Abstrak
Obesity is not a disease that is dangerous in societies. Many are leaning of the
obesity. There is a special community obesity in Surabaya that the XL’SO which
prove that obesity does not have a body shame. Therefore, the focus of the research in
this study are: (1) the definition of obese body. how the body ideal? and (2). What
does obese people with social interaction happens on him?
The theory of symbolic interaksionisme by Herbert Blumer used to answer the
research focus. Determination technique using a purposive sampling informant. Type
of this research is a descriptive qualitative and choose the location of Surabaya, East
Java. The technique of data collection conducted in-depth interviews with.
Results of the study found that members of the community to interpret the
ideal body is a much coveted body of many women, that is thin and tall. However,
the ideal body according to informants as well as a more comfortable for himself,
whether fat or thin. One of the things that lead to community members interested in
the body ideal is the family factor. Community members who wish to have an ideal
body weight loss activities, like sports to fasting. On the other hand, there are
obstacles in the process of lowering the body, for example the informant not strong
do sports. Finally, they are taking the drug from a doctor who was able to reduce his
weight.
12
Ibid hal 256
14
Moelong, L. J. 2004. Metodolgi Penelitian
13
Ibid hal 4-5 Kualitatif. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.
1. Mereka menguasai dan deskriptif kualitatif, yaitu
memahami hal melalui proses menggambarkan permasalahan secara
inkulturasi, sehingga hal tersebut cermat dan tepat berdasarkan
bukan sekedar diketahui, tetapi pemaparan dari subyek penelitian yang
juga dihayati. disajikan dalam bentuk teks naratif.
2. Mereka yang tergolong masih
berkecimpung atau terlibat pada Pembahasan
kegiatan yang diteliti.
3. Mereka mempunyai kesempatan Tokoh interaksionisme
dan waktu yang memadai untuk simbolik, Herbert Blumer, mengatakan
dimintai informasi. bahwa setiap individu mampu
4. Mereka yang tidak cenderung memaknai segala hal yang ada di
menyampaikan informasi dan sekitarnya. Blumer percaya bahwa
kemasannya sendiri. tidak ada manusia yang memiliki
5. Mereka pada umumnya makna yang sama dengan manusia lain
tergolong cukup asing akan terhadap satu obyek. Pemaknaan
peneliti sehingga lebih tersebut dipengaruhi oleh interaksi
mengarahkan untuk dijadikan yang terjadi dengan manusia lain.
semacam guru atau narasumber. Blumer mengatakan, interaksionisme
Jumlah informan yang didapat simbolik bertumpu pada tiga premis
adalah sebanyak enam informan. utama, yaitu:
Informan utama berjumlah empat 1. Manusia bertindak berdasarkan
orang dengan kriterianya adalah makna yang ada bagi mereka.
memiliki tubuh obesitas dan menjadi 2. Makna tersebut berasal dari
anggota komunitas XL’SO. Sementara interaksi sosial individu dengan
itu, dua sisanya merupakan informan individu lain.
pendukung dengan kriterianya adalah 3. Makna tersebut disempurnakan
bertubuh obesitas, tetapi tidak menjadi saat proses interaksi sosial
anggota komunitas XL’SO. berlangsung.
Data dalam penelitian ini Manusia dapat memaknai
didapatkan melalui wawancara obyek di luar dirinya dan melihat
mendalam yang dilakukan dengan dirinya sendiri sebagai obyek, yang
mengajukan pertanyaan langsung kemudian memberikan makna
kepada informan dan beberapa pihak terhadapnya. Blumer menyebut hal
yang berkompeten dalam menjawab tersebut sebagai konsep kedirian
fokus penelitian.Wawancara (self). Self-indication adalah proses
mendalam menggunakan instrumen komunikasi yang sedang berjalan saat
berupa guide of interview untuk individu mengetahui, menilai,
mempermudah proses wanwancara. memberi makna, dan memutuskan
Data yang diperoleh kemudian untuk bertindak berdasarkan makna
dianalisa. Analisa data merupakan yang ada. Blumer menghargai setiap
proses mengorganisasikan dan manusia sebagai individu yang
mengurutkan data ke dalam pola, mempunyai inisiatif dari dalam dirinya
kategori, dan satuan uraian dasar. untuk bertindak, bukan individu yang
Analisis data yang digunakan adalah
bertindak berdasarkan tekanan dari mengatakan bahwa organisasi dan
sturktur sosial. struktur masyarakat merupakan tempat
Penelitian ini juga tindakan sosial berlangsung, bukan
menggunakan teori interaksionisme merupakan penentu dari tindakan
simbolik dari Blumer yang tersebut. Dengan demikian, segala hal
mengandung sejumlah ide dasar ‘root yang terjadi di dalam struktur dan
images’ sebagai berikut: organisasi adalah hasil dari tindakan
1. Masyarakat terdiri dari manusia para aktor sosial 15. Bagi Blumer,
yang berinteraksi dan tindakan manusia tidak dipengaruhi
membentuk struktur sosial oleh organisasi dan struktur sosial
melalui tindakan bersama. yang ada di dalam masyarakat.
2. Interaksi terdiri dari kegiatan Namun, tindakan manusia didasari atas
yang meliputi hubungan manusia pemaknaannya terhadap obyek.
dengan manusia lain. Interaksi Pemaknaan tersebut merupakan hasil
simbolis mencakup stimulus- dari interaksinya dengan obyek yang
respon yang sederhana, bersangkutan. Interaksi adalah kunci
sementara interaksi non-simbolis utama dari teori interaksionisme
mencakup “penafsiran tindakan”. simbolik. Oleh sebab itu, manusia
3. Obyek tidak memiliki makna mampu untuk memberikan makna
intrinsik. Makna merupakan tersendiri terhadap obyek yang ada di
produk simbolis. Obyek dapat sekitarnya.
dikelompokkan ke dalam tiga Berdasarkan temuan data, self
kategori: (1). Obyek fisik, berupa indication ialah proses komunikasi
benda, (2). Obyek sosial seperti pada diri individu yang dimulai dari
peran dalam masyarakat, dan (3). mengetahui, menilai, memberi makna,
Obyek abstrak, seperti nilai dan memutuskan untuk bertindak
sosial. Blumer membatasi obyek berdasarkan makna tersebut. Tindakan
sebagai segala hal yang berkaitan tersebut merupakan konstruksi yang
dengan benda yang tidak bernilai bebas, tetapi
bersangkutan. keberadaannya dibangun oleh individu
4. Manusia dapat melihat dirinya melalui catatan dan penafsiran situasi
sendiri sebagai obyek. tempat ia bertindak 16.
5. Tindakan manusia adalah
tindakan interpretatif yang dibuat
manusia itu sendiri.
6. Tindakan tersebut kemudian
dibatasi dan disesuaikan
sehingga membentuk tindakan 15
bersama dalam struktur sosial. Poloma, Margaret. 2010. Sosiologi
Interaksionis simbolik Kontemporer. Raja Grafindo. Jakarta Hlm : 264-
265
menghargai setiap manusia sebagai
individu yang bisa bertindak atas 16
Zeitlin, Irving M. 1995 memahami Kembali
kehendaknya sendiri, berdasarkan oleh Sosiologi. Yogyakarta : Gajah Mada University
apa yang ia lihat dan ia maknai dari Press. Hlm : 331-332
lingkungan sosialnya. Blumer
Kesimpulan dan Saran Penelitian selanjutnya dengan tema
Kesimpulan yang sama diharapkan mampu
1. Informan memaknai tubuh ideal melakukan penelitian yang lebih baik
sebagai tubuh yang diidamkan banyak dan variatif. Dengan demikian, mampu
perempuan, yaitu kurus dan tinggi. memberikan gambaran yang lebih luas
Selain itu, tubuh ideal menurut mengenai makna tubuh ideal bagi
informan merupakan tubuh yang lebih komunitas obesitas.
nyaman untuk dirinya sendiri, entah
gemuk atau kurus. Daftar Pustaka
2. Informan yang ingin memiliki tubuh Buku
ideal melakukan kegiatan menurunkan Hurlock, E. (1997) Psikologi
berat badan, seperti olahraga dan Perkembangan Suatu
puasa. Informan mendapat dukungan Pendekatan Sepanjang Rentang
dari orang sekitarnya saat melakukan Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
kegiatan tersebut. Informan yang tidak Jenice, Thompson. dan Manore,
kuat melakukan olahraga atau puasa Melinda. (2009) Nutrion and
akan mengkonsumsi obat dari dokter. Aplied. San Fransisco: Person
3. Ada yang mendukung dan kurang Education.
mendukung terhadap komunitas Moelong, L. J. (2004) Metodolgi
XL’SO. Dukungan terhadap komunitas Penelitian Kualitatif. Bandung.
tersebut berbentuk undangan kepada Remaja Rosda.
mereka dalam berbagai acara, seperti Poloma, Margarent M. (2010)
acara amal. Setiap momen tersebut Sosiologi Kontemporer. Jakarta.
selalu disiarkan melalui media cetak Rajawali pers.
atau media elektronik. Sementara itu, Ritzer, George. d a n Douglas J.
lingkungan sekitar yang kurang Goodman. ( 2010) Teori Sosial
mendukung menganggap bahwa Modern. Jakarta: Kencana.
komunitas tersebut tidak menghasilkan Santrock, John W. (2003) Adolescene,
hal-hal positif dan membuat waktu Perkembangan Remaja. Jakarta :
terbuang sia-sia. Erlangga.
Soegih, R Rahmad. dan Wiramihardja.
Saran (2009) Permasalahan dan
Tubuh obesitas tidak selamanya Terapi Praktis. Jakarta.
harus dipandang sebelah mata oleh Zeitlin, Irving M. (1995) Kritik
masyarakat luas. Tubuh obesitas akan terhadap Teori Sosiologi
tidak dipandang sebelah mata apabila Kontemporer. Gadjah Mada
individu yang mengalaminya University Press.
mempunyai kelebihan tertentu.
Contohnya, tiga selebritis wanita yang Skripsi
gemuk dan tergolong obesitas Nisa, Adisti. (2011) Hubungan Faktor
menjadikan tubuhnya sebagai hal yang Perilaku, Frekuensi Konsumsi
positif. Mereka tidak pernah rugi Fast Food, Diet Genetik Dengan
dengan tubuh obesitas yang mereka Kelebihan Berat Badan (Studi
miliki. Tubuh obesitas bukan musibah SMA Negeri 5 SBY). Skripsi.
atau penyakit yang ganas dan menular. Universitas Airlangga.
Pramita, Lilanendra. (2012) Kontruksi
Sosial tentang Studi pada Ibu-
Ibu Komunitas Senam Aerobic di
Club House Dian Istana
Surabaya. Skripsi. Universitas
Airlangga.
Chandrani, Fastari. (2007)
Kepercayaan Diri Wanita Muda
Penderita Obesitas. Skripsi.
Universitas Airlangga.