Anda di halaman 1dari 51

ANALISIS KEBIJAKAN PEMASARAN PT OTSUKA

TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma III


Program Studi Administrasi Bisnis Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Malang

Oleh:

Muhammad Iqbal Farakhan


NIM. 1732610083

PROGRAM STUDI DIII ADMINISTRASI BISNIS


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
Lembar Pengesahan Laporan Akhir
HUBUNGAN ANTARA EFEKTIVITAS PRIBADI DENGAN
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI THE GRAND PALACE
HOTEL MALANG

Oleh:
Muhmmad Iqbal Farakhan
NIM. 1732610083

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Padatanggal 16 Agustus 2017

DewanPenguji

Dra. Siti Nurbaya, M.AB. (Pembimbing I/Penguji I)


NIP. 196103251995122001

Heru Utomo, SE., MelecComm (Penguji II)


NIP. 196412081990031003

Mahmudatul Himmah, SE., M.AB. (Penguji III)


NIP. 196411271990032002

Titien Indrianti S.Pd.,M.Pd. (PengujiBahasa)


NIP. 197311072003122001

Ketua Jurusan Administrasi Niaga,

HeruUtomo,SE.,MElecComm.
NIP. 196412081990031003
HUBUNGAN ANTARA EFEKTIVITAS PRIBADI DENGAN
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
DI THE GRAND PALACE
HOTEL MALANG

ABSTRAK
(Muhammad Iqbal Farakhan,2019,59 HALAMAN)

Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perilaku,


perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik dari segi jasmani, mental, rohani,
maupun emosi yang ditata dalam suatu cara yang khas dengan mendapat pengaruh
dari luar. Kepribadian yang baik itu harus dikembangkan agar pekerjaan berjalan
lancar dan sesuai dengan target yang akandicapai. Efektivitas pribadi yang baik
akan dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas kerja di The Grand Palace
Hotel Malang.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan variabel efektivitas
pribadi dan produktivitas kerja. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, kuisioner, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh dengan jumlah sampel
sebanyak 49 responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif dan korelasi product moment.
Dari uji korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi sebesar
0,601 yang menunjukkan hubungan kuat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
ada hubungan yang kuat antara efektivitas pribadi dengan produktivitas kerja
karyawan di The Grand Palace Hotel Malang.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa efektivitas pribadi di
The Grand Palace Hotel memiliki hubungan yang kuat dengan produktivitas kerja
karyawan. Saran untuk perusahaan sebaiknya efektivitas pribadi dilaksanakan
untuk karyawan tidak hanya karyawan casual atau training saja, tetapi juga
karyawan tetap, agar perusahaan mengetahui kemajuan produktivitas kerja
karyawan.

Kata kunci: efektivitas pribadi, produktivitas kerja


THE RELATION BETWEEN PERSONAL EFFECTIVENESS
WITH EMPLOYEE WORK PRODUCTIVITY
AT THE GRAND PALACE
HOTEL MALANG

ABSTRACT
(MUHAMMAD IQBAL FARAKHAN, 2019, 59 PAGES)

Personality is the overall pattern for all the abilities, behavior, action, and
also the habit of the person, include physical aspect, mentality, spiritually, and
emotionally which is ordered in some special ways with getting the influence
from the outside. A good personality should be developed in order to run the job
well and appropriately as the target that will be reached. The good personal
effectiveness will be required to increase the work productivity, both for himself
and the company. The purpose of this research is to know the correlation between
the personal effectiveness and employee work productivity at The Grand Palace
Hotel.
The research was quantitative research involving the variables of personal
effectiveness (X) and employee work productivity (Y). Methods of collecting data
were observation, questionnairres, and documentation. The sampling technic in
this research was total sampling for 49 respondents. Methods of data analysis
were descriptive statistics analysis and product moment correlation.
The results of product moment correlation test was correlation coefficient
0,601 showed strong correlation. The results from this research showed that there
was strong relation between personal effectiveness and employee work
productivity at The Grand Palace Hotel.
The conclusion of this research is personal effectiveness at The Grand
Palace Hotel Malang has strong relation with employee work productivity. The
suggestion for the company is that it is better if the personal effectiveness is
implemented for all the employers not only for casual or training employers but
also for the jobholder, in order to the company know the progress of employee
work productivity.

Keyword: personal effectiveness, work productivity


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan akhir dengan judul “Hubungan
Antara Efektivitas Pribadi dengan Produktivitas Kerja Karyawan di The Grand
Palace Hotel Malang” dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini disusunberdasarkan survey yang dilakukan kepada karyawan
The Grand Palace Hotel Malang. Penyusunan laporan akhir ini merupakan salah
satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program D III Administrasi
Bisnis Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Malang.
Dalam penyusunan laporan, penulis tidak terlepas dari dukungan dan
bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung.Untukitupenulisberterimakasihkepadasemuapihak yang
telahmembantuterselesaikannyalaporanini, antara lain:
1. Dr. Ir. TundungSubaliPatma, MT., DirekturPoliteknikNegeri Malang
2. HeruUtomo, S.E., MElecComm, KetuaJurusanAdministrasiNiaga
3. MahmudatulHimmah, S.E., M.AB, Ketua Program Studi D III
AdministrasiBisnis
4. Dra. SitiNurbaya, M.AB, DosenPembimbingI yang
telahmeluangkanwaktunya,
sertamemberikanilmunyadengansabardalammembimbingpenulisdalampenyus
unanlaporanakhirinihinggaselesai.
5. Tatiana Kristianingsih, S.Sos., M.AB, DosenPembimbing II yang
telahmeluangkanwaktunya,
sertamemberikanilmunyadengansabarmemberikanmasukanpadasistematikape
nulisanlaporanakhirinihinggaselesai.
6. IbuIkaRatnawati, HRD The Grand PalaceHotel Malang yang
telahmemberikanijinuntukpenelitian di perusahaan.
7. Bapak Ade dan Ibu Rina, Selaku kedua orang tua yang telah memberikan
bantuan, dukungan dan doa selama ini yang di butuhkan dalam penyusunan
laporan akhir ini.
8. Para sahabatku, teman-temankutercinta 3C angkatan 2017 dan semuanya
yang telah memberikan dorongan semangat dalam penulisan laporan akhir
hingga selesai tepat pada waktunya.
9. Semua pihak terkait yang telah membantu sejak awal hingga berakhirnya
penyusunan laporan akhir ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis
memerlukan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk
memperbaiki penelitian. Penulis juga memohon maaf apabila terdapat
kesalahan baik dalam segi isi penelitian maupun dari segi penulisan. Akhir
kata diucapkan banyak terima kasih dan semoga laporan dapat memberikan
manfaat bagi pribadi, mahasiswa-mahasiswi Politeknik Negeri Malang dan
masyarakat luas. Amin.

Malang, 7 April 2019


Penulis

Muhammad Iqbal Farakhan


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... .i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR ............................................. .ii
SURAT KETERANGAN OBSERVASI ........................................................... .iii
ABSTRAK ........................................................................................................... .iv
ABSTRACT .......................................................................................................... .v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... .vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 LatarBelakang ............................................................................................. 3
1.2 RumusanMasalah ........................................................................................ 3
1.3 Tujuandan KegunaanPenelitian .................................................................. 4
1.3.1 TujuanPenelitiandan KegunaanPenelitian ......................................... 4
1.3.2 KegunaanPenelitian ........................................................................... 4
1.3.2.1 BagiMahasiswa ...................................................................... 4
1.3.2.2 BagiJurusan ............................................................................ 4
1.3.2.3 BagiPoliteknikNegeri Malang ............................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 5
2.1 KajianEmpiris ............................................................................................. 5
2.2 KajianTeori ................................................................................................. 6
2.2.1 PengertianKepribadian
…………………………………………….7
2.2.2 PengertianEfektivitasPribadi……………………………………...7
2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhiterbentuknyaKepribadian…….8
2.2.4 Faktor-FaktorPenghambatKepribadian…………………………..10
2.2.5 TeoriJendelaJohari……………………………………………….10
2.2.6 MengembangkanEfektivitasPribadiMenujuProduktivits
Kerja……………………………………………………………....12
2.2.7 PengertianPengembangan………………………………………...1
3
2.2.8 PengertianProduktivitas………………………………………….13
2.2.9 FaktorUtama yang MenentukanProduktivitasTenaga Kerja…......14
2.2.10 PengukuranProduktivitas………………………………………...14
2.2.11 KeterkaitanKepribadiandenganProduktivitasKerja……………15
2.3 KonseptualPenelitian................................................................................. 18
2.4 Hipotesis.................................................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 19
3.1 KerangkaPenelitian ................................................................................... 19
3.2 JenisPenelitian ........................................................................................... 19
3.3 Populasi, SampeldanTeknik Sampling...................................................... 19
3.3.1 Populasi ............................................................................................ 20
3.3.2 Sampel .............................................................................................. 20
3.3.3 Teknik Sampling .............................................................................. 20
3.4 Jenis Data .................................................................................................. 20
3.4.1 Data Primer ...................................................................................... 21
3.4.2 Data Sekunder .................................................................................. 21
3.5 MetodePengumpulan Data ........................................................................ 21
3.5.1 Kuesioner ......................................................................................... 21
3.5.2 Dokumentasi .................................................................................... 21
3.5.3 Observasi .......................................................................................... 21
3.6 VariabeldanDefinisiOperasionalVariabel ................................................. 22
3.6.1 Variabel Independent (Variabel X) .................................................. 24
3.6.2 Variabel Dependent (Variabel Y) .................................................... 24
3.7 Analisis Data ............................................................................................. 25
3.7.1 AnalisaStatistikDeskriptif ................................................................ 25
3.7.2 UjiValiditas ...................................................................................... 25
3.7.3 UjiReabilitas..................................................................................... 26
3.7.4 UjiKorelasi ....................................................................................... 26
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA ................................................ 28
4.1 DiskripsiObyekPenelitian ......................................................................... 46
4.2 Data Pendukung ........................................................................................ 48
4.3 Analisa Data Kuantitatif ............................................................................ 51
4.3.1 AnalisaStatistikDeskriptif ................................................................ 51
4.3.1.1 DistribusiFrekuensiEfektivitasPribadi ...................................... 52
4.3.1.2 DistribusiFrekuensiProduktivitasKerja ..................................... 52
4.3.2. UjiReabilitas.................................................................................... 53
4.3.4 UjiKorelasi Product Moment ........................................................... 54
4.4 Pembahasan ............................................................................................... 55
4.5 ImplikasiPenelitian .................................................................................... 56
4.5.1 ImplikasiTeoritis .............................................................................. 56
4.5.2 ImplikasiPraktis ............................................................................... 57
4.5.3 ImplikasiPenelitian ........................................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 58
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 58
5.2 Saran-saran ................................................................................................ 58

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 60


LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1 KajianEmpiris ................................................................................... 5

Tabel 2 DefinisiOperasionalVariabel ............................................................. 22

Tabel 3 PemberianSkordanOpsiPertanyaan ................................................... 24

Tabel 4 PedomanInterpretasiterhadapKoefisienKorelasi ............................... 27

Tabel 5 JumlahKaryawanpada The Grand Palace Hotel................................ 39

Tabel 6 Tipekamar The Grand Palace Hotel .................................................. 40

Tabel 7 KapasistasHall The Grand Palace Hotel Malang .............................. 41

Tabel 8 HargaSewa Hall The Grand Palace Hotel malang ............................ 42

Tabel 9 Harga Spa dan Massage The Grand Palace Hotel Malang ............... 42

Tabel 10 HargaJasa Driver The Grand Palace Hotel Malang ........................ 42

Tabel 11 JabatanResponden ........................................................................... 43

Tabel 12 JenisKelamin ................................................................................... 43

Tabel 13 Frekuensi Item EfektivitasPribadi ................................................... 46

Tabel 14 UjiValiditasVariabel X ................................................................... 52

Tabel 15 UjiValiditasVariabel Y ................................................................... 52

Tabel 17 Reliability Statistic Variabel ........................................................... 54


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Johari Window .............................................................................. 11

Gambar 2 JendelaJohari ................................................................................. 12

Gambar 3 KonseptualPenelitian..................................................................... 18

Gambar 4 StrukturOrganisasiThe Grand Palace Hotel Malang ..................... 31


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 KUISIONER

LAMPIRAN 2 DISTRIBUSI FREKUENSI RESPONDEN

LAMPIRAN 3 UJI VALIDITAS VARIABEL X

LAMPIRAN 4 UJI VALIDITAS VARIABEL Y

LAMPIRAN 5 UJI RELIABILITAS VARIABEL X

LAMPIRAN 6 UJI RELIABILITAS VARIABEL Y

LAMPIRAN 7 BIODATA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pekerjaan sangatlah penting dan banyak dibutuhkan oleh semua orang.
Semua orang pasti mengidam-idamkan pekerjaan karena tujuan bekerja adalah
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Semua orang pasti
mengidamkan pekerjaan yang diinginkan. Untuk mencapai perkerjaan yang
diidamkan, semua orang harus mempunyai softskill dan hardskill yang bagus.
Perusahaan pada saat ini banyak mencari dan membutuhkan seorang
karyawan yang memiliki kepribadian yang baik. Seorang individu haruslah
mempunyai sikap kejujuran, ketekunan, keramahan, kesopanan, ketekunan
dalam bekerja dan kesabaran dalam menghadapi segala hal. Setiap individu
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Individu merupakan perwujudan
dari suatu karakter tertentu.
Karakter seseorang akan membuat keunikan kepribadiannya. Keunikan
individu bermacam-macam, ada individu yang produktif ada pula individu
yang kurang produktif. Oleh karena itu setiap orang dituntut untuk memiliki
kepribadian yang baik supaya bisa menunjang dan memperlancar kegiatan
perusahaan dengan baik. Seorang karyawan tidak harus memiliki wajah yang
cantik atau ganteng yang penting memiliki penampilan yang menarik.
Menarik pun tidak cukup kalau tidak diimbangi dengan kepintaran dan
kepribadian yang baik. Di setiap perusahaan pasti menerapkan sikap disiplin,
maka karyawan harus mentaati peraturan yang ada di perusahaan. Seperti
misalnya disiplin akan waktu, bekerja dengan tepat waktu akan menjadi
kebiasaan kita sehari-hari. Dengan disiplin kita akan menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu dan kita akan menjadi pribadi yang produktif.
Menurut Sedarmayanti (2004:2), “Kepribadian adalah Pola menyeluruh
semua kemampuan, perilaku, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik dari
segi jasmani, mental, rohani, maupun emosi, yang ditata dalam suatu cara
yang khas dengan mendapat pengaruh dari luar. Pola tersebut terwujud
tingkah laku dalam usaha menjadi manusia sesuai dengan apa yang
dikehendaki”. Meskipun kebiasaan dan tingkah laku seseorang berbeda,
kepribadian yang baik itu harus dikembangkan agar pekerjaan yang dikerjakan
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target yang akan dicapai. Efektivitas
pribadi merupakan salah satu bagian dari pengembangan kepribadian.
Efektivitas pribadi seseorang berkaitan dengan produktivitas kerja karyawan.
Produktivitas juga sangat penting untuk karyawan karena produktivitas itu
adalah kemampuan karyawan untuk menghasilkan segala sesuatu. Pribadi
yang produktif harus diterapkan sedini mungkin supaya kepribadian
dilaksanakan dengan sebaik mungkin.
Produktivitas tidak akan meningkat tanpa adanya upaya yang terus-
menerus, kepribadian yang baik akan menghasilkan target yang akan dicapai
oleh seseorang karyawan sebaliknya kepribadian yang buruk akan
menghasilkan pekerjaan yang kurang produktif. Pribadi yang produktif adalah
seorang yang mengembangkan dan menerapkan apa yang terbaik dari
pribadinya. Seseorang dikatakan produktif apabila seseorang dapat
menyelesaikan standart pekerjaan yang ditargetkan oleh perusahaan bahkan
lebih banyak yang dihasilkan dalam yang singkat.
Melakukan pekerjaan dengan antusias dan penuh semangat sampai
pekerjaan itu selesai, maka itu merupakan titik awal keberhasilan pribadi yang
produktif. Pribadi yang produktif biasanya ditunjang dengan pribadi yang
kreatif. Setiap manusia pasti mempunyai kekurangan, dengan kekurangan
tersebut perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan.
Pendidikan dan pelatihan karyawan adalah upaya untuk meningkatkan
pengalaman dan ketrampilan kerja. Dengan pendidikan dan pelatihan
ketrampilan yang dipunyai seorang karyawan akan bertambah, perkerjaan
yang dulunya sulit akan mudah untuk dikerjakan dan pengetahuan juga akan
bertambah sehingga pekerjaan mudah diselesaikan. Dengan demikian
seseorang dapat meningkatkan produktivitas kerja, sehingga peneliti tertarik
melakukan penelitian untuk penyusunan laporan akhir dengan mengambil
judul Hubungan antara Efektivitas Pribadi dengan Produktivitas Kerja
Karyawan yang akan dilakukan pada karyawan di The Grand Palace Hotel
Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
digunakan pada penelitian ini sebagai berikut: apakah terdapat hubungan
antara efektivitas pribadi dengan produktivitas kerja karyawan di The Grand
Palace Hotel Malang?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian


Tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
hubungan antara efektivitas pribadi dengan produktivitas kerja
karyawan di The Grand Palace Hotel Malang.
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan
manfaat bagi berbagai pihak, yaitu sebagai berikut:
1.3.2.1 Bagi Mahasiswa
1. Sebagai salah satu syarat memperoleh ijazah Diploma
III Program Studi Administrasi Bisnis Jurusan
Administrasi Niaga Politeknik Negeri Malang.
2. Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam
menerapkan ilmu yang diperoleh dalam bidang
administrasi perkantoran khususnya dalam hal
efektivitas pribadi dan produktivitas kerja.
3. Sebagai bahan perbandingan yang telah diterima selama
kuliah dan praktek langsung, sehingga mahasiswa dapat
menerapkan dan mengembangkan ilmu perkantoran
yang didapat selama kuliah.
1.3.2.2 Bagi Jurusan
1. Sebagai evaluasi untuk mata kuliah yang bersangkutan
2. Sebagai bahan untuk melakukan penelitian di masa
yang akan datang.
1.3.2.3 Bagi Politeknik Negeri Malang
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan
referensi bagi mahasiswa yang membahas tentang hubungan
antara efektivitas pribadi dengan produktivitas kerja.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Empiris


Kajian empiris merupakan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
terdahulu yang merupakan kajian terhadap penelitian yang telah ada untuk
dijadikan referensi dalam penelitian ini. Berikut ini merupakan penelitian
terdahulu yang berkaitan efektivitas pribadi dengan produktivitas kerja karyawan
dijadikan referensi dalam penelitian ini.
Tabel 1. Kajian Empiris
No Peneliti, Judul dan Tahun Metode Hasil
1 Wulandary Indira Dessy, 1. Jenis Penelitian: data Pengembangan kepribadian
Pentingnya Pengembangan primer dan data pegawai sangat perlu
Kepribadian Pegawai untuk sekunder diterapkan untuk
Meningkatkan Hubungan 2. Metode pengambilan meningkatkan hubungan
Kerja di PT PLN (Persero) data: observasi, kerja di PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur Area kuesioner Distribusi Jawa Timur Area
Malang, 2014 3. Metode analisis data: Malang
metode deskriptif
2 Fatimah Fitriana, Penerapan 1. Jenis Penelitian: data Karyawan dan pimpinan di
Pengembangan Kepribadian primer dan data bidang pelayanan PT
Terhadap Penilaian Kinerja sekunder Taspen (Persero) Cabang
Karyawan di PT Taspen 2. Metode Pengambilan Malang, dapat diketahui
(Persero) Cabang Malang, data: observasi dan bahwa karyawan telah
2012 kuesioner melakukan pengembangan
3. Metode analisis data: kepribadian dengan baik.
kualitatif deskriptif.
Sumber: Data diolah, 2017
2.2 Kajian Teori
2.2.1 Pengertian Kepribadian
Istilah Kepribadian banyak sekali arti yang dikemukakan oleh para ahli. Hal
ini disebabkan oleh adanya perbedaan dalam penyusunan teori dan
pengukurannya. Sedarmayanti (2004:2) mengartikan kepribadian sebagai
berikut:
Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perilaku,
perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik dari segi jasmani, mental, rohani,
maupun emosi, yang ditata dalam suatu cara yang khas dengan mendapat
pengaruh dari luar. Pola tersebut terwujud menjadi tingkah laku dalam usaha
menjadi manusia sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Ada pendapat lain tentang kepribadian Menurut Derlega, Winstead& Jones
(2005) dalam Yusuf dan Nurihsan (2007:3), “Sistem yang relatif stabil
mengenai karakteristik individu yang bersifat internal, yang berkontribusi
terhadap pikiran, perasaan dan tingkah laku yang konsisten”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah
karakteristik yang ada pada individu baik dari segi jasmani maupun rohani yang
ada dalam diri kita.
2.2.2 Pengertian Efektivitas Pribadi
Efektivitas Pribadi adalah salah satu bagian dari pengembangan
kepribadian. Menurut Sedarmayanti (2004:13). “Efektif yakni untuk
menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat (target tercapai,
sesuai dengan waktu yang ditetapkan”.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia “Pribadi adalah diri, seseorang”. Jadi
dapat disimpulkan bahwa efektivitas pribadi adalah seseorang yang telah
melaksanakan suatu kegiatan dengan tepat sasaran dan sesuai dengan waktu
yang ditentukan untuk mencapai tujuannya.
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepribadian
Setiap individu diciptakan dengan karakter yang berbeda dan masing-
masing mempunyai kepribadian yang berbeda pula. Pribadi manusia bisa saja
dirubah dengan begitu manusia juga akan mudah dipengaruhi oleh sesuatu yang
ada pada diri dan lingkungan yang mempengaruhinya.
Winarti (2007:5) menerangkan bahwa 3 faktor yang menentukan dalam
perkembangan kepribadian:
1. Faktor Bawaan
Unsur ini terdiri dari bawaan genetik yang menentukan diri fisik primer
(warna, mata, kulit), selain itu juga kecenderungan-kecenderungan dasar
misalnya kepekaan, penyesuaian diri.
Contoh:
a. Rambut ikal seorang anak karena salah satu orang tua berambut ikal.
b. Bakat anak menurun dari orang tua
c. Potensi diri anak (IQ)
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti sekolah, atau lingkungan sosial/budaya seperti
teman, guru. Dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian.
Contoh: perluasan wawasan seperti pendidikan formal/informal pergaulan
perjalanan.
3. Interaksi antara bawaan serta lingkungan
Interaksi yang terus menerus antara bawaan serta lingkungan menyebabkan
timbulnya perasaan AKU/DIRIKU dalam diri seseorang.
Contoh: pengalaman masa kanak-kanak seperti anak yang sering dipukul
maka cenderung pada saat dewasa menjadi sadis/kejam.
Menurut sedarmayanti (2004:14-15) menjelaskan bagaimana usaha
membentuk pribadi seseorang, yaitu:
1. Kekuatan dari dalam yang sering juga disebut kemampuan dasar. Yang
termasuk faktor dalam atau faktor pembawa adalah segala sesuatu yang telah
dibawa sejak lahir baik yang bersifat kejiwaan maupun yang bersifat
ketubuhan. Kejiwaan, dapat berwujud pikiran, perasaan, kemauan, fantasi,
ingatan, dan sebagainya, yang dibawa sejak lahir, ikut menentukan pribadi
seseorang.
2. Faktor dari luar, faktor lingkungan atau faktor ajar.
Yang termasuk lingkungan adalah segala sesuatu yang hidup maupun yang
mati, semuanya ikut membentuk pribadi seseorang yang berada di dalam
lingkungan tersebut. Dengan demikian, sikap pribadi dengan lingkungannya
menjadi saling berpengaruh. Sikap pribadi terpengaruh lingkungan dan
lingkungan dirubah oleh pribadi.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
membentuk pribadi seseorang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan
lingkungan, kedua faktor tersebut saling berpengaruh satu sama lain. Faktor
bawaan yang berada dalam diri kita berasal dari genetik atau keturunan
sedangkan faktor dari luar berasal dari lingkungan yang kita sehari-hari kita
jalani dengan bermacam pergaulan yang ada disekitar lingkungan kita.
2.2.4 Faktor-faktor Penghambat Pengembangan Kepribadian
Faktor penghambat pengembangan kepribadian berasal dari dalam diri
atau luar diri orang tersebut.
Menurut Triwidodo dan Djoko (2004:18) menerangkan bahwa faktor
penghambat pengembangan kepribadian berasal dari dalam diri atau luar
diri orang tersebut.
1. Fiksasi
Salah satu kebiasaan yang menghambat pengembangan adalah
fiksasi adalah usaha seseorang untuk menghadapi kegalan-kegalannya
dengan ulangan tingkah laku yang begitu-begitu juga sehingga tidak
dapat sampai pada pemecahan masalah yang dihadapinya. Fiksasi dapat
muncul akibat frustasi.
2. Frustasi
Hidup memang tidak mudah. Kegagalan dan keberhasilan silih
berganti menghampiri hidup seseorang. Kegagalan dapat membuat
seseorang menjadi furstasi.
3. Kurang Pergaulan dan Wawasan
Kurang pergaulan dan wawasan dapat disebabkan oleh
keterasingan tempat tinggal atau kemalasan menambah wawasan dan
pergaulan. Tempat tinggal yang terpencil jauh dari kumpulan
masyarakat yang lain akan membuat manusia hanya mampu bersaing
dalam lingkup lokal saja. Monotonnya cara hidup karena tidak adanya
bahan pembanding.
4. Sombong
Kesombongan berawal dari sikap merasa dirinya mempunyai
kelebihan dan lebih unggul daripada orang lain. Orang yang sombong
sudah merasa dirinya paling sempurna sehingga enggan untuk
mempelajari pengembangan kepribadian.
2.2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian
Perkembangan teori kepribadian tidak terlepas dari pribadi pembangun teori
itu sendiri, pengalaman hidupnya, dan suasana kehidupan dimana kita berada.
Menurut Stefflre dan Matheny dalam Yusuf dan Nurihsan (2007:16) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi keragaman teori kepribadian, yaitu sebagai
berikut:
1. Personal, teori merupakan refleksi dari kepribadian pembangunannya
(personalityofits builder).
2. Sosiologis, corak kehidupan sosial budaya tempat pembangun teori itu

hidup.

3. Filsafat, cara pandang yang dianut oleh pembangun teori tentang suatu

fenomena kehidupan.

4. Agama, keyakinan yang dianut oleh pembangun teori.

Sedangkan Sedarmayanti (2004:70-74) chribadian dapat dipengaruhi oleh

beberapa hal, diantaranya adalah:

1. Kebiasaan dan Tingkah Laku Kemampuan seseorang dalam menghadapi

masalah tempat kelja memerlukan sikap yang konkrit antara lain ketelitian,

serta kemampuan menyesuaikan diri dalam arti positif.

2. Kemampuan Berbicara Hendaknya membiasakan dan melatih diri untuk

mampu mengemukakan ide kepada pihak lain dengan jelas.

3. Kesehatan yang cukup baik, akan mempengaruhi, membangkitkan

gairah/semangat kerja.
4. Sikap yang Menunjang Pelaksanaan Pekerjaan Dalam menjalankan

tugasnya sehari-hari. seseorang harus selalu menunjukkan sikap yang

simpatik terhadap siapapun.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi

kepribadian yaitu personal, sosiologis, filsafat, agama, kebiasaan dan tingkah

laku, kemampuan berbicara, kesehatan, sikap yang menunjang pelaksanaan

pekerjaan.

1.2.5 Teori Jendela Johari

Sedarmayanti (2004: 48) menyatakan bahwa:

Manusia memiliki 4 daerah pengenalan diri. yaitu:

1. Daerah terbuka (panggung)

2. Daerah buta (mengenai diri)

3. Daerah tertutup/tersembunyi

4. Daerah gelap

Saya tahu Saya tidak tahu


(diketahui diri sendiri) (Tidak diketahui diri sendiri)
1 2
Orang lain tahu Daerah Terbuka Daerah Buta
(panggung) (mengenai diri)
3
Orang lain tidak 4
Daerah Tertutup
tahu Daerah Gelap
(tersembunyi)

Gambar 1. Johari Window

Sumber: Sedarmayanti, 2004

Keterangan gambar:
Dalam model ini ada dua dimensi utama untuk memahami diri sendiri

yaitu:

1. Segi perilaku dan gaya seseorang yang diketahui oleh diri sendiri

2. Segi perilaku yang diketahui oleh mereka dengan siapa dia bergaul

(orang lain)

Suatu kombinasi dari dua dimensi ini mengungkapkan 4 bidang

pengetahuan tentang diri sendiri.

1. Daerah Terbuka (panggung) atau diri sendiri yang dikenal umum

adalah merupakan bagian dari perilaku seseorang yang diketahui

baik oleh orang itu sendiri maupun oleh orang lain mengenai

dengan siapa ia bergaul.

2. Daerah Buta (mengenai diri) adalah bagian yang mengandung segi.

perilaku dan gaya orang bersangkutan yang diketahui orang lain,

tetapi yang tidak diketahui oleh orang itu sendiri.

3. Daerah Tertutup (tersembunyi) adalah daerah yang menyangkut

tentang apa yang diketahui oleh orang termaksud tetapi tidak

diungkapkan kepada orang lain; jadi dalam bidang ini merupakan

sesuatu yang bersifat rahasia.

4. Daerah gelap adalah merupakan daerah yang tidak dapat dimasuki

atau diketahui, baik oleh orang itu sendiri maupun orang lain.

Ada pendapat lain dari Winarti (2007:20) mengemukakan bahwa:

Pengenalan diri tidak datang begitu saja. untuk bisa mengenal diri

secara lebih perlu diperhatikan cara-cara untuk mengenal diri.

Empat daerah pengenalan diri Harry dan Joseph (Johari Window)


I. Daerah Terbuka

II. Daerah Buta

III. Daerah Tertutup

IV. Daerah Gelap

Diri Sendiri
Dikenal Tidak Dikenal
Dikenal I II
Orang lain
Tidak Dikenal III IV

Gambar 2. Jendela Johari

Sumber: Euis Winarti, 2007

Pengenalan diri akan lebih baik bila Daerah terbuka dan Daerah

Tertutup dapat lebih dikenal dengan cara instropeksi. Daerah buta dan

Daerah Gelap juga bisa diperkecil, dengan cara umpan balik atau

mempergunakan pemeriksaan psikolog.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa setiap

individu mempunyai sifat dan perilaku yang berbeda. Setiap perilaku

pasti ada yang kita rasa tidak baik dan merasa kalau diri kita sudah

baik juga maka orang yang terbuka akan menginstropeksi diri dan

orang yang tertutup tidak akan mendapat umpan balik dari orang lain.

2.2.7 Mengembangkan Efektivitas Pribadi Menuju Produktivitas Kerja

Menurut Sedarmayanti (2007:57-5 8) menerangkan bahwa efektivitas

pribadi harus dilihat melalui 3 dimensi, yaitu:

1. Keterbukaan Sejauh mana orang memberikan ide, mengutarakan

perasaan, pengalaman, kesan, persepsi dan berbagai data pribadi lainnya


kepada orang lain, keterbukaan itu adalah sifat yang sangat penting dan

sangat menambah efektivitas seseorang.

2. Daya Tanggap Kemampuan untuk menangkap isyarat lisan dan non lisan

dari orang lain menunjukkan adanya daya tanggap. Seseorang yang tidak

terbuka dapat menerima banyak isyarat dan banyak umpan balik dari

orang lain pada mulanya. tetapi jika orang itu tidak terbuka dengan orang

lain, ia dapat dianggap mempermainkan mereka dan tidak punya

kesediaan pada umumnya.

3. Komnnikasi

Komunikasi antar pribadi merupakan dasar dari kebanyakan pergaulan

organisasi. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat

memenuhi kebutuhan sasarannya sehingga akhirnya dapat memberikan

hasil yang lebih efektif.

2.2.8 Pengertian Pengembangan

Dalam diri setiap manusia pada umumnya mempunyai kemampuan untuk

berkembang dan bertindak secara kreatif serta berpikir untuk memecahkan

masalah/mengambil keputusan, walaupun setiap individu berbeda tingkat

kemampuannya.

Menurut Moekiyat Pengembangan dalam Sedarmayanti (2004:117) adalah

setiap usaha memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang atau yang akan

datang dengan memberikan infomasi, mempengaruui sikap atau menambah

kecakapan. Dengan kata lain pengembangan adalah setiap kegiatan yang

dimaksudkan untuk mengubah kelakuan yang terdiri dari pengetahuan, kecakapan

dan sikap.
Sedangkan menurut Kellog dalam Sedarmayanti

(2004:117), ”merumuskan pengembangan sebagai suatu perubahan dalam orang

yang memungkinkan individu bersangkutan bekerja lebih efektif”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah

sebuah perubahan yang harus diperbaiki, dapat memecahkan masalah.

Pengembangan juga dapat merubah seorang dari yang jelek menjadi yang lebih

baik lagi

2.2.9 Pengertian Produktivitas

Suatu organisasi dapat menghasilkan output yang telah dihasilkan dan

semua pekerja diperusahaan tersebut, input yang digunakan juga harus sebanding

dengan output yang dikeluarkan.

Menurut Sedarmayanti (2004:7), “Produktivitas berasal dan' Bahasa

Inggris product: result, outcome berkembang menjadi kata productive yang berarti

menghasilkan, dan productivity: having the ability make or create; creative”.

Sedangkan menurut Dewan Produktivitas Nasional dalam Umar (2004:9),

“Produktivitas mempunyai pengertian sebagai sikap mental yang selalu

berpandangan bahwa mutu kehidupan sehari-hari ini harus lebih baik dari kemarin

dan hari esok lebih baik dari hari ini”.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas adalah

kemampuan untuk menghasilkan sesuatu. Input yang digunakan juga harus

sebanding dengan output yang dikeluarkan karena didalam bekelja kita harus

memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Jika hari ini gagal atau tidak berhasil

maka besok harus lebih dari kemarin.

2.2.10 Faktor Utama yang Menentukan Produktivitas Tenaga Kerja


Menurut Balai Pengembangan Produktivitas dalam Umar (2004:11)

Daerah menerangkan bahwa produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh enam

faktor, antara lain:

1. Sikap Kerja.

2. Tingkat keterampilan

3. Hubungan antara tenaga kelja dan pimpinan.

4. Manajemen produktivitas.

5. Efisiensi tenaga kerja.

2.2.11 Pengukuran Produktivitas Menurut Sedarmayanti (2004:9-10)

Produktivitas dapat diukur dari dua hal yaitu:

1. Produktivitas yang diukur dari atau dengan nilai uang: Produktivitas dikatakan

akan lebih tinggi apabila:

a. Hasil yang diperoleh lebih besar daripada sumber kelja yang

dipergunakan atau output lebih banyak, sedangkan biaya tetap atau sama/

berkurang.

b. Output tetap atau sama sedangkan biaya berkurang. Sebaliknya

produktivitas kerja dikatakan rendah, apabila hasil yang diperoleh lebih

kecil daripada sumber kerja yang dipergunakan.

2. Produktivitas yang diukur dari daya guna (efisien) penggunaan personel

sebagai tenaga keija. Seorang pegawai dikatakan produktif, apabila:

a. Selama jam kerja yang bersangkutan selalu tekun

b. Tidak pernah mangkir

c. Datang dan pulang tepat pada waktunya.

d. Mengerjakan pekerjaan dengan cara yang berdaya guna.


e. Pekerjaan diselesaikan dengan tepat waktu dan sebagainya.

Seorang pegawai dikatakan tidak produktif, apabila:

a. Selama jam kerja lebih banyak membaca koran dan majalah.

b. Datang selalu terlambat.

c. Pulang selalu lebih cepat.

d. Banyak meninggalkan ruang kerja bukan untuk dinas luar

e. Sering mangkir

f. Pekerjaan selalu terlambat dan sebagainya.

Sedangkan Sinungan (2009:24) menyatakan bahwa:

Untuk mengukur suara produktivitas perusahaan dapat digunakan dua

jenis ukuran jam kerja manusia yakni, jam-jam keija yang harus dibayar dan

jamjam kexja yang harus dipergunakan untuk bekeija. Jadi bagi keperluan

pengukuran umum produktivitas tenaga kerja kita memiliki unit-unit yang

diperlukan, yakni kuantitas hasil dan kuantitas penggunaan masukan tenaga kerja.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengukuran

produktivitas kerja dapat diukur dengan nilai uang dan dari tenaga keija. Ouput

yang dihasilkan harus sebanding dengan atau lebih besar dari input yang

digunakan oleh tenaga kelja.

2.2.12 Keterkaitan Kepribadian dengan Produktivitas Kerja

Sedarmayanti (2004: 1 33) menerangkan bahwa ada beberapa macam keterkaitan

kepribadian dengan produktivitas kerja, diantaranya:

a. Motivasi Kerja dan Kepribadian Pribadi yang Produktif

b. Pendidikan dan Pelatihan

c. Bakat dan Intelegensia


Dari poin-poin di atas dijelaskan bahwa motivasi kerja juga mempengaruhi

produktivitas kerja karena motivasi itu penting sebagai dorongan untuk

melakukan aktivitas dalam pencapaian target.

Sedangkan kepribadian dapat dilihat dengan cirri-ciri kepribadian tertentu,

setiap manusia pasti mempunyai karakter yang berbeda, maka dari itu seseorang

dapat menyelesaikan tugas dengan cara adanya jadwal waktu yang ketat,

pengejaran target harus yang dipenuhi. Pengawasan pimpinan juga penting dalam

menyelesaikan tugas tetapi seseorang yang mempunyai kepribadian yang baik

akan tetap bekerja meskipun tidak ada pengawas dari pimpinan.

Pribadi yang produktif yaitu seseorang yang melakukan suatu pekerjaan

dengan baik, mengembangkan apa yang terbaik dari pribadinya, mempunyai

antusias dalam bekerja, selalu bersemangat dalam melakukan pekerjaan.

Pendidikan dan Pelatihan juga penting dalam meningkatkan produktivitas

kerja karyawan. Dengan pendidikan yang formal karyawan dapat menambah

wawasan dan pengetahuan. Tidak hanya dengan pendidikan formal karyawan

dapat menambah wawasab dan pengetahuan. Tidak hanya dengan pendidikan

formal, namun pelatihan juga harus dilakukan, pelatihan dapat dilakukan diluar

perusahaan seperti contoh kursus dengan mengikuti pelatihan seseorang akan

menambah keterampilan. Dengan keterampilan yng dipunyai seseorang dapat

menyelesaikan tugasnya.

Dengan memiliki pengalaman kerja seseorang dapat cepat tanggap dalam

melaksanakan tugas dan tidak banyak memerlukan bimbingan. Penentuan umur

juga dipengaruhi oleh berat ringannya pekerjaan, terkadang orang yang sudah tua

tidak dapat lagi melakukan pekerjaan, terkadang orang yang sudah tua tidak dapat
lagi melakukan pekerjaan yang berat, beda dengan seseorang yang masih muda

yang masih bersemangat dan lincah untuk menyelesaikan pekerjaan. Jenis

kelamin tidak dipermasalahkan karena semua pekerjaan dapat juga dilakukan oleh

semua pria dan wanita, pekerjaan yang terkadang dikerjakan oleh pria tetapi pada

akhirnya ternyata dapat juga dilakukan oleh wanita. Kesehatan besar pengaruhnya

terhadap produktivitas kerja akan menurun.

Bakat yang ada pada diri seseorang akan dapat mempengaruhi tingkat

produktivitas kerja seseorang. Dengan memiliki bakat seseorang akan dapat

memiliki kecakapan dan keterampilan khusus.

Sedangkan menurut Sinungan (2009:134) berpendapat bahwa keterkaitan

dengan produktivitas kerja adalah:

1. Pengertian Motivasi, Disiplin dan etika Kerja

2. Andangan Terhadap Kerja

3. Perlunya motivasi Kerja

Berdasarkan poin-poin di atas dijelaskan bahwa motivasi adalah suatu

dorongan untuk melakukan aktivitas. Dengan motivasi seseorang dapat lebih

semangat dalam menjalankan aktivitasnya. Disiplin adalah sikap seseorang yang

senantiasa mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan. Etika adalah sikap

manusia bagaimana dalam bertindak, sopan santun dengan kaidah kehidupan

pergaulan dan komunikasi.

Pandangan terhadap kerja dating dari pandangan masyarakat yang berbeda

dengan dipengaruhi oleh seseorang dalam mengambil keputusan lebih

mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat untuk kepentingan bersama.


Setelah musyawarah, keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan

dan melaksanakan hasil keputusan yang sudah disepakati.

Perlunya motivasi kerja adalah untuk menambah energy untuk lebih semangat

dalam melaksanakan aktivitas kerja. Dengan motivasi kerja seseorangakan lebih

terpacu dalam melaksanakan tugasnya, pekerjaan yang berat akan menjadikan

ringan karena adanya motivasi kerja.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterkaitan kepribadian

terhadapa produktivitas kerja menyangkut beberapa hal yaitu motivasi sebagai

dorongan untuk menambah semangat kerja, pendidikan dan pelatihan juga

membantu untuk menambah wawasan dan keterampilan, kesehatan setiap

individu juga diperlukan untuk menunjang pekerjaan.

2.3 Konseptual Penelitian

Deskripsi penelitian dan hasil penelitian terdahulu merupakan landasan

utama untuk menyusun kerangka berpikir yang pada akhirnya digunakan

dalam merumuskan hipotesis. Berdasarkan kajian teori dan empiris yang

telah dijelaskan sebelumnya, maka kerangka pemikiran penelitian ini ingin

menguji efektivitas pribadi sebagai upaya untuk meningkatkan

produktivitas kerja karyawan di The Grand Palace Hotel Malang.

X = Efektivitas Pribadi Y = Produktivitas Kerja

Gambar 3. Konseptual Penelitian

Sumber: Sedarmayanti dan Umar, 2017

2.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2015:64) “Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini sebagai berikut:

Ho: diduga tidak ada hubunan efektivitas pribadi dengan produktivitas

kerja karyawan di The Grand Palace Hotel Malang.

Ha: diduga tidak ada hubungan efektivitas pribadi dengan produktivitas

kerja karyawan di The Grand Palace Hotel Malang.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 KerangkaPenelitian
Penelitianinimerupakanstudi yang
mendalamterhadaphubunganantaraefektivitaspribadidenganproduktivitaskerjakaryawa
n di The Grand Palace Hotel Malang. DimanaEfektivitasPribadidanProduktivitasKerja
di The Grand Palace Hotel menjadivariabel yang digunakanuntukpenelitianini.
3.2 JenisPenelitian
Jenispenelitianinimerupakanjenispenelitiankuantitatif.
Sugiyono (2015:8) menerangkanbahwa:
Metodepenelitiankuantitatifdapatdiartikansebagaimetodepenelitian yang
berlandaskanpadafilsafatpositivisme,
digunakanuntukmenelitipadapopulasiatausampeltertentu, pengumpulan data
menggunakaninstrumenpenelitian, analisis data bersifatkuantitatif/statistik,
dengantujuanuntukmengujihipotesis yang telahditetapkan.
Tujuanpenelitiankuantitatifadalahmengembangandanmenggunakan model-model
matematis, teori-teoridan/atauhipotesis yang berkaitandenganfenomenaalam.
3.3 Populasi, SampeldanTeknik Sampling
MenurutSugiyono (2015:80) “Populasiadalahwilayahgeneralisasi yang terdiriatas:
obyek/subyek yang mempunyaikualitasdankarakteristiktertentu yang
ditetapkanolehpenelitiuntukdipelajaridankemudianditarikkesimpulannya”.
MenurutArikunto (2013:173) “Populasiadalahkeseluruhansubyekpenelitian”.
Populasidalam yang diambildalampenelitianiniadalahkaryawanThe Grand Palace
Hotel yang berjumlah 49 orang.
3.3.2 Sampel
MenurutSugiyono (2015:81), “Sampeladalahbagiandarijumlahdankarakteristik
yang dimilikiolehpopulasitersebut”.
MenurutArikunto (2013:174), “Sampeladalahsebagiandaripopulasi”.
SampelpadapenelitianinipadakaryawanThe Grand Palace Hotel.
Berdasarkanteoridiatasmakadapatdisebutkanbahwajumlahsampeluntukpenelitian
yaitusejumlah 49 responden. Karenajumlahpopulasi yang adapada hotel
berjumlahkurangdari 100 respondenmakasampel yang
diambiladalahsemuadarijumlahpopulasi yang ada.
3.3.3 TeknikSampling
MenurutSugiyono (2015:81), “Teknik Sampling
adalahmerupakanteknikpengambilansampel”.
Untukmenentukansampeldalampenelitian, terdapatberbagaiteknik sampling yang
digunakan. Metode yang digunakanadalah Nonprobability Sampling tipe Sampling
Jenuh.
MenurutSugiyono (2015:85), “Sampling
Jenuhadalahteknikpenentuansampelbilasemuaanggotapopulasidigunakansebagaisam
pel”.
Dalampenelitianinikarenapopulasinya relative
kecilmakadigunakanTeknikSampling
JenuhatauSensusdenganmenggunakansemuakaryawanThe Grand Palace Hotel
Malang sejumlah 49 karyawansebagairesponden.
3.4 Jenis Data
Jenis data yang digunakandalampengumpulan data
untukmenunjangpenelitianiniadalah:
1. Data Primer
MenurutArikunto (2013:22), “Data primer adalah data dalambentuk verbal
atau kata yang diucapkansecaralisan, gerak-gerikatauperilaku yang
dilakukanolehsubyek yang dapatdipercayaatausubyekpenelitian (informan)”. Data
primer dalampenelitianiniadalah data yang diperolehmelaluikuesioner yang
diisiolehkaryawanThe Grand Palace Hotel.
2. Data Sekunder
MenurutArikunto (2013:22), “Data sekunderadalah data yang
diperolehdaridokumen-dokumengrafis (tabel, catatan, notulen) benda-bendadan
lain-lain yang dapatmemperkaya data primer”. Dalamhalini data yang
diperolehadalah data mengenaiperusahaanseperti,
sejarahperkembanganperusahaan, visidanmisi, uraiantugasdantanggungjawab,
stukturorganisasiperusahaan, serta data lainnya yang
berhubungandenganperusahaan.
3.5 MetodePengumpulan Data
Adapunmetode yang digunakandalampengumpulan data dalampenelitianini,
antara lain:
1. Kuesioner
MenurutSugiyono (2015:142), “Kuesioneradalahteknikpengumpulan data
yang
dilakukandengancaramemberiseperangkatpertanyaandanpernyataantertuliskep
adarespondenuntukdijawabnya”.
2. Dokumentasi
MenurutArikunto (2013:201), “Dokumentasi, dariasalkatanyadokumen,
yang artinyabarang-barangtertulis”.
3. Observasi
MenurutArikunto (2013:199) mengatakanbahwa,
“Observasisebagaisuatuaktiva yang sempit,
yaknimemperhatikansesuatudenganmenggunakanmata”.
3.6 VariabeldanDefinisiOperasionalVariabel
3.6.1 IdentifikasiVariabelPenelitian
MenurutSugiyono (2015:38), “Variabelpenelitianadalahsegalasesuatu yang
berbentukapasaja yang
ditetapkanolehpenelitiuntukdipelajarisehinggadiperolehinformasitentanghalterseb
ut, kemudianditarikkesimpulannya”. Variable
dalampenelitianiniterdiridarivariabelindependendanvariabel.
3.6.1.1 Variabel Independent (Variabel X)
MenurutArikunto (2013:162) “Variabelbebas (Independent variabel)
adalahvariabelpenyebab”. VariabelbebasdalampenelitianyaituEfektivitasPribadi
(X).
3.6.1.2 Variabel Dependent (Variabel Y)
MenurutArikunto (2013:162) “Variabelterikat (Dependent variabel)
adalahvariabelakibatdisebutvariabeltidakbebasatauvariabeltergantung”.
VariabelterikatdalampenelitianiniadalahProduktivitasKerja (Y).
3.6.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel menurut Nurastuti (2007:125) yaitu “Istilah
variabel yang harus mempunyai rujukan empiris (dapat diukur, dihitung, logis)
dan ditanyakan dalam kriteria operasi yang dapat diuji secara khusus”. Untuk
memudahkan dalam memahami dan menganalisis, maka disusunlah konsep,
variabel, indikator beserta item penjelasan dalam sebuah tabel. Dengan begitu,
penyusunan kuesioner dalam penelitian juga akan lebih mudah.
Tabel 2. Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Item
1. Karyawan selalu menyampaikan
ide untuk menunjang pekerjaan
yang diberikan
2. Karyawan saling bertukar
Keterbukaan pikiran dengan rekan kerja
3. Karyawan berbagi pengalaman
kerja dengan rekan kerja
4. Saling menceritakan apa yang
dirasakan kepada teman
5. Cepat tanggap apabila rekan
Efektivitas Pribadi
kerja memerlukan bantuan
(X) (Sedarmayanti, Daya Tanggap
6. Cepat tanggap dalam
2004:57)
menyelesaikan tugas
7. Selalu menyampaikan pesan
dengan jelas dan tepat sasaran
8. Komunikasi membantu
karyawan membangun
Komunikasi kepercayaan antar pribadi yang
lebih baik
9. Kemampuan komunikasi
karyawan untuk mencapai
optimalisasi
Produktivitas Kerja 10. Karyawan selalu menerapkan
Sikap Kerja
(Y) (Umar, 2004:11) sikap disiplin
11. Karyawan menyelesaikan
pekerjaan dengan rapi
12. Karyawan bekerja sesuai dengan
Standart Operasional Prosedur
(SOP) yang telah ditetapkan
13. Karyawan mengikuti pelatihan
diluar perusahaan untuk
Tingkat
menambah keterampilan kerja
Keterampilan
14. Pendidikan formal untuk
menambah pengetahuan
15. Mengatasi masalah dengan
bermusyawarah untuk mencapai
mufakat
Hubungan antara 16. Pimpinan memberi apresiasi
Tenaga Kerja dan kepada karyawan yang
Pimpinan berprestasi sebagai dorongan
untuk lebih bersemangat dalam
meningkatkan target yang
dicapai
17. Pimpinan mengelola sumber
daya manusia semaksimal
mungkin untuk mendapatkan
hasil yang maksimal
Manajemen
18. Pimpinan mengadakan program
Produktivitas
peningkatan keterampilan
sumber daya manusia dengan
cara mengadakan pelatihan di
perusahaan
19. Karyawan selalu dating kerja
Efisiensi Tenaga tepat waktu
Kerja 20. Karyawan selalu memenuhi
target yang sudah ditentukan
21. Karyawan menyelesaikan
pekerjaan dengan tepat waktu
Sumber: Sedarmayanti dan Umar, 2007

3.6.3 Skala Pengukuran


Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Menurut
Sugiyono (2015:93), “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.
“Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan”.
(Sugiyono, 2015:93).
Selanjutnya Sugiyono (2015:135) menjabarkan bahwa:
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa
kata-kata antara lain:
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban diberi skor sebagai


berikut.
Tabel 3. Pemberian Skor dan Opsi Pertanyaan
Pilihan Jawaban Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber: Sugiyono, 2015
“Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam
bentuk check list ataupun pilihan ganda.” (Sugiyono, 2015:135)
Atas dasar tersebut, maka check list dipilih dalam penelitian ini, karena
dinilai mudah dalam menstabulasikan data dan pengisian oleh responden.
3.7 Metode Analisis Data
3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik
deskriptif. Menurut Sugiyono (2015:207), “Statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.
3.7.2 Uji Validitas
Menurut Ghozali (2013:52), “Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut”.
Sugiyono (2015:353) juga menjelaskan bahwa:
Secara teknis pengujian validitas konstruksi dan validitas isi dapat dibantu
dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel
yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau
pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu
maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.
Uji validitas pada penelitian ini dengan teknik korelasi pearson, yaitu
dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya. Peneliti
menggunakan SPSS Versi 20 untuk menentukan korelasi tersebut.
Menurut Priyatno (2014:55), “Untuk mudahnya dalam menentukan apakah
item valid atau tidak maka dilihat pada nilai signifikasi, jika signifikasi <0,05
maka item valid, tetapi jika signifikasi >0,05 maka item tidak valid”.
3.7.3 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2013:47), “Reliabilitas sebenarnya adalah alat ukur
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu”.
Ghozali (2013:48) menjelaskan bahwa pengukuran reliabilitas dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Repeated measure atau pengukuran ulang: disini seseorang akan
disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One shot atau pengukuran sekali saja: disini pengukurannya hanya
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain
atau mengukur korelasi antara jawaban pertanyaan. SPSS memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach
Alpha (a).
Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti menggunakan SPSS Versi 20
untuk menguji reliabilitas kuesioner. Menurut Ghozali yang dikutip dari Nunnally
(2013:47), “Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nila
Cronbach Alpha > 0,70”.
3.7.4 Uji Korelasi
Uji korelasi dilakukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis pada

penelitian. Hipotesis pada penelitian ini termasuk hipotesis asosiatif. Menurut

Sugiyono (2015:224), “Hipotesis asosiatif merupakan dugaan tentang adanya

hubungan antar variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar

variabel dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut”.

Uji hipotesis asosiatif dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan

korelasi product moment. Sugiyono (2015:228) menjelaskan bahwa:

Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan

hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau

ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama.

Rumus korelasi product moment:


 𝑥𝑦
Rumus: Yxy =
√𝑥 2 𝑦 2

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

X = Skor Butir

Y = Skor total yang diperoleh

2
𝑋 = Jumlah kuadrat nilai X

2
𝑌 = Jumlah kuadrat nilai Y

Sugiyono (2015:231) menjelaskan bahwa

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan

yang tertera pada tabel berikut.

Tabel 4. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien

Korelasi

INTERNAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN


0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
Sumber: Statistik untuk Penelitian, 2015.

Kemudian koefisien korelasi tersebut digunakan untuk menguji

hipotesis. Menurut Sugiyono (2015:230), “Apakah koefisien korelasi hasil

perhitungan tersebut signifikan (dapat digeneralisasikan) atau tidak, maka

perlu membandingkan dengan r tabel, dengan taraf kesalahan tertentu. Jika

nilai r hitung lebih besar dari r tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima”.
BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Perusahaan

The Grand Palace Hotel Malang adalah salah satu hotel bintang tiga yang

ada di Kota Malang, berawal dari Hotel Agung yang berdiri pada tahun 1956

milik Bapak Ali Mukti Handoko, hotel kecil seperti losmen yang telah berdiri

selama 46 tahun, dan akhir tahun 2002 sekitar bulan oktober Hotel Agung mulai

tutup dan di bongkar , mulai proyek pembangunan The Grand Palace Hotel,

pemilik (Owner) The Grand Palace Hotel Malang adalah Denny Steven Lauw.

Proyek bertahan sekitar dua tahun, mulai akhir 2002 sampai akhir 2004,

dan Soft Opening Grand Palace pada 16 Maret 2005. The Grand Palace Hotel

Malang terletak di Pusat Kota tepatnya di Jalan Ade Irma Suryani No. 23, Kasin,

Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Letaknya cukup strategis karena dekat dengan

pusat perbelanjaan dan tempat-tempat public lainnya. The Grand Palace Hotel

Malang adalah hotel dengan bangunan classic yang mengkombinasikan suasana

barat dan timur, ciri khas romawi, china, dan Indonesia yang sangat menonjol

dalam bangunan grand palace, arsitektur bangunan dan ciri khas bali dan di

kombinasi dengan patung-patung dan lukisan-lukisan dari Italy, menjadikan Hotel

Grand Palace Malang mempunyai khas tersendiri. The Grand Palace Hotel

Malang mempunyai 4 tipe room yaitu Superior (14 rooms), Deluxe (22 rooms),

Executive Suite (18 rooms), President Suite (3 rooms), serta ditunjang dengan
fasilitas hotel yang mendukung seperti restaurant, tempat massange dan spa yang

menjadikan hotel ini banyak diminati.

4.1.2 Visi dan Misi

Dalam sebuah perusahaan mempunyai visi dan misi sebagai pedoman

untuk mencapai tujuan dan cita-cita perusahaan tersebut. Sebagai hotel bintang 3,

The Grand Palace Hotel Malang memililki visi dan misi sebagai berikut:

Visi:

“Menjadikan salah satu hotel modern berkualitas dan terdepan di Kota Malang

yang menawarkan suasana klasik sebagai daya tarik wisata serta senantiasa

memberikan pelayanan terbaik dengan kehangatan, kepedulian, ketulusan dan

keramahtamahan kepada setiap tamu maupun mitra kerja.”

Misi:

1. Mempertahankan ciri khas hotel yang klasik dan elegan, baik dari segi

bangunan, desain interior, dan dekorasi hotel dan menawarkan suasana

tersendiri bagi setiap tamu maupun mitra kerja yang menginap.

2. Memberikan pelayanan yang prima bagi setiap tamu yang singgah di Hotel

sehingga tamu dan mitra kerja puas dengan produktivitas jasa hotel

3. Menyediakan fasilitas hotel yang maksimal demi memberikan keamanan dan

kenyamanan bagi setiap tamu dan mitra kerja.

4.1.3 Struktur Organisasi dan Job Deskripsi

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan

hubungan kerja antar bagian yang satu dengan bagian yang lainnya, sehingga jelas

kedudukan dan tanggungjawab masing-masing department. Adapun struktur

Organisasi The Grand Palace Hotel Malang menggunakan bentuk lini dan staf
dimana pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertical

dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan bawahnya. Dalam kelancaaran

tugas pimpinan dibantu oleh para staff, dimana staff berperan member masukan ,

bantuan pikiran, saran-saran, dan data informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan

sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan keputusan dan kebijaksanaannya.

Berikut adalah bagan struktur organisasi The Grand Palace Hotel Malang:
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

THE GRAND PALACE HOTEL MALANG

General Manager

FO HK Manager FB Acc. HR & GA HR & GA


Manager Manager Manager Manager Manager
Chief
Leader
Chief HK Superviser Asist. FB General Calef
Tas HR & GA
Leader Captain HK Manager Cashier Leader
Head Manager
FO Security
Chef
Chief Strore
Eagineerin Leader Supervisor
Room Houseman g F&B Cost Control
Reception Security HR & GA
Attendant & Art Service
C.D.P Pastry & & Manager
Bakery Driver
Bell Boy Laundry Walter/ Purchasing
Waitress Cook &
Steward
Berdasarkan Struktur Organisasi yang ada pada The Grand Palace Hotel Malang,

berikut adalah deskripsi jabatan dari Struktur Organisasi yang ada. Sebagai

berikut:

1. General Manager

a. Mengawasi dan bertanggung jawab atas kinerja karyawan secara

keseluruhan

b. Mengawasi operasional haian hotel dengan berkoordinasi dengan manager

yang terkait

c. Berkoordinasi dengan owner untuk pelaporan kegiatan hotel

2. FO Manager

a. Mengawasi kinerja karyawan Front Office

b. Berkoordinasi dengan HRD Manager

3. Chief Leader FO

a. Membaca Log

b. Mengecek kondisi kamar (Reservation, Expected Arrival, Expected

Departure, Cashier)

c. Mengecek kondisi supplies/material Front office,

4. Reception

a. Bertanggung jawab pada operasional sehari-hari front office meliputi,

pelayanan, penerimaan, Booking (Reservasi), pendataan tamu,

memberikan informasi selama tamu tinggal, menerima telepon baik dari

dalam atau luar, serta menerima pembayaran tamu pada waktu check out

(Transaksi Tamu).

b. Membaca Log book dan informasi penting lainnya.


c. Memberikan salam setiap saat bila bertemu dengan tamu (sebut nama bila

sudah tahu).

d. Mengecek Expected A rrival today, Expected departure today, pembayaran

e. Check kondisi status kamar dengan Housekeeping department

f. Check reservation hari berikutnya antara rack dengan system.

g. Menyiapkan hal-hal penting dari tamu (VIP/catatan info dari tamu yang

harus ditangani).

h. Menyiapkan kunci, membuat voucher Breakfast/Welcome drink untuk

tamu Check in

i. Mencatat dan membuat laporan keuangan disetiap shift (Cashier)

j. Membuat laporan rekapitulasi kamar, Guest In House, EA/ED LAPORAN

revenue (Night Shift)/(Night Shift Report).

k. Menangani complain tamu dengan cara baik dan sesuai

kebijaksanaan/aturan hotel.

l. Memberikan informasi yang dibutuhkan tamu

m. Mengecek TV program setiap saat (Indivision).

n. Menerima, menyambungkan serta mencatat segala pesan melalui telpon

dengan menggunakan sikap yang pelan, jelas, dan penuh perhatian.

o. Melaporkan atau meneruskan ke Supervisior/Manager bila ada masalah

yang tidak bias diselesaikan.

p. Chech selalu segala perlengkapan yang dibutuhkan pada bagian FO dan

membuat SR bila ada kekurangan.

q. Menjaga hubungan serta komunikasi yang baik dengan department lain.

r. Selalu mengecek kembali tugas-tugasnya sebelum pulang


s. Menjaga selalu kebersihan, kerapian area kerja (Counter, Lobby, dan area

sekitarnya)

5. BellBoy

a. Membuka pintu mobil saat tamu dating baik Check In atau tidak

b. Menyambut dan mengarahkan tamu ke Front desk.

c. Membawakan barang-barang tamu.

6. HK Manager

a. bertugas mengawasi kinerja karyawan Housekeeping Department dan

kebersihan lingkungan administrasi.

b. Berkoordinasi dengan HRD Manager

7. HK Captain

a. Mengontrol/mengecek semua yang berhubungan dnegan housekeeping

administrasi.

b. Melakukan pengontrolan dan pengawasan diarea sesuai standart yang

diberikan.

c. Membuat perencanaan kerja harian sesuai tugas dan tanggungjawab.

8. Supervisor HK

a. Bertugas mengawasi kinerja houseman dan laundry

b. Menindaklanjuti laporan mengenai kebersihan lingkungan hotel

9. Room Attendant

a. Membersihkan dan menyiapkan kamar baik kotor maupun bersih sesuai

standart dan prosedur.

b. Menyiapkan perlengkapan kerja termasuk trolly dengan lengkap untuk

memudahkan membersihkan dan menyiapkan kamar.


c. Melaksanakan program general cleaning yang sudah dijadwalkan atau

special cleaning diluar program yang ada.

10. Houseman & Art

Menjaga kebersihan public area dan segala patung dan lukisan yang

berada di public area.

11. Laundry

Bertugas untuk mencuci perlengkapan room (hedsheet, duve, gorden,

handuk, dan lain sebagainya) dan perlengkapan restoran (table cloth, kain

untuk lap piring, dan lain sebagainya).

12. Chief Leader Engineering

a. Bertugas untuk mengawasi kinerja engineering

b. Menindaklanjuti laporan mengenai peralatan yang dikelola oleh

Engineering Department.

c. Berkoordinasi dengan HRD Manager

13. Engineering

Bertugas untuk pemeliharaan, pengelolaan, dan perbaikan seluruh asset

hotel seperti gedung hotel, perlatan elektronik, perlengkapan mekanik, gas,

air, listrik, serta fasilitas wifi.

14. FB Manager

a. Bertugas mengawasi kegiatan operasional restoran

b. Menindaklanjuti laporan mengenai restoran

c. Berkoordinasi dengan HRD Manager

15. Asst. FB Manager

a. Membantu FB Manager untuk mengawasi kinerja karyawan FB Manager


b. Pengambilan keputusan utama setelah FB Manager

c. Berkoordinasi dengan FB Manager

16. Chief Leader F&B Service

a. Memimpin staff pada shift tersebut beserta penanganan masalah yang

timbul.

b. Memberikan pengarahan tentang tugas dan tanggung jawab

waitrer/waitress pada shift tersebut.

c. Membagi tugas kepada masing-masing waitrer/waitress yang sedang

bertugas untuk mencapai hasil yang maksimal

17. Head Chief

a. Membantu proses koordinasi anatar karyawan FB Manager dan Assistant

FB Manager

b. Membantu FB Manager untuk mengawasi untuk mengawasi kinerja

karyawan FB Manager

c. Berkoordinasi dengan Assistant FB Manager

18. Waiter/Waitress

Anda mungkin juga menyukai