A. MIND MAPPING
Menurut Syaodih
Interaksi Sosial
Menurut Glover dan Lingkungan menurut Suryabrata
pertumbuha
Aktivitas
n dan
perkembang manusia
an
Psikologi Pendidikan
1
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
B. YEL-YEL
2
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PENJELASAN :
“Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos”
yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi
artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam
gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, atau disebut dengan ilmu jiwa.
Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi
penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal
behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia.
Jika dikaitkan antara psikologi dengan belajar dan pembelajaran, maka psikologi
pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana meningkatkan kepribadian
(personality ) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru,
dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses, dalam menghadapi
kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi melalui psikologi belajar, proses
perubahana tingkah laku akan terjadi sesuai dengan tingkat perkembangan kejiwaan
individu
3
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
4
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Masing masing induvidu mulai hidup dengan satu sel di dalam indung telur
yang telah di buahi oleh sperma. Sel ini terbagi menjadi dua, dan masing-masing
terbagi lagi menjadi dua, dan masing-masing sel tersebut terbagi lagi menjadi dua-
dua dan seterusnya sehingga terbentuklah organ.
Semua sel dalam badan memiliki hereditas identik sebagi akibat dari adanya
proses individuasi dan diferensiasi, setiap sel terdeferensiasi, sebagian menjadi sel-
sel mata, sebagian menjadi telinga,sebagian menjadi kulit, sebagian menjadi daging,
sebagian menjadi otot, tulang dan sebagainya. Pembentukan atau deferensiasi ini
sangat tergantung kepada sifat dan interaksi lingkungan seluler
Secara fisiologis lingkungan meliputi secara kondisi dan materis jasmaniah di
dalam tubuh seperti gizi,vitamin, air, zat asam, suhu, sistim saraf, perearan darah,
pernafasan, percernaan kelenjar indoktrin, sel-sel pertumbuhan, dan kesehatan
jasmani.
Secara psikologis, lingkungan mencakup segenap stimulasi yang di terima
oleh induvidu mulai sejak dalam konsesi, kelahiran sampai matinya. Stimulasi itu
misalnya berupa: sifat-sifat “genes”, interaksi “genes” selera, keinginan, persaan,
tujuan-tujuan, minat, kebutuhan, kemauan emosi, dan kapasitas intelektual.
Secara sosio-kultural, lingkungan mencakup segenap stimulasi, interaksi dan
kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya oaring lain ,
pola hidup keluarga, pergaulan kelompok, pola hidup masyarakat, latihan,belajar,
pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan, adalah termasuk dan lingkungan
ini
c. Perbedaan Individu
1) Perbedaan Kognitif
Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar. Hasil belajar dalam
hal ini merupakan perpaduan antara pembawaan dengan pengaruh lingkungan.
Proses pembelajaran adalah upaya menciptakan lingkungan yang bernilai positif,
diatur dan direncanakan untuk mengembangkan faktor dasar yang dimiliki oleh anak.
Tingkat kemampuan kognitif tergambar pada hasil belajar yang diukur dengan tes
5
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
hasil belajar. Tes hasil belajar menghasilkan kemampuan kognitif yang bervariasi,
sebab pada dasarnya setiap individu memiliki persepsi tentang hasil pengamatan
terhadap suatu objek yang berbeda-beda. Intelegensi (IQ) sangat mempengaruhi
kemampuan kognitif seseorang. Hasil – hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
kemampuan kognitif berkolerasi positif dengan tingkat kecerdasan seseorang.
Bahasa adalah salah satu kemampuan individu yang penting sekali dalam
kehidupannya. Kemampuam berbahasa merupakan kemampuan individu untuk
menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang
bermakna, logis, dan sistematis. Kemampuan berbahasa setiap individu berbeda.
Kemampuan ini sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan
termasuk faktor fisik (organ untuk bicara).
6
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Latar belakang individu dapat dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar. Faktor dari
dalam misalnya, kecerdasan, kemauan, bakat, minat, emosi, perhatian, kebiasaan
bekerja sama, dan kesehatan yang mendukung belajar. Anak-anak juga berbeda
diapandang dari segi latar belakang budaya dan etnis. Motivasi untuk belajar berbeda
antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya. Perbedaan latar belakang,
yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat penting artinya bagi
perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada
pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih
luas.
Bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Bakat dapat juga
diartikan sebagai kemampuan dasar yang menentukan sejauh mana keberhasilan
seseorang untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu bilamana seseorang
diberi latihan-latihan tertentu. Misalnya seseorang yang mempunyai bakat numerical
yang baik, bila diberi latihan-latihan akuntansi keuangan, akan mudah untuk
menguasai masalah akuntansi, begitu pula sebaliknya. Anak yang memiliki bakat
istimewa sering kali memiliki tahap perkembangan yang tidak serentak. Ia dapat
hidup dalam berbagai usia perkembangan, misalnya: anak berusia tiga tahun, kalau
sedang bermain seperti anak seusianya, tetapi kalau membaca seperti anak berusia 10
tahun, kalau mengerjakan matematika seperti anak usia 12 tahun, dan kalau berbicara
seperti anak berusia lima tahun. Yang perlu dipahami adalah bahwa anak berbakat
umumnya tidak hanya belajar lebih cepat, tetapi juga sering menggunakan cara yang
berbeda dari teman-teman seusianya. Hal ini tidak jarang membuat guru di sekolah
mengalami kesulitan, bahkan sering merasa terganggu dengan anak-anak seperti itu.
7
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Menurut Dirjen PAUDNI Prof.Dr. Lydia Freyani Hawadi bahwa ada dua hal
pengembangan potensi anak yaitu mengamati kecenderungan kecerdasan anak yang
terlihat dari performansi anak dan memberikan stimulus dan pengayaan kegiatan
anak dalam bidang kecerdasannya. Proses mengamati kecenderungan dan
pemberian stimulus thd potensi yang dimiliki anak (kognitif, sosial dan
psikomotorik) dilakukan oleh orang tua sebagai guru pertama dalam hidupnya, dan
guru ketika anak memasuki gerbang pendidikan awal (kelompok bermain, tk ataupun
paud). Karena di lingkungan yang baru inilah anak akan menemukan pengalaman-
pengalaman baru yang berbeda dan mungkin saja tidak di dapat di lingkungan rumah
yang insyaallah kesemua ini akan dapat mengeluarkan kemampuan dalamannya dan
mengoptimalkan potensi dirinya. Setiap anak pasti memiliki kreativitas, karena pada
dasarnya kreativitas bertujuan untuk memanfaatkan segala kemungkinan, bahkan
yang bertentangan dengan rasio. Karena perkembangan kognitif anak belum
8
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
mencapai taraf logika formal, maka lebih besar pula kesempatan bagi anak untuk
bereksperimen dengan kreativitasnya tersebut. Pada akhirnya sikap lingkunganlah
yang akan banyak berpengaruh terhadap perkembangan kreativitas anak. Bila anak
dibesarkan di lingkungan yang sangt memperhatikan logika dan aturan yang kaku,
maka anak juga akan belajar menjadi taat pada aturan dan cenderung kaku. Tetapi
bila anak sangat dibebaskan dalam berkreasi, ia akan memiliki rasa aman bahwa
kreatif tidak jelek dan mungkin dapat menolak semua aturan. tentu saja cara
memfasilitasi perkembangan kreativitasnya namun juga mengerti bahwa aturan perlu
ada dan perlu ditaati.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai
terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai
proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Dengan demikian,
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat
keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat
penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta
didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian
menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta
didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-
kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses
pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut. Pengukuran adalah penentuan
besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran.
Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk
mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian, atau
kepercayaan konsumen.
9
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
f. Kesehatan Mental
Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam
keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati
kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Seseorang yang
bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara
maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta membentuk hubungan positif
dengan orang lain. Namun sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu
akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi
yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk. Seseorang dikatakan
memiliki mental sehat apabila terhindar dari gejala penyakit jiwa dengan
memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk menyelaraskan fungsi jiwa dalam
dirinya. Kecemasan dan kegelisahan dalam diri seseorang lenyap bila fungsi jiwa di
dalam dirinya seperti fikiran, perasaan, sikap, jiwa, pandangan, dan keyakinan hidup
berjalan seiring sehingga menyebabkan adanya keharmonisan dalam dirinya.
a. Interaksi
Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan
respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok.
Kehidupan bermasyarakat merupakan proses kehidupan bagaiamana seseorang dapat
bersosialisasi, berinteraksi sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam
kelompok masyarakatnya, namun demikian proses yang paling dominan adalah
proses bagaimana seseorang dapat berinteraksi dalam kelompok masyarakatnya
untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya baik secara materil maupun non materi. Kita
tahu bahwa seseorang tidak dapat hidup dengan sendirinya di muka bumi ini
bagaipun juga kehidupan selalu harus bergantung kepada orang di sekitar atau
lingkungannya.
10
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
b.Lingkungan
Dapat disimpulkan bahwa apabila kebudayaan dan kearifan lokal kita pahami
sebagaiperjuangan manusia untuk mempertinggi kualitas hidupnya, maka mawas diri
akan menjadi inti pokok dari pelajaran psikologi lingkungan.
11
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
c. Perhatian
d. Pengamatan
Manusia mengenal dunia ini secara riil, baik dirinya sendiri maupun dunia
sekitarnya dimana dia ada, dengan melihatnya, mendengarnya, membawanya atau
mengecapnya. Cara mengenal objek yang demikian itu disebut mengamati,
sedangkan melihat, mendengar dan seterusnya disebut modalitas pengamatan. Hal
yang diamati itu dialami dengan sifat-sifat; di sini, kini, sendiri dan bermateri.
e. Rabaan
Kalau orang meraba dengan mata tertutup, maka akan terjadi visualisasi, artinya
kesan rabaan itu akan digambarkan sebagai kesan penglihatan, ini membuktikan
12
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
f. Tanggapan
g. Fantasi
13
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
h. Ingatan
Yaitu beberapa proses dan pengaruh-pengaruh yang lampau, secara teori dapat
dikembangkan / dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
i. Berfikir
1) Bahwa berfikir itu adalah aktivitas, jadi subjek yang berfikir aktif, dan
2) Bahwa berfikir itu sifatnya ideasional
Jadi berfikir merupakan proses dinamis yang dapat dilukiskan dengan proses atau
jalannya.
Proses jalannya berfikir itu pada pokoknya ada tiga langkah, yaitu:
a) Pembentukan pengertian’
b) Pembentukan pendapat dan
c) Penarikan kesimpulan
j. Perasaan
Perasaan biasanya didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang
umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas
senang atau senang dalam berbagai taraf.
14
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
k. Motif-Motif
Yaitu keadaan dalam pribadi orang yang mendorong untuk melakukan aktifitas-
aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Macam-Macam Kebutuhan
1) Kebutuhan-kebutuhan organic
2) Motif-motif darurat
3) Motif-motif objektif
1. Teori-Teori Belajar
Dalam teorinya Pavlov menyatakan bahwa gerakan refleks itu dapat dipelajari
dan dapat berubah dengan melakukan latihan. Refleks dibagi menjadi dua bagian,
yaitu refleks wajar (unconditioned reflex) dan refleks bersyarat (conditioned reflex).
15
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Refleks wajar, refleks yang terjadi dengan sendirinya saat diberikan rangsang,
sedangkan refleks bersyarat adalah refleks yang harus dipelajari.
c. Gutrie
d. Thorndike
Thorndike menyatakana ada 2 prinsip belajar, yaitu law of effect dan law of
exercise, yang terangkum dalam teorinya yaitu The Connectionism Theory.
Law of Effect. Adalah prinsip yang menyatakan bahwa seseorang dapat dengan cepat
menguasai perilaku baru, apabila ia merasa memperoleh susuatu yang
menyenangkan, memuaskan ketika melakukan perbuatan (response) yang berkenaan
dengan perilaku tersebut di atas.
Law of Exercise Adalah prinsip yang menyatakan bahwa makin sering perilaku
baru itu dipraktekkan atau dilatih penerapannya makin kuat dan makin cepat
berintegrasi dengan keseluruhan perilaku kebiasaannya.
16
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
e. Piaget
Piaget mengemukakan aspek-aspek perkembangan intelektual anak sebagai
berikut:
1) Aspek struktur
Ada hubungan fungsional antara tindakan fisik, tindakan mental, dan
perkembangan berpikir logis anak-anak. Tindakan-tindakan menuju perkembangan
operasi-operasi dan selanjutnya menuju pada perkembangan struktur-struktur.
Struktur yang juga disebut skemata atau juga biasa disebut dengan konsep,
merupakan organisasi mental tingkat tinggi.
2) Aspek isi
Isi maksudnya adalah pola perilaku anak khas yang tercermin pada respons yang
diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi yang dihadapinya.
3) Aspek fungsi
Fungsi adalah cara yang digunakan organisme untuk membuat kemajuan
intelektual. Perkembangan intelektual didasarkan pada dua fungsi yaitu organisasi
dan adaptasi.
f. Jarome Bruner
17
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
g. Robert M.Gagne
Gagne mengemukakan ada lima kemampuan hasil belajar yaitu tiga bersifat
kognitif, satu bersifat afektif, dan satu bersifat psikomotorik. Kemampuan itu adalah
Kemampuan /keterampilan intelektual. Mampu menggunakan hal yang kompleks
dalam suatu situasi baru dimana diberikan sedikit bimbingan dalam memilih dan
menerapkan aturan-aturan dan konsep-konsep yang telah dipelajarinya sebelumnya.
a. Internal
1) Fisiologis
2) Psikologis
18
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
b. Eksternal
1) Lingkungan social
Yang termasuk lingkungan sosial adalah pergaulan siswa dengan orang lain
disekitarnya, sikap dan perilaku orang disekitar siswa dan sebagainya.
Lingkungan sosial yang banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua
dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orangtua, peraktk pengelolaan keluarga,
ketegangan keluarga, semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk
terhadap kegitan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.
a) lingkungan alamiah
b) Faktor instrumental
19
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
olah raga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah,
peraturan-peraturan sekolah, bukupanduan, silabi dan lain sebagainya.
1. Teori-Teori Pembelajaran
20
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
a. Persepsi
2) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan
terus-menerus yang disertai rasa senang. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan
diperoleh kemudian.
a. Memori
21
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
22
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H.M. Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniah Manusia. Jakarta :
PT. Bulan Bintang, 1976.
Sumanto, Wasti. 2006. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. .Jakarta:
PT.Rineka cipta
Sunarto dan Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT.Rineka Cipta
23
SEPNI WITA/ MIND MAPP/ PSIKOLOGI PENDIDIKAN
24