Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL WAWANCARA

Wirausaha Kue Kering Risa Resa


Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Tahun 2018-2019

Disusun oleh:

(Kelompok 6 Kelas 1 DIV A)


Bunga Sukma Cahyaningati
Muhammad Yuda Syahjaya
Nadhifa Athira Azis
Sisie Nuraeni Adhein

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 Telp. 021-7397641, 7397643
Fax. 021-7397769 Website: www.poltekkesjkt2.ac.id Email: Info@Poltekkesjkt2.ac.id
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberi rahmat dan
karunia-Nya hingga kami diperkenankan menunaikan tugas penyusunan laporan
ini dengan sebaik-baiknya. Adapun laporan yang berjudul Wirausaha Kue Kering
Risa Resa ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kewirausahaan.

Penyusunan laporan ini tentunya melibatkan tidak hanya satu atau dua
orang, apalagi kami sendiri. Baik civitas akademika maupun di luar hal tersebut,
sudah sangat membantu kami dalam penyusunan makalah ini dan sudah
sepantasnya pula menerima ucapan terima kasih. Dalam hal ini, Risa Resa
Cookies sendiri.

Sekalipun kami sudah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak ada
gading yang tak retak. Mungkin juga bisa dikatakan makalah ini masih jauh dari
sempurna dan jelas banyak cela. Dengan demikian kritik dan saran pembaca
dengan sangat kami harapkan, demi kemajuan dan perkembangan dalam setiap
tugas yang kami susun di masa depan.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Terkhusus bagi para civitas akademika di Poltekkes Kemenkes Jakarta
II, serta bagi khalayak umum.

Jakarta, Mei 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. ..............................................................................................i
DAFTAR ISI. .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................1


1.2 Tujuan Penulisan ..................................................................................................1
1.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................2

2.1 Sejarah dan Distribusi ..........................................................................................2


2.2 Solusi Ketika Bahan Baku Dinamis .....................................................................2
2.3 Optimisme Produksi .............................................................................................2
2.4 Pembeda dengan Toko Lain dan Meminimalkan Kerugian .................................3
2.5 Alasan Menjual Kue Kering ................................................................................3
2.6 Manajemen SDM dan Masa Meninggalkan Zona Nyaman .................................4
2.7 Arti Keberhasilan Usaha ......................................................................................4
2.8 Pengalaman di Masa Jenuh ..................................................................................4
2.9 Kendala, Solusi, dan Faktor Penguat Bisnis ........................................................5

BAB III PENUTUP ...................................................................................................6


3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kue kering merupakan makanan ringan yang biasa kita nikmati saat
bertamu, sampai berkunjung ke tempat sanak saudara. Kue kering tentu menjadi
salah satu jamuan paling sering kita jumpai, apalagi di bulan puasa hingga pekan
lebaran. Hal ini tentu didasari kebiasaan dari kita yang secara sadar tidak sadar
sudah menjadikannya sebagai jamuan wajib yang manis dan awet karena tekstur
keringnya dibanding manisan atau kue bertekstur lembut seperti kue-kue lainnya.
Hal ini pun dimanfaatkan banyak wirausahawan cerdas di luar sana yang
menganggap musim lebaran sebagai peluang bisnis, salah satunya Risa Resa
Cookies. Sebagai pebisnis kue kering yang berkecimpung di ranah ini tidak
sebentar, kami pun memanfaatkan kesempatan untuk menggali lebih jauh resep
bisnis beliau.

1.2 Tujuan
Adapun manfaat penulisan makalah konsep penyebab penyakit adalah
sebagai berikut.

a. Memaksimalkan keterampilan dan wawasan mahasiswa-mahasiswi seputar


peluang bisnis
b. Mengetahui hasil galian informasi trik wirausaha dari narasumber.

1.3 Metode Pengumpulan Data


Wawancara, yakni melakukan sesi Tanya jawab langsung kepada
narasumber. Dalam hal ini, pemilik Risa Resa Cookies.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah dan Distribusi
Meneruskan usaha dari ibunya, Bu Resa menerawang mengingat modal
pertama bisnis yang kini dijalankannya itu. Mulai dari 20 juta rupiah, berbagai
jenis peralatan dan kebutuhan bahan baku digunakan untuk merintis bisnisnya.
Ketika ditanya akun media social yang toko tersebut miliki, jawabannya nihil.
Toko kue kering yang sudah melakukan distribusi hingga Papua berkat bantuan
para resellernya, bisa cukup popular dari mulut ke mulut. Berawal dari membuat
kue karena hobi dan berbagi kepada teman dan sanak saudara, menyebarkan
popularitas kue kering tersebut dari mulut ke mulut sehingga membuat Bu Resa
memiliki tambahan pelanggan setiap tahunnya.

2.2 Solusi Ketika Bahan Baku Dinamis


Diakui Bu Resa bahwa untuk memproduksi kue
keringnya, dia hanya membutuhkan penyedia bahan
baku yang memang sudah berkesepakatan dengannya.
Hal ini dilakukan demi meminimalisir hal tidak yang
diinginkan ketika harga bahan baku di pasar rentan
berubah. Ketika bahan baku langka dan keadaan tampak memaksanya untuk
mendapatkan bahan dari penyedia lain pun, alih-alih melakukannya, Bu Resa
menyatakan bahwa lebih baik melakukan produksi lain yang bahannya sudah jelas
dan berasal dari tangan yang jelas. Hal itu dipilihnya dibandingkan mengambil
risiko misalnya rasa kekecewaan pelnggan ketika produk yang dihasilkan berasal
dari tangan penyedia bahan baku yang berbeda. Jadi dibandingkan mendapatkan
bahn baku dari penyedia yang lain, beliau akan mengurangi atau menghentikan
sementara produksi kue tertentu yang bahannya minim tersebut.

2.3 Optimisme Produksi


Ketika ditanya apakah produksi kue keringnya hanya
sesuai permintaan pelanggan atau memroduksi skala
besar, beliau mengaku selalu memroduksi skala
besar. Alih-alih pesimis dengan masa penyimpanan
sebanyak apa dia memproduksi, dia mengaku selalu
membuat seklaigus banyak, selagi masa simpannya
dimiliki empat bulan. Memroduksi skala besar pun
bukan berarti dirinya tertutup pada permintaan pasar.
Biasanya selagi satu atau beberapa jenis kue sedang

2
booming dan berbagai faktor memungkinkan, jika ada satu atau beberapa
pelanggan memesannya, akan dicoba membuatnya juga dan dengan skala yang
lumayan. Walaupun tidak memegang akun media sosial untuk mengiklankan
bisnisnya, Risa Resa Cookies sudah sangat terbantu oleh para reseller. Berkat itu
pun dirinya melindungi reseller dengan memberikan harga murah yang akan
menguntungkan resellernya agar bersedia bertahan menjadi mitra bisnisnya.
2.4 Pembeda dengan Toko Lain dan Meminimalkan Kerugian
Sebagai pembeda dengan toko lain, Risa Resa Cookies menyuguhkan kuenya
dalam kemasan oval yang jarang dipakai produk kue kering lain, dengan diisi kue-
kue enak berukuran kecil namun banyak serta memenuhi kemasannya sendiri.
Menawarkan harga murah, tak mustahil para reseller berlangganan di tempatnya,
karena selain harga produk yang lebih ramah dibandingkan di toko lain,
keuntungan kecil namun dengan kualitas serta kuantitas tinggi toko ini seperti
sangat menyambut sekali
kedatangan para reseller
yang menjual lagi
produknya ke wilayah yang
lebih luas.
Dalam hal meminimalkan
kerugian, sebagai contoh
ketika modal yang keluar
tak terbayarkan oleh
hasilnya, Risa Resa Cookies mengandalkan akurasi biaya anggaran. Bu Resa
menganggarkan perkiraan modal keluar dengan akurat, baik dipastikan sendiri
harga bahan baku tidak berubah dari supplier, maupun mengamankan
kemungkinan modal dengan menambah sedikit rupiah. Hal ini membantu karena
ketika harga produk ditentukan, akan menimbulkan laba.

2.5 Alasan Menjual Kue Kering


Berawal dari melihat peluang bahwa kebutuhan manusia tidak jauh-jauh dari
sandang, pangan, dan papan, beliau memilih membuka bisnis kue kering.
Khususnya kue kering yang biasa kita jumpai sejak bulan Ramadhan hingga
lebaran. Bukan berarti toko hanya dibuka di momen itu, namun lonjakan
produksinyalah yang tinggi saat itu. Ketika permintaan dan kebutuhan masyarakat
akan kue kering tersebut tinggi, sedangkan kebanyakan orang berpikir dua kali
untuk membuat sendiri, disitulah peluang yang diambil Bu Resa. Bu Resa melihat
fakta bahwa tidak semua orang bisa, ingin, dan memiliki waktu untuk membuat
kue lebaran sendiri. Dengan demikian Bu Resa mengambil kesempatan untuk
membuka bisnis kue kering.

3
2.6 Manajemen SDM dan
Masa Meninggalkan Zona
Nyaman

Bisnis kecil yang berkembang


pesat pasti perlu bantuan
tangan-tangan pegawai dalam
produksinya. Dengan
memberdayakan masyarakat di sekitarnya, Bu Resa mengandalkan tangan ibu-ibu
perumahan yang sudah akrab dengan kegiatan membuat kue dan difailitasilah
peralatan dan bahan bakunya. Pegawai yang terdiri atas warga sekitar itu disebut
pegawai lama. Sedangkan ketika ada kalanya Bu Resa membutuhkan lebih banyak
pegawai dan akhirnya mendapatkan pegawai baru, tatkala SDM tersebut belum
terbiasa dengan peralatan memasak kue, biasanya diadakan pelatihan selama dua
minggu.
Ketika ditanya pernahkah tertuntut untuk meninggalkan zona nyaman, tentu saja
Bu Resa sudah akrab dengan itu. Meninggalkan zona nyaman dan dituntut
berubah dan berkembang dari A agar bisa tumbuh sehingga menjadi B, pasti
pernah dilakukan beliau. Sebagai contoh, zaman pasti berubah. Segalanya
berkembang termasuk minat para konsumen. Mungkin sejenis kue masih menjadi
favorit bagi banyak kalangan, namun pasti ada jenis-jenis baru yang diharapkan
beberapa kalangan juga. Untuk memenuhi permintaan konsumen, beliau melihat
dari sudut pandang logika. Alih-alih membuat semua jenis kue yang diminta dlam
partai besar, beliau tetap membuat jenis-jenis yag lebih mungkin. Jadi meski ada
produk baru setiap tahunnya, itu selalu disesuaikan kemampuan produksi. Hal ini
dianggap lebih baik daripada mengatakan ya kepada segala jenis permintaan
namun berujung pada produksi yang tak terkejar dan mengecewakan konsumen.
2.7 Arti Keberhasilan Usaha
Menurut Risa Resa, keberhasilan bukan sekadar meraih keuntungan lebih dari
berbisnis kue kering. Membuka lapangan kerja dan memberdayakan warga sekitar
sebagai tenaga kerja yang membantu produksinya juga merupakan salah satu
wujud keberhasilan itu sendiri. Kepuasan dari membantu orang-orang yang
terlibat dalam bisnis ini dianggap sebagai suatu keberhasilan juga karena secara
ekonomi, kita menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan penghasilan
warga sekitar.
2.8 Pengalaman di Masa Jenuh
Sejauh ini Bu Resa mengaku belum mengalami rasa jenuh. Menurutnya
berhubung bisnis yang dijalaninya ramai di musim lebaran dan setiap tahunnya
permintaan pasar berkembang, ada saja tantangannya bagi Bu Resa. Bu Resa juga

4
berharap untuk ke depannya bisnisnya lebih besar, tentunya dengan distribusi
yang lebih luas dan tidak hanya sekitar Pulau Jawa. Dia juga berharap terus
berkembang dan terus bisa memenuhi permintaan banyak konsumen.
2.9 Kendala, Solusi, dan Faktor Penguat Bisnis
Sebagai perintis bisnis kue kering, kendala modal dan kelangkaan bahan pasti
menjadi hal yang terjadi. Adakalanya kelangkaan bahan baku memengaruhi
produksi, apalagi Bu Resa tidak mau asal memilih supplier untuk bahan baku
kuenya. Selain memiliki beberapa supplier yang sudah lama berlangganan dan
memiliki kesepakatan dengannya, untuk mengantisipasi kendala kelangkaan
bahan Bu Resa memiliki beberapa supplier cadangan.
Factor yang memengaruhi kuatnya bisnis kue kering Risa Resa Cookies di
antaranya keberanian. Keberanian untuk menerima tantangan dan mengambil
risiko diperlukan dalam membuka sebuah usaha. Berpikir positif, juga salah satu
hal yang dilakukan dalam berwirausaha. Ketika seorang wirausahawan optimis
dan berpikiran baik bahwa segala usahanya akan terbayar, maka besar
kemungkinan hasilnya akan sejalan. Jika pun justru kerugian yang tiba, pikiran
baik bahwa di percobaan berikutnya akan berhasil harus ditanamkan. Dan salah
satu yang terpenting dari penguat bisnis adalah melihat peluang. Sebagaimana Bu
Resa dan keluarga yang melihat kemungkinan bahwa kue buatannya akan banyak
disukai dan memang paling dicari di musim lebaran, bisnis kue keringnya pun
berjalan lancer. Intinya, brani mencoba dan memulai adalah kuncinya, menurut
Bu Resa.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari kunjungan yang telah kelompok kami lakukan, kami mendapatkan
pelajaran, inspirasi, dan motivasi seputar dunia bisnis. Mulai dari cara-cara
memulai bisnis hingga bagaimana proses produksi sampai pada tahap pemasaran.
Pada kunjungan ini tergambar bagaimana owner merintis usaha, berbagai kendala
yang dialami, kiat-kiat untuk terus mempertahankan usaha hingga saat ini.
Ditengah perkembangan trend dunia usaha, bagaimana Risa Resa Cookies terus
eksis dan memanfaatkan peluang yang ada. Begitupun pihak Risa Resa Cookies
yang membagikan tips-tips bagi para Mahasiswa/I Poltekkes Kemenkes Jakarta 2
agar berani terjun didunia bisnis.

Anda mungkin juga menyukai