak meluangkan waktu,tenaga dan pikiran serta arahan dalam
petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
4. Ibu Emilda AS, S.ST,MPH selaku penguji I dan Ibu Yusniar S.ST,MKM
selaku penguji II yang telah menguji dan membantu penulis dalam
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.
5. Tia Damayanti, Amd.Keb, selaku Bidan Desa Gampong Karang Anyar, yang
telah memberikan lapangan praktik untuk tinjauan kasus di Polindes Desa
Karang Anyar Kecamatan Langsa Baro – Kota Langsa.
6. Kepada keluarga besar Pak Surianto dan Ibu Neni yang telah bersedia untuk
dijadikan sebagai pasien untuk menyempurnakan tugas akhir ini.
7. Seluruh Dosen dan Staf pengajar program Studi Diploma III Kebidanan yang
telah memberikan bimbingan kepada penulis selama mengikuti proses belajar
mengajar.
8. Kepada ayahanda (Suharman,SE) dan ibunda tercinta (Siti Arfah,S.Pd) yang
telah mendidik, menbesarkan dan banyak memberikan motivasi, semangat dan
dukungan yang sangat istimewa kepada penulis, sehingga penulis dapat
mewujudkan harapan dan cita-cita bagi penulis dan keluarga.
9. Kepada Adik tercinta Zulhizna Hartika dan M.Zafarul Luthfan yang selalu
memberikan dukungan dan semangat kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
10. Kepada ibu asrama Hasnidar (Cecek) yang telah banyak membantu dan
menjaga penulis selama di asrama, penulis mengucap terima kasih.
11. Seluruh Rekan-rekan sejawat Angkatan VII yang telah memberikan bantuan
dan partisipasi serta semangat, saran, ide dan motivasi kepada penulis dalam
canda tawa, sehingga menjadi kenangan manis dalam menjalani pendidikan di
program Studi Diploma kebidanan STIKes Cut Nyak Dhien Langsa.
Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
laporan tugas akhir ini sampai dengan selesai, penulis mengucapkan terima kasih
atas semua bantuan yang telah deberikan kepada penulis, semoga mendapatkan
imbalan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga dapat bermanfaat bagi Rekan-rekan seprofesi dan pembaca
lainnya sehingga dapat menambahkan wawasan kita, penulis selalu terbuka
menerima saran dan kritik kesempurnaan asuhan Kebidanan komprehensif ini.
Amin Ya Rabbal Alamin

Langsa, Agustus 2016


Penulis

Armanita Yulistia
NIM : 1303002
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1


A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 4
C. Tujuan Laporan Tugas Akhir ................................................. 4
D. Manfaat Laporan Tugas Akhir ............................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 6


A. KEHAMILAN ....................................................................... 6
1. Pengertian ........................................................................ 6
2. Tujuan ANC ..................................................................... 6
3. Standar Asuhan Kehamilan .............................................. 7
4. Tanda bahaya dalam kehamilan ....................................... 7
5. Perubahan psikologis pada Trimester III .......................... 8
6. Kebutuhan nutrisi Ibu Hamil ............................................ 9
B. PERSALINAN ....................................................................... 10
1. Pengertian ......................................................................... 11
2. Tujuan dan prinsip persalinan........................................... 11
3. Sebab-sebab mulainya Persalinan .................................... 11
4. Tahapan Persalinan ........................................................... 12
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan ................. 14
6. Asuhan Persalinan Normal ............................................... 15
7. Partograf ........................................................................... 21
8. Ketuban Pecah dini ........................................................... 22
C. BAYI BARU LAHIR ............................................................. 24
1. Pengertian ........................................................................ 24
2. Ciri-ciri Bayi Normal........................................................ 24
3. Asuhan Kebidanan pada BBL Normal ............................. 25
4. Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir ........................................ 26
5. Infeksi pada Neonatus ...................................................... 27
6. Mencegah terjadinya Infeksi pada BBL ........................... 27
D. NIFAS ..................................................................................... 28
1. Pengertian ......................................................................... 28
2. Tujuan Asuhan Masa Nifas .............................................. 28
3. Jadwal Kunjungan Masa Nifas ........................................ 29
4. Perubahan Sistem Reproduksi .......................................... 32
5. Adaptasi Psikologis .......................................................... 34
6. Kebutuhan dasar Ibu Masa Nifas...................................... 35
E. KELUARGA BERENCANA ................................................. 36
1. Pengertian ......................................................................... 36
2. Tujuan Program KB.......................................................... 36
3. Macam-macam Alat Kontrasepsi ..................................... 37
F. ASUHAN KEBIDANAN ....................................................... 44
1. Pengertian ......................................................................... 44
2. Manajemen Asuhan Kebidanan ........................................ 44
3. Proses manajemen kebidanan ........................................... 44
4. Dokumentasi SOAP .......................................................... 45

BAB III TINJAUAN KASUS ................................................................... 46

A. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL ..................... 46


B. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN .............. 57
C. ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR ....... 74
D. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS ...................... 85
E. ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB ............... 97

BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................... 104


A. Masa Kehamilan ..................................................................... 104
B. Persalinan................................................................................ 105
C. Bayi Baru Lahir ...................................................................... 107
D. Masa Nifas .............................................................................. 108
E. KB ........................................................................................... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 110


A. Kesimpulan ............................................................................. 110
B. Saran ....................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 113
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kematian ibu menurut definisi WHO adalah kematian selama
kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat
semua sebab yang terkait oleh kehamilan atau penangannnya, tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan/cedera (Kemenkes, 2014).
`Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan salah satu
pembangunan berkelanjutan yang dimulai pada tahun 2016 sampai pada
tahun 2030 secara resmi menggantikan tujuan pembangunan Millenium
Development Goals (MDGs) yaitu tahun 2000-2015. Didalam tujuan
pembangunan SDGs no 3 yang berisi tentang kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat yang bertujuan untuk mengurangi AKI dan AKB. Angka
Kematian Ibu ditargetkan 70 per 100.000 kelahiran hidup dan sedangkan
angka kematian bayi 12 per 1000 kelahiran hidup (Stakeholder forum, 2015).
Kematian ibu diakibatkan beberapa faktor resiko keterlambatan (Tiga
Terlambat),diantaranya terlambat dalam pemeriksaan kehamilan,terlambat
dalam memperoleh pelayanan persalinan dari tenaga kesehatan dan terlambat
sampai difasilitas kesehatan pada saat dalam keadaan emergensi.Salah satu
upaya pencegahannya ialah melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan difasilitas kesehatan (Kemenkes,2011).
Kematian bayi merupakan kematian yang terjadi antara saat setelah
bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.Kematian bayi ada dua
macam yaitu endogen dan eksogen.Kematian bayi endogen atau yang umum
disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada
bulan pertama setelah dilahirkan,sedangkan kematian bayi eksogen atau
kematian post neonatal adalah kematian bayi yang terjadi setelah setelah usia
satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-
faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. (Karwati,2011)
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk menurunkan
angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui : 1) peningkatan
pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko
tinggi secara memadai, 2) pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh
tenaga kesehatan terampil,pelayanan pasca persalinan dan kelahiran,
3) pelayanan emergensi obsetrik dan neonatal dasar (PONED) dan
komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau secara tepat waktu oleh
masyarakat yang membutuhkan.(Profil Kesehatan Indonesia,2014)
Pada tahun 2014 diketahui bahwa jumlah kematian ibu yang dilaporkan
adalah 149 ibu dari perhitungan AKI di Aceh tahun 2014 sebesar 148,9 per
100.000 lahir hidup. Bila dibandingkan pada tahun 2013 terjadi penurunan
dari 157,6 per 100.000 lahir hidupmenjadi 148,9 per 100.000 lahir hidup.
Diketahui jumlah kematian bayi di Aceh tahun 2014 sebanyak 1.456 jiwa dan
jumlah lahir hidup sebanyak 100.088 jiwa. Maka AKB di Aceh tahun 2014
sebesar 15 per 1.000 kelahiran hidup.angka ini lebih tinggi dari tahun 2013
yaitu sebesar 13per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2014 cakupan
pemeriksaan ibu hamil K1 meningkat 1 persen sebesar 91% dibandingkan
tahun 2013 K1 90%, demikian juga K4 meningakat 2 persen di tahun 2014
sebesar 83% dibandingkan pada tahun 2013 sebsar 81% sedangkan persalinan
di tolong tenaga kesehatan naik menjadi 89% dari tahun 2013 sebesar 86%
dan cakupan KF3 juga mengalami kenaikan dari 82% menjadi 87% (Profil
Kesehatan Provinsi Aceh, 2015).
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kota Langsa pada tahun 2015
cakupan pemeriksaan ibu hamil dengan jumlah kabupaten/kota langsa sebesar
4.067 orang dengan K1 3.785 orang (93,1%) dan K4 3.664 jiwa (87,6%).
Jumlah ibu bersalin sebanyak 3.882 orang,persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan sebesar 3.389 orang (87,3%). Jumlah ibu nifas sebanyak
3.882 jiwa dengan pelayanan kesehatan pada nifas ialah 3.007 orang (77,5%).
Jumlah bayi baru lahir sebanyak 3.697 jiwa dengan jumlah cakupan KN1
3.384 orang (91,5%) dan KN3 3.273 orang (88,5%) dan jumlah pasangan usia
subur (PUS) 28. 201 orang dengan jumlah peserta KB baru ialah 10.738
orang (38,1%) dan peserta KB aktif ialah 18.738 orang (66,4%). Angka
kematian ibu (AKI) dilaporkan pada tahun 2015 sebanyak 7 orang per
100.000 orang dan angka kematian bayi (AKB) dilaporkan sebsar 9 orang per
1.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Kota Langsa,2015).
Data Puskesmas Langsa Baro tahun 2015 jumlah ibu hamil sebesar
1.142 orang dengan cakupan K1 1.079 orang (94,5%) dan K4 1.004 orang
(87,9%). Jumlah ibu bersalin sebanyak 1.090 orang, persalinan ditolong non
Nakes tidak ada, persalinan yang difasilitas kesehatan 715 orang (75,8%),
dan persalinan non fasilitas kesehatan 228 orang (24,2%). Jumlah ibu nifas
sebanyak 943 orang,sedangkan cakupan jumlah KF1 943 orang (86,5%) dan
KF3 807 orang (74,0%) dan jumlah pasangan usia subur (PUS) sebesar 7.939
orang dengan jumlah peserta KB baru sebesar 2.827 (35,6%) dan KB aktif
sebesar 5.609 orang (70,6%). Angka kematian ibu (AKI) dilaporkan pada
tahun 2015 tidak ada dan jumlah angka kematian bayi (AKB) sebesar 1
orang (Puskesmas Langsa Baro, 2015).
Menurut data dari wilayah Desa Polindes Karang Anyar pada tahun
2015 jumlah ibu hamil 104 orang, pada tahun 2016 dari bulan januari sampai
februari 15 orang, ibu bersalin pada tahun 2015 sebanyak 90 orang, ibu
bersalin pada tahun 2016 sampai bulan februari 16 orang, Bayi pada tahun
2015 sebanyak 91 bayi (1 gameli), bayi pada tahun 2016 sebanyak 16 bayi,
peserta KB 416 orang, AKI dan AKB tidak ada (Polindes Karang Anyar
2016).
Dari survei awal didapatkan hasil data Ny.N umur 38 tahun dengan
usia kehamilan 28 minggu ,setelah dilakukan wawancara Ny.N bersedia
diberikan Asuhan kebidanan dalam pembuatan laporan tugas akhir selama
kehamilan,persalinan,nifas,BBL sampai KB dan Ny.N sudah melakukan
informed Consent.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik mengambil pasien
berdasarkan wilayah di Desa Karang Anyar Kecamatan Langsa Baro Kota
Langsa karena untuk memenuhi Laporan Tugas Akhir yang berjudul “
Asuhan Kebidanan pada Ny.N di Desa Karang Anyar Kecamatan Langsa
Baro Kota Langsa Tahun 2016”

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas penulis merumuskan masalah
“Bagaimana Asuhan yang diberikan pada Ny.N pada masa
kehamilan,persalinan,BBL,nifas dan KB di Desa Karang Anyar Kecamatan
Langsa Baro Kota Langsa ?”

C. Tujuan Laporan Tugas Akhir


1. Tujuan Umum
Untuk memberikan Asuhan Kebidanan secara komprehensif pada ibu
hamil,bersalin,nifas,bayi baru lahir,dan KB dengan menggunakan
manajemen kebidanan Varney dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP
pada Ny.N di Desa Karang Anyar Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa.

2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengkaji sedini mungkin pada masa kehamilan,
persalinan,BBL,nifas dan KB.
b. Mampu mengindentifikasi diagnosis masalah yang menyertai pada
masa kehamilan, persalinan,BBL,nifas dan KB.
c. Mampu melakukan identifikasi kebutuhan segera pada pada masa
kehamilan, persalinan,BBL,nifas dan KB.
d. Mampu menyusun rencana tindakan yang akan diberikan pada masa
kehamilan, persalinan,BBL,nifas dan KB.

D. Manfaat Laporan Tugas Akhir


1. Secara Teoritis
Hasil Asuhan ini dapat menambah sumber perpustakaan di Prodi
DIII Kebidanan STIKes CND kota langsa mengenai asuhan kebidanan
secara komprehensif yang dapat digunakan kembali dan untuk menambah
informasi dan pengetahuan serta menambah wawasan tentang asuhan
kebidanan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

2. Secara Klinis
a. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dalam pengembangan pola pikir dan
menjadi pengalaman yang berguna bila penulis secara langsung terjun
kelapangan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, BBL, dan KB secara komprehensif.
b. Bagi Klien
Klien mendapatkan Asuhan kebidanan komprehensif yang sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan.
c. Bagi Masyarakat
Untuk menambah wawasan kepada masyarakat yang belum
mengetahui tentang asuhan kebidanan dari mulai
kehamilan,persalinan,nifas,BBL sampai keluarga berencana.
d. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai bahan masukan dan informasi agar dapat memberikan
pendidikan kesehatan tentang keselamatan ibu dan anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KEHAMILAN
1. Pengertian
Kehamilan merupakan keadaan fisiologi yang menyebabkan
perubahan keseimbangan hormonal,terutama perubahan hormon estrogen
dan Progesteron.(Ronald,2011)
Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin,lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir (Rukiyah dkk,2011)

2. Tujuan ANC ( Ante Natal Care) (Kusmiyati dkk,2010)


a. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan
bayi dengan pendidikan,nutrisi,kebersihan diri,dan proses kelahiran
bayi.
b. Mendeteksi dan menatalaksanakn komplikasi medis,bedah atau
obstetri selama kehamilan.
c. Mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi
komplikasi.
d. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan
sukses,menjalankan nifas normal dan merawat anak secara
fisik,psikologis dan sosial.

3. Standar Asuhan Kehamilan (Walyani,2015)


a. Kebijakan program
1) Trimester I : 1 x kunjungan
2) Trimester II : 1 x kunjungan
3) Trimester III : 2 x kunjungan
b. Pelayanan / Asuhan Standar Antenatal
1) Timbang berat badan tinggi badan
2) Tekanan darah
3) Pengukuran tinggi fundus uteri
4) Pemberian tablet tambah darah (Tablet Fe)
5) Pemberian imunisasi TT
6) Pemeriksaan HB
7) Pemeriksaan protein urine
8) Pengembilan darah untuk pemeriksaan VDRL
9) Pemeriksaan urine reduksi
10) Perawatan payudara
11) Senam ibu hamil
12) Pemberian obat malaria
13) Pemberian kapsul minyak beryodium
14) Temu wicara

4. Tanda Bahaya dalam Kehamilan (Rukiyah dkk,2011)


Enam tanda-tanda bahaya selama periode anternatal adalah :
a. Perdarahan vagina
Pada awal kehamilan,perdarahan yang tidak normal adalah
merah,perdarahan banyak atau perdarahan dengan nyeri (berarti
abortus,KET,mola hidatidosa).
Pada kehamilan lanjut,perdarahan yang tidak normal adalah
merah,banyak/sedikit.nyeri (berarti plasenta previa dan solusio
plasenta).
b. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah
sakit kepala hebat,yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala
dari preeklampsia.
c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur,rabun senja)
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam
jiwa adalah perubahan visual mendadak,misalnya pandangan kabur
atau berbayang.
d. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat,menetap dan tidak hilang setelah beristirahat.Hal
ini bisa berarti appendicitis,kehamilan ektopik,aborsi,penyakit
radang panggul,persalinan pretem,gastritis,penyakit kantong
empedu,abrupsi plasenta,infeksi saluran kemih,atau infeksi lain.
e. Bengkak pada muka atau tangan
Hal ini dapat merupakan pertanda anemia,gagal jantung atu
preeklampsia.
f. Bayi kurang bergerak seperti biasanya
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke 5 atau ke
6,beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.Jika
bayi tidur gerakannya akan lemah.Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.

5. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil pada Trimester III (Dewi


dkk,2010)
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi
dan menjadi orangtua.Keluarga mulai menduga-duga jenis kelamin
bayinya dan akan mirip siapa.Bahkan mereka mungkin juga sudah
memeilih sebuah nama untuk bayinya.
Berat badan ibu meningkat,adanya tekanan pada organ
dalam,adanya perasaan tidak nyaman karena janinnya semakin
besar,adanya perubahan gambaran diri (konsep diri,tidak
mantap,merasa terasing,tidak dicintai,takut,juga senang karena
kelahiran sang bayi.
Peningkatan Berat Badan Selama Hamil (Margareth, 2013).
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari
pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ organ/cairan
intrauterin. Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan
amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi
maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan cairan
interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg

6. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil (Dewi dkk,2010)


a. Protein
1) Pertumbuhan janin.
2) Penambahan volume darah.
b. Energi
1) Energi sebaiknya sebagian besar berasal dari karbohidrat.
2) Sumber-sumber karbohidrat utama adalah beras,serealia,gandum
dll.
c. Vitamin
1) Vitamin A berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
kesehatan sel serta jaringan janin.
2) Vitamin B meningkat untuk membantu pembentukan energi.
d. Mineral
1) Untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
2) Kalsium diperlukan terutama pada trimester III .
e. Kebutuhan oksigen
1) Kebutuhan oksigen pada ibu hamil meningkat 20% sebagai
respons dari kehamilannya.
f. Personal higiene
1) Kebersihan perlu dijaga untuk mencegah infeksi.
2) Perawatan payudara.
3) Kebersihan daerah genetalia perlu dijaga untuk mencegah
keputihan terutama jika seing BAK.
g. Eliminasi
1) Konseling mengenai pola makan.
2) BAK. Tidak dianjurkan untuk menahan BAK karena rentan
terjadinya infeksi.
h. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron
Pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron akan
mengakibatkan kelemahan jaringan ikat dan ketidak seimbangan
persendian.
i. Akibat perubahan fisik selama hamil
1) Peregangan otot.
2) Pelonggaran persendian.

B. PERSALINAN
1. Pengertian
Persalinan dan Kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang
normal.Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu
dan keluarga menantikannya selama 9 bulan.( Rukiyah dkk,2012)
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan
janin turun ke jalan lahir.(Sumarah dkk,2010)
Persalinan adalah kontraksi uterus yang menyebabkan dilatasi
serviks dan mendorong janin melalui jalan lahir.( Sondakh,2013).
2. Tujuan dan Prinsip Asuhan Persalinan (Yanti,2010)
Sebagai bidan harus mampu menggunakan pengetahuan,keterampilan dan
pengambilan keputusan yang tepat terhadap kliennya untuk :
a. Memberikan dukungan baik secara fisik maupun emosional kepada
ibu dan keluarganya selama persalinan dan kelahiran.
b. Melakukan pengkajian,membuat diagnosa,mencegah,menangani
komplikasi-komplikasi dengan cara pemantauan ketat dan deteksi dini
selama persalinan dan kelahiran.
c. Melakukan rujukan pada kasus-kasus yang tidak bisa ditangani sendiri
untuk mendapatkan asuhan spesialis jika perlu.
d. Memperkecil resiko infeksi dengan melaksanakan pencegahan infeksi
yang aman .
e. Memberikan asuhan yang tepat untuk bayi segera setelah lahir.
f. Membantu ibu dengan pemberian ASI dini.

3. Sebab-sebab mulainya Persalinan (Rukiyah dkk,2012)


Sebab yang mendasari terjadinya partus secara teoritis masih
merupakan kumpulan teoritis yang kompleks teori yang turut
memberikan andil dalam proses terjadinya persalinan antara lain :
a. Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim,sebaiknya
estrogen meningkatkan kontraksi otot rahim.
b. Teori Oxcytosin
Pada akhir kehamilan kadar Oxcytosin bertambah.oleh karena itu
timbul kontraksi otot-otot rahim.
c. Peregangan Otot-otot
Dengan majunya kehamilan,maka makin tereganglah otot-otot rahim
sehingga timbullah kontraksi untuk mengeluarkan janin.
d. Pengaruh janin
Hipofise dan kadar suprarenal janin rupanya memegang peranan
penting oleh karena itu pada ancephalus kelahiran sering lebih lama.
e. Teori Prostaglandin
Kadar prostagladin dalam kelahiran dari minggu ke 15 hingga aterm
terutama saat persalinan yang menyebabkan kontraksi miometrium.

4. Tahapan Persalinan ( Sondakh dkk,2013).


Tahapan dari persalinan terdiri atas kala I (kala pembukaan),kala
II (kala pengeluaran janin),kala III (pelepasan plasenta) dan kala IV (kala
pengawasan/observasi/pemulihan).
a. Kala I (Kala Pembukaan)
Kala I dimulai dari saat persalinan mulai (pembukaan nol) sampai
pembukaan lengkap (10 cm).Proses ini terbagi 2 fase yaitu :
1) Fase laten : berlangsung selama 8 jam,serviks membuka sampai 3
cm.
2) Fase aktif : berlangsung selama 7 jam,serviks membuka dari 4 cm
sampai 10 cm,kontraksi lebih kuat dan sering, dibagi
dalam 3 fase :
a) Fase akselerasi:dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm
menjadi 4 cm.
b) Fase dilatasi maksimal:dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm.
c) Fase deselerasi:pembukaan menjadi lambat sekali,dalam
waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap.
b. Kala II (Kala Pengeluaran Janin)
Gejala utama kala II adalah :
1) His semakin kuat dengan interval 2 sampai 3 menit,dengan
durasi 50 sampai 100 detik.
2) Menjelang akhir kala I,ketuban pecah yang ditandai dengan
pengeluaran cairan secara mendadak.
3) Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti
keinginan mengedan akibat tertekannya pleksus Frankenhauser.
4) Kedua kekuatan his dan mengedan lebih mendorong kepala
bayi.
5) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar.
6) Setelah putar paksi luar berlangsung,maka persalinan bayi
ditolong.
7) Lamanya kala II untuk primigravida 1⁄2 -2 jam dan multigravida
1⁄ -1 jam.
2
c. Kala III (Pelepasan Plasenta)
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya
plasenta,yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.Proses lepasnya
plasenta dapat diperkirakan dengan mempertahankan tanda-tanda :
1) Uterus menjadi bundar.
2) Uterus terdorong keatas karena plasenta dilepas ke segmen bawah
rahim.
3) Tali pusat bertambah panjang.
4) Terjadi semburan darah tiba-tiba.
d. Kala IV (Kala Pengawasan/Observasi/Pemulihan)
Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta 2 jam postpartum.darah
yang keluar selama perdarahan harus ditakar sebaik-baiknya.Rata-
rata jumlah perdarahan yang dikatakan normal adalah 250
cc,biasanya 100-300 cc.Jika jumlah perdarahan lebih 500 cc,maka
sudah dianggap abnormal,dengan demikian harus dicari
penyebabnya.
Periksa ulang terlebih dulu dan perhatikan 7 pokok penting berikut:
1) Kontraksi rahim: baik atau tidaknya diketahui dengan
pemeriksaan palpasi.
2) Perdarahan: ada atau tidak,banyak atau biasa.
3) Kandung kemih: harus kosong.
4) Luka-luka: jahitannya baik atau tidak,ada perdarahan atau tidak.
5) Plasenta dan selaput ketuban harus lengkap.
6) Keadaan umum ibu,tekanan darah,nadi,pernapasan dan masalah
lain.
7) Bayi dalam keadaan baik.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan (Sumarah dkk, 2011).


a. Passage (Jalan Lahir)
Jalan lahir terdiri dari dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat,
dasr panggul, vagina, dan introitus (lubang luar vagina). Meskipun
jaringan lunak, khususnya lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut
menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan
dalam proses persalinan.
b. Passenger (Janin dan Plasenta)
Passenger atau janin yang bergeraksepanjang jalan lahir merupakan
akibat interaksi beberapa faktor, yakni ukuran kepala janin,
presentasi, letak, sikap, dan posisi janin. Karena plasenta juga harus
melewati jalan lahir, maka ia di anggap juga sebagi bagian dari
passenger yang menyertai janin.
c. Power (Kekuatan)
Kekuatan terdiri dari kemampuan ibu melakukan kontraksi
involunter dan volunter secara bersamaan untuk mengeluarkan janin
dan plasenta dari uterus. Kontraksi involunter disebut juga kekuatan
primer, menandai dimulainya persalinan. Apabila serviks berdilatasi,
usaha dimulai untuk mendorong, yang disebut kekuatan sekunder,
dimana kekuatan ini memperbesar kekuatan kontraksi involunter.

6. Asuhan Persalinan Normal (Kemnkes RI, 2013)


Dalam asuhan persalinan normal (APN) dikenal dengan 58 langkah
APN yaitu :
Mengenali Tanda Dan Gejala Kala Dua
1) Memeriksa tanda berikut :
a. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
b. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan/atau
vaginanya.
c. Perenium menonjol dan menipis.
d. Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.
Menyiapkan Pertolongan Persalinan
2) Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan ensensial.
a. Klem, gunting, benang tali pusat, penghisap lendir steril/DTT siap
dalam wadahnya.
b. Semua pakaian, handuk, selimut dan kain untuk bayi dalam kondisi
baik dan bersih.
c. Timbang, pita ukur, stetoskop bayi, dan termometer dalam kondisi
baik dan bersih.
d. Patahkan ampul oksitosin 10 unit dan tempatkan spuit steril sekali
pakai di dalam partus set/wadah DTT.
e. Untuk resusitasi: tempat datar, rata, bersih, kering, dan hangat, 3
handuk atau kain bersih dan kering, alat penghisap lendir, lampu
sorot 60 watt dengan jarak 60 cm diatas tubuh bayi.
f. Persiapan bila terjadi kegawatdaruratan pada ibu: cairan kristaloid,
set infus.
3) Kenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih, sepatu
tertutup kedap air, tutup kepala, masker, dan kacamata.
4) Lepas semua perhiasan pada lengan dan tangan lalu cuci kedua
tangan dengan sabun dan air bersih kemudian keringkan dengan
handuk atau tisu bersih.
5) Pakai sarung tangan steril/DTT untuk pemeriksaan dalam.
6) Ambil spuit dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan
oksitosin 10 unit dan letakkan kembali spuit tersebut di partus
set/wadah DTT atau steril tanpa mengontaminasi spuit.
Memastikan Pembukaan Lengkap dan Keadaan janin Baik
7) Bersihkan vulva dan perenium, dari depan kebelakang dengan
kapas atau kasa yang dibasahi air DTT.
8) Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan
serviks sudah lengkap. Lakukan amniotomi bila selaput ketuban
belum pecah, dengan syarat: kepala sudah masuk ke dalam panggul
dan tali pusat tidak teraba.
9) Dekontaminasi sarung tangan dengan mencelupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
kemudian lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
rendam dalam larutan 0,5% sela 10 menit. Cuci kedua tangan
setelahnya.
10) Periksa debyut jantung janin (DJJ) segera setelah kontraksi
berakhir untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-
160 kali/menit). Ambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal.
Menyiapkan Ibu dan Keluarga Untuk Membantu Proses Bimbingan
Meneran
11) Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
12) Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran.
13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang
kuat untuk meneran.
14) Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau menagambil posisi
yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
dalam 60 menit.
Mempersiapkan Pertolongan Kelahiran Bayi
15) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
letakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
17) Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
18) Pakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
19) Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm, lindungi
perenium dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering,
sementara tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan
posisi defleksi dan membantu lahirrnya kepala.
20) Periksa lilitan tali pusat dan lakukan tindakan yang sesuai jika hal
itu terjadi.
21) Tunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksiluar secara
spontan.
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara
biparental. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi.
23) Setelah kedua bahu lahir, geser tangan yang berada dibawah ke
arah perenium ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku
sebelah bawah.
24) Setelah tubuh dan lengan bayi lahir, lanjutkan penelusran tangan
yang berada di atas ke punggung, bokong, tungkai dan kaki bayi.
Penanganan Bayi Baru Lahir
25) Lakukan peniliaian selintas dan jawablah tiga pertanyaan berikut
untuk menilai apakah ada asfiksia bayi:
a. Apakah kehailan cukup bulan?
b. Apakah bayi menangis atau bernapas/tidak mengap-megap?
c. Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?
26) Bila tidak ada tanda asfiksia, lanjutkan manajeman bayi baru lahir
normal. Keringkan dan posisikan tubuh bayi diatas perut ibu.
27) Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi lain
dalam uterus (hamil tunggal).
Manajemen Aktif Kala III
28) Beritahu kepada ibu bahwa pertolongan akan menyuntikan
oksitosin untuk membantu uterus berkontraksi baik.
29) Dalam wakyu 1 setelah bayi lahir, berikan suntikan oksitosin 10
unit IM di pertiga paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi
sebelum menyuntikan oksitosin).
30) Dengan menggunakan klem, 2 menit bayi lahir, jepit tali pusat pada
sekitar 3 cm dari pusat (umbilikus) bayi (kecuali pada asfiksia
neonatus, lakukan sesegera mungkin).
31) Potong dan ikat tali pusat.
32) Tempatkkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi
letakan bayi dengan posisi tengkurap didada ibu.
33) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan kering dan pasang
topi pada kepala bayi.
34) Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
35) Letakakan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tetap di
tepi atas simfisis dan tegakan tali pusat dan klem dengan tangan
yang lain.
36) Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah
sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah dorso-karnial
secara hati-hati, seperti gambar berikut, untuk mencegah terajdinya
inversio uteri.
37) Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta
terlepas, lalu minta ibu meneran sambil menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan
lahir dengan tetap melakukan tekanan dorso-kranial.
38) Saat plasenta terlihat di introitus vagina, lanjutkan kelahiran
plasenta dengan menggunakan kedua tangan.
39) Segera setalah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
uterus dengan meletakkan telapak tangan di fundus dan lakukan
masase dengan gerakan melingkar secara lembut hingga uterus
berkontraksi (fundus teraba keras).
40) Periksa kedua sisi plasenta yang menempel ke ibu maupun dan
pastikan bahwa selaputnya lengkap dan utuh.
41) Evaluasi adanya laserasi pada vaggina dan perenium dan lakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan aktif.
Melakukan Asuhan Pasca persalinan (Kala IV)
42) Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam.
43) Mulai IMD dengan memberi cukup waktu untuk melakukan kontak
kulit ibu-bayi (di dada ibu minimal 1 jam).
44) Setelah kontak kulit ibu bayi dan IMD selesai:
a. Timbang dan ukur bayi.
b. Beri bayi salep atau tetes mata antibiotika profilaksi(tetrasiklin
1% atau antibiotik lain).
c. Suntikan vitamin K1 1 mg (0,5 mL untuk sediaan 2 mg/mL) IM
di paha kiri anterolateral bayi.
d. Pastikan suhu tubuh bayi normal (36,5-37,5oC).
e. Berikan gelang pengenal pada bayi yang berisi informasi nama
ayah, ibu, waktu lahir, jenis kelamin, dan tanda lahir jika ada.
f. Lakukan pemeriksaan untuk melihta adanya cacat bawaan (bibir
sumbing/langit sumbingm atersia ani, defek dinding perut) dan
tanda-tanda bahaya pada bayi.
45) Satu jam setelah pemberian vitamin K1, berikan suntikan imunisasi
hepatitis B di paha kanan anterolateral bayi.
46) Lanjutkan pemantuan kontraksi dan pencegahan perdarahan
pervaginam:
a. Setiap 2-3 kali dalam 15 menit pertama pascasalin.
b. Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascasalin.
c. Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascasalin.
d. Lakukan asuahn yang sesuai untuk menatalaksanakan atonia
uteri jika uterus tidak berkontraksi dengan baik.
47) Ajarkan ibu/keluaraga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi, mewaspadai tanda bahaya pada ibu, serta kapan harus
memanggil bantuan medis.
48) Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
49) Periksa tekan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih ibu setiap
15 menit selama 1 jam peratam pascasalin dan setiap 30 menit
selama jam kedua pascasalin.
50) Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi
bernafas dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu tubuh normal
(36,5-37,5oC).
51) Tempatkan smua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi (10 menit).
52) Buang bahan-bahan yang terkintaminasi ke tempat sampah yang
sesuai.
53) Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT.
54) Pastikan ibu merasa nyaman.
55) Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%.
56) Celupkan srung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% balikkan
bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit.
57) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air berssih mengalir
kemudian keringkan dengan tisu atau handuk yang kering dan
bersih.
58) Lengkapi patograf (halam depan dan belakang), periksa tanda vital
dan asuhan kala IV (Kemnkes RI, 201 Lengkapi patograf (halaman
depan dan belakang), periksa tanda vital dan asuhan kala IV.

7. Partograf ( Kemenkes RI,2013).


Partograf dimulai pada pembukaan 4 cm.Kemudian harus mencatat
kondisi ibu dan janin.
a. Denyut jantung janin
b. Air ketuban :
1) U : selaput ketuban utuh
2) J : air ketuban jernih
3) M : bercampur mekonium
4) D : bercampur darah
5) K : kering
c. Perubahan bentuk kepala janin
1) 0 : sutura masih terpisah
2) 1 : sutura menempel
3) 2 : sutura tumpang tindih tapi masih dapat diperbaiki
4) 3 : sutura tumpang tindih tak dapat diperbaiki
d. Pembukaan serviks: dinilai tiap 4 jam dan ditandai dengan tanda silang
e. Penurunan kepala bayi: menggunakan sistem perlimaan,catat dengan
tanda lingkaran (O) pada posisi 0/5 sinsiput (S) atau paruh atas kepala
berada di simfisis pubis.
f. Waktu: menyatakan berapa lama penanganan sejak pasien diterima.
g. Jam: catat jam sesungguhnya.
h. Kontraksi: lakukan palpasi untuk hitung banyaknya kontraksi dalam 10
menit dan lamanya. Lama kontraksi dibagi dalam hitungan detik: <20
detik,20-40 detik dan >40 detik.
i. Oksitosin: catat jumlah oksitosin pervolum cairan infus serta jumlah
tetes permenit.
j. Obat yang diberikan.
k. Nadi: tandai dengan anak panah.
l. Tekanan darah: tandai dengan anak panah
m. Suhu tubuh
n. Protein,aseton,volum urin: catat setiap ibu berkemih.

Jika ada temuan yang melintas ke arah kanan dari garis waspada,petugas
kesehatan harus segera melakukan tindakan atau mempersiapkan rujukan
yang tepat.

8. Ketuban Pecah Dini


a. Pengertian
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat
tanda mulai persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi
inpartu.sebagian besar ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan aterm
lebih dari 37 minggu,sedangkan kurang dari 36 minggu tidak terlalu
banyak.(Manuaba dkk,2012)
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum
waktunya melahirkan/sebelum inpartu,pada pembukaan < 4 cm (fase
laten).(Nugroho,2010)

b. Beberapa faktor resiko dari KPD (Nugroho,2010)


1) Inkompetensi serviks (leher rahim)
2) Polihidramnion (cairan ketuban berlebihan)
3) Riwayat KPD sebelumnya.
4) Kelainan atau kerusakan selaput ketuban.
5) Kehamilan kembar
6) Trauma
7) Serviks (leher rahim) yang pendek (<25 mm) pada usia kehamilan
23 minggu.
8) Infeksi pada kehamilan seperti bakterial vaginosis.

c. Tanda dan gejala (Nugroho,2010)


a) Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes
melalui vagina.
b) Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau
amoniak,mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes
dengan ciri pucat dan bergaris warna darah.
c) Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi
sampai kelahiran.
d) Demam,bercak vagina yang banyak,nyeri perut,denyut jantung janin
bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi.
d. Jenis KPD (Rukiyah dkk,2011)
a) KPD saat preterm (<37 minggu) : Insidensi 2-4% dari kehamilan
tunggal dan 7-10% dari kehamilan kembar.KPD > 34 minggu :
penentuan pematangan paru-paru janin.
b) KPD saat aterm (> 37 minggu : Insidensi 8-10 % dari kehamilan
cukup bulan.tatalaksana KPD aterm: tidak ada kontraindikasi
terhadap tatalaksana observasi seperti gawat janin,perdarahan
pervaginam tanpa diketahui penyebabnya,proses melahirkan
aktif,koriamnionitis

E. Bayi Baru Lahir


1. Pengertian
Bayi Baru Lahir Normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan
4000 ( Rochmah dkk, 2012 )
Bayi Baru Lahir Normal adalah bayi yang cukup bulan,38-42
minggu dengan berat badan sekitar 2500-3000 gram dan panjang badan
sekitar 50-55 cm.(Sondakh dkk,2013).

2. Ciri-ciri Bayi Normal (Rochmah dkk,2012 )


a. Berat badan 2500-4000 gram.
b. Panjang badan lahir 48-52 cm.
c. Lingkar dada 30-38 cm.
d. Lingkar kepala 33-35 cm.
e. Frekuensi jantung 180 denyut/menit, kemudian menurun sampai 120-
140 denyut/menit.
f. Pernapasan pada beberapa menit pertama cepat, kira-kira 80 kali/menit,
kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 kali/menit.
g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup
terbentuk dan diliputi verniks kaseosa.
h. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna.
i. Kuku agak panjang dan lemas.
j. Genetalia: labia mayora sudah menutupi labia minora (pada
perempuan), testis sudah turun (pada anak laki-laki).
k. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
l. Refleks moro sudah baik, jika terkejut bayi akan memperlihatkan
gerakan tangan seperti memeluk.
m. Eliminasi, baik urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama.

3. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir (Dewi dkk,2010)


a. Cara memotong tali pusat
1) Menjepit tali dengan klem dengan jarak 3cm dari pusat,lalu
mengurut tali pusat kearah ibu dan memasang klem ke-2 dengan
jarak 2 cm dari klem.
2) Memegang tali pusat diantara 2 klem dengan menggunakan tangan
kiri (jari tengah melindungi bayi) lalu memotong tali pusat diantara
2 klem
3) Mengikat tali pusat degan jarak kurang lebih 1 cm dari umbilicus
dengan sempul mati lalu mengikat balik tali pusat dengan sampul
mati,untuk kedua kalinya bungkus dengan kasa steril,lepaskan
klem pada tali pusat,lalu memasukkanya dalam wadah yang berisi
larutan klorin 0,5%
4) Membungkus bayi dengan kain bersih dan memberikannya kepada
ibu.
b. Mempertahankan suhu tubuh BBL dan mencegah hipotermia
1) Mengeringkan tubuh bayi segera setelah lahir
Kondisi bayi lahir dengan tubuh basah karena air ketuban atau
aliran udara melalui jendela/pintu yang terbuka akan mempercepat
terjadinyapenguapan yang akan mengakibatkan bayi lebih cepat
kehilangan suhu tubuh.
2) Untuk mencegah terjadinya hipotermia,bayi yang baru lahir harus
segera dikeringkan dan dibungkus dengan kain kering kemudian
diletakkan terlungkup diatas dada ibu untuk mendapatkan
kehangatan dari dekapan ibu
3) Menunda memandikan BBL sampai suhu tubuh stabil pada BBL
cukup bulan dengan berat badan lebih dari 2500 gram dan
menangis kuat biasa dimandikan kurang lebih 24 jam setelah
kelahiran dengan tetap menggunakan air hangat.
4) Menghindari kehilangan panas pada bayi baru lahir.Ada empat cara
yang membuat bayi kehilangan panas ,yaitu melalui
radiasi,evaporasi,konduksi,dan konveksi.

4. Tanda bahaya Bayi Baru Lahir (Muslihatun, 2011)


a. Pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali per menit.
b. Retraksi dada saat inspirasi.
c. Suhu terlalu panas atau lebih dari 38◦C atau terlalu dingin atau kurang
dari 36◦C.
d. Warna abnormal,yaitu kulit atau bibir biru atau pucat,memar atau
sangat kuning (terutama pada 24 jam pertama).
e. Pemberian ASI sulit (hisap lemah,mengantuk berlebihan,banyak
muntah).
f. Tali pusat merah.
g. Muntah terus menerus.
h. Faeses hijau/berlendir/darah.
i. Menangis terus-menerus.
j. Mata bengkak dan mengeluarkan cairan.

5. Infeksi pada Neonatus (Rukiyah dkk, 2010)


Infeksi pada neonatus lebih sering ditemukan pada bayi berat
badan lahir rendah.
Infeksi neonatus terbagi dalam 3 golongan :
a. Infeksi antenatal, kuman mencapai janin melalui peredaran darah ibu ke
placenta.
b. Infeksi Intranatal, infeksi melalui cara ini lebih sering terjadi dari pada
cara yang lain. Kuman dari vagina naik dan masuk ke dalam rongga
amnion setelah ketuban pecah.
c. Infeksi postnatal, infeksi ini terjadi sesudah bayi lahir lengkap dan
biasanya merupakn infeksi yang menyebabkan kematian terjadi sesudah
bayi lahir sebagai akibat penggunaan alat, atau perawatan yang tidak
steril.

6. Mencegah terjadinya Infeksi pada Bayi Baru Lahir (Muslihatun,2013)


a. Pencegahan infeksi pada tali pusat
Upaya ini dilakukan dengan cara merawat tali pusat yang berarti
menjaga agar luka tersebut tetap bersih,tidak terkena air
kencing,kotoran bayi atau tanah.
Tanda-tanda infeksi tali pusat antara lain kulit sekitar pusat berwarna
kemerahan,ada nanah dan berbau busuk.
b. Pencegahan infeksi pada kulit
Beberapa cara mencegah infeksi pada kulit bayi baru lahir atau
penyakit infeksi lain adalah meletakan bayi didada ibu agar terjadi
kontak kulit langsung ibu dan bayi,sehingga menyebabkan terjadinya
kolonisasi mikroorganisme yang ada dikulit dan saluran pencernaan
bayi.
c. Pencegahan infeksi pada mata bayi baru lahir
Cara mencegah infeksi pada mata bayi baru lahir adalah merawat
mata bayi baru lahir dengan mencuci tangan terlebih
dahulu,membersihkan kedua mata bayi segera setelah lahir dengan
kapas atau sapu tangan halus dan bersih yang telah dibersihkan
dengan air hangat.
d. Imunisasi
Pada daerah risiko tinggi infeksi tuberkulosis,imunisasi BCG harus
diberikan pada bayi segera setelah lahir.Pemberian dosis pertama
tetesan polio dianjurkan pada bayi segera setelah lahir atau pada
umur 2 minggu.Pemberian imunisasi polio secara dini adalah untuk
meningkatkan perlindungan awal.

D. NIFAS
1. Pengertian
Masa Nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil.(Dewi dkk, 2011)
Masa Nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta
sampai pemulihan kembali alat-alat reproduksi seperti keadaan semula
sebelum hamil yang berlangsung 6 minggu (40 hari). (Mansyur dkk,2014)

2. Tujuan Asuhan Masa Nifas ( Mansyur dkk,2014)


Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan
masa kritis baik ibu maupun bayinya.
Tujuan asuhan masa nifas dibagi 2 yaitu :
a. Tujuan umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal mengasuh
anak.
b. Tujuan khusus
1) Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologis
2) Melaksanakan skrining yang komprehensif,mendeteksi
masalah,mengobati/merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan
bayinya.
3) Memberikan pendidikan kesehatan,tenaga perawatan kesehatan
diri,nutrisi,KB,menyusui,pemberian imunisasi dan perawatan bayi
sehat.
4) Memberikan pelayanan KB.

3. Jadwal Kunjungan Masa Nifas Normal (Dewi dkk,2011).


a. Kunjungan I (Hari ke-1 sampai hari ke-7)
1) Pemberian ASI
Bidan mendorong pasien memberikan ASI secara ekslusif, cara
menyatukan mulut bayi dengan puting susu, mengubah-ubah
posisi, mengetahui cara memeras ASI dengan tangan
seperlunya,atau dengan metode -metode untuk mencegah nyeri
puting dan perawatan puting
2) Perdarahan
Bidan mengkaji warna dan banyaknya atau jumlah yang
semestinya,adakah tanda-tanda perdarahan yang belebihan, yaitu
nadi cepat dan suhu naik. Uterus tidak keras dan TFU menaik.
Kaji pasien apakah memasase uterus dan ajari cara memasase
uterus agar uterus bisa mengeras. Periksa pembalut untuk
memastikan tidak ada darah berlebihan.
a) Involusi uterus
Bidan mengkaji involusi uterus dan beri penjelasan kepada
pasien mengenai involusi uterus.
b) Pembahasan tentang kelahiran
Kaji perasaan ibu dan adakah pertanyaan tentang proses
tersebut.
c) Bidan mendorong ibu untuk memperkuat ikatan batin antra
ibu dan bayi (keluarga), pentingnya sentuhan
fisik,komunikasi, dan ransangan.
d) Bidan memberikan penyuluhan mengenai tanda-tanda bahay
baik bagi ibu maupun bayi dan rencana menghadapi keadaan
darurat.
b. Kunjungan II (Hari ke-8 sampai Hari ke-28)
1) Diet
Bidan memberikan informasi mengenai makanan yang
seimbang, banyak mengandung protein, makanan berserat dan
air sebanyak 8-10 gelas per hari untuk mendukung
laktasi,kebutuhan akan makanan yang mengandung zat besi,
suplement dan folat, serta vitamin A jika diindikasikan.
2) Kebersihan/perawatan diri sendiri
Bidan mengajurkan pasien untuk menjaga kebersihan diri,
terutama puting susu dan perineum.
3) Senam
Bidan mengajarkan senam kegel, serta senam perut yang
rinngan tergantung pda kondisi ibu dan tingkat diastasis.
4) Kebutuhan dan istirahat
Bidan menganjurkan untuk cukup tidur ketika bayi sedang
tidur, meminta bantuan anggota keluarga untuk mengurusi
pekerjaan rumah tangga.
5) Bidan mengkaji adanya tanda-tanda post-partum blues
6) Keluarga berencana
Pembicara awal tentang kembalinya masa subur dan
melanjutkan hbungan hubungan seksual setelah selesai masa
nifas, kebutuhan akan pengendalian kehamilan.
7) Tanda-tanda bahaya
Bidan memberitahu kapan dan bagaimana menghubungi bidan
jika ada tanda-tanda bahaya, misalnya pada ibu dengan riwayat
preeklamsia atu resiko eklmsia memerlukan penekanan pada
tanda-tanda bahaya dari preeklamsia/eklamsia.
8) Perjanjian untuk pertemuan berikutnya.
c. Kunjungan III (Hari ke-29 sampai Hari ke-42)
Pemeriksaan 4-6 minggu pascapartum sering kali terdiri atas
pemerksaan riwayat lengkap fisik dan panggul dalam. Setiap
catatan yang ada dalam kehamilan harus ditinjau.slain itu, hal lain
yang perlu dikaji pada saat kunjungan III yaitu sebagai berikut:
1) Penapisan adanya kontradiksi terhadap metode keluarga
berencana yang belum dilakukan.
2) Riwayat tambahan tentang periode waktu sejak peremuan
terakhir.
3) Evaluasi fisik dan panggul spesifik yang berkaitn dengan
kembalinya saluran reproduksi dan tubuh pda status tidak
hamil.
Secara ringkas, bidan menekankan topik pada hal-hal berikut ini:
a) Gizi : zat besi/folat kecukupan diet seperti yang di anjurkan
dan petunjuk untuk makan makanan yang bergizi.
b) Menentukan dan menyediakan metode dan alat KB.
c) Senam : rencana senam yang lebih kuat dan menyeluruh
setelah otot abdomen kembali normal.
d) Keterampilan membesarkan dan membina anak.
e) Rencana untuk asuhan selnjutnya.
f) Rencana untuk check-up bayi serta imunisasi.

4. Perubahan Sistem Reproduksi (Mansyur dkk,2014)


a. Uterus
1) Pengerutan Rahim (involusi)
Involusi merupakan sutu proses kembalinya uterus pada kondisi
sebelum hamil.
Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan
palpasi untuk meraba dimana TFUnya (tinggi fundus uteri)
a) Pada saat bayi lahir,fundus uteri setinggi pusat dengan berat
1000 gram.
b) Pada akhir kala 3,TFU teraba 2 jari dibawah pusat.
c) Satu minggu post partum,TFU teraba pertengahan pusat
simpisis dengan berat 500 gram.
d) 2 minggu post partum,TFU teraba diatas simpisis dengan berat
350 gram.
e) 6 minggu post partum fundus uteri mengecil (tidak teraba)
dengan berat 50 gram.
f) 8 minggu post partum fundus uteri sebesar normal dengan
berat 30 gram.
2) Lochia
Lochia adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas.
Lochia dibedakan menjadi 4 jenis berdasarkan warna dan waktu
keluarnya :
a) Lochia rubra/merah
Keluar pada hari pertama sampai hari keempat masa post
partum. Cairan yang keluar berwarna merah karena terisi darah
segar,jaringan sisa-sisa plasenta,dinding rahim,lemak bayi
lanugo(rambut bayi) dan mekonium.
b) Lochia sanguinolenta
Berwarna merah kecokelatan dan berlendir,serta berlangsung
dari hari keempat sampai hari ketujuh post partum.
c) Lochia serosa
Berwarna kuning kecokelatan karena mengandung
serum,leukosit,dan robekan atau laserasi plasenta. Keluar pada
hari ke 7 sampai hari ke 14.
d) Lochia alba/putih
Mengandung leukosit,sel desidua,sel epitel,selaput lendir
serviks,dan serabut jaringan yang mati. Berlangsung selama 2-
6 minggu post partum.
3) Laktasi
Laktasi dapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran
air susu ibu (ASI) yang merupakan makanan pokok terbaik bagi bayi
yang bersifat alamiah.
b. Serviks
Perubahan yang terjadi pada serviks ialah bentuk serviks agak menganga
seperti corong,segera setelah bayi lahir,disebabkan oleh corpus uteri yang
dapat mengadakan kontaksi,sedangkan serviks tidak berkontrasi sehingga
seolah-olah pada perbatasan antara corpus dan serviks berbentuk
semacam cincin.
c. Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan,serta peregangan yang sangat
besar selama proses melahirkan bayi.
d. Perineum
Segera setelah melahirkan,perineum menjadi kendor karena sebelumnya
teregang oleh tekanan bayi yang bergerak maju.
5. Adaptasi Psikologis (Dewi dkk,2011)
Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi yang harus
dijalani.Dorongan dan perhatian dari seluruh anggota keluarga lainnya
merupakan dukungan yang positif bagi ibu.Dalam menjalani adaptasi
setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase :
a. Fase taking in
Fase taking in yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari
pertama sampai hari kedua setelah melahirkan.Gangguan psikologis
yang mungkin dirasakan ibu pada fase ini adalah :
1) Kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan
tentang bayinya.
2) Ketidak nyamanan sebagai akibat dari perubahan fisik yang dialami
ibu.
3) Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya.
4) Suami atau keluarga yang mengkritik ibu tentang cara merawat
bayinya dan cenderung melihat saja tanpa membantu.
b. Fase taking hold
Fase taking hold adalah fase/periode yang berlangsung antara 3-10 hari
setelah melahirkan.Pada fase ini,ibu merasa khawatir akan ketidak
mampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi.
c. Fase letting go
Fase letting go merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran
barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah
dapat menyesuaikan diri,merawat diri dan bayinya,serta kepercayaan
dirinya sudah meningkat.
6. Kebutuhan dasar Ibu Masa Nifas (Rukiyah dkk,2011)
a. Nutrisi dan cairan,pada seorang ibu menyusui
Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari,makan dengan diet
berimbang untuk mendapatkan protein,mineral dan vitamin yang
cukup,minum sedikitnya 3 liter air setiap hari.
b. Ambulasi
Tujuan dari ambulasi dini adalah untuk membantu menguatkan otot-
otot perut dan dengan demikian menghasilkan bentuk tubuh yang
baik,mengencangkan otot dasar panggul sehingga mencegah atau
memperbaiki sirkulasi darah keseluruh tubuh.
c. Eliminasi: Bak/Bab
Diuresis yang nyata akan terjadi pada satu atau dua hari pertama
setelah melahirkan dan kadang-kadang ibu mengalami kesulitan untuk
mengosongkan kandung kemihnya karena rasa sakit,memar atau
gangguan pada tonus otot.
d. Kebersihan diri/perineum
Pada ibu nifas sebaiknya anjurkan kebersihan seluruh tubuh.Untuk
membersihkan daerah disekitar vulva terlebih dahulu dari depan
kebelakang anus.mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya
dua kali sehari.
e. Istirahat
Istirahat pada ibu selama masa nifas beristirahat cukup untuk
mencegah kelelahan yang berlebihan.kurang istirahat akan
mempengaruhi ibu dalam beberapa hal : mengurangi jumlah ASI yang
diproduksi,memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak
perdarahan.
f. Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya
kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu
tidak merasakna ketidaknyamanan,aman untuk memulai melakukan
hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
g. Keluarga Berencana
Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana
mereka ingin merencanakan tentang kelurganya.
Sebelum menggunakan metode KB,hal-hal yang harus dijelaskan
kepada ibu : bagaimana metode ini dapat mencegah kehamilan dan
efektivitasnya,kekurangannya,efek samping,bagaimana menggunakan
metode itu,kapan metode itu dapat mulai digunakan untuk wanita
pascasalin yang menyusui.

E. Keluarga Berencana
1. Pengertian
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau
melawan dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang
matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan.(Dewi dkk,2011)
Definisi Keluarga Berencana menurut WHO (World Health
Organization) adalah tindakan membantu individu atau pasangan suami
istri untuk mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah
anak dalam keluarga (Hartanto, 2010).

2. Tujuan Program KB (Arum dkk,2011)


Tujuan utama program KB nasional adalah untuk memenuhi
perintah masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang
berkualitas,menurunkan tingkat/angka kematian ibu bayi dan anak serta
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dalam rangka
membangun keluarga kecil berkualitas.
3. Macam-macam alat Kontrasepsi
a. Metode Alamiah
1) Metode Amenorea Laktasi (Arum dkk,2011)
Profil
a) Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI) secara
eksklusif,artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan
makanan atau minuman apapun lainnya.
b) MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila:
(1) Menyusui secara penuh (Full Breast Feeding) lebih
efektif bila pemberian > 8x sehari.
(2) Belum haid.
(3) Umur bayi kurang dari 6 bulan
c) Efektif sampai 6 bulan.
d) Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi
lainnya.

Keuntungan kontrasepsi
a) Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan
pascapersalinan.
b) Segera efektif
(1) Tidak menggangu senggama.
(2) Tidak ada efek samping secara sistemik.
(3) Tidak perlu pengawasan medis.
(4) Tidak perlu obat atau alat.
(5) Tanpa biaya.
Keuntungan Nonkontrasepsi
Untuk Bayi
a) Mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibody perlindungan
lewat ASI)
b) Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh
kembang bayi yang optimal.
c) Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air,susu
lain atau formula atau alat minum yang dipakai.
Untuk Ibu
a) Mengurangi perdarahan pascapersalinan.
b) Mengurangi risiko anemia.
c) Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi.

b. Metode Modern
1) Pil Progestin (Mini Pil) .(Dewi dkk,2011)
Metode ini cocok untuk digunakan oleh ibu menyusui yang
ingin memakai PIL KB karena sangat efektif pada masa
laktasi.Efek samping utama adalah gangguan perdarahan
(perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur).

Keuntungan :
a) Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
b) Pemakaian dalam dosis rendah.
c) Sangat efektif bila digunakan secara benar.
d) Tidak mengganggu hubungan seksual.
e) Tidak memengaruhi produksi ASI.
f) Kesuburan cepat kembali.
g) Nyaman dan mudah digunakan.
h) Sedikit efek samping.
i) Dapat dihentikan setiap saat.
j) Tidak memberikan efek samping estrogen.
k) Tidak mengandung estrogen.

Keterbatasan :
a) Hampir 30-60% mengalami gangguan haid.
b) Peningkatan atau penurunan berat badan.
c) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
d) Bila lupa satu pil saja,kegagalan menjadi lebih besar.
e) Payudara menjadi tegang,mual,pusing,dermatitis/jerawat.
f) Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100
kehamilan),tetapi risiko ini lebih rendah jika dibandingkan
dengan perempuan yang tidak menggunakan mini pil.

2) Suntikan / injeksi (Setiyaningrum dkk, 2014)

Keuntungan:

1. Sangat efektif.
2. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
4. Tidak memiliki pengaruh pada ASI.
5. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
6. Dapat digunakan oleh perempuan >35 tahun sampai
perimenopause.
7. Membantu menvegah kanker endometrium dan kehamilan
ektopik.
8. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
Keterbatasan:

a) Sering ditemukan gangguan haid, seperti: siklus haid yang


pendek atau memanjang, perdarahan yang banyak, perdarahan
yang bercak, tidak haid sama sekali.
b) Klien sangat brgantung pada tempat sarana pelayanan
kesehatan.
c) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
berikut.
d) Permasalahan BB meruapakan efek samping sering.
e) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
f) Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan
kepadatan tulang.

3) Implant (Dewi dkk,2011)


Efektif selama 5 tahun untuk norplant,3 tahun untuk
janeda,indoplant dan implanon.
Keuntungan
a) Daya guna tinggi,pelindungan jangka panjang (5 tahun)
b) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
c) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
d) Bebas dari pengaruh estrogen.
e) Tidak menganggu kegiatan sanggama.
f) Tidak menganggu produksi ASI sehingga aman dipakai pada
saat laktasi.
g) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Keterbatasan
a) Pada kebanyakan pemakai,dapat menyebabkan perubahan pada
pola haid berupa perdarahan bercak/spotting,hipermenorea
atau meningkatnya jumlah darah haid serta amenorea.
b) Timbul keluhan-keluhan seperti nyeri kepala,nyeri
dada,perasaan mual pening,pusing dan peningkatan/penurunan
berat badan.
c) Membutuhkan tindak pembedah minor.

4) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) (Meilani dkk, 2010).


Mekanisme Kerja
AKDR merupakan kontrasepsi yang dimasukan melalui
serviks dan dipasang didalam uterus.AKDR memiliki benang yang
menggantung sampai liang vagina.
Jenis AKDR
a) AKDR yang berkandungan tembaga, yaitu copper T (CuT
380A) dan nova T.
b) AKDR yang berkandungan hormon progesteron yaitu
Mirena.
c) Pada beberapa akseptor yang datang untuk melepas AKDR
yang telah dipakainya lebih dari 20 tahun,akan kita dapati
bentuk lipes loop (terbuat dari plastik).

Keuntungan
a) Efektif dengan segera yaitu setelah 14 jam dari pemasangan.
b) Reversibel dan sangat efektif.
c) Tidak mengganggu hubungan seksual.
d) Metode jangka panjang (8 Tahun).
e) Tidak mengganggu produksi ASI.
f) Dapat dipasang segera setelah melahirkan ataupun pasca
abortus.

Kerugian
a) Dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi panggul.
b) Perforasi uterus,usus dan kandung kemih.
c) Tidak mencegah infeksi menular seksual (IMS) termasuk
HIV/AIDS sehingga wanita yang memiliki peluang
promiskuitas (berganti-ganti pasangan) tidak
direkomendasikan untuk menggunakan alat kontrasepsi ini.
d) Adanya perdarahan bercak/spotting selama 1-2 hari pasca
pemasangan tetapi kemudian akan menghilang.
e) Klien tidak bisa memasang ataupun melepas sendiri.
f) Kemungkinan terlepasnya AKDR setelah pemasangan atau
selama pemakaian,sehingga akseptor harus mengecek
keberadaan AKDR dengan meraba dengan jari benang pada
liang vagina sewaktu-waktu (bila ada indikasi terlepasnya
AKDR) atau rutin pada akhir menstruasi.

c. Sterilisasi
1) Tubektomi (Arum dkk,2011)
Tubektomi adalah produser bedah sukarela untuk menghentikan
fertilitas (kesuburan) seorang perempuan.
Jenis
a) Minilaparotomi
b) Laparoskopi.
Mekanisme kerja
Dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong atau
memasang cincin),sehingga spermatidak dapat bertemu dengan
ovum.

Manfaat
Kontrasepsi
a) Sangat efektif
b) Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding)
c) Tidak bergantung pada faktor senggama.
d) Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko
kesehatan yang serius.
e) Pembedahan sederhana,dapat dilakukan dengan anestesi lokal.
f) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
g) Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada
produksi hormon ovarium).

Keterbatasan
a) Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini
tidak dapat dipulihkan kembali,kecuali dengan operasi
rekanalisasi.
b) Klien dapat menyesal di kemudian hari.
c) Risiko komplikasi kecil meningkat apabila digunakan anestesi
umum.
d) Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah
tindakan.
e) Dilakukan oleh dokter yang terlatih dibutuhkan dokter spesialis
ginekologi atau dokter spesialis bedah untuk proses laparoskopi.
f) Tidak melindungi diri dari IMS,termasuk HBV dan HIV/AIDS.
F. ASUHAN KEBIDANAN
1. Pengertian
Asuhan Kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.(Mangkuji dkk,2013)
Asuhan Kebidanan berdasarkan model medis juga diperlihatkan
pada diagram.Wanita akan dilihat dari kematangan usia kehamilannya
bukan dilihat sebagai individu yang memiliki pribadi yang unik dan
kebutuhan keluarga.(Salmiati dkk,2011)

2. Manajemen Asuhan Kebidanan


Menurut Depkes RI. Manajemen Kebidanan adalah metode dan
pendekatan pemecahan masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada individu,keluarga dan
masyarakat.
Menurut Hellen Varney Manajemen Kebidanan adalah proses
pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan bedasarkan teori
ilmiah,penemuan-penemuan,keterampilan dalam rangkaian/tahapan yang
logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.
(Mangkuji dkk,2013)

3. Proses Manajemen Kebidanan (Varney,1997)


Ada 7 langkah dalam Manajemen Kebidanan menurut Varney
dalam buku Mangkuji dkk,2013) :
a. Langkah I : Pengumpulan data dasar
b. Langkah II : Interpretasi data dasar
c. Langkah IV : Identifikasi kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera.
d. Langkah V : Perencanaan asuhan yang menyeluruh
e. Langkah VI : Pelaksanaan
f. Langkah VII : Evaluasi

4. Dokumentasi SOAP (Mangkuji dkk,2013)


Dokumentasi SOAP (Subjektif,Objektif,Assessment,Planning)
S: Subjektif
1) Pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis.
2) Berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien (ekspresi
mengenai kekhawatiran dan keluhannya)
3) Pada orang yang bisu,di belakang data diberi tanda “0” atau “X”
O: Objektif
1) Pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien.
2) Hasil pemeriksaan laboraturium/pemeriksaan diagnostik lain
3) Informasi dari keluarga atau orang lain.
A: Assessment
1) Pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan)
data subjektif dan objektif.
2) Diagnosis/masalah
3) Diagnosis/masalah potensial
4) Antisipasi diagnosis/masalah potensial/tindakan segera
P: Planning
Pendokumentasian tindakan (I) dan evaluasi (E),meliputi :
asuhan mandiri,kolaborasi,tes diagnostik/laboratorium,konseling dan
tindak lanjut (follow up).
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Masuk Tanggal, Jam : 18 April 2016 Jam 16:10 WIB


Di : Polindes Karang Anyar

Biodata Ibu Suami


Nama : Ny.N Tn.S
Umur : 38 Tahun 41 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA STM
Pekerjaan : IRT Bangunan
Alamat : Karang Anyar Karang Anyar
No Telepon/HP : +6282370209544

1. DATA SUBJEKTIF
. a. Kunjugan saat ini Kunjugan Pertama √ Kunjugan Ulang

Keluhan Utama : Ibu mengatakan susah tidur pada malam hari.

b. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali. Kawin pertama umur 20 tahun.Dengan suami sekarang 18
tahun.
c. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 13 tahun.Siklus 28 hari. Teratur/tidak Lama 6-7 Hari. Sifat
darah: encer/beku. Bau Khas. Flour albus ya/tidak. Dismenorroe ya/tidak
Banyaknya 3xganti pembalut. HPM 20-8-2015 HPL 27-5-2016
d. Riwayat kehamilan saat ini
1) Riwayat ANC
ANC sejak umur kehamilan 16 minggu. ANC di Poskesdes
Frekwensi : Trisemester I : 1 kali
Trisemester II : 1 kali
Trisemester III : 2 kali
2) Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan 18 minggu,
pergerakan janin dalam 24 jam terakhir > 10 kali
3) Keluhan yang dirasakan
Ibu mengatakan susah tidur pada dimalam hari
4) Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
Pola nutrisi Makan Minum
Frekuensi 3-4 kali 7-8 kali
Macam Nasi,ikan potong, Air mineral,
Tempe,tahu,sayur teh,jus dan
Mayur dan buah-buahan susu sekali-
kali
Jumlah 1 Porsi 5-8 gelas
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Pola eliminasi BAB BAK
Frekuensi 1-2 kali sehari 5-6 kali sehari
Warna Kuning kecoklatan Kuning Jernih
Bau Khas Khas
Konsenstrasi Lunak Cair
Jumlah Normal Normal
5) Pola aktivitas
Kegiatan sehari-hari : Mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti
biasanya.
Istirahat : Tidur siang ± 1 jam dan malam ± 5 jam
Seksualitas : Frekuensi tidak ada
Keluhan tidak ada
6) Personal Hygiene
Kebiasaan mandi 2 kali/hari
Kebiasan membersihkan alat kelamin : Setelah selesai BAK atau BAB
Kebiasaan mengganti pakaian dalam : Setiap basah dan selesai mandi
Jenis pakaian dalam yang digunakan : Katun
7) Imunisasi
TT 4 Tanggal 26 Januari 2016

e. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


G3 P2 Ab0 Ah2

Persalinan Nifas
Jenis BB
Hamil Komplikasi Laktasi Komplikasi
Tgl Umur Jenis Kelamin Lahir
ke Penolong
lahir kehamilan Persalinan
Ibu Bayi

21.4. 3200
1 40 mgg Spontan Bidan - - PR Ada -
2000 gr
18.9. 3200
2 40 mgg Spontan Bidan - - LK Ada -
2001 gr
3 S A A T I N I
f. Riwayat Kontrasepsi yang digunakan
Jenis
No Mulai Memakai Berhenti/Ganti Cara
Kontrasepsi
Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Alasan
1 Pil - Bidan Poskesdes - - - - -

g. Riwayat Kesehatan
1) Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit sistemik.
2) Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Tidak ada
3) Riwayat keturunan kembar
Tidak ada
4) Kebiasaan-kebiasaan
Merokok Tidak ada
Minum jamu –jamuan Tidak ada
Minum-minuman keras Tidak ada
Makanan/minuman pantang Tidak ada
Perubahan pola makan (termasuk nyidam, nafsu makan turun dan lain-
lain) Tidak ada

h. Keadaan Psiko sosial spiritual


1) Kelahiran ini : √ Diinginkan Tidak Diinginkan
2) Penerimaan Ibu terhadap tentang kehamilan dan keadaan sekarang
Ibu merasa senang dan menginginkan kehamilan ini.
3) Tanggapan Keluarga terhadap kehamilan
Keluarga saat senang dan bahagia karena akan hadir keluarga baru.
4) Ketaatan ibu dalam beribadah
Sholat sehari semalam 5 waktu
2. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis
2) Tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 78 Kali per menit
Pernafasan : 22 Kali per menit
Suhu : 36,60 C
3) TB : 150 cm
BB : sebelum hamil 56 Kg, BB sekarang 69 kg
LLA : 25 cm
4) Kepala dan leher
Edema wajah : Tidak ada
Cloasma gravidarum +/- : (-)
Mata : Konjungtiva merah muda,sklera putih tidak anemis.
Mulut : Bersih,tidak ada caries
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
Payudara
Bentuk : Simetris
Areola mamae : Hiperpigmentasi
Putting susu : Menonjol
Colostrum : Belum ada
5) Abdomen
Bentuk : Sesuai dengan umur kehamilan
Bekas luka : Tidak ada
Strie gravidarum: Ada
Palpasi Leopold
Leopold I : Pertengahan pusat dengan PX ,TFU 30 cm (34 Minggu)
Leopold II : Bagian kanan ibu teraba panjang,keras seperti papan,bagian
kiri ibu teraba bagian-bagian kecil seperti ekstermitas dan
letak punggung janin teraba disebelah kanan (PUKA)
Leopold III : Bagian bawah janin teraba keras bulat dan melenting dan
presentasi kepala.
Leopold IV : Belum masuk PAP
TBJ : 2635 gram
Auskultasi DJJ : Ada
Punctum maksimum : berada di sebelah kanan dibawah umbilikus
Frekwensi : 134 x/menit
6) Ekstermitas
Edema : Tidak ada
Varices : Ada
Reflek patela : Kanan Kiri (+)
7) Genetalia luar
Tanda Chadwich : Ada
Varices : Ada
Bekas luka : Tidak ada
Kelenjar bartholini : Ada
Pengeluaran : Tidak ada
8) Anus
Hemeroid : Tidak ada

b. Pemeriksaan panggul luar ( bila perlu )


Tidak dilakukan

c. Pemeriksaan Penunjang
HB : 11,5 gr%
3. ASSESSMENT
a. Diagnosis Kebidanan
Ny N umur 38 tahun G3 P2 A0 Ah2 umur kehamilan 34 minggu dengan
kehamilan normal.

b. Masalah
Ibu mengatakan susah tidur pada malam hari.

c. Kebutuhan
1) Pola istirahat yang cukup
2) Kurangi kerja terlalu berat
3) KIE tentang persiapan persalinan
4) KIE tentang tanda-tanda persalinan

d. Diagnosis Potensial
Tidak ada

e. Masalah Potensial
Tidak ada

f. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien


1) Mandiri : Memberikan konseling tentang tanda-tanda persalinan dan
persiapan persalinan.
2) Kolaborasi : Tidak ada
3) Merujuk : Tidak ada
4. PLANNING
Tanggal 18 April 2016 jam 16:10 WIB
a. Memberitahu ibu berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
bahwasannya kondisi ibu baik kesadaran composmentis.
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan keadaannya sekarang.
b. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup,siang ±2 jam dan malam ±6
jam agar tidak terjadi kelelahan pada ibu akibat susah tidur malam.
Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup.
c. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan seperti
Perdarahan vagina, Sakit kepala yang hebat, perubahan visual secara tiba-
tiba (pandangan kabur,rabun senja), nyeri abdomen yang hebat, bengkak
pada muka atau tangan, bayi kurang bergerak seperti biasanya.
Ibu mengerti apa yang disampaikan.
d. Memberikan konseling kepada ibu tentang persiapan persalinan, seperti
tempat persalinan, memilih tenaga kesehatan, biaya yang dibutuhkan,
pendamping, perlatan yang diperlukan untuk persalinan.
Ibu mengerti dan akan meminta keluarga untuk menyiapkan persiapan
yang dianjurkan oleh bidan.
e. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang jika tanda-tanda
persalinan muncul atau keluhan yang lain.
Ibu mengerti dan akan kembali ke tempat bidan jika ada keluhan dan
tanda-tanda persalinan yang muncul.
f. Mendokumentasikan kegiatan pemeriksaan dan hasilnya.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 15 Mei 2016 jam 16:40 WIB

1. DATA SUBJEKTIF
Ibu cemas karena ada varices dikaki dan didaerah genetalia luar.

2. DATA OBJEKTIF
a. Keadaan umum baik kesadaran composmentis
b. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
P : 78 kali permenit
R : 24 kali per menit
S : 36,7oC
Palpasi Leoplod
Leopold I : 3 jari dibawah prosesus xipedeus ,TFU
34 cm( 38 minggu).
Leopold II : Bagian kanan ibu teraba panjang, seperti papan,
bagian kiri ibu teraba bagian-bagian kecil, seperti
ekstermitas dan letak punggung berada disebelah
kanan
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras bulat dan
melenting dan presentasi kepala pada bagian
bawah janin.
Leopold IV : Sudah masuk PAP.
TBJ : 3565 gram.
Auskultasi DJJ : Ada
Frekwensi : 140 kali per menit
3. ASSESSMENT
a. Diagnosis kebidanan
Ny N usia 38 tahun G3 P2 A0 Ah2 umur kehamilan 38 minggu dengan
kehamilan normal.

b. Masalah

Ibu cemas karena ada varices dibagian kaki dan digenetalia luar

c. Kebutuhan
1) Beritahu ibu tentang keadaannya dan kehamilannya.
2) Beritahu dukungan pada ibu untuk tidak khawatir dan cemas karena
varices tersebut.
3) Beritahu ibu tentang menanggani varices

d. Diagnosa kebidanan
Kematian janin,perdarahan

e. Masalah potensial
Pecahnya pembuluh darah saat persalinan
Menghambat persalinan

f. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien


1) Mandiri : KIE tentang cara menanggani varices
2) Kolaborasi : -
3) Merujuk : -
4. PLANNING
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan fisik keadaan umum baik
Ibu sudah dilakukan pemeriksaan dan ibu sudah mengetahui hasil
pemeriksaan.
b. Memberikan dukungan dan motivasi agar ibu tidak merasa cemas dan
khawatir dengan varices yang dialaminya.
c. Memberitahu ibu tentang cara menanggani varices seperti Konsumsi
makanan sehat, hindari berdiri terlalul lama,hindari pemakaian bawah
yang terlalu ketat,mencukupi kebutuhan cairan tubuh, hindari memijat
diatas varices, hindari menggunakan sepatu hak tinggi.
Ibu paham akan hasil yang telah diberitahukan kepadanya cara
menanggani varices.
d. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan personal hygine pada daerah
genetalia dengan cara sering-sering mengganti pakaian dalam ketika basah
atau sudah lembab setiap hari dan jangan lupa jika membuang air kecil
cebok dari arah depan sampai belakang.
Ibu paham akan anjuran yang diberikan untuk personal hygiene alat
genetalia.
e. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang jika ada tanda-tanda
persalinan muncul yaitu jika perut terasa kencang,keluar lendir bercampur
darah atau keluar cairan ketuban.
Ibu akan melakukan kunjungan jika tanda persalinan muncul.
B. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

Masuk Tanggal, Jam : 26 Mei 2016 jam 06.00 WIB


Di : Di rumah

Biodata Ibu Suami


Nama : Ny. N Tn. S
Umur : 38 tahun 41 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA STM
Pekerjaan : IRT Bangunan
Alamat : Karang Anyar Karang Anyar
No Telepon/HP : +6282370209544

1. DATA SUBJEKTIF
a. Alasan masuk kamar bersalin
Ibu mengatakan cairan ketuban merembes.

b. KeluhanUtama
Ibu mengatakan cairan ketuban merembes.

c. Tanda-tanda persalinan
1) Kontraksi uterus sejak tanggal 26 Mei 2016 Jam
Frekwensi : 1 kali dalam 10 menit
Durasi : 15 detik
Kekuatan : Lemah
Lokasi ketidak nyamanan di pinggang dan perut
2) Pengeluaran pervagina
Lendir darah : Tidak
Air ketuban : Ada
Darah : Tidak

d. Riwayat sebelum masuk ruang bersalin


Air ketuban merembes.

e. Riwayat kehamilan saat ini


Menarche umur 13 tahun. Siklus 28 hari. Teratur. Lama 7 Hari. Sifat darah:
encer. Bau khas Flour albus tidak. Dismenorroe ya. Banyaknya 3 kali ganti
pembalut . HPM 20– 08– 2015 HPL 27–05–2016.
ANC Teratur, frekwensi 4 kali, di polindes Karang Anyar
Keluhan/komplikasi selama kehamilan
Merokok./Minum jamu jamuan tidak ada
Minum-minuman keras tidak ada
Imunisasi TT 4 : ya, tanggal 26 Januari 2016

f. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir >15 kali

g. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


G3 P2 A0 AH2

Persalinan Nifas
Hamil Komplikas Jenis BB
Tgl Umur Jenis Laktasi Komplikasi
ke Penolong i Kelamin Lahir
lahir kehamilan Persalinan
Ibu Bayi
21.04. 3.200 -
1 40 minggu Spontan Bidan - - PR Ada
2000 gr
18.09. 3.200
2 40 minggu Spontan Bidan - - LK Ada
2001 gr
3 S A A T I N I

h. Riwayat Kontrasepsi yang digunakan


Jenis
No Mulai Memakai Berhenti/Ganti Cara
Kontrasepsi

Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Alasan

1 Pil - Bidan Poskesdes - - - - -

i. Riwayat Kesehatan
1) Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
Tidak ada
2) Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Tidak ada
3) Riwayat keturunan kembar
Tidak ada

j. Makan terakhir tanggal 26 Mei 2016 jam 13:27 WIB jenis nasi,sayur tumis
wortel dan kol,2 potong tempe.
Minum terakhir tanggal 26 Mei 2016 jam 13.35 WIB jenis air mineral
k. Buang air besar terakhir tanggal 26 Mei 2016 jam 06:50 WIB
l. Buang air kecil terakhir tanggal 26 Mei 2016 jam 14:29 WIB
m. Istirahat/tidur dalam 1 hari terakhir tanggal 26 Mei 2016 jam 11.40 WIB
n. Keadaan psiko sosiol spritual/kesiapan menghadapi proses persalinan
1) pengetahuan tentang tanda-tanda proses persalinan ibu mengatakan
sudah mengetahui tanda-tanda persalinan karena sudah diberikan penkes
tentang tanda-tanda persalinan dan ibu juga sudah sedikit mengetahui
karena ini merupakan hamil yang ke 3.
2) Persiapan persalinan yang telah dilakukan ( pendamping ibu, biaya, dll)
ibu mengatakan sudah mempersiapkan pendamping yaitu suami dan
untuk biaya.
3) Tanggapan ibu dan keluarga terhadap proses persalinan yang dihadapi
Tanggapan ibu dalam proses persalinan ini senang tetapi agak cemas juga
karena takut terjadi yang tidak diiinginkan dan keluarga sangat senang
dengan proses persalinan ini.

2. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum baik kesadaran composmentis
2) Status emosional stabil
3) Tanda vital
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Nadi : 78 kali per menit
Pernafasan : 24 kali per menit
Suhu : 36, 60 C
4) TB : 150 cm
BB : Sebelum hamil 56 Kg, BB sekarang 69 kg
LLA : 25 cm
5) Kepala dan leher
Edema wajah : Tidak ada edama wajah
Cloasma gravidarum : Tidak ada
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih bersih
Mulut : Bersih, tidak terdapat caries
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
6) Payudara
Bentuk : Simetris
Putting susu : Menonjol
Colostrum : Ada
7) Abdomen
Bentuk : Sesuai usia kehamilan
Bekas luka : Tidak ada
Strie gravidarum: Ada
Palpasi Leopold
Leopold I : TFU 35 cm dan usia kehamilan 40 minggu.
Leopold II : Bagian kanan ibu teraba panjang, seperti papan,
bagian kiri ibu teraba bagian-bagian kecil, seperti
ekstermitas dan letak punggung berada disebelah kanan
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras bulat dan melenting
dan presentasi kepala pada bagian bawah janin.
Leopold IV : Sudah Masuk PAP.
TBJ : 3720 gram
Auskultasi DJJ : Ada
Punctum maksimum berada di sebelah kiri ibu 2 jari di bawah umbillikus
Frekwensi 134 kali permenit
His : Frekwensi : 1 kali dalam 10 menit
Durasi : 18 detik
Kekuatan : Lemah
Palpasi supra pubik : Tidak dilakukan
8) Punggung : Tidak ada kelainan punggung
9) Pinggang : Nyeri
10) Ekstermitas
Kekakuan otot dan sendi : Baik, tidak ada kelainan
Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Reflek patela : Kanan (+) dan kiri (+)
Kuku : bersih, tidak ada kerapuhan kuku atau jamur kuku
11) Genetalia luar
Tanda Chadwich : Ada
Varices : Tidak ada
Bekas luka : Tidak ada
Kelenjar bartholini : Ada, tidak ada pembengkan bartholini
Pengeluaran : Cairan ketuban
12) Anus
Hemeroid : Tidak ada hemoroid

b. Pemeriksaan dalam,
Tanggal 26 Mei 2016 Jam 06:00 WIB Oleh Bidan
VT : 2 cm

c. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 11,5 gr%

3. ASSESSMENT
a. Diagnosis Kebidanan
Ny. N usia 38 tahun G3 P2 AO AH2 usia kehamilan 40 minggu fase laten.

b. Masalah
Ibu merasa cemas karena air ketuban sudah merembes

c. Kebutuhan
1) Beritahu ibu tentang keadaannya
2) Menganjurkan ibu teknik relaksasi bila ada rasa sakit
3) Menganjurkan ibu untuk mobilisasi
4) Berikan dukungan motivasi kepada ibu
5) Menganjuran untuk makan dan minum

d. Diagnosis Potensial
1) Infeksi pada persalinan
2) Asfiksia pada bayi

e. Masalah Potensial
Menghambat kontraksi dan memperlama persalinan

f. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien


1) Mandiri :-
2) Kolaborasi : Tidak ada
3) Merujuk : Tidak ada

4. PLANNING
Tanggal 26 Mei 2016 Jam 06:00 WIB
a. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
nahwasanya kondisi ibu baik dan janin dalam keadaan baik yaitu letak
janin dengan posisi baik, janin tunggal, dan denyut jantung janin masih
ada. Ibu sudah di periksa dan ibu senang bahwasanya kondisi ibu dan
janin baik.
b. Memberitahu ibu dan keluarga tentang pemeriksaan fisik yang telah
dilakukan.
Ibu sudah diperiksa dan ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan fisiknya.
c. Memberitahu ibu dan keluarga pembukaaannya masih 2 cm belum bisa
dikatakan pembukaan.
Ibu dan keluarga mengerti bahwasaanya pembukaan belum ada.
d. Menganjurkan ibu teknik relaksasi ketika rasa sakit datang dengan cara
menarik nafas perlahan-lahan dan menghembuskanya secara perlahan-
lahan.
Ibu mengikuti anjuran yang diberikan untuk mengurangi rasa sakit.
e. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi atau berjalan-jalan di sekitar ruangan
agar proses penurunan kepala cepat.
Ibu mau menjalankan anjuran yang diberikan.
f. Memberikan motivasi dan dukungan agar ibu tidak perlu khawatir dan
cemas mengahadapi proses persalinan.
Ibu senang telah diberikan motivasi dan dukungan.
g. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan makan dan minum
kepada ibu agar ada tenaga untuk mengedan.
keluarga sudah mengerti dan mau menjalankan anjuran yang diberikan.
h. Menganjurkan ibu untuk melakukan persiapan persalinan seperti kain
bedong 3 buah, baju bayi, popok bayi, sarung tangan, sarung kaki, topi
bayi, handuk, cawat ibu 1 buah. Ibu mengerti anjuran yang diberikan.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 26 Mei 2016 jam 11:30 WIB
S : Ibu mengatakan mules lebih sering dan nyeri di bagian pinggang
O : Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 75 kali per menit
Pernafasan : 24 kali per menit
Suhu : 36,7oC
DJJ : 132 kali per menit
Pemeriksaan dalam VT: 4 cm,selaput ketuban (+)
ASSESSMENT
a. Diagnosa Kebidanan
Ny. N umur 38 tahun G3 P2 AO AH2 umur kehamilan 40 minggu dengan
kala I fase aktif.

b. Masalah
1) Nyeri di bagian pinggang
2) Ibu merasa cemas
3) Ibu merasa tidak nyaman

c. Kebutuhan
1) Beritahu ibu tentang kondisinya
2) KIE tentang proses persalinan
3) KIE tentang cara mengatur pola nafas saat mengedan
4) Berikan motivasi dan dukugan kepada ibu
5) Atur posisi ibu senyaman mungkin
6) Observasi dan pantau keadaan janin dan ibu
7) Persiapan alat

d. Diagnosa Portensial
Tidak ada

e. Masalah Potensial
Tidak ada

f. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien


1) Mandiri : Atur posisi ibu senyaman mungkin,pantau keadaan janin
dan ibu
2) Kolaborasi : Tidak ada
3) Merujuk : Tidak ada

PLANNING
a. Memberitahu kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaaan bahwa ibu
dan janin dalam keadaan baik.
Ibu dan keluarga senang dengan keadaanya sekarang
b. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan fisiknya .
Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan fisiknya
c. Mengingatkan ibu tentang teknik relaksasi denga menarik nafas panjang dari
hidung dan menghembuskan perlahan dari mulut dan istirahat jika tidak ada
his.
d. Menjelaskan pada ibu tentang fisiologis kala I yaitu : adanya nyeri hilang
timbul dan menjalar dari punggung ke perut bagian bawah akibat kontraksi
otot rahim yang mendorong bayi masuk rongga panggul. Nyeri perut makin
lama makin sering dan teratur , frekuensi BAK semakin sering dan ibu harus
mengeluarkan urinenya. Pembukaan jalan lahir sampai 10 cm. Bila sudah
ingin meneran dan tidak dapat di tahan lagi secara tiba-tiba segera katakan
kepada bidan.
e. Memberikan support mental dan dukungan kepada ibu untuk menghadapi
proses persalian.
Ibu telah mendapatkan support mental dan dukungan dari keluarga dan
bidan.
f. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin dengan menganjurkan ibu tidur
miring kiri atau kanan agar mempercepat proses persalinan.
Ibu mengikuti anjuran yang diberikan untuk tidur miring kiri.
g. Mengobservasi keadaan ibu dan janin meliputi, DJJ, his, dan nadi tiap 30
menit, pembukaan, tekanan darah, suhu tiap 4 jam/ bila tidak ada indikasi
dan memberitahukan kepada ibu dan keluarga hasil observasi.
Hasil pemeriksaan dalam :
1) Pada pukul 11:30 VT : 4 cm, portio elastis dan tipis,DJJ : 132 kali
permenit, nadi : 75 kali permenit, TD : 110/80 mmHg, suhu : 36,7oC dan
his 2 kali dalam 10 menit frekwensinya 25 detik.
2) Pada pukul 12:00 DJJ : 134 kali permenit, nadi 78 kali per menit, his 3 kali
dalam 10 menit frekwensinya 30 detik.
3) Pada pukul 12.30 DJJ : 136 kali per menit, nadi : 78 kali permenit, his 3
dalam 10 menit frekwensinya 35 detik.
4) Pada pukul 13:00 DJJ : 140 kali per menit, nadi : 78 kali per menit, his 4
kali dalam 10 menit frekwensinya 39 detik.
5) Pada pukul 13.30 DJJ : 143 kali per menit, nadi : 80 kali per menit, his 4
kali dalam 10 menit frekwensinya 45 detik.
6) Pada pukul 14.00 DJJ : 145 kali per menit, nadi : 75 kali per menit, his 4
kali dalam 10 menit frekwensinya 45 detik.
7) Pada pukul 14.30 DJJ : 148 kai per menit, nadi : 75 kali permenit, his 4
kali dlam 10 menit frekwensinya 48 detik.
8) Pada pukul 15.00 DJJ : 150 kali per menit, nadi : 80 kali per menit, his 5
kali dalam 10 menit frekwensinya 50 detik.
9) Pada pukul 15.30 DJJ : 153 kali per menit, nadi : 80 kali per menit, Nadi :
110/70 mmhg,suhu : 36,8ºc, his 5 kali dalam 10 menit frekwensinya 50
detik.
10) Pada pukul 16.00 DJJ : 155 kali per menit, nadi : 80 kali per menit, his 5
kali dalam 10 menit frekwensinya 50 detik pembukaan serviks lengkap 10
cm.
Ibu sudah tau hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dengan pemantauan.
h. Mempersiapakan partus set dan kelengkapanya, alat telah lengkap.
i. Mendokumentasikan pada patograf tentang kala I fase aktif.
CATATAN PERKEMBANGAN
KALA II Tanggal 26 Mei 2016 jam 16.00 WIB

1. DATA SUBJEKTIF
a. Ibu mengatakan nyeri perutnya bertambah dan semakin kuat.
b. Ibu merasa dorongan yang kuat untuk meneran saat timbul kontraksi dan
ibu merasa ingin BAB.

2. DATA OBJEKTIF
a. Keadaan umum baik kesadaran composmentis
b. Pemeriksaan fisik:
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Nadi : 80 kali per menit
Pernafasan : 26 kali per menit
Suhu : 36,7oC
His 5 kali dalam 10 menit
Frekwensi 50 detik
Dari hasil pemeriksaan dalam portio tidak teraba lagi, pembukaan sudah
lengkap 10 cm, perenium tampak menonjol anus terbuka dan DJJ 155 kali
per menit.

3. ASSESSMENT
a. Diagnosa kebidanan
Ny. N umur 38 tahun G3 P2 AO AH2 umur kehamilan 40 minggu dengan
kala II.

b. Masalah
Ibu merasa cemas menghadapi proses persalinan ini
c. Kebutuhan
1) Ajari ibu cara mengedan
2) Berikan support mental dan dukungan kepada ibu

4. PLANNING
a. Memberitahukan kepada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap , keadaan
janin baik DJJ : 155 kali per menit. Ibu telah mengetahui hasil
pemeriksaanya.
b. Melihat tanda gejala kala II : ada dorongan yang kuat untuk meneran,
tekanan pada anus, perenium menonjol, vulva dan vagina terbuka. Vulva
dan vagina telah di buka.
c. Menyiapakan alat dan obat untuk pertolongan persalinan. Persiapan alat
sudah dilakukan.
d. Membantu ibu mengatur posisi senyaman mungkin salah satunya posisi
dorsal recumbent, kedua tangan di merangkul paha dan ditarik kearah
samping perut. Ibu dalam posisi dorsal recumbent.
e. Memakai handscoo. sudah dipakai
f. Memimpin meneran saat ada dorongan yang kuat uuntuk meneran.ibu
mengikutinya
g. Apabila kepala bayi sudah nampak divulva dengan berdiameter 5-6 cm
lindungi perenium dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain dan
tangan satu lagi di kepala bayi untuk keluar secara perlahan-lahan
menganjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernafas cepat saat
mengeluarkan bayi.
h. Memeriksa lilitan tali pusat tunggu kontraksi berikut sehingga terjadi
putaran paksi luar
i. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar pegang secara biparental.
j. Menariknya dengan lembut ke arah anterior untuk mengeluarkan bahu atas
dan menarik dengan lembut ke arah atas untuk mengeluarkan bahu
posterior, lalu lakukan sanggah susur untuk mengeluarkan badan dan kaki.
k. Bayi lahir spontan pervaginam pada tanggal 26 Mei 2016 jam 16:20 WIB
dengan Jenis kelamin: Perempuan, berat badan bayi: 3100 gram, panjang
badan bayi 50 cm lingkar kepala bayi 32 cm lingkar dada bayi 36 cm LLA
bayi 9 cm tidak ada cacat bawaan bayi.
l. Melakukan penilaian sepintas pada bayi meliputi, tangisan warna kulit,
tonus otot, dan refleks bayi.
m. Mengikat pada 3 cm dari pusar bayi dan klem kedua 2 cm dari klem
pertama. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
gunting dan memotong tali pusat diantara dua klem tersebut.
n. Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain bersih
dan kering.
o. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin tunggal. Janin tunggal.

CATATAN PERKEMBANGAN
KALA III Tanggal 26 Mei 2016 jam 16:35 WIB

1. DATA SUBJEKTIF
a. Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya
b. Ibu masih tampak masih terasa sakit dan mules

2. DATA OBJEKTIF
a. Keadaan umum baik kesadaran composmentis
b. Pemeriksaan fisik
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Pernafasan : 20x/m
Nadi : 80x/m
Suhu : 36,8˚C
TFU : setinggi pusat
Kontraksi : baik, kuat dan keras plasenta belum lahir.
c. Kontraksi kuat plasenta belum lahir adanya tanda-tanda perlepasan
plasenta seperti perubahan bentuk dan tinggi fundus,adanya semburan
darah, tali pusat memanjang

3. ASSESSMENT
a. Diagnosa kebidanan
Ny. N umur 38 tahun P3 AO AH3 dengan fase aktif kala III.

b. Masalah
Ibu masih tampak sakit dan cemas plasenta belum lahir

c. Kebutuhan
Manajemen aktif kala III

4. PLANNING
a. Melakukan massae fundus uteri untuk memastikan janin tunggal
b. Memberitahu ibu bahwa akan di suntik oksitosin 10 UI secara IM pad 1/3
paha atas bagian luar. Ibu sudah mengetahui dan mau di suntik oksitosin.
c. Melakukan peregangan tali pusat terkendali dengan cara memindahkan
klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm d vulva.
d. Melakukan peregangan tali pusat dengan tangan kanan sedangkan tangan
kiri melakukan masase pada uteus dengan cara menekan uterus kearah atas
dan belakang (dorso kranial) dengan hati-hati untuk membantu mencegah
terjadinya inversio uteri setelah plasenta tampak di intoritus vagina
lahirkan plasenta dengan kedua tangan dengan hati-hati memutar searah
jarum jam hingga plasenta terpilin, dan melahirkan plasenrta tersebut.
e. Memeriksa plasenta lengkap atau tidak,lakuakan massae uterus hingga
fundus berkontraksi. Plasenta lahir lengkap jam 16.35 WIB panjang tali
pusat kurang lebih 50 cm , kontaksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat.
f. Mengobservasi perdarahan, mengecek ada/tidaknya laserasi, mengecek
kontraksi uterus dan vital sign. Tidak ada laserasi.

CATATAN PERKEMBANGAN
KALA IV Tanggal 26 Mei 2016 jam 18:35 WIB

1. DATA SUBJEKTIF
Ibu merasa lemas dan juga merasakan lega karena persalinan berjalan normal
dan lancar

2. DATA OBJEKTIF
a. Keadaan umum baik kesadaran composmentis
b. Pemeriksaan fisik
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 78 kali per menit
Pernafasan : 24 kali per menit
Suhu : 36,6oC
c. Abdomen
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi uterus : baik
d. Genetalia
Pengeluaran : lochea rubra yang berisi darah segar
Laserasi : tidak ada
3. ASSESSMENT
a. Diagnos kebidanan
Ny. N umur 38 tahun P3 AO Ah3 dengan kala IV post partum.

b. Masalah
Ibu merasa lemas

c. Kebutuhan
Memberikan minum

4. PLANNING
a. Melakukan massase uterus. Massase uterus sudah dilakukan
b. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, bahwa ibu dalam keadaan baik, tidak
terdapat luka laserasi perenium.
c. Membersihkan ibu setelah semua tindakan selesai dilakukan dan pakaikan
cawat. Ibu telah di bersihkan dan dipakaikan cawat.
d. Memeriksa kontraksi uterus. Uterus teraba keras dan bundar.
e. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan ibu dengan memberikan makanan
bergizi dan minum air mineral hangat atau teh hangat. Ibu telah diberikan
makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan ibu.
f. Mengobservasi KU ibu, perdarahan, kontraksi, dan TFU 15 menit pada
jam pertama dan 30 menit pada jam kedua.
g. Memberikan ibu therapy obat seperti amoxcillin 3x1, asam metafanamat
3x1, sahabion 1x1 dan ditambahkan 2 kapsul vitamin A, vitamin A
diminum 1 jam setelah persalinan dan 4 jam sesudah yang pertama.
h. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan pada patograf. Patograf telah
diselesaikan.
C. ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

Masuk Tanggal, Jam : 26 Mei 2016 Jam 16:20 WIB


Di : Rumah

Biodata Ibu Suami


Nama : Ny. N Tn. S
Umur : 38 tahun 41 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA STM
Pekerjaan : IRT Bangunan
Alamat : Karang Anyar Karang Anyar
No Telepon/HP : +6282370209544 -

1. DATA SUBJEKTIF
a. Riwayat Antenatal
P3AOAH3 Umur kehamilan 40 minggu
Riwayat ANC : Teratur 4x di polindes oleh bidan
Imunisasi TT : 1 Kali
TT 4 tanggal 26 Januari 2016
Kenaikan BB : 13 Kg
Keluhan saat hamil : Trimester pertama ibu mengatakan pusing,mual
Trimester ketiga susah tidur pada malam hari.
Penyakit selama hamil : Tidak ada
Kebiasaan Makan : 3 kali sehari, teratur, jenisnya nasi, ikan, tempe, tahu,
telur, sayur-sayuran.
Obat/Jamu : Tidak mengkonsumsi obat/jamu
Merokok : Tidak merokok
Komplikasi Ibu : Tidak ada komplikasi selama kehamilan
b. Riwayat Intranatal
Lahir tanggal 26 Mei 2016 jam 16:20 WIB
Jenis persalinan : Spontan
Penolong : Bidan Desa
Lama persalinan : Kala I 10 jam - Menit
Kala II - jam 20 Menit
Komplikasi
1) Ibu : KPD (Ketuban Pecah Dini)
2) Janin : Tidak ada
c. Keadaan bayi baru lahir
BB/PB lahir : 3100 gram/50 cm
Nilai APGAR : 1 menit/5 menit/10 menit : 7/8/9
No Kriteria 1 menit 5 menit 10 menit
1 Denyut Jantung 2 2 2
2 Usaha nafas 1 2 2
3 Tonus otot 1 1 1
4 Reflek 1 1 2
5 Warna Kulit 2 2 2
TOTAL 7 8 9

Caput succedaneum : Tidak ada


Cepal haematoma : Tidak ada
Cacat bawaan : Tidak ada
Resusitasi : Rangsangan : Ya
Penghisapan lender : Ya
Ambu bag : tidak - liter/menit
Massae jantung : tidak - liter/menit
Intubasi Endotrakheal: tidak
O2 : tidak - liter/menit

2. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
1) Pernafasan : 46 kali per menit
2) Warna kulit : Merah
3) Denyut jantung : 134 kali per menit
4) Suhu aksiler : 36,6oC
5) Postur dan Gerakan: Aktif
6) Tonus otot/tingkat : Simetris
7) Kesadaran : Compos mentis
8) Ekstremitas : Baik
9) Tali Pusat : Bersih, tidak ada perdarahan
10) BB sekarang : 3100 gram
b. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala : Simetris, tidak terdapat caput seccedaneum
2) Muka : Simetris atau normal
3) Mata : Normal, konjungtiva merah muda, skelera tidak
ikterik.
4) Telinga : Normal, daun telinga terbentuk sempurna, dan tidak
ada kelainan
5) Hidung : Normal,memiliki 2 lubang pada 1 hidung
6) Mulut : Normal, tidak ada terjadi bibir sumbing
7) Leher : Normal, Tidak ada pembengkan kelenjar limfa
8) Klavikula : Normal, tidak terjadi fraktur
9) Lengan tangan : Normal, jumlah jari lengkap, tidak adanya
polidaptili dan sidaktili
10) Dada : Simetris, tidak ada kelainan
11) Abdomen : Simetris
12) Genetalia : Perempuan (Labia mayora sudah menutupi labia
minora)
13) Tungkai dan kaki : Simetris, jumlah jari-jari kaki lengkap, tidak ada
kelainan
14) Anus : Normal,tidak ada kelainan
15) Punggung : Normal
c. Reflek: Moro : Baik, bayi bila diangkat memperlihatkan
gerakan seperti memeluk
Rooting : Baik, bayi mencari benda yang ditempelkan
dipipinya.
Walking : Baik, saat telapak kaki bayi disentuh dan jari
akan bergerak-gerak
Sucking : Baik,bayi menghisap dengan kuat
Tonicneck : Ada,bayi dapat mengerakan kepala
d. Antropometri : PB : 50 cm
LK : 32 cm
LD : 36 cm
LLA : 9 cm
e. Eliminasi Miksi
Mekonium : Ada

3. ASSESSMENT
a. Diagnosis Kebidanan
Bayi baru lahir spontan berat badan 3100 gram dengan 1 jam pertama

b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
1) Pemotongan tali pusat
2) Jaga kehangatan bayi
3) Atur posisi bayi
4) Isap lendir
5) Rangsangan taktil
6) Berikan obat tetes mata pada bayi
7) Berikan Vit K1

d. Diagnosis potensial
Tidak ada

e. Masalah potensial
Tidak ada

4. PLANNING
Tanggal 26 Mei 2016 jam 17.20 WIB
a. Memberitahukan pada ibu hasil pemeriksaan bayi saat ini baik.
Ibu mengerti akan hasil pemeriksaan bayinya.
b. Menjaga kehangatan bayi dengan cara membungkus bayi pada kain yang
bersih dan kering.
c. Mengatur posisi bayi setengah ekstensi.
d. Melakukan penghisapan lendir bayi dari mulut dengan kedalaman kurang
dari 5 cm kemudian hidung dengan kedalaman 3 cm.
e. Melakukan rangsangan taktil dengan cara menyentil bagian tapak kaki
kanan dan kiri lalu mengusap-usap bagian punggung bayi.
f. Setelah satu jam melakukan pemeriksaan antropometri meliputi
Memberikan injeksi vitamin K1 secara intramuscular pada paha luar
sebelah kiri.
Vitamin K1 sudah diberikan.
g. Memberikan tetes mata gentamicin 0,1 mg. tetes mata sudah diberikan.
h. Mempertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat dengan cara
membedong bayi dan menunda memandikan bayi setidaknya 6 jam setelah
bayi lahir.

CATATAN PERKEMBANGAN
KN 1 Tanggal 27 Mei 2016 jam 09.10 WIB (kunjungan neonatus pertama 6-48
jam)

1. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayinya sering menangis karena ASI nya masih sedikit.

2. DATA OBJEKTIF
a. Keadaan umum baik kesadaran composmentis
b. Tanda vital-vital:
Pernafasan : 40 kali per menit
Denyut jantung : 134 kali per menit
Suhu : 36,7oC
c. Tonus otot : Aktif
d. Warna : kemerah-merahan
e. Mata : Sklera putih.
f. Tali pusat : Tidak ada perdarahan dan tali pusat masih
terbungkus dengan kasa
g. Reflek dan gerakan : Baik
h. Eliminasi miksi : Ada
Mekonium : Ada
i. Berat badan : 3100 gram
j. PB : 50 cm
3. ASSESSMENT
a. Diagnosa Kebidanan
Bayi lahir spontan hari pertama dengan keadaan umum baik.

b. Masalah
ASI ibu belum banyak.

c. Kebutuhan
1) Mandikan bayi
2) KIE tentang perawatan tali pusat
3) KIE tentang menyusui
4) Pemberian imunisasi HB0

4. PLANNING
a. Memberitahukan kepada ibu tentang keadaaan bayi baik kesadaran
composmentis
Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan fisik bayinya.
b. Memandikan bayi dengan air hangat, mengeringkan bayi, dan menutup tali
pusat dengan menggunakan kasa steril, dan memakaikan baju bayi,
membedong bayi dan memberikan bayi kepada ibu untuk di susui. Ibu
akan menyusui bayinya.
c. Memberitahukan kepada ibu tentang perawatan tali pusat
1) Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan cara membedong bayi dan
mentupi kepala bayi dengan kan atau topi bayi.
2) Mencegah infeksi yaitu perawatan tali pusat dengan cara bersihkan tali
pusat jika kotor dengan kain berisi air hangat kemudian bungkus lagi
dengan menggunakan betadine sedikit dan tutupi pakai kasa steril. Ibu
sudah mengetahui dan mau mennjalankan anjuran yang diberikan.
d. Menganjurkan ibu untuk sesering mungkin menyusui bayinya paling
sedikit 8 kali sehari dengan menggunkan payudara kiri atau kanan secara
bergantian, atau bisa juga memberikan ASI tanpa jadwal atau sesering
mungkin, susui sampai payudara tersa kosong, lalu pindahkan ke payudara
sisi lainnya kemudian sendawakan bayi. Ibu sudah menjalankannya dan
ibu sudah mengerti.
e. Memberikan imunisasi Hb0 dengan cara menyuntikan hepatitis B0 di paha
luar 1/3 bagian atas sebelah kanan. Sudah diberikan Hb0.
f. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk menjemur bayinya dipanas matahari
pagi jam 7-9 pagi selama ±10 menit agar tidak terjadi ikterus pada bayi.
Ibu atau keluarga bersedia melakukan anjuran yang diberikan.
g. Memberitahukan kepada ibu untuk menjaga personal hyigene bayi ketika
bayi BAB dan BAK segera mungkin untuk menggantikannya.

CATATAN PERKEMBANGAN
KN 2 Tanggal 31 Mei 2016 jam 08.15 (kunjungan neonatus hari kedua 3-7 hari)

1. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayinya tidak terlalu rewel lagi karena ASI sudah banyak.

2. DATA OBJEKTIF
a. Keadaan umum baik kesadaran composmentis
b. Tanda-tanda vital :
Pernafasan : 37 kali per menit
Denyut jantung : 136 kali per menit
Suhu : 36,6oC
c. Tonus otot : Aktif
d. Reflek dan gerakan : Baik
3. ASSESSMENT
a. Diagnosis potensial
Bayi lahir spontan umur 5 hari dengan berat badan 3000 gram keadaan
umum baik.

b. Masalah
Tidak ada

c. Kebutuhan
1) Mandikan bayi
2) Perawatan tali pusat

d. Diagnosa potensial
Tidak ada

e. Masalah potensial
Tidak ada

4. PLANNING
a. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
fisiknya yaitu Keadaan umum baik kesadaran composmentis
Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan fisik bayinya.
b. Memandikan bayi dengan air hangat, mengeringkan bayi, dan menutup tali
pusat dengan menggunakan kasa steril, jangan dibubuhin apa pun ditali
pusat tersebut dan memakaikan baju bayi, membedong bayi dan
memberikan bayi kepada ibu untuk di susui. Ibu akan menyusui bayinya.
c. Mengingatkan kepada ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin
menyusui bayinya paling sedikit 8 kali sehari dengan menggunakan
payudara kiri atau kanan secara bergantian, atau bisa juga memberikan
ASI tanpa jadwal atau sesering mungkin, susui sampai payudara tersa
kosong, lalu pindahkan ke payudara sisi lainnya kemudian sendawakan
bayi. Ibu sudah menjalankannya dan ibu sudah mengerti.
d. Memberitahukan kepada ibu untuk menjaga personal hygiene bayi ketika
bayi BAB dan BAK segra mungkin untuk menggantikannya.

CATATAN PERKEMBANGAN
KN 3 Tanggal 8 Juni 2016 Jam 10:16 WIB (kunjungan neonatus hari ketiga 8-28
hari)

1. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayinya sehat dan sudah aktif.

2. DATA OBJEKTIF
a. Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan fisik yang telah
dilakukan yaitu :
1) Keadaan umum baik kesadaran composmentis
2) Tanda-tanda vital :
Pernafasan : 37 kali per menit
Denyut jantung : 135 kali per menit
Suhu : 36,6oC

3. ASSESSMENT
a. Diagnosa Kebidanan
Bayi lahir spontan umur 13 hari dengan keadaan umum baik.

b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
Mandikan bayi

d. Diagnosa potensial
Tidak ada

e. Masalah potensial
Tidak ada

4. PLANNING
a. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
fisiknya bahwa keadaan umum baik kesadaran composmentis
Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan fisik bayinya.
b. Memandikan bayi dengan air hangat, mengeringkan bayi, memakaikan
baju bayi, membedong bayi dan memberikan bayi kepada ibu untuk di
susui. Ibu akan menyusui bayinya.
c. Mengingatkan kepada ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin
menyusui bayinya paling sedikit 8 kali sehari dengan menggunakan
payudara kiri atau kanan secara bergantian, atau bisa juga memberikan
ASI tanpa jadwal atau sesering mungkin, susui sampai payudara tersa
kosong, lalu pindahkan ke payudara sisi lainnya kemudian sendawakan
bayi.
Ibu sudah menjalankannya dan ibu sudah mengerti.
d. Memberitahukan kepada ibu untuk menjaga personal hygiene bayi ketika
bayi BAB dan BAK segra mungkin untuk menggantikannya.
Ibu paham dan akan melakukannya.
D. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

Masuk Tanggal, Jam : 27 Mei 2016 jam 10.00 WIB


Di : Rumah

Biodata Ibu Suami


Nama : Ny. N Tn. S
Umur : 38 tahun 41 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA STM
Pekerjaan : IRT Bangunan
Alamat : Karang Anyar Karang Anyar
No Telepon/HP : +6282370209544

1. DATA SUBJEKTIF
a. Alasan masuk rumah sakit
Ibu mengatakan ketuban sudah merembes.

b. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali. Kawin pertama umur 20 tahun.
Dengan suami sekarang 18 tahun

c. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 13 tahun. Siklus 28 hari. Teratur. Lama 7 Hari. Sifat
darah: encer. Bau khas Flour albus ada. Dismenorroe tidak. Banyaknya 3
kali ganti pembalut . HPM 20–08–2015 HPL 27-05-2016
d. Riwayat kehamilan, Persalian dan nifas yang lalu
P3 A0 AH3

Persalinan Nifas
Hamil Jenis BB Laktasi Komplika
Tgl Umur Jenis Komplikasi
ke Penolong Kelamin Lahir si
lahir kehamilan Persalinan
Ibu Bayi
1 21.04. 40 minggu Spontan Bidan - - PR 3200 ada -
2000 gr
2 18.09. 40 minggu spontan Bidan - - LK 3200 ada -
2001 gr
3 26.05. 40 minggu spontan Bidan - PR 31000 ada
2016 gr

e. Riwayat Kontrasepsi yang digunakan


Jenis
No Mulai Memakai Berhenti/Ganti Cara
Kontrasepsi

Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Alasan

1 Pil - Bidan Poskesdes - - - - -

f. Riwayat Kesehatan
1) Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
Tidak ada
2) Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Tidak ada
g . Riwayat Kehamilan dan Persalinan Terakhir
Masa Kehamilan : 40 Minggu.
Tempat persalinan : Di rumah, Penolong : Bidan Poskesdes
Jenis Persalinan : Spontan
Atas indikasi : Tidak ada
Komplikasi
a. Partus lama : jam -
b.KPD : jam 06.00
Plasenta : Lengkap
a.Lahir : spontan
b.Ukuran/Berat : ±500gram
c. Tali Pusat : Panjang ±50 cm, Insersio : tidak ada
d. Kelainan : tidak ada
Perineum :
Ruptur (derajat 1/2/3 totalis )
Episiotomi tidak dilakukan
Jahitan dalam tidak ada
Jahitan Luar tidak ada
Jahitan Jeluljur tidak ada

Perdarahan : Kala I ±10 cc


Kala II ±60 cc
Kala III ±80 cc
Kala IV ±100 cc

Tindakan lain : Infus RL 20 tts/i


Transfusi darah tidak diperlukan
Lama persalinan : Kala I 10 jam - menit
Kala II - jam 20 menit
Kala III - jam 15 menit
Kala IV 2 jam - menit
h. Keadaan bayi baru lahir
Lahir tanggal 26 Mei 2016 jam 16:20 WIB
Masa gestasi : 40 minggu
BB/PB lahir : 3100 gram / 50 cm
Nilai APGAR : 1 Menit/5 menit/ 10 menit: 7/8/9
Cacat bawaan : Tidak ada
Rawat Gabung : ya
i. Riwayat post partum
Ambulansi : Ada
Pola makan : ibu sudah makan dengan porsi sedang setelah 2 jam siap
persalinan dengan jenis nasi, sayur bayam, tempe, dan
minum air mineral hangat beserta susu hangat.
Pola tidur : ibu sulit untuk tidur ketika siap persalinan dan waktu tidur
ibu ±6 jam
Pola eliminasi
1) BAB : ibu belum BAB setelah siap melahirkan
2) BAK : ibu sudah BAK
Pengalaman menyusui : ibu mengatakan sudah berpengalaman dengan anak
pertama dan kedua.
Pengalaman waktu melahirkan : ibu mengatakan sudah berpengalaman
karena ini merupakan anak yang ketiga.
Pendapat ibu tentang bayinya : ibu mengatakan senang dengan kelahiran
bayinya
Lokasi ketidaknyamanan : perut
j. Keadaan Psiko Sosial Spiritual
1) Kelahiran ini :  Diinginkan Tidak Diinginkan

2) Penerimaan Ibu terhadap kelahiran bayinya


Ibu mengatakan sangat menrima kelahiran bayinya
3) Tinggal serumah dengan
Ibu tinggal serumah dengan suami.
4) Orang terdekat Ibu
Ibu kandung dan suami.
5) Tanggapan Keluarga terhadap kelahiran bayinya
Keluarga mengatakan sangat senang atas kelahiran bayinya
6) Pengetahuan Ibu tentang masa nifas dan perawatan bayi
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang masa nifas dan perawatan
bayi
7) Rencana perawatan bayi
Ibu mengatakan ingin merawat bayinya sendiri dan dibantu oleh
keluarga.Bayi selalu berada di dekat ibu (rooming in)
k. Keluhan sekarang
Ibu mengatakan perut masih mules

2. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum baik kesadaran composmentis
2) Status emosional : stabil
3) Tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 75 kali per menit
Pernafasan : 21 kali per menit
Suhu : 36,7oC
4) BB/TB : 69 kg/150 cm
5) Kepala dan leher
Edema wajah : Tidak ada
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih bersih
Mulut : Bersih, tidak ada carries
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar teroid
6) Payudara
Bentuk : Simetris
Benjolan : Tidak ada
Puting susu : Menonjol
Keluhan : Tidak ada
7) Abdomen
Dinding perut : Adanya strie pada dinding perut
Bekas luka : Tidak ada
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi Uterus : Ada
Kandung Kemih : Kosong
8) Ekstremitas
Edema : Kaki kanan dan kiri ada mengalami pembengkakan
Varices : Tidak ada
Reflek patella : Kanan (+) dan kiri (+)
Kuku : Bersih, tidak ada rapuh pada kuku
9) Genetalia luar
Udem : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Perineum : Tidak ada luka jahitan
Jahitan : Tidak ada
Pengeluaran lokhea : Lokhea rubra warna merah kehitaman.
10) Anus : Tidak ada Hemorid
3. ASSESSMENT
a. Diagnosa Kebidanan
Ny. N umur 38 tahun P3 AO AH3 post partum hari ke 1 dengan keadaan
umum baik.

b. Masalah
Kaki dan tangan bengkak.

c. Kebutuhan
1) KIE kebutuhan dasar nifas
2) KIE tentang ASI esklusif
3) KIE tentang cara mengurangi bengkakan dikaki dan ditangan.

d. Diagnosa Potensial
Tidak ada

e. Masalah Potensial
Tidak ada

f. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien


1) Mandiri : Memberikan konseling
2) Kolaborasi
3) Merujuk

4. PLANNING
KF 1 Tanggal 27 Mei 2016 Jam 10.00 WIB (1-7 postpartum)
a. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan fisik saat ini yaitu
keadaan umum baik kesadaran composmentis
Ibu sudah diberitahu tentang hasil pemeriksaan fisiknya.
b. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI saja tanpa tambahan makanan
atau minuman lainnya sampai 6 bulan (ASI EKSLUSIF).Manfaat
pemberian ASI : ibu dapat kembali kebadan asalnya,tidak perlu bekalan
susu formula ketika keluar,mengeratkan hubungan ibu dan
anak,mengurangi masalah alergi, dan ASI dapat menjadi antibodi alami
tubuh bayi terutama yang berhubungan dengan penyakit infeksi.
Ibu mengerti dan akan memberikan ASI Ekslusif pada bayinya.
c. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene bila basah pakaian
dalam segera diganti.
Ibu mengerti dan melaksanakannya.
d. Memberitahu ibu cara mengatasi bengkak pada kaki pasca persalinan yaitu
luangkan waktu untuk melakukan perengangan dengan cara berdiri dan
berjalan-jalan kecil disekitar rumah,hindari duduk terlalu lama,atur dan
tinggikan posisi kaki sebaiknya letakkan ganjalan untuk meletakan kaki
agar posisi telapak kaki menjadi lebih tinggi dari pada pantat,hindari
menyilang kaki sewaktu duduk,jangan konsumsi makanan asin akan
menyebabkan timbunan cairan dalam tubuh semakin bertambah dan
rendamlah kaki dengan air garam karena gram memiliki kandungan mineral
yang membantu mengurangi pembengkakan terutama pada kaki.
Ibu paham apa yang sudah dijelaskan.
e. Memberikan konseling kepada ibu tentang nutrisi ibu menyusui,makanan
yang dianjurkan untuk ibu menyusui yaitu yang banyak mengandung
protein dan kalsium seperti daging,susu murni serta buah-buahan dan sayur
yang mengandung vitamin c,zat besi seperti sayur
bayam,kangkung,katuk,minum air putih lebih banyak karena ibu menyusui
akan merasa lebih cepat haus karena sebagian cairan tersebut digunakan
untuk memproduksi ASI,sedikitnya minum 2 liter air putih perhari.
Ibu mengerti apa yang sudah dijelaskan.
f. Memberitahukan kepada ibu bila ada masalah atau keluhan segera kefasilitas
kesehatan.

CATATAN PERKEMBANGAN
KF 2 Tanggal 5 Juni 2016 Jam 13.42 WIB (8-28 hari postpartum)

1. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan badan lemas .

2. DATA OBJEKTIF
a. Keadaan umum baik kesadaran composmentis
b. Tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 75 kali per menit
Pernafasan : 21 kali per menit
Suhu : 36,7oC
c. Abdomen
TFU : Pertengahan pusat simpisis
Lochea : Serosa berwarna kuning kecoklatan.

3. ASSESMENT
a. Diagnosa Kebidanan
Ny.N umur 38 tahun P3A0AH3 post partum hari ke 10 dengan keadaan
umum baik.

b. Masalah
Ibu mengatakan lemas
c. Kebutuhan
Pola istirahat yang cukup

d. Diagnosa potensial
Tidak ada

e. Masalah potensial
Tidak ada

4. PLANNING
a. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan fisik saat ini bahwa keadaan
umum baik kesadaran composmentis
Ibu sudah diberitahu tentang hasil pemeriksaan fisiknya.
b. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan
minimal 7 jam serta tisur siang ketika si bayi sedang tidur.menganjurkan
pada ibu jangan terlalu berat mengerjakan pekerjaan rumah dan minta
bantuan anggota keluarga untuk mengurusi pekerjaan rumah tangga.
Ibu mengerti dan akan melaksanakannya.
c. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene terutama dibagian
daerah kewanitaan yaitu sesering mungkin mengganti duk apabila sudah
basah dan sehabis mandi maupun BAK atau BAB.
Ibu mengerti dan akan melakukannya.
d. Menganjurkan pada ibu agar mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi
dan tinggi protein ungtuk mempercepat pemulihan setelah persalinan.
Ibu mengerti dan mau melakukannya.
e. Memberitahukan kepada ibu bila ada keluhan dan masalah segera
kefasilitas kesehatan
CATATAN PERKEMBANGAN
KF 3 Tanggal 2 Juli 2016 Jam 16:23 WIB (29-42 hari postpartum)

1. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan kondisi tubuh sudah merasa segar

2. DATA OBJEKTIF
a. Keadaan umum : Baik Kesadaran : composmentis
b. Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 78 kali per menit
Pernafasan : 22 kali per menit
Suhu : 36,7oC
TFU : Tidak ada
Lochea : Alba/putih

3. ASSESMENT
a. Diagnosa Kebidanan
Ny.N umur 38 tahun P3 A0 AH3 post partum hari ke 38 dengan keadaan
umum baik.

b. Masalah
Ibu mengatakan ingin menggunakan kontrasepsi

c. Kebutuhan
KIE tentang KB
4. PLANNING
a. Memberitahu ibu tentang keadaannya sekarang keadaan umum baik
kesadaran composmentis
Ibu sudah diberitahu tentang hasil pemeriksaan fisiknya.
b. Menganjurkan pada ibu untuk memeriksakan bayinya jika ada keluhan dan
menganjurkan ibu untuk imunisasi bayinya setelah bayi 1 bulan.
Ibu paham dan mengerti
c. Memberitahu ibu tentang alat-alat kontrasepsi dan keuntungan kerugian alat
kontrasepsi tersebut seperti KB alamiah,pil,suntik,implan,IUD,sterilisasi.
Ibu mengerti dan paham yang sudah dijelaskan
d. Memberitahu ibu bila ada keluhan segera datang kefasilitas kesehatan.
E. ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB

Masuk Tanggal, Jam : 2 Juli 2016 Jam : 13:20 WIB


Di : Rumah

Biodata Ibu Suami


Nama : Ny. N Tn. S
Umur : 38 tahun 41 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA STM
Pekerjaan : IRT Bangunan
Alamat : Karang Anyar Karang Anyar
No Telepon/HP : +6282370209544

1. DATA SUBJEKTIF
a. Kunjugan saat ini Kunjugan Pertama Kunjugan Ulang

Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin berencana menggunakan alat kontrasepsi suntik 3
bulan.

b. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali. Kawin pertama umur 20 tahun
Dengan suami sekarang 18 tahun
c. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 13 tahun.Siklus 28 hari. Teratur/tidak Lama 6-7 Hari. Sifat
darah: encer/beku. Bau khas Flour albus tidak. Dismenorroe tidak
Banyaknya 3x ganti pembalut.
d. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
P3 Ab0 Ah3

Persalinan Nifas
Hamil Jenis BB Laktas Komplika
Tgl Umur Jenis Komplikasi
ke Penolong Kelamin Lahir i si
lahir kehamilan Persalinan
Ibu Bayi
1 21.04. 40 minggu Spontan Bidan - - PR 3200 ada -
2000 gr
2 18.09. 40 minggu spontan Bidan - - Laki-laki 3200 ada -
2001 gr
3 26.05. 40 minggu spontan Bidan KPD - PR 3100 Ada
2016 gr

e. Riwayat Kontrasepsi yang digunakan


Jenis
No Mulai Memakai Berhenti/Ganti Cara
Kontrasepsi

Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Alasan

1 Pil - Bidan - - - - - -

f. Riwayat Kesehatan
1) Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
Tidak ada
2) Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Tidak ada
3) Riwayat penyakit ginekologi
Tidak ada
g. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
1) Pola nutrisi Makan Minum
Frekuensi 3xSehari 5-6 x/gelas
Macam Nasi,sayur,lauk pauk air mineral daan susu
Jumlah 1porsi 1 gelas
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2) Pola eliminasi BAB BAK
Frekuensi 1-2x/hari 3-4x/hari
Warna Kuning Kuning jernih
Bau Khas Khas
Konsenstrasi Lunak Cair
Jumlah Normal Normal
3) Pola aktivitas
Kegiatan sehari-hari : Seperti biasa mengerjakan pekerjaan rumah
Istirahat : ±1 jam siang , ±7 jam malam hari
Seksualitas : Frekuensi -
Keluhan -
Personal Hygiene
Kebiasaan mandi 2 kali/hari
Kebiasan membersihkan alat kelamin setelah BAB dan BAK
Kebiasaan mengganti pakaian dalam setiap basah dan selesai mandi
Jenis pakaian dalam yang digunakan Katun
h. Keadaan Psiko Sosial Spiritual
1) Pengetahuan Ibu tentang alat kontrasepsi
Ibu mengatakan sedikit banyaknya sudah tau tentang alat kontrasepsi
karena sebelumnya ibu sudah pernah menggunakan alat kontrasepsi
2) Pengetahuan Ibu tentang alat kontrasepsi yang dipakai sekarang
Ibu mengatakan sudah tau sedikitnya tentang alat kontrasepsi yang akan
digunakan.
3) Dukungan suami/keluarga
Ibu mengatakan suami dan keluarga mendukung kontrasepsi yang
digunakan.

2. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum Baik kesadaran composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80mmHg
Nadi : 78 Kali per menit
Pernafasan : 20 Kali per menit
Suhu : 36,60 C
BB : 67 Kg
2) Kepala
Hiperpigmentas : Tidak ada
Mata : Konjungtiva merah muda,sklera putih
Mulut : Tidak ada caries
3) Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
4) Payudara
Bentuk : simetris
Putting susu : Menonjol
Massa/tumor : Tidak ada
5) Abdomen
Bentuk : Simetris
Bekas luka : Tidak ada
Massa/tumor : Tidak ada
6) Ekstermitas
Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Reflek patela : Kanan Kiri (+)
7) Genetalia luar
Tanda Chadwich : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Bekas luka : Tidak ada
Kelenjar bartholini : Ada
Pengeluaran : Tidak ada
8) Anus Hemeroid : Tidak ada
b. Pemeriksaan Dalam/Ginekologi
Tidak dilakukan
c. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada

3. ASSESSMENT
a. Diagnosis Kebidanan
Ny N umur 38 tahun P3 A0 AH3 dengan calon akseptor KB suntik 3 bulan

b. Masalah
Ibu berencana menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan

c. Kebutuhan
1) KIE tentang alat kontrasepsi
2) KIE tentang efek samping dan kegunaannya

d. Diagnosis Potensial
Tidak ada

e. Masalah Potensial
Tidak ada
f. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien
1) Mandiri : KIE tentang keuntungan dan kerugian KB suntik 3 bulan.
2) Kolaborasi :
3) Merujuk

4. PLANNING
Tanggal 2 Juli 2016 jam 13:20 WIB
a. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan fisik
Ibu mengerti akan kondisinya sekarang.
b. Menjelaskan pada ibu KB suntik yang boleh digunakan pada ibu menyusui
KB suntik tiga bulan (Progestin) agar tidak mempengaruhi proses laktasi
karena ibu sedang menyusui.
Ibu mengerti dan menggunakan alat kontrasepsi tersebut
c. Menjelaskan keuntungan kontrasepsi suntik tiga bulan yaitu :
1) Sangat efektif bila digunakan dengan benar.
2) Pencegahan kehamilan jangka panjang.
3) Efek samping sedikit.
4) Tidak perlu menyimpan obat suntik.
5) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI karena tidak mengandung
estrogen.
6) Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun sampai
perimenopouse.
d. Menjelaskan kerugian kontrasepsi suntik tiga bulan
1) Sangat bergantung pada sarana pelayanan kesehatan untuk kembali
melakukan suntikan.
2) Tidak melindungi dari infeksi menular seksual.
3) Mengalami peningkatan dan penurunan berat badan.
4) Sering ditemukan perubahan siklus haid yang tidak teratur.
e. Menjelaskan cara penggunaan kontrasepsi suntik tiga bulan
1) Kontrasepsi suntikan diberikan setiap 3 bulan dengancara disuntikan
secara intramuskular didaerah pantat.
2) Bersihkan dahulu daerah yang akan disuntik dengan kapas alkohol.
3) Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung
udara.lalu suntikan kontrasepsi.
f. Menjelaskan peringatan yang terjadi pada pengguna suntik 3 bulan dan
harus datang kefasilitas kesehatan
1) Setiap terlambat haid harus dipikirkan kemungkinan kehamilan.
2) Sakit kepala migrain,sakit kepala berulang yang berat atau kaburnya
penglihatan.
3) Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi.
4) Perdarahan yang ke 2 lebih panjang dari masa haid atau 2 kali lebih
banyak dalam satu periode masa haid.
g. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tempat
pelayanan kesehatan untuk mendapatkan suntikan kembali setiap 12
minggu.
Ibu mengerti dan akan melakukannya.
h. Menganjurkan ibu untuk melakukan kebersihan personal hygiene dan
vulva hygiene.
Ibu mengerti dan paham apa yang disampaikan.
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil asuhan yang dilakukan penulis kepada Ny. N sejak


18 April 2016 sampai 2 Juli 2016 masa kehamilan Ny. N berusia 34 minggu
(masa hamil), bersalin sampai 6 minggu post partum dan asuhan bayi baru
lahir 0 sampai dengan 6 minggu di desa karang anyar didapatkan hasil sebagai
berikut :

A. Masa Kehamilan
Asuhan kebidanan yang telah diberikan kapada Ny. N pada kehamilan 34
minggu sampai 40 minggu adalah pengkajian data dari mulai anamnesa
tentang biodata, status pernikahan, keluhan utama, riwayat kesehatan ibu dan
keluarga, pola kehidupan sehari-hari. Selanjutnya penulis melakukan
pemeriksaan sesuai dengan standar pelayanan minimal 14 T yaitu menimbang
berat badan, mengukur tekanan darah,mengukur tinggi fundus uteri, tablet Fe
,Imunisasi TT, Pemeriksaan HB,Perawatan payudara,Pemeriksaan protein
urine,pemeriksaan VDRL,pemeriksaan urine reduksi,senam hamil,pemberian
obat malaria,pemberian kapsul minyak beryodium dan temu wicara
(Walyani,2015).Pada Ny.N pelayanan antenatal yang diberikan hanya
dilakukan tinggi dan timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur TFU,
pemberian tablet besi, imunisasi TT selama kehamilan. Ny.N juga sudah
melakukan temu wicara atau konseling, tes laboratorium hb. Ny.N juga telah
melakukan perawatan payudara selama kehamilan tetapi Ny.N tidak
melakukan senam hamil, serta protein urin reduksi, tes VDRL dan Ny.N tidak
diberikan kapsul iodium dan anti malaria karena kurangnya sarana dan
fasilitas tidak tersedia.
Pemberian tablet zat besi (tablet tambah darah), Ny. N sudah mengonsumsi
sejak usia kehamilan 20 minggu, walau setiap bulanya terkadang masih ada 3
atau 4 tablet karena Ny. N lupa meminumnya, dan Ny. N sudah merasakan
manfaatnya selama ini. Ny. N tidak merasa keluhan yang berarti atau
mengarah pada tanda bahaya.
Ny. N melakukan kunjungan antenatal care (ANC) sebanyak 4 kali kunjungan
selama hamil dan berdasarkan program pemerintah ANC dilakukan minimal 4
kali kunjungan selama hamil (Walyani,2015).
Kenaikan berat badan Ny. N selama kehamilan sebanyak 13 kg, yaitu dari
56 kg sebelum hamil menjadi 69 kg pada usia kehamilan 40 minggu hal ini
sesuai dengan teori (Margareth,2013) yang menyatakan bahwa penambahan
berat badan normal selama kehamilan adalah sekitar 6-16 kg. Penulis
menyatakan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.
Penulis dalam melaksanakan asuhan kebidanan Ny. N menemukan
beberapa masalah atau keluhan yang dirasakan oleh Ny. N yaitu adanya
perasaan tidak nyaman karena janinnya semakin besar.Hal itu merupakan
perubahan psikologis pada Trimester III.
Selama melaksanakan asuhan antenatal, semua asuhan yang diberikan
pada Ny. N, dapat terlaksana dengan baik, keadaan normal. Ny. N, suami dan
keluarga bersifat kooperatif sehingga tidak terjadi kesulitan dalam
memberikan asuhan.

B. Persalinan
Kala I
Pada saat usia kehamilan 40 minggu,ibu mengeluh keluarnya cairan dari
vagina tampak jernih tidak berbau,keluarnya air tidak bisa dikontrol terkadang
merembes.
Kala I persalinan Dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan
adanya kontraksi yang teratur, adekuat, dan menyebabkan perubahan pada
serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.
Pada saat jam 11.30 didapati pembukaan serviks sudah 4 cm,portio tipis
lunak,selaput ketuban (+).selama 5 jam kemudian dilakukan pemeriksaan
didapatkan bahwa kemajuan persalinan Ny.A berlangsung normal dengan
pembukaan serviks 10 cm.Menurut teori (Sondakh,2013) Fase aktif
berlangsung 7 jam,serviks membuka 4 sampai 10. Sehingga penulis
menyampaikan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.
Kala II
Selama kala II ibu dipimpin meneran ketika adanya his dan menganjurkan ibu
untuk minum di sela-sela tidak adanya his, menganjurkan ibu untuk mengatur
pola nafas saat mengedan yaitu dengan menarik nafas panjang dari hidung dan
menghembuskan perlahan dari mulut dan istirahat tidak ada his. kemudian ibu
mengatakan bahwa ia ingin meneran dan sudah ada tanda-tanda persalinan
yaitu : adanya dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, dan
vulva membuka. Pembukaan sudah lengkap beritahu ibu bahwa ibu akan
segera melahirkan lalu mengajarkan ibu mengedan yang benar dan pimpin ibu
mengedan jika ada his/kontraksi,periksa kembali alat partus set dan pimpin
persalinan sesuai dengan asuhan persalinan normal (APN).dalam kala II
penulis mendapatkan kesenjangan dalam menolong persalin yaitu alat
pelindung diri seperti masker,celemek,sepatu boot dan kaca mata tidak
digunakan yang seharusnya digunakan agar terhindar terjadinya infeksi dan
kurangnya fasilitas yang ada sehingga alat pelindung diri tidak lengkap.Kala II
berlangsung selama 20 menit tidak terdapat robekan jalan lahir pada ibu.
Kala III
Pada Ny. N dilakukan MAK III, yaitu menyuntikkan oksitosin 10 IU secara
IM di 1/3 paha bagian luar setelah dipastikan tidak ada janin kedua,
melakukan peregangan tali pusat terkendali dan melahirkan plasenta dengan
secara dorso kranial.Hal ini sesuai dengan teori (Kemenkes,2013) bahwa pada
MAK III terdiri dari pemberian suntik oksitosin dalam 1 menit pertama setelah
bayi lahir dengan dosis 10 IU secara IM, melakukan peregangan tali pusat
terkendali dan melahirkan plasenta dengan secara dorso kranial.lahirnya
plasenta berlangsung selama 15 menit.Hal ini sesuai dengan teori
(Sondakh,2013) yang menyatakan bahwa lahirnya plasenta tidak lebih dari 30
menit. Sehingga penulis menyampaikan bahwa tidak ada kesenjangan antara
teori dengan praktik.
Kala IV
Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum
(Sumarah, 2011). Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules, namun
kondisi tersebut merupakan kondisi yang normal karena rasa mules tersebut
timbul akibat dari kontraksi uterus.Penilaian kemajuan persalinan pada
partograf tidak melewati garis waspada.Setelah proses persalinan selesai maka
penulis memantau kondisi Ny. N selama 2 jam diantaranya yaitu melakukan
pemantauan tanda-tanda vital, perdarahan dan menilai kontraksi fundus uteri
dari hasil pemantauan tersebut didapatkan keadaan ibu baik secara
keseluruhan persalinan Ny. N berlangsung normal tanpa ada penyulit.

C. Bayi Baru Lahir


Pada pemeriksaan didapatkan bayi Ny. N lahir spontan pada tanggal 26
Mei 2016 pukul 16.20 WIB, pada usia kehamilan 40 minggu, jenis
kelamin perempuan,anus positif, tidak ada cacat bawaan. Pada pemeriksaan
didapatkan data keadaan umum bayi baik, Apgar skor 7/8/9.keadaan fisik tidak
ada kelainan, tanda-tanda vital dalam batas normal, berat badan 3100 gram,
panjang badan 50 cm, refleks hisap baik. Hal ini sesuai dengan teori (Rochmah
,2013) yang menyatakan bahwa bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
dengan berat badan 2500-4000 gram, panjang badan 48-52 cm,reflek isap
suadah terbentuk baik dan tanpa cacat bawaan.
Pada bayi Ny. N telah dilakukan penatalaksanaan pada bayi baru lahir
yaitu klem dan potong tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi, perawatan
mata dengan memberikan obat tetes mata, pemberian vitamin K dosis 0,1 ml
secara IM. Menurut teori (Kemenkes RI,2013) pemberian HB0 satu jam setelah
pemberian vitamin K.akan tetapi pemberian imunisasi HB0 dosis 0,5 ml
diberikan pada 1 hari setelah bayi lahir. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa pemberian imunisasi Hb0 dilakukan setelah pemberian 1-2
jam pemberian vitamin K.
Pada bayi Ny. N tidak dilakukan IMD segera setelah lahir sampai 1 jam setelah
lahir.Hal ini sesuai tidak sesuai dengan teori.
Asuhan yang dilakukan penulis dalam setiap kunjungan adalah
memberikan konseling tentang Pemberian ASI eklusif, menjaga kehangatan
dan kebersihan bayi, , perawatan tali pusat, yaitu dilakukan dengan cara
membersihkan dan mengeringkan tali pusat tanpa dibubuhi apapun kecuali
kassa steril.
Setelah melakukan pengkajian sampai evaluasi asuhan bayi baru lahir
mulai dari 1 hari, 5 hari, 13 hari, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
bayi dalam keadaan sehat tanpa ditemukan kelainan atau masalah pada bayi
dan tidak ada tanda bahaya pada bayi.

D. MASA NIFAS
Masa nifas pada Ny. N berjalan normal dilakukan kunjungan sebanyak
kali yaitu kunjungan 5 hari, 10 hari dan 38 hari. hal ini sesuai dengan teori
Dewi dkk,2011 yaitu kunjungan nifas 3 kali pada kunjungan pertama dari hari
ke 1-7 hari,kunjungan ke 2 dari hari ke 8-28 dan kunjungan ke 3 dari hari ke
29-42.
Pada kunjungan 1 hari pasca persalinan berdasarkan hasil pemeriksaan
didapatkan keadaan ibu baik, data tanda-tanda vital dalam batas normal, lochia
rubra. Pada kunjungan nifas 10 hari pada Ny.N hasil pemeriksaan fisik dan
tanda-tanda vital dalam batas normal, lochia serosa, pengeluaran ASI lancar,
tidak ada pembengkakan.Pada kunjungan nifas 38 hari pada hasil pemeriksaan
fisik dan tanda-tanda vital dalam batas normal, pengeluaran ASI lancar, tidak
ada pembengkakkan payudara dan ibu dapat melakukan aktifitas sehari-hari.
penulis menyatakan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.

E. KB
Tujuan utama program KB adalah untuk memenuhi perintah masyarakat
akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas,menurunkan
tingkat/angka kematian ibu dan bayi (Arum,2011)
Penulis memberikan konseling pada Ny.N tentang macam-macam alat
kontrasepsi dan keuntungan kerugian alat kontrasepsi tersebut dan Ny.N juga
sudah sedikit tau tentang alat kontrasepsi karena ibu pernah menggunakan alat
kontrasepsi Pil dan sekarang ibu berencana menggunakan KB suntik 3 bulan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dalam melakukan asuhan kebidanan komprehensif dapat di ambil
kesimpulan bahwa adanya asuhan kebidanan tersebut dapat mendeteksi sedini
mungkin tanda bahaya pada Ny. N umur 38 tahun G3 P2 A0 Ah2 di Desa
Karang Anyar, sejak usia kehamilan 34-40 minggu sampai saat persalinan dan
berakhir dengan pelayanan keluarga berencana (KB) disimpulkan bahwa
1. Asuhan kebidanan kehamilan Ny. N umur 38 tahun G3 P2 A0 Ah2 telah
melakukan kunjungan antenatal care (ANC) sebanyak 4 kali. Dari hasil
pengkajian data dan pemeriksaan fisik penulis menemukan masalah susah
tidur pada malam hari,diharapkan kepada Ny. N untuk istirahat ± 8 jam.
2. Asuhan kebidanan bersalin pada tanggal 26 Mei 2015 Ny. N bersalin di
rumah yang ditolong oleh penulis dan didampingi oleh bidan desa.Ny. N
mengalami ketuban pecah dini dan menjalani proses persalinan kala I 10
jam, kala II selama 20 menit, kala III 15 menit plasenta lengkap,tidak ada
terjadinya laserasi dan kala IV observasi selama 2 jam, dimana selama
dilakukan pengawasan 2 jam pertama post partum tidak ditemukan adanya
masalah/komplikasi.
3. Asuhan kebidanan pada By Ny.N Saat bayi dilahirkan tidak ditemui
adanya komplikasi, dari penilaian nilai apgar skor di peroleh dari 1 menit
pertama nilai apgar 7, 5 menit kemudian diperoleh 8, dan 10 menit
kemudian diperoleh nilai 9, bayi lahir normal tidak mengalami asfiksia,
jenis kelamin perempuan, BB 3100 gram, PB 50 cm, LD 36 cm, LLA 9
cm dan LK 32 cm.diharapkan pada Ny. N dapat merawat tali pusat tanpa
membubuhi apapun agar tidak terjadi infeksi pada tali pusat dan bayi
mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan tanpa adanya makanan
pendamping, kemudian diharapkan kepada ibu untuk melakukan
imunisasi pada bayinya.
4. Asuhan kebidanan nifas pada Ny. N meliputi kunjungan KF1,KF2 dan
KF3 dan memberikan konseling tentang cara menyusui yang
benar,menganjurkan ibu istirahat yang cukup,nutrisi ibu
menyusui,menjaga personal dan memberikan konseling tentang macam-
macam KB.Diharapkan kepada Ny. N untuk memberikan ASI sesering
mungkin pada bayinya.
5. Asuhan kebidanan Akseptor KB Ny. N telah diberikan konseling tentang
jenis-jenis alat kontrasepsi pada saat kunjungan ketiga post partum yaitu,
macam-macam kontrasepsi,keuntungan dan kerugiannya.Ny. N berencana
menggunakan KB suntik 3 bulan yang tidak mempengaruhi produksi
ASI. Diharapkan pada Ny. N apabila tidak cocok dengan alat kontrasepsi
yang digunakan segera kefasilitas kesehatan untuk memilih kontrasepsi
yang lebih aman bagi Ny. N

B. SARAN
Bagi lahan praktik dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu
dan anak dan dapat memberikan penyuluhan kepada setiap ibu hamil,ibu
bersalin,ibu nifas,bayi baru lahir serta akseptor KB lama dan akseptor KB
baru yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.
Bagi Insitusi pendidikan dapat menilai sejauh mana kemampuan
mahasiswi dalam menerapkan pengetahuan tentang asuhan kebidanan yang
telah didapatkan dengan mempraktekkan dan menerapkan secara langsung
dilahan praktik.
Bagi Puskesmas disarankan peningkatan pelayanan harus tetap
dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat terutama pada
ibu hamil dan bayi untuk menurunkan angka kematian ibu dan
bayi.Puskesmas sebagai pelaksana Dinas Kesehatan perlu melengkapi
sarana khususnya ibu hamil adalah tanggung jawab renaga kesehatan untuk
mendeteksi dini kemungkinan kegawatdaruratan.
Bagi Klien disarankan kepada ibu untuk segera memeriksaan diri
kepelayanan kesehatan secara teratur terutama bila ditemui adanya kelainan
atau komplikasi pada kehamilan,persalinan,bayi baru lahir,nifas dan
keluarga berencana lalu kegiatan posyandu,kelas ibu hamil dan penyuluhan
tentang kesehatan agar dapat menambah wawasan.
LOGBOOK

NO Hari/Tanggal Kompetensi Sub Kompetensi TTD PA KET


1. Senin, ANC  Melakukan anamnesa
18 April 2016 (Antenatal ibu hamil normal.
Care)  Melakukan
Pemeriksaan fisik ibu
hamil normal.
 Melakukan palpasi
abdomen yakni leoplod
I, leoplod II, leoplod
III, leoplod IV.
 Mendengarkan DJJ.
 Mengambil spesimen
darah untuk dilakukan
pemeriksaan HB.
 Memberitahu ibu untuk
istirahat yang cukup
 Memberitahu ibu
tanda-tanda bahaya
kehamilan
 Memberitahu ibu
tentang persiapan
persalinan

 Melakukan palpasi
2. Minggu, Kunjungan
abdomen yakni leoplod
15 Mei 2016 ulang ANC
I, leoplod II, leoplod
III, leoplod I.
 Mendengarkan DJJ.
 Memberitahu ibu
tentang tanda-tanda
persalinan

1. Kamis, INC Kala I


26 Mei 2016 (intranatal Pada pukul : 06:00
Care)  Melakukan anamnesa
ibu bersalin.
 Melakukan
pemeriksaan fisik ibu
bersalin.
 Melakukan palpasi
abdomen yakni leoplod
I, leoplod II, leoplod
III, leoplod IV.
 Mendengarkan DJJ.
 Melakukan
pemeriksaan dalam
yakni VT 2cm.

Pada pukul : 11:30


 Melakukan
pemeriksaan dalam
yakni VT: 4 cm
 Menghitung HIS ibu.
 Mendengarkan DJJ.
 Mengobservasi
keadaan ibu dan janin
meliputi DJJ, HIS, dan
nadi setiap 30 menit,
pembukaan, tekanan
darah, suhu tiap 4 jam
di dalam partograf.

Kala II
Pada Pukul : 16:00
 Melakukan vagina
toucher : 10 cm
 Mendengarkan DJJ.
 Membantu pertolongan
persalin ibu untuk
mengeluarkan bayi.
 Menilai sepintas
keadaan bayi.
 Melakukan
pengkleman pada tali
pusat bayi.
 Memotong tali pusat.
 Memberikan Vit K
 Memberikan Obat tetes
mata
Kala III
Pada pukul : 16:35
 Melakukan
pemeriksaan fundus
uteri.
 Melakukan
penyuntikan oksitosin.
 Melakukan pertolongan
untuk mengeluarkan
plasenta.

Kala IV
Pada pukul : 18:35
 Melakukan massase
uterus.
 Melakukan penjahitan
perenium.
 Memeriksa kontraksi
uterus.
 Mengobservasi KU
ibu, perdarahn,
kontraksi dan TFU.
 Melakukan pengisian
partograf.
1. Kamis, BBL (bayi Pada satu jam pertama
26 Mei 2016 baru lahir) kelahiran :
 Melakukan penilian
sepintas pada bayi.
 Melakukan
pemotongan tali pusat
 Melakukan
penghisapan lendir.
 Melakuakan
rangsangan taktil.
 Menjaga kehangatan
bayi.
 Melakukan
pemeriksaan
antropometri meliputi :
BB, PB, LD, LK, LLA.
 Melakukan
penyuntikan Vit.K1
 Memberikan obat tetes
mata.

 Melakukan
2. Jum’at, KN I pemeriksaan fisik
27 Mei 2016 BBL.
 Memandikan bayi.
 Perawatan tali pusat.
 Menjaga kehangatan
bayi.
 Melakukan
Penyuntikan Hb0.

 Melakukan
3. Selasa, KN II pemeriksaan fisik
31Mei 2016
 Memandikan bayi.
 Melakukan pengkuran
BB dan PB
 Perawatan tali pusat.
 Menjaga kehangatan
bayi.

 Melakukan
4. Rabu, KN III pemeriksaan fisik bayi.
08 Juni 2016  Memandikan bayi.
 Melakukan pengkuran
BB dan PB.
 Melakukan personal
hygene pada bayi.
1. Jum’at PNC (post  Melakukan anamnesa
27 Mei 2016 natal care) pada ibu nifas.
KF I  Melakukan
pemeriksaan fisik
bufas.
 Melihat pengeluaran
pervaginam ibu yaitu
loche rubra.
 Memeriksa kontraksi
uterus.
 Melakukan massase
payudara.
 Menganjurkan ibu
untuk ASI Eklusif
 Memberitahu ibu
tentang nutrisi ibu
menyusui

2. Minggu, KF II  Melakukan
05 Juni 2016 pemeriksaan fisik
bufas.
 Melihat penegluaran
pervaginam ibu yaitu
lochea serosa.
 Memberitahu ibu
istirahat yang cukup
3. Sabtu, KF III
02 Juli 2016
 Melakukan
pemeriksaan fisik
bufas.
 Melihat pengeluaran
pervaginam ibu yaitu
lochea alba.
 Memberikan konseling
KB.

1. Sabtu, KB (keluarga  Melakukan anamnesa


02 Juli 2016 berencana) pada akseptor KB.
 Melakukan
Pemeriksaaan fisik.
 Memberitahu ibu
kerugian, keuntungan,
dari KB yang dipilih.

Anda mungkin juga menyukai