Anda di halaman 1dari 3

Gempa bumi merupakan peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada

bagian dalam bumi secara tiba-tiba. Penyebab terjadinya gempa bumi mencakup proses tektonik akibat
pergeseran kulit/lempeng bumi; aktivitas sesar di permukaan bumi; pergerakan geomorfologi secara
lokal (contohnya terjadi runtuhan tanah); aktivitas gunung api; dan ledakan Nuklir.

Gempa bumi yang kuat dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan serta dapat memakan
korban jiwa. Kejadian gempa berlangsung secara mendadak dan belum ditemukan metode pendugaan
secara akurat. Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng dunia dan rentan akan potensi gempa,
oleh karena itu kita harus selalu bersiap menghadapi gempa.

Sebagai langkah persiapan, yang harus dilakukan adalah :

• Persiapkan rencana penyelamatan bila gempa bumi tiba-tiba terjadi.

• Buatlah latihan sederhana untuk menghadapi runtuhan benda selam gempa : merunduk, lindung
kepala, berpegangan dan bersembunyi di bawah meja

• Persiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar, dan persediaan obat-obatan

• Bangun konstruksi rumah tahan gempa dengan pondasi yang kuat. Renovasi bagian rumah dan
bangunan yang terlihat retak.

• Perhatikan zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan yang dikeluarkan
Pemerintah.

• Bentuklah kelompok aksi penyelamatan bencana dengan melakukan pelatihan dan pertolongan
pertama di komunitas anda.

Jika gempa bumi mengguncang, hal-hal yang harus dilakukan adalah :

Di dalam ruangan

• Matikan listrik dan gas apabila dalam keadaan menyala

• Segera berlindung di bawah meja dan lindungi kepala dengan tangan

• Apabila tidak ada meja, merunduklah di tengah ruangan untuk menghindari jatuhan benda

• Berpeganganlah di dalam ruangan hingga gempa berhenti


• JANGAN MENGGUNAKAN LIFT

• Keluar ruangan ketika getaran berakhir dengan berhati-hati

Di luar ruangan

• Berhenti bergerak dan duduk berlindung hingga gempa berhenti

• Hindari tiang listrik, papan reklame, atau benda-benda lain yang mungkin tumbang. Jauhi puladinding
luar bangunan yang rentan roboh

• JANGAN BERLARI-LARI KETIKA GEMPA

Di dalam kendaraan

• Pinggirkan dan hentikan kendaraan

• Apabila kendaraan berada dilokasi aman : tunggu di dalam kendaraan hingga gempa berhenti

• Kembali berkendara dengan waspada, hindari jembatan, jalanan yang retak, dan wilayah landai rawan
longsor yang mungkin rusak karena gempa.

Apabila anda terjebak dalam reruntuhan

• Jangan menyalakan korek untuk menghindari kemungkinan kebocoran gas

• Jangan bergerak gegabah dan jangan menendang debu

• Tutup mulut dengan pakaian atau tangan. Hindari menghirup debu

• Gunakan peluit atau ketuk-ketuk reruntuhan untuk membuat sinyal kepada petugas dan sukarelawan

• Teriakan merupakan pilihan terakhir untuk menghindari hirupan debu

Apabila berada di gunung atau pantai

• Selain melakukan instruksi seperti di atas. Harus lebih hati-hati terhadap kemungkinan longsor di
pegunungan atau tsunami di pesisir pantai

• Segeralah mengungsi ke tempat yang aman setelah gempa berhenti


Hal-hal yang harus dilakukan setelah terjadi gempa bumi adalah:

• Ketika gempa berhenti , pastikan keadaan aman sebelum keluar dari bangunan

• Waspada terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi

• Perhatikan kondisi reruntuhan di sekitar anda. Berikan pertolongan apabila terlihat ada orang yang
terjebak dalam reruntuhan. UTAMAKAN KESELAMATAN ANDA SEBELUM MENOLONG ORANG LAIN.

• Waspada terhadap kebocoran gas atau percikan api yang mungkin bisa menyebabkan bencana lanjutan
kebakaran

• Apabila akan kembali ke rumah, perhatikan dengan sungguh-sungguh kerusakan bangunan rumah
akbat gempa; juga kerusakan aliran listrik, pipa air dan gas. Lakukan perbaikan dan renovasi setelah
keadaan benar-benar aman.

• Terus ikuti perkembangan informasi mengenai keadaan paska gempa bumi dari media dan petugas di
sekitar anda.

Anda mungkin juga menyukai