Sketsa Landscaping PDF
Sketsa Landscaping PDF
1
Artikel ini memberikan wawasan dan keterampilan kepada masyarakat
terutama pada para desainer dan guru seni budaya khususnya seni rupa, dalam
pembelajaran menggambar sketsa landscape secara manual.
2
Manfaat Sketsa Landscape
Para desainer interior dan para guru seni dan budaya terutama bidang
seni rupa program studi desain interior dan landscape dituntut keterampilan
dalam memenuhi kompetensinya dalam penguasaan menggambar melalui
media komputer maupun secara manual. Menggambar sketsa landscape secara
manual merupakan salah satu kompetensi dalam memvisualisasikan gagasan
tentang landscape terkait dengan desain interior dalam studi bentuk, proporsi,
komposisi dan rendering. Sehingga dapat dikatakan bahwa “sketsa landscape”,
berfungsi sebagai penunjang dalam menampilkan gambar bangunan atau
arsitekturnya.
3
digunakan, seperti bata, pasir, tanah, semen, dalam berbagai skala yang
berbeda, seperti berikut ini.
4
Gambar 5 : Bentuk global/outline tanaman dan pengembangan
bentuk berbagai karakter tanaman
Sumber: Alexander, 1994
5
Gambar 7: Denah landscape dan tampak landscape 2
Sumber: Alexander, 1994
6
Gambar 9: Realisasi Landscape 3
Sumber : Alexander, 1994
7
Gambar 11: Perspektif landscape dan gazebo
Sumber : Majalah Laras, No. 21, Juli 1989
8
dibuat bentuk global terlebih dahulu untuk mengontrol ketepatan secara
vertikal. Setelah itu setiap elemen landscape dibuat lebih detil.
Di bawah ini adalah contoh tahapan membuat tampak landscape
berdasarkan potongan sebagian denah.
9
Langkah-langkah Menggambar Sketsa Landscape dengan Perspektif
Satu Titik Lenyap
1) Menggambar denah tata letak elemen landscape. Untuk sisi lebar lahan
bagilah menjadi 6 bagian, dan sisi panjang lahan menjadi 9 bagian yang
sama. Berilah ukuran denah lahan dan keterangan/notasi tiap simbol
elemen landscape. Tentukan sudut pandang dari titik pengamat tidak
lebih dari 60 derajat.
10
2) Buatlah pandangan dinding bagian depan mata, tentukan garis horizon
kira-kira 1,5 m dari bawah/tanah. Tentukan titik lenyap pada garis
horizon.
3) Tarik garis dari titk lenyap melalui keempat titik sudut dinding,
sehingga membentuk ruang dinding sisi kiri, kanan, dan lantai/tanah.
4) Tentukan titik kedudukan di luar dinding, tarik garis melalui titik sudut
dinding bawah sehingga memotong garis-garis lantai.
5) Tarik garis-garis horizontal sejajar melalui titik perpotongan tadi (4).
Sehingga membentuk modul kotak-kotak /grid di lantai dan dinding.
11
6) Pindahkan layout/denah ke gambar perspektif melalui grid/kotak-kotak
yang ada.
7) Tarik garis vertikal untuk membentuk tiap-tiap elemen landscape.
Gambar 17: Membentuk elemen landscape dengan menarik garis vertikal sesuai layout .
Sumber : Alexander, 1994.
Gambar 18: Melengkapi perspektif dengan tanaman dan elemen landscape yang lain,
menambahkan rendering dan gelap terang.
Sumber : Alexander,1994.
12
Langkah-langkah Menggambar Sketsa Landscape
dengan Proyeksi Aksonometri
13
Gambar 20: Memproyeksikan struktur elmen keras dalam landscape .
Sumber : Alexander, 1994.
14
4) Melengkapi gambar aksonometri dengan rendering pada elemen keras dan
elemen lunak landscape.
Rangkuman
Landscape sebagai salah satu elemen penunjang pada luar bangunan
berperan penting dalam menunjang suatu bangunan, sudah seharusnya
menjadi kesatuan yang baik dengan bangunan utamanya. Umumnya bangunan
menempati bagian terbesar dari gambar tersebut, sehingga bangunan tampak
sebagai bagian terpenting yang memerlukan perhatian utama. Landscape
berfungsi sebagai komplemen atau pelengkap, harus dibuat semenarik
mungkin, namun demikian jangan sampai daya tariknya mengalahkan „point of
interest‟nya, yaitu bangunan itu sendiri.
Untuk menggambar sketsa landscape perlu memperhatikan denah ,
potongan dan tampak, dan detil elemen keras maupun elemen lunak. Denah
15
landscape perlu dilengkapi dengan simbol-simbol untuk membedakan karakter
tanaman yang digunakan. Demikian juga pada potongan dan tampak
diperlukan untuk lebih menjelaskan elemen lansekap secara vertikal. Ada dua
cara dalam menggambar sketsa landscape yaitu dengan metoda perspektif satu
titik lenyap dan metoda aksonometri. Pada umumnya lebih banyak yang
menggunakan metoda perspektif.
Istilah “lansekap” atau “landscape” mengandung pengertian sebagai tata
ruang di luar gedung (untuk mengatur pemandangan alam). Secara fisik,
pengertian landscape lebih banyak dikaitkan dengan pengertian “taman”.
Kata „garden‟ berarti sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk
kesenangan dan kegembiraan dan di dalamnya ditanami berbagai macam
tanaman dan pepohonan (terutama tanaman yang berbunga) serta dapat
menimbukan rasa senang bagi pengunjungnya. Sesuai dengan nomenklatur
dalam kurikulum seni dan budaya, dalam modul ini akan menggunakan istilah
“landscape”.
Menggambar sketsa landscape secara manual merupakan salah satu
kompetensi dalam memvisualisasikan gagasan tentang landscape terkait
dengan desain interior dalam studi bentuk, proporsi, komposisi dan rendering.
“Sketsa landscape”, berfungsi sebagai penunjang dalam menampilkan gambar
bangunan atau arsitekturnya.
Dalam membuat sketsa landscape, diperlukan data tentang denah/
layout elemen taman, potongan atau tampak taman dan jenis elemen taman.
Potongan selain untuk menunjukkan detil elemen landscape, juga untuk
menunjukkan perubahan level/tingkat struktur tanah. Denah landscape
digambar dengan skala 1 : 100; potongan dan tampak bisa digambar dengan
skala 1 : 50 atau bahkan 1 : 20. Untuk detil elemen taman pada umumnya
digambar dengan skala 1 : 50, atau 1 : 20, atau 1 : 10, atau bahkan dengan skala
1 : 1. Tidak ada standar simbol untuk menggambar denah landscape, tetapi
dalam potongan dan tampak lansekap terdapat beberapa standar metode yang
harus diikuti yaitu untuk membedakan material –material yang digunakan.
Teknik yang dianggap paling mudah dalam menggambar tampak landscape
16
adalah dengan memotong sebagian dari denah, dengan cara membuat garis
lurus sesuai denah, selanjutnya dari tiap elemen landscape dibuat bentuk
global terlebih dahulu untuk mengontrol ketepatan secara vertikal. Setelah itu
setiap elemen landscape dibuat lebih detil.
Ada dua cara, dalam menggambar sketsa landscape yaitu pertama, dengan
metode perspektif dan kedua, dengan metode aksonometri. Umumnya lebih
banyak menggunakan metode perspektif, baik satu titik lenyap maupun dua
titik lenyap, karena lebih mudah dipahami dan lebih komunikatif. Jumlah
perspektif yang dibutuhkan tergantung keperluan dan sudut pandang mana
yang lebih menarik untuk ditampilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Banu Arsana. 2009. Modul : „Sketsa‟ Seni Rupa. Yogyakarta : Studio Seni Lukis
PPPPTK Seni dan Budaya.
http://id-id.facebook.com.
17