Anda di halaman 1dari 5

Adat Istiadat : Pengertian, Jenis, Kriteria, Dan Contohnya

Oleh samhis setiawanDiposting pada 05/01/2019

GuruPendidikan.Com – Secara etimologi, dalam hal ini adat berasal dari bahasa Arab yang
berarti “kebiasaan”, jadi secara etimologi adat dapat didefinisikan sebagai perbuatan yang
dilakukan berulang-ulang lalu menjadi suatu kebiasaan yang tetap dan dihormati orang, maka
kebiasaan itu menjadi adat. Adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk
dari suatu masyarakat atau daerah yang dianggap memiliki naili dan dijunjung serta di patuhi
masyarakat pendukungnya.

Untuk di Indonesia sendiri tentang segi kehidupan manusia tersebut menjadi aturan-aturan
hukum yang mengikat yang disebut dengan hukum adat. Adat telah melembaga dalam kehidupan
masyarakat baik berupa tradisi, adat istiadat, upacara dan sebagainya, yang mampu
mengendalikan perilaku masyarakat dalam wujud perasaan senang atau bangga dan peranan
tokoh adat yang menjadi tokoh masyarkat menjadi cukup penting.

Adat atau kebiasaan dapat diartikan sebagai tingkah laku seseorang yang terus-menerus
dilakukan dengan cara tertentu dan diikuti oleh masyarkat luar dalam waktu yang lama. Dengan
demikian unsur-unsur terciptanya adat ialah adanya tingkah laku seseorang, dilakukan terus-
menerus, adanya dimensi waktu dan diikuti oleh orang lain/masyarakat.

Lihat Daftar Inti Pelajaran :

Pengertian Adat Istiadat

Dalam hal ini pengertian adat istiadat menyangkut sikap dan kelakukan seseorang yang diikuti
oleh orang lain dalam suatu proses waktu yang cukup lama, ini menunjukkan begitu luasnya
pengertian adat istiadat tersebut. Tiap-tiap masyarkat atau bangsa dan negara memliki adat
istiadat sendiri-sendiri, yang satu dengan yang lainnya pasti tidak sama.

Adat istiadat dapat mencerminkan jiawa suatu masyarakat atau bangsa dan merupakan suatu
kepribadian dari suatu masyarakat atau bangsa. Tingkat peradaban, cara hidup yang moderna
seseorang tidak dapat menghilangkan tingkah laku atau adat istiadat yang hidup dan berakar
dalam masyarakat.

Pengertian Adat Istiadat Menurut Para Ahli

Ada beberapa pengertian adat istiadat menurut para ahli yang diantaranya yaitu:
Menurut Jalaludi Tunsam

Yang dalam tulisannya pada tahun 1660 menyatakan bahwa “adat” berasal dari bahasa Arab
yang merupakan bentuk jamak dari “adah” yang memiliki arti cara atau kebiasaan. Seperti yang
telah dijelaskan bahwa adat merupakan suatu gagasan kebudayaan yang mengandung nilai
kebudayaan, norma, kebiasaan serta hukum yang sudah lazim dilakukan oleh suatu daerah. Nah,
biasanya apabila adat ini tidak dipatuhi maka akan ada sangsi baik yang tertulis maupun
langsung yang diberikan kepada perilaku yang melanggarnya.

Menurut Koen Cakraningrat

Adat ialah suatu bentuk perwujudan dari kebudayaan, kemudian adat digambarkan sebagai tata
kelakuan. Adat merupakan sebuah norma atau aturan yang tidak tertulis, akan tetapi
keberadaannya sangat kuat dan mengikat sehingga siapa saja yang melanggarnya akan dikenakan
sangsi yang cukup keras. Contohnya, apabila ada pasangan yang melakukan suatu hubungan
yang tidak terpuji seperti perzinahan maka pasangan tersebut akan mendapatkan sangsi baik
secara fisik maupun mental seperti yang diterapkan oleh provonsi Aceh yang menerapkan
hukuman cambuk.

Menurut Harjito Notopura “Dewi Wulansari, 2010:4”

Hukum adat ialah hukum tak tertulis, hukum kebiasaan dengan ciri khas yang merupakan
pedoman kehidupan rakyat dalam menyelenggarakan tata keadilan dan kesejahteraan masyarakat
dan bersifat kekeluargaan.

Menurut Raden Soepomo “Dewi Wulansari, 2010:4”

Hukum adat ialah sinonim dari hukum yang tidak tertulis di dalam peraturan legislatif, hukum
yang hidup sebagai konvensi dibadan-badan hukum negara “parlemen, dewan propinsi dan
sebagainya”, hukum yang hidup sebagai peraturan kebiasaan yang dipertahankan di dalam
pergaulan hidup, baik dikota maupun di desa-desa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Adat ialah aturan “perbuatan dsb” yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala, cara
“kelakuan dsb” yang sudah menjadi kebiasaan, wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas
nilai-nilai budaya, norma, hukum dan aturan yang satu dengan lainnya berkaitan menjadi suatu
sistem. Karena istilah adat yang telah diserap kedalam Bahasa Indonesia menjadi kebiasaan
maka istilah hukum adat dapat disamakan dengan hukum kebiasaan.

Menurut Syah “Dalam Nurlin Ibrahim, 2009:5”

Mengemukakan bahwa adat ialah kaidah-kaidah sosial yang tradisional yang sakral ini berarti
bahwa ialah ketentuan leluhur dan ditaati secara turun temurun. Ia merupakan tradisi yang
mengatur masyarakat penduduk asli Indonesia yang dirasakan oleh anggota-anggotanya sangat
mengikat. Sebagai kaidah-kaidah sosial yang dianggap sakral, maka pelaksanaan adat ini
hendaknya dilaksanakan berdasarkan norma-norma adat yang berlaku disetiap daerah dengan
tanpa memperhatikan adanya stratifikasi dalam kehidupan masyarakat.

Menurut Soekanto, 2011:73

Adat istiadat mempunyai ikatan dan pengaruh yang kuat dalam masyarakat, kekuatan
mengikatnya tergantung pada masyarakat “atau bagian masyarakat” yang mendukung adat
istiadat tersebut yang terutama berpangkal tolak pada perasaan keadilannya.

Menurut M. Nasroen “Soerjono Soekanto, 1981:70”

Menjelaskan adat istiadat merupakan suatu sistem pandangan hidup yang kekal, segar serta
aktual oleh karena didasarkan pada:

Ketentuan-ketentuan yang terdapat pada alam yang nyata dan juga pada nilai positif, teladan baik
serta keadaan yang berkembang.Kebersamaan dalam arti, seseorang untuk kepentingan bersama
dan kepentingan bersama untuk seseorang.Kemakmuran yang merata.Pertimbangan pertentangan
yakni pertentangan dihadapi secara nyata dengan mufakat berdasarkan alur dan
kepatutan.Meletakan sesuatu pada tempatnya dan menempuh jalan tengah.Menyesuaikan diri
dengan kenyataan.Segala sesuatunya berguna menurut tempat, waktu dan keadaan.

Macam-macam Adat

Adat yang Sebenarnya Adat Adalah adat yang tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan,
dipindah tidak layu, dibasuh habis air. Artinya, semua ketetapan yang ada di alam ini memiliki
sifat-sifat yang tak akan berubah, contohnya hutan gundul menjadi penyebab banjir, kejahatan
pasti akan mendapat hukuman, kebaikan akan membuahkan kebahagiaan, dan seterusnya.Adat
yang Diadatkan Ialah semua ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat. Ketentuan-ketentuan
ini dikodifikasikan oleh Datuk Nan Duo berdasarkan sifat benda-benda di alam. Gunanya untuk
mengatur kehidupan bermasyarakat dalam hal ketertiban, perekonomian, dan sosial budaya.Adat
yang Teradat Yaitu aturan yang terbentuk berdasarkan musyawarah. Setiap kelompok
masyarakat memiliki aturan dan tata cara yang berbeda dengan kelompok masyarakat
lainnya.Adat-Istiadat merupakan kebiasaan atau kesukaan masyarakat setempat ketika
melaksanakan pesta, berkesenian, hiburan, berpakaian, olah raga, dsb.

Adat istiadat bisa berbentuk tertulis dan tidak tertulis.

Contoh adat istiadat yang tertulis antara lain adalah:


piagam-piagam raja (surat pengesahan raja, kepala adat)peraturan persekutuan hukum adat yang
tertulis seperti penataran desa, agama desa, awig-awig (peraturan subak di Pulau Bali).

Kriteria adat istiadat

Kriteria yang paling menentukan bagi konsepsi tradisi itu adalah bahwa tradisi diciptakan
melalui tindakan dan kelakuan orang-orang melalui fikiran dan imaginasi orang-orang yang
diteruskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya(Skils dalam Sayogyo,1985:90).

CONTOH ADAT ISTIADAT DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Di dalam masyarakat juga terdapat adat istiadat. Apa itu adat istiadat? Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, adat didefinisikan sebagai aturan (perbuatan) yang lazim diturut atau
dilakukan sejak dahulu kala. Adat adalah wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai
budaya, norma, hukum, dan aturan-aturan yang satu dengan yang lainnya berkaitan menjadi satu
sistem atau kesatuan. Sementara istiadat didefinisikan sebagai adat kebiasaan.

Adat istiadat adalah himpunan kaidah-kaidah sosial yang sejak lama ada dan telah menjadi
kebiasaan (tradisi) dalam masyarakat. Sebagai contoh, dalam masyarakat Jawa terdapat adat
istiadat untuk melakukan upacara Selapanan ketika seorang bayi telah berumur 40 hari. Upacara
ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Jawa sejak lama.
Umumnya, orang meyakini bahwa kaidah-kaidah sosial dalam adat istiadat merupakan kehendak
nenek moyang atau makhluk yang mengatur kejadian-kejadian alam yang bersifat gaib dan sulit
dimengerti oleh orang awam. Oleh karena itu, aturan-aturan yang ditetapkan adat harus
dijalankan. Hal itu akan membuat warga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti
penyakit dan bencana.

Adat istiadat bisa berbentuk tertulis dan tidak tertulis. Contoh adat istiadat yang tertulis antara
lain adalah:

piagam-piagam raja (surat pengesahan raja, kepala adat)peraturan persekutuan hukum adat yang
tertulis seperti penataran desa, agama desa, awig-awig (peraturan subak di Pulau Bali).

Contoh adat istiadat yang tidak tertulis, antara lain adalah:

Upacara ngaben dalam kebudayaan BaliAcara sesajen dalam masyarakat JawaUpacara selamatan
yang menandai tahapan hidup seseorang dalam masyarakat Sunda.

Umumnya, adat istiadat antara satu daerah berbeda dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan
karena kepercayaan, agama, kebiasaan, norma, dan pandangan hidup masyarakat di daerah-
daerah tersebut memang berbeda. Di daerah Sumatra Utara, terdapat adat istiadat yang
menyatakan bahwa anak laki-laki adalah ahli waris keluarga. Sementara di daerah Sumatra
Barat, justru anak perempuan yang berhak menjadi ahli waris. Perbedaan ini tentu disebabkan
perbedaan pandangan masyarakatnya terhadap anak laki-laki dan anak perempuan.

Norma diciptakan untuk menjadi pedoman hidup bagi orang. Namun, perkembangan zaman
modern
telah menimbulkan menurunnya nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat. Misalnya,
dahulu seorang anak tabu untuk menentang atau melanggar perintah orang tua.

Contoh lainnya, dahulu berpacaran apalagi berdua-duaan di muka umum sambil berpegangan
tangan
adalah tabu. Akan tetapi, ketika zaman berubah gaya pacaran zaman sekarang sudah melampaui
atau bahkan melanggar norma-norma sosial dan agama.

Orang yang lagi kasmaran dimabuk asmara bukan sekadar berpeganggan tangan, bahkan
berciuman dan melakukan hubungan seks pranikah. Mengapa semua itu terjadi? Akan dibawa ke
mana generasi kita sekarang ini? Marilah kita benahi kerusakan ini dengan kembali
memfungsikan norma, aturan, kebiasaan, dan adat istiadat ketimuran kita seperti dulu lagi.

Kesimpulan

Adat-istiadat merupakan tradisi suatu masyarakat yang sudah ada sejak jaman nenek moyang
(dahulu) dan masih di pegang teguh oleh masyarakat sampai sekarang.Mereka akan
mewariskannya ke anak cucu mereka agar dapat dilestarikan.

Demikianlah pembahasan mengenai 8 Pengertian Adat Istiadat Menurut Para Ahli


Terlengkap semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan
anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Anda mungkin juga menyukai