Bab 1
Bab 1
Disusun Oleh :
Melvin Erdinta
NIM. 7111161070
USULAN PENELITIAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
CIMAHI
2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
apa yang diharapkan seperti menginginkan fisik yang sehat. Menurut WHO
sempurna yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari
penyakit ataupun kecacatan. Tetapi disisi lain harapan tersebut menjadi sirna
bagi sebagian individu yang memiliki fisik maupun mental kurang sempurna.
bawaan dan bukan bawaan akan mempunyai sikap yang berbeda-beda dalam
mengalami cacat fisik bukaan bawaan, seperti terjadi akibat kecelakaan atau
bencana alam akan mengalami penyesuaian diri yang lama dan membuat
Tidak hanya pada remaja, orang dewasa yang mengalami kecelakaan yang
mengakibatkan cacat fisik pun tetap tidak dapat menerima diri individu
diri sendiri agar individu yang mengalami disabilitias tetap bertahan dalam
istilah tunadaksa bagi cacat fisik diganti menjadi penyandang disabilitas daksa
rehabilitasi adalah klien. Ada 4 jenis disabilitas yang hanya bisa direhabilitasi
termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Tunanetra adalah orang
permanen. (https://id.wikipedia.org/wiki/Anak_berkebutuhan_khusus)
Total ada 97 klien yang berada di BRSPD yang berasal dari keluarga
namun tidak sembarang klien yang dapat diterima di BRSPD. Klien yang
dapat diterima untuk rehabilitasi harus dapat melakukan activity daily living
yaitu dengan mengurus diri sendiri, juga mampu didik dan mampu dilatih
serta mampu baca tulis. Dari total 97 klien, rata-rata usia klien ada remaja dan
balai rehabilitasi dan setelah lulus dari BRSPD ini klien dituntut untuk bisa
mandiri, berfikir positif dan paham potensi yang dimiliki klien. Tujuan lain
sejak dari lari dan I menyadari bahwa dirinya berbeda sejak SD. I menjelaskan
BRSPD bukanlah dari kemauan diri sendiri tetapi didaftarkan oleh kakaknya,
untuk mengalah. Saat ditanya mengenai masa depan, setelah lulus dari
BRSPD I berkeinginan membuka panti pijat dan setelah ditanya lebih lanjut I
merasa masih bingung kalau harus kerja apa setelah lulus nanti.
temannya, R merasa sedih dan malu saat tidak bisa ikut bermain futsal
R sekarang sudah mengantinya dengan bermain tenis meja yang tidak terlalu
diri sendiri tetapi didaftarkan oleh orang tua nya, sehingga R merasa tidak
masa depan R belum terfikirkan untuk kerja apa, namun setelah R lulus dari
dan penyandang tuna netra. D hanya bisa melihat cahaya bayangan dengan
sangat buram atau tidak jelas. D sudah biasa melakukan aktifitasnya sehari-
menggunakan smart phone walaupun dengan jarak yang sangat dekat dengan
secara digital. Beda dengan yang lain, D mengikuti kegiatan di BRSPD atas
kemauan diri sendiri bukan karena orang lain karena R memiliki cita-cita
setelah lulus dari BRSPD untuk berkerja dalam bidang desain grafis.
bersyukur atas keadaan yang dialaminya dan bersikap ramah walaupun sering
penyandang disabilitas tetap memiliki rasa minder atau tidak percaya diri,
lebih baik.
berpegang teguh pada prinsip dan impian tanpa memperdulikan apa yang
misalnya disaat mereka menentukan masa depannya seperti apa tetapi mereka
harus memikirkan mampukah keadaan mereka saat ini. Klien yang tinggal di
gambaran yang dimiliki individu tentang dirinya dalam konteks masa depan.
Klien di BRSPD harus mempunyai orientasi masa depan karena sesuai dengan
tujuan atau tuntuntan BRSPD setelah lulus bahwa klien dituntut agar memiliki
Harapan lain adalah agar klien mempunyai perubahan dalam hal fungsi
di lingkungan sosialnya, tidak hanya berdiam diri dan tidak melakukan apapun
dapat berkerja secara mandiri tanpa meminta batuan kepada orang lain.
yang berjudul ”Hubungan Antara Orientasi Masa Depan dan Daya Juang
Terhadap Kesiapan Kerja Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Ilmu Sosial
antara orientasi masa depan dan daya juang terhadap kesiapan kerja pada
mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
dengan adversity quotient. Oleh karena itu penting untuk dilakukan penelitian
ataupun kesulitan yang berhubungan dengan keadaan fisik yang dialami untuk
memenuhi tuntutan setelah keluar dari balai rehabilitasi yaitu dapat berkerja di
perusahaan dan mampu bersaing dengan orang lain dengan tidak memandang
disabilitas yang berguna untuk tuntutan setelah keluar dari balai rehabilitasi
lebih baik.
1.3.1 Maksud
1.3.2 Tujuan
penyandang disabilitas.
ilmu psikologi
depan klien.