Disusun Oleh :
Mata Kuliah :
Dosen Pengajar :
3. Majalah Newsweek
Setelah 80 tahun menyebarkan berita di Amerika Serikat, Newsweek
mengakhiri edisi cetaknya pada pengujung akhir tahun 2012. Pihak
Newsweek memilih untuk terbit dalam format online, Newsweek Global,
pada 2013. Perpindahan format disebabkan kurangnya pemasukan iklan.
2
2008, E.W. Scripps & Co, pemilik harian ini, memilih untuk menjualnya.
Akan tetapi, karena tidak ada yang membeli, Scripps memilih
menutupnya.
3
persen pasar buku berasal dari pembelian oleh pemerintah untuk sektor
pendidikan. Setiap tahun ada 100.000 judul buku yang dimintakan
International Series Book Number (ISBN) di Perpustakaan Nasional,
namuan hanya 40 sampai 45 persen yang akhirnya benar-benar terbit.
Meski jumlah penduduk Indonesia besar, peminat buku sangat
sedikit. Rata-rata buku hanya dicetak 3.000 eksemplar untuk setiap
judulnya. Menurut data, rata-rata orang Indonesia hanya membeli 2 judul
buku setiap tahun. Ikapi menyatakan, Indonesia memiliki 1.300 penerbit,
namun hanya separuhnya yang aktif. Penerbit disebut aktif, jika minimal
mampu memproduksi 10 judul buku setiap tahunnya.
Kemajuan teknologi yang memudahkan banyak hal, memberi jalan
para pembajak yang mencari uang melalui jalan keliru semacam ini.
Penerbit buku biasanya memilih menjual versi elektronik melalui aplikasi
semacam Google Play Book yang aman. Namun, di luar sana ada banyak
orang memanfaatkan teknologi untuk membuat versi digital dan dijual
murah di pasaran. Itulah sebabnya mereka yang bergelut dalam industri
buku juga ditantang masuk ke dunia media sosial.
Semakin besarnya pemakaian telepon pintar, membuka peluang
bisnis penjualan buku elektronik. Aplikasi semacam Google Play Book
sudah melakukan itu sejak lama.
Melalui penelitian maupun diskusi bahwa animo membaca media
cetak di Indonesia masih tinggi. Meski demikian, media cetak harus
meningkatkan kemampuan profesionalnya sekaligus mengantisipasi
perkembangan teknologi. Secara sinergis, media cetak dan digital harus
tumbuh dan berkembang bersama. Perlu dicatat penetrasi internet di
Indonesia terus meningkat meski saat ini masih amat kecil, sekitar 10,5
persen (25juta), di bawah Filipina (14,6 persen).