Anda di halaman 1dari 2

Prinsip Kennedy Klas III

Kelas ini ditandai dengan adanya kebutuhan akan revisi dari struktur pendukung gigi
tiruan untuk memungkinkan diperolehnya fungsi gigi tiruan yang adekuat. Kriteria diagnostik
dari klas ini menurut (Loney, 2011) yaitu :
a. Tinggi sisa tulang 11-15 mm yang diukur pada tinggi vertikal rahang bawah terendah
pada radiografik panoramik.
b. Morfologi sisa lingir sedikit berpengaruh dalam menahan pergerakan horizontal dan
vertikal basis gigi tiruan; rahang atas tipe C.
c. Lokasi perlekatan otot cukup berpengaruh terhadap retensi dan stabilitas gigi tiruan;
rahang bawah tipe C.
d. Hubungan rahang klas I, II atau III.
Kondisi-kondisi yang membutuhkan perawatan gigi tiruan:
a. Prosedur modifikasi jaringan keras minor, termasuk di dalamnya alveoplasti.
b. Pemasangan implan sederhana; tidak membutuhkan augmentasi.
c. Pencabutan beberapa gigi yang menghasilkan edentulous penuh untuk pemasangan
gigi tiruan immediate.
d. Keterbatasan ruang antar rahang 18-20 mm.
e. Pertimbangan psikososial tingkat sedang dan/atau manifestasi penyakit sistemik atau
kondisi-kondisi seperti xerostomia dalam tingkatan sedang.
f. Gejala-gejala TMD.
g. Lidah besar (memenuhi ruang interdental) dengan atau tanpa hiperaktivitas.
h. Hiperaktivitas refleks muntah.

Area edentulous bounded anterior dan posterior oleh abutment. Dapat unilateral atau
bilateral. Apabila tidak ada modifikasi space, gigi yang berbatasan dengan edentulous space
harus diberi clasp untuk sisi dentulous dari klas III, modifikasi 1. Pada sisi yang tidak ada
jarak (space), clasp diletakkan sejauh mungkin, dapat di bagian anterior maupun posterior
(Paulose, 2005).
Apabila space modifikasi tidak tersedia pada sisi lawan dari lengkung rahang, semua
empat gigi abutment harus diberi clasp dengan tipe sederhana dari berbagai pilihan clasp
yang tersedia. Apabila satu atau kedua gigi abutment posterior lemah karena kehilangan
tulang, dapat disarankan untuk diletakkan clasp yang retentif pada gigi tersebut, tetapi
ditempatkan pada occlusal rest untuk support vertikal dan clasp yang non-retentif untuk
menahan pergerakan lateral (Paulose, 2005).
Retensi direk didapatkan dengan sedikit efek potensial yang membahayakan
gigi abutment. Posisi dari undercut yang retentif untuk gigi penyangga (Paulose, 2005).
Clasp posisi quadrilateral untuk retainer direk, tipe clasp yang dipilih tidak critical,
bracing arms harus rigid (Paulose, 2005).
Tooth support dari gigi tiruan sebagian lepasan (kennedy klas III) tidak didukung oleh
struktur yang resilient dan ditransmisikan seluruh kekuatan pada prothesa sepanjang long axis
dari gigi abutment. Gigi penyangga sebagian lepasan dapat menjadi stress karena tipe dari
kekuatan yang tidak terlibat, tidak adanya garis fulkrum di sekitar gigi tiruan yang dapat
rotasi (Veeraiyan, 2007).

Loney, Robert W. 2011. Removable Partial Denture Manual. Dalhousie University.


source:http://cute-snoopy-cute.blogspot.com/2009/10/gigitiruansebagianl
epasan.html?showComment=1359972240779#c7220196357548849423
Paulose, G 2005, Review of Removable Partial Dentures, Jaypee Brothers, Medical
Publishers Ltd., New Delhi, pp.10-17.
Veeraiyan DN. 2007. Textbook of Prosthodontics. New Delhi: Ajanta Offset & Packagings
Ltd.pp 395-396.

Anda mungkin juga menyukai