Anda di halaman 1dari 2

Tanggung Jawab Manusia Beragama Islam

Oleh: Muhammad Salman Alfatih NPM: 1906358575

Seluruh makhluk yang hidup di muka bumi pastinya diberikan tanggung


jawab atas kehidupannya itu. Semisal gunung yang diberikan tanggung jawab
sebagai pasak bumi, lautan yang menjadi tempat bersinggahnya ikan-ikan, dan
langit sebagai tempat terjadinya siklus air. Semua itu berjalan dengan lancar
sebagaimana mestinya karena komponen tersebut menjalankan tanggung jawabnya
dengan baik.

Sebagai manusia yang hidup di muka bumi, terutama umat Islam, kita
pastinya memiliki tanggung jawab yang diemban. Kemampuan akal yang
dianugerahkan oleh Allah Swt. kepada tiap insan memberikan tambahan tanggung
jawab bagi manusia untuk hidup di muka bumi. Karena dengan anugerah tersebut,
manusia seyogyanya dapat berpikir atas tindakan mana yang benar atau pun salah.
Selain itu, melalui kemampuan tersebut, manusia dapat menemukan alternatif
terbaik dalam menyelesaikan suatu masalah.

Pepatah pernah berkata bahwa manusia pada hakikatnya merupakan seorang


agen dakwah sebelum menjadi apa pun. Dakwah yang dimaksud ialah bagaimana
kita menyebarkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan di sekitar kita. Hal ini sesuai
dengan kalam Allah dalam surat Fushsilat ayat ke-33. Dalam ayat tersebut, Allah
berfirman bahwa menyeru kepada agama Allah dan menjalankannya merupakan
sebuah keutamaan. Maka tidak heran, bahwa hal ini juga menjadi tanggung jawab
insan sebagai makhluk yang dikaruniai oleh-Nya akal dalam bertindak.

Sebagai agen dakwah, manusia memiliki empat bentuk tanggung jawab


yang seyogyanya hadir dalam diri masing-masing. Pertama, manusia sebagai
nasyrul hidayah atau menyebarluaskan hidayah Allah Swt. Hal ini dapat dilakukan
secara lisan, perbuatan, atau pun keteladanan seorang agen dakwah. Kedua, nasyrul
fikrah atau penyebarluasan idealisme islami. Bagian ini bertujuan untuk
memberikan manusia semangat dalam memiliki hidup yang islami. Ketiga, yakni
amar ma’ruf nahi munkar. Selaku agen dakwah, manusia juga mengemban tugas
untuk melakukan kebajikan dan menjauhi keburukan. Tidak hanya sendiri, tetapi
hal ini merupakan kegiatan kolektif yang mana dibutuhkan banyak orang. Maka
dari itu, amar ma’ruf nahi munkar bukan sekadar melakukannya, melainkan juga
mengajak orang untuk melakukan kegiatan ini. Hal terakhir yang harus ada dalam
diri agen dakwah sendiri ialah pemeliharaan identitas Islam. Bentuk dari
pemeliharaan identitas Islam sendiri dapat berupa hal-hal fisik, layaknya masjid,
dan aktivitas, seperti kajian agama.

Oleh karena itu, sebagai manusia yang mengemban amanah sebagai agen
dakwah, kita seyogyanya berpegang teguh kepada empat nilai yang telah
dipaparkan di atas. Dakwah ini sejatinya dapat kita salurkan melalui berbagai
macam cara walaupun profesi masing-masing orang berbeda. Karena pada
hakikatnya, manusia sesuai dengan pepatah arab, yakni nahnu du’at qobla kulli
syai’ (kita adalah dai sebelum menjadi apa pun).

Daftar Pustaka

Al-Atsari, Abu Isma’il Muslim. “Tugas Dakwah”.


https://almanhaj.or.id/2713-tugas-dakwah.html (15 Sep. 2019)

“Nahnu Du’at Qobla Kulli Syai’”.


https://intimagazine.wordpress.com/2010/05/09/nahnu-du’at-qobla-kulli-syai’/ (15
Sep. 2019)

Anda mungkin juga menyukai