Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

PERENCANAAN JALAN REL

DISUSUN OLEH :

 Vonia Br Tarigan (160404057)


 Florent Oktaviana Gurning (160404096)
 Daniel Prabowo Tambunan (160404097)
 Michael Harun Tampubolon (160404122)
 Yoga Siregar (160404132)
 Alfonsus Hasugian (160404133)
 Eliezer Nazario L (160404140)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
Kerata api menurut jenisnya :
a) Kereta api kecepatan tinggi
Kereta kecepatan tinggi adalah transportasi massal dengan menggunakan rel dengan kecepatan
di atas 200 km/jam (125 mil/jam).
Biasanya kereta kecepatan tinggi berjalan dengan kecepatan antara 250 km/jam (150 mil/jam)
sampai 300 km/jam (180 mil/jam)
Contoh:
 Shanghai Maglev (China)
inilah kereta api tercepat di dunia dengan kecepatan jelajah maksimum mencapai 430
kilometer per jam. Kereta ini beroperasi di jalur levutasi magnetis di kota Shanghai, artinya
kereta ini tak bergerak dengan menggunakan roda. Kereta canggih ini bergerak dengan
melayang di atas medan magnet yang muncul di antara rel dan kereta api. Dengan tak
adanya gesekan antara tubuh kereta api dan relnya maka Shanghai Maglev bisa
berakselerasi dari 0 km per jam hingga 430 kilometer per jam hanya dalam waktu 4 menit.
Jalur kereta api magnetis Shanghai sepajang 30,5 kilometer adalah satu-satunya jalur
kereta magnetis komersial di seluruh dunia. Kereta canggih yang dibangun Siemens dan
ThyssenKrupp ini mulai beroperasi untuk publik pada 1 Januari 2004. Kereta ini
menghubungkan stasiun Long Yang dan bandara internasional Pudong dengan waktu
hanya 7 menit 20 detik untuk menyelesaikan satu perjalanan
 SNCF TGV Duplex (Perancis)
TGV duplex adalah kereta api tercepat di Perancis dengan kemampuan melaju hingga 319
kilometer per jam. Kereta bertingkat yang beroperasi sejak Desember 2011 ini
menghubungkan seluruh kota besar di Perancis dan dianggap sebagai salah satu kereta api
ternyaman di Eropa. Layanan kereta api ini terbagi atas kelas standar, kelas utama dan
TGV Pro.
 THSR 700T (Taiwan)
Kereta api ini mulai beroperasi pada Januari 2007 ini memiliki kecepatan maksimum hampir
300 kilometer per jam. Dengan kecepatan ini, perjalanan dari kota Taipei dan Kaohsiung
(362 km) cukup ditempuh dalam 90 menit. Kereta api buatan Jepang ini memiliki akselerasi
kecepatan dari 0 menuju 300 kilometer per jam hanya dalam 15 menit.

Kereta kecepatan tinggi di Indonesia


Rencana untuk membangun kereta api berkecepatan tinggi di Indonesia telah diumumkan
oleh Pemerintah pada bulan Juli 2015. Proyek kereta kecepatan tinggi perdana di Indonesia dan
mungkin juga perdana di Asia Tenggara ini direncanakan akan menghubungkan ibu kota
negara Jakarta dengan kota Bandung di provinsi Jawa Barat, dengan jarak membentang sejauh
150 kilometer.lalu Pada tanggal 21 Januari 2016, Presiden Joko Widodo meresmikan proyek
pembangunan kereta api cepat Jakarta Bandung sekaligus melakukan groundbreaking peletakan
batu pertama pada proyek tersebut. Jalur kereta kecepatan tinggi Jakarta-Bandung direncanakan
akan mulai beroperasi dan mulai melayani publik pada tahun 2019.
b) Kereta api monorel

Kereta api Monorel atau Rel Kecil adalah sebuah metro atau rel dengan jalur yang terdiri dari rel tunggal,
berlainan dengan rel tradisional yang memiliki dua rel paralel dan dengan sendirinya, kereta lebih lebar
daripada relnya. Biasanya rel terbuat dari beton dan roda keretanya terbuat dari karet, sehingga tidak
sebising kereta konvensional. Monorel dapat diklasifikasikan sebagai LRT atau MRT tergantung
pada ukuran kapasitas.

TIPE MONOREL
Sampai saat ini terdapat dua jenis monorel, yaitu:
1)Tipe straddle-beam dimana kereta berjalan di atas rel.
2)Tipe suspended dimana kereta bergantung dan melaju di bawah rel

Contoh

 Tama Toshi Monorail Tachikawa Tokyo Japan


 Monorel Kebun Binatang Uenomembawa penumpang di dalam kebun binatang di
Tokyo

c) Kereta api motor induksi linier


Kereta Api Motor induksi linear Adalah motor linear yang bekerja dengan prinsip yang sama
dengan motor induksi yang lain, namun didesain untuk menghasilkan gerakan pada satu garis
lurus. Penggunaannya mencakup magnetic levitation, propulsi linear, dan aktuator linear. Motor
induksi linear juga telah digunakan untuk memompa logam cair. Motor induksi linier
mempunyai prinsip kerja yang sama dengan motor induksi bertipe squirel cage. Motor induksi
ini dapat menjadi motor induksi linier hanya dengan meluruskan koilnya menjadi bidang datar
(flat).
Dalam desain motor listrik ini, gaya dihasilkan dari medan magnet yang bergerak secara linear,
yang bekerja pada konduktor dalam medan magnet. Semua jenis konduktor, bisa berupa loop,
koil, atau selembar logam, ditempatkan di medan magnet akan memiliki arus eddy yang
terinduksi sehingga menghasilkan medan magnetik yang berlawanan berdasarkan hukum Lenz.
Dua medan magnetik yang berlawanan akan saling menolak. Jika hal ini terus dilakukan secara
linear, maka akan menghasilkan gerakan linear.

Sejarah Kereta Api Motor induksi linear

` Motor linear pertama kali dikerjakan oleh Charles Wheatstone di King's College,
London, namun model yang dibuat Wheatstone tidak efisien. Motor induksi linear yang layak
untuk digunakan dibuat oleh Alfred Zehden di Frankfurt untuk menggerakkan kereta atau
mengangkat benda. Insinyur Jerman Hermann Kemper membangun model yang mampu bekerja
pada tahun 1935.
Di akhir tahun 1940an, Eric Laithwaite dari Imperial College, London, mengembangkan
prototipe berupa medan magnetik dari bidang sisi tunggal yang mampu menciptakan gaya
penolak yang mendorong konduktor menjauhi stator, mengangkatnya dan membayanya
sepanjang jalur searah dengan gerakan medan magnet. Laithwaite menyebutnya sungai
magnetik. Versi dari motor induksi linear ini menggunakan prinsip yang disebut dengan
transverse flux di mana dua kutub magnetik yang berlawanan ditempatkan bersisian

Umumnya, motor linier dibuat dengan prinsip hukum Lorentz, yakni arus listrik yang
mengalir pada medan magnet akan terkena gaya Lorentz yang arahnya tegak lurus, seperti pada
gambar berikut

Pada gambar dibawah ini menunjukkan ilustrasi cara kerja sederhana dari motor linier. N
dan S adalah kutub magnet sedangkan kotak tengah adalah koil/lilitan, terdapat dua lilitan atas
dan bawah. Gambar ini adalah penampang melintang, sehingga tanda silang pada lingkaran kecil
di lilitan menunjukkan lilitan arah keluar, sedangkan tanda titik adalah lilitan arah masuk. Kedua
lilitan ini dialiri arus listrik dengan beda fasa 90°. Sehingga jika lilitan bawah kita buat fasa nya
mendahului maka motor akan bergerak kebawah dan jika lilitan atas yang fasa nya mendahului
maka motor akan bergerak ke atas. Kedua lilitan ini disebut sebagai active part karena yang
dikendalikan, sedangkan medan magnet yang ada di kanan kirinya disebut reactive part.
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan motor linier dibanding motor biasa pada aplikasi
kereta api:

Kelebihan:

 Perawatan lebih mudah dan murah


 Tidak ada bearing, gear dan coupling
 Pengereman sepenuhnya elektrik
 Luas terowongan dapat dibuat lebih kecil

Kekurangan:

 Untuk factor keamanan air gap minimal 10 mm


 Efisiensi rendah

Contoh aplikasi motor linier pada kereta api:

1. Kelana Jaya line di Kuala Lumpur

2. Airport express di Beijing


3. Green Line di Yokohama

d) Kereta api gerak udara

KERETA GERAK UDARA, kereta atmosferis, atau aeromovel adalah kendaraan


bertenaga tekanan udara. Kereta ini yang memanfaatkan perbedaan tekanan udara sebagai
sumber tenaga pendorong.
Berbagai variasi prinsip fisika dari kereta gerak udara diusulkan pada awal abad ke-19, dan
beberapa bentuk telah diterapkan, akan tetapi hampir semuanya menghadapi masalah dan
kemudian tidak diteruskan. Di Indonesia Aeromovel sudah diterapkan sejak 1989 di Taman
Mini Indonesia Indah, yaitu kereta SHS 23 Aero Movel Indonesia.

Kereta Aeromovel di Taman Mini Indonesia Indah(Jakarta), mulai beroperasi pada 1989.
Bentang gelagar penopang di bawah kereta membentuk terowongan udara, gerbong kereta
terhubung dengan sirip pendorong yang kemudian didorong angin.
PRINSIP KERJA:

Prinsip kerjanya hampir sama dengan kapal layar, perbedaannya yang menjadi layar
adalah sirip di bawah kereta yang didorong oleh terowongan angin di bawahnya. Artinya
rel merangkap sebagai terowongan udara. Tekanan udara dihasilkan oleh turbin udara
(semacam kipas angin) yang dipasang statis pada beberapa titik di rel, misalnya di
stasiun. Dengan cara ini sumber daya statik dapat memberikan tenaga bergerak atas
kendaraan tanpa harus mengangkut mesin penggerak di atas kereta, dengan demikian
kendaraan atau gerbong kereta menjadi lebih ringan dan tidak bising.
Tekanan udara, atau vakum parsial (misalnya tekanan negatif relatif) dapat diterapkan
pada kendaraan dengan pipa yang terus bersambungan, sementara pada kendaraan
dipasang piston (semacam katup atau sirip) yang dipasang di dalam pipa. Semacam slot
katup elastis yang dapat menutup kembali diperlukan agar angin tidak bocor keluar
sekaligus memungkinkan kendaraan terhubung dengan piston. Katup elastis ini biasanya
terbuat dari bahan karet. Alternatif lain adalah seluruh kendaraan dapat menjadi piston di
dalam pipa berukuran besar.

e) Kereta api levitasi magnetic


Kereta maglev (singkatan dari magnetically levitated trains, dalam bahasa Indonesia disebut
kereta api levitasi magnetik. Kereta ini memanfaatkan gaya magnetik, jadi kereta ini tidak
menyentuh rel alias mengambang sehingga gaya gesek dapat dikurangi.

Kereta maglev juga memanfaatkan magnet sebagai pendorong. Dengan kecilnya gaya gesek dan
besarnya gaya dorong, kereta ini mampu melaju dengan kecepatan sampai 600 km/jam, jauh
lebih cepat dari kereta biasa. Beberapa negara yang telah mengembangkan kereta api jenis ini
adalah Tiongkok, Jepang, Perancis, Amerika, dan Jerman.

Jepang dan Jerman merupakan dua negara yang aktif dalam pengembangan teknologi maglev
menghasilkan banyak pendekatan dan desain. Dalam suatu desain, kereta dapat diangkat oleh
gaya tolak magnet dan dapat melaju dengan motor linear.

Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10mm di atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan
dilakukan melalui interaksi antara rel magnetik dengan mesin induksi yang juga menghasilkan
medan magnetik di dalam kereta. Hampir 98% bahan penyusun relnya terbuat dari magnet
superkonduktor. Sehingga kereta sebesar ini bisa tetap lengket dengan relnya walau pada
kecepatan 600km/jam.
Gaya dorong kereta ini dihasilkan oleh interaksi antara motor induksi raksasa di dalam kereta
dengan rel magnetisnya, yang otomatis menghasilkan gaya dorong yang luar biasa kuatnya. Bila
diasumsikan berat 1 buah kereta Maglev 3 gerbong adalah 300 ton, maka hal ini setara dengan
seorang manusia yang mendorong 1 buah truk kontainer dengan kecepatan 50 km/jam. Suara
yang ditimbulkan, dikarenakan bentuk dan kecepatan kereta yang sangat tinggi, suara yang
ditimbulkannya pun dapat menyamai pesawat jet. Atau sekitar 78% lebih bising daripada kereta
api biasa.

Cara kerja kereta maglev


Ada dua cara kerja kereta maglev yang biasa membuat mengambang :
 EMS (electromagnetic supension)

Menggunakan tenaga magnet listrik biasa dari rel, agar kereta dapat terangkat 10
milimeter. Namun, cara ini tidak stabil. Akibatnya, jarak mengambang harus selalu
dikontrol. Ketika daya magnet berkurang, kereta bisa turun dan menabrak rel. Cara ini
pertama kali dikembangkan di jerman.
 EDS (electrondynamic supension)

Menggunakan tenaga magnet superkonduktor. Tenaga ini mampu mengangkat kereta


sejauh 100 hingga 150 milimeter. Cara ini jauh lebih stabil ketimbang cara yang pertama.
Daya angkat yang dihasilkan tidak hanya melalui guideway saja, tetapi juga dari kereta
itu sendiri. Magnet superkonduktor ini harus selalu didinginkan dengan alat pendingin
pada kereta maglev agar tidak mudah rusak.

Dalam keadaan berhenti, kereta maglev tidak mengambang di atas rel. Saat akan
berangkat, magnet superkonduktor dinyalakan dan kereta mulai mengambang di atas rel
sejauh 100 milimeter. kemudian, magnet superkonduktor itu mengatur posisi kereta
maglev agar tepat di tengah jalur guideway supaya saat nantinya berjalan, kereta maglev
tidak menyerempet lintasan. Setelah menemukan posisi yang tepat, komputer akan
mengunci posisi tersebut dan menstabilkan magnet superkonduktor agar posisi kereta
tidak berubah. setelah semua siap, maka magnet superkonduktor pada kereta dan magnet
pada bagian dinding rel akan menciptakan daya saling menarik dan mendorong secara
berulang-ulang sehingga nantinya daya tersebut akan menggerakkan kereta maglev untuk
memulai perjalanannya, teknologi kereta maglev terus dikembangkan. Sebab, sangat
banyak manfaatnya. Selain dapat melaju dengan cepat, kereta maglev sangat mudah
direm, sehingga tingkat keamanan lebih baik daripada kereta biasa.

Anda mungkin juga menyukai