ABSTRACT
AZMI IQBAL GOLDINA PRAKASA. Mobile User Experience Design of the
Open Trip Indonesia Tourism Package Marketplace Application for Local Tourist.
Supervised by FIRMAN ARDIANSYAH.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Bidang yang dipilih dalam
penyelesaian skripsi ini adalah user experience, dengan judul Perancangan Mobile
User Experience Aplikasi Marketplace Paket Wisata Open Trip Indonesia untuk
Wisatawan Lokal. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Dalam penyelesaian skripsi ini, tidak
lepas dari dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,
penulis ucapkan banyak terimakasih kepada kedua orang tua, Liliek Setyowati,
Chandra Inu Konsepta, dan adik Julleta Chantica Trusti Millenia, atas bantuan
moril, doa, dan kasih sayang yang telah diberikan hingga saat ini.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Firman Ardiansyah, SKom
MSi selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, masukan, saran, dan
bimbingan selama penelitian hingga penyelesaian skripsi. Husnul Khotimah,
SKomp MKom dan Ir Meuthia Rachmaniah, MSc selaku dosen penguji. Rekan satu
bimbingan, yaitu Hakim, Ilman, Ravena, Nizar, Vandi, Aura, dan Nadia yang
memberikan semangat, ilmu dan doanya. Rekan terbaik Rangga, Rofiq, Bagus,
Ilham, Afif, Aldi, Sutrisno, Fadlan, Tim Travinesia Muda Berkarya, Lare
Blambangan dan Ilmu Komputer angkatan 51 atas motivasi, dukungan, dan
kebersamaan selama ini, serta semua pihak yang telah membantu penulis, yang
tidak bisa disebutkan satu-persatu. Semoga skripsi yang telah penulis selesaikan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
Ruang Lingkup Penelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
METODE 3
Strategy Plane 4
Scope Plane 4
Structure Plane 5
Skeleton Plane 5
Surface Plane 5
Evaluasi 5
HASIL DAN PEMBAHASAN 6
Strategy Plane 6
Scope Plane 9
Structure Plane 12
Skeleton Plane 13
Surface Plane 14
Evaluasi Hasil 15
SIMPULAN DAN SARAN 20
Simpulan 20
Saran 21
DAFTAR PUSTAKA 21
LAMPIRAN 23
RIWAYAT HIDUP 62
DAFTAR TABEL
1 Customer journey map kegiatan liburan wisatawan lokal 8
2 Spesifikasi fungsional fungsi Aplikasi Marketplace Paket Wisata 10
3 Pengujian think aloud 15
4 Saran partisipan 19
5 Penilaian hasil pengujian think aloud 20
DAFTAR GAMBAR
1 Struktur five planes (Garrett 2012) 4
2 User persona wisatawan lokal 7
3 Alur task pemesanan dan pembayaran paket wisata 13
4 Low fidelity prototype halaman pada alur task pemesanan dan
pembayaran paket wisata 13
5 Medium fidelity prototype halaman pada alur task pemesanan dan
pembayaran paket wisata 14
DAFTAR LAMPIRAN
1 Hasil wawancara dengan 6 wisatawan lokal 23
2 Penyusunan kategori dan label 35
3 Alur task 38
4 Mockup low fidelity prototype aplikasi 40
5 Design Guidelines 50
6 Mockup high fidelity prototype aplikasi 51
7 Perbaikan mockup high fidelity prototype aplikasi 61
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
METODE
Strategy Plane
Tahap ini meliputi tujuan bisnis, identitas merek, segmentasi, dan riset
pengguna. Tujuan bisnis adalah strategi khusus yang dilakukan oleh stakeholder
untuk menjelaskan alasan dibuatnya suatu produk dengan identitas merek yang
dimiliki. Identitas merek mencakup aspek visual seperti nama produk, logo, warna,
dan tipografi untuk menanamkan identitas produk ke pengguna. Segmentasi
pengguna diperlukan untuk membantu dalam memahami kebutuhan pengguna
dengan melakukan pengelompokan pengguna yaitu wisatawan lokal. Riset
dilakukan untuk menganalisis hal-hal yang diharapkan oleh wisatawan lokal saat
menggunakan aplikasi marketplace paket wisata menggunakan data kualitatif
melalui wawancara. Wawancara dilakukan kepada enam wisatawan lokal dengan
aspek wawancara meliputi behavior dan demografi. Setelah melakukan
pengumpulan data dari wisatawan lokal, selanjutnya data tersebut dianalisis dan
dilakukan perancangan user persona dan customer journey map sebagai bentuk
representasi dari target pengguna aplikasi marketplace paket wisata.
Scope Plane
utama yang akan dirancang dan konten yang ditampilkan dapat menciptakan UX
yang baik, dilanjutkan dengan pembuatan skenario pengguna berbentuk cerita
singkat dari persona. Pembuatan skenario pengguna bertujuan untuk
mendeskripsikan motivasi dan tujuan pengguna dalam menggunakan produk atau
jasa. Tahap selanjutnya menentukan fitur dan konten aplikasi marketplace paket
wisata. Pengembangan fitur dan konten harus dapat menjawab tujuan bisnis dan
kebutuhan pengguna sesuai dengan tahap strategy plane. Fitur utama yang
dikembangkan pada aplikasi marketplace paket wisata untuk wisatawan adalah fitur
pencarian, pemesanan dan pembayaran, serta asistensi.
Structure Plane
Skeleton Plane
Fokus utama dari tahap ini adalah pembuatan low fidelity prototype yang
merupakan perwujudan dari desain interaksi pada tahap structure plane. Langkah
awal yang dilakukan adalah membuat antarmuka. Prototipe merupakan simulasi
dari produk yang sedang dikembangkan, yang bertujuan untuk melihat seberapa
baik dan konsisten alur dari suatu produk dapat diterima oleh calon pengguna
(Banerjee 2014). Perancangan low fidelity prototype meliputi layout dan
penempatan elemen-elemen interaksi pada aplikasi marketplace paket wisata.
Penempatan dan pengelompokan elemen interaksi disesuaikan dengan tingkat
kepentingan dan hubungan antarelemen interaksi (Garrett 2012).
Surface Plane
Target dari tahap ini adalah perancangan medium fidelity prototype. Langkah
awal yang dilakukan adalah pembuatan design guidelines yaitu perancangan
elemen-elemen visual yang memerhatikan aspek keseragaman dan konsistensi dari
pemilihan warna serta tipografi. Design guidelines tersebut digunakan sebagai
elemen visual acuan dalam pengembangan medium fidelity prototype aplikasi
marketplace paket wisata.
Evaluasi
Pada tahap ini akan terdapat iterasi pengembangan, berdasarkan evaluasi dari
pengguna atau wisatawan lokal yang berguna untuk memperbaiki kekurangan
6
Strategy Plane
Pada tahap strategy plane telah dilakukan observasi sekaligus analisis data
hasil wawancara terkait (a) tujuan bisnis (b) identitas merek dan (c) user needs.
Hasil analisis direpresentasikan dalam bentuk (d) user persona dan (e) customer
journey map.
Tujuan Bisnis
Identitas Merek
User Needs
User Persona
Tabel 1 Lanjutan
• Pergi ke meeting point • Apakah pertemuan dengan • Tidak terjadi hal-hal yang
• Konfirmasi pesanan di agen travel terjamin? tidak diinginkan
hari H • Apa yang terjadi jika agen • Ada pihak yang
• Menikmati liburan travel tidak ada di meeting bertanggungjawab jika
• Menanyakan informasi point? terjadi kesalahan
Liburan objek wisata • Apakah fasilitas paket • Tidak adanya
wisata yang diberikan pembohongan informasi
sesuai dengan MoU? • Adanya pengingat terkait
• Apa yang terjadi jika ada fasilitas dan rundown
perubahan rundown? yang bersifat pribadi
Scope Plane
Pada tahap scope plane ditentukan (a) spesifikasi fungsional dan konten yang
dikembangkan pada aplikasi mobile marketplace paket wisata dan (b) skenario
pengguna.
10
Tabel 2 Lanjutan
No Fungsi Spesifikasi
10 Logout Pengguna keluar dari Aplikasi Marketplace Paket Wisata
dan tidak bisa menggunakan aplikasi sebelum login
Konten adalah hal penting dari sebuah aplikasi, konten yang baik dapat
mempengaruhi keputusan pengguna dalam melakukan sebuah tindakan pada
aplikasi. Aplikasi dianggap berharga jika memiliki konten yang bermanfaat bagi
penggunanya (Garret 2012). Konten utama aplikasi marketplace paket wisata
terdiri dari Detail Informasi Paket Wisata, Informasi Ulasan dan Rating Paket
Wisata, dan Cerita Liburan pengguna.
Skenario Pengguna
bentuk paket wisata. Daniel memiliki pengalaman kurang menyenangkan dalam hal
mencari informasi paket wisata dan informasi pasca pencarian paket wisata yang
dibutuhkan. Informasi paket wisata yang ditawarkan oleh beberapa agen travel
tidak berada dalam satu wadah dan tingkat kepercayaan terhadap agen travel masih
kurang, hal ini membuat Daniel mencari paket wisata ke beberapa akun media
sosial agen travel dengan hati-hati. Selain itu, Daniel merasa bahwa informasi yang
didapatkan pada saat liburan sebelumnya cenderung tidak sesuai dengan yang
ditawarkan di detail paket wisata. Oleh karena itu, Daniel membutuhkan aplikasi
marketplace paket wisata untuk menemukan informasi yang dia butuhkan secara
akurat, efektif dan efisien.
Daniel mulai masuk ke aplikasi marketplace paket wisata dan melakukan
registrasi pengguna dengan mengisi kolom nama lengkap, email, dan password.
Setelah itu Daniel dihadapkan dengan halaman utama aplikasi. Daniel mencari
informasi paket wisata dengan menekan tombol add. Daniel segera mengisi kolom
lokasi, tanggal keberangkatan, tipe, durasi, dan rentang harga paket wisata
menggunakan fitur pencarian. Daniel mulai melihat beberapa informasi paket
wisata (rating, nama, lokasi, harga) yang ditampilkan dan membandingkannya
menggunakan fitur “Bandingkan” dengan harapan dapat membandingkan detail
informasi yang diberikan oleh agen travel. Setelah itu dia memilih salah satu paket
wisata yang dirasa cocok. Setelah itu Daniel dihadapkan dengan halaman login,
disini Daniel mengisikan email dan password yang telah digunakan pada saat
registrasi. Selanjutnya Daniel melakukan proses pemesanan salah satu paket wisata
yang ditampilkan dan melanjutkan ke proses pembayaran paket wisata dengan
memilih metode transfer.
Setelah itu, Daniel menentukan aplikasi marketplace paket wisata sebagai
asisten liburannya. Pasca pemesanan, Daniel menggunakan aplikasi marketplace
paket wisata. Dia mulai membuka aplikasi marketplace paket wisata, lalu memilih
card dengan status “Liburan Berlangsung” pada beranda untuk menerima notifikasi
pengingat menuju meeting point, jadwal kegiatan liburan, pemberian ulasan dan
rating terhadap paket wisata, serta menulis cerita liburan.
Structure Plane
Isi data
Pilih salah Klik tombol Login dengan
pemesan
satu paket "Pesan isi email &
(nomor
wisata Sekarang" password
identitas)
Checklist
Klik tombol Pilih metode
checkbox Masukkan
"Lanjut ke pembayaran
asuransi kode promo
Pembayaran" (transfer
perjalanan
Skeleton Plane
Gambar 4 Low fidelity prototype halaman pada alur task pemesanan dan
pembayaran paket wisata
14
Surface Plane
Pada tahap surface plane dihasilkan sebuah design guidelines untuk aplikasi
marketplace paket wisata. Design guidelines terdiri atas perancangan elemen visual
meliputi warna, tipografi, dan icon. Design guidelines tersebut digunakan sebagai
acuan dalam perancangan medium fidelity. Pengembangan design guidelines
dilakukan menggunakan Adobe Photoshop CC, selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 5.
Perancangan medium fidelity prototype merupakan lanjutan dari perancangan
low fidelity prototype. Pembuatan interaksi pada medium fidelity prototype
mengacu pada alur task yang telah dihasilkan dengan teknik card sorting di tahap
structure plane, sedangkan tata letak merupakan implementasi tahap skeleton
plane.
Pemilihan warna utama pada aplikasi marketplace paket wisata adalah ungu,
hal ini berdasarkan wawancara dengan pengembang marketplace paket wisata.
Font yang digunakan dalam pembuatan medium fidelity prototype adalah Poppins
dan icon menggunakan material icons. Pemilihan ini berdasarkan platform Android
yang menggunakan Material Design dan penetapan dari responden terpilih. Di
halaman pertama pada alur task pemesanan dan pembayaran paket wisata
ditampilkan card yang berisi informasi singkat tentang paket wisata yang telah
dipilih. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 5. Tampilan medium fidelity
prototype aplikasi marketplace paket wisata secara lengkap dapat dilihat pada
Lampiran 6.
Gambar 5 Medium fidelity prototype halaman pada alur task pemesanan dan
pembayaran paket wisata
15
Evaluasi Hasil
Tabel 3 Lanjutan
Tanggapan
Partisipan
Positif Negatif
• Konten dari reminder pada
fitur asistensi cukup bagus dan
keren
• Penampilan rundown acara
cukup menarik dan merupakan
hal baru
• Fitur pencarian cukup baik • Warna background terlalu polos
karena pencarian dilakukan artinya kurang baik, sedikit
lebih spesifik dengan silau dimata
memasukkan budget dan • Navbar heading terlalu kaku,
tanggal berangkat kurang bagus
• Suka dengan image viewernya
karena bagus dan bisa melihat
secara full screen
• Kurang lebih sama seperti
image viewer, sudah cukup
baik dan mudah dimengerti
• Detail penyedia paket wisata
baik
• Fitur ulasan dan diskusi sudah
bagus, bisa memfasilitasi
traveler untuk bertanya
• Fitur cerita wisatawan cukup
baik dan merupakan
terobosan, serta membuat
traveler semakin yakin untuk
JB
memesan paket wisata
• Fitur komparasi merupakan
fitur baru yang cukup baik,
bisa langsung
membandingkan paket wisata
• Fitur pemesanan sudah cukup
bagus dan lengkap, data yang
harus diisi cukup tepat
• Fitur pembayaran baik, seperti
pada umumnya
• Pemberian rating cukup
mudah dan baik karena
langsung dipandu untuk
memberikan rating setelah
aktivitas liburan
• Fitur asistensi merupakan fitur
wajib bagi aplikasi serupa
karena sangat baik, serta
cukup membantu traveler
17
Tabel 3 Lanjutan
Tanggapan
Partisipan
Positif Negatif
• Halaman registrasi sederhana • Judul pada setiap halaman
dan mudah seperti aplikasi terlalu polos
lainnya
• Pencarian paket wisata cukup
baik dan mudah digunakan
karena spesifik dan
menampilkan jumlah travel
agent dan penentuan budget
serta bahasanya mudah
dimengerti
• Image viewer baik karena
fullscreen, lebih puas
• Tampilan fasilitas paket
wisata cukup baik dengan
ditampilkannya ikon dari
masing-masing fasilitas
• Halaman travel agent sudah
FR baik
• Fitur ulasan cukup baik, cukup
membantu
• Fitur diskusi juga cukup baik
• Cerita wisatawan sangat bagus
bagi reviewer dan cukup
membantu
• Fitur komparasi paket wisata
sangat baik dan bermanfaat
• Halaman pemesanan sudah
cukup dan lengkap
• Halaman pembayaran sudah
baik karena seperti umumnya
• Fitur asistensi liburan cukup
bagus dan cukup baik bagi
traveler
• Rating paket wisata baik
• Halaman pencarian paket • Tidak mengerti makna “+4” di
wisata sudah cukup baik dari penampilan gambar dan fasilitas
setiap kebutuhan yang akan • Keterangan berhasil
dicari dan mudah dimengerti menggunakan promo tidak ada
• Penampilan gambar paket • Background halaman terlalu
wisata baik polos
RW
• Tampilan fasilitas yang • Navbar heading kurang bagus
disediakan sudah bagus dan
sederhana
• Halaman detail paket wisata
sudah baik
18
Tabel 3 Lanjutan
Tanggapan
Partisipan
Positif Negatif
• Fitur ulasan dan rating baik,
seperti umumnya
• Fitur diskusi memudahkan
sebelum pemesanan, bisa
tanya terlebih dahulu atau
melihat diskusi orang lain
• Fitur cerita wisatawan sangat
baik, dapat membuat orang
lebih tertarik dengan paket
wisata dengan mengetahui
cerita wisatawan lain
• Komparasi paket wisata cukup
baik dan berguna untuk
memilih paket wisata yang
lebih worth
• Pemesanan paket wisata
cukup baik dan mudah
dimengerti, tidak beda dari
ecommerce yang lain
• Fitur pembayaran paket wisata
baik, sama saja seperti
pembayaran yang lain
• Fitur asistensi sangat
membantu traveler
• Halaman pencarian cukup • Judul dari setiap halaman terlalu
baik polos
• Penampilan gambar paket
wisata cukup membantu,
traveler dapat melihat foto
kegiatan travel agent
• Halaman fasilitas cukup baik,
mudah dimengerti
• Informasi dari halaman
penyedia paket wisata sangat
GR baik, lengkap
• Fitur ulasan dan rating dapat
membantu travel agent
berdasarkan fungsinya yang
baik
• Warna dominan putih pada
aplikasi tidak membuat
bingung pengguna
• Fitur diskusi cukup baik
19
Tabel 3 Lanjutan
Tanggapan
Partisipan
Positif Negatif
• Fitur cerita wisatawan
merupakan suatu hal baru,
karena traveler bisa tahu
kualitas travel agent dari
cerita orang lain. Fitur baru ini
tergolong cukup baik
• Fitur bandingkan paket wisata
cukup baik, membantu
• Halaman pemesanan sudah
cukup bagus, pengguna lain
juga mudah mengerti dengan
halaman ini
• Halaman pembayaran sudah
baik, tidak ada yang istimewa
• Fitur asistensi bagi pengguna
cukup membantu, fitur ini
cukup baik
yaitu sangat baik, cukup baik, baik, buruk, dan sangat buruk. Setiap aspek memiliki
rentang nilai 1-5. Setelah itu didapatkan nilai bobot dari setiap fitur. Nilai bobot
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 Lanjutan
saat trip berlangsung, dan sebelum liburan ia melakukan komunikasi
langsung melalui telepon dengan travel agent, tidak melalui Elevenia
karena di Elevenia ia hanya melakukan pemesenan paket wisata.
Menurutnya, komunikasi di luar Elevenia tidak nyaman karena
menggunakan data pribadinya (nomor telepon), yang ia takutkan adalah jika
data pribadinya disalahgunakan oleh pelapak di Elevenia (travel agent).
Haraldi melakukan pembayaran dengan transfer penuh sebelum berangkat
liburan dan mengeluarkan biaya tambahan untuk tour guide.
Ia berharap bahwa informasi paket wisata yang ditampilkan cukup
lengkap, baik dari Elevenia maupun travel agent. Seperti petunjuk meeting
point yang kurang jelas, sehingga ia harus mencari lokasi meeting point
melalui Google Maps (membuka aplikasi lainnya) yang sedikit merepotkan.
Selama liburan, Haraldi mengalami kebingungan untuk pergi ke
lokasi meeting point. Ia mencari informasi melalui Google Maps, namun
belum jelas estimasi waktunya. Ketika ia sampai di meeting point, ia telat
karena waktu meeting point terlalu pagi yaitu jam 8. Ia berangkat dari rumah
(Bogor) jam 6. Sampai di stasiun Bogor jam 6.30, sampai di Jakarta Kota
jam 8. Sampai di meeting point (Pelabuhan Muara Angke) jam 9 dan
ternyata ia bersama travel agent masih menunggu wisatawan lain yang juga
telat (paket wisata open trip). Namun sampai di meeting point, ternyata
diluar ekspektasi Haraldi terkait kapal yang digunakan untuk menyeberangi
pulau. Ia mengira, dengan biaya tambahan sebesar 75 ribu rupiah, ia naik
kapal yang bagus ternyata kapal biasa (kayu). Sampai di Pulau Seribu,
wisatawan dibiarkan (bebas) oleh travel agent. Jadi ia lebih banyak
melakukan kegiatan berfoto menggunakan smartphone, begitupun
wisatawan lain. Sebenernya banyak objek menarik, namun tidak dijelaskan
informasi objeknya. Ia mengalami sedikit kekecewaan, karena tujuan ia
bukan hanya travelling tetapi ingin mengetahui sejarah dari beberapa objek
seperti benteng yang sudah rusak di Pulau Kelor. Lalu travel agent
mengingatkan rombongan bahwa jam 1 siang akan kembali ke Pelabuhan
Muara Angke. Ketika perjalanan di kapal, travel agent tidak memberikan
life jacket kepada rombongan, menurut ia hal ini berbahaya. Selain itu ia
juga bingung dengan detail rundown yang dibuat oleh travel agent. Jika ada
sistem atau aplikasi yang dappat digunakan saat travelling, harapan Haraldi
adalah sistem atau aplikasi tersebut dapat memberikan informasi tentang
cerita sejarah dari objek wisata.
Setelah selesai liburan, travel agent mengucapkan salam perpisahan. Tidak
ada pemberian ulasan atau pemberian rate untuk paket wisata di sistem yang
telah saya gunakan (Elevenia) untuk memesan paket wisata. Padahal ia
ingin mengulas dan memberikan rate untuk memberitahu teman ataupun
orang lain terkait paket wisata yang telah ia beli. Ia juga ingin mengetahui
promo dan diskon terkait paket wisata, karena jika sudah percaya dengan
travel agent tertentu maka tidak perlu mencari info lainnya (tidak
melakukan pencarian travel agent lagi) sehingga ia tidak ketinggalan
informasi tentang paket wisata baru yang ditawarkan oleh travel agent yang
sama.
25
Lampiran 1 Lanjutan
Lampiran 1 Lanjutan
masing-masing. Menurut Fauzi dengan hadirnya wadah untuk memberikan
informasi terpusat tentang paket wisata sangat membantu dalam hal
komparasi, dan pengumpulan informasi dari travel agent terkait promo atau
diskon.
Fauzi mempunyai cerita unik selama traveling, ia selalu merasa
senang meskipun tak luput dari kendala seperti cuaca yang tidak mendukung.
Karena baginya tujuan traveling bukan hanya mengunjungi destinasi wisata
tetapi kebersamaan bersama teman. Adapun kendala yang dihadapi oleh
Fauzi, diantaranya jika tidak menggunakan travel agent, seringkali tidak
tahu objek yang bagus pada destinasi wisata tertentu. Dalam setahun, Fauzi
pergi berlibur sebanyak 12 kali. Saat menggunakan jasa travel agent, Fauzi
pernah mengalami kendala yaitu misscom tentang kegiatan yang ditawarkan.
Seperti harga yang ditentukan berbeda dengan yang ditawarkan. Informasi
yang diberikan kurang jelas. Pengalaman lain yang pernah dirasakann Fauzi
adalah merasa bingung akan informasi objek wisata yang dikunjungi,
contohnya saat ia pergi ke sebuah candi di Kediri, ia tidak tahu nama candi
dan informasi lainnya (tidak dijelaskan oleh tour guide). Namun beberapa
tour guide juga sering menjelaskan objek-objek wisata yang dikunjungi
(latar belakang, harga tiket objek dan lain-lain).
Ketika traveling Fauzi menggunakan aplikasi yaitu Instagram untuk
kebutuhan mencari informasi tempat-tempat yang belum dikunjungi, dan
update untuk memberi tahu follower. Setelah selesai liburan, biasanya Fauzi
melakukan kegiatan upload foto di social media. Jika travel agent
memuaskan, ia akan merekomendasikan travel agent tersebut ke temannya,
memberikan saran kepada travel agent, dan memberi hadiah. Fauzi
memiliki cara untuk merekomendasikan travel agent, yaitu dengan posting
instagram dengan caption khusus rekomendasi dan dengan cara mouth to
mouth. Tujuan Fauzi berbagi penglaman traveling adalah agar orang tahu
tentang apa yang ia lakukan. Fauzi juga sering melakukan upload foto di
Instagram dengan caption review sekaligus tag akun Instagram travel agent
untuk melakukan review kepada travel agent. Fauzi mengatakan bahwa
dirinya tertarik dengan aplikasi yang mampu mengakomodasi kegiatan
setelah traveling karena dapat memberikan gambaran untuk calon traveler
lain yang menggunakan aplikasi ini juga, begitu sebaliknya. Fauzi juga
berharap dengan hadirnya aplikasi yang menunjang kegiatan liburan supaya
ia bisa melakukan booking paket wisata, komparasi penawaran antar travel
agent, berbagi review. Jadi saya tidak bolak-balik mencari akun Instagram
dan situs resmi travel agent (lebih fokus).
Setelah melakukan transaksi, Fauzi membutuhkan informasi dari
travel agent seperti promo, diskon, dan paket wisata baru. Untuk selalu
berhubungan dengan travel agent, Fauzi melakukan keep contact dengan
cara mengikuti aku official dari travel agent. Jika ada marketplace paket
wisata, Fauzi berharap adanya fitur chatting dengan travel agent, dan poin
setelah melakukan transaksi. Poin bisa meningkatkan loyalitas penggunanya.
27
Lampiran 1 Lanjutan
Lampiran 1 Lanjutan
paket wisata. Sehingga memudahkan untuk traveler dalam mencari paket
wisata dengan sekali klik (tidak seperti di Instagram yang harus bolak-balik
akun).
Beberapa kendala yang dihadapi oleh Ghulam saat mencari paket
wisata melalui Istagram diantaranya, tidak ada satu pihakpun yang
menjamin transaksi kita aman. Contoh, traveler sudah memesan paket
wisata, apakah traveler akan bertemu dengan travel agent di hari h ? Tidak
ada yang menjamin, bisa saja traveler dibohongi. Jadi traveler kurang
merasa aman. Untuk menanggulanginya ia butuh referensi kawan. Yang
kedua ia direpotkan ketika mencari travel agent karena informasi dari
masing-masing travel agent terpisah, tidak dalam satu wadah. Terakhir, jika
melihat di website belum ada review dari orang lain. Harapan Ghulam
sebagai traveler adalah hadirnya marketplace paket wisata untuk traveler,
jadi sangat memudahkan dalam mencari paket wisata. Marketplace tersebut
dapat menjamin keamanan transaksi dan informatif.
Ghulam menghabiskan uang rata-rata sebanyak 1-2 juta rupiah
untuk memenuhi kebutuhan liburannya. Ia pergi berlibur menggunakan
travel agent sebanyak 8 kali dalam setahun. Dan ia lebih sering pergi
berlibur bersama kawan.
Cerita Ghulam selama traveling yaitu, sebelum ia berangkat, ia
menyiapkan kebutuhan yang akan ia bawa seperti kamera. Ia menuju
meeting point sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh travel agent.
Sampai di meeting point, ia memberitahu travel agent dan selanjutnya
mengikuti arahan travel agent. Semua mengalir sesuai dengan jadwal yang
dibuat travel agent. Namun pernah juga kurang sesuai jadwal dikarenakan
kondisi cuaca yang tidak mendukung. Di sisi lain, Ghulam pernah
mengalami kesulitan saat traveling, diantaranya penjelasan yang kurang
lengkap tentang objek wisata, membuatnya langsung bertanya ke tour guide.
Susah menghubungi travel agent ketika di meeting point. Alat snorkeling
yang tidak sesuai. Selain itu yang dilakukan Ghulam saat liburan adalah
memanfaatkan handphone untuk dokumentasi. Jika sinyal memungkinkan,
ia update story Instagram, kalau tidak ia simpan saja fotonya. Beda halnya
dengan ketika solo traveler, ia lebih banyak menggunakan bantuan aplikasi
untuk mengetahui tempat penginapan, objek wisata, dan transportasi.
Seusai liburan berlangsung, Ghulam biasanya membangun
komunikasi lebih dengan travel agent karena merasa dipuaskan dengan
fasilitas yang diberikan. Ia akan follow Instagramnya, ia memberika review
di Instagram travel agent. Hal lain, ia akan posting foto traveling dan tag
akun Instagram travel agent, serta memberikan sedikit review. Ia selalu
melakukan ulasan kepada travel agent. Namun masih dalam lingkup
aplikasi Instagram. Cara lain dengan bercerita langsung dengan teman yang
menanyakan pengalaman traveling. Cara Ghulam melakukan ulasan kepada
travel agent adalah melalui Instagram dengan memberikan like dan
comment pada foto, namun info di Instagram bisa dimanipulasi seperti
membeli follower. Ghulam berharap jika ada aplikasi yang dapat digunakan
untuk mengakomodasi kegiatan setelah liburan, pertama bisa mendapatkan
29
Lampiran 1 Lanjutan
point setelah transaksi yang bisa ditukarkan dengan promo atau diskon paket
wisata. Jadi ia akan lebih sering menggunakan aplikasi tersebut, harapannya
ia mendapat harga yang lebih murah. Kedua, ia bisa mencari travel agent
dengan informasi review dan rating akurat. Ketiga, harga yang diberikan di
aplikasi lebih murah dari penawaran travel agent di media lain seperti media
sosial. Terakhir, ingin mendapatkan informasi promo dan diskon secara
rutin dari aplikasi melalui email atau yang lainnya. Dengan beberapa
harapan yang ia sebutkan, tidak menutup kemungkinan ia akan selalu
menggunakan aplikasi tersebut untuk melakukan transaksi.
Lampiran 1 Lanjutan
menanyakan kepada teman yang pernah traveling menggunakan jasa travel
agent tersebut. Kedua, ia dibingungkan dengan penawaran dengan fasilitas
mahal tetapi dengan harga murah.
Giffari pergi berlibur sebanyak 1 hingga 2 kali dalam setahun. Rata-
rata budget yang dikeluarkan olehnya untuk pergi berlibur sebesar 400 ribu.
Biasanya, ia traveling bersama teman karena lebih terasa nilai
kebersamaannya. Ia merasa cukup dibantu jika ada aplikasi yang mewadahi
travel agent, karena adanya perlindungan konsumen. Ia juga bisa
melakukan komparasi beberapa travel agent dengan mudah. Ia juga
berharap akan hadirnya aplikasi marketplace paket wisata yang mudah
digunakan, apalagi untuk orang awam. Dan stabilitas akses yang tidak
terganggu agar selalu bisa digunakan kapanpun.
Giffari memiliki pengalaman saat traveling, saat itu ia traveling ke
Pulau Pari. Ia pergi ke meeting point (Pelabuhan Muara Angke) malam hari
jam 12, karena waktu meeting point sangat pagi yaitu jam 6. Sementara
transportasi umum susah di waktu pagi hari. Kadang penyebrangan ke pulau
mengalami keterlambatan. Informasi kapal yang digunakan untuk
menyebrang kurang detail dari travel agent. Jam 11 siang saya sampai di
pulau dan diberi welcome drink dan sambutan oleh travel agent. Sore hari
ia snorkeling di tempat yang tergolong bagus. Malemnya ia melakukan
kegiatan barbeque, namun tidak sesuai ekspektasi seperti detail barbeque
yang tidak dijelaskan sebelumnya. Sisanya mengikuti rundown dari travel
agent. Ia pernah mengalami kebingungan tentang informasi objek wisata,
dan travel agentnya juga tidak bisa menjelaskan. Selama liburan, ia
menggunakan handphone dan aplikasi, ia menggunakan kamera handphone
untuk berfoto. Dan ia pernah menggunakan hanpdhone untuk kepentingan
pribadinya seperti untuk chating. Dan juga kadang update di Instagram story,
kalau ada sinyal. Selain itu Giffari juga mengalami pengalaman buruk, yaitu
informasi kepulangan yang berubah secara mendadak dari travel agent. Saat
itu di rundown tertulis bahwa kepulangan jam 12 siang, namun dimajukan
menjadi jam 10 pagi. Hal ini membuat ia merasa rugi waktu.
Setelah selesai melakukan kegiatan liburan, Giffari berpisah dengan
travel agent di meeting point, ia menunggu hasil dokumentasi dari travel
agent selama beberapa hari. Ia juga membagikan pengalaman liburannya
dengan update di Instagram dengan cara upload foto terbaik yang telah
diberikan travel agent. Dan saya tag akun travel agentnya. Giffari belum
pernah mengulas tavel agent di media sosial, namun jika ada yang bertanya
secara langsung maka akan ia jelaskan atau ia ceritakan. Ia berharap jika ada
marketplace paket wisata, aplikasi tersebut dapat membantu orang awam
yang malas melakukan backpacker sehingga mereka bisa memilih paket
wisata yang bisa mengakomodasi kebutuhan liburan dengan mudah. Kalau
memang ada fitur review, ia akan melakukan review di aplikasi tersebut.
Menyediakan track record dan rate travel agent. Dan harga yang
ditawarkan lebih murah di marketplace paket wisata tersebut.
31
Lampiran 1 Lanjutan
Lampiran 2 Lanjutan
Bisa mengetahui update informasi tentang paket wisata secara cepat. Dan
yang diharapkan Luvya atas kehadiran aplikasi tersebut adalah
mendapatkan reminder pembayaran, custom trip, pencarian lebih spesifik,
dan chat saat itu juga. Dapat melihat review dari orang lain tentang masing-
masing paket wisata, dan juga rating. Hal itu menurutnya memudahkan
sekali.
Luvya memiliki pengalaman saat liburan. Ia pergi ke meeting point
sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh travel agent. Tetapi seringkali
waktunya tidak sesuai, lebih sering telat dari travel agentnya. Ketika sampai
di meeting point, ia diserahkan oleh travel agent ke tour guide lokal, disini
saya sedikit kecewa karena tidak ada pemberitahuan diawal pemesanan.
Sesampaianya di destinasi wisata, ternyata homestay yang telah dijanjikan
oleh travel agent masih belum tersedia (ada customer lain). Ia menghubungi
travel agentnya, tetapi tidak bisa. Ketika mengunjungi setiap objek wisata,
tour guidenya berubah-ubah, membuat saya bingung dan kecewa (susah
komplain). Selebihnya mengikuti jadwal. Saat traveling Luvya
menggunakan handphone dan kamera untuk menyempatkan berfoto dengan
teman-teman, tujuannya untuk kenangan dan akan diupload di Instagram.
Setelah traveling ia sedikit merasa kecewa akan pelayanan travel
agent dan membahasnya dengan teman-teman saya. Lalu ia melakukan
komplain terkait kekurangan-kekurangan selama traveling. Selain itu,
Luvya ingin membagikan pengalaman selama ia traveling, tetapi ia
menyesuaikan konten yang akan ia upload. Jika konten tidak bagus, maka
tidak ia bagikan. Luvya juga pernah memberikan testimoni paket wisata di
media sosialnya. Untuk review, ia akan melakukan review kepada orang
yang menanyakan langsung kepadanya. Jika ada marketplace, ia akan
memberikan review dan rating. Harapan Luvya terkait hadirnya
marketplace yang menjembatani travel agent dan traveler adalah bisa
mengetahui dengan cepat tentang informasi promo atau diskon dari
marketplace, dengan mengirimkan informasi tersebut ke email. Bisa follow
akun travel agent, dan mendapatkan poin untuk ditukarkan dengan diskon.
Adanya kalender setahun dari masing-masing travel agent sehingga bisa
dengan mudah menentukan jadwal keberangkatan. Terakhir, tidak ada iklan
di marketplace yang mengganggu.
Lampiran 3 Lanjutan
Wildan adalah seorang mahasiswa IPB berusia 22 tahun yang
berasal dari Depok. Wildan merupakan mahasiswa tingkat akhir. Kegiatan
Wildan selain di kampus adalah berwirausaha. Wildan memiliki usaha
konveksi yang didirikan bersama 4 orang temannya yang juga merupakan
mahasiswa IPB. Selain itu, Wildan juga bekerja part time di salah satu gerai
makanan di sekitar kampus IPB Dramaga. Ia juga merupakan ketua
angkatan di jurusannya. Di akhir semester 7, Wildan memiliki kesempatan
untuk mengurus teman seangkatannya untuk melaksanakan kegiatan
farewell.
Pada saat itu ia memegang acara perpisahan kelas untuk pergi
berlibur, dan ia menentukan panitia kecil bersama temannya. Pertama, ia
menentukan tujuan wisata. Kedua, ia mulai bertanya kepada teman yang
pernah menggunakan travel agent terkait harga, dan fasilitas yang
didapatkan. Setelah itu ia melakukan komparasi dengan travel agent lain.
Selain itu ia juga mencari via online, website, dan media sosial. Saat ia
melakukan komparasi, ia mencari travel agent yang dapat dipercaya.
Wildan melihat dari keniatan website, seperti yang memerhatikan domain
website. Ia juga melihat fasilitas yang diberikan di paket wisata yang
ditawarkan. Ia juga mempertimbangkan respon travel agent saat ia hubungi.
Namun Wildan menemui kesulitan atau kendala ketika sedang
mencari travel agent. Yang jadi masalah adalah tentang kepercayaan.
Apakah travel agent ini benar-benar memberikan fasilitas sesuai dengan
yang ditawarkan atau tidak. Cara untuk menanggulanginya ia membuat
perjanjian dengan travel agent dalam bentuk MoU. Ia bertemu langsung
dengan travel agent, dan disitu ia dijelaskan secara rinci oleh travel agent.
Namun gambaran dari objek wisata kurang memuaskan.
Diluar hal pencarian travel agent, Wildan menyiapkan budget
dengan rata-rata 500 ribu untuk traveling selama 3 hari 2 malam. 500 ribu
hanya untuk paket wisata, belum termasuk transportasi ke meeting point.
Jika diakumulasikan dengan transportasi menjdai 525 ribu. Wildan
traveling sebanyak 1-2 kali dalam setahun. Tanggapan Wildan terkait jika
hadirnya marketplace paket wisata adalah menurutnya marketplace tersebut
sebagai solusi bagi traveler, khususnya keamanan bertransaksi. Contohnya
kita tidak tertipu oleh travel agent. Dan ia merasa dimudahkan dengan
terpusatnya kumpulan travel agent, tidak harus mencari via media sosial
yang notabene kurang terpercaya. Selain itu Wildan juga berharap dengan
kehadiran marketplace banyak referensi travel agent, adanya kepercayaan
khususnya pembayaran, status transaksi, adanya fitur travel meet, fasilitas
detail (e-ticket), promo, rating, rekomendasi, dan chat group khusus peserta
open trip.
Pengalaman Wildan ketika traveling yaitu, ia berangkat dengan
teman-teman jam 2 pagi menggunakan bis menuju meeting point. Namun
dari pihak travel agent kurang memberikan arahan kepada traveler. Setelah
sampai di meeting point, kami bersiap untuk naik kapal menuju ke Pulau
Seribu. Setelah sampai di Pulau Seribu, kami jalan menuju homestay.
Namun layanan dokumentasi dari travel agent tidak mendokumentasikan
34
Lampiran 4 Lanjutan
perjalanan, ia sedikit komplain disitu. Selebihnya mengikuti rundown dari
travel agent, termasuk melakukan foto bersama dan perpisahan dengan
travel agent. Namun ketika perjalanan mengelilingi pulau, travel agent
kurang bisa menjelaskan informasi tentang pulau-pulau yang kami lalui.
Akhirnya kami menanyakan sendiri ke travel agent. Dan kendala ketika
traveling adalah travel agent kurang bisa membawa suasana, travel agent
kurang bisa menjelaskan objek wisata, waktu kepulangan tidak sesuai
rundown awal yang diberikan. Wildan memanfaatkan handphone ketika
traveling dengan tujuan untuk melakukan foto.
Setelah itu kami pulang menggunakan bis. Kami mengunggah foto
terbaik selama traveling ke media sosial Instagram. Dan kami menunggu
dokumentasi dalam bentuk foto dan video dari travel agent. Setelah selesai
traveling, Wildan ingin membagikan pengalaman travelingnya kepada
teman. Jika ada teman yang bertanya maka akan ia ceritakan pengalaman
travelingnya. Wildan berharap dengan hadirnya marketplace paket wisata
setelah traveling, ia bisa memberikan rating dan review untuk travel agent.
Dan juga adanya blog travel agent, untuk mereka memberi gambaran
destinasi wisata. Selain itu Wildan ingin tetap berhubungan dengan travel
agent setelah traveling untuk mengetahui update paket wisata terbaru, dan
adanya pemberitahuan promo dan diskon.
35
Lampiran 2 Lanjutan
Lampiran 2 Lanjutan
Pilih tanggal
Klik tombol "add" Pilih Lokasi
berangkat (14 Mei
di Beranda (populer)
2018)
Tentukan rentang
Pilih tipe trip Pilih durasi trip (3
harga (150000-
(open trip) hari 2 malam)
3000000)
Urutkan
Pilih salah satu
Klik tombol "Cari penampilan paket
pekt wisata (Pulau
Paket Wisata" wisata (harga
Harapan)
rendah ke tinggi)
Lampiran 3 Lanjutan
Klik tombol
Lihat panduan untuk "Konfirmasi" pada
pergi ke meeting halaman pemberita-
point huan sampai di
meeting point
Klik tombol
Lihat susunan
"Selesai" pada
kegiatan selama
halaman susunan
liburan
kegiatan liburan
Klik tombol
Isi judul cerita pada
"Simpan" pada
halaman unggah
halaman ulasan dan
cerita liburan
rating
Lampiran 4 Lanjutan
Lampiran 4 Lanjutan
Lampiran 4 Lanjutan
Lampiran 4 Lanjutan
Lampiran 4 Lanjutan
Lampiran 4 Lanjutan
Lampiran 6 Lanjutan
Lampiran 6 Lanjutan
Lampiran 6 Lanjutan
Lampiran 6 Lanjutan
Lampiran 6 Lanjutan
Lampiran 6 Lanjutan
Lampiran 6 Lanjutan
RIWAYAT HIDUP