(ICP-MS)
christine@bsn.go.id
Maret 2019
Prinsip Dasar
Peralatan ICP-MS
Gangguan di ICP-MS
Kelebihan Kekurangan
FAAS mudah monoelement
ETAAS limit deteksi monoelement
ICP-AES/ICP-OES multielement limit deteksi
ICP-MS multielement matriks sampel
Sumber: Perkin Elmer, Guide to selecting the appropriate technique and system
Analisis logam
FAAS GFAAS ICP-AES ICP-MS
Limit deteksi baik unggul baik unggul
Produktivitas baik rendah Sangat baik unggul
LDR 10 3 10 2 10 6 /10 10 10 9
Presisi 0.1-1 % 1-5 % 0.3-2 % 1-3 %
Gangguan spektral Hampir tidak Sangat sedikit biasa sedikit
ada
Gangguan kimia banyak banyak sedikit sedang
TDS 0.5-3 % < 30 % < 30 % 0.1-0.4 %
Jumlah unsur ~68 ~50 ~73 ~75
Jumlah sampel banyak Sangat sedikit sedang sedikit
Semi kuantitatif tidak tidak ya ya
Analisis isotop tidak tidak tidak ya
Pengerjaan rutin mudah Perlu skill mudah Perlu skill
Pengembangan metode mudah Perlu skill Perlu skill Perlu skill
Running cost rendah sedang tinggi tinggi
Harga instrument rendah sedang tinggi Sangat tinggi
Perkembangan menuju ICP-MS
Atomic emission: Energi sinar dan panas dari plasma atau nyala
Energi yang besar (sinar dan panas) akan memindahkan atom atau ion ke tingkat
energi yang lebih tinggi. Pada keadaan ini atom atau ion tidak stabil dan akan
kembali ke keadaan dasarnya dengan mengemisikan sinar dengan panjang
e- gelombang yang khas.
Sinar yang diemisikan akan sebanding dengan konsentrasi
Atomic emission
Energi yang besar (sinar dan panas) akan melepaskan elektron dari orbitnya
(ionisasi) membentuk ion bermuatan positif.
Ion akan ditarik dan langsung diukur dalam mass spectrometer
e-
Mass spectrometry
Teknik ICP-MS
ISOTOP ISOBAR
+ +
+ + + + + + + +
- - - + + -
+ + + +
+ +
+ + + + + + + +
+
+ + + +
- - - -
-
-
12 13 14 14 12 +
6
C C
6 6
C 7
N C
6
+ Proton 6 6 6 7 6
Neutron 6 7 8 7 6
- Elektron 6 6 6 7 5
Proses Ionisasi Sampel
+
Sample
solution Sample
Aerosol
M(H2O)+X- (MX)n MX M M+
Puncak akan merupakan jumlah isotop dari berbagai unsur yang berbeda
dengan massa yang sama.
Hampir semua unsur memiliki lebih dari satu isotop dengan satu isotop yang
tidak terganggu. Setiap isotop punya massa yang khas. Kelimpahan isotop di
alam ini adalah konstan (kecuali Pb, yang juga berasal dari peluluhan
radioaktif), sehingga tidak akan sulit untuk mengoreksi isotop yang overlap
dengan isotop unsur lain.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk memilih isotop :
Konsentrasi analit
Konsentrasi pengganggu
Kelimpahan isotop pada massa yang dipilih
Sebaiknya memilih massa yang ‘bersih’, tanpa overlap dari isotop
atau poliatomik dari unsur lain.
Dr Rosi Ketrin-AAS/ICP training
Aplikasi
• Analisis kuantitatif dari
mayor hingga ultra-
trace untuk sampel
organik dan anorganik
• Analisis semi-
kuantitatif (survei)
mayor dan ultra-trace
untuk sampel organik
dan anorganik
• Pemetaan unsur-unsur
dalam padatan
menggunakan teknik
sampling laser ablation
• Analisis isotope ratio
Rangkuman
Guna :
mendapatkan komposisi unsur dalam suatu sampel
analisis isotope ratio
analisis kuantitatif dan semi kuantitatif (survei analisis)
Analytical range
ultra-trace (ng/g) hingga mayor (%)
PERALATAN ICP-MS
Peralatan ICP-MS
Terdiri dari:
• Sample Introduction system: pompa peristaltik, nebulizer,
spray chamber
• Plasma: torch, coil, RF power supply
• Interface: skimmer, sample cone dan pompa vakum
• Ion Lenses: collision/
reaction cell technology
• Mass Analyser: quadrupole,
TOF, magnetic sector
• Detector
Sample ICP Plasma
introduction interface Mass Spectrometer
system
4. Ion-ion akan
3. Sampel
ditarik masuk ke 7. Quadrupole memisahkan Ion berdasarkan
diuapkan dan
plasma oleh rasio mass to charge. Ion yang terpilih akan
diionisasikan di
extraction lenses langsung masuk ke detector
dalam plasma
2. Butiran yang
halus akan
melewati spray 6. Ion lensa dan octopole
chamber dan ion mengarahkan dan
1. Larutan sampel masuk ke dalam menfokuskan ion-ion.
dicampur dengan plasma Lensa Omega 8. Ion-ion diukur
gas argon dan membelokkan emisi sinar menggunakan discrete
dibentuk aerosol 5. Sekat isolasi agar foton tidak mengenai dynode detector
memisahkan daerah high detektor sehingga didapatkan
vacuum region kepekaan yang tinggi.
(spectrometer) dari daerah
sample introduction
Sample Introduction system
Peristaltic Pump
Mengalirkan sampel secara
Larutan sampel konstan (kecepatan
1mL/min)
Nebulizer
Merubah larutan menjadi
aerosol
Spray Chamber
Filtering aerosol (5-10 µm)
Aerosol
Fungsi:
• Untuk membentuk aerosol dengan butiran
halus yang ukurannya seragam.
Jenis:
a. Pneumatic b. Other
– Self-aspirating – Ultrasonic nebulizer
Nebulizer • Concentric
• Cross-flow
– Thermospray
– Spark ablation
• Micro concentric – Laser ablation
• Micro flow
– Non-aspirating c. Specialty
• Babington – HEN, MCN, MicroMist
– V-groove – DIHEN, DIN
– GEM Cone
– MiraMist
– Grid
– Fritted
Nebulizer
– cross-flow : disain dari dua tabung kapiler yang dipasang pada sudut
tertentu satu-sama lain. Gas Ar dipasang tepat pada ujung runcing pipa
kapiler. Tumbukan aliran keduanya akan membentuk aerosol. Efisiensi
droplet rendah, tapi dapat mengurangi masalah penyumbatan (clogging).
– high solid nebulizer : Babington, V-groove, cone-spray tidak boleh dipakai
di ICP-MS
Concentric
Ar
Cross-flow
Ultrasonic
Fungsi:
• Untuk memilih aerosol yang terbentuk dari proses
pengkabutan: butiran kecil akan masuk ke
plasma, butiran besar akan dikeluarkan
• Untuk menstabilkan aliran sampel yang keluar
dari nebulizer
• Untuk menstabilkan suhu sampel
Spray
• Untuk meminimalkan jumlah pelarut yang masuk
ke plasma
Single pass
Double pass
Cooler
Spray chamber
Plasma:
• Gas yang sangat panas, suhu mencapai 10000 K
• Kumpulan awan elektron dan ion dalam bentuk gas
• Bermuatan netral
Terbentuknya plasma
Pada saat RF power dijalankan (750-1500 W) maka pada coil akan terjadi RF osilasi
membentuk medan elektromagnetik di ujung atas torch, yang dapat menyebabkan
terjadinya percikan tegangan tinggi ketika gas argon mengalir di torch sehingga
beberapa elektron akan terlepas dari atom-atom argon. Reaksi ini terus berlanjut
sehingga terbentuk plasma.
RF generator
– Power yang dibutuhkan semakin rendah
– Linearitas semakin besar
– Background semakin kecil
– Signal lebih tinggi untuk beberapa unsur
– Sangat baik untuk pelarut organik
• Dilengkapi dengan air pendingin yang dialirkan
di dalam coil.
• Coil dibuat dari 2 atau 3 pipa Cu yang diisi dengan air
pendingin.
• Coil dibuat dari bahan tembaga karena sifat
pengantar suhunya.
• Coil ini dipasang pada ujung torch dan dihubungkan
dengan radio-frequency power generator untuk
menghasilkan medan magnet.
• Akan selalu ada perbedaan tegangan beberapa ratus
volt antara RF coil dan plasma yang dapat
menimbulkan secondary discharge antara plasma
dengan interface cone.
Auxiliary gas
Nebulizer gas + sample
Plasma gas
Jenis-jenis torch:
• One piece
• Demountable : beberapa bagian dari torch dapat diganti sehingga
dapat dipakai untuk HF, bensin, high dissolved solids, dll.
Interface
Sample Skimmer
cone cone
3-4 Torr
760 Torr 10-6 Torr
Unit of pressure measurement
Bar psi Torr Pascal
Bar 1 14.5 750 100 000
psi 0.068 9 1 51.7 6895
Torr 0.001 33 0.019 3 1 133
Pascal 0.000 01 0.000 145 0.007 5 1
From CRC, 2000
Interface
Interface terdiri dari cone dan sistem vakum.
Fungsi interface
• Untuk memindahkan ion secara efisien dan konsisten dari plasma yang
bertekanan udara biasa (760 Torr) ke mass spectrometer yang
bertekanan 10-6 Torr.
• Untuk menghubungkan plasma yang temperaturnya tinggi dengan ion
focusing yang bekerja di temperatur kamar.
Ion tidak akan bergerak jauh pada tekanan udara biasa (760 Torr).
Tekanan harus diturunkan menjadi 10-6 atau 10-8 Torr agar dapat tepat
berada di dalam mass spectrometer.
Interface
Panjang “Mean free path” dari ion harus > 1 meter untuk dapat
mencapai mass spectrometer
“Mean free path” adalah mean atau jarak rata-rata di mana ion dapat
bergerak bebas tanpa menumbuk partikel lain.
Perlu high vacuum untuk menghilangkan udara dari sistem
Fungsinya:
• Memfokuskan aliran ion dan memindahkan sebanyak mungkin ion
analit dari interface ke mass separator
• Membuang sebanyak mungkin ion dari senyawa matriks dan non
analit
• Menghentikan semua spesi netral dan foton karena dapat
meningkatkan noise background sehingga menurunkan
kemampuan deteksi.
• Membuang semua partikulat yang mungkin terbentuk dari plasma
karena dapat membuat sinyal menjadi tidak stabil dan bahkan dapat
mengendap pada lensa.
Spesi netral
Ion Lens
Lensa ion ditangkap agar tidak
masuk ke high
vacuum chamber.
Ion analit (hitam) dan empat ion lain (warna) memasuki quadrupole.
Pada saat tegangan Rf-DC dinyalakan, batangan silinder positif atau
negatif dari quadrupole akan mengatur ion analit masuk ke tengah-tengah
batang silinder hingga ujung dan masuk ke detektor. Ion lainnya yang
berbeda mass to-charge ratio tidak akan dapat melewati batangan silinder.
Proses scanning ini diulang untuk analit lain sampai semua analit terukur.
Dengan cara ini, semua m/z ratios dari 5 – 260 amu dapat secara
sekuensial terbaca dalam 0.1 detik dengan kecepatan 2500 amu per detik.
Quadrupole
2. Double focusing magnetic sector
Perbandingan resolusi
Low : 300-400
Medium : 3000-4000
High : 8000-10000
Schematic of dual
mode detector – automatic
switching between pulse
counting and analog mode
Conventional pulse
counting digunakan
untuk 6 order
konsentrasi, sedangkan
penambahan sistem
analog memberikan
tambahan 2 hingga 3
order konsentrasi,
dengan total 8 atau 9
order konsentrasi range.
Detektor
Rangkuman
Tahapan dalam penentuan dengan ICP-MS :
1) Sample introduction untuk membentuk aerosol dan memilih butiran
sampel dengan ukuran yang tepat
2) Proses desolvation, vaporization, atomization dan ionization pada
plasma dengan temperatur tinggi;
3) Sampling ion-ion dari tekanan udara normal ke vacuum di mana
mass spectrometer berada;
4) Focusing dan transmission ion oleh sistem lensa, di mana juga
memisahkan ion dari elektron, neutron, foton dan partikulat;
5) Mass separation (element/isotope selection) dalam quadrupole; dan
6) Detection oleh electron multiplier
GANGGUAN DALAM
ICP-MS
Gangguan dalam ICP-MS
Kalau ada Se dalam sampel, maka perlu dihitung koreksi untuk 40Ar37Cl
• 77Se akan isobaric overlap dengan 40Ar37Cl
• Harus dilakukan pengukuran Se pada massa 82
• Koreksi kelimpahan 77Se dari 82Se = 7.63%/8.73% = 0.874
• Koreksi dengan persamaan matematika:
75As = mass 75-3.127*[(mass77-0.874*82Se]
Cara mengatasinya
Reaction cell
Collision-reaction cell
Gas pengisi misalnya amonia akan Penggunaan NH3 sebagai gas dalam
bereaksi dengan ion penganggu cell dapat menghilangkan gangguan
dan mengubahnya menjadi spesi dari argon-oksida (40Ar16O) pada
yang berbeda sehingga tidak penentuan 56Fe.
mengganggu analit.
Cara mengatasinya
Cara mengatasinya
Gangguan fisik
Pada saat Total Dissolved Solids melebihi 1000 ppm, akan terjadi
perubahan tegangan permukaan, densitas, dan viskositas yang dapat
berpengaruh pada slope kurva kalibrasi.
Cara mengatasinya
Diatasi dengan:
Matrix removal
Standard addition
Matrix match calibration
Matriks standar dibuat semirip mungkin dengan sampel sehingga segala
pengaruh yang terjadi dalam sampel juga terjadi dalam standar.
Isotope Dilution
Sample dispike dengan enriched isotope dari unsur analit yang sama.
Enriched isotope berfungsi sebagai standar kalibrasi dan internal standar.
Karena keduanya memiliki sifat fisik dan kimia yang sama dengan analit,
maka segala pengaruh yang dialami analit juga dialami enriched isotope,
sehingga merupakan internal standar yang terbaik.
IDMS merupakan metode primer yang tertelusur ke SI unit.
Cara mengatasinya
Intensitas(cps)
(ppb) 75As 74Ge As/Ge
1 112 1347 0,083
3 243 1527 0,159
5 326 1383 0,236
7 355 1135 0,313
10 558 1440 0,388
Tanpa koreksi IS
600
500
400
cps
300
200
100
0
0 20 40 60 80 100 120
As (ppb)
Dengan koreksi IS
0,500
0,400
0,300
As/Ge
0,200
0,100
0,000
0 20 40 60 80 100 120
As (ppb)
Cara mengatasinya
Intensitas(cps)
Replikat 75As 74Ge As/Ge
1 346 1426 0,243
2 297 1229 0,242
3 328 1366 0,240
4 331 1371 0,241
5 324 1356 0,239
Standard/
Technical grade
reagent Electronic grade
Ultra pure
Clean room
Clean bench
Simple
environment method
Complex
Analytical
result Skill
analyst Knowledge
instrument
Stable
Sensitive
labware Adsorption
Leaching
Metoda preparasi sampel
Pd2+
Destruksi
Ekstraksi
method
Metoda preparasi sampel
Destruksi:
- destruksi basah secara terbuka
- destruksi basah secara tertutup (microwave
digestion system)
- destruksi kering
Ekstraksi:
- cair-cair : solvent extraction
- padat cair : SPE, menggunakan resin
Metoda preparasi sampel
Destruksi
Sampel cair:
Sampel + asam, dipanaskan atau diuapkan
Sampel padat:
Sampel + asam (+oksidator), dimicrowave
dikeringkan untuk menghilangkan asam
didestruksi kering pada suhu 500oC
Metoda preparasi sampel
Destruksi-Reagen
HNO3 • Tidak dapat untuk HgS, Au, Pt, Pd, Nb, Ta, Zr, Sn, Sb, dan W
69% 120 C • Pelarutan Al dan Cr sangat lambat.
HClO4 • Oksidator sangat kuat pada suhu tinggi (bp 203 °C).
70% 200 C • Pelarut yang baik untuk stainless steel dan sulfida.
Destruksi
Nitric Acid Hydrochloric Acid
Ekstraksi Pelarut
Mn+ + n HR MRn + n H+
Back
extraction Fasa organik : pelarut
MRn + n H+ Mn+ + n HR
Metoda preparasi sampel
Ekstraksi Pelarut
No Zat pengompleks (R) Pelarut organik pH Logam target
CHCl3, CCl4, Ag, Cr, Hg, Pb, Zn,
1 Dithizone Asam
MlBK Fe, Cu, Cd, Co, Ni.
Diethylammonium
Asam s/d
2. diethyldithiocarbamate CCl4, CHCl3 Cu, Ni, Ag.
pH 12
(DDDTC)
Sodium diethyl Lebih Cr, Fe, Cu, Pb, Cd,
3. MlBK
dithiocarbamate dari 3 Zn, Mn, Co.
Cd, Co, Cr, Cu, Fe,
Ammonium pyrrolidine Asam s/d
4. MlBK Mn, Pb, Ni, Zn, As,
dithiocarbamate pH 9
Hg, Se
5. DDDTC – APDC MlBK CHCl3 4–6 Cd, Ni, Pb, Zn, Cu.
Metoda preparasi sampel
Na+
SO3-
SO 3-
Na+ Cu2+
+
SO3-Na SO 3- Cu2+ SO 3-
SO3- SO 3-
Na+SO 3-
Na+SO 3-
SO3-
SO 3-
SO3- Na+ SO3- Cu2+
SO 3- SO3-
Grades of Chemicals
Reagent A.C.S. - This designates a high quality chemical for laboratory use. The abbreviation
"A.C.S.," means the chemical meets the specifications of the American Chemical Society. A
Certificate of Analysis is available upon request.
Guaranteed Reagent (GR) - Suitable for use in analytical chemistry, products meet or exceed
American Chemical Society (ACS) requirements where applicable. (EMD trademark)
AR - The standard Mallinckrodt grade of analytical reagents; suitable for laboratory and general
use. If the reagent also meets the requirements of the American Chemical Society Committee on
Analytical Reagent, it will be denoted as an AR (ACS) reagent. (MBI trademark)
Primary Standard - Analytical reagent of exceptional purity that is specially manufactured for
standardizing volumetric solutions and preparing reference standards.
Reagent - The highest quality commercially available for this chemical. The American Chemical
Society has not officially set any specifications for this material.
OR - Organic reagents that are suitable for research applications.(MBI trademark)
Purified - Defines chemicals of good quality where there are no official standards. This grade is
usually limited to inorganic chemicals.
Reagen dan Pelarut
Practical - Defines chemicals of good quality where there are no official standards.
Suitable for use in general applications. Practical grade organic chemicals may
contain small amounts of isomers of intermediates.
Lab Grade - A line of solvents suitable for histology methods and general laboratory
applications.
USP - Chemicals manufactured under current Good Manufacturing Practices and
which meet the requirements of the US Pharmacopeia.
USP/GenAR - A line of chemicals manufactured under cGMP, meet the requirements
of the 1995 USP 23, meet European Pharmacopeia (PhEur, EP) and British
Pharmacopeia (BP) specifications where designated, and are Endotoxin (LAL) tested
where appropriate. (MBI trademark)
NF - Chemicals that meet the requirements of the National Formulary.
FCC - Products that meet the requirements of the Food Chemical Codex.
CP (Chemically Pure) - Products of purity suitable for use in general applications.
Technical - A grade suitable for general industrial use.
Reagen dan Pelarut
Acids
OmniTrace Grade Acids - Higher purity than Reagent Grade, suitable for trace metals
analysis. Acids are analyzed for a minimum of 33 different metals. Trace metals are typically in
the ppb range. (EMD trademark)
Tracemetal - Acids manufactured to achieve very low metal contamination in ppb range.
Primarily used in digestion of samples prior to ICP analysis. Each lot is analyzed for 32 metals
by ICP/MS. (Tedia designation)
Tracemetal Plus - For critical trace metal analyses, the acids are manufactured by double
sub-boiling distillation to achieve low metal contamination in ppt range. Each lot is analzed for
32 metals by ICP/MS. (Tedia designation)
Suprapur Grade Acids - High purity grade acid produced by E. Merck. Suitable for sensitive
instrumental methods. Trace metals in low ppb range, frequently less than detection limits.
This grade applies to acids and salts. (EMD trademark)
AR Select - A line of acids specifically developed for trace metal analysis; analyzed for up to
28 metals in the 0.05 to 0.0005 ppm range. (MBI trademark)
AR Select Plus - The purest grade of Mallinckrodt acids. AR Select Plus acids are
manufactured utilizing sub-boiling point, quartz-lined stills and are packaged in fluoropolymer
bottles to maintain purity. These products are tested for 45 elements in the 3.5 to 0.005 ppb
range, ensuring low background interference. (MBI trademark)
Environmental Grade - Extremely high purity acids refined through a single sub-boiling
distillation process. (Anachemia trademark)
Environmental Grade Plus - Acids produced by distilling Environmental Grade acids a
second time. This product is double sub-boiling distilled acid and is of the highest purity
available. (Anachemia trademark)
Reagen dan Pelarut
Konduktivitas Air:
• Air laut: 5 S/m 1.000.000
• Air minum: 5-50 mS/m 1.000
• Air murni (highly purified water): 5.5 μS/m (18 MΩ cm) 1
PTFE
Tahan semua asam hingga 250 oC
PFA Biasa digunakan untuk digestion
menggunakan microwave.
Tidak bisa untuk HClO4, lelehan
basa, dan F2.
HDPE: High Density Poly Ethylene
LDPE: Low Density Poly Ethylene
PTFE: Poly Tetra Fluoro Ethylene
PFA: Per Fluoro Alkoxy
Labware
MEMORY EFFECT
Gelas bekas menyimpan larutan logam berkonsentrasi tinggi tidak disarankan
untuk dipakai menyimpan larutan logam berkonsentrasi rendah karena akan
terjadi “Memory Effect”.
Konsentrasi ion dalam larutan (1.0 mg/ mL) diukur 24 jam sesudah
larutan dibuat disimpan dalam gelas borosilikat dalam berbagai pH.
Kons awal Konsentrasi (mg/mL) pada pH larutan
Unsur
(mg/mL) 1.5 3.5 5.0 6.5 8.0 9.5 11 12
Al 1.0 1.0 1.0 0.1 0.1 0.1 0.5 0.8 1.0
Mo 1.0 1.0 0.5 0.5 0.6 0.7 1.0 1.0 1.0
Pb 1.0 1.0 1.0 ND ND ND ND ND ND
V 1.0 1.0 0.9 ND ND ND ND 0.7 0.9
Ti 1.0 1.0 ND ND ND ND ND ND ND
Co 1.0 1.0 1.0 1.0 0.9 0.8 0.1 ND ND
Cr 1.0 1.0 1.0 0.2 0.1 0.1 0.2 0.2 0.2
Cu 1.0 1.0 1.0 0.9 0.4 0.2 ND ND ND
Fe 1.0 1.0 1.0 ND ND ND ND ND ND
Mn 1.0 1.0 1.0 1.0 0.9 0.7 0.1 ND ND
Ni 1.0 1.0 1.0 1.0 0.9 0.7 0.1 ND ND
Environment
Untuk trace analysis diperlukan:
• Clean room
• Clean bench
• Clean-room products: alat-alat
plastik, Teflon, perlengkapan
personel (baju, topi, sepatu,
gloves)
Clean bench
Positive Pressure
Aplikasi : ketertelusuran pengujian
Aplikasi : ketertelusuran pengujian
y=x
a y
x zx
b z
Comar database
Dr Rosi Ketrin-AAS/ICP training
Rangkuman
Cara pengendalian kontaminasi:
1. Labware:
Gunakan air miliQ (18mΩ)
Gunakan pipet berbahan plastic/ metal-free tips
Hindari alat gelas dan gunakan wadah penyimpan berbahan LDPE, HPDE.
2. Environment
Kontrol kondisi lab (suhu, kelembapan)
Minimalisir kontaminasi debu dan udara luar
Gunakan perlengkapan lab yang sesuai (sarung tangan, jas lab, sepatu lab)
3. Standar/reagen
Gunakan standar untuk trace analisis (ICP grade) dan supra/ultrapure acid
Question?
Pustaka
1. R. Thomas, Practical Guide to ICP-MS, Chapter 14, Marcel Dekker, Inc, 2004
3. The 30-Minute Guide to ICP-MS ,PerkinElmer Instruments Application - technical Note , 2004-2011
4. From first principles: An introduction to the ICP-MS technique, technical note, Thermo Fischer
Scientific, 2005
5. P. Gaines, Sample Introduction for ICP-MS and ICP-OES, Spectroscopy 20(1) January 2005
6. A. Mantaser, Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry, Ed. Wiley-VCH, New York, 1998.
7. T. W. May, R. H. Wiedmeyer, A Table of Polyatomic Interferences in ICP-MS, At. Spectrosc. Vol.
19(5), Sep./Oct. 1998
10. http://secure.sciencecompany.com/Chemical-Grade-Designations-W53C665.aspx
11. Atsushi Mizuike, Enrichment Techniques for Inorganic Trace Analysis, Springer-Verlag, 1983
12. Morris Zief, James W. Michell, Contamination Control in Trace Element Analysis, John Wiley &
Sons, 1976