Lady Asia
Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru-Riau 28293 Telp: 081277125274
Email: rafaliakece@gmail.com
Pendahuluan
Kelapa sawit merupakan tanaman yang paling produktif dengan produksi minyak
per ha yang paling tinggi dari seluruh tanaman penghasil minyak nabati lainnya.
Dimana tanaman ini dapat memberikan keuntungan yang paling melimpah bagi pihak
pengusaha perkebunan maupun pedagang, karena kebutuhan minyak nabati dan lemak
dunia terus meningkat sebagai akibat pertumbuhan penduduk. Minyak kelapa sawit
merupakan komoditas yang mempunyai nilai strategis karena merupakan bahan baku
utama pembuatan minyak makan.
Biasannya kita melihat banyak orang yang menggunakan minyak goreng bekas
yaitu di sekitar pinggiran jalan (pedagang kaki lima). Apabila minyak goreng bekas
pakai yang mereka gunakan sudah keruh dan banyak ampasnya, maka pedagang kaki
lima akan mencampur minyak goreng bekas pakai lama dengan minyak goreng bekas
yang baru, sehingga minyak goreng bekas pakai terlihat lebih jernih.
Pada rumah tangga, apabila minyak goreng sudah terpakai 2 sampai 3 kali
penggorengan maka minyak goreng tersebut dibuang, karena minyak goreng yang
1
sudah berubah warna dan mengandung ampas tidak baik untuk kesehatan jika
dikonsumsi akan menimbulkan penyakit bagi yang mengonsumsinya, tetapi pedagang
kaki lima dan masyarakat kecil tetap menggunakan minyak goreng bekas yang
seharusnya sudah menjadi limbah. Hal ini terjadi karena kondisi keterdesakan ekonomi,
pendapatan masyarakat yang lebih kecil dari pada kebutuhan yang harus dipenuhi dan
bagi sebagian pedagang keuntungan lebih nomor satu dari pada kesehatan yang
mengonsumsinya bahkan dibeberapa tempat, para pedagang memberikan plastik
kedalam minyak jelantah yang berguna untuk menggurihkan makanan yang mereka
goreng. Hal ini banyak kita jumpai di kota-kota besar di negara kita untuk itu
seharusnya menjadi perhatian kita dan mecari solusi yang tidak merugikan siapapun.
Landasa Teori
Adsorpsi adalah peristiwa fisik padat permukaan suatu bahan, yang tergantung
dari afinitas antara adsorben dan zat diabsorpsi. Permukaan adsorben akan menyerap
warna, suspense koloid (gum dan resin), serta hasil degradasi minyak seperti peroksida.
Daya adsorpsi disebabkan karena bahan memilki pori-pori dalam jumlah besar, dan
2
adsorpsi akan terjadi karena daya perbedaan potensial antara permukaan dan zat yang
diserap.
Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan
yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunkan untuk
menggoreng makanan. Minyak sawit memiliki berbagai keunggulan dibandingkan
minyak nabati lainnya. Dari segi ekonomi minyak sawit merupahkan minyak nabati
yang paling murah karena produktivitas sawit sanggat tinggi. Minyak sawit juga
mengandung betakaroten dan tokoferol sehingga dilihat dari segi gizi mempunyai
keungglan (Elizabeth, 2002).
Adapun cara permurnian minyak jelantah pada penelitian adalah sebagai berikut:
Kesimpulan
3
2. Minyak jelantah bisa dimurnikan dengan menggunakan kulit ubi jalar (yang
merupahkan limbah dari pedagang gorengan).
3. Dengan memurnikan minyak jelantah ini para pedagang dapat melakukan
penghematan dalam menggunakan minyak goreng sehingga mampu
menambah pendapatan para pedagang.
Daftar Pustaka
K , S. “M L m P ”. J : UI P ; 9