Anda di halaman 1dari 32

Kawasan Pariwisata Terpadu (KPT)

KANOPI KONKEP GEOPARK


KAmpa beach
tumburaNO waterfall
watuntinaPI

DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA


KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
Kebijakan
A Pemerintah
8 ARAHAN PRESIDEN RI
TAHUN 2016 ADALAH TAHUN PERCEPATAN
I. Arahan Presiden pada Sidang Kabinet Awal Tahun, 4 Januari 2016

“Pastikan kemajuan di lapangan pada


10 destinasi wisata nasional.”
II. Arahan di KemenPU dan PeRa, tanggal 6 Januari 2016

III. Arahan di KemenHub, tanggal 18 Januari 2016


MENCIPTAKAN
“10 BALI BARU” Tanjung Kelayang

Danau Toba Tanjung Lesung Kepulauan Seribu

Borobudur Bromo Tengger Semeru Mandalika

Labuan Bajo Wakatobi Morotai


PEMBANGUNAN PARIWISATA DAERAH
BERDASARKAN KONSEP ‘GREAT’
(REGIONAL DEVELOPMENT)

Sebuah pendekatan
pembangunan daerah pariwisata Great
yang mengintegrasikan Batam
komponen; seperti infrastruktur, Great
aksesibilitas, konektivitas, Kalimantan Great Maluku Papua
Great
aktifitas, fasilitas, perhotelan, Sulawesi
dan preferensi pasar (pintu
masuk/pintu distribusi, pola Great
pergerakan wisata, kesiapan dan Sumatera Great
kepastian bisnis&manajemen Great Surabaya
Jakarta
pariwisata) untuk Great Bandung
Great Yogyakarta
mengoptimalkan nilai ekonomi
dan dampak positif untuk Great Bali
masyarakat, bisnis, dan daerah.
Pengembangan Pariwisata
(KSPN Wakatobi & Sekitarnya)

1. Potensi daya tarik wisata (alam, budaya dan


buatan);
2. Kelengkapan fasilitas penunjang daya tarik
wisata(fasilitas lengkap dan tidak lengkap);
3. Komitmen Daerah dalam mengembangkan
Pariwisata (Memiliki SKPD Bidang
Pariwisata, Rencana Induk Pengembangan Potensi PENGEMBANGAN
daya tarik
Pariwisata Daerah (RIPPARDA) dan Nilai wisata
PARIWISATA
Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) sektor pariwisata; dan
4. Termasuk sebagai Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional(KSPN)dan Kawasan
Pengembangan Pariwisata Nasional(KPPN).
Intergrasi & keterkaitan kebijakan sektor kepariwisataan dengan sektor lain

EKONOMI KREATIF
KELAUTAN DAN KESEHATAN PP No.50 Tahun 2011 RIPPARNAS
PERIKANAN Sektor pendukung : Sanitasi /
SeniPertunjukan, Higienitas / Standar
Permen KPP Handicraf, Kuliner,
15/2012 – kelaikan air di
Arsitektur, SeniRupa, hotel / restoran &
PariwisataBahari Musik Rumah Makan

KEHUTANAN KEUANGAN
DIKBUD PERDAGANGAN HUKUM DAN HAM
PP 36/2010 – Permen KPP
SMK Pariwisata, Peningkatan 15/2012 – Keimigrasian
Pariwisata di Jurusan Ekspor Non-
SuakaMargasatwa, PariwisataBahari
Pariwisata pada Migas dan
HutanAlam, PT, Kurikulum Pencitraan
Taman Nasional Pariwisata Indonesia

LINGKUNGAN
HIDUP PERHUBUNGAN NAKERTRANS
PEKERJAAN DALAM NEGERI
UU CagarAlam, UMUM UU Perhubungan UU
PP (TransportasiLaut, PP No.38 Ketenagakerjaan, PP
PengelolaanSam PP RTRW-N, UdaradanDarat) 52/2012
pah, PP Perpres KSN
IzinLingkungan
Kebijakan Pariwisata
Provinsi Sulawesi Tenggara
Point RIPPDA PROV. SULAWESI
TENGGARA

B Profil PARIWISATA
SULTRA
Ekowisata alam

1 3
NO
1
Kawasan
Pegunungan Mekongga
Lokasi
Kolaka Utara - Kolaka
2 TWA Mangolo Kolaka
2 4 3 Pegunungan Linomoiyo Konawe Utara

5 6 4
5
Tahura Nipa-Nipa
TN Rawa Aopa Watumohai
Kendari - Konawe
Konsel
6 TWA Tirta Rimba Moramo Konsel
7 7 Hutan Mangrove Butur Buton Utara
8 CA Kakinauwe & SM Lambusango Lambusango Buton
9 Pegunungan Sabampolulu Tangkeno Bombana
9 8
Wisata Bahari
NO Kawasan Lokasi Dive Spot
1 TWAL Padamarang Kolaka & Kolut 14 Spot
2 TWAL Teluk Lasolo Labengki - Konawe Utara 43 Spot
3 Taman Laut Selat Tiworo - Sagori Selat Tiworo - Muna Identifikasi
4 Taman Laut Buton Utara Ereke - Buton Utara 28 Spot
5 Taman wisata alam laut Basilika Basilika - Buton 30 Spot
6 TNL Wakatobi Wakatobi 82 Spot
Jumlah 197 Spot
2
1
3 4

6
5
Wisata budaya (sejarah, pendidikan)

NO Kawasan Lokasi
1 Situs Prasejarah Wiwirano Konawe Utara
2 Situs Bunker Jepang Kota Kendari
1 3
4
Situs Nasional Gua Prasejarah Muna
Perkampungan adat & budaya Tangkeno
Muna
Bombana
5 Situs Nasional Benteng Kesultanan Buton Buton, Baubau, Butur,
Wakatobi
6 Situs Makam & Pertambangan Kolaka
6 2

3
4 5

5
KAWASAN STRATEGIS
PARIWISATA PROV.
SULTRA
Dasar Pertimbangan,
Pengembangan Pariwisata Kab. Konawe
Kepulauan
Profil KPT Kanopi
KEBIJAKAN DAERAH C Konkep GEOPARK

Berdasarkan Materi Teknis RTRW Provinsi Kabupaten Konawe


Kepulauan Tahun 2015-2035 pada Bab IV Rencana Pola Ruang, point
4.3.7 untuk Kawasan Budidaya Kawasan Peruntukan Pariwisata yang
merupakan produk hukum yang dijadikan acuan utama didalam
pembangunan daerah Kabupaten Konawe Kepulauan, maka hal-hal
yang telah disusun didalam RTRW Kabupaten Konawe Kepulauan
harus segera dilaksanakan demi terwujudnya pembangunan daerah
yang lebih baik. Keberhasilan pembangunan daerah tergantung dari
pelaksanaan perwujudan struktur ruang dan pola ruang.
Profil KPT Kanopi
KEBIJAKAN DAERAH C Konkep GEOPARK

Kawasan wisata terdapat di daratan utama berupa wisata alam dan wisata
budaya. Sementara di pesisir dan laut dan umumnya hanya berupa wisata
alam (penyelaman, permandian dan selancar/ski).
Di Kab. Konawe Kepulauan, kewisataan berkembang disamping budaya juga
ke arah wisata alam (ekowisata) dan preferensi lebih terfokus pada wisata di
kawasan pesisir (panjang garis pantai 120,77 km) baik di daratan utama
maupun di laut dangkal. Kawasan wisata alam yang berkembang di Kab.
Konawe Kepulauan adalah Kawasan Wisata Tamburano di Kecamatan
Wawonii Utara.
Profil KPT Kanopi
KEBIJAKAN DAERAH C Konkep GEOPARK
Wisata Alam:
❑ Air terjun Tamburano, Desa Tamburano, Kecamatan Wawonii Utara
❑ Air terjun Ulu Laa Wawouso, Desa Wawouso, Kecamatan Wawonii Selatan
❑ Hutan Mangrove, Desa Wungkolo
❑ Permandian Air Panas Wungkolo, Desa Wungkolo
❑ Permandian Oheo, Desa Tekonea, Kecamatan Wawonii Timur
❑ Karang Panjang, Kota Langara
❑ Pantai Kampa, Kota Langara
❑ Karang Budar di Nambo Jaya, Kecamataan Wawonii Tenggara
❑ Tanjung Domo-Dompo, Desa Dompo-Dompo Jaya.

Wisata Budaya dan Sejarah:


❑ Makam Kaita Samaga, Desa Lamongupa
❑ Makam Raja I Wawonii, Desa Tekonea, Kecamatan Wawonii Timur.
❑ Makam Raja Lamboi, Desa Tepolawa.
❑ Benteng Wawongkeuwatu, Desa Tamburani.
RIPPDA -
SEBARAN OBYEK
WISATA KAB.
KONAWE
KEPULAUAN
RIPPDA - ZONA
PENGEMBANGAN
PARIWISATA
KAB. KONAWE
KEPULAUAN
RIPPDA -
DESTINASI
PARIWISATA
KAB. KONAWE
KEPULAUAN
geopark ?
GEOPARK sebuah kawasan yang berisi aneka jenis unsur GEOPARK sebagai kawasan lindung warisan bumi
geologi sebagai warisan alam. Di kawasan itu dapat (geologi) Situs geologi penyusun geopark adalah
diimplementasikan dan diaplikasikan aneka strategi bagian dari warisan bumi. Berdasarkan arti, fungsi dan
pengembangan wilayah, yang dalam hal ini promosinya peluang pemanfaatannya, keberadaan situs-situs
harus didukung oleh program pemerintah. Sebagai tersebut perlu dilindungi.
kawasan, geopark harus memiliki batas yang tegas dan
nyata. Luas permukaan geopark-pun harus cukup, dalam
artian dapat mendukung penerapan kegiatan rencana aksi
pengembangannya.

GEOPARK sebagai sarana pengenalan warisan GEOPARK sebagai kawasan pengembangan geowisata.
bumiGeopark mengandung sejumlah situs geologi Objek warisan bumi di dalam geopark berpeluang
(geosite) yang memiliki makna dari sisi ilmu pengetahuan, menciptakan nilai ekonomi, dan pengembangan
kelangkaan, keindahan (estetika), dan pendidikan. ekonomi local melalui penyelenggaraan pariwisata
Kegiatan di dalam geopark-pun tidak terbatas pada aspek berbasis alam (geologi) atau geowisata merupakan
geologi saja, tetapi juga aspek lain seperti arkeologi, sebuah pilihan. Pengelolaan geopark berkelanjutan
ekologi, sejarah dan budaya. mempunyai pengertian menyeimbangkan kegiatan
ekonomi di dalamkawasan (melalui pariwisata)
dengan usaha konservasi.
peluang pengembangan GEOPARK di Indonesia
sebagai aset pariwisata kreatif
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yang saling bertumbukan dan dalam kurun waktu ratusan juta tahun telah terjadi
proses geologi yang dinamis dan kompleks membentuk geodiversity, mulai dari Sabang sampai Merouke sebagai fenomena geologi yang
berpeluang dikembangkan menjadi geoheritage atau wisata alternatif sejalan dengan kaidah wisata geologi yang disebut geowisata atau
lebih jauh lagi dikenal dengan istilah ‘geopark’ yang didukung oleh tiga unsur yaitu, geodiversity, biodiversity, dan cultural diversity.
Geoheritage adalah warisan geologi yang terbentuk secara alami dan memiliki nilai sangat tinggi dan luar biasa karena merepresentasikan
rangkaian rekaman proses geologi yang saling berhubungan, sehigga secara keilmuan merupakan bagian penting dari sejarah dinamika
bumi. Sedangkan pengertian geopark lebih luas lagi karena merupakan konsep pengembangan kawasan dimana beberapa potensi
geoheritage yang terletak berdekatan di wilayah yang telah dibangun, dikelola dengan cara mengintegrasikan prinsip-prinsip konservasi
dan rencana tata ruang eksisting dari pemerintah (Ibrahim komoo, 1993).
Saat ini di dunia terdapat 77 GEOPARK yang tersebar di 25 negara dan masuk dalam GGN (GEOPARK Global Network), di Asia Tenggara
hanya ada satu yaitu GEOPARK Langkawi di Malaysia. Indonesia saat ini sudah mulai mengembangkan geopark, tahap pertama tahun 2009
telah diusulkan tiga geopark yaitu, GEOPARK Rinjani, GEOPARK Batur, dan GEOPARK Pacitan. Dari ketiga usulan tersebut hanya GEOPARK
Batur dan GEOPARK Pacitan yang berhasil diselesaikan dan dikirim ke UNESCO untuk dilakukan penilaian. Untuk tahap kedua sedang
diproses tiga calon geopark lainnya yaitu, GEOPARK Merangin Jambi, GEOPARK Raja Ampat, dan GEOPARK Toba.
Peluang Indonesia untuk mengembangkan geopark sangat besar karena memiliki geodiversity yang melimpah dan tersebar luas di seluruh
pulau sehingga, melalui unsur Cultural diversity masyarakat mendapat kesempatan yang luas untuk ikut mengembangkan pariwisata secara
professional dalam bentuk usaha ekonomi pariwisata kreatif (transportasi, penginapan, restoran, cinderamata, kesenian, guide, porter, dll)
yang secara langsung dapat menunjang pengembangan geopark berkelanjutan.
D PROGRAM PERCEPATAN PENGEMBANGAN
KPT KANOPI KONKEP GEOPARK
Berdasarkan kebijakan
pengembangan pariwisata dari hasil
sinkronisasi 3 rencana diatas, maka
perlu dilakukan langkah-langkah
Umum:
Kawasan Pariwisata Terpadu (KPT) 1. Revisi RIPPDA Kab. Konkep
2. Mengusulkan Penambahan item
KANOPI KONKEP GEOPARK Kawasan Pariwisata di RTRW Kab.
KAmpa beach Konkep
tumburaNO waterfall 3. Koordinasi ke Pemprov (Dinas
watuntinaPI
Pariwisata Prov. Sultra) terkait
Potensi ODTW Konkep di RIPPDA
Prov. Sultra.
D PROGRAM PERCEPATAN PENGEMBANGAN
KPT KANOPI KONKEP GEOPARK
Langkah-Langkah Khusus:
1. Identifikasi/Pemetaan Potensi
Pariwisata di Kawasan KPT KKG
2. Kajian Geodiversity&Geoheritage,
Biodiversity, Culture diversity dan
Kawasan Pariwisata Terpadu (KPT) Pengembangan KPT KKG
(Pengusulan ke Komite Nasional
KANOPI KONKEP GEOPARK Geopark Indonesia)
KAmpa beach 3. Workshop Geopark Nasional
tumburaNO waterfall
watuntinaPI

Anda mungkin juga menyukai