KONSEP DASAR
I SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
A. DEFINISI
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu
dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya sistem
dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.
Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem.
1. Setiap sistem terdiri dari beberapa unsur/komponen/subsistem.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Contoh sistem:
Subsistem Utama Mobil
MOBIL
Dekomposisi sistem: proses membagi sistem menjadi berbagai bagian subsistem yang lebih kecil
Interdependensi subsistem: kemampuan sistem akan mencapai tujuannya bergantung pada efektivitas
fungsinya dan interaksi yang harmonis antara subsistemnya.
Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar
untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang reliabel harus memenuhi syarat
relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap.
Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi |2
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna
menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengopera-
sikan bisnis.
Sistem Informasi Akuntansi adalah sekumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang
dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi
Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
1. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen
2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen
3. Mendukung operasional harian perusahaan.
1. Pengguna akhir
Pengguna akhir (end user) dibagi ke dalam dua kelompok umum yaitu eksternal dan internal.
Pengguna akhir eksternal meliputi para kreditor, pemegang saham, calon investor, lembaga
pemerintahan, kantor pajak, pemasok dan pelanggan.
Pengguna akhir internal meliputi pihak manajemen di tiap tingkat dalam perusahaan, serta
personil operasional.
2. Sumber data
Sumber data adalah berbagai transaksi keuangan yang masuk ke dalam sistem informasi baik
dari sumber internal maupun eksternal.
Transaksi keuangan eksternal contohnya meliputi penjualan barang dan jasa, pembelian
persediaan, penerimaan kas, serta pengeluaran kas (termasuk penggajian).
Transaksi keuangan internal contohnya meliputi perpindahan bahan baku menjadi barang
dalam proses, penggunaan tenaga kerja dan overhead untuk barang dalam proses, koversi
barang dalam proses menjadi persediaan barang jadi, serta depresiasi pabrik dan peralatan.
3. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah tahap operasional pertama dalam sistem informasi. Tujuannya
adalah memastikan bahwa data kegiatan yang masuk ke dalam sistem valid, lengkap, dan
bebas dari kesalahan.
4. Pemrosesan data
Setelah dikumpulkan, data biasanya membutuhkan pemrosesan agar dapat menghasilkan
informasi.
Berbagai pekerjaan dalam tahap pemrosesan data berkisar dari yang paling sederhana hingga
rumit. Contohnya meliputi alogaritma matematika yang digunakan untuk aplikasi penjadwalan
produksi, teknik statistik untuk perkiraan penjualan, dan prosedur pencatatan serta pembuatan
ikhtisar yang digunakan dalam aplikasi akuntansi.
Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi |4
4. Model REA
REA adalah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan resourses (sumber daya), events
(kegiatan), dan agents (pelaku) perusahaan yang sangat penting. Setelah ditetapkan, baik data
akuntansi maupun non akuntansi dapat diidentifikasi, ditangkap, dan disimpan dalam basis data
relasional. Dari tempat penyimpanan ini, tampilan pengguna dapat dibentuk untuk memenuhi ke-
butuhan semua pengguna dalam perusahaan. Tersedianya beberapa tampilan memungkinkan pe-
ngembangan sistem informasi akuntansi yang mendorong integrasi.
Dalam sistem akuntansi REA, sistem akan menangkap transaksi ini dalam rangkaian ta-
bel basis data relasional yang menekankan pada kegiatan (bukan akun). Data yang berkaitan de-
ngan pelanggan, faktur, dan barang yang dijual, dan sebagainya dapat ditangkap untuk beberapa
kegunaan dan pengguna. Tabel-tabel basis data tersebut dihubungkan melalui atribut yang sama,
yang disebut kunci primer (primary key) serta kunci luar (foreign key) yang memungkinkan inte-
grasi.
Basis data kegiatan di sebuah sistem REA:
TABEL PELANGGAN
(PK)
No. No. Telp. Batas Tanggal
Nama Alamat Tanggal
Pelanggan Kreditor Penagihan Lahir
23456 Joko Bojonegoro 081-333-xxx Rp 500.000,00 12 12/09/1970
TABEL FAKTUR
(PK) (FK)
No. No.
Tgl. Faktur Tgl. Pengiriman Syarat Kurir
Faktur Pelanggan
98765 09/01/2003 09/03/2003 Net 30 JNE 23456
TABEL PRODUK
(PK)
Titik
Jumlah
No Produk Keterangan Harga Jual Biaya/unit Pemesanan
saat ini
Kembali
X21 Popok Rp 30.000,00 Rp 25.000,00 200 50
Y33 Susu Rp 60.000,00 Rp 50.000,00 159 60
5. Sistem ERP
Enterprise Resource Planning (perencanaan sumber daya perusahaan) adalah model
sis-tem informasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan
berbagai proses bisnis utamanya. Karena kompleksitas dan ukurannya, sedikit perusahaan yang
bersedia atau mampu menyediakan sumber daya keuangan serta fisik dan menanggung resiko
untuk me-ngembangkan sistem ERP secara internal. Salah satu masalah dengan model yang
distandarisasi adalah model tersebut tidak selalu memenuhi kebutuhan perusahaan yang
sebenarnya.
F. PERAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM RANTAI NILAI
Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara lang-
sung memberikan nilai kepada para pelanggannya, yaitu:
Inbound logistics terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang
digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
Operasi (operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk
yang sudah jadi.
Outbond logistics adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke
para pelanggan.
Pemasaran dan penjualan mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.
Pelayanan (service) memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan.
Model rantai nilai menunjukkan bahwa SIA adalah aktivitas pendukung. SIA dapat menam-
bah nilai bagi organisasi dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, agar kelima
aktivitas utama rantai nilai dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. SIA yang dirancang
dengan baik dapat melakukan hal ini dengan cara:
memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa.
memperbaiki efisiensi. SIA yang dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi
jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih tepat waktu.
memperbaiki pengambilan keputusan. SIA dapat memperbaiki pengambilan keputusan dengan
memberikan informasi dengan tepat waktu.
berbagi pengetahuan.
SIA yang dirancang dengan baik juga dapat membantu meningkatkan laba organisasi de-
ngan memperbaiki efisiensi dan efektifitas rantai persediannya.
Latihan
1. Gunakan sistem tubuh manusia untuk menggambarkan konsep dekomposisi sistem dan interde-
pendensi subsistem. Gambarlah sebuah diagram hierarki yang hampir sama dengan sistem
mobil yang sudah dijelaskan di depan.
2. Jelaskan dekomposisi sistem dan interdependensi subsistem pada diagram sistem yang ada di
dalam tubuh manusia yang telah anda gambarkan.