RISKI NOVIAN INDRA SAPUTRA 22010112110111 Lap - KTI BAB II PDF
RISKI NOVIAN INDRA SAPUTRA 22010112110111 Lap - KTI BAB II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
BPH adalah tumor jinak yang sebagian besar terjadi pada pria, dan timbulnya
berkaitan dengan usia. Prevelensi histologi BPH pada studi bedah meningkat dari 20%
pada pria usia 41-50 tahun, 50% pada pria usia 51-60 tahun dan lebih dari 90% pada
pria usia lebih dari 80 tahun7. Meskipun upaya penelitian intensif di 5 dasawarsa
terakhir untuk menjelaskan etiologi yang mendasari pertumbuhan prostat pada pria,
2.1.1 Etiologi
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya BPH,
tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa BPH erat kaitannya dengan peningkatan
kadar dihydrotestosterone (DHT) dan proses penuaan. Beberapa hipotesis yang diduga
testosteron. Dimana pada kelenjar prostat, hormon ini akan diubah menjadi
reduktase. DHT inilah yang secara langsung memicu m-RNA di dalam sel-sel
7
8
enzim 5α -reduktase
reseptor androgen lebih banyak pada BPH. Hal ini menyebabkan sel-sel prostat
menjadi lebih sensitif terhadap DHT sehingga replikasi sel lebih banyak terjadi
Pada pria dengan usia yang semakin tua, kadar tetosteron makin
menurun merangsang terbentuknya sel-sel baru, tetapi sel-sel prostat yang telah
9
ada memiliki usia yang lebih panjang sehingga massa prostat menjadi lebih
besar9.
c. Interaksi stroma-epitel
epitel prostat secara tidak langsung dikontrol oleh sel-sel stroma melalui suatu
mediator (growth factor). Setelah sel stroma mendapatkan stimulasi dari DHT
dan estradiol, sel-sel stroma mensintesis suatu growth factor yang selanjutnya
proliferasi sel dengan kematian sel. Berkurangnya jumlah sel-sel prostat yang
prostat9.
dibentuk sel-sel baru. Dalam kelenjar prostat dikenal suatu sel stem, yaitu sel
sel stem sehingga terjadi produksi yang berlebihan sel stroma maupun sel
epitel9.
Laki-laki yang memiliki usia ≥ 50 tahun memiliki risiko sebesar 6,24 (95% CI
: 1,71-22,99) kali lebih besar disbanding dengan laki-laki yang berusia < 50 tahun.
mempertahankan aliran urine pada proses adaptasi oleh adanya obstruksi karena
kadar testosteron mulai menurun secara perlahan pada usia 30 tahun dan turun lebih
Risiko BPH pada laki-laki dengan riwayat keluarga yang pernah menderita
BPH sebesar 5,28 (95% CI : 1,78-15,69) kali lebih besar dibandingkan dengan yang
tidak mempunyai riwayat keluarga yang pernah menderita BPH. Hasil penelitian ini
sesuai dengan beberapa penelitian sebelumnya, hal ini menunjukkan adanya asosiasi
kausal dari aspek konsistensi. Seseorang akan memiliki risiko terkena BPH lebih besar
bila pada anggota keluarganya ada yang menderita BPH atau kanker Prostat. Dimana
dalam riwayat keluarga ini terdapat mutasi dalam gen yang menyebabkan fungsi gen
berproliferasi secara terus menerus tanpa adanya batas kendali. Hal ini memenuhi
yang lebih besar untuk terkena BPH. 5,35 (95% CI : 1,91-14,99) lebih besar
Mekanisme pencegahan dengan diet makanan berserat terjadi akibat dari waktu transit
makanan yang dicernakan cukup lama di usus besar sehingga akan mencegah proses
inisiasi atau mutasi materi genetik di dalam inti sel. Pada sayuran juga didapatkan
mekanisme yang multifaktor dimana di dalamnya dijumpai bahan atau substansi anti
karsinogen seperti karoteniod, selenium dan tocopherol. Dengan diet makanan berserat
atau karoten diharapkan mengurangi pengaruh bahan-bahan dari luar dan akan
merokok mempunyai risiko BPH 3,95 (95% CI : 1,34-11,56) lebih besar dibandingkan
dengan yang tidak memiliki kebiasaan merokok. Nikotin dan konitin (produk
2.1.3 Patofisiologi
intravesika. Untuk dapat mengeluarkan urine, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat
hipertropi otot destrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula, dan divertikel buli-
buli. Perubahan struktur pada buli-buli tersebut dirasakan sebagai keluhan pada saluran
terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan pada kedua muara ureter ini menimbulkan
aliran balik dari buli-buli ke ureter atau terjadinya refluks vesikoureter. Jika
manifestasi dan beratnya penyakit bervariasi, tetapi ada beberapa hal yang
urologi membuat skoring yang secara subjektif dapat diisi dan dihitung sendiri
oleh pasien. Sistem skoring yang dianjurkan oleh WHO adalah International
13
Prostatic Symptom Score (IPSS). Sistem skoring IPSS terdiri atas tujuh
pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan LUTS dan satu pertanyaan yang
inguinalis atau hemoroid, yang timbul karena sering mengejan pada saat
2.1.5 Diagnosis
a. Pemeriksaan Fisik
menilai tonus sfingter ani, pembesaran atau ukuran prostat dan kecurigaan
meraba ujung hidung, lobus kanan dan kiri simetris, dan tidak didapatkan
b. Pemeriksaan Laboratorium
c. Pencitraan
Foto polos perut berguna untuk mencari adanya batu opak di saluran
penuh terisi urin, yang merupakan tanda retensio urine. Pemeriksaan IVP
prostat) atau ureter bagian distal yang berbentuk seperti mata kail
(hooked fish)
2.1.6 Komplikasi
berlanjut maka pada suatu saat buli-buli tidak mampu lagi menampung
terbentuk batu saluran kemih dalam buli-buli, batu ini akan menambah
keluhan iritasi. Batu tersebut dapat pula menibulkan sistitis, dan bila
berbagai macam kristaloid dan matriks organik. Terbentuknya batu dipengaruhi oleh
saturasi urine. Saturasi urine bergantung pada pH urine, ion-ion, konsentrasi zat
terlarut, dan lain lain. Hubungan antara konsentrasi zat terlarut dengan terbentuknya
batu sangat jelas. semakin besar konsentrasi ion, maka kemungkinan ion akan
mengendap akan semakin tinggi. Apabila konsentrasi ion meningkat, ion akan
mencapai suatu titik yang disebut solubility product. Bila konsentrasi ion meningkat
diatas titik ini, maka akan dimulai proses perkembangan kristal dan nukleasi13.
45;1257
17
Teori nukleasi menegaskan bahwa batu saluran kemih terbentuk dari Kristal
kristal atau benda asing dari urine yang kadarnya jenuh. Akan tetapi, batu tidak selalu
terbentuk dari pasien yang tinggi tingkat eksresinya atau beresiko dehidrasi. Teori
inhibitor kristal merupakan teori lain pada pembentukan batu. Menurut teori ini, batu
terbentuk karena rendahnya konsentrasi ion-ion yang menjadi inhibitor alami dari batu
tersebut seperti magnesium, sitrat dan pirofosfat. Akan tetapi, validitas teori ini masih
dipertanyakan, akibat banyak orang yang mengalami defisiensi ion-ion tersebut tidak
tahap dalam pembentukan kristal yaitu nukleasi, growth, dan agregasi. Nukleasi
merupakan awal dari proses pembentukan batu dan dipengaruhi oleh berbagai
substansi seperti matriks proteinaceous, benda asing, dan partikel lain. Nukleasi
heterogen (epitaxy) merupakan jenis nukleasi yang umum terjadi pada pembentukan
batu. Hal ini disebabkan nukleasi heterogen membutuhkan energi yang lebih sedikit
dari pada nukleasi homogen. Sebuah tipe kristal akan menjadi nidus untuk nukleasi tipe
kristal lain, contohnya kristal asam urat akan menjadi nidus untuk nukleasi kalsium
oksalat14.
Komponen matriks pada batu bervariasi tergantung jenis batu. Komponen matriks
biasanya hanya 2-10% dari berat batu tersebut. Komposisi matriks yang dominan
adalah protein dengan sedikit hexose atau hexosamine. Peran matriks pada inisiasi
berperan sebagai nidus untuk agregasi kristal atau sebagai perekat komponen-
mengenai hubungan antara substansi tersebut dengan pembentukan batu masih belum
dipahami seluruhnya, akan tetapi bila pada pemeriksaan substansi tersebut kadarnya
dibawah normal, maka akan terjadi agregasi kristal yang akan membentuk batu.
Nephrocalcin ,glikoprotein yang bersifat asam dan disekresikan oleh ginjal, dapat
Batu saluran kemih biasanya terbentuk dari kombinasi berbagai faktor, dan jarang
terbentuk dari kristal yang tunggal. Batu lebih sering terbentuk pada pasien dengan
konsumsi protein hewani yang tinggi atau konsumsi cairan yang kurang. Batu juga
dapat terbentuk dari kondisi metabolik seperti distal renal tubular acidosis, Dent’s
Kalsium yang didapat dari makanan diserap sebanyak 30-40% di usus halus dan
10% diserap di usus besar. Absorpsi kalsium bervariasi bergantung pada konsumsi
kalsium tersebut. Kalsium diserap pada fase ionik, dan penyerapan kalsium tidak
19
sempurna karena pembentukan kompleks kalsium pada lumen usus. Substansi yang
dapat menghasilkan kompleks kalsium adalah fosfat, sitrat, oksalat, sulfat dan asam
lemak13.
dengan batu kalsium. Akan tetapi, peran hiperkalsiuria pada pembentukan batu masih
potensial pada pembentukan batu kalsium dan angkanya berhubungan langsung dengan
Batu struvite dibentuk dari magnesium, ammonium dan fosfat. Tubulus ginjal
hanya menghasilkan amonia apabila organisme mengeksresikan asam, akan tetapi ion
trivalent fosfat tidak tersedia pada saat urine bersifat asam, oleh karena itu batu struvite
tidak terbentuk saat kondisi fisiologis. Pada kondisi patologis, dimana terdapat bakteri
yang menghasilkan urease, urea akan dipecah menjadi amonia dan asam karbonat.
hidroksida pada kondisi basa, dan akan menghasilkan bikarbonat dan ion karbonat.
Alkalinisasi urine oleh reaksi urease tadi menghasilkan NH4, yang akan membentuk
Pearle, M. 45;1283
Batu asam urat merupakan jenis batu yang lazim ditemukan pada pria dan
memiliki angka kejadian 5% dari seluruh kejadian batu. Pasien dengan gout, penyakit
proliferatif, penurunan berat badan yang cepat serta riwayat penggunaan obat-obat
sitotoksik memiliki insiden yang tinggi pada batu asam urat. Tidak seluruh pasien
dengan batu asam urat mengalami hiperurisemia,. Naiknya kadar asam urat dalam urin
dipicu oleh kurangnya cairan dan konsumsi purin yang berlebihan. Terdapat 3 faktor
utama pada pembentukan batu asam urat yaitu pH urine yang rendah, volume urin yang
yang rendah karena umumnya pasien dengan batu asam uran memiliki kadar eksresi
45;1277
dan batu kalsium oksalat karena menyebabkan supersaturasi urine. Pasien dengan
kadar asam urat dalam urine dibawah 600 mg/hari memiliki batu yang lebih sedikit dari
pasien yang memiliki kadar asam urat diatas 1000 mg/hari dalam urine.
Batu asam urat dapat dihasilkan secara kongenital, didapat, atau idiopatik.
Kelainan congenital yang berhubungan dengan batu asam urat melibatkan transpor urat
Kelainan didapat dapat berupa diare kronik, turunnya volume urine, penyakit-penyakit
Banyak gejala serta tanda yang dapat menyertai penyakit batu saluran kemih.
Walaupun begitu, ada juga beberapa batu yang tidak menunjukkan gejala atau tanda
khusus tetapi ditemukan pada hasil pemeriksaan radiologi. Gejala-gejala yang sering
timbul pada pasien dapat berupa nyeri, hematuria, mual, muntah, demam, dan
Nyeri merupakan gejala yang paling sering menyertai penyakit batu saluran
kemih, mulai dari nyeri sedang sampai nyeri berat yang memerlukan pemberian
analgesik. Nyeri biasanya terjadi pada batu di saluran kemih bagian atas, dengan
karakter nyeri bergantung pada lokasi batu, ukuran batu, derajat obstruksi, dan kondisi
anatomis setiap orang yang berbeda-beda. Nyeri yang terjadi dapat berupa kolik
maupun nonkolik13.
Nyeri kolik pada ginjal biasanya terjadi diakibatkan meregangnya ureter atau
dan mekanisme lokal pada lokasi obstruksi seperti inflamasi, edema, hiperperistaltik
dan iritasi mukosa yang berpengaruh pada nyeri yang dialami oleh pasien14.
23
Pada obstruksi di renal calyx, nyeri yang terjadi berupa rasa nyeri yang dalam
pada daerah flank atau punggung dengan intensitas bervariasi. Nyeri dapat muncul
pada konsumsi cairan yang berlebihan. Pada obstruksi renal pelvic dengan diameter
batu diatas 1 cm, nyeri akan muncul pada sudut costovertebra. Nyeri yang timbul dapat
berupa nyeri yang redup sampai nyeri yang tajam yang konstan dan tidak tertahankan,
Terbentuknya batu secara garis besar dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik.
1. Faktor Intrinsik
Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam individu sendiri.
a. Heriditer/ Keturunan
2). Sindroma Barter, pada keadaan ini terjadi poliuria, berat jenis air kemih
b. Umur
dengan enam18.
c. Jenis kelamin
Kejadian BSK berbeda antara laki-laki dan wanita. Pada laki-laki lebih
sering terjadi dibanding wanita 3:119. Khusus di Indonesia angka kejadian BSK
produksi oksalat endogen oleh hati. Rendahnya serum testosteron pada wanita
2. Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari lingkungan luar individu
Dua faktor yang berhubungan dengan kejadian BSK adalah jumlah air
yang diminum dan kandungan mineral yang berada di dalam air minum
tersebut. Pembentukan batu juga dipengaruhi oleh faktor hidrasi. Pada orang
dengan dehidrasi kronik dan asupan cairan kurang memiliki risiko tinggi
terkena BSK. Dehidrasi kronik menaikkan gravitasi air kemih dan saturasi
25
asam urat sehingga terjadi penurunan pH air kemih21. Pengenceran air kemih
dengan proses kristalisasi air kemih. Banyaknya air yang diminum akan
b. Diet/Pola makan
rendahnya jumlah air kemih dan substansi pembentukan batu yang berefek
kalsium dalam air kemih akan naik, pH air kemih turun, dan kadar sitrat air
kemih juga turun. Diet yang dimodifikasi terbukti dapat mengubah komposisi
air kemih dan risiko pembentukan batu23. Kebutuhan protein untuk hidup
normal per hari 600 mg/kg BB, bila berlebihan maka risiko terbentuk batu
(pH) air kemih sehingga bersifat asam, maka protein hewani tergolong “acid
ash food”, Akibat reabsorbsi kalsium dalam tubulus Jenis minuman Laki-laki
perempuan berkurang sehingga kadar kalsium air kemih naik. Selain itu hasil
metabolisme protein hewani akan menyebabkan kadar sitrat air kemih turun,
kadar asam urat dalam darah dan air kemih naik21. Konsumsi protein hewani
besar buah adalah alkali ash food (Cranberi dan kismis). Alkasi ash food akan
menyebabkan pH air kemih naik sehingga timbul batu kalsium oksalat. Sayur
banyak serat yang dapat mengurangi penyerapan kalsium dalam usus, sehingga
timbulnya batu kalsium oksalat meningkat. Serat akan mengikat kalsium dalam
usus sehingga yang diserap akan berkurang dan menyebabkan kadar kalsium
dalam air kemih berkurang. Sebagian besar buah merupakan alkali ash food
yang penting untuk mencegah timbulnya batu saluran kemih. Hanya sedikit
buah yang bersifat acid ash food seperti kismis dan cranberi. Banyak buah yang
timbulnya batu saluran kemih, karena sitrat merupakan l inhibitor yang paling
kalsium dalam air kemih. Pengaruh diet tinggi kalsium hanya 6% pada
c. Obesitas
lemak tubuh melalui pengukurang tebal lemak bawah kulit. Dikatakan obese
jika IMT ≥ 25 kg/m2. Pada penelitian kasus batu kalsium oksalat yang idiopatik
didapatkan 59,2% terkena kegemukan. Pada laki-laki yang berat badannya naik
15,9 kg dari berat badan waktu umur 21 tahun mempunyai RR 1,39. Pada
wanita yang berat badannya naik 15,9 kg dari berat waktu berumur 18 tahun,
RR 1,7. Hal ini disebabkan pada orang yang gemuk pH air kemih turun, kadar
Kebiasaan menahan buang air kecil akan menimbulkan stasis air kemih
yang dapat berakibat timbulnya Infeksi Saluran Kemih (ISK). ISK yang
disebabkan kuman pemecah urea sangat mudah menimbulkan jenis batu struvit.
Selain itu dengan adanya stasis air kemih maka dapat terjadi pengendapan
kristal14.
28
Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien tanpa riwayat batu saluran kemih.
1. Konsumsi cairan minimal 8-10 gelas per hari dengan tujuan menjaga volume
3. Diet rendah natrium sekitar 2-3 gram/hari atau 80-100 mEq/hari efektif untuk
pembentukan batu. Makanan yang harus dikurangi seperti teh, bayam, coklat,
batu tersebut14.
Gelombang kejut adalah gelombang tekanan yang berenergi tinggi yang dapat
dialirkan melalui udara maupun air. Ketika berjalan melewati dua medium yang
dengan kepadatan yang sama. Oleh karena air dan jaringan tubuh memiliki
kepadatan yang sama, gelombang kejut tidak merusak kulit dan jaringan dalam
tubuh. Batu saluran kemih memiliki kepadatan akustik yang berbeda, dan bila
dikenai gelombang kejut, batu tersebut akan pecah, Setelah batu terfragmentasi,
MET adalah modalitas terapi terbaik untuk pasien batu saluran kemih
sekali alpha antagonis yang tersedia dan masing - masing memiliki data yang
MET dapat menurunkan kejadian kolik penggunaan obat - obatan jenis narkotik
dan kunjungan ke rumah sakit. MET juga menurunkan biaya pengobatan dan
pengeluaran batu dan mengurangi rasa sakit pada pasien dengan tindakan lain
(ESWL dan Ureteroscopy). Akan tetapi dengan semua penelitian yang ada
MET masih belum terlalu sering digunakan dalam modalitas terapi 27.
2.2.6.5 Litotripsi
Pemecahan batu atau litotripsi telah mulai dilakukan sejak lama, tetapi
atau sinar laser. Untuk batu ginjal litotripsi dilakukan dengan bantuan
dengan pemberian simpatolitik. Jenis batu yang dapat dilarutkan adalah batu
asam urat. Batu ini hanya terjadi pada keadaan pH urine yang asam (pH 6,2),
larut. Lebih baik bila dibantu dengan penurunan kadar asam urat urine dan
yang berat5.
2.2.6.7 Pembedahan
kemih. Tindakan bedah yang dilakukan bergantung pada anatomi dan lokasi
batu.5,9,28.
Obstruksi kandung
kemih
Heriditer/ Keturunan
Umur
Jenis kelamin
Benign Prostate
Hyperplasia (BPH) Batu Saluran Kemih
2.5 Hipotesis
Terjadi peningkatan kejadian batu saluran kemih pada pasien Benign Prostate
KARIADI Semarang.