Anda di halaman 1dari 7

Faizah dan Muniroh.

Amerta Nutr (2018) 52-58 52


DOI : 10.2473/amnt.v2i1.2018.52-58

RESEARCH STUDY Open Access

Analisis Perubahan Berat Badan, Indeks Massa Tubuh dan Persentase Lemak
Tubuh Klien Pasca Pemberian Diet South Beach pada My Meal Catering
Surabaya

Analysis of Body Weight Change, Body Mass Index and Percentage of Body
Fat Clients Post South Beach Diet at My Meal Catering Surabaya

Ismi Faizah*1, Lailatul Muniroh1

ABSTRAK

Latar Belakang: Obesitas merupakan masalah kesehatan yang bersifat global. Berbagai macam upaya
yang dilakukan untuk mengontrol berat badan, salah satunya yaitu dengan mengatur pola makan.
Diet south beach merupakan salah satu strategi dalam mengontrol berat badan dengan menerapkan
pola makan dengan karbohidrat baik dan lemak baik.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan berat badan, indeks massa tubuh dan
persentase lemak tubuh klien pasca pemberian diet south beach di My Meal Catering Surabaya.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional longitudinal dengan sampel sebesar 30
orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner GPAQ untuk
mendapatkan data aktivitas fisik dan form food recall 2 x24 jam untuk melihat asupan makanan.
Pengumpulan data meliputi berat badan, indeks massa tubuh dan persen lemak tubuh dilakukan
dengan pengukuran menggunakan timbangan digital dan bioscan. Hasil yang didapatkan kemudian
dibandingkan sebelum dengan sesudah pada hari ke 14 (fase 1) dan hari ke 28 (fase 2) menjalani diet
south beach.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata responden pada diet south beach fase 1 terjadi
penurunan berat badan sebanyak 2,4 kg, indeks massa tubuh sebesar 0,8 kg/m2 dan persentase
lemak tubuh sebanyak 1,3%. Rata-rata responden pada diet south beach fase 2 terjadi penurunan
berat badan sebanyak 1,4 kg, indeks massa tubuh sebesar 0,5 kg/m2 dan persentase lemak tubuh
sebanyak 1,3%.
Kesimpulan: Pemberian diet south beach dapat menurunkan berat badan, indeks massa tubuh dan
persentase lemak tubuh klien. Responden diharapkan mampu mengenal pola makan sehat dan
menerapkan dan mengadopsinya menjadi gaya hidup untuk seterusnya, tahap demi tahap.

Kata Kunci : diet south beach, berat badan, indeks massa tubuh, persentase lemak tubuh

©2018. Faizah dan Muniroh. Open access under CC BY – SA license.


Received 9-1-2018, Accepted 1-2-2018, Published online: 12-3-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i1.2018.52-58
Faizah dan Muniroh. Amerta Nutr (2018) 52-58 53
DOI : 10.2473/amnt.v2i1.2018.52-58

ABSTRACT

Background: Obesity is a global health problem. Various attempts are made to control weight, one of
which is by adjusting the diet. South beach diet is one of the strategies in weight control. South beach
diet applies a diet with good carbohydrate and good fats.
Objectives: The purpose of this study was to analyze body weight change, body mass index and body
fat percentage of clients post south beach diet in My Meal Catering Surabaya.
Methods: This research is a longitudinal observational study with a sample size of 30 clients My Meal
Catering. Data was collected by interview using a questionnaire GPAQ to obtain data of physical
activity and form food recall for 48 ours. Data collection includes BW, BMI and BFP carried out by
measurement using digital scales and bio scan. The results obtained are then compared before and
after south beach diet on day 14 (phase 1) and 28 (phase 2).
Results: The results showed that the average respondents on south beach diet phase 1 weight loss of
2.4 kg, body mass index of 0.8 kg/m2 and body fat percentage of 1.3%. The average respondents on
south beach diet phase 2 lost weight 1.4 kg, body mass index of 0.5 kg/m2 and body fat percentage of
1.3%.
Conclusions: South beach diet affects lose body weight, body mass index and body fat percentage
change of My Meal Catering clients. Respondents are expected to be familiar with a healthy diet and
apply then adopt it into a lifestyle for the next, step by step.

Keywords: south beach diet, body weight, body mass index, body fat percentage

*Koresponden:
ismi.faizaaah@gmail.com
1
Departemen Gizi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

PENDAHULUAN angka 82,81%4. Angka kejadian obesitas


tersebut mengalami peningkatan apabila
Obesitas merupakan salah satu masalah dibandingkan dengan tahun 2014 yakni
kesehatan bersifat global dan terus 48,32%5. Penatalaksanaan obesitas antara lain
berkembang serta dapat mempengaruhi yakni bertujuan untuk menurunkan berat
derajat kesehatan di berbagai negara. badan sehingga dapat mencegah komplikasi
Obesitas pada umumnya berkaitan erat dan gejala klinis akibat obesitas6.
dengan pola makan yang tidak baik dan Diet south beach merupakan salah satu
cenderung kelebihan energi1. Obesitas strategi yang dapat membantu dalam
didefinisikan sebagai suatu kondisi medis menurunkan berat badan. Diet ini adalah diet
berupa akumulasi lemak dalam tubuh yang yang diterapkan di My Meal Catering Surabaya
secara klinis dinyatakan dalam bentuk Indeks dan paling banyak diminati apabila
Massa Tubuh (IMT) ≥ 27 kg/m2 2. Berbagai dibandingkan dengan diet penurunan berat
faktor menjadi penyebab dari terjadinya badan yang lain seperti atkins dan food
obesitas baik dari internal maupun eksternal combaining. Diet ini menerapkan pola makan
seperti genetik, gangguan metabolisme, dengan karbohidrat baik dan lemak baik.
ketidakseimbangan energi dan aktivitas fisik. Karbohdirat baik yang dimaksud yakni
Apabila tidak ditangani dini, obesitas dapat karbohidrat kompleks dan tinggi serat. Lemak
menyebabkan osteoarthritis, kanker, penyakit tak jenuh disebut dengan lemak baik. Diet
jantung koroner (PJK) dan gangguan south beach ini juga membantu dalam
pernapasan seperti sleep apnea3. peningkatan kualitas kimia darah dan
Prevalensi obesitas pada dewasa di kota mengurangi berat badan sehingga dapat
Surabaya pada tahun 2015 menunjukkan terhindar dari penyakit jantung dan

©2018. Faizah dan Muniroh. Open access under CC BY – SA license.


Received 9-1-2018, Accepted 1-2-2018, Published online: 12-3-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i1.2018.52-58
Faizah dan Muniroh. Amerta Nutr (2018) 52-58 54
DOI : 10.2473/amnt.v2i1.2018.52-58

kardiovaskuler yang disebabkan obesitas7. menjaga berat badan. Penelitian ini juga
Diet south beach ini diterapkan berdasarkan diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca
tiga fase. Prinsip dari masing-masing fase sebagai informasi, pengetahuan,
yakni fase 1 tidak menyajikan karbohidrat meningkatkan wawasan terkait diet south
seperti nasi, kentang dan cenderung tinggi beach.
serat dan tinggi protein. Fase 2 mulai
mengonsumsi karbohidrat baik dengan METODE
memperhatikan indeks glikemik seperti nasi
merah dan kentang panggang. Fase 3 mulai Penelitian ini merupakan jenis
mengonsumsi makanan secara beragam. Pola penelitian observasional longitudinal.
makan diet south beach dapat menurunkan Populasi dalam penelitian ini yakni sebanyak
berat badan antara 4-7 kg dalam 2 minggu 30 orang per dua bulan. Sampel dalam
pertama7. Penelitian sebelumnya penelitian ini diambil berdasarkan studi
menunjukkan terjadinya penurunan berat populasi yakni sebanyak 30 klien My Meal
badan 7,2 kg setelah menjalani diet south Catering dengan kriteria inklusi klien telah
beach selama 3 minggu8. Efek samping mengikuti program diet south beach tidak
individu yang menjalani diet ini yakni melebihi 10 hari. Variabel dalam penelitian ini
dehidrasi, sakit kepala, konstipasi, dibagi menjadi tiga yaitu variabel independen
hipoglikemia dan kekurangan vitamin9. terdiri dari diet south beach, variabel
Apabila ditinjau dari prinsip diet, dependen yaitu terdiri dari berat badan (BB),
penerapan diet south beach ini cenderung indeks massa tubuh (IMT) dan persentase
konsumsi makan dengan prinsip rendah lemak tubuh (PLT) sedangkan variabel perancu
karbohidrat. Apabila dibandingkan gizi yaitu aktivitas fisik dan asupan energi. Durasi
seimbang, diet ini tidak menyediakan penerapan diet fase 1 maupun fase 2 masing-
karbohidrat pada fase 1 dan penyediaan masing 14 hari.
karbohidrat tidak beragam pada fase 2. Buah Karakteristik yang digali dalam
dan sayur yang disajikan juga tidak beragam. penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, usia,
Kalori yang disajikan diet south beach ini pendidikan, aktivitas fisik dan asupan energi.
berbeda-beda setiap fasenya. Penelitian Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan
Ramadhani menyebutkan bahwa terdapat data sekunder. Data primer diperoleh dari
penurunan berat badan (BB), indeks massa hasil wawancara dengan kuesioner terkait
tubuh (IMT) dan persentase lemak tubuh (PLT) aktivitas fisik menggunakan kuisioner GPAQ
setelah pemberian diet rendah karbohidrat (Global Physical Activity Questionnaire) yang
selama dua minggu10. Namun penurunan dikembangkan oleh WHO 2010 dan asupan
berat badan (BB), indeks massa tubuh (IMT) makanan menggunakan form food recall 2x24
dan persentase lemak tubuh (PLT) juga dapat jam. Selain itu, dilakukan pengukuran berat
dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya badan menggunakan timbangan digital
seperti usia, jenis kelamin dan aktivitas fisik. dengan merk GEA dan ketelitian 0,1 kg, untuk
Berdasarkan latar belakang diatas, diet kemudian didapatkan hasil indeks massa
south beach dapat membantu mengontrol tubuh. Persentase lemak tubuh yang diukur
berat badan. Maka diperlukan adanya menggunakan bioscan dengan merk maltron.
penelitian untuk mengetahui pengaruh diet Data sekunder meliputi berat badan, indeks
south beach terhadap perubahan berat badan, massa tubuh dan persentase lemak tubuh
indeks massa tubuh dan persentase lemak sebelum mengikuti program diet south beach
tubuh. Tujuan penelitian adalah menganalisis didapatkan melalui data yang terdapat pada
perubahan berat badan, indeks massa tubuh instansi yakni my meal catering.
dan persentase lemak tubuh klien pasca Setelah menjalankan program diet pada
pemberian diet south beach di My Meal hari ke 14 (fase 1) dan 28 (fase 2) lalu
Catering Surabaya. Penelitian ini diharapkan dilakukan pengukuran berat badan, indeks
bermanfaat bagi responden sebagai informasi massa tubuh dan persen lemak tubuh. Hasil
untuk mengenal dan memahami bahwa pola tersebut nantinya akan dibandingkan antara
makan yang benar dapat bermanfaat untuk sebelum diet dengan hari ke 14 (fase 1) dan

©2018. Faizah dan Muniroh. Open access under CC BY – SA license.


Received 9-1-2018, Accepted 1-2-2018, Published online: 12-3-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i1.2018.52-58
Faizah dan Muniroh. Amerta Nutr (2018) 52-58 55
DOI : 10.2473/amnt.v2i1.2018.52-58

hari ke 28 (fase 2) dibandingkan dengan hari kelamin perempuan yaitu 56,7%. Hal tersebut
ke 14 (fase 1). Recall 2x24 jam dengan masing- disebabkan body image atau citra tubuh
masing dilakukan recall satu kali pada setiap seringkali dikaitkan dengan wanita
fase, kemudian asupan energi dan zat gizi dibandingkan pria, karena perempuan
makro dibandingkan dengan angka kecukupan cenderung lebih memperhatikan
13
gizi yaitu dinyatakan inadekuat jika <77% AKG penampilannya . Sejumlah 40% responden
dan kategori adekuat ≥77% AKG11. Hasil dari berusia 26-35 tahun tergolong dalam kategori
penelitian ini dianalisis menggunakan analisis dewasa awal. Pada usia tersebut seseorang
univariat. Analisis univariat dilakukan untuk mulai mencapai puncak karir serta secara
distribusi frekuensi dari karakteristik usia, fisiologis metabolisme mulai melambat akibat
jenis kelamin, pendidikan dan aktivitas fisik
dan asupan makanan. Selain itu, juga Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden My
menggunakan analisis perubahan berat Meal Catering Surabaya
badan, indeks massa tubuh dan persentase Karakteristik n (30) %
lemak tubuh. Penelitian ini telah lulus etik Jenis Kelamin Responden
oleh Komisi Etik Fakultas Kesehatan Pria 13 43,3
Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya Wanita 17 56,7
dengan sertifikat etik no 419-KEPK pada Usia Responden (tahun)
tanggal 26 Juli 2017. Remaja Awal (12-16) 2 6,7
Remaja Akhir (17-25) 1 3,3
HASIL DAN PEMBAHASAN Dewasa Awal (26-35) 12 40
Dewasa Akhir (36-45) 6 20
Dalam penyediaan makanan, total Lansia Awal (46-55) 5 16,7
energi yang disediakan oleh my meal catering Lansia Akhir (56-65) 3 10
dapat dibedakan berdasarkan fasenya. Pada Manula (> 65) 1 3,3
fase 1 disediakan sekitar 900 kkal dan fase 2 Tingkat Pendidikan
disediakan sekitar 1200-1500 kkal. Kalori Tamat SD 2 6,7
didapatkan dari makan pagi, makan siang, Tamat SMP 0 0
makan malam dan dua kali selingan. Kalori Tamat SMA 0 0
diet south beach yang disajikan oleh My Meal Tamat PT 28 93,3
Catering tidak sesuai dengan anjuran diet Aktivitas Fisik Responden
rendah kalori bahwa program penurunan Ringan 20 66,6
berat badan dilakukan melalui gizi seimbang Sedang 8 26,6
dengan melakukan pengurangan kalori Berat 2 6,6
sebesar 500-1000 kkal/hari12. Diet rendah
kalori dapat memiliki efek samping dehidrasi, Tabel 2. Total Energi dan Zat Gizi Makro
sakit kepala, konstipasi, hipoglikemia dan Responden Diet South Beach Fase 1
kekurangan vitamin9. dan Fase 2
Diet south beach ini menerapkan makan Variabel Median ± Median
dengan karbohidrat dan lemak baik. SD (Fase 1) (Fase 2)
Karbohidrat baik yakni karbohdirat kompleks Energi 1058 ± 1413 ± 186,4
seperti nasi beras merah dan kentang yang (kkal/hari) 146,7
dipanggang. Lemak baik yakni lemak tak Karbohidrat 123 ± 7,1 132 ± 7,2
jenuh, bahan makanan yang dipilih rendah (gr/hari)
lemak seperti ayam tanpa kulit dan berlemak Protein 68,5 ± 4,8 81 ± 9,6
baik seperti menggunakan minyak kanola atau (gr/hari)
minyak zaitun dalam mengelolah makanan7. Lemak 42 ± 4,7 41 ± 6,5
Karakteristik responden Tabel 1 (gr/hari)
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini berjenis

©2018. Faizah dan Muniroh. Open access under CC BY – SA license.


Received 9-1-2018, Accepted 1-2-2018, Published online: 12-3-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i1.2018.52-58
Faizah dan Muniroh. Amerta Nutr (2018) 52-58 56
DOI : 10.2473/amnt.v2i1.2018.52-58

Tabel 3. Perubahan Indeks Massa Tubuh dan Persentase Lemak Tubuh Pasca Diet South Beach
Sebelum Diet Fase 1 Fase 2
Variabel
n % n % n %
IMT
Normal 2 6,66 3 10 4 13,3
Overweight 9 30 9 30 10 33,3
Obesitas 19 63,3 18 60 16 53,3
PLT
Obesitas 20 66,6 19 63,3 14 46,6
Tidak Obesitas 10 33,3 11 36,6 16 53,3

Tabel 4. BB, IMT dan PLT Sebelum dan Sesudah Diet South Beach pada Responden
Sesudah Diet Sesudah Diet
Sebelum Diet Selisih hari Selisih hari
Variabel n hari ke 14 hari ke 28
Mean ± SD 0-14 14-28
Mean ± SD Mean ± SD
BB (kg) 30 80,4±18 78±17 76,6 ±16,2 2,4 kg 1,4 kg
IMT 30 29,5±4,7 28,7±4,5 28,2 ±4,4 0,8 kg/m2 0,5 kg/m2
(kg/m²)
PLT (%) 30 32,1±8,3 30,8±7,7 29,5±7,4 1,3% 1,3%

perubahan aktivitas hormon dan ditambah Total kandungan energi dan zat gizi
dengan aktivitas yang menurun dan makro yang dikonsumsi klien diet south beach
mengakibatkan peningkatan berat badan, fase 2 yakni energi sekitar 1413 kkal/hari,
sehingga responden mengikuti program diet di karbohdirat 132 gram/hari, protein 81
My Meal Catering untuk menurunkan berat gram/hari dan lemak 41 gram/hari.
badan14. Sebanyak 93,3% responden Penyediaan makanan dibandingkan dengan
tergolong pada tingkat pendidikan perguruan Angka Kecukupan Gizi (AKG) berdasarkan usia
tinggi. Aktivitas fisik responden rata-rata dan jenis kelamin11. Asupan energi sebesar
tergolong pada aktivitas ringan yakni sebanyak 93,3%, karbohidrat sebesar 100% dan lemak
66,6%. Hal tersebut disebabkan sebagian sebesar 83,3% tergolong jauh dibawah
besar responden lebih banyak duduk saat kebutuhan responden seharusnya atau
bekerja, perpindahan dari satu tempat ke dikatakan inadekuat. Asupan protein sebesar
tempat lain menggunakan kendaaran dan 100% tergolong adekuat atau telah memenuhi
responden tidak berolahraga di luar jam kecukupan masing-masing klien.
kantor. Tabel 3 menunjukkan bahwa indeks
Tabel 2 menunjukkan total kandungan massa tubuh yang tergolong obesitas
energi dan zat gizi makro yang dikonsumsi cenderung mengalami penurunan selama
klien diet south beach fase 1 yakni energi penerapan diet south beach. Sebelum
sekitar 1058 kkal/hari, karbohidrat 123 mengikuti diet south beach, terdapat 63,3%
gram/hari, protein 68,5 gram/hari dan lemak yang mengalami obesitas. Jumlah ini menurun
42 gram/hari. Penyediaan makanan pada hari ke 14 diet south beach menjadi
dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi berturut-turut 60% responden. Pada hari ke
(AKG) berdasarkan usia dan jenis kelamin.11 28, persentase ini semakin menurun menjadi
Asupan energi dan karbohidrat masing-masing 53,3% responden.
sebesar 100% dan lemak sebesar 90% Persentase lemak tubuh yang tergolong
tergolong jauh dibawah kebutuhan responden obesitas cenderung mengalami penurunan
seharusnya atau dikatakan inadekuat. Asupan selama penerapan diet south beach. Sebelum
protein sebesar 100% tergolong adekuat atau mengikuti diet south beach, terdapat 66,6%
telah memenuhi kecukupan masing-masing responden yang mengalami obesitas. Jumlah
klien. ini menurun pada hari ke 14 diet south beach

©2018. Faizah dan Muniroh. Open access under CC BY – SA license.


Received 9-1-2018, Accepted 1-2-2018, Published online: 12-3-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i1.2018.52-58
Faizah dan Muniroh. Amerta Nutr (2018) 52-58 57
DOI : 10.2473/amnt.v2i1.2018.52-58

menjadi berturut-turut 63,3% responden. tidak mengalami perubahan dan masih


Pada hari ke 28, persentase ini semakin tergolong dalam kategori obesitas. Hal
menurun menjadi 53,3% responden. tersebut dapat disebabkan karena responden
Tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat meminta libur pengiriman catering, yang
perubahan BB, IMT dan PLT sebelum dan dapat mengakibatkan responden
sesudah diet south beach pada hari ke 14 dan mengonsumsi makanan dari luar catering.
hari ke 28. Rata-rata perubahan BB sebelum Obesitas dapat memicu terjadinya penyakit
dan sesudah diet pada hari ke 14 yakni degeneratif seperti diabetes mellitus, penyakit
sebesar 2,4 kg. Penurunan tersebut tidak jantung koroner dan hipertensi17.
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Rata-rata perubahan persentase lemak
penurunan berat badan fase 1 diet south tubuh responden sebelum dan sesudah diet
beach yakni 4-7 kg7. Hal tersebut disebabkan hari ke 14 yakni sebesar 1,3% dan hari ke 28
penurunan berat badan secara drastis tidak yakni sebesar 1,3%. Perubahan persentase
dapat terjadi dalam waktu yang singkat. lemak tubuh tersebut tergolong sedikit lebih
Menurut teori, penurunan berat badan rendah apabila dibandingkan dengan
sebaiknya dilakukan secara bertahap yakni penelitian sebelumnya yakni 1,83%10.
0,5-1 kg per minggu12. Perubahan berat badan Penilaian status gizi melalui nilai persentase
hari ke 28 sebesar 1,4 kg. Hal tersbeut sesuai lemak tubuh mempunyai perbedaan standar
dengan teori bahwa penurunan berat badan antara pria dan wanita, masing-masing
fase 2 diet SB yakni sebanyak 1/2-1 tergolong obesitas jika ≥25% dan ≥32%18. Pada
kg/minggu7. Penelitian sebelumnya penelitian ini dari total keseluruhan
menunjukkan penurunan berat badan responden PLT wanita sebesar 47% dan 69,2%
sebanyak 4,24 kg setelah menjalani diet responden pria tergolong obesitas.
rendah karbohidrat selama 2 minggu10. Namun Apabila ketersediaan karbohidrat dari
turunnya berat badan dapat disebabkan glikogen hati dan asupan karbohidrat rendah
terjadinya pelepasan air dan deplesi glikogen dalam jangka pendek dapat menyebabkan
pada dua minggu pertama15. Apabila berat tubuh mengoksidasi lemak yang kemudian
badan turun, kemungkinan besar yakni dapat terjadi penurunan kadar lemak
lepasnya air sebesar 55-65% dan lemak 30- tubuh9,19. Diperkirakan telah terjadi ketosis
40%16. (pembentukan keton) pada responden
Ketika asupan karbohidrat terbatas, penelitian karena tingginya protein dan
tubuh menggunakan sebagian cadangan rendahnya karbohidrat yang dikonsumsi. Sifat
glikogen untuk memenuhi kebutuhan alami dari pembentukan badan keton akibat
pemeliharaan glukosa darah. Cadangan glukoneogenesis tidak hanya memberikan
glikogen dalam tubuh sekitar 70-100 gram pengaruh terhadap penurunan BB, IMT
yang disimpan dihati dan sekitar 400 gram di namun juga terhadap penurunan PLT pada
otot. Setiap gram glikogen terikat dengan 3 pemberian diet rendah karbohidrat16. Sintesis
gram air. Sehingga apabila kehilangan glukosa dari sumber zat non-karbohidrat,
cadangan glikogen maka akan diikuti dengan seperti asam amino dan gliserol dengan hasil
kehilangan air. Penurunan berat badan di awal sampingan berupa badan keton. Apabila
karena pengurangan glikogen dari hati (5% pembentukan keton berlangsung dalam waktu
dari berat hati) dan otot (1% dari berat otot)9. lama maka dapat menyebabkan ketoasidosis8.
Rata-rata perubahan indeks massa Penelitian ini memiliki kelemahan yaitu
tubuh responden sebelum dan sesudah diet responden sering meminta off pengiriman
hari ke 14 yakni sebesar 0,8 kg/m2 dan hari ke catering, yang mengakibatkan klien
28 sebesar 0,5 kg/m2. Penurunan indeks mengonsumsi makanan diluar My Meal
massa tubuh tergolong lebih rendah jika Catering. Hal tersebut dikhawatirkan
dibandingkan penelitian sebelumnya yakni mempengaruhi data perubahan berat badan
sebesar 1,56 kg/m2 10. Terjadinya perubahan karena klien tidak mengikuti diet secara
indeks massa tubuh dipengaruhi oleh teratur dan berturut-turut hingga program
perubahan berat badan. Indeks massa tubuh diet selesai. Recall dilakukan dua kali pada
responden pada sebelum dan sesudah diet fase 1 dan fase 2 (satu kali pada setiap fase)

©2018. Faizah dan Muniroh. Open access under CC BY – SA license.


Received 9-1-2018, Accepted 1-2-2018, Published online: 12-3-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i1.2018.52-58
Faizah dan Muniroh. Amerta Nutr (2018) 52-58 58
DOI : 10.2473/amnt.v2i1.2018.52-58

sehingga tidak dapat menggambarkan asupan 78_Jatim_Kota_Surabaya_2015.


makanan karena data yang diperoleh kurang (Accessed: 18th May 2017)
representatif untuk menggambarkan 6. Misnadiarly. Obesitas sebagai Faktor
kebiasaan individu. Resiko Beberapa Penyakit. (Pustaka Obor
Populer, 2007).
KESIMPULAN
7. VitaHealth. Panduan Praktis Melakukan
Pemberian diet south beach dapat South Beach Diet. (PT Gramedia Pustaka
menurunkan BB, IMT dan PLT klien My Meal Utama, 2006).
Catering pada hari ke 14 dan dapat terus 8. Chalasani, S. & Fischer, J. South Beach
menurun hingga hari ke 28. Asupan energi Diet associated ketoacidosis: A case
yang inadekuat juga dapat membantu dalam report. J. Med. Case Rep. 2, 1–3 (2008).
menurunkan BB dan IMT namun tidak 9. Adam-Perrot, A., Clifton, P. & Brouns, F.
menurunkan PLT responden. Responden Low-carbohydrate diets: nutritional and
diharapkan dapat mengenal pola makan sehat physiological aspects. Obes. Rev. 7, 49–58
dan menerapkan serta mengadosinya sebagai (2006).
haya hidup seterusnya, tahap demi tahap. 10. Ramadhani, T. . Pengaruh Pemberian Diet
Sehingga responden mendapatkan serta Rendah Karbohidrat Terhadap Perubahan
mempertahankan berat badan normal. Berat Badan, Indeks Massa Tubuh dan
Persentase Lemak Tubuh Di Catering
ACKNOWLEDGEMENT SlimGourmet. (Universitas Indonesia,
2012).
Peneliti mengucapkan terima kasih
11. Depkes. Permenkes No. 75 tahun 2013
kepada pemilik my meal catering yang telah
tentang AKG 2013. 10 (2013).
memberikan izin untuk dijadikan tempat
12. Almatsier, S. Penuntun Diet.
penelitian sehingga penelitian ini dapat
(PT.Gramedia Pustaka Utama, 2004).
terlaksana dan Costumer My Meal Catering
13. Bestiana, D. Citra Tubuh dan Konsep Ideal
telah meluangkan waktu membantu
Mahasiswa FISIP Universitas Airlangga
penelitian ini.
Surabaya. (Universitas Airlangga, 2012).
14. Brown, J. . Nutrition Through the Life
REFERENSI
Cycle. (Thomson Wadworth, 2008).
1. Suwandani, S. Diet Rendah Kalori dan 15. Löfgren, P. et al. Major gender
Metformin Menurunkan Berat Badan differences in the lipolytic capacity of
Lebih Tinggi Daripada Diet Rendah Kalori abdominal subcutaneous fat cells in
atau Metformin Saja Pada Pasien obesity observed before and after long-
Obesitas. (Universitas Udayana, 2010). term weight reduction. J. Clin. Endocrinol.
2. WHO. Top 10 Causes of Death. (2011). Metab. 87, 764–771 (2002).
Available at: 16. Nix, S. Williams’ Basic Nutrition & Diet
www.who.int/mediacentre/factsheets/fs Therapy. (Elsevier Mosby, 2004).
310/en. (Accessed: 16th May 2017) 17. Lebowitz, J. The Effect of Obesity and
3. Tchernof, A. & Despres, J.-P. Overweight on Health. (Parmacist, 2012).
Pathophysiology of Human Visceral 18. Gibson, R. S. Principles of nutritional
Obesity: An Update. Physiol. Rev. 93, assessment. (Oxford University Press,
359–404 (2013). 2005).
4. Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Profil 19. Dewi, P. K., Akbar, I. B. & Yulianti, A. B.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya 2014. Hubungan Kebugaran Jasmani Dan Lemak
(2014). Tubuh Pada Kelompok Senam Dan
5. Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Profil Kelompok Tidak Senam. in Prosiding
Kesehatan Kota Surabaya, tahun 2015. Penelitian Sivitas Akademika Unisba
(2015). Available at: (Kesehatan) 1016–1022 (2014).
http://www.depkes.go.id/resources/dow
nload/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2015/35

©2018. Faizah dan Muniroh. Open access under CC BY – SA license.


Received 9-1-2018, Accepted 1-2-2018, Published online: 12-3-2018.
doi: 10.20473/amnt.v2.i1.2018.52-58

Anda mungkin juga menyukai