BAB I
PENDAHULUAN
budaya yang berlangsung seumur hidup yang dimulai dari lingkungan keluarga.
Hadirnya seorang anak merupakan harapan bagi setiap pasangan keluarga, ini
disebabkan kehadiran anak di dalam sebuah keluarga akan menjadi penghibur dan
kesunyian terhadap orang tuanya, anak juga merupakan salah satu faktor
menjadi bahagia. Hal ini diperkuat oleh firman Allah SWT dalam Surat Al-
Furqan: 74
Setiap anak pertama kali dalam kehidupannya memperoleh pendidikan mulai dari
lingkungan keluarganya. Pendidikan yang diterima di dalam keluarga merupakan
dasar dari pendidikan, kemudian berlanjut ke lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Zakiah Daradjat bahwa keluarga
adalah tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak,
apabila lingkungan keluarganya baik dan menyenangkan maka anak akan tumbuh
dengan baik pula, jika sebaliknya, tentu akan menimbulkan masalah terhadap
pertumbuhan anak tersebut.2
1 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Jakarta:CV. Kathada, 2005. Hlm.
511)
2 Zakiah Dardjat, Pendidikan Islam dalam keluarga dan sekolah, (Bandung: Remaja
Rosda Karya 1998), hlm. 47
X
sebagai amanah dari Allah SWT, hal ini tidak boleh di abaikan begitu saja,
amanat Allah SWT yang harus di emban dengan baik oleh setiap orang tuanya.
mengarahkan dan mendidik menuju pemahaman ajaran agama Islam. Sebab baik
atau tidaknya anak setelah dewasa banyak ditentukan oleh keberhasilan orang tua
Perubahan lingkungan yang serba cepat dewasa ini sebagai dampak dari
persepsi masyarakat terhadap nilai-nilai sosial, budaya, politik, ekonomi, dan tata
menjadi ancaman yang serius terhadap kualitas keimanan dan ketakwaan dan
akhlak siswa. Karena pembinaan kualitas imtak di masa yang akan datang perlu
mendapatkan penekanan yang lebih kuat dari upaya-upaya yang telah dilakukan
perempuan, kekerasan senior pada junior, dekadensi moral yang sudah terlihat
korban dari tindakan-tindakan tersebut, membuat orang tua dan masyarakat was-
was.
3 Ali Hamdi Muda’im, Ramalan-ramalan rasulullah SAW tentang akhir zaman, (Jakarta:
CV. Bintang pelajar, 1987), hlm.39
X
kehidupan politik dan ekonomi yang tidak berlandaskan moral agama telah
kalangan warga masyarakat. Dampak lebih jauhnya dari gaya hidup tersebut
remaja. Orang tua remaja tidak ingin anaknya nakal, sekurang-kurangya karena
empat hal.4 Pertama, remaja nakal itu kesehatan dan fisiknya (kemungkinan juga
ataupun over dosis obat-obatan dan rokok. Kedua, remaja nakal prestasi akademik
dan akhlaknya menurun. Ketiga, remaja nakal bila kebut-kebutan juga merugikan
orang tuanya dan orang lain, mulai dari mengganti motor orang lain hingga biaya
rumah sakit, lebih parah lagi bila ditangkap polisi, maka orang tua yang akan
menanggung seluruh biayanya. Keempat, orang tua malu bila mempunyai anak
kurang berhasil, maka kesalahan akan ditujukan kepada guru Aqidah Akhlak dan
guru agama lainnya, namun kini persepsi itu sedikit bergeser, tidak lagi melulu
guru yang disalahkan, akan tetapi orang tua dan lingkungan juga menjadi faktor
Kali ini peneliti dihadapkan pada masalah realitas yang terjadi di MTs N
Model The Hok Jambi. Disaat peneliti sedang berada di lokasi penelitian, secara
terjadi perang mulut yang dilakoni oleh wali siswa dengan beberapa guru MTs N
Model The Hok Jambi di ruang terbuka hal ini dikarenakan siswa bersangkutan
telah menuduh salah satu teman sejawatnya telah menyembunyikan sepatu pada
suatu waktu, setelah dia mengadukan kepada wali kelas, dia juga mengadukan
kepada orang tuanya. Overaction yang terjadi, sang wali siswa beraksi terlalu jauh
dengan menemui teman-teman anaknya di kelas pada jam sekolah dan memarahi
seluruh teman kelasnya. Setelah diusut ternyata hal tuduhan tersebut tidak
beralasan karena ternyata sepatu siswa yang hilang itu tidak hilang atau dicuri
temannya akan tetapi hanya lupa meletakkannya saja. Fenomena lainnya, kasus
tentang minuman keras, yang secara kebetulan terjadi di sekitar lingkungan MTs
N Model The Hok Jambi, Pada suatu waktu dilaksanakan Sidak (Inspeksi
Mendadak) oleh pihak sekolah di tempat kosan siswa, hasilnya adalah ada
beberapa siswa yang salah satunya merupakan Siswa Kelas VIII di MTs N Model
The Hok Jambi. Fenomena lainnya masih adanya siswa yang belum lancar
X
membaca Al-Quran dan Tajwid Quran, melawan orang tuanya, kabur dari rumah
difokuskan kepada guru dan orang tua) dalam mendidik akhlak siswa ditinjau
Model tersebut, sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berbasis Islam dan
Jambi).
B. Rumusan Masalah
rumusan masalah yang menjadi pokok pembahasan, dan Mengingat luasnya ruang
1) Apa bentuk kerjasama orang tua dan guru dalam mendidik akhlak siswa di
2) Apa tujuan kerjasama orang tua dan guru dalam mendidik akhlak siswa
MTs N Model ?
3) Apa saja yang telah diupayakan orang tua dan guru dalam mendidik
4) Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh pihak MTs
5) Apa keberhasilan kerjasama guru dan orang tua dalam mendidik akhlak
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui bentuk kerjasama orang tua dan guru dalam mendidik
2) Untuk melihat dan menjelaskan tujuan kerjasama orang tua dan guru
3) Untuk menganalisis yang telah diupayakan orang tua dan guru dalam
D. Kegunaan Penelitian
1) Secara Akademis
X
Jambi tentang kesadaran orang tua akan pendidikan awal didalam Rumah
tangga.
akhlak.
2) Secara Terapan
a) Sebagai salah satu bahan referensi para orang tua, dan guru untuk
E. Kerangka Pemikiran
a) Pengertian Judul
Judul tesis ini adalah KERJASAMA ORANG TUA DAN GURU DALAM
menghindari kesalah pahaman terhadap kata-kata yang dipakai dalam tesis ini,
dilakukan orang tua dan guru secara beriringan tanpa ada ketidak tertiban
(konsisten).
X
Mahdhah, dan yang peneliti maksud di dalam tesis ini lebih kepada ibadah
manusia melalui pergaulan dan lingkungan tentu karena Allah, ibadah ini
yaitu:
Selama Allah dan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini
karenanya dalam ibadah bentuk ini tidak dikenal istilah “bid’ah” , atau
jika ada yang menyebut nya, segala hal yang tidak dikerjakan rasul
dilakukan.
2) Kerjasama
(controlling).5
1) Perencanaan (Planning)
Adalah sebuah proses awal pada setiap tindak tanduk yang akan dilakukan
oleh setiap individu manusia dewasa, karena jika tanpa perencanaan untuk
memulai suatu kegiatan, niscaya hasil dari kegiatan tersebut akan terasa
Islam lebih dikenal dengan istilah niat, kesalahan niat atau perencanaan akan
akhlak Islam yang menjadi harapan orang tua dan guru, akan sirna dan
arahan kepada setiap orang yang beriman untuk mendesain sebuah rencana
mulia yang di miliki siswa tersebut harus dilakukan bukan hanya mencapai
tujuan dunia semata, tapi harus jauh dari itu melampaui batas-batas target
Mahdi bin Ibrahim7 mengemukakan bahwa ada lima poin penting untuk
7 Mahdi bin Ibrahim, Amanah dalam manajemen, Pustaka Al Kautsar, Jakarta, 2008., h.
63
X
2) Pengorganisasian (Organising)
secara transparan, dan jelas. Dalam lembaga pendidikan Islam, baik yang
dengan lancar dan sesuai dengan tujuan, jika konsisten dengan prinsip-prinsip
yang mendesain perjalanan pemikiran orang tua dan guru yaitu Kebebasan,
9 Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Prkatik, Gema Insani,
Jakarta, 2003., 101
secara konsisten dalam proses kerjasama pendidikan orang tua dan guru
dalam mendidik akhlak mulia, maka akan sangat membantu bagi masa depan
peserta didik dalam pengejawantahannya apabila orang tua dan guru saling
sinerjis.
berat untuk ditangani oleh satu orang saja. Dengan demikian diperlukan
tenaga bantuan dan terbentuklah suatu propaganda antaraorang tua dan guru
3) Pengarahan (Actuating)
yang diberi arahan, isi pengarahan, dan metode pengarahan. Pengarah adalah
diberi arahan.
X
dan kebijakan. Isi pengarahan baik yang berupa perintah, larangan, maupun
diluar kemampuan sipenerima arahan, sebab jika hal itu terjadi maka jangan
berharap isi pengarahan itu dapat dilaksanakan dengan baik oleh sipenerima
pengarahan.
Didalam Alqur’an surat Ali Imran : 134 menjelaskan cara bersikap terhadap
kebajikan.11
4) Pengawasan (Controlling)
yang tidak lurus, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang hak.”12
hanya orang tua dan guru, tetapi juga Allah Swt, menggunakan metode yang
dapat dipahami bahwa orang tua dan guru sebagai perenca yang akan
bertanggung jawab kepada peserta didik dan Allah sebagai pengawas yang
Islam maka dapat di garis bawahi bahwa apabila upaya-upaya tersebut berjalan
implikasi dari akhlak mulia akan termanifestasikan di dalam pola fikir dan pola
F. Kajian Pustaka
Secara Teknis kajian pustaka menurut Yaya Suryana dan Tedi Priatna
ada dalam kepustakaan (sumber bacaan atau hasil penelitian) yang berhubungan
khusus membahas tentang kerjasama orang tua dan guru dalam mendidik akhlak
mulia pada siswa walaupun ada kaitannya dengan penelitian terdahulu, antara lain
islam (penelitian pada fakultas sains dan teknologi UIN Bandung), Bandung
Link and Match pada sekolah Aliyah Negeri Bengkulu. Buku ini menitik
beratkan pada Link and Match dan tidak pada sisi mendidik akhlak mulia pada
siswa madrasah.
sama berkenaan dengan tesis yang akan penulis teliti yaitu membahas tentang
kerjasama (manajemen) orang tua dan guru dalam mendidik akhlak mulia pada
siswa madrasah.
BAB II
X
A. Kerjasama
teruji, bertepatan dengan itu merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi
15 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, (Jakarta : Balai Pustaka, 1996), hlm. 488
sekolah dan upaya mencerdaskan bangsa. Definisi ini memiliki makna ganda
melengkapi.
sekolah. Dengan demikian tidak ada lagi barrier atau penghalang dalam
Oleh karena masyarakat terdiri atas berbagai profesi, berbagai nilai dan
berkembang berbagai kepentingan dan kebutuhan serta minat akan corak dan
jenis pendidikan yang diharapkannya. Oleh sebab itu kepala sekolah sebagai
1. Sekolah
dan pengelolaannya.
dari dan untuk masyarakat oleh karena itu segala bentuk tujuan sekolah
Orang tua tidak dapat terlepas sama sekali dari hubungannya dengan
intens dan ini merupakan tugas kepala sekolah serta didukung penuh oleh
semua pihak.
dan orang tua, agar dapat melihat kebutuhan akan sebuah pengertian
prinsip demokrasi.
3. Komite Sekolah
pendidikan.17
Dengan kata lain, bahwa masyarakat tidak lagi hanya sebagai pengguna
adalah;
Pendidikan Nasional.
Pemerintahan Daerah
Daerah.
Otonom.
baik yang bersifat akademis (nilai tes harian, semester, dan ujian
bermutu.
kepada sekolah.
Siswa adalah unsur sekolah yang sangat penting dan juga guru,
tanpa ada siswa maka sekolah tidak aka nada. Dia berasal dari
antara guru dengan orang tua agar pendidikan dapat berjalan dengan
anak.
2. Buletin Bulanan
dan orang tua siswa yang dapat diterbitkan satu bulan sekali.
4. Pameran Sekolah
atau pun karya sastra, baik dari karya siswa, guru, hasil pertanian,
5. Kunjungan ke sekolah
sekolah tersebut.
antara lain :
uraian tentang akhlak yang baik (al-akhlaq al-karimah) yaitu berbuat adil,
jujur, sabar, pemaaf, dermawan dan amanah, dan akhlak yang buruk (al-
kesatria), dan iffah (menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat).20
Ketiga macam asal akhlak ini muncul dari sikap adil, yaitu sikap
yang terdapat dalam diri manusia, yaitu “aql (pemikiran) yang berpusat di
adil akan menimbulkan iffah yaitu dapat memelihara diri dari perbuatan
maksiat. Dengan demikian inti akhlak pada akhirnya bermuara pada sikap
Pemahaman pada sikap adil ini akan membawa kepada timbulnya teori
disebabkan oleh penggunaan dari ketiga potensi rohaniah yang tidak adil.
Akal yang digunakan secara berlebihan akan berdampak pada sikap licik
atau penipu; dan akal yang digunakan terlalu lemah akan menimbulkan
sikap dungu atau idiot. Dengan demikian apa yang terjadi diatas
21 Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,
1983), cet.III, hlm. 17.
X
tidak lagi memikirkan baik dan buruk atas segala tindakan. Sebaliknya jika
menimbulkan sikap melacur, dan jika nafsu tersebut jika digunakan secara
lemah akan menimbulkan sikap tercela, yaitu tidak ada semangat hidup. 22
menimbulkan sikap iffah, yaitu orang yang dapat menahan syahwat dan
sampai 5).
dan mampu memelihara diri. Dan dari tiga sikap inilah menimbulkan
akhlak mulia.
Tuhan yang ada kesan saling berlawanan, yaitu sifat Tuhan yang
pada kekerasan Tuhan. Kedua sifat yang saling bertolak belakang tersebut
yang lainnya berada di bawah koordinasi sifat adil. Sifat jabbar dan
kohhar akan tetap menjadi positif apabila digunakan secara seimbang dan
Apabila seorang guru atau orang tua menerapkan sifat kohhar dan
jabbar pada anak didiknya, dengan konsekuensi bahwa hal itu dilakukan
dengan cukup perhitungan dan dalam rasa kasih sayang. Maka begitu pula
yang berbuat adil adalah manusia yang meniru sifat Tuhan dan selalu
kepada-Nya.24
24 Al-Qadli Abd al-Jabbar, al-Mughni fi Abwab al-Tauhid wa al-‘Adl, Juz VI, hlm 49
X
masih ada kritikan dari para peneliti dibidang akhlak dalm hubungan ini
Aristoteles dan diikuti Ibn Miskawaih dan para filosof akhlak lainnya tidak
tidak selalu berada paa titik tengah. Keutamaan sebenarnya berada titik
yang jauhnya tidak sama dari dua sisi keburukan. Para pengkritik
boros dibandingkan dengan sikap kikir. Demikian pula sifat berani lebih
Demikian seterusnya.
tengah-tengah antara dua keburukan, seperti jujur dan adil. Jujur tidak
memiliki pertengahan, karena tidak ada posisi pada sifat jujur dan adil.
Tidak ada setengah jujur dan setengah adil. Demikian juga sifat benar,
tidak ada setengah benar dan setengah salah. Lawan dari sifat benar
Jadi terlepas dari kritik tersebut yang jelas bahwa teori pertengahan
tidak dapat menjelaskan seluruh contoh perbuatan akhlak yang baik atau
yang buruk. Teori pertengahan hanya terbatas pada akhlak yang dasarnya
sempurna pada agama islam dengan titik pangkalnya pada Tuhan dan akal
terhadap segala makhluk-Nya. Segala apa yang ada di dunia ini semua
lebih lanjut dapat dilihat dari kandungan al-Quran yang banyak sekali
26 Ibid,.
X
beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
shalawat dan salam kepada nabi, berbuat baik kepada ibu-bapak, berbuat
dan berkata sopan, menghargai pendapat orang lain, bersikap zuhud, sabar,
dan sebagainya.
28 Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat
pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.
X
kelangsungan hidup anak. Menurut Hery Noor Aly orang tua adalah ibu
dan ayah dan masing-masing memiliki tanggung jawab yang sama dalam
mengatakan bahwa orang tua menempati tempat pertama dan orang tualah
jawab dalam satu keluarga, dalam hal ini khususnya peran terhadap
hidup di dunia.
terjalin antara kedua orang tua dan anak-anaknya. Ini merupakan basis
oleh Allah Swt. kepada orang tuanya. Oleh karena itu harus menjaga,
kepada Allah.
Oleh karena itu Allah menyebutkan dalam surat At-Tahrim ayat 6 sebagai
berikut :
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
mendidik diri sendiri akan dapat melakukan pendidikan kepada orang lain.
Oleh karena itu meyelamatkan orang lain harus lebih dulu menyelamatkan
dirinya dari api neraka. Tidak ada seseorang yang tenggelam yang mampu
33 Qur’an, At-tahriim. 6
Bahkan para Rasul dan Nabi Allah pun mejalani keluarga. Hal itu
hikmah dan misi ilahiyah secara abadi. Seperti termaktub dalam surat al
dan teruslah Dia merasa ringan (Beberapa waktu). kemudian tatkala Dia
kebersihan, permainan yang sehat dan makanan yang bergizi serta halal.
menciptakan manusia damai, anak shalih yang suka mendoakan orang tua
yang adil dan beradab serta mampu menjaga kualitas dan moralitas
lingkungan hidup.36
2) Perlindungan moral
masyarakat, dan
Ini berpengaruh terhadap peran-peran yang lain. Yang jelas bahwa jika
peran dari salah satu anggota keluarga dalam hal ini ayah dan ibu berubah,
yaitu:
tanda kebesaran-Nya.
anak38
a) Budaya Islami
b) Budaya belajar
d) Gairah cerita
3) Pendekatan metode
1) Pendidikan ibadah
Keempat aspek inilah yang menjadi tiang utama dalam pendidikan Islam.
(pendidikan anak dalam Islam) beliau merinci pendidikan anak sebagai berikut:
39 Ibid.
X
mungkin
penakut, rendah diri, malu-malu dan dengki serta bersikap adil terhadap
anak
(sopan santun) terhadap orang lain, orang tua, tetangga, guru, dan teman
meminta izin ketika memasuki kamar orang tua, dan menghindarkan dari
Secara istilah yang dipakai dalam pendidikan Islam, kelima istilah ini
didik agar mampu berkreasi serta mampu mengatur dan memelihara hasil
atau sentral identifikasi diri atau menjadi pusat panutan, teladan dan
Pendidik yang pertama dan utama adalah orang tua sendiri yang
Karena itu tuntutan orang tua semakin banyak, anaknya diserahkan pada
berarti orang tua lepas tanggung jawabnya sebagai pendidik yang pertama
dan utama, tetapi orang tua masih mempunyai tanggung jawab dalam
pendidik disebut sebagai orang besar yang aktivitasnya lebih baik daripada
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
43 Ibid, hlm.75
pada khususnya dan pendidikan pada umumnya, ada tiga yang sudah
Aliran ini sangat yakin terhadap potensi jiwa yang ada dalam diri
manusia, dan hal ini kelihatan sangat erat kaitannya dengan pendapat
aliran intuisisme dalam hal penentuan baik dan buruk sebagaimana telah
diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak itu
bernilai baik, maka baiklah anak itu. Demikian jika sebaliknya. Aliran ini
dari luar yakni pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus, atau
arah yang baik yang ada di dalam diri manusia dibina secara intensif
Aliran konvergensi ini cocok dan sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak
46 H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1991), cet.I, hlm 113
dan pendidikan. Hal ini sesuai pula dengan yang dilakukan Luqmanul
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
kembalimu.49
karena keimananlah yang menjadi salah satu dasar pokok yang kokoh bagi
Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah (rasa ketuhanan dan
48 Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
tuanyalah yang akan membentuk anak itu menjadi Yahudi, Nasrani atau
Majusi.50
dalam pendidikan adalah kedua orang tua. Itulah sebabnya orang tua,
dijumpai anjuran agar orang tua membina anaknya. Misalnya hadis berikut
yang artinya :
Selain itu ajaran Islam juga sudah memberi petunjuk yang lengkap
kepada kedua orang tua dalam pembinaan anak ini. Petunjuk tersebut
misalnya dimulai dengan cara mencari calon atau pasangan hidup yang
anaknya, mengazani pada kuping kanan dan iqomat di sebelah kiri, pada
isyarat perlunya makanan yang bersih dan halal, mencukur rambut dan
pada saat anak mulai masuk usia tujuh tahun, mengajarkan cara bekerja di
dalam rumah tangga, dan mengawinkannya pada saat dewasa.52 Hal ini
SWT, yaitu dengan menjadikan anak merasa bahwa Allah SWT selamanya
kursus dan kegiatan lainnya yang dilakukan baik oleh pemerintah ataupun
masyarakat.
anak ada dua macam, yaitu faktor yang ada dari dalam seperti potensi
fisik, intelektual dan hati (rohaniah) yang dibawa si anak dari sejak lahir,
52 Petunjuk tentang pendidikan pada anak tersebut dapat dipahami dari berbagai hadis
Rasulullah SAW., dan telah dibukukan oleh Ibn Qayyim al-Jauziyah dalam judul
Tarbiyah al-Aulad, dan juga Abdullah Nasyih Ulwan dalam judul Tarbiyah al-Ulad fi al-
Islam, (Semarang: Asy-Syifa’, 1981), cet.I, hlm. 143; H.M.Arifin, Filsafat Pendidikan
Islam, (Jakarta; Bumi Aksara, 1994), cet.IV, hlm. 60.
dan faktor dari luar yang dalam hal ini adalah orang tua yang ada di
manusia.
control semua pihak pada materi, ruang dan waktu, menimbulkan evolusi
ekonomi, gaya hidup, pola piker dan sistem rujukan. Dalam kaitan ini
saat ini sedang dijajakan sebagai suatu rahmat yang berkah bagi manusia.
memiliki modal saja, sedangkan bagi yang tidak memiliki modal semakin
menghadapi masalah yang serius. Lapangan kerja yang selama ini banyak
menyerap tenaga kerja, sudah mulai ditangani oleh teknologi yang hemat
tanpa harus takut hamil atau berdosa. Demikian juga kemajuan di bidang
54 Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, (Bandung; Bina Cipta,
1979), cet.II, hlm. 178.
X
hektar padi dalam sehari. Atau mencampurkan 500 gram LSD 25 dalam
gila.55
Laptop, dan mudahnya akses internet. Membuka peluang bagi setiap orang
benar siap menerimanya?, dan kapan datangnya saat manusia itu siap
Saat ini para ilmuan sosial telah mencapai suatu teknik pengendalian
kerjasama dan perdamaian. Dalam kaitan ini menarik sekali apa yang
berikut :
tak terduga.
Sikap manakah dari tiga sikap yang dikemukakan di atas itu yang
sistem nilai yang dianut oleh masyarakat yang adil terhadap berbagai
masalah, akan lebih bijak jika sikap pertangahan yang dipilih, yaitu sikap
yang dari satu sisi mau menerima dan memanfaatkan kemajuan di bidang
iptek, sedangkan pada sisi lain kita berusaha menjaga agar iptek tidak
tangan mereka yang berjiwa dan bermental demikian itu ilmu dan
kesatuan alam. Lebih dari itu, penggalian disiplin di atas bisa jadi malah
dia sesungguhnya.58
2. Terpecahnya Kepribadian
ilmu positif (Ilmu yang hanya berbicara fakta empirik, objektif, rasional
dan terbatas) dan ilmu-ilmu sosial. Ini sama sekali bukan meremehkan
58 Komaruddin Hidayat, Upaya Pembebasan manusia : Tinjauan Sufistik Terhadap
Manusia Modern manuerut Nashr, dalam Dawam Rahardjo (ed) Insan kamil Konsepsi
Manusia Menurut Islam (Jakarta : Grafiti Pers, 1987), cet.II, hlm. 191.
X
atau tidak menghargai jasa yang diberikan ilmu pengetahuan eksak dan
diintegrasikan satu dan lainnya melalui tali pengikat, yaitu ajaran agama
dari Tuhan, sehingga seluruh ilmu itu diarahkan pada tujuan kemuliaan
seterusnya.
3. Penyalahgunaan Iptek
4. Pendangkalan Iman
X
oleh wahyu itu menjadi bahan tertawaan dan dianggap sebagai tidak
diberikan seseorang atas orang lain banyak diukur oleh sejauh mana
Sebagai efek lebih jauh dari dangkalnya iman dan pola hidup
mencapai tujuan, jika hal ini terjadi maka terjadilah kerusakan akhlak
sebagaimana.
X
batas dan kepuasan. Hasil yang dicapai tak pernah disyukurinya dan
selalu merasa kurang. Apalagi jika usaha dan proyeknya gagal, maka
memiliki pegangan yang kokoh yang berasal dari Tuhan. Mereka hanya
masalah yang tidak dapat dipecahkan dirinya, segera saja ia stress dan
frustasi yang jika hal ini terus menerus berlanjut akan menjadikan ia
gila atau hilang ingatan. Jumlah manusia yang mengalami kondisi jiwa
nafsu dan segala daya dan cara telah ditempuhnya. Namun ada suatu
saat di mana ia sudah tua renta, fisiknya sudah tidak berdaya, tenaganya
X
demikian ini merasa kehilangan harga diri dan masa depannya, kemana
jiwa manusia.
baik, namun hal ini kurang dapat dilaksanakan secara konsisten dan
berkelanjutan.
BAB III
A. Metode penelitian
untuk mendapatkan data yang objektif, valid dan reliable. Dengan tujuan dapat
X
tentang objek yang diteliti sesuai tujuannya, dengan asumsi yang digunakan
mengacu pada efisiensi biaya dan waktu penelitian tanpa mengesampingkan kadar
informasi dan tingkat ketelitian , maka metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif melalui
mengkonfirmasikan/ membandingkan.60
Metode ini akan diterapkan pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Model The
Hok jambi, yang menjadi objek penelitian peneliti adalah siswa-siswi kelas IX
MTsN Model The Hok Jambi. sebagai pedoman kerja dilapangan tentang masalah
Kerjasama antara orang tua dan guru dalam mendidik akhlak siswa. Ada beberapa
tersebut.
B. Jenis data
Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data-
data kualitatif, seperti uraian dari penjelasan, dokumentasi, foto, rekaman suara,
dan gambar-gambar yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.61 Yaitu
mulai dari proses belajar mengajar, bimbingan konseling dan program kegiatan
a. Catatan Lapangan
b. Dokumentasi
c. Foto
penelitian berlangsung
61 Muktar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiahlm,I (Ciputat : Gaung Persada
Press), hlm. 92
X
C. Sumber data
Sumber data menurut Suharsimi Arikunto adalah subjek dari mana data
pengumpulan datanya, maka sumber data disebut respon, yaitu orang yang
maupun lisan.63 Adapun sumber data yang digunakan adalah sumber data primer
dan sekunder. Data primer menurut Loftland yang dikutip Moleong adalah kata-
kata dan tindakan orang yang diamati atau diwawancarai yang dicatat melalui
Dalam penelitian ini sumber datanya berupa bahan pustaka, atau berupa
informan dan responden.65 Adapun sumbernya ada dua macam yang akan
digunakan, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data
primer. Unsur manusia sebagai instrument kunci yaitu peneliti sendiri yang
partisipasi, unsur informan terdiri atas sumber data yang diperoleh langsung oleh
peneliti kepada sumbernya yang terdapat ditempat penelitian, 66 yaitu terdiri atas :
penyuluhan, tenaga tata usaha, komite sekolah, orang tua siswa. kemudian Data
sekunder sebagai data penunjang dari data primer. Unsur non manusia sebagai
data pendukung penelitian, sebagai data tambahan yang berupa dokumen, arsip,
buku, dsb yang berkaitan dengan pelaksanaan kerjasama guru dan orang tua siswa
dalam membentuk siswa yang berakhlak mulia di MTsN Model The Hok Jambi.
Teknik pengumpulan data merupakan cara teknis yang dilakukan oleh seorang
akan melakukan berbagai sumber, setting, dan cara, sesuai dengan data yang
diperlukan.
Adapun teknik Pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
a. Teknik Wawancara
sekolah, seterusnya pihak guru yang terkait yaitu guru aqidah akhlak,
b. Teknik Observasi
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang
68 Lexy. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Rosda karya. 2006), hlm.
186
c. Teknik Dokumentasi
pengujian atau peristiwa, dan berguna bagi sumber data, bukti dan
yang diselidiki.72
E. Analisis data
Fase penelitian kualitatif yang sangat penting adalah analisis data karena
(decomposition), sehingga susunan bentuk sesuatu yang diurai itu tampak jelas
dan karenanya bisa secara lebih terang ditangkap maknanya atau dengan lebih
yang tidak akan sama bentuk dan langkahnya antara satu orang dengan yang
lainnya. Namun demikian, apabila merujuk kepada arti analisis sebagai suatu
fakta-fakta lapangan yang ditemukan yang disintesakan ke dalam kategori dan sub
terhindar dari salah interpretasi, lupa maksud symbol atau kode dalam catatan
lapangan, lupa konsep dalam konteks situasinya. Apabila peneliti terpaksa harus
menangguhkannya karena ada sebab yang tidak dapat dihindari, analisis dapat
dilakukan setelah kembali dari urusan tanpa menundanya lagi. Dengan bimbingan
dan arahan fokus penelitian, peneliti memulai memilah data yang sesuai
ditempatkan pada tiap kategori atau sub kategori dan mana yang tidak cocok tapi
berguna bagi pengembangan ilmu dan menjadi praktek terbaik serta datanya
peneliti ke arah analisis. Hal ini untuk menganalisis data ragam cara yang
Adapun analisis data yang peneliti lakukan adalah dengan cara : pertama,
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber melalui observasi dan
Kedua, dengan cara unitization (unitisasi) data yaitu pemrosesan satuan, yang
dimaksud satuan adalah bagian terkecil yang mengandung makna yang bulat dan
dapat berdiri sendiri terlepas dari bagian yang lain. Dalam unitisasi data ini
terkumpul dalam bagian-bagian yang secara jelas bekaitan atas dasar intuisi,
pikiran pendapat atau kriteria tertentu. Dalam ketegorisasi ini ada beberapa yang
satuan dengan jalan membaca satuan yang sama, jika tidak sama maka
terlupakan.
digunakan taktik bersama yaitu hasil interpretasi yang diperoleh dengan cara
diantaranya :
wawancara.
berkaitan.
merupakan salah satu sekolah negeri yang di naungi oleh Kementerian Agama
yang ada di daerah kota Jambi Propinsi Jambi wilayah Sumatra-Indonesia. Yang
menjadi fokus penelitian adalah kelas VIII dikarenakan tingkat masalahnya yang
lebih besar dari kelas lainnya. Mengenai waktu Intens penelitian ini telah dimulai
pada bulan Februari tahun 2014, dan akan berlangsung hingga akhir bulan Juni
2014, insyaallah.
X
BAB IV
Keberadaan MTsN Model Jambi di Kota Jambi adalah sebagai salah satu upaya
Tsanawiyah khususnya di Kota Jambi agar kelak dapat sama-sama maju dan
berprestasi seimbang dengan SMP dalam Kota Jambi, bila perlu dapat
mengunggulinya. Dan di satu sisi, salah satu modal MTsN Model adalah sekolah
umum yang berciri khas Islam, disinilah letak kelebihan dan keunggulan dari
sekolah-sekolah lain.
MTsN Model Jambi yang secara resmi dikukuhkan menjadi MTsN Model Jambi
oleh Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama RI pada tanggal, 14 Maret 1998,
secara bertahap senantiasa dilakukan pembenahan dan perbaikan, baik pada aspek
tertib administrasi Kepala Madrasah dan guru, tertib administrasi keuangan, tertib
adanya peningkatan yang cukup berarti, baik pada jumlah siswa yang mendaftar
Akan tetapi bila dianalisa lebih mendalam perbandingan antara beban kerja
MTsN dengan jumlah tenaga yang tersedia satu sisi dirasa telah mencukupi tenaga
guru mata pelajar agama ( PAI ), akan tetapi pada sisi lain terjadi kekurangan
khususnya pada mata pelajaran tertentu. Dalam kondisi seperti itu upaya untuk
peningkatannya.
ekonomi, Pendidikan, Hukum, dan sebagainya, akan memiliki visi dan misi dalam
menjelaskan tentang visi dan misi dari MTs N Model The Hok Jambi
Keberadaan MTsN Model Jambi di Kota Jambi adalah sebagai salah satu upaya
Tsanawiyah khususnya di Kota Jambi agar kelak dapat sama-sama maju dan
mengunggulinya.
Misi Madrasah
Tujuan
masyarakat.
Sebagai umpan balik dari itu semua MTsN Model Kota perlu
program, maupun sumber daya organisasi MTsN Model Kota Jambi yang lebih
Agama.
X
Dalam penjelasan berikut ini peneliti secara objektif medeskripsikan data yang
telah diberikan oleh pihak sekolah dengan apa adanya tanpa ada yang di
1. Kepala Madrasah
Tabel I
Keadaan guru
1. PAI - - 8 8 6 - 2
2. Matematika - 1 5 6 4 2 -
3. PPKN - 1 1 2 - - 2
4. I PA - - 5 5 4 1 -
5. IPS - - 5 5 5 - -
6. B. Indonesia - - 6 6 6 - -
7. B. Inggris - - 5 5 5 - -
8. B. Arab - - 3 3 3 - -
9. Penjaskes - - 2 2 2 - -
11. M u l ok - - 2 2 - - 2
12. BK - - 5 5 5 - -
13. TIK 1 1 1 3 3
J u m l ah 1 3 50 54 42 3 9
Sumber data : Profil MTs N Model The Hok Jambi Tahun 2014.
orang (3%).
X
dan Dinas Pendidikan sebanyak 3 Orang (7,7%) dan guru honorer (GTT)
Tabel 1.2
4. Kurikulum
Jambi
Tabel 1.3
WC Guru 80
Sumber data : Profil MTs N Model The Hok Jambi Tahun 2014
disimpulkan bahwa sebahagian besar sarana belajar siswa dalam kondisi sedang,
artinya sudah ada yang perlu mendapatkan perhatian perbaikan dan sarana lainnya
dalam kondisi cukup parah seperti 4 ruang belajar, rumah penjaga sekolah, dan
belum memadai seperti peralatan dan kelengkapan di ruang Lab. Komputer, Lab.
Model Jambi hingga Tahun 2009/2010 belum ada perbaikan yang mendasar dan
X
menyeluruh sarana belajar melalui APBN. Dan baru tahun 2010 keatas dilakukan
Kelas VII, VIII, IX, kemudian pada tahun pelajaran 2004 – 2005 MTsN Model
Perusahaan yang disetujui oleh Komite Sekolah untuk proses belajar mengajar
siswa MTsN Model Jambi pada bidang study Tekhnologi Informasi dan
Kumunikasi sebanyak 22 Unit Komputer, sampai saat ini sebagian besar sudah
Jambi sebanyak 16 Unit pada tahun 2008. Pada tahun 2010 Kanwil Kemenag
Tabel 1.4
Anggaran DIPA
NO URAIAN ANGGARAN
1 10 PC Unit Komputer DIPA 2010
2 8 PC Unit Komputer DIPA 2011
3 2 Note Book DIPA 2011
4 4 LCD Projector/Infocus DIPA 2011
X
Komputer)
Sumber data : Profil MTs N Model The Hok Jambi Tahun 2014
dan perlu perbaikan yang menyeluruh agar segera dapat menunjang proses
7. Sumber Dana
Jambi disamping menggunakan sumber dana yang telah di tetapkan melalui DIPA
juga dibantu oleh dana yang bersumber dari BOS khusus untuk siswa.
dengan data yang tertulis, dan merupakan data primer yang peneliti dapatkan
melalui koordinasi dengan pihak sekolah, dalam hal ini telah diwakilkan oleh
wakil kepala yang membidangi Kurikulum di MTsN Model The Hok Jambi.
B. Bentuk Kerjasama Antara Orang Tua dan Guru dalam Mendidik Akhlak
Siswa
mensiasati masalah yang terjadi belakangan ini di MTs N Model The Hok Jambi,
baik intra sekolah maupun ekstra sekolah. maraknya masalah yang terjadi ini lebih
disebabkan karena kurangnya kerjasama yang di lakukan pihak sekolah dan orang
X
tua siswa. Maka dihasilkanlah beberapa solusi agar siswa MTs N Model The Hok
Jambi bisa memiliki akhlak yang mulia. Beberapa bentuk kerjasama antara pihak
orang tua dengan sekolah dalam proses pendidikan akhlak di MTsN Model The
Para orang tua siswa di MTs N Model The Hok Jambi kadangkala
dengan cara dan pemikirannya masing-masing, hal ini adalah wajar karena
orang tua yang berciri khas otoriter, ada lagi yang demokratis, bahkan ada
Proses sosial yang terjadi inilah yang dikaji di dalam rapat komite,
rutinitas akhlak yang baik, yaitu berbicara dengan sopan, bertindak sesuatu
secara adil dan harus memikirkan mudharat dan manfaat sesuai syari’at,
sebagai contoh yang di lakukan oleh pak Wahab syafi’i, dia melayani
75 Pembimbing Komite sekolah adalah : orang yang di mandatkan oleh seluruh anggota
komite dalam membimbing organisasi ini, dan di pilih oleh anggota komite sendiri.
X
yang mulia. begitu pula dalam hal ibadah, baik mahdhah dan ghairu
anak tersebut.
kenakalan yang belakangan terjadi di MTs N Model The Hok Jambi, hal
adalah, ketika orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan dan karirnya,
sikap, prilaku, dan akhlak anak tersebut akan mencerminkan hal-hal yang
negatif pula. Pada kasus ini bentuk kerjasama untuk mendidik akhlak anak
yang di lakukan oleh ibu Siti adalah mengatur jadwalnya untuk melakukan
bagaimana cara yang bagus untuk menarik minat anak tersebut, serta
memperbaharui pola fikir ibu itu sendiri dalam hal mendidik akhlaknya,
sesuai dengan tata sosial yang telah di terapkan, untuk kemudian hasil
khususnya.
Model The Hok Jambi, peneliti bagi menjadi tiga kategori antara lain :
1) Mistis
tempat sang kiayi tersebut, akhlak anak itu tiba-tiba saja berubah
dan menjadi lebih baik. Ibu itu menuturkan bahwa ayat-ayat Quran
ini merupakan salah satu solusi instan yang juga di minati oleh
orang tua siswa di MTs N Model The Hok Jambi.76 Dalam beberapa
kasus.
2) Akademis religius
tipe dari kerjasama kategori ini adalah orang tua membaca tentang
bagaimana mendidik akhlak anak dengan cara yang baik dan benar,
atau minimal orang tua yang biasa berkonsultasi dengan para ahli
76 Catatan Lapangan.
X
hal yang ia tekankan pada diri anaknya, yaitu jadilah orang yang
ayat yang telah di baca. Hal ini mengajarkan kepada anaknya agar
3) Awam
anaknya saja.
orang tua dan guru. 3). Bersikap Adil sesuai syari’at, sebagai
(daftar kegiatan pintar) sekolah, mereka selalu diberikan tugas dari wali
bagi siswa untuk menjelaskan kegiatan apa saja yang dilaksanakan pada
setiap harinya di luar sekolah, media foto dan audiopun dapat manunjang
data kegiatan anak tersebut. setelah berjalan selama satu minggu, biasanya
adapun aspek yang dinilai dalam buku tersebut ada dua kategori, yaitu
X
dengan ibadah yang menjadi kewajiban individual (Fardu ‘Ain) yaitu hal
yang berkaitan dengan intensitas Ibadah seperti Shalat lima waktu, dan
lain-lain.
dapat terhindar dari kegiatan yang merugikan dirinya dan orang lain, selain
itu siswa juga mendapatkan manfaat dari program ini, karena otomatis
penulisan yang baik dan ilmiah, dengan bimbingan wali kelas. Begitu pula
ibadah rutin Pengajian Yasinan, memberi sedekah bagi fakir miskin. Dan
masih banyak lagi kegiatan ghairu mahdhah yang dapat menata hati,
Ada lagi terobosan yang di lakukan MTs N Model The Hok Jambi,
Lakum Waantum Bilkhair amiin” tujuan dari sapaan ini adalah menggali
semua makhluk hidup di muka Bumi Allah SWT, karena pada dasarnya
hati manusia itu merupakan setitik cahaya dari zat Allah SWT, sebagai
hal-hal baik agar tertanam di dalam benak pikiran siswa tentang kebaikan
hidup. Bentuk kerjasama yang pihak guru lakukan ini, diwajibkan bukan
hanya untuk siswa, namun seluruh warga MTs N Model The Hok Jambi
biasanya pada saat rapat ini, pihak sekolah mengundang langsung orang
tua siswa agar dapat mengambil raport hasil belajar selama satu semester,
Biaya : infak peserta, bantuan sekolah dan donatur yang tidak terkait.
gelombang pertama kelas VII, kedua kelas VIII, dan terakhir kelas IX.
Model Jambi.
Tujuan kegiatan :
3. Keputrian
peserta kegiatan ini adalah siswi kelas VII, bentuk kegiatan diisi
Tujuan kegiatan :
sebagai wanita.
Tujuan kegiatan :
wajib,
perubahan.
Tujuan kegiatan :
di dalam kelas.
MTsN Model The Hok Jambi dilakukan minimal satu semester sekali atau
orang tua siswa, wali kelas dan seluruh pengurus BP 3. Untuk datang ke
sekolah serta kegiatan siswa, kemajuan dan hambatan belajar siswa serta
pendidikan.
2013, waktu : jam 0800 sampai 1100. Tempat kelas masing-masing siswa,
peserta rapat : pengurus Komite Sekolah, Kepala sekolah, semua orang tua
siswa kelas VII tahun pelajaran 2013/2014, semua wali kelas VII sampai
Jambi
ketuntasan belajar.
guru/karyawan.
maupun Kota
lebih tinggi.
Pada bahasan ini, dapat diketahui bahwa ada beberapa hal yang
secara nasional dan regional bahwa harus ada Sandaran (baca: standar)
khusus akan dibahas hanya yang berkaitan dengan ibadah ghairu mahdhah
78 Ibid,.
X
dan siswa, SKL tersebut lebih terrinci sebagai profil siswa Madrasah
dan emosional spiritual siswa- siswi tersebut, hal ini dibuktikan dengan
metode pendidikan akhlak di MTs N Model The Hok Jambi, yaitu pada
penyajian baca tulis Al-Quran dengan metode Drill, imlak, dan pemberian
tugas. Metode Drill ini dirasakan tidak tepat sasaran, secara deskriptif,
metode Drill ini berbicara tentang mengerjakan cara shalat yang benar
sebagai latihan praktis dari apa yang diketahui, ,80 bahasa sederhananya
melakukannya.81 Hal ini lebih tepat bila digunakan dalam mendidik ibadah
ghairu mahdhah (akhlak), sehingga warga MTs N Model The Hok Jambi
pendidikan, mulai dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala, Majelis Guru, Staf
1. Faktor Pendukung
80 Zuhairini et al. Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Malang: Biro Ilmiah Fak.
Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang, 1981), h. 83 dan 95.
81 Abdul Madjid Khon, Hadis Tarbawi, (Jakarta : Kencana prenada Media Group, 2012),
h. 39.
X
Quran sejumlah
dengan cara tutor sebaya, tadarus Al-Quran 5-10 menit tiap hari di jam
Drill, imlak, dan pemberian tugas yang diketahui orang tua, yasinan
bimbingan dan keteladanan orang tua siswa tergambar dari hasil siswa
2) Istighotsah
tersebut.
Dukungan datang bukan hanya dari orang tua, namun dari pengusaha
yang hadir.
Sekolah.
optimal
Jambi
kegiatan ekstrakurikuler
diharapkan
2. Faktor Penghambat
12 Ali Rahman “ 64 65
13 Fathurrahman “ 64 -
14 Tijar Purbaya VIII B 63 -
15 Ade Irma “ 64 60
16 Sri Riani “ 65 -
17 Andi Mapajalos “ 65 -
18 Aldi Cameron “ 65 -
19 Hilda Ningsih “ 20 -
20 Sri Rahayu “ 50 -
21 Riko Tampati “ 25 -
22 Ade Novrizal “ 25 -
23 Andi Syahputra “ 25 -
24 Ardi Wongso “ - - 66
25 Tegar Ramadhan VIII C 63 64
26 Marisca Putri “ 60 -
27 Rabiatul Adawiyah “ 68 50 66
28 Arifah Khairunnisa “ 68 -
29 Chandra “ 64 -
30 Moh. Saboni “ 60 68
31 Joko Susilo “ 64 -
32 Oliver Gravino “ 64 68
33 Raka Septahadi “ 65 60
34 Rinto VIII D 60 -
35 Maryadi “ 64 -
36 Neni wahyuningsih “ 64 -
37 Ratu Intan “ 60 60
38 Sesmilona “ 63 -
39 Romansyah “ 64 -
40 Tedisyah “ 57 -
41 Malik Ramdan “ 58 -
42 Septia Andini VIII E 20 -
43 Nabila Kania Ahra “ 60 63
44 Meilan Awaliyah “ 65 -
45 Ema Marlia “ 42 -
46 Gita Hidayanti “ 65 -
47 Adnan Nasution “ 40 -
48 Ilham Permadi “ 63 -
49 Ilham pribadi “ 64 -
50 Diki Jazim “ 60 -
51 Marisca Putri “ 40 -
52 Ade Irna VIII F - 63
53 Ika Kartina “ 64 -
54 Rio Putra “ 65 -
55 Frans Malino “ 62 -
X
56 Yuni Komara “ 40 -
57 Rahmi Hidayati “ 67 -
58 Tika Baraghbah VIII G 64 -
59 Aminah Bafadhal “ 63 -
60 Deni Muliawan “ 64 -
61 Hilda Ningsih “ 60 -
62 Rosmalasari “ 64 -
tersebut.
2) Istighosah
X
kegiatan ini. Masih ada siswa kelas VIII yang tidak serius mengikuti
kegiatan istighosah.
yang terlalu terfokus pada guru, sehingga tidak ada kesempatan bagi
Panitia akan dihadapkan pada dua sisi apakah belajar atau jadi
dikarenakan :
sudah mudik
efektif dan efisien, serta hasil daya serap belum mencapai target
ekstrakulikuler
maupun di rumah
Ada beberapa keberhasilan mengenai kerjasama orang tua dan guru dalam
berikut :
X
berikut :
tabelnya :
Jambi Telanaipura
Th. 2013
2 MTQ Tingkat Kotamadya Masjid Raya
anak
3 MTQ Putri Kotamadya Masjid Raya
pelajar
SMP/MTs se-
Kota Jambi
Perpustakaan.
Zuhur berjama’ah, Shalat Jum’at, Shalat Duha, puasa dan partisipasi dalam
setiap manusia itu yang akan mencetak pribadi, tindak tanduk, serta watak
yang positif, maka perlu adanya usaha yang dilakukan secara kontinu-
sesuai dengan tuntunan Islam, tujuannya adalah keuntungan yang tidak ternilai
dan tidak berbanding terhadap apapun yang ada di Dunia. Inti dari komunikasi
berbasis Islam adalah bersikap Adil, sesuai dengan penjelasan peneliti di awal
sebuah lingkungan. Jika berbicara tentang lingkungan maka, sudah pasti keluarga
khususnya di lingkungan MTs N Model The Hok jambi. Sebagai mana Rasulullah
diutus oleh Allah SWT ke atas bumi ini, salah satunya adalah menyempurnakan
akhlak manusia, yang pada masa itu moral bangsa arab sudah melewati kata
wajar/patut, sehingga bangsa tersebut menjadi tidak wajar/ tidak patut disebut
sebagai Manusia.
terhadap permasalahan saat ini, perihal kenakalan siswa yang melewati batas
kewajaran di umur yang relatif muda. Hal tersebut baru akan terwujud apabila
sekolah memberlakukan :
kerja seakan tak dapat ditunda dilain waktu (tidak menunda waktu)
keislaman.
Ketiga point di atas merupakan tindakan nyata yang akan dapat merubah
akhlak siswa MTs N Model The Hok Jambi, sebagai prospek pengembangan
akhlak tersebut
BAB V
A. Simpulan
kelas VII, 3 hari kedua kelas VIII dan 3 hari ketiga kelas IX,
maupun TU.
seluruh orang tua murid, wali kelas dan seluruh pengurus BP3
belajar siswa serta yang tidak kalah pentingnya dari segi material
(PBM)
akhlak siswa di MTs N Model The Hok Jambi antara lain adalah : a)
BBHQ, siswa kelas VIII lancar membaca Al-Quran 235 orang (95,1 %).
kebaikan.
X
Jambi
ekstrakulikuler.
pada guru, siswa yang hadir dalam temu yatim tersebut hanya
efisien, serta hasil daya serap belum mencapai target yang telh
eksrakulikuler
Jambi
B. Saran
setiap orang, dan itu akan membawa dampak positif dan negatif, tinggal
peran teknologi ini jika tidak diimbangi oleh metode yang digunakan oleh
paling pintar. Untuk masa sekarang ini harus sudah ditinggalkan yang
seperti itu.
melasanakan tugas pribadi dan kelompok masih jauh lebih baik. Tugas
untuk mencari data dan informasi kepada nara sumber tertentu, dan
menarik.
The Hok Jambi, tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari orang tua siswa,
atau bahkan menentangnya, maka akan sia-sia saja, oleh karena itu pihak
teoritis namun praktek langsung oleh orang tua dan warga sekolah ,
dalam menddik akhlak siswa di MTs N Model The Hok Jambi, perlu
mendayagunakan lagi rapat komite sekolah dengan orang tua siswa secara
bintang utama dalam membentuk akhlak mulia pada film kehidupan diri
masing-masing.
X
Quran Hadis, dan lainnya, jumlah WC yang kurang dari jumlah tampung
5. Sarana dan prasarana MTs N Model The Hok Jambi yang sudah
baik hendaknya diikuti dengan pemeliharaan yang rutin, tugas ini bukan
DAFTAR PUSTAKA
Bintang. 1993
Al-Ghazali, Imam. Ihya Ulumuddin Menuju Filsafat Ilmu dan Kesucian Hati di
Ashshiddiqi, Hasbi dkk, Al-Quran dan Terjemahan. Depag RI. Jakarta 1983
2007.
Media. 1992
Al- Mahalli, imam Jalaluddin dan Al-Suyuthi, Imam jalaluddin. Tafsir Jalalain.
cet.I
Daradjat, Zakiah. Islam untuk Disiplin Ilmu Pendidikan. Jakarta : Bulan Bintang.
1987
Rosdakarya. 2006
Friel, John dan Friel, Linda. D. 7 kesalahan Terbesar Orang tua dan Cara-cara
Nasional. 1973
Al Kautsar 2008
Juz VI
Khallaf, Abdul Wahhab. Ilmu Ushul Fiqh. Jakarta : Pustaka Amani. 2003
Zikra. 2001
Rosdakarya. 2001
Nasional. 1981
Nasution, Andi Hakim. Pengantar ke Filsafat Sains. Bogor : Litera Antar Nusa.
1989
Angkasa. 2003
Rahim, Husni. Arah Baru pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta : Logos Wacana
Ilmu. 2001
RI, DEPAG. Panduan Karya Tulis/Karya Ilmiah Guru Pendidikan Agama islam.
Indeks. 2007
Cipta. 2003
Sudarsono. Etika Islam Tentang kenakalan Remaja. Jakarta : Rineka Cipta. 2005
Press. 1996
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung : PT. Remaja
karya. 2008
Tafsir, Ahmad. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
2009
Aksara. 2006
2009
1976
X
LAMPIRAN-LAMPIRAN
X
X
X
X
X
X
X
X