Manajemen Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Manajemen Pelayanan Kesehatan Puskesmas
DI TINGKAT PUSKESMAS
KELOMPOK 1
1. ADERIA DAMAYANTI
2. AHMAD SONI S
3. AMZEIN MEGIAN
4. ANESIA PUTRI
5. ANNISA MURYADEWI
6. ARIF SYAEPUDIN
7. AWAL LUDIN
8. DANU PRIAMBODO
9. DELA WAHYU K
10. DIAH AYU SARI
JURUSAN KEPERAWATAN
2015
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah
ini membahas tentang “Manajemen Pelayanan Keperawatan Di Tingkat Puskesmas”.
Makalah ini dibuat dari berbagai sumber untuk membantu menyelesaikan tugas ini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Komunitas Terpadu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada pada tugas ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran serta kritik yang dapat membangun.
penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia, hak kesehatan di Indonesia telah
di akui secara formal sejak tahun 1960 dengan adanya UUD no 23 tahun 1992 tentang
kesehatan,yang memuat pasal-pasal mengatur hak dan kewajiban warga Negara dan
pemerintahan sebagai berikut:
Setiap hak mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang
optimal.(pasal 4)
Setiap orang berkewajiban untuk ikut dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perseorangan,keluarga dan lingkungannya. (pasal 5)
Pemerintah bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan
terjangkau oleh masyarakat (pasal 7).
Pemerintah mengembangkan,membina dan mendorong jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat sebagai cara yang dijadikan landasan setiap
penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang pembiayaannya dilaksanakan
secara pra upaya,berasaskan usaha bersama dan kekeluargaan (pasal 60 ayat 1).
Disebutkan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat atau disingkat Puskesmas adalah uni
pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama dalam sistem tersebut.
4
pertama kali dicetuskan pada pertemuan bandung plan (1951). Selanjutnya konsep
pelayanan yang terintegrasi lebih berkembang dengan pembentukan team work dan
team Approach pada Master Plan Of Strengthening National Health Service in
Indonesia Tahun 1969. Dalam dokumen tersebut disebutkan puskesmas terdiri atas
tiga tipe puskesmas (Tipe A, Tipe B, Tipe C). Kemudian dalam rapat kerja kesehatan
nasional ke III tahun 1970 menetapkan hanya ada satu tipe puskesmas dengan enam
kegiatan pokok. Perkembangan selanjutnya lebih mengarah pada penambahan
kegiatan pokok seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kemampuan pemerintah serta keinginan program ditingkat pusat, sehingga kegiatan
pokok berkembang menjadi 18 kegiatan pokok, bahkan daerah khusus ibukota Jakarta
mengembangkan menjadi 21 kegiatan pokok.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana manajemen pelayanan keperawatan di tingkat Puskesmas?
2. Bagaimana sistem pencatatan dan pelaporan di tingkat Puskesmas (SP2TP) ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui manajemen pelayanan keperawatan di tingkat Puskesmas
2. Mengetahui sistem pencatatan dan pelaporan di tingkat Puskesmas (SP2TP)
D. MANFAAT MAKALAH
1. Untuk menambah wawasan mahasiswa keperawatan dalam kesehatan masyarakat
2. Untuk menambah wawasan pada kelompok dan mahasiswa yang membaca
makalah tentang Manajemen Pelayanan Keperawatan Di Tingkat Puskesmas.
5
BAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN PUSKESMAS
Pengertian manajemen banyak disampaikan oleh para ahli, namun dalam materi ini
hanya akan disampaikan beberapa pendapat ahli manajemen :
6
Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (manajer)
Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni atau keahlian yang
harus dimiliki oleh manajer
MODEL MANAJEMEN
Model ini adalah yang paling sederhana, karena hanya meliputi 3 fungsi saja
yaitu:
7
4. ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum komunikasi).
Model ini sama seperti ARRIF, hanya fungsi monitoring dan evaluasi secara tegas
dipisah, karena aspek yang dikelola meliputi 3 fungsi puskesmas, sehingga fungsi
monitoring dan evaluasi harus di pisah.
Model ini merupakan penyempurnaan dari ARRIME yang setelah diterapkan di lokasi
uji coba selama 2 tahun, ada fungsi manajeman yang harus ditambahkan, yaitu
sosialisasi hasil evaluasi pembangunan kesehatan diwilayah tersebut kepada lintas
sector terkait dan juga masyarakat itu sendiri. Ini terutama berkaitan dengan fungsi
pertama yaitu pusat pembangunan berwawasan kesehatan, dan fungsi kedua yaitu
pemberdayaan masyarakat termasuk pemberdayaan keluarga.
8
Dalam hal ini Puskesmas Hajimena menerapkan Model P1-P2-P3 (
Perencanaan/P1, Penggerakan, Pelaksanaan/P2 ,Pengawasan ,pengendalian ,
Penilaian/P3 )
a. P1 berbentuk Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP )
b. P2 berbentuk Lokmin Puskesmas
c. P3 berbentuk stratifikasi dan selanjutnya berubah menjadi penilaian kinerja
puskesmas.
Perencanaan Puskesmas ( P1 )
Ada 2 macam perencanaan di Puskesmas :
1. RUK (Rencana Usulan Kegiatan )
Puskesmas bersama Badan Penyantun Puskemas (BPP ) merumuskan intervensi dalam
bentuk membuat Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) yang akan menjadi jenis kegiatan
lengkap dengan rincian anggaran.
RUK kemudian diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota untuk dibahas, ini akan
menentukan berapa persen budget yang disetujui , sehingga masih ada rencana kegiatan
yang harus dicarikan anggarannya. Bila paket anggaran hanya membiayai sebagian ,
maka dilakukan perubahan perencanaan. Skala prioritas untuk memilih kegiatan
kesehatan dan menunda kegiatan yang belum dapat di biayai.
10
kerjanya , baik itu kegiatan yang dilaksanakan di dalam gedung maupun diluar gedung.
Komponen input , sumber daya dan lingkungan tidak menjadi variable penilaian dalam
proses perhitungan karena tidak ada pembobotan. Penilaian kinerja diperhitungkan hasil
kegiatan tahun yang lalu yang dicapai oleh Puskesmas bersama jaringannya.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
www.depkes .com.
13