Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIS

Prinsip Latihan Penderita Osteoartritis


I.B. Aditya Nugraha,* Gede Kambayana**
*Dokter Residen PPDS-1 Ilmu Penyakit Dalam , **Divisi Rheumatologi,
Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia

ABSTRAK
Osteoartritis (OA) lutut merupakan penyakit degeneratif kartilago sendi, prevalensinya meningkat pada usia >65 tahun. Penyakit ini dapat
menimbulkan berbagai impairment, disability, serta handicap. Beberapa jenis latihan dapat dikembangkan untuk pasien OA seperti latihan
stretching, strengthening, aerobik, dan fungsional. Semua latihan ini untuk mengurangi komplikasi imobilisasi dan membuat pasien lebih nyaman.

Kata kunci: Degeneratif, latihan, osteoartritis

Abstract
Knee osteoarthritis is a cartilage degenerative disease the prevalence increase in aged >65 years old. This disease causing impairment, disability,
and handicap. The management is pharmacological pain therapy. Exercises such as stretching, strengthening, aerobic, and functional exercises
are to decrease the complication of immobilization, and also to increase the quality of life. I. B. Aditya Nugraha, Gede Kambayana. Principles
of Exercise for Osteoarthritis

Keywords: Degenerative, exercise, osteoarthritis

PENDAHULUAN Fleksibilitas dapat didefinisikan sebagai ulang sampai hitungan tertentu tanpa
Berbagai penyakit seperti rheumatoid arthritis kemampuan sebuah sendi dan otot, serta menahan terlebih dahulu. Perlu diperhatikan
(RA), lupus eritematosus sistemik (SLE), tali sendi di sekitarnya untuk bergerak setiap gerakan latihan harus sama jumlah
skleroderma, dan miositis, mempengaruhi leluasa dan nyaman dalam ruang gerak hitungannya serta dilakukan sungguh-
integritas sistem persendian serta struktur- maksimal yang diharapkan. Fleksibilitas sungguh untuk menghindari cedera. Contoh:
struktur sekitarnya. Gambaran umum pasien optimal memungkinkan sekelompok atau duduk selonjor dengan kedua kaki lurus,
artritis biasanya kehilangan kekuatan otot satu sendi bergerak efisien. Kelenturan adalah usahakan untuk mencapai ujung jari kaki
(muscle strength), atrofi otot, kelemahan, efusi kemampuan untuk melakukan gerakan sendi. dengan jari-jari tangan dengan gerakan
sendi, nyeri, dan instabilitas. Kelenturan ditentukan juga oleh keelastisan menekuk pinggang.15
otot-otot, tendon, dan ligamen.
Prinsip dasar latihan pasien reumatologi adalah Latihan statis adalah latihan yang dilakukan
untuk meningkatkan dan mempertahankan Faktor yang dapat mempengaruhi fleksibilitas dengan mempertahankan sikap tanpa
range of motion (ROM), memperkuat gerak di antaranya: peradangan sendi (artritis), bergerak (static) untuk beberapa saat. Latihan
otot, meningkatkan endurance baik dengan kebiasaan, penuaan. Penurunan fleksibilitas statis pada prinsipnya sama dengan latihan
latihan statis maupun dinamis, mengurangi akan mengakibatkan pemendekan soft tissue, dinamis untuk melatih kebebasan gerakan,
pembengkakan persendian, meningkatkan sehingga timbul kekakuan sendi. Hal ini dapat dan mempertahankan gerakan sampai
fungsi lokomotor, meningkatkan densitas dicegah dengan latihan fleksibilitas 1,2 atau hitungan tertentu, dapat dilakukan dengan
tulang, mengurangi nyeri, mengurangi latihan melatih kelenturan. fokus pergerakan pada kepala, tangan, kaki,
peradangan, serta meningkatkan kapasitas atau sekitar pinggang. Contoh metode latihan
aerobik.1 Dua jenis latihan kelenturan, yaitu latihan statis di antaranya: berdiri dengan posisi kaki
kelenturan dinamis dan statis. lebih lebar dibanding lebar bahu dan posisi
JENIS-JENIS THERAPEUTIC EXERCISE tangan di pinggang. Tundukkan kepala
Beberapa prinsip latihan pada manajemen Latihan kelenturan dinamis melalui gerakan- ke arah depan dan menahannya sampai
kelainan di bidang reumatologi di antaranya gerakan ritmis dengan pola pergerakan hitungan tertentu, lakukan juga ke arah
adalah latihan fleksibilitas, latihan untuk ruang ayunan dari putaran sederhana. Tujuan latihan belakang. Menengokkan kepala ke arah kanan
gerak sendi, serta latihan peregangan.1,2 ritmis untuk mengembangkan kebebasan dan menahannya sampai hitungan tertentu,
dan kehalusan gerakan. Contoh: Lakukan lakukan juga ke arah kiri. Miringkan kepala ke
Latihan Fleksibilitas setiap gerakan dengan cara mengulang- arah samping kanan sampai menyentuh bahu
Alamat Korespondensi email: ibadityanugraha@gmail.com

CDK-249/ vol. 44 no. 2 th. 2017 149


PRAKTIS

kanan dan menahannya sampai hitungan


tertentu, lakukan juga ke arah kiri. Perlu
diperhatikan agar jumlah hitungannya sama.15

Latihan untuk Memperluas Ruang Gerak


Sendi
Latihan ini lebih fokus pada aktivitas untuk Gambar 2. Latihan pergerakan aktif untuk Gambar 4. Contoh latihan peregangan pasif1
memperbaiki pergerakan sendi spesifik. memperluas ruang gerak sendi1
Pergerakan dipengaruhi oleh beberapa Latihan Penguatan (Strengthening Exercise)
struktur/ komponen di antaranya konfigurasi Latihan Peregangan (Stretching Exercise) Latihan penguatan (strengthening exercise)
permukaan sendi, kapsul sendi, ligamen, Latihan peregangan terbagi tiga, yaitu: dibagi menjadi tiga jenis latihan utama, yaitu:
tendon, serta otot-otot yang berperan dalam latihan peregangan aktif, latihan peregangan 1. Isometrik/ static exercise/ static contraction,
pergerakan sendi.1 pasif, serta latihan peregangan aktif dibantu 2. Isotonik/ dynamic contraction, dan
alat tertentu. Secara umum fungsi latihan 3. Isokinetik
Latihan ini secara umum terbagi dua jenis, peregangan adalah untuk mencegah
yaitu latihan gerak aktif dan latihan gerak kontraktur, deformitas, serta menjaga Latihan isometrik atau static exercise lebih
pasif. Latihan gerak pasif adalah pergerakan ruang gerak sendi (range of motion) dengan ditujukan untuk kelainan struktur sendi.
yang melibatkan bantuan luar, baik manusia mencegah perlengketan kapsul sendi.1,3,4 Studi4 menunjukkan perubahan kekuatan
maupun mesin. Pergerakan secara pasif ini otot quadriceps yang signifikan. Latihan ini
juga terbagi menjadi dua, yaitu pergerakan Prinsip latihan peregangan aktif adalah dengan mengencangkan otot-otot melalui kegiatan
pasif dengan tenaga maksimal (forced mengandalkan atau menggerakkan otot-otot mendorong atau menarik benda statis,
exercise); pergerakan ini akan memaksa otot oleh penderita sendiri. Latihan pergerakan dilakukan selama 6 detik dan diulangi 5-10 kali,
berkontraksi dan persendian juga bergerak aktif dibantu media atau alat tertentu (active dapat dilakukan untuk otot-otot quadriceps
sampai dengan batas maksimal; pada assisted) dapat untuk meningkatkan ruang dengan straight leg raising, serta aduksi otot-
penderita artritis akut dapat menimbulkan rasa gerak sendi jika keluhan nyeri telah berkurang, otot panggul.
nyeri serta tidak nyaman. Latihan pergerakan serta fase sub-akut telah teratasi.1,3,4,15
pasif tanpa memforsir maksimal akan
memberikan rasa nyaman dan latihan dalam
ROM (range of motion) yang normal.1,3 Pada
latihan ini pasien tidak menggunakan tenaga
secara maksimal, namun memanfaatkan
tenaga pelatih sehingga mengurangi risiko Gambar 5. Latihan isometrik untuk musculus
cedera. Selain itu, akan memberikan rasa quadriceps1
nyaman kepada pasien.
Gambar 3.1 Harmstring strectching exercise Latihan isotonik merupakan salah satu latihan
yang bersifat dinamik. Latihan ini mempunyai
prinsip kontraksi isotonik, yakni otot bekerja
mengalami pemendekan. Latihan kontraksi
isotonik dapat dilakukan melalui latihan beban
dalam, yaitu beban tubuh sendiri, ataupun
melalui beban luar seperti mengangkat
Gambar 1. Latihan pergerakan pasif untuk melatih/ barbel atau menggunakan alat/mesin latihan
memperluas ruang gerak sendi1
kekuatan dan sejenisnya. Isotonik diartikan
sebagai pola kontraksi dengan tonus tetap,
Latihan pergerakan aktif adalah latihan Gambar 3.2 Quadriceps stretching exercise
sebaliknya panjang ukuran otot yang
diri sendiri untuk melakukan pergerakan.
berubah/memendek. Kontraksi isotonik juga
Pergerakan aktif memerlukan aktivitas otot Prinsip latihan peregangan pasif adalah disebut kontraksi otot konsentris atau dinamis.
dan persendian yang bermanfaat melatih peregangan otot pasif yang tidak langsung
pergerakan sendi yang sudah kontraktur, melibatkan kontraksi otot.1 Hal yang patut Metode latihan seperti metode ekstensi
sehingga dapat meningkatkan kontrol diwaspadai adalah peregangan berlebih dan fleksi pada lutut yang sakit;13,14 dengan
neuromuskuler pada ekstremitas yang dapat mengakibatkan ruptur kapsular misal dibantu tenaga medis, fleksikan perlahan
mengalami kelainan.1 nya pada penderita efusi sendi massif.1 lutut, lalu ekstensikan; berikan media
penyangga kursi untuk membuat posisi kaki
senyaman mungkin.1,4,15 Dalam hal ini tonus
tetap, namun panjang otot berubah. Biasanya
latihan ini digunakan untuk menangani

150 CDK-249/ vol. 44 no. 2 th. 2017


PRAKTIS

rheumatoid arthritis, namun tidak dilakukan Tabel 1. LGS fungsional untuk ekstremitas bawah.5
jika ada efusi sendi.1,4,15 Metode latihan isotonik Luas Gerak Sendi (m2)
ini cocok untuk tendinopathy.3 Sendi Gerakan
Berjalan di Tempat Datar Naik Tangga Bangkit dari Kursi

Latihan isokinetik mengikuti kaidah Panggul Ekstensi 15 7 0

kontraksi isokinetik, yakni kontraksi otot Fleksi 37 67 112

dengan kecepatan konstan dengan Abduksi 7 8 20

menanggung beban yang proporsional Adduksi 5 - -


dengan kekuatannya. Latihan isokinetik Rotasi interna 4 - -
harus menggunakan alat latihan yang dapat Rotasi eksterna 9 10 17
mengatur pembebanan berubah-ubah. Lutut Ekstensi 0 0 0
Untuk pasien osteoarthritis latihan ini agak sulit Fleksi 70 83 93
dan lebih dipilih yang isotonik. Pergelangan kaki Dorsofleksi 10 15 15
Plantarfleksi 15 10 -
Prinsip latihan isokinetik adalah: (1) frekuensi
latihan antara 2 - 4 hari/minggu, (2) lama impairment lokal sekitar sendi yang terkena sekitar sendi karena nyeri dan kelemahan.
latihan paling sedikit 6 minggu atau lebih, (3) seperti kelemahan otot, keterbatasan luas Otot yang lebih pendek menyebabkan
gerakan dalam latihan harus mirip dengan gerak sendi, dan nyeri. Manajemen yang efektif  kerugian biomekanik. Oleh karena itu, latihan
keterampilan olahraga yang sebenarnya, seharusnya juga memperhatikan keterbatasan peregangan harus dilakukan sejak dini.6,7
(4) kecepatan latihan harus secepat atau fungsional dan disabilitas sekunder karena
lebih cepat dari keterampilan olahraga yang impairment lokal OA.4 Prinsip umum program Latihan fleksibilitas dimulai dengan
sesungguhnya, dan (5) jumlah kontraksi rehabilitasi medik untuk pasien OA terdiri dari menggerakkan sendi pada seluruh rentang
maksimal tiap set antara 8 – 15 kali, dengan beberapa komponen seperti berikut. gerak sendi untuk mencegah berkurangnya
menggunakan 3 set latihan. rentang gerak sendi. Selanjutnya ditambahkan
Latihan Luas Gerak Sendi (LGS)/ Fleksibilitas latihan peregangan secara pelahan, gentle,
Latihan Meningkatkan Endurance dan Peregangan/ Stretching dan sustained. Sustained stretching adalah
Pasien artritis yang stabil dapat latihan teratur Pada saat gerakan sendi terjadi kompresi dan menahan peregangan selama 20-40 detik
untuk meningkatkan endurance agar dapat dekompresi kartilago sendi yang penting atau lebih, kemudian relaks, dan berulang.
mempebaiki kebugaran (physical fitness). untuk nutrisi adekuat dan keseimbangan Peregangan yang tiba-tiba, kasar, atau
Rekomendasi umum adalah program latihan aktivitas anabolik dan katabolik di kartilago ballistic stretching harus dihindari karena
seminggu 2-3 kali selama 30-60 menit dengan sendi. Imobilisasi dan joint loading yang bisa menimbulkan eksaserbasi OA. Untuk
target denyut jantung optimal mencapai tidak adekuat menyebabkan atrofi kartilago. pasien OA panggul dan lutut, otot yang
60%-85% denyut jantung maksimal, denyut Inaktivitas juga menyebabkan berkurangnya penting diregang adalah otot quadrisep dan
jantung maksimum dihitung menggunakan fleksibilitas dan berkurangnya compliance hamstring. Luas gerak sendi yang cukup,
rumus 220-Usia1,4 Latihan penguatan ini kapsul sendi, ligamen, dan sinovium.5 kekuatan otot, dan daya tahan sangat penting
akan meningkatkan kekuatan atau stamina, untuk aktivitas berjalan, keseimbangan, naik-
disesuaikan dengan usia dan kemampuan Prinsip umum latihan LGS adalah sendi, turun tangga, dan bangkit dari kursi.5 Tabel 1
otot, misalnya dengan latihan jalan atau terutama sendi lutut, digerakkan pada luas menunjukkan LGS ekstremitas bawah yang
latihan aerobik rutin 2-3 kali seminggu. gerak sendi penuh untuk mencegah motion diperlukan untuk beberapa aktivitas.
loss yang sering terjadi pada sendi OA. Latihan
Metode latihan endurance seperti metode LGS aktif diberikan apabila pasien mempunyai Latihan LGS rutin setiap hari dengan periode
menggerakkan sendi yang sakit dan melatih LGS penuh dan kekuatan otot yang cukup weight bearing dan non-weight bearing
kekuatan sendi dalam (berendam) air hangat.15 untuk dapat menggerakkan sendinya sendiri. penting untuk menjaga kesehatan sendi. Pada
Latihan LGS aktif asistif diberikan jika individu tertentu diperlukan latihan khusus
LATIHAN PADA OSTEOARTRITIS (OA) kekuatan otot pasien tidak cukup untuk dapat sesuai impairment dan patologi sendinya.6,7
Osteoartritis (OA) lutut merupakan menggerakkan sendinya sendiri. Latihan LGS
penyakit sendi degeneratif kartilago sendi; dilakukan pada sendi lutut dan sendi lain yang Latihan Penguatan
prevalensinya meningkat pada usia >65 berdekatan serta sendi-sendi kontralateral.6,7 Kelemahan otot, terutama otot quadrisep,
tahun. Penyakit ini dapat menimbulkan telah diketahui sangat berhubungan dengan
berbagai gangguan impairment, disability, Berkurangnya LGS sering terjadi pada OA lutut. Kelemahan quadrisep pada OA
serta handicap. penderita OA. Pada OA lutut umumnya lutut disebabkan oleh inhibisi neuromuskuler
ekstensi (leg extension) berkurang, tetapi karena nyeri dan efusi, dan disuse atrophy
Sebagian besar manajemen OA bertujuan fleksi lutut pun sering berkurang. Beberapa karena inaktivitas. Penelitian menunjukkan
untuk mengurangi nyeri secara farmakologis. faktor yang bisa menyebabkan berkurangnya bahwa kelemahan otot quadrisep juga bisa
Pemberian latihan juga umum diberikan, LGS pada OA, antara lain perubahan sendi, terjadi sebelum OA dan menjadi faktor risiko
tetapi masih banyak difokuskan hanya pada pemendekan struktur myotendinosus di OA lutut. Oleh karena itu, penguatan otot

CDK-249/ vol. 44 no. 2 th. 2017 151


PRAKTIS

quadrisep menjadi fokus latihan penguatan lutut antara lain partial/mini squat, wall slides, beban pada quadrisep, atau dengan
pasien OA lutut.8,11,12 dan lunge.8,11 menambahkan beban di pergelangan kaki.10

Latihan penguatan bisa dibedakan menjadi Latihan penguatan dimulai dengan latihan Untuk menghindari cedera otot, berikan
isometrik, isotonik, dan isokinetik. Latihan penguatan isometrik (brief isometric exercise) tahanan secara bertahap, serta kontraksi
penguatan isometrik adalah bentuk latihan karena tidak melibatkan gerakan sendi dan otot secara bertahap pula. Hal ini membantu
statik, otot berkontraksi, dan menghasilkan tidak memperberat gejala OA lutut. Sendi lutut peningkatan tegangan/ tension otot secara
force tanpa perubahan panjang otot dan diposisikan pada posisi nyaman (biasanya bertahap, menjamin kontraksi otot yang bebas
sedikit/tanpa gerakan sendi. Latihan isometrik posisi ekstensi) kemudian otot quadrisep nyeri, dan menghindari risiko gerakan sendi
digunakan jika pasien tidak dapat mentoleransi dikontraksikan maksimal selama minimal 6 tidak terkontrol. Menahan napas (manuver
gerakan sendi berulang, misalnya pada sendi detik, minimal 2 kali sehari. Sambil melakukan Valsava) sering terjadi saat melakukan latihan
yang nyeri atau inflamasi. Latihan isometrik kontraksi otot pasien diminta menghitung isometrik. Hal ini harus dihindari karena bisa
mudah dipelajari dan bisa meningkatkan dengan suara keras untuk menghindari meningkatkan tekanan darah dengan cepat.
kekuatan otot dengan cepat, tetapi manfaat manuver Valsava. Penggunaan elastic belt atau Rhythmic breathing dengan penekanan
fungsionalnya terbatas.9 rubber loop yang terbuat dari tire inner tube pada ekspirasi saat melakukan kontraksi
(ban dalam) merupakan cara praktis untuk otot, harus dilakukan saat melakukan latihan
Latihan penguatan isotonik adalah latihan mendapat feedback proprioseptif saat otot isometrik untuk mengurangi risiko tersebut.
penguatan dinamik dengan beban konstan, berkontraksi isometrik melawan tahanan.11 Latihan isometrik intensitas tinggi merupakan
otot berkontraksi memanjang (eksentrik) kontraindikasi bagi penderita gangguan
atau memendek (konsentrik) di sepanjang Kontraksi isometrik harus ditahan minimal jantung dan vaskular.10
luas gerak sendinya. Kontraksi eksentrik 6 detik untuk  memungkinkan tercapainya
menyebabkan stres yang lebih besar, tetapi puncak tegangan otot dan perubahan Progressive resistance exercise (PRE) adalah
menghasilkan kekuatan otot yang lebih metabolik di otot, dan tidak boleh lebih dari latihan penguatan isotonik dinamik dengan
besar pula. Latihan isotonik bemanfaat untuk 10 detik karena akan menyebabkan otot cepat beban ditingkatkan bertahap. Latihan
meningkatkan kekuatan otot, daya tahan, dan kelelahan/ fatigue. penguatan dengan PRE lebih baik untuk
power. menjaga dan meningkatkan fungsi otot,
Latihan quadricep setting adalah contoh latihan mengurangi nyeri sendi, dan meningkatkan
Latihan isokinetik adalah latihan dengan gerak penguatan isometrik otot quadrisep dengan fungsi pasien OA lutut. Salah satu metode
terkendali, sehingga gerakan terjadi melalui fokus pada kontraksi vastus medialis oblique. PRE adalah metode DeLorme-Watkins yang
rentang sendi pada kecepatan angular konstan Latihan dilakukan dengan posisi supine atau terdiri dari serial kontraksi otot dengan beban
selama otot memendek atau memanjang duduk, lutut posisi ekstensi, pergelangan kaki meningkat, sehingga pada akhir latihan otot
dengan beban dapat bervariasi.4 Latihan dorsifleksi. Pasien diberi perintah ”tekan lutut mengangkat beban maksimal. Latihan ini bisa
ini jarang digunakan karena memerlukan Anda ke bawah, dan kencangkan otot paha”. dilakukan dengan NK table/ quadriceps bench
peralatan isokinetik dan hubungannya Kontraksi ditahan selama 10 detik, istirahat dengan beberapa langkah berikut:10
dengan aktivitas fungsional belum jelas.4 beberapa detik, dan kemudian kontraksi „„ Tentukan beban maksimal 10 kali repetisi
Beberapa penulis mengatakan bahwa latihan lagi.  Latihan dilakukan 8-12 kali repetisi, (10 repetition maximal resistance/ 10 RM),
isokinetik dapat menguatkan otot lebih efisien diulang beberapa kali sehari. Jika pasien yaitu beban maksimal yang bisa diangkat
dibandingkan latihan isotonik.4,10 merasa kurang nyaman, bisa ditambahkan oleh otot 10 kali pada  luas gerak sendi
gulungan handuk di bawah lutut.11 penuh.
Latihan penguatan juga bisa dibedakan „„ Pasien kemudian diminta melakukan
menjadi latihan closed kinetic chain (bagian Latihan straight leg rising (SLR) adalah latihan: 10 kali repetisi dengan beban ½
distal ekstremitas terfiksasi) dan open kinetic latihan penguatan isometrik otot quadrisep dari 10 RM, 10 kali repetisi dengan beban
chain (bagian distal ekstremitas bebas). Latihan dengan fokus pada otot rectus femoris. ¾ dari 10 RM, 10 kali repetisi dengan
open kinetic chain memungkinkan penderita Latihan ini juga melibatkan kontraksi dinamik beban 10 RM penuh
melakukan penguatan secara spesifik pada otot fleksor panggul. Posisi pasien supine „„ Pasien beristirahat sebentar (5 menit) di
satu gerakan/otot pada satu sendi, misalnya dengan lutut ekstensi. Untuk menstabilkan antara seri latihan
penguatan ekstensor lutut, tetapi latihan pelvis dan punggung bawah, panggul, dan „„ Pada prosedur ini sudah termasuk latihan
ini meningkatkan shear forces pada sendi, lutut kontralateral diposisikan fleksi, tungkai pemanasan karena awalnya pasien
sehingga bisa menimbulkan eksaserbasi OA diletakkan netral di alas latihan. Pasien mengangkat beban hanya ½ dan ¾ RM
lutut. Quadriceps setting, SLR, dan PRE dengan diperintahkan untuk mengkontraksikan „„ Nilai 10 RM ditingkatkan setiap minggu
quadriceps bench adalah contoh latihan open quadrisep, kemudian tungkai diangkat sekitar sesuai dengan peningkatan kekuatan otot.
kinetic chain. Latihan closed kinetic chain 450 fleksi panggul sambil lutut tetap ekstensi.
menyebabkan shear forces yang lebih kecil Tungkai ditahan pada posisi tersebut selama Wall slides adalah salah satu latihan penguatan
dan lebih menyerupai aktivitas sinergis dan 10 hitungan kemudian tungkai diturunkan. closed kinetic chain untuk otot quadrisep.
firing pattern untuk aktivitas sehari-hari. Sesuai kemampuan, tungkai bisa diturunkan Caranya, penderita berdiri bersandar pada
Contoh latihan closed kinetic chain untuk OA 300 atau 150 fleksi panggul untuk menambah dinding dengan jarak antara kaki dan dinding

152 CDK-249/ vol. 44 no. 2 th. 2017


PRAKTIS

sekitar 1 kaki (32 cm), kemudian punggung opioid endogen, serta memperbaiki gejala waktu latihan 20-30 menit.
digeser ke bawah sampai lutut fleksi sekitar depresi dan kecemasan.
200-300. Jika ditambah kontraksi quadrisep Latihan Fungsional12
medial dengan menjepit bola di antara kedua Latihan aerobik bisa dilakukan di darat dan Pasien  OA lutut sering mengalami gangguan
lutut maka penguatan terutama ditujukan di air (aquaterapi). Bentuk latihan aerobik aktivitas seperti naik turun tangga, duduk dan
untuk otot vastus medialis. Kontraksi ditahan yang dianjurkan adalah berjalan, bersepeda, bangkit dari kursi atau toilet, atau mengambil
selama 10 detik, kemudian penderita berenang, senam aerobik, dan senam aerobik benda dari lantai. Perlu dilakukan latihan
menaikkan kembali badannya. Latihan diulang di kolam. Berenang dan latihan di kolam untuk mengatasi gangguan fungsional
8-12 kali dengan istirahat di antara kontraksi. menghasilkan stres sendi yang lebih ringan tersebut, berupa latihan penguatan dengan
Otot vastus medialis merupakan otot yang dibandingkan bentuk latihan aerobik lain. modifikasi aktivitas sehari-hari. Beberapa
paling sering mengalami kelemahan di Setiap sesi latihan aerobik harus diawali oleh metode yang biasa digunakan adalah: latihan
antara kelompok otot quadrisep dan bisa latihan pemanasan yang terdiri dari latihan step-up dan step down, latihan wall slides dan
menyebabkan gerakan patella tidak normal.10          ROM diikuti pendinginan dan peregangan. mini squat untuk melatih aktivitas duduk
dan berdiri dengan bantuan lengan, latihan
Latihan penguatan otot sangat penting Jika latihan jalan kaki atau jogging partial lunge bertujuan melatih mekanika
untuk pasien OA lutut karena otot yang memperberat gejala, intensitas latihan harus tubuh yang efektif untuk mengambil benda
lemah bisa menambah disfungsi/kerusakan/ dikurangi atau bentuk latihan diubah. Alas di lantai dengan konsentrasi pada kontrol otot
gangguan sendi dan otot yang melindungi kaki yang baik sangat penting dan latihan trunk saat melakukan gerakan. Pasien diajari
sendi. Walaupun demikian latihan yang lebih baik di permukaan lunak. Peningkatkan mengkontraksikan otot abdomen untuk
menyebabkan bertambahnya kerusakan dan kapasitas aerobik heart rate yang harus dicapai menstabilkan pelvis saat melakukan gerakan
nyeri sendi harus dihindari. Caranya adalah adalah 60%-85% denyut jantung maksimal, lunge, latihan keseimbangan dan proprioseptif
dengan latihan isometrik pada posisi-posisi denyut jantung maksimum dihitung untuk melatih keseimbangan dan kontrol yang
bebas nyeri (multiple angle isometric in pain free menggunakan rumus 220-Usia1,4 untuk latihan baik. Belum ada metode paling baik untuk
positions), latihan beban pada luas gerak sendi selama 20-30 menit, 3-4 kali seminggu. Naik mengoptimalkan keseimbangan penderita
yang tidak nyeri, dan latihan di kolam. Latihan turun tangga juga merupakan bentuk latihan OA, beberapa penelitian menunjukkan
beban pada luas gerak sendi 45-900 fleksi aerobik yang baik, tetapi menyebabkan joint bahwa latihan penguatan dan latihan aerobik
cenderung menimbulkan nyeri patelofemoral loading maksimal pada panggul dan lutut, dengan berjalan memperbaiki stabilitas
karena gaya kompresi pada patella.10 sehingga tidak dianjurkan untuk pasien OA postur penderita OA.12,15
lutut dan panggul.
Latihan Aerobik1,11,12 RINGKASAN
Latihan aerobik penting untuk penderita OA Latihan dengan sepeda statik dilakukan Osteoartritis merupakan suatu penyakit
lutut karena pada penderita OA lutut sering dengan setting lutut ekstensi saat pedal degeneratif yang biasa menyerang sendi sendi
terjadi penurunan kapasitas aerobik sebagai sepeda berada di bawah. Tingkat beban lutut atau panggul, biasa pada usia di atas 65
akibat kurangnya aktivitas. Manfaat latihan diatur bertahap mulai minimal sampai tahun. Latihan atau exercise diharapkan dapat
aerobik antara lain meningkatkan kapasitas sedang. Latihan dilakukan 5 menit dengan mencegah komplikasi berupa kontraktur
aerobik, kekuatan otot, daya tahan, serta beban ringan selama 2 hari, kemudian beban serta mengurangi rasa nyeri, sehingga dapat
pengurangan berat badan. Selain itu, latihan dinaikkan dan waktu ditambah 5 menit. Setiap meningkatkan kualitas hidup penderita.
aerobik juga dapat menyebabkan pelepasan peningkatan dilatih selama 3 hari sampai

DAFTAR PUSTAKA
1. Mahadevappa MB. Principles of exercise in rheumatological disorders. Indian J Rheumatol. 2014; 9: 64-9.
2. Murtaugh B, Ihm JM. Eccentric training for the treatment of tendinopathies. Curr Sports Med Rep. 2013;12: 175-82.
3. Yu J, Park D, Lee G, Curwin, Stanish, et al. Effect of eccentric strengthening on pain, muscle strength, endurance, and functional fitness factors in male patients
Achilles tendinopathy. Clin Rehabil. 2014; 9(18): 862-72.
4. Macover S, Sapecky AJ. Effect of isometric exercise on the quadriceps muscle in patients with rheumatoid arthritis. Arch Phys Med Rehabil. 1966;47(11):737-41.
5. Thomas L. DeLorme and the science of progressive resistance exercise. J Strength Cond Res. 2012. 11;26:2913-23.
6. Brandt KD. Diagnosis and nonsurgical management of osteoatrhritis. 2nd ed. Professional Communications Inc. Caddo; 2000. p. 53-65, 117-35.
7. Brandt KD, Doherty M, Lohmander LS. Osteoarthritis. 2nd ed. New York: Oxford University Press; 2003. p. 1-7, 299-308.
8. Moskowitz RW, Altman RD, Buckwalter JA, Goldberg VM, Hochberg MC. Osteoarthritis diagnosis and medical/surgical management. 4th ed. USA: Lippincot Williams-
Wilkins; 2007. p. 28, 258-63.
9. The National Institute of Health. Osteoarthritis symptoms and treatments [Internet]. [cited 2016 March 10]. Available from: http//www.heartspring.net
10. Stitik TP, Foye PM, Stiskal D, Nadler RR. Osteoarthritis. In: DeLisa J, editor. Physical medicine & rehabilitation principles and practice. 4th ed. USA: Lippincot Williams-
Wilkins; 2005. p. 765-85.
11. Kisner C, Cosby LA. Therapeutic exercise foundation and technique. 5th ed. Philadelpia: F.A. Davis Co; 2007. p. 149-222, 314-6,744-51.
12. Swezey LS. Rehabilitation of arthritis and allied condition. In: Krusen’s handbook of physical medicine and rehabilitation. Philadelphia: WB Saunders; 1990. p. 679-
700.
13. O’Toole FW.  Exercise in the treatment of musculoskeletal disease. Exercise therapy prevention and treatment of disease. Oxford: Blackwell Publishing; 2005.

CDK-249/ vol. 44 no. 2 th. 2017 153

Anda mungkin juga menyukai