Anda di halaman 1dari 4

Adsorbsi Minyak Goreng Bekas Menggunakan Serbuk Kulit Ubi Jalar

Lady Asia

Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Riau

Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru-Riau 28293 Telp: 081277125274

Email: rafaliakece@gmail.com

Pendahuluan

Kelapa sawit merupakan tanaman yang paling produktif dengan produksi minyak
per ha yang paling tinggi dari seluruh tanaman penghasil minyak nabati lainnya.
Dimana tanaman ini dapat memberikan keuntungan yang paling melimpah bagi pihak
pengusaha perkebunan maupun pedagang, karena kebutuhan minyak nabati dan lemak
dunia terus meningkat sebagai akibat pertumbuhan penduduk. Minyak kelapa sawit
merupakan komoditas yang mempunyai nilai strategis karena merupakan bahan baku
utama pembuatan minyak makan.

Minyak goreng merupahkan pokok yang digunakan untuk memasak khususnya


menggoreng atau membuat makanan ringan. Penggunaan minyak goreng secara
berulang-ulang pada suhu ti - dengan
udara dan air pada proses penggorengan akan mengakibatkan terjadinya reaksi
degradasi dan komplek dalam minyak serta menghasilkan berbagai senyawa hasil
reaksi. Minyak goreng juga mengalami perubahan warna dari kunig ke gelap. Reaksi
degradasi ini menurunkan kualitas minyak dan akhirnya minyak tidak dapat dipakai lagi
dan harus dibuang (Maskan 2002).

Biasannya kita melihat banyak orang yang menggunakan minyak goreng bekas
yaitu di sekitar pinggiran jalan (pedagang kaki lima). Apabila minyak goreng bekas
pakai yang mereka gunakan sudah keruh dan banyak ampasnya, maka pedagang kaki
lima akan mencampur minyak goreng bekas pakai lama dengan minyak goreng bekas
yang baru, sehingga minyak goreng bekas pakai terlihat lebih jernih.

Pada rumah tangga, apabila minyak goreng sudah terpakai 2 sampai 3 kali
penggorengan maka minyak goreng tersebut dibuang, karena minyak goreng yang

1
sudah berubah warna dan mengandung ampas tidak baik untuk kesehatan jika
dikonsumsi akan menimbulkan penyakit bagi yang mengonsumsinya, tetapi pedagang
kaki lima dan masyarakat kecil tetap menggunakan minyak goreng bekas yang
seharusnya sudah menjadi limbah. Hal ini terjadi karena kondisi keterdesakan ekonomi,
pendapatan masyarakat yang lebih kecil dari pada kebutuhan yang harus dipenuhi dan
bagi sebagian pedagang keuntungan lebih nomor satu dari pada kesehatan yang
mengonsumsinya bahkan dibeberapa tempat, para pedagang memberikan plastik
kedalam minyak jelantah yang berguna untuk menggurihkan makanan yang mereka
goreng. Hal ini banyak kita jumpai di kota-kota besar di negara kita untuk itu
seharusnya menjadi perhatian kita dan mecari solusi yang tidak merugikan siapapun.

Upaya untuk menghasilkan bahan pangan yang berkualitas serta pertimbangan


dari segi ekonomi, memacu minat penelitan untuk permurnian minyak goreng bekas
agar minyak dapat dipakai kembali tanpa mengurangi kualitas bahan yang digoreng..
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk permurnian minyak goreng bekas, salah
satunya adalah permurnian dengan menggunakan adsorben. Permurnian minyak goreng
bekas dengan adsorben merupahkan proses sederhana dan efisien (Maskan, 2003).

Pada penelitian ini dilakukan permurniaan minyak goreng bekas menggunakan


adsorben serbuk kulit ubi jalar. Umbi ini mengandung vitamin dan mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh, seperti kalsium, zat besi, vit A maupun C. Tidak hanya itu juga
ubi jalar ungu sangat banyak mengandung zat warna, terutama pigmen antosianin.
Tujuan penelitian mengetahui bahwa serbuk kulit rambat dapat dimanfaatkan sebagai
permurnian warna gelap minyak goreng bekas dari minyak kelapa sawit yang sangat
efisien untuk dijadikan sebagai alternatif untuk menghasilkan minyak dan menjadi
sumber energi berkelanjutan guna menambah pendapatan masyarakat.

Landasa Teori

Kulit Ubi Jalar Sebagai Adsorben

Adsorpsi adalah peristiwa fisik padat permukaan suatu bahan, yang tergantung
dari afinitas antara adsorben dan zat diabsorpsi. Permukaan adsorben akan menyerap
warna, suspense koloid (gum dan resin), serta hasil degradasi minyak seperti peroksida.
Daya adsorpsi disebabkan karena bahan memilki pori-pori dalam jumlah besar, dan

2
adsorpsi akan terjadi karena daya perbedaan potensial antara permukaan dan zat yang
diserap.

Apa Itu Minyak Goreng?

Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan
yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunkan untuk
menggoreng makanan. Minyak sawit memiliki berbagai keunggulan dibandingkan
minyak nabati lainnya. Dari segi ekonomi minyak sawit merupahkan minyak nabati
yang paling murah karena produktivitas sawit sanggat tinggi. Minyak sawit juga
mengandung betakaroten dan tokoferol sehingga dilihat dari segi gizi mempunyai
keungglan (Elizabeth, 2002).

Minyak Goreng Bekas

Minyak goreng reprosening merupahkan minyak goreng bekas yang telah


dimurnikan sehingga dapat digunakan kembali untuk menggoreng (Wujana dkk, 2005).
Pengotor mnyak goreng berasal dari pemanasan minyak yang berlebih dan debu-debu
dalam krecek atau bahan yang digoreng hancur/gosong dapat juga menjadi pengotor
(Aman, 2007).

Adapun cara permurnian minyak jelantah pada penelitian adalah sebagai berikut:

1. Alat dan bahan disiapkan


2. Kulit ubi jalar dicuci hingga bersih lalu dijemur selama 15 menit
3. Selanjutnya blender kulit ubi jalar agar menjadi serbuk
4. kemudian masukkan 500 gr minyak jelantah kedalam baskom dan rendam
dengan 50 gr serbuk kulit ubi jalar selama 5 menit
5. Setelah minyak jelantah menjadi bening saringlah agar terpisah dari serbuk
kulit ubi jalar
6. Maka minyak goreng bekas pakai akan jernih dan layak dipakai kembali.

Kesimpulan

1. Penggunaan minyak goreng bekas (jelantah) untuk konsumsi akan


berpengaruh buruk pada kesehatan.

3
2. Minyak jelantah bisa dimurnikan dengan menggunakan kulit ubi jalar (yang
merupahkan limbah dari pedagang gorengan).
3. Dengan memurnikan minyak jelantah ini para pedagang dapat melakukan
penghematan dalam menggunakan minyak goreng sehingga mampu
menambah pendapatan para pedagang.

Daftar Pustaka

K , S. “M L m P ”. J : UI P ; 9

Maskan, M. dan H.I. 2003. Effect of Different Adsorbents On Purification of Used


Sunflower Seed OIL Utilized For Frying, Journal of Food Research
Teachnology 217 : 215-218

Skripsi: Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok


16424, Indonesia PEMURNIAN MINYAK JELANTAH
MENGGUNAKAN AMPAS TEBU SEBAGAI ADSORBEN

Anda mungkin juga menyukai