Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY.

R ( 35 tahun )

POST PARTUM DENGAN SECTIO CAESARIA PREBO ( Presentasi Bokong )

DI RUANG BOUGENVIL RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Disusun oleh :

Adita Novitasari ( A01702296 )

Al Ani Subekti ( A01502013 )

Ade Dwiki Kurniawan ( A01702295 )

Ramadhan Aji

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

2019
LAPORAN PENDAHULUAN

I. KONSEP DASAR

a) Definisi
Sectio secaria merupakan prosedur operatif, yang dilakukan di bawah anesthesia
sehingga janin, plasenta dan ketuban di lahirkan melalui insisi dinding abdomen dan uterus.
Prosedur ini biasanya dilakukan setelah viabilitas tercapai ( Misal, usia kehamilan lebih dari
24 minggu . ( Myles 2011 ).
Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong,
kaki, atau kombinasi keduanya. Presentasi bokong ( breech presentation ) adalah contoh
malpresentasi yang paling umum, terjadi pada 3 % sampai 4 % kelahiran dan 25 %
kelahiran premature. (Prawirohardjo, 2010) .
Presentasi bokong yaitu dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu (
memanjang ), kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah vakum uteri atau di
daerah pintu atas panggul / simfisis. ( Razak, 2009 ).
b) Etiologi
Umumnya penyebabnya belum jelas, tetapi ada beberapa faktor predisposisi yaitu :
1. Kelainan dari ibu
a) Kelainan uterus
b) Tumor dari uterus yang mendesak uterus
c) Kelainan bawaan uterus, seperti uterus arkuatus yang dapat mengubah
letak janin.
d) Kelainan panggul : pintu atas panggul yang terlalu luas atau terlalu
sempit dapat mengganggu fiksasi dari kepala janin .
e) Kelainan dari jumlah air ketuban Hidramnion menyebabkan terlampau
bebasnya pergerakan janin dalam uterus sehingga fiksasi kepala
terganggu dan pada oligohidramnion gerakan janin terbatas sehingga
terhalang versi spontan dari anin
f) Kelainan implamtasi plasenta, misalnya plasenta previa yang
menghalangi turunnya kepala ke pintu atas panggul.
2. Kelainan dari janin
a) Bayi prematur, pada bayi prematur ukuran kepala masih kecil, fiksasi
kepalatidak sempurna.
b) Kehamilan ganda, umumnya pada kehamilan kembar, janin
menyesuaikan dirinya dalamrahim
c) Bayi mati, presentasi bokong terjadi pada keadaan ini oleh karena
gerakan janin tidak ada lagi.
d) Bayi dengan kelainan bawaan, kelainan bawaan pada kepala bayi dapat
mengganggu fiksasi dari kepala bayi, misalnya hidrosefalus, anefalus
dan mikrosefalus.
c) Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap
ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air
ketuban relatif lebih banyak sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa.
Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak
sungsang atau letak lintang.
Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air
ketuban relatif berkurang, karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar
dari pada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di
fundus uteri, sedangkan kepala berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah
uterus. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa mengapa pada kehamilan belum
cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup
bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam presentasi kepala. Namun sebagian
berada dalam posisi sungsang.
d) Tanda dan gejala
Menurut prawirohardjo ( 2010 ), tanda dan gejala presentasi bokong yaitu
melalui pemeriksaan fisik abdomen. Manuver leopold perlu dilakukan pada setiap
kunjungan perawatan antenatal bila umur kehamilan kurang lebih 34 minggu. Untuk
memastikan apabila masih terdapat keraguan pada pemeriksaan palpasi, dapat
dilakukan pemeriksaan dalam vagina atau pemeriksaan ultrasonograf. Keberhasilan
untuk menemukan adanya presentasi bokong pada masa kehamilan sangat penting
oleh karena adanya prosedur versi luar yang direkomendasikan guna menurunkan
insidensi persalinan dengan presentasi selain kepala dan persalinan bedah besar.
e) Pathways
Fase ante natal

f) Pemeriksaan diagnostic

1. Nyeri b.d involusi uterus, nyeri setelah melahirkan.


2. Resiko tinggi infeksi b.d laserasi dan proses persalinan.
3. Resiko menyusui tidak efektif b.d kurangnya pengetahuan perawatan payudara
ibu menyusui.
4. Gangguan pola eliminasi bowel b.d adanya konstipasi.
5. Resiko tinggi kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d kehilangan darah dan
intake ke oral.
6. Gangguan pola tidur b.d respon hormonal psikologis proses persalinan.
g) Penatalaksanaan
1. Bila seorang ibu bersalin mengalami perdarahan setelah anak lahir segera
memeriksa perdarahan tersebut berasal dari retensio plasenta atau plasenta lahir tidak
lengkap.
2. Bila plasenta tidak lahir lengkap dan kontraksi uterus baik dapat dipastikan
bahwa perdarahan tersebut berasal dari perlukaan pada jalan lahir selanjutnya dilakukan
penjahitan.
3. Pemberian oksitosin.
4. Obat nyeri.

II. KONSEP KEPERAWATAN

a) Pengkajian focus
b) Diagnose keperawatan
c) Intervensi keperawatan
d) Implementasi keperawatan
e) Evaluasi
f) Daftar pustaka
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 25 juni 2019
Nama pengkaji : Kelompok 2
Ruang : Bougenvil
Waktu pengkajian : 09.00 WIB

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. R
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Alamat : Dk Kuwarasan, Kebumen
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : IRT
Tanggal masuk RS : 23 Juni 2019
NO RM : 418XXX
Diagnosa medik : Presbo, P3 A0

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. J
Umur : 41 Tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Alamat : Dk Kuwarasan, Kebumen
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang
Hubungan dengan klien : Suami

C. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan nyeri akibat post SC

D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Pasien Ny. R (35 tahun) post SC presbo pada tanggal 24 juni 2019, pukul
11.00 WIB baru selesai operasi, dengan panjang jahitan kurang lebih 15 cm,
terpasang DC ukuran 16 dengan urin tertampung 140 cc, tangan sebelah kanan
terpasang infuse RL 20 tpm. Hasil pemeriksaan TTV TD : 120/ 79 mmHg, Nadi :
84 X / menit, Pernapasan : 21X/ menit, Suhu : 37oC.
E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Klien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit dan klien tidak pernah
mengalami keguguran sebelumnya. klien tidak ada riwayat mengkonsumsi obat-
obatan tertentu. Selama hamil klien tidak pernah sakit hanya mual muntah saja
pada awal Trimester pertama.

F. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang pernah mengalami keguguran
dan tidak ada yang mempunyai penyakit menurun atau menular seperti : diabetes melitus,
hipertensi, HbsAG dan jantung.

G. GENOGRAM

Keterangan:

:Laki-laki : Pasien

:Prempuan : Meninggal Dunia

: Garis tinggal serumah : Garis Perkawinan

: GarisKeturunan
H. RIWAYAT GINEKOLOGI :

Menarche umur : 13 th

Siklus : 28 hari

Lama : 6-7 hari

Volume : 60 cc

Konsistensi : Cair

Warna : Merah kecoklatan pada hari pertama, dan merah segar pada

hari kedua

Dismenorea : Kadang-kadang

I. RIWAYAT KB

Sebelumnya pernah menggunakan KB suntik selama 3 bulan.

J. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN LALU

NO Tahun Tipe Penolong JK BB Keadaan Masalah


persalinan Lahir bayi kehamilan
Waktu
1 2004 Spontan Bidan o 3250 Sehat -
2 2009 o 3800 Sehat -
3 2019 SC Dokter O 2610 Sehat -

Pengalaman menyusui : iya Berapa lama : 2 tahun

K. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI


Klien mengatakan pada saat hamil memeriksakan kandungannya sebanyak 7 kali
(2kali pada TM pertama, 2 kali pada TM kedua dan 3 kali pada TM ketiga)
HPHT :
HPL : 1 Juli 2019
BB Sebelum Hamil : 40 KG
TD : 120/79 mmHg
TFU : 30 CM
DJJ : 148x/menit
Keluhan : Nyeri Akut
Masalah kehamilan : Tidak Ada
L. RIWAYAT PERSALINAN
1) Jenis persalinan Sc ali presbo pada tanggal 24 juni 2019 jam mulai operasi
10.00 WIB dan selesai operasi jam 11.00 WIB.
2) Jenis kelamin bayi perempuan, BB : 2610 gr, PB : 42 cm, A/S . 7/8/9
3) Perdarahan kurang lebih 250 cc.
4) Permasalahan dalam persalinan : Tidak ada

M. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Keadaan mental : Klien merupakan seorang yang ramah dan senang bersosialisasi
dengan tetangga ataupun dengan orang baru.
Adaptasi psikologis : Klien mengatakan senang dengan kehamilannya yang ke 3 ini,
klien tidak merasakan stress ataupun terbebani.
Penerimaan Terhadap Kehamilan : Klien mengatakan merasa senang dengan
kehamilan yang ke 3 ini, klien mengatakan tidak
merasa stress atau terbebani dengan kehamilan
saat ini. Klien mengatakan sudah menunggu
kehamilan yang ke 3 ini.

N. POLA HIDUP YANGMENINGKATKAN RESIKO KEHAMILAN


1. Selama hamil pasien tidak mengkonsumsi jamu atau obat-obatan tertentu,
pasien hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan berupa : vitamin.
2. Selama hamil pasien tidak pernah memakai celana yang ketat.
3. Selama hamil pasien tidak pernah mengangkat benda yang berat.
4. Selama hamil pasien tidak pernah jatuh.
5. Selama hamil pasien melakukan hubungan intim dengan suami 1 minggu 1X

O. PERSIAPAN PERSALINAN
1. Senam hamil
Pasien mengatakan sudah pernah melakukan senam hamil di Posyandu dengan
bimbingan bidan
2. Rencana tempat melahirkan
Pasien mengatakan ia berencana melakukan persalinan di Puskesmas.
3. Perlegkapan kebutuhan bayi dan ibu
Pasien mengatakan ia sudah menyiapkan segala kebutuhan persalinan untuk
dirinya dan semua kebutuhan calon bayinya.
4. Kesiapan mental ibu dan keluarga
Pasien mengatakan dengan senang hati menyambut bayinya dan siap untuk
melakukan persalinan.
5. Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses
persalinan.
Pasien mengatakan sudah diberi tahu dan mengerti tentang tanda-tanda
melahirkan, cara menangani nyeri dan proses persalinan oleh bidan.
6. Perawatan payudara
Pasien mengatakan sudah mengetahui tentang cara perawatan payudara dan
sampai saat ini sudah melakukan perawatan payudara

P. OBAT- OBATAN YANG DIKONSUMSI SAAT INI


Selama hamil pasien tidak mengkonsumsi jamu atau obat-obatan tertentu, pasien
hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan berupa : vitamin dan Ferrous
fumarate folic acid yaitu tablet penambah darah.

Q. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON


1. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
Saat dikaji pasien mengatakan pada kehamilan yang ke 3 ini, klien rutin
memeriksakan kandungannya dan konsultasi tentang kehamilannya ke bidan.
2. Pola Nutrisi-Metabolik
Saaat dirumah pasien mengatakan nafsu makan pasien baik, saat dirumah pasien
merasa sering lapar, pasien makan 3x sehari dengan porsi yang lebih banyak
dengan lauk pauk dan sayuran. Pasien biasa mengkonsumsi buah setiap harinya.
Pasien meminum air putih sebanyak 8- 10 gelas sehari dan kadang-kadang
meminum teh manis dan minum susu ibu hamil 1x dalam sehari. Namun selama
dirawat di RS pasien mengatakannafsu makan berkurang, dan hanya
menghabiskan setengah porsi makan yang disediakan dari RS.
3. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi padat ( konstipasi )
berwarna kuning , BAK 4-5x sehari berwarna kuning dan berbau khas.
4. Pola Latihan dan Aktifitas
Sebelum masuk RS pasien dengan bebas melakukan aktivitas sehari – hari
dengan mandiri tanpa bantuan. Saat dikaji pasien hanya berbaring lemas ditempat
tidur .
5. Pola Kognitif Perseptual
Pasien menganggap kehamilannya adalah hal yang sangat berharga .
6. Pola Istirahat- Tidur
Pasien mengatakan saat dirumah sering tidur, tidur malam 6 jam dan tidur siang 2
jam. Saat dikaji pasien mengatakan tidur malam kurang lebih 6-7 jam, tidur siang
kadang – kadang dan saat tidur malam pasien sering terbangun karena kondisi
RS.
7. Pola Konsep Diri- Persepsi Diri
Pasien tidak merasakan takut saat hamil. Pasien merasakan senang saat hamil,
pasien tidak mengalami stress. Pasien sudah siap dengan persalinannya dan sudah
menantikan anaknya lahir meskipun ada rasa cemas sedikit.
8. Pola Peran dan Hubungan
Pasien merupakan istri dari Tn. J . Pasien merupakan istri dapat membuat
keluarganya senang, pasien merupakan seorang istri yang baik. Pasien sering dan
senang bersosialisasi dengan tetangganya maupun dengan orang baru.
9. Pola Reproduksi / Seksual
Saat sebelum hamil pasien melakukan hubungan suami istri tidak merasakan
nyeri, tidak ada riwayat penyakit hubungan seks dan tidak mempuanyai masalah
pada area genetalia, saat hamil melakukan hubungan suami istri 1x dalam satu
minggu.
10. Pola Pertahanan Diri (Koping- Toleransi` Stress)
Saat ada masalah pasien biasanya langsung menceritakan masalahnya kepada
suami atau keluarga dekatnya yaitu ibunya. Saat stress pasien mentolerirnya
dengan banyak bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya sehingga
melupakan stress yang dialaminya, bahkan mendapat solusi untuk permasalahan
yang dialaminya. Pasien juga lebih sering mengaji pada saat stress untuk
menghilangkan stress yang dialami.
11. Pola Keyakinan dan Nilai
Pasien beragama islam dan menjalankan perintah- Nya dengan baik. Pasien
sholat 5 waktu setiap hari dan sering mengaji AL-Quran. Kadang-kadang pasien
juga mengikuti pengajian yang diadakan disekitar rumahnya.

R. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Obsetrik : P3 A0
2. Keadaan umum : Baik
3. Kesadaran : Composmentis
4. BB/TB : 59KG/150 CM
5. Tanda Vital
TD : 120 / 79 mmHg
Nadi : 84 X / menit
Suhu : 36,7°C
RR : 21 X / menit
6. Kepala :Bentuk kepala mesochepal, rambut bersih berwarna hitam
panjang, tidak ada benjolan, tidak ada uban, tidak ada lesi.
7. Mata :Mata simetris kiri dan kanan , tidak ada lesi, konjungtiva
tidak anemis.
8. Hidung : Hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada pembesaran polip
dan tidak ada sekret.
9. Mulut : Tidak sumbing, tidak ada stomatitis, bibir pucat, mukosa
bibiir kering.
10. Telinga : Ada serumen, pendengaran baik.
11. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan limfe.
12. Masalah Khusus : Tidak ada
13. Dada
a. Paru-Paru
Inspeksi :Dada simetris, pengembangan dada sama.
Palpasi :Tidak ada nyeri tekan. Vocal fremitus teraba sama
Perkusi :Sonor
Auskultasi : Tidak ronchi, tidak ada wheezing, vesikuler
b. Jantung
Inspeksi :Dada simetris, pengembangan dada sama.
Palpasi :Tidak ada nyeri tekan, teraba iktus kordis pada intercosta ke
5
Perkusi : Pekak
Auskultasi :Terdengar bunyi jantung S1S2
c. Payudara
Bentuk payudara bulat memanjang, simetris, puting payudara menonjol
keluar, areola melebar, ASI keluar sedikit-sedikit,tampak bersih, tidak ada
pembuluh limfe yang membesar, tidak ada nyeri tekan.
d. Masalah khusus : Tidak ada
14. Abdomen
Terdapat bekas jahitan Sc 15 cm.
Uterus
a) Tinggi fundus uteri : 20 cm
b) Fungsi pencernaan : baik, bising usus 12X / menit
c) Kontraksi : Jarang
15. Genetalia
a) Vagina : Terpasang Dc ukuran 16 cm dengan urin tertampung
140 cc.
b) Varises : Tidak ada
c) Integritas kulit : Baik
d) Edema : Tidak ada
e) Memar : Tidak ada
f) Ruptur : Tidak ada
g) Hematom : Tidak ada
h) Perineum : Utuh
16. Tanda Reeda
a) Redness : Tidak ada kemerahan
b) Echomosis : Tidak ada kebiruan
c) Edema : Tidak ada pembengkakan
d) Dischargment : Tidak ada cairan sekresi yang keluar
e) Aproximate : Ada jahitan lika post SC
17. Kebersihan : Bersih
Lochea : Rubra
Jumlah : 40 cc
Jenis / warna : Merah segar
Konsistensi : Cair
Bau : Khas
Hemorroid : Tidak ada
18. Ekstermitas atas
Tidak ada edema, pergerakan dan fungsi baik, terpasang infus RL 20 tpm di
ekstremitas atas bagian kanan
19. Ekstermitas bawah
Edema : Tidak ada, pergerakan dan fungsi baik
Varises : Tidak ada
20. Masalah Khusus : Tidak ada
S. Keadaan Mental
Adaptasi psikologis : Pasien mengatakan sudah mengetahui cara merawat
bayi.
Penerimaan terhadap bayi : Pasien senang dengan kelahiran bayinya
T. Kemampuan Menyusui
ASI keluar sedikit - sedikit
U. Obat – obatan
Selama hamil pasien tidak mengkonsumsi jamu dan obat – obatan tertentu, klien
hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan berupa vitamin, dan tablet
penambah darah. Dan selama dirawat di RS pasien mendapat obat berupa :
1) Inj. Ceftriaxone 2 gr / 24 jam
2) Inj. Ketorolac 30 mg / 8 jam
3) Inj. Asam Trnex Samat 500 mg / 8 jam
4) Etabion 2 x 1 hari

V. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tanggal 23 Juni 2019 jam 13.00 WIB

a) Hasil Laboratorium
Hb 12,5 ; AL 5 ; Hct 37 ; At 219, GDS 78 ; Ur 14 ; Cr 0,45 ; Albumin 3,3
; HbSAg Nr
b) Hasil USG
1) Plasenta di fundus
2) BPD 10,02 cm
3) HL 33,83 cm
4) DFL 11,72 cm
5) AL 32, 6 cm
6) FL 7,22 cm
7) Presentasi bokong
Vk 37+5 mgg
8) GFU 3200 g
9) HR 144 ppm
W. PROGRAM TERAPI
1) Inj. Ceftriaxone 2 gr / 24 jam
2) Inj. Ketorolac 30 mg / 8 jam
3) Inj. Asam Trnex Samat 500 mg / 8 jam
4) Etabion 2 x 1 hari
ANALISA DATA

Tgl / Jam DATA PROBLEM ETIOLOGI


25 Juni Ds : pasien mengatakan Nyeri akut Agen cidera fisik
2019 nyeri pada jahitan operasinya. (luka post op)
- P : pasien mengatakan nyeri
bertambah jika bergerak dan
berkurangh jika istirahat
- Q : nyeri seperti di tusuk – tusuk
- R : nyeri di area luka operasinya
tidak menyebar kebagian lain
- S : skala nyeri 6
-T: nyeri muncul +/- 5 menit
sekali hilang timbul
Do :
- Ekpresi wajah nyeri (+)
- Pasien tampak menahan nyeri
- Pasien tampak tidak rileks
-Pasien tampak memegangi
daerah perut
- TD : 111 / 60 mmHg
- N : 88 X / menit

25 juni Ds : Resiko infeksi Prosedur invasif


2019 - Pasien mengatakan ada luka
jahitan post SC
Do :
- - Terdapat luka jahitan di perutnya
post op caesarea
- - Balutan kotor, luka belum kering
25 Juni
- Ds :
Defisiensi
2019 PP - Pasien mengatakan hanya makan Kurang informasi
pengetahuan
sedikit
- Pasien mengatakan tidak berani
makan lauk karena dilarang oleh
ibunya
- Klien mengatakan suaminya
juga mengikuti apa yang
disarankan ibunya.
DO :
- Klien terlihat bingung tentang
apa saja yang boleh dikonsumsi
- Klien terlihat sering bertanya
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik (luka post op)


2. Resiko infeksi b.d prosedur invasive
3. Defisiensi pengetahuan b.d Kurang informasi

INTERVENSI KEPERAWATAN

Tanggal No. DX Kriteria hasil Intervensi


26 juni 1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri :
2019 keperawatan selama 3x24jam 1. Lakukan pengkajian nyeri
diharapkan nyeri hilang dengan secara komprehensif
kriteria hasil : 2. Berikan informasi mengenai
KH A T nyeri
Nyeri yg 2 5 3. Ajarkan teknik
dilaporkan nonfarmakologi ( nafas
Ekspresi 2 5 dalam, distraksi relaksasi,
nyeri pijatan, kompres hangat)
wajah 4. Berikan individu penurun
Panjangnya 2 5 nyeri yg optimal
episode 5. Dukung istirahat dan tidur
nyeri Terapi relaksasi :
6. Posisikan klien untuk
mengambil posisi yg
nyaman
7. Ajarkan teknik distraksi
relaksasi
8. Minta klien untulk rileks
9. Terapkan dan minta klien
mengulangi

27 Junil 2 Setelah dilakukan tindakan Kontrol infeksi :


2019 keperawatan selama 3x24 jam 1. Bersihkan lingkungan
diharapkan resiko infeksi pada dengan baik setelah
status maternal : post partum digunakan
tidak ada dengan kriteria hasil : 2. Jaga lingkungan aseptik
yang optimal pastikan teknik
perawatan luka tepat
KH A T 3. Pakai sarung tangan steril
Kenyamanan 2 5 yang tepat
Nyeri insisis 2 5 4. Lakukan tindakan
pencegahan infeksi yang
universal
5. Tingkatkan nutrisi yang
tepat
Perawatan luka :
1. Angkat balutan dan plester
perekat jika sudah kotor
2. Monitor karakteristik luka
(warna,ukuran, bau,drainase)
3. Bersihkan dengan normal
saline atau pembersih yang
tidak beracun
4. Berikan balutan sesuai jenis
luka
5. Pertahankan teknik balutan
steril ketika melakukan
perawatan luka
6. anjurkan pasien dan keluarga
mengenal tanda dan gejala
infeksi

27 juni 3 Setelah dilakukan tindakan 1. entukan status gizi pasien


2019 keperawatan selama 3x24 jam dan kemampuan untuk
diharapkan defisiensi memenuhi kebutuhan gizi
pengetauan dapat teratasi 2. Berikan pilihan makanan
dengan kriteria hasil : sambil menawarkan
KH A T bimbingan terhadap pilihan
Intake nutrisi 2 4 makanan yang lebih sehat
yang 3. Tentukan jumlah kalori dan
direkomendasika jenis nutrisi yang dibutuhkan
n untuk memenuhi persyaratan
Intake cairan 2 4 gizi
yang 4. Pendidikan kesehatan nutrisi
direkomendasika pada ibu postpartum
n
Perubahan 2 4
tingkat energi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tgl/jam No. Implementasi Respon Ttd


dx
26 juni 1 1. Melakukan pengkajian Ds :
2019 nyeri secara Pasien mengatakan nyeri di
21.00 komprehensif bagian bekas operasi SC
WIB 2. Memberikan informasi Do :
mengenai nyeri Pasien tampak berbaring di
tempat tidur
3. Mengajarkan teknik
Ds : -
nonfarmakologi (
Do :
distraksi relaksasi ) Pasien tampak kooperatif
4. Memberikan individu dalam melakukan distraksi
penurunan nyeri yang relaksasi
optimal
5. Mendukung istirahat dan Ds :
tidur Pasien mengatakan untuk
mengurangi rasa nyerinya yaitu
dengan banyak istirahat dan
tidur.
Do :
Pasien tampak beristirahat dan
berbaring ditempat tidur.
27 juni 2 1. Membersihkan Ds :
2019 lingkungan dengan baik Pasien mengatakan selalu
09.00 setelah digunakan merapihkan barang – barang
WIB 2. Menjaga lingkungan yang telah digunakan
aseptik yang optimal Do :
,pastikan teknik Pasien tampak rapih dan
perawatan luka tepat menjaga lingkungan supaya
tetap bersih
3. Memakai sarung tangan Ds : -
steril yang tepat Do :
4. Melakukan tindakan Perawat selalu menggunakan
pencegahan infeksi yang sarung tangan steril dan tepat
universal
5. Mengangkat balutan dan Ds : -
plester jika sudah kotor Do :
6. Memberikan balutan Perawat tampak mengangkat
sesuai jenis luka balutan dan plester jika sudah
kotor, dan menggantinya.

27 juni 3 1. Menentukan status gizi Ds :


2019 pasien dan kemampuan Pasien mengatakan takut untuk
10.00 untuk memenuhi memakan atau menghabiskan
WIB kebutuhan gizi lauk yang bersifat amis karena
2. Memberikan pilihan dilarang oleh ibunya.
makanan sambil Do :
menawarkan bimbingan Pasien tampak bingung
terhadap pilihan
makanan yang lebih
sehat
3. Menentukan jumlahDs : -
kalori dan jenis nutrisi
Do : Perawat memberitahu
yang dibutuhkan untuk kepada klien dan keluarganya
memenuhi persyaratan jumlah kalori dan jenis nutrisi
gizi yang baik untuk memenuhi
persyaratan gizi.
4. Memberikan pendidikan Ds : -
kesehatan nutrisi pada Do :
ibu post partum Pasien tampak kooperatif

EVALUASI

Tgl/jam No. SOAP Ttd


dx
27 juni 1 S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
2019
11.00 O : Pasien tampak nyaman
WIB

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi
27 juni 2 S : Pasien mengatakan sudah merasa nyaman dengan kondisinya
2019 yang sekarang
11.00
WIB O : Pasien tampak nyaman

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi
27 juni 3 S : Pasien mengatakan sudah mengetahui informasi tentang nutrisi
2019 pada ibu post partum
11.00 O : Pasien tampak sudah paham
WIB A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai