Anda di halaman 1dari 4

Komunikasi Efektif untuk Menjalankan Komunikasi Kesehatan

Nama: Marsadhia Rafifa Amira Wiweko


NPM: 1906296684
Fakultas: Pendidikan Kedokteran

A. Pendahuluan

Informasi merupakan kebutuhan fundamental untuk menentukan pilihan dalam


kehidupannya. Tanpa adanya informasi, pilihan pun tidak akan muncul. Informasi sangat
membantu dalam pemahamanan dan pengetahuan.1 Informasi dapat disalurkan melalui
komunikasi. Komunikasi merupakan sebuah kunci untuk menjalankan hubungan dengan orang
lain. Proses penyampaian pesan dan penerimaan pesan dengan tujuan untuk diketahui dan
dipahami bersama adalah komunikasi. Tanpa adanya komunikasi, manusia yang disebut
sebagai makhluk sosial tidak dapat bertahan hidup. Manusia saling membutuhkan bantuan
antarsesama untuk bertahan hidup. Dalam membangun hubungan antarmanusia, membutuhkan
adanya komunikasi sehingga komunikasi disebut sebagai landasan fundamental dalam
kehidupan kita sehari-hari.2
Komunikasi adalah setiap tindakan satu orang memberikan atau menerima informasi
dari orang lain mengenai kebutuhan, keinginan, persepsi, pengetahuan, atau keadaan orang
tersebut. Dalam kehidupan manusia, komunikasi biasa dilakukan secara lisan atau tulisan,
sengaja atau tidak sengaja, konvensional atau tidak konvensional, dan sesuai bentuk linguistik
maupun non-linguistik.3 Selain itu, postur tubuh, ekspresi, dan baju yang dikenakan juga
memberikan informasi yang akan dikirimkan. Manusia tidak bisa tidak berkomunikasi, bahkan
berkata bahwa tidak melakukan apapun tetap disebut sebagai informasi.1 Komunikasi bukan
hanya mencakup dalam membagi informasi, melainkan juga berkomunikasi dalam diri sendiri
seperti memikirkan penyelesaian masalah yang dijumpai.
Komunikasi dibutuhkan juga dalam bidang kesehatan. Salah satu contohnya adalah
menyampaikan informasi di depan publik dengan pemahaman yang setara, seperti melakukan
kampanye mengenai kesehatan. Keterampilan dalam berkomunikasi ini membutuhkan cara
yang tepat dan efisein agar memiliki persepsi yang sama. Hubungan dokter dengan pasien
merupakan bagian terpenting dalam proses penyembuhan. Hubungan yang baik didasarkan
dengan kepercayaan, berperilaku professional, dan komunikasi yang efektif.1
Komunikasi kesehatan meliputi penggunaan jasa komunikasi dalam memberitahu
kabar atau menentukan pilihan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan di masyarakat. Komunikasi kesehatan merupakan salah satu bagian
manusia dalam berinteraksi yang memfokuskan pada isu-isu kesehatan yang dialami
masyarakat serta cara mempertahankan kualitas hidup sehatnya. Fokus utama dilakukan
komunikasi kesehatan adalah meningkatkan kesehatan publik serta adanya perubahan perilaku
kesehatan.4

B. Isi

Agar dapat melakukan komunikasi kesehatan dengan baik, keterampilan dalam


berkomunikasi perlu dilatih. Keterampilan berkomunikasi adalah proses yang menghilangkan
pembatas dalam mengartikan informasi. Komunikasi efektif akan berjalan lancar untuk
mencapai tujuan bersama. Hal- hal yang harus ditingkatkan dalam keterampilan
berkomunikasi,yaitu:
1. Membangun hubungan yang baik.
Fondasi dari sebuah komunikasi adalah hubungan. Kualitas hubungan akan
memengaruhi hasil usaha yang dilakukan. Oleh karena itu, orang sukses mencari kolerasi yang
banyak untuk mempermudah jalannya mencapai kesuksesan.5
2. Meningkatkan kejelasan vokal akan sangat berpengaruh terhadap efektivitas dalam
penyampaian informasi.
Cara penyampaian kata dan intonasi suara harus juga diperhatikan agar pesan yang
disampaikan dapat dimengerti. Peningkatan kejelasan vokal dapat dilakukan dengan berbicara
lebih lambat, menggunakan bahasa yang sesuai dengan konteks dan mudah dipahami,
menanyakan pengertian saat sudah selesai berbicara, dan menggunakan waktu dalam
penekanan kata.5
3. Mendengar, mengulang, dan mencerminkan
Walaupun terlihat mudah, banyak orang masih mengalami kesulitan dalam
menyampaikan dan mengartikan informasi yang diberikan. Komunikasi adalah proses
penyampaian informasi dengan dua arah. Maksud dari dua arah ini, yaitu dibutuhkan untuk
mendengar dan menanggapi terhadap informasi yang diberikan. Pendengar yang baik akan
memperhatikan pembicaraan, menggunakan bahasa yang baik dan benar, dan menanyakan
pertanyaan untuk meningkatkan komunikasi yang telah terjadi. Selain itu, untuk membuktikan
bahwa seorang sudah mengerti dalam informasi yang disampaikan, sebagai pendengar
diharapkan dapat mengulang dan menarik kesimpulan dengan bahasanya sendiri. Bercermin
merupakan suatu proses yang tidak kalah penting dengan lainnya. Terkadang, orang berbicara
tanpa berpikir efek yang akan muncul berikutnya. Oleh karena itu, perkataan yang ingin
diucapkan harus disaring dan dipikirkan terlebih dahulu.5
4. Bekerja sama dalam kelompok
Bekerja sama merupakan wadah untuk melatih kemampuan berkomunikasi. Hal ini
dikarenakan bekerja sama membutuhkan koordinasi dalam pembagian tugas.5

Adanya cara-cara tersebut diharapkan keterampilan dalam berkomunikasi meningkat


serta dapat menimbulkan komunikasi yang efektif. Komunikasi efektif terjadi bila hasil
penyampaian informasi dicerita kembali dengan berbagai cara yang diinginkan. Komunikasi
efektif harus dapat menghasilkan efek yang diinginkan, lalu dipertahankan, dan juga
dikembangkan efek tersebut kepada masyarakat. Hal-hal yang harus dimiliki untuk mencapai
suatu komunikasi yang efektif, yaitu memiliki gestur tubuh yang baik dan pemilihan kata sesuai
dengan pendengar. Konteks dalam berkomunikasi diharapkan tidak mengandung unsur SARA
serta diskriminasi. Penyampaian informasi harus menyesuaikan dengan pilihan kata agar tidak
terjadi kesalahpahaman serta gaya dan postur tubuh harus mengartikan hal yang sama saat
berbicara. Contohnya, seorang ingin menyampaikan informasi mengenai kesehatan gigi
terhadap anak kecil. Di kondisi ini, narasumber diharapkan interaktif dengan melakukan
pemilihan kata yang mudah dimengerti serta gaya tubuh yang menggambarkan bahwa ia
terlihat tertarik dalam kegiatan tersebut. Komunikasi efektif dapt terwujud dengan adanya
pendengar yang aktif. Hal ini bermaksud bahwa seorang pendengar mampu memberikan
pertanyaan serta menyatakan kembali yang telah disampaikan dan memastikan bahwa ia
memiliki pemahaman yang sama. Penyampaian informasi yang baik harus juga disertai dengan
adanya perasaan. Perasaan yang dibawa harus memberikan dampak yang baik terhadap
hasilnya bukan memperburuk suasana. Oleh karena itu, perasaan harus dapat dikontrol agar
tidak menghasilkan pengertian yang salah dalam proses berkomunikasi.3
Komunikasi yang efektif akan memudahkan seorang dokter dalam menyampaikan
informasi kepada pasiennya. Profesi ini memiliki komunikasi yang berbeda dengan
berkomunikasi di kehidupan sehari-harinya karena komunikasi merupakan kunci kesuksesan
dalam pelayanan kesehatan. Dokter membangun hubungan interpersonal bersama pasein
dengan memiliki landasan yang sama, yaitu meningkatkan status kesehatan masyarakat.
perawatan dapat dikatakan optimal jika hubungan dokter dengan seorang pasien baik dengan
mengutamakan hubungan sosial yang sopan santun.6
Tujuan lainnya adalah terjadi pertukuran informasi dari seorang dokter dengan pasein.
Dokter sebagai pemberi informasi dalam menetapkan diagnosis dan pemberian obat terhadap
pasein, sedangkan seorang pasein diharapkan dapat mengetahui dan mengerti yang sedang
dialami dalam dirinya. Selain itu, komunikasi kesehatan dilakukan untuk membuat keputusan
dalam pengobatan. Biasanya, seorang dokter menganjurkan serta mengarahkan kepada
pengobatan yang sesuai dengan persetujuan pasein terlebih dahulu. Komunikasi yang dibangun
dokter dan pasien diharapkan dapat membantu dalam memahami pengetahuan medis, perasaan
untuk tidak mudah menyerah dan percaya akan adanya harapan terbentuk, dan menimbulkan
rasa percaya sepenuhnya kepada seorang dokter bahwa ia mampu memulihkan keadaannya.6

C. Kesimpulan
Kebutuhan seorang manusia dalam kehidupannya adalah berkomunikasi. Komunikasi
yang berjalan berarti menunjukan bahwa terdapat perpindahan informasi antarsesama manusia
sehingga terbentuk suatu hubungan. Komunikasi dapat berupa lisan maupun non-lisan yang
menggambarkan suatu informasi. Dalam bidang kedokteran, komunikasi kesehatan merupakan
landasan untuk meningkatkan kesehatan publik. Komunikasi kesehatan membutuhkan
keterampilan berkomunikasi untuk menyamakan persepsi antara dokter dengan seorang pasien.
Ketrampialn berkomunikasi dapat dilatih melalui, membangun hubungan yang baik,
meningkatkan kejelasan vokal, mendengar, mengulang, dan mencerminkan, dan bekerja sama
dalam satu kelompok.
Cara-cara tersebut diharapkan mampu menciptakan komunikasi yang efektif.
Komunikasi efektif merupakan pemberian dan penerimaan informasi yang menghasilkan efek
sesuai yang diharpakan. Komunikasi efektif harus memiliki konteks dan gestur tubuh yang
baik, adanya pendengar yang aktif, dan mampu mengontrol perasaan saat penyampaian.
Komunikasi efektif akan mempermudah membangun hubungan dokter dengan pasien.
Komunikasi kesehatan merupakan suatu landasan yang sangat berpengaruh terhadap hasil
pelayanan seorang dokter. Dengan terciptanya komunikasi yang efektif, proses pertukaran
informasi medis akan memakan waktu lebih cepat serta dapat menimbulkan pengertian yang
sama sehingga tujuan dilakukannya komunikasi kesehatan dapat terwujud dengan baik.
Referensi

1. Berry D. Health communication theory and practice [Internet]. 2nd ed. New York;
2007. [cited 2019 Sep 9]. Available from:
https://scele.ui.ac.id/pluginfile.php/1067382/mod_folder/content/0/Health%20Co
mmunication%20-%20From%20Theory%20to%20Practice%202007%20Josey-
Bass.pdf?forcedownload=1
2. Arianto. Komunikasi kesehatan (komunikasi antara dokter dan pasien)
[Internet].2013 [cited 2019 Sep 9]. Available from:
https://www.google.com/search?q=KOMUNIKASI+KESEHATAN+(Komunikasi
+Antara+Dokter+Dan+Pasien)+Arianto+Dosen+Tetap+Ilmu+Komunikasi+Fisip+
Universitas+Tadulako-
Pal&oq=KOMUNIKASI+KESEHATAN+(Komunikasi+Antara+Dokter+Dan+Pa
sien)+Arianto+Dosen+Tetap+Ilmu+Komunikasi+Fisip+Universitas+Tadulako-
Pal&aqs=chrome..69i57.393j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
3. Velentzas J, Broni G. Communication cycle: definition, process, models and
examples [Internet].Turkey:WSEAS Press; 2014 Des 15. [cited 2019 Sep 9].
Available from:
https://pdfs.semanticscholar.org/da4e/69265653057d6f03fdc4ce3692b4e6923a0f.
pdf
4. Rahmadiana M. Komunikasi kesehatan: sebuah tinjauan [Internet]. Jurnal
Psikogenesis. 2012 Des [cited 2019 Sep 9];1(1):88-94. Available from:
http://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/Jurnal-Online-
Psikogenesis/article/view/38/pdf
5. Taylor S. 25 success to supercharge your communication skills [Internet].
Singapur:STTS Training Pte. [cited 2019 Sep 10]. Available from:
https://sttstraining.com/downloads/25_Success_Strategies-Communication_Skills-
Shirley_Taylor.pdf
6. Liansyah TM, Kurniawan H. Pentingnya komunikasi dalam pelayanan kesehatan
primer [Internet].2015 [cited 2019 Sep 11];15(2):120-4. Available from:
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/download/3264/3075

Anda mungkin juga menyukai