Anda di halaman 1dari 8

SOAL QUIZ GANJIL 2017

SOAL 1 (20 point)


Pada sistem akuntansi pemerintahan berbasis akrual, terdapat dua pencatatan yaitu Jurnal Finansial
dan Jurnal LRA. Saudara jelaskan pengertian dan penerapan kedua jurnal tersebut serta berikan
contohnya, Jelaskan jenis-jenis laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah serta
komponennya, serta berikan contoh masing-masing tiga transaksi yang dilakukan baik oleh SKPD
ataupun PPKD!

SOAL 2 (20 point)


Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang
tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Gambarkan skema pengukuran kinerja sektor
publik dan bedakan aspek-aspek pokok dalam pengukuran kinerja organisasi komersial dengan
kinerja sektor publik!

SOAL 3 (15 point)


Jelaskan jenis-jenis laporan keuangan organisasi nirlaba, lingkup kegiatan beserta contohnya

SOAL 4 (20 point)


Terdapat beberapa jenis rasio yang dapat dikembangkan berdasarkan data keuangan yang
bersumber dari APBD. Jelaskan rasio-rasio tersebut, berikan contoh perhitungan rasio-rasio yang
dimaksud serta interpretasinya.

SOAL 5 (10 point)


Sesuai UU No. 15 tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara, BPK memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan. Jelaskan yang dimaksud dengan
SPKN, tujuan serta sistematikanya dan Jelaskan jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK.

SOAL 6 (15 point)


Jelaskan yang dimaksud dengan pendapatan desa beserta sumber-sumber pendapatannya, dan
berikan contoh yang termasuk dalam kriteria aset desa.


JAWAB
NOMOR 1:
Komponen laporan keuangan pokok :

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah


pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/APBD.

2. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan pemerintah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
dana pada tanggal tertentu

3. Laporan Arus Kas

Menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas pada
tanggal pelaporan

4. Catatan atas Laporan Keuangan (Ca LK)

Mengatur penyajian dan pengungkapan yang diperlukan pada Catatan atas Laporan Keuangan.

Contoh jurnal transaksi :

Penerimaan Kas

Dr. Kas ......… xxx

Cr. Pendapatan LO / Aset/Kewajiban/Ekuitas xxx

Pengeluaran Kas

Dr. Beban/Aset/Kewajiban/Ekuitas xxx

Cr. Kas ........................… xxx

Mekanisme Uang Panjar

SKPD :

Dr. Kas di Bendahara Pengeluaran

Cr. RK PPKD

PPKD :

Dr. RK SKPD

Cr. Kas di Kasda


Mekanisme Langsung

SKPD :

Dr. Aset / Beban gaji dan tunjangan xxx

Cr. RK PPKD xxx

PPKD :

Dr. RK SKPD xxx

Cr. Kas di Kasda xxx

Setoran SPKD

SPKD:

Dr. RK PPKD xxx

Cr. Kas di Bendahara Penerimaan/Pengeluaran xxx

PPKD:

Dr. Kas di Kasda xxx

Cr. RK SKPD xxx

NOMOR 2
Kinerja sektor publik :

Input, Process, Output, Outcome, Benefit, Impact

Kinerja Komersial :

Input , Process, Output

NOMOR 3 :
Laporan Keuangan entitas nirlaba meliputi :

1. Laporan Posisi Keuangan (LPK)

2. Laporan Aktivitas

3. Laporan Arus Kas

4. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

Bergantung pada jenis organisasi tersebut apa.

Misalkan Partai Politik, lingkup kegiatannya:

- Kegiatan Pemilihan, - Menduduki Jabatan,

- Lobbying, - Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dsb.

- Kegiatan organisasi,

- Mencari koneksi,

NOMOR 4:
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah

Formula yang digunakan untuk mengukur kemandirian keuangan daerah

RUMUS : Rasio Kemandirian Keuangan Daerah =

( Penerimaan asli daerah : Total Penerimaan Daerah ) x 100%

( 1.471.944.383.908 : 3.379.623.327.247 ) x 100% = 43,55 % ( Konsultatif)

Konsultatif = Ketergantungan pada pemerintah masih lumayan diperlukan.


Rasio Efektivitas

menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan PAD yang


direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah.

RUMUS : Rasio Efektivitas PAD =

( Realisasi Penerimaan PAD : Target Penerimaan PAD ) x 100 %

=(3.379.623.327.247 : 3.294.192.110.809) x 100% = 102,59 % (EFEKTIF KARENA >100%


)

Rasio Efisiensi Belanja Derah

rasio yang menggambarkan perbandingan antara realisasi pengeluaran/belanja daerah


dengan anggaran belanja daerah.

RUMUS : Rasio efisiensi belanja =

( Realisasi Belanja : Anggaran Belanja ) x 100%

= ( 3.100.146.346.676 : 4.186.293.684.946 ) x 100% = 74,05% ( EFISIEN KARENA <100%)

Rasio Keserasian

Menggambarkan Pemda memprioritaskan alokasi dananya pada belanja operasional dan


belanja modal.

TERBAGI MENJADI 2,

1. BELANJA OPERASIONAL

RUMUS : Rasio Belanja Operasional =

Total Belanja Operasional : Total Belanja

= 2.494.844.799.161 : 3.100.146.346.676 = 80,47 %

2. BELANJA MODAL

RUMUS : Rasio Belanja Modal =

Total Belanja Modal : Total Belanja

= 605.278.286.415 : 3.100.146.346.161 = 19, 53 %

BELANJA OPERASIONAL LEBIH TINGGI DARIPADA BELANJA MODAL


ARTINYA, TIDAK SERASI.

NOMOR 5
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) adalah standar/ patokan yang memandu
pemeriksa (BPK) untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
(Pusat, Daerah, dan SKPD).

Tujuan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)

Menjadi ukuran mutu bagi para pemeriksa dan organisasi pemeriksa dalam melaksanakan
pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara

Sistematika SPKN

1. PENDAHULUAN STANDAR PEMERIKSAAN

2. PSP 01 : STANDAR UMUM

3. PSP 02 : STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEUANGAN

4. PSP 03 : STANDAR PELAPORAN PEMERIKSAAN KEUANGAN

5. PSP 04 : STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA

6. PSP 05 : STANDAR PELAPORAN PEMERIKSAAN KINERJA

7. PSP 06 : STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN TERTENTU

8. PSP 07 : STANDAR PELAPORAN PEMERIKSAAN DENGAN DENGAN TUJUAN


TERTENTU

Pembagian Pemeriksaan dalam SPKN

1. Standar Pemeriksaan Keuangan

Bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) apakah


laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia

2. Pemeriksaan Kinerja

Merupakan pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis terhadap bukti-bukti, untuk dapat
memberikan penilaian secara independen atas kinerja suatu entitas. Pemeriksaan kinerja ini
menghasilkan informasi yang berguna untuk meningkatkan kinerja suatu entitas dan meudahkan
pengambilan keputusan bagi pihak yang berwenang.

3. Pemeriksaan DenganTujuan Tertentu dapat bersifat:

eksaminasi (examination), reviu (review), atau prosedur yang disepakati (agreed-upon


procedures).

Pemeriksaan dengan tujuan tertentu meliputi antara lain pemeriksaan atas hal-hal lain di
bidang keuangan, pemeriksaan investigatif, dan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern.

NOMOR 6
PENDAPATAN DESA, Meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan
hak desa dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa

Sumber Pendapatan Desa

1. Pendapatan Asli Desa,

2. Alokasi APBN melalui APBD,

3. Bagian dari hasil Pajak Daerah dan Retribusi daerah Kabupaten/Kota,

4. Alokasi Dana Desa (bagian dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota) Dana
Perimbangan - DAK,

5. Bantuan keuangan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi & anggaran pendapatan
dan belanja daerah Kabupaten/Kota

6. Hibah & Sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga

7. Lain-lain pendapatan desa yang sah

Aset desa dapat berupa:

1. Tanah kas desa

2. Pasar desa

3. Pasar hewan

4. Tambatan perahu
5. Bangunan desa

6. Pelelangan ikan

7. Pelelangan hasil pertanian

8. Hutan milik desa

9. Mata air milik desa

10. Pemandian umum

11. Dan aset lain milik desa

Anda mungkin juga menyukai