Anda di halaman 1dari 45

CRITICAL BOOK REPORT

“PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK & REMAJA”

DOSEN PENGAMPU : Septian Prawijay.S.Pd.,M.Pd.

OLEH :

NAMA : NONA TRI AULIA

NIM : 4191131003

KELAS : KIMIA DIK C 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan kita rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau
menyelesaikan penyusunan makalah Perkembangan Peserta Didik ini yang berjudul Critical Book
Report Psikologi Perkembangan Anak & Remaja.
Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai tugas individu mata
kuliah Perkembangan Peserta Didik dan sebagai bahan perkuliahan.
Makalah ini saya yakini jauh dari kata kesempurnaan, mohon maaf bila dalam
penyusunan makalah banyak kekurangan ,semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua .

Medan, 21 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
IDENTITAS BUKU ….................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
Latar belakang..............................................................................................................................1
Tujuan .........................................................................................................................................1
Manfaat ........................................................................................................................................1

BAB II ISI BUKU .........................................................................................................................2


BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................
A.Pengertian Psikologi Perkembangan .............................................................................................
B.Beberapa Teori Perkembangan ......................................................................................................
C.Memahami Perkembanagan Anak ................................................................................................

BAB 2 KONSEP DASAR PERKEMBANGAN ………................................................................


A.Pengertian dan Ciri-Ciri perkembangan........................................................................................
B.Prinsip-Prinsip Perkembangan……………..................................................................................
C.Fase-Fase Perkembangan ……………………………………………………………………….

BAB 3 TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN ……...…….........................................................


A.Hereditas(keturunan/pembawaan) ............................................................................................
B. Lingkungan Perkembangan ………………..............................................................................

BAB 4 TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN ………................................................................


A.Pengertian dan sumber Tugas-Tugas Perkembangan …………………………...……………..
B.Tugas-Tugas Perkembangan pada Setiap Fase Perkembangan………………………………..
C.Peranan Sekolah dalam Mengembangkan Tugas-Tugas Perkembangan Siswa……………….

BAB 5 ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN ............................................................................


A.Perkembangan Fisik………......................................................................................................
B.Perkembangan Inteligensi........................................................................................................
C.Perkembangan Emosi…….......................................................................................................
D.Perkembangan Bahasa...............................................................................................................
E.Perkembangan Sosial ................................................................................................................
F.Perkembangan Kepribadian........................................................................................................
G.Perkembangan Moral ……........................................................................................................
H.Perkembangan Kesadaraan Beragama.......................................................................................

BAB 6 KARAKTERISTIK SETIAP FASE PERKEMBANGAN…..............................................


A.Krakteristik Perkembangan pada Fasw Orok …………………………………………...........
B.Fase Bayi.................................................................................................................................. …
C.Fase Anak Pra-Sekolah(Usia Taman Kanak-Kanak)....................................................................
D.Fase Anak Sekolah(Sekolah Dasar) ……………….....................................................................
E.Fase Remaja ..................................................................................................................................
IDENTITAS BUKU

 Judul buku : Psikologi Perkembangan Anak & Remaja


 Pengarang : Prof.Dr.H.Syamsu Yusuf Ln.,M.Pd
 Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA
 Tahun terbit : 2016
 Kota terbit : Bandung
 Tebal buku : 220 halaman
 ISBN : 979-692-000-X
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengkritik buku merupakan sebuah tahapan awal yang harus dilakukaan
mahasiswa untuk keperluan menulis skripsi dan tesis. Dalam pelaksanaan
pengkritikan buku, tindakan seorang mahasiwa harus menentukan permasalahan dan
fokus penelitian. Didalam Psikologi perkembangan ini, kita akan mempelajari
bagaimana perkembangan manusia dari mulai manusia itu dibentuk sampai manusia
dewasa hingga tua.
Untuk itu, makalah ini akan mengulas isi buku tersebut untuk memperlancar
perkuliahan dan sekaligus memperkaya pengetahuan bagi para pendidik dan calon
pendidik.

B. Tujuan
Critical Book Report ini bertujuan :
1. Mengulas isi sebuah buku.
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap isi dari sebuah buku.

C. Manfaat
1. Mengikat ilmu yang diperoleh dari membaca buku itu
2. Mempelajari kelebihan dan kekurangan sebuah buku
3. Mengetahui tentang perkembangan dapat memberikan harapan yang realistis
terhadap anak dan remaja.
BAB II
ISI BUKU

Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas mengenal pengertian psikologi perkembangan,beberapa teori
perkembangan, dan pentingnya memahami anak.

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Berdasarkan pendapat beberapa orang ahli, psikologi perkembangan itu dapat diartikan sebagai
berikut.

1.“.... That branch of psychology which of psychology which studies processes of pra and post
natal growth and the maturation of behavior". Maksudnya adalah “psikologi perkembangan
merupakan cabang dari psikologi yang mempelajari proses perkembangan Individu. balk sebelum
maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku”(J.P. Chaplin. 1979).

2.Psikologi perkembangan merupakan “cabang psikologi yang mampelajari perubahan tingkah


laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan Individu dari mulai masa konsepsi sampai
mati “(Ross Vastaa,dkk., 1992).

Kedua pendapat dl atas menunjukkan bahwa psikologi perkembangan merupakan salah satu
bidang psikologi yang memfokuskan kajian atau pembahasannya mengenai perubahan tingkah
laku dan prosesn perkembangan dari masa konsepsi (pra-natal) sampai mati. Ada dua tujuan
penelitian perkembangan ,yaitu:

1.Memberikan gambaran tentang tingkah laku anak yang meliputi pertanyaan-pertanyaan. seperti:
Kapan bayi mulai berjalan? Apa keterampilan sosial yang khas bagi anak usia empat tahun?
Bagaimana anak usia kelas enam memecahkan konflik dengan teman-temannya?

2.Mengidentifikasi faktor penyebab dan proses yang melahirkan perubahan perilaku dari satu
perkembangan ke perkembangan berikutnya. "Faktor-faktor ini meliputi warisan genetika,
karakteristik biologis dan struktur otak. lingkungan fisik dan sosial dalam kehidupan anak dan
pengalaman-pengalaman anak.

Para ahli psikologi perkembangan melakukan studi tentang perubahan tingkah laku itu
dalam semua siklus kehidupan individu mulai masa konsepsi sampai mati. walaupun usaha-
usahanya banyak difokuskan sampai pada periode remaja. Dalam tahun-tahun terakhir ini.
penelitian tentang perkembangan telah diarahkan kepada lsu-lsu yang berhubungan dengan
perkembangan masa dewasa sehingga melahirkan psikologi perkembangan sepanjang rentang
kehidupan ( Life-span development psychology).
B. BEBERAPA TEORI PERKEMBANGAN

Dewasa inl ada tiga teori atau pendekatan mengenai perkembangan. yaitu pendekatan-pendekatan
perkembangan kognitif, belajar atau lingkungan, dan etologis. Di samping itu. dikemukakan juga
pendekatan dari Imam Al-Ghazali.

1. PENDEKATAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

Pendekatan ini didasarkan kepada asumsi atau keyakinan bahwa kemampuan kognitif merupakan
suatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak. Kunci untuk memahami
tingkah laku anak terletak pada pemahaman bagaimana pengetahuan tersebut terstruktur dalam
berbagai aspeknya, Ada tiga model perkembangan kognitif 1m. yaitu:

a. Model darl Piaget

Piaget berpendapat bahwa perkembangan manusia dapat digambarkan dalam konsep fungsi dan
struktur. Fungsi merupakan mekanisme biologis bawaan yang sama bagi setiap orang atau
kecenderungan-kecenderungan biologis untuk mengorganisasi pengetahuan ke dalam struktur
kognsi. dan untuk beradaptasi kepada berbagai tantangan lingkungan.Tujuan dari fungsi-fungsi
adalah menyusun struktur kogmuf internal. Sementara struktur merupakan lnterelasi (saling
berkaitan) sistem pengetahuan yang mendasari dan membimbing tingkah laku inteligen. Struktur
kognitif diistilahkan dengan konsep Skema,yaitu seperangkat keterampilan, pola-pola kegiatan
yang fleksibel yang dengannya anak memahami lingkungan. Dalam membahas fungsi-
fungsi,Piaget mengelompokkann seperti berikut.

1) Organisasi. yang merujuk kepada fakta bahwa semua struktur kognitif berinterelesi, dan
berbagai pengetahuan baru harus diselaraskan ke dalam sistem yang ada.

2) Adaptasi yang merujuk kepada kecenderungan organisme untuk menyelaraskan dengan


lingkungan. Adaptasi ini terdiri atas dua subproses: (1) Asimilasi,yaitu kecenderungan untuk
memahami pengalaman baru berdasarkan pengetahuan yang telah ada. sperti: seorang anak kecil
memangil semua orang dewasa pria dengan sebutan “Dad " (bapak) Akomodasi
;(2)akomodasi,yaitu Perubahan struktur kognitif karena pengalaman baru.ini terjadi apabila
Informasi yang baru itu sangat berbeda atau terlalu kompleks yang kemudian diintegrasikan ke
dalam stukturdah ada. Dapatjuga diartikan sebagai mengubah stuktur kognitif yang ada untuk
menyesuaikan atau menyelaraskan dengan pengalaman baru". Seperti pada masa awal
perkembangan,anak cenderung untuk mengisap setiap objek yang berada di dekatnya,namun pada
akhirnya dia belajar bahwa tidak semua objek dapat diisap.

Keadaan saling mempengaruhi antara asimilasi dan akomodasi melahirkan konsep


Konstruktivisme. yaitu bahwa anak secara aktif menciptakan (mengkreasi) pengetahuan, dalam
arti anak tidak hanya menerima pengetahuan secara pasif dari lingkungannya. Menurut Piaget.
perkembangan kognitif(lnteligensi) itu meliputi empat tahap atau periode, yaitu seperti tampak
pada tabel di bawah ini.

TABEL TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET

TAHAP USIA/TAHUN GAMBARAN

Sensorimotor 0-2 Bayi bergerak dari tindakan refleks instinktif


pada saat lahir sampai permulaan pemikiran
simbolis
Preoperational 2-7 Anak mulai merepresentasikan dunia dengan
kata-kata dan gambar
Concrete 7-11 Anak dapat berpikir secara logis mengenai
operational peristiwa-peristiwa yang konkrit
Formal 11-15 Anak remaja berpikir dengan cara yang lebih
operational abstrak dan logis

b.Model Pemrosesan informasi

Pendekatan ini merumuskan bahwa kognitif manusia sebagai suatu system yang terdiri atas tiga
bagian: (1) Input. Yaitu proses informasi dari lingkungan atau stimulasi (rangsangan) yang
masuk dalam reseptor –reseptor pancaindera dalam bentuk penglihatan,suara,dan rasa; (2)
Proses,yaitu pekerjaan otak untuk mentransformasikan informasi atau sumulasi ke dalam cara
yang beragam,yang meliputi mengelolah/menyusun informasi ke dalam bentuk-bentuk simbolik,
membandingkan dengan Informasi sebelumnya. Memasukkan ke dalam memori dan
menggunakannya apabila diperlukan: dan (3) Output. yang berbentuk tingkah laku, seperti
berbicara, menulis,interaksi sosial,dan sebagainya.

c. Model Kognisi Sosial

Kognisi sosial dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang lingkungan sosial dan hubungan
interpersonal. Model ini menekankan tantang dampak/pengaruh pengalaman sosial terhadap
perkembangan kognitif. Tokoh dari pendekatan ini adalah Lev Vygotsky (1886-1934) ahli
psikologi dari Rusia.

Teori ini menekankan tentang kebudayaan sebagai faktor penentu bagi perkembangan individu.
Diyakini,bahwa hanya manusia yang dapat menciptakan kebudayaan. dan setiap anak manusia
berkembang dalam konteks kebudayaannya. Kebudayaan memberikan dua kontribusi terhadap
perkembangan intelektual anak. Pertama,anak memperoleh banyak sisi pemahamannya;dan
Kedua, anak memperoleh banyak cara berpikir, atau alat-alat adaptasi intelektual.

Singkatnya. kebudayaan telah mengajari anak tentang apa yang dipikirkan dan bagaimana cara
berpikir. Lev Vygotsky meyakini bahwa perkembangan kognitif menghasilkan proses sosio
Instruksional,yang karenanya anak belajar saling tukar pengalaman dalam memecahkan masalah
dengan orang lain,seperti orangtua, guru,saudara, dan teman sebaya. Perkembangan merupakan
proses internalisasi terhadap kebudayaan yang membentuk pengetahuan dan alat adaptasi, yang
wahana utamanya melalui bahasa atau komunikasi verbal.

2. PENDEKATAN BELAJAR ATAU LINGKUNGAN

Teori-teori belajar atau lingkungan berakar dari asumsi bahwa tingkah laku anak diperoleh melalui
pengkondisian (conditioning) dan prisip-prinsip belajar. Di sini dibedakan antan tingkah laku yang
dipelajari(tidak dapat diamati atau hanya berdasarkan proses biologis) Dalam hal ini B.F.Skinner
membedakan “respondent behavior” dengan “operant behavior”

a. Respondent Behavior

b. Operant Behavior

Ada empat tipe care pengkondisian dalam kegiatan belajar.

1). Habituasi, yaitu bentuk belajar sederhana yang melibatkan tingkah laku responden dan terjadi
ketika respons refleks menghilang karena diperolehnya stimulus yang sama secara
berulang.Contohnya jika kita bertepuk tangan di dekat anak (bayi),maka dia akan memperlihatkan
respons kekagetannya/ keterkejutannya dengan membalikkan seluruh badannya atau menoleh.
Apabila bertepuk tangan diulang-ulang dengan frekuensi yang relatif sama (seperti 15 detik sekali)
maka reSpons kekagetannya akan menghilang.

2).Respondent Conditioning (Classical),merupakan salah satu bentuk belajar yang


netral,melibatkan refleks dimana stimulus memperoleh kekuatan untuk mendapatkan respons
renektif (respons tak bersyarat) sebagai hasil asosiasi dengan stimulus tak bersyarat. Stimulus
netral kemudian menjadi stimulus bersyarat.

3).Operant Conditioning,bentuk belajar dimana tingkah laku operan berubah karena dipengaruhi
oleh dampak tingkah laku tersebut.Dampak yang membuat suatu respons terjadi kembali disebut
“reinforcer". Contoh: (a) seorang anak meminjamkan boneka kepada temannya, karena dengan
melakukan perbuatan tersebut anak itu sering mendapatkan pinjaman serupa dari temannya,dan
(b) anak menangis di Toko Swalayan, karena kebiasaan menanangisnya itu menyebabkan ibunya
membelikan boneka atau permen.
4).Discriminating Learning. tipe belajar yang sangat erat dengan 'operant conditioning”. Kadang-
kadang tingkah laku yang sama dari anak yang sama menghasilkan dampak yang berbeda.
bergantung pada keadaan; contohnya. kegiatan agresif (menyerang) mungkin akan mendapat
pujian pada saat bermain sepak bola, tetapi akan mendapat hukuman apabila dilakukan di ruang
kelas.

Teori lain dari pendekatan ini adalah model belajar sosial. Model ini sangat dipengaruhi oleh
pemikiran Albert Bandura yang lebih mengajukan peranan faktor-faktor kognitif daripada analisis
tingkah laku. Asumsi terpentingnya adalah bahwa belajar observasional terjadi ketika tingkah laku
observer (anak) berubah sebagai hasil dari pandangannya terhadap tingkah laku seorang model
(seperti orangtua. guru. saudara. teman. pahlawan, dan bintang Elm). Hal yang sangat penting dari
“modeling” adalah mencontoh tingkah laku yang diobservasi atau mengabstraksinya dalam bentuk
yang umum.

Bandura meyakini bahwa belajar melalui observasi (observational learning) atau “modeling” itu
melibatkan empat proses. yaitu sebagai berikut.

1) Attentional. yaitu proses dimana observer atau anak menaruh perhatian terhadap tingkah laku
atau penampilan model (orang yang diimitasi).

2) Retention. yaitu proses yang merujuk kepada upaya anak untuk memasukkan informasi tentang
model, seperti karakteristik penampilan fisiknya, mental. dan tingkah lakunya ke dalam memori.

3) Production. yaitu proses mengontrol tentang bagaimana anak dapat mereproduksi respons atau
tingkah laku model. Kemampuan mereproduksi ini bisa berbentuk keterampilan fisik atau
kemampuan mengidentifikasi tingkah laku model.

4) Motivational, yaitu proses pemilihan tingkah laku model yang diimitasi oleh anak. Dalam proses
ini terdapat faktor penting yang mempengaruhinya. yaitu “reinforcement" atau “punishment”.
apakah terhadap model atau langsung kepada anak.

3. PENDEKATAN ETOLOGI

Pendekatan ini merupakan studi perkembangan dari perspektif evolusioner yang didasarkan pada
prinsip-prinsip evolusi. Keduanya membutuhkan pendidik yang tahu tentang tabiat dan
kekurangan jiwa manusia serta tentang cara memperbaiki dan mendidiknya. Kebodohan dokter
akan merusak kesehatan orang sakit. Begitu pun kebodohan guru dan pendidik akan merusak
akhlak muridnya Sesungguhnya setiap penyakit mempunyai obat dan cara penyembuhannya. Al-
Ghazali berkata:

'... Demikianlah guru yang diikuti,yang mengobati jiwa murid-muridnya dan hati orang-orang
yang diberi petunjuk. hendaknya tidak membebani mereka dengan berbagai latihan dan tugas
dalam bidang khusus dengan beban metode yang khusus pula sebelum ia mengetahui akhlak serta
penyakit mereka. Apabila dokter mengobati seluruh pasien dengan obat yang sama. maka ia akan
membunuh banyak manusia. Demikian pula halnya dengan guru. Apabila ia mengarahkan seluruh
murid kepada satu macam pola yang sama. niscaya ia akan menghancurkan mereka dengan
mematikan hati mereka. Oleh karena itu. hendaknya guru memperhatikan penyakit. keadaan, usia.
dan tabiat serta motivasi peserta didiknya. Atas dasar itulah hendaknya ia memprogram
pendidikannya'.

Al-Ghazali tidak menganjurkan penggunaan satu metode saja dalam menghadapi permasalahan
akhlak serta pelaksanaan pendldikan anak Dia menganjurkan agar guru memilih metode
pendldlkan mai dengan usia dan tabiat anak. daya tangkap dan daya mlaknya (daya persepsi dan
daya rejeksinya), sejalan dengan situasi kepnbadiannya. Dengan ini, sekali-kali Al-Ghazali
memperhatikan masalah perbedaan individual di dalam melaksanakan pendidikan.

Dalam upaya mengembangkan akhlakul karimah (akhlak mulia) anak. ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. yaitu:

a. menjauhkan anak dari pergaulan yang tidak baik.


b. b. membiasakannya untuk bersopan santun,
c. memberikan pujian kepada anak yang melakukan amal saleh, misalnya berbuat sopan dan
mencela anak yang melakukan kezaliman/kelaliman.
d. membiasakannya mengenakan pakaian yang putih (bagus),benda dan rapi.
e. Mencegah anak untuk tidur di siang hari.
f. Menganjurkan mereka untuk berolah raga.
g. menanamkan sikap sederhana.
h. mengizinkannya bermain setalah belajar.

C. MEMHAMI PERKEMBANGAN ANAK

Dalam upaya mendidik atau membimbing anak/remaja,agar meraka dapat mengembangkan


potensi dirinya seoptimal mungkin, maka bagi para pendidik,orangtu, atau siapa saja yang
berkepentingan dalam pendidikan anak,perlu dan dianjurkan untuk memahami perkembangan
anak. Pemahaman itu penting,perlu dan dianjurkan untuk memahami perkembangan
anak.Pehaman itu penting,karena beberapa alasan berikut.

1.Mana anak merupakan periode perkembangan yang cepat dan terjadinya perubahan dalam
banyak aspek perkembangan.

2.Pengalaman masa kecil mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan berikutnya.

3.Pengetahuan tentang perkembangan anak dapat membantu mereka mengembangkan diri dan
memecahkan masalah yang dihadapinya.

4.Melalui pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak,dapat


diantisipasi tentang berbagai upaya untuk memfasilitasi perkembangan tersebut, baik di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Di samping itu. dapat diantisipasi juga tentang
upaya untuk mencegah berbagai kendala atau faktor-faktor yang mungkin akan mengkontaminasi
(meracuni) perkembangan anak.
BAB 2 KONSEP DASAR PERKEMBANGAN

A. PENGERTIAN DAN ClRl-CIRI PERKEMBANGAN

Pengertian dari perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme
menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara
sistematis. Progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut usik (jasmaniah) maupun psikis
(rohaniah)".Yang dimaksud dengan sistematis,progresif, dan berkesinambungan itu adalah sebagai
berikut.

1. Sistematis,berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling
mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan
yang harmonis. Contoh prinsip ini. seperti kemampuan begalan anak seiring dengan matangnya
otot-otot kaki. dan keingman remaja untuk memperhatikan jenis kelamin lain seiring dengan
matangnya organ-organ seksualnya.

2.Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju,menmgkat,dan mendalam (meluas) baik
secara kuantitatif (usik) maupun kualitatif (psikis). Contohnya, seperti terjadinya perubahan
proporsi dan ukuran fisik anak (dari pendek menjadi tinggi dan dari kecil meniadi besar); dan
perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang sederhana sampai kepada yang kompleks
(mulai dari mengenal abjad atau huruf hijaiyah sampai kemampuan membaca buku, majalah,
koran dan Al-Qur'an).

3.Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara
beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau Ioncat-loncat. Contohnya untuk dapat
berdiri, seorang anak harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan
duduk dan merangkak.

Perkembangan itu secara umum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1. Terjadinya perubahan dalam (a) aspek flsik: perubahan tinggi dan berat badan serta organ-
organ tubuh lainnya, (b) aspek psikis: semakin bertambahnya perbendaharaan kata dan
matangnya kemampuan berpikir, mengingat. serta menggunakan imajinasi kreatifnya.
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi; (a) aspek flsik: proporsi tubuh anak berubah sesuai
dengan fase perkembangannya dan pada usia remaja proporsi tubuh anak mendekati
proporsi tubuh usia remaja, (b) aspek psikis: perubahan imajinasi dari yang fantasi ke
realitas; dan perubahan perhatiannya dari yang tertuju kepada dirinya sendiri perlahan-
lahan beralih kepada orang lain (kelompok teman sebaya).
3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama; (11) tanda-tanda fisik: lenyapnya kelenjar Thymus
(kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada. kelenjar Pineal pada bagian bawah
otak. rambut' rambut halus dan gigi susu. (b) tanda-tanda psikis: lenyapnya masa mengoceh
(meraban), bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak) dan perilaku impulsif
(dorongan untuk bertindak sebelum berpikir).
4. Diperolehnya tanda-tanda yang baru; (a] tanda-tanda fisik: pergantian gigi dan
karakteristik seks pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada anak wanita, dan mimpi
"basah“ pada anak pria). maupun sekunder (perubahan pada anggota tubuh“pinggul dan
buah dada pada wanita; kumis, jakun. suara pad! anak pria). (b) tanda-tanda psikis: seperti
berkembangnya ras! ingin tahu terutama yang berhubungan dengan seks. 11ml!
pengetahuan. nilai-nilai moral. dan keyakinan beragama.

B. PRINSlP-PRINSIP PERKEMBANGAN

1. PFRKEMRANGAN MERUPAKAN PROSES YANG TIDAK PERNAH BERHENTI


(NEVER ENDING PROCESS)

Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipongaruhl oleh pengalaman atau
belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan berlangsung secara terus-menerus sejak masa konseps:
sampai mencapai kematangan atau masa tua.

2. SEMUA ASPEK PERKEMBANGAN SALING MEMPENGARUHI

Setiap apek perkembangan individu. baik nslk, emosi, lnteligensl maupun sosial. satu sama lainnya
saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif di antara aspek tersebut.
Apabula seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit-sakitan).
maka dia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek lainnya. seperti kecerdasannya
kurang berkembang dan mengalami kelabilan emosional.

3. PERKEMBANGANITUMENGKUHPOLAA'MUARAHTERTENTU

Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap tahap perkembangan
merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi
perkembangan selanjutnya. Contohnya. untuk dapat berjalan. seorang anak harus dapat berdiri
terlebih dahulu dan berjalan merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya. yaitu berlari
atau meloncat. Perhatikan pola perkembangan umum yang dilalui anak pada Tabel 2.1.

TABEL TAHAP PERKEMBANGAN ANAK

TAHAPAN PERKEMBANGAN GAMBARAN


Usia 4-16 Minggu Bayi dapat menguasai 12 macam otot ocula
motornya
Usia 16-28 minggu Bayi dapat mengguasai otot-otot yang
menyanggah kepalanya dan menggerakkan
tangannya.ia mulai dapat meraih benda-benda
Usia 28-40 Minggu Ia dapat menguasai badan tangannya.Ia mulai
dapat duduk,menangkap,dan mempermainkan
benda-benda
Tahun kedua Anak suda pandai berjalan dan berlari,dapat
menggunakan kata-kata dan mengenai
identitasnya(seperti namanya)
Tahun ketiga Anak dapat berbicara dalam kalimat dan
menggunakan kata-kata sebagai alat berpikir
Tahun keempat Anak mulai banyak bertanya dan dapat berdiri
sendiri
Tahun kelima Anak mulai matang dalam menguasai gerak-
gerik motorisnya.Ia dapat melompat-lompat
,bercerita agak lebih panajng,lebih suka
bermain.

Sementara itu. Yelon dan Weinsten (1977) mengemukakan tentang arah atau pola perkembangan
itu sebagai berikut.

a. Cephalocaudal & proximal-distaL Maksudnya, perkembangan manusia itu mulai dari kepala ke
kaki (ccphalocaudal). dan dari tengah.paru-paru. jantung dan sebagainya ke pinggir: tangan
(proximal-distal).

b. Struktur mendahului fungsi,Ini berarti bahwa anggota tubuh indiudu itu akan dapat berfungsi
setalah matang strukturnya. Seperti mata, akan dapa melihat setelah otot-ototnya matang.

c. Perkembangan itu berdiferensiasi. Maksudnya. perkembangan itu berlangsung dari umum ke


khusus (spesifik). Dalam semua aspek perkembangan. baik motorik (fiSik) maupun mental
(psikis). respons anak pada mulanya bersifat umum. Contoh: (1) Bayi menendang-nendangkan
kakinya secara sembarangan sebelum ia dapat mengkoordinasikannya (mengaturnya) untuk
merangkak atau berjalan; (2) Bayi melihat benda-benda yang lebih besar dahulu sebelum ia dapat
melihat benda-benda yang kecil; (3) Bayi meraban (mengoceh) terlebih dahulu sebelum ia dapat
mengucapkan kata-kata yang jelas artinya; (4) Bayi menunjukkan rasa takut yang bersifat umum
terhadap semua benda (orang) yang asing baginya. kemudian lambat laun rasa takutnya menjadi
lebih tertuju kepada hal-hal tertentu.

d. Perkembangan itu berlangsung dari konkret ke abstrak. Maksudnya. perkembangan itu


berproses dari suatu kemampuan berpikir yang konkret (objeknya tampak) menuju ke abstrak
(objeknya tidak tampak). Seperti anak kecil dapat berhitung dengan bantuan jari tangan. sedangkan
remaja sudah tidak lag] memerlukan bantuan tersebut.

4. PERKEMBANGAN TERJADI PADA TEMPO YANG BERLAINAN

Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang
berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat). Umpamanya (a) otak mencapai bentuk ukurannya
yang sempurna pada umur 6-8 tahun; (b) tangan, kaki. dan hidung mencapai perkembangan yang
maksimum pada masa remaja; dan (c) imajinasi kreatif berkembang dengan cepat pada masa
kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja.

5. SETIAP FASE PERKEMBANGAN MEMPUNYAI CIRI KHAS

Prinsip ini dapat dijelaskan dengan contoh sebagai ben'kut: (a) SamDai usia dua tahun. anak
memusatkan untuk mengenal lingkungmnya, menguasai gerak-ger'lk fisik dan belajar berbicara;
(b) Pada usia tiga sampai enam tahun. perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial
(belajar bergaul dengan orang lain).

6. SETIAP lNDIVlDU YANG NORMAL AKAN MENGALAMI TAHAPAN/FASE


PERKEMBANGAN

Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang nom… dan berusia panjang individu
akan mengalami fase-fase perkem bangan: bayi. kanak-kanak, anak. remaja, dewasa, dan masa
tua.

C. FASE-FASE PERKEMBANGAN

1. PENGERTIAN DAN KRITERIA MENENTUKAN FASE PERKEMBANGAN

Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang perjalanan
kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu. Mengenai
masalah pembabakan atau periodisasi perkembangan ini, para ahli berbeda pendapat. Pendapat-
pendapat itu secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi tiga. yaitu berdasarkan analisis
biologis,didaktis, dan psikologis.

a.Tahap Perkembangan Bvrdaun km Analisis Rinlogis

b. Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktis

c. Tahap Perkembangan Berdasarkan Psikologis

2. KRITERIA PENAHAPAN PERKEMBANGAN


Dalam hubungannya dengan proses belajar-mengajar (pendidikan), pentahapan perkembangan
yang dipergunakan sebaiknya bersifat & elektif, maksudnya tidak terpaku pada suatu pendapat
saja tetapi bersifat luas untuk meramu dari berbagai pendapat yang mempunyai hubungan yang
erat. Berdasarkan pendirian tersebut. perkembangan individu sejak lahir sampai masa kematangan
itu dapat digambarkan melewati fase-fase berikut.

TABEL FASE-FASE PERKEMBANGAN INDIVIDU

USIA TAHAP PERKEMBANGAN


0,0-6,0 Masa usia pra sekolah
6,0-12,0 Masa usia sekolah dasar
12,0-18,0 Masa usia sekolah menengah
18,0-25,0 Masa usia mahasiswa
BAB 3 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
Hereditas atau keturunan merupakan aspek individu yang bersifat bawaan dan memiliki potensi
untuk berkembang. Seberapa jauh perkembangan individu itu terjadi dan bagaimana kualitas
perkembangannya. bergantung pada kualitas hereditas dan lingkungan yang mempengaruhinya.
Lingkungan (environment) merupakan faktor penting disamping hereditas yang menentukan
perkembangan individu. Lingkungan itu meliputi flsik, psikis, sosial, dan religius. Pada bab ini
akan dibahas mengenai makna hereditas dan lingkungan.

A. HEREDITAS (KETURUNAN/PEMBAWAAN)

Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini
hereditas diartikan sebagai “totalitas karakteristik individu yang diwariskan orangtua kepada anak,
atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi
(pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orangtua melalui gen-gen'. Setiap
individu memulai kehidupannya sebagai organisme yang bersd tunggal yang bentuknya sangat
kecil. gans tengahnya kurang lebih 1/200 inci (1/180 cm).

B.LINGKUNGAN PERKEMBANGAN

Urie Bronfrenbrenner & Ann Crouter (Stgelman & Shaffer. 1995 86) mengemukakan bahwa
lingkungan perkembangan merupakan 'herbagal peristiwa, situasi atau kondisi di luar organisme
yang dlduga mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perkembangan Individu” ngkungan ini terdiri
atas: ((a) Fisik, yaitu mehputi segala sesuatu dan molekul yang ada di sekitar janin sebelum lahir
sampai kepada rancangan arsitektur suatu rumah. dan (b) Sosial. yaitu meliputi seluruh manusia
yang secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu.

Konsep lama tentang lingkungan perkembangan,memahaminya sebagai seperangkat kekuatan


yang membentuk manusia, karena manusia dipandang seperti seonggok tanah liat yang dapat
dicetak atau dibentuk. Sekarang dipahami bahwa manusia di samping dipengaruhi, juga
mempengaruhi lingkungan fisik dan sosialnya. Dengan kata lain. dapat dikemukakan bahwa
hubungan antara manusia dengan lingkungan itu bersifat saling mempengaruhi (reciprocal
injluencies).

Hampir senada dengan pengertian di atas. J.P. Chaplin (1979: 175) mengemukakan bahwa
lingkungan merupakan “keseluruhan aspek atau fenomena flsik dan sosial yang mempengaruhi
organisme individu”. Sementara itu, Joe Kathena (1992: 58) mengemukakan bahwa lingkungan
itu merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu yang meliputi fisik dan sosial budaya.
Lingkungan ini merupakan sumber seluruh infomasi yang diterima individu melalui alat
inderanya: penglihatan. penciuman. pendengaran dan rasa.
Berdasarkan ketiga pengertian di atas, bahwa yang dimaksud dengan lingkungan perkembangan
siswa adalah " keseluruhan fenomena (peristiwa. situasi. atau kondisi) fisik atau sosial yang
mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan siswa'. Lingkungan perkembangan siswa yang
akan dibahas yaitu menyangkut lingkungan keluarga,sekolah.,kelompok sebaya (peer group). dan
masyarakat.

1. LINGKUNGAN KELUARGA

a. Pengertian Keluarga

MJ. Soelaeman (1978: 4-5) mengemukakan pendapat para ahli monSenai pengertian keluarga.
yaitu:

1) FJ. Brown berpendapat bahwa ditinjau dari andut pandu“ sosiologis. knluarga dapat dumkan
dua macam. yaitu I) dah. arti luas. keluarga meliputi semua pihak yang ada hubun darah atau
keturunan yang dapat dibandingkan dengan dan marga; b) dalam arti sempit keluarga meliputi
cram.“ dan anak.

2) Maciver menyebutkan lima ari khas keluarga yang umum ln. dapat di mana-mana. yaitu a)
hubungan berpasangan kedu. jenis, b) perkawinan atau bentuk ikatan lain yang mengokohh.
hubungan tersebut. c) pengakuan akan keturunan. d) keidupan ekonomis yang diselenggarakan
dan dinikmati bersama. dan .) kehidupan berumah tangga.

Dalam nada yang sama. Sudardja Adiwikarta (1988: 66-67) dan Sigelman & Shaffer (1995: 390-
391) berpendapat bahwa “keluarga merupakan unit sosial terkecil yang bersifat universal. artinya
terdapat pada setiap masyarakat di dunia (universe) atau suatu sistem sosial yang terpancang
(terbentuk) dalam sistem sosial yang lebih besar”. Bentuk atau pola keluarga. yaitu 1) Keluarga
Batin/lnu (Nuclear Family). yang terdiri atas suami/ayah. istri/ibu, dan anakanak yang lahir dari
pernikahan antara keduanya dan yang belum berkeluarga (termasuk anak tiri jika ada). 2) Keluarga
Luas (Eztended family). yang keanggotaannya tidak hanya meliputi suami. istri dan anak-anak
yang belum berkeluarga. tetapi juga termasuk kerabat lain yang biasanya tinggal dalam sebuah
rumah tangga bersama. seperti mertua (orangtua suami/istri). adik. kakak ipar atau lainnya. bahkan
mungkin pembantu rumah tangga atau orang lain yang tinggal menumpang. Perubahan sosial
budaya yang terjadi dewasa ini telah menyebabkan perubahan dalam semua aspek kehidupan
bermasyarakat _ termasuk keluarga. Dalam hal ini Dadang Hawai'i (1997: 165-160
mengemukakan sebagai berikut.

Perubahan-perubahan yang serba cepat sebagai konsekuenn globalisasi. modernisasi.


industrialisasi. dan iptek telah mang akibatkan perubahan pada nilai-nilai kehidupan sosial dan bu
daya. Perubahan itu antara lain pada nilai moral. atik. kaidah agama dan pendidikan anak di rumah.
pergaulan dan path winan. Perubahan ini muncul, karena pada masyarakat teri!“ pergeseran pola
hidup yang semula bercorak sosial religius V pola individual materialistis dan sekuler. Salah satu
dampak persahabatan/teman bermain bagi anak sampai cukup usia untuk mendapatkan teman di
luar rumah, atau apabila persahabatan di luar rumah tidak memungkinkan. Sedangkan dari sudut
pandang sosiologis. fungsi keluarga ini dapat diklasifikasikan ke dalam fungsi-fungsi berikut.

1. Fungsi Biologis

Keluarga dipandang sebagai pranata sosial yang memberikan legalitas. kesempatan dan
kemudahan bagi para anggotanya untuk memenuhi kebutuhan dasar biologisnya. Kebutuhan itu
meliputi (a) pangan, sandang. dan papan, (b) hubungan seksual suami-istrl. dan (c) reproduksi atau
pengembangan keturunan (keluarga yang dibangun melalui pernikahan merupakan tempat
“penyemaian” biblt-bibit insani yang fitrah). Dalam memenuhi kebutuhan pangan, perlu
diperhatikan tentang kaidah 'haldlan thoyyiban' (halal dan bergizi). Nilai halal sangat diutamakan,
karena dalam agama dikemukakan bahwa 'kullu jasadin nabata min sahaqin fanmiru aula bihi”
(setiap yang tumbuh dari yang haram, maka neraka lebih utama baginya) (H.B. Turmidzi. dalam
Panitia Mudzakarah Ulama. 1998: 16).

2. Fungsi Ekonomis

Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban untuk menafi kahi anggota keluarganya (istri
dan anak). Dalam Al-Qur'an (Surat Al-Baqarah: 223) dikemukakan "wa'alal maulzidi lahu
rizquhunna. wakiswatuhuna bilma'rzif, [& tukalafu nafsun illa wus'ahd'. Artinya, “dan kewajiban
suami memberi makan dan pakaian kepada para istri dengan cara yang ma'ruf (baik). Seseorang
(suami) tidak dibebani (dalam memberi nafkah), melainkan menurut kadar kesanggupannya”.

3. Fungsi Pendidikan (Edukatif)

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak. Keluarga berfungsi
sebagai "transmiter budaya atau mediator” sosial budaya bagi anak (Hurlock. 1956; dan
Pervin,1970). Menurut UU No. 2 tahun 1989 Bab IV Pasal 10 Ayat 4: “Pendidikan Keluarga
merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan
yang memberikan keyakinan 'agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan”. Berdasarkan
Pendapat dan diktum undang-undang tersebut. maka fungsi keluli?! dalam pendidikan adalah
menyangkut penanaman. pembimbingan kemampuan anak untuk menaati peraturan dengan orang
lain,bersikap toleran. menghargai pendapat gagasan orang lain. mau bertanggung jawab dan
bersikap matang dalam kehidupan yang heterogen (etnis,ras,budaya, dan agama)

4. Fungsi Perlindungan (Protektif)

Keluarga berfungsi sebagai pelindung bagi para anggota keluarganya dari gangguan. ancaman atau
kondisi yang menimbulkan ketidaknyamanan (hsik-psikologis) para anggotanya.

5. Fungsi Rekreatif
Untuk melaksanakan fungsi ini. keluarga harus diciptakan aebagai lingkungan yang memberikan
kenyamanan. keceriaan. kehangatan dan penuh semangat bagi anggotanya. Sehubungan dengan
hal itu. maka keluarga hams ditata sedemikian rupa. seperti menyangkut aspek dekorasi interior
rumah. hubungan komunikasi yang tidak kaku (kesempatan berdialog bersama sambil santai).
makan barsama. bercengkrama dengan penuh suasana humor. dan sebagainya.

6.Fungsi Agama (Religius)

Keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama kepada anak agar mereka memiliki
pedoman hidup yang benar. Dalam Alo Qur'an, surat Al-Tahrim: 6, difirmankan: ”Hai orang-orang
yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa apt neraka'. Ayat ini memberikan isyarat
kepada para orangtua bahwa mereka diwajibkan memelihara diri dan keluarganya dari murka
Tuhan. Satu-satunya cara untuk menghindari siksa api neraka atau murka Tuhan adalah dengan
beragama yang benar. Keluarga berkewajiban mengajar. membimbing atau membiasakan
anggotanya untuk mampalajari dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Para anggota
keluarga yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap Tuhan akan memiliki mental yang sehat.
yakni mereka akan terhindar dari baban-beban psikologis dan mampu menyesuaikan dh'mya
locum harmonis dengan orang lain. serta berpartisipasi aktif dalam memberikan kontribusi secara
konstruktif terhadap kamquan atau kaujahtaun masyarakat. Dadang Hawarl (1997: 150)
mengemukakan bahwa msn penantian ilmiah membuktikan: (1) remaja yang ko mitman agamanya
lemah mempunya! risiko yang lebih tinggi (4 hm untuk terlibat penyalahgunaan NAZA apabila
dlbandmgha dangan remaja yang komitmen agamanya kuat. (2) unknown]: hug dtbosarkan dalam
keluarga yang tidak magma. miko untuk

c. Faktor-Faktor Keluarga yang Mempengaruhi Perkembangan Anak (Remaja)

1. Keberfungsian Keluarga

2. LINGKUNGAN SEKOLAH

3. KELOMPOK TEMAN SEBAYA


BAB 4 TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

A. PENGERTIAN DAN SUMBER TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

Robert Havighurst (Adam & Gullota. 1983) melalui perspektif Psikososial berpendapat bahwa
periode yang beragam dalam kehidupan individu menuntut untuk menuntaskan tugas-tugas
perkembangan yang khusus,tugas-tugas ini berkaitan erat dengan perubahan kematangan.
persekolahan. pekerjaan, pengalaman beragama. dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk
pemenuhan dan kebahagiaan hidupnya. Selanjutnya Havighurst (1961) mengartikan tugas-tugas
perkembangan itu sebagai berikut:

A developmental task is a task which arises at or about a certain period in the life of the individual.
successful achievement of which leads to his happiness and to success with later task. while failure
lead: to unhappiness in the individual. disapproval by society and dWiculty with later task.

Maksudnya,bahwa tugas perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode
tertentu dalam remang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan
membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya; sementara apabila
gagal. maka akan menyebabkan kotidakbahagiaan pada diri indiwdu yang bersangkutan.
menimbulkan penolakan masyarakat. dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas
berikutnya.Munculnya tugas-tugas perkembangan,bersumber pada faktor-faktor berikut.

1. Kematangan fsik
2. Tuntunan masyarakat secara kultural. misalnya
3. Tuntunan dari dorongan dan cita-cita individu sendiru.
4. Tuntutan norma agama

B. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA SETIAP FASE PERKEMBANGAN

1. TUGAS PERKEMBANGAN PADA USIA BAYI DAN KANAK-KANAK (0.0 6.0)

a. Belajar berjalan
b. Belajar memakan
c. Belajar berbicara.

2.TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA SEKOLAH ( 6,0-12,0)

a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.


b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
c. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya
d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
e. Belajar keterampilan dasar dalam membaca,menulis,dan berhitung

3.TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA


Salah satu periode dalam rentang kehidupan individu adalah masa (fase) remaja. Masa ini
merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu. dan merupakan
masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat (Konopka.
dalam Pikunas, 1976; Kaczman & Riva, 1996).

Masa remaja ditandai dengan (l) berkembangnya sikap dependen kepada orangtua ke arah
independen, (2) minat seksualitas; dan (3) kecenderungan untuk merenung atau memperhatikan
diri sendiri, nilai-nilai etika, dan isu-isu moral (Salzman dan Pikunas 1976).

Erikson (Adams & Gullotta, 1983: 36-37; Conger. 1977: 92-93) berpendapat bahwa remaja
merupakan masa berkembangnya identity. Identity merupakan vocal point dari pengalaman
remaja. karena semua krisis normatif yang sebelumnya telah memberikan kontribusi kepada
perkembangan identitas ini. Erikson memandang pengalaman hidup remaja berada dalam keadaan
moratorium, yaitu suatu periode saat remaja diharapkan mampu mempersiapkan dirinya untuk
masa depan. dan mampu menjawab pertanyaan siapa saya? (who am 1?) Dia mengingatkan bahwa
kegagalan remaja untuk mengisi atau menuntaskan tugas ini akan berdampak tidak baik vagi
perkembangan dirinya.

Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya. maka remaja akan kehilangan
arah, bagaikan kapal yang kehiangan kompas. Dampaknya, mereka mungkin akan mengembangan
perilaku yang menyimpang (delinquent), melakukan krimialitas, atau menutup diri (mengisolasi
diri) dari masyarakat.

Lustin Pikunas (1976: 257-259) dalam membahas tugu Pet. kembangan ini. mengemukakan
pendapat McCandless dan Evan. yang berpendapat bahwa masa remaja akhir ditandai oleh inginan
yang kuat untuk tumbuh dan berkembang secara matant agar diterima oleh teman sebaya. orang
dewasa. dan budaya. P… periode ini. remaja memperoleh kesadaran yang jelas tentang up. yang
diharapkan masyarakat dari dirinya. Mulai dari Erlkson' banyak para ahli psikologi memandang
bahwa identity formation (pembentukan identitas/jati diri) merupakan tugas perkembangan Ulama
bagi remaja. Jika remaja gagal atau tidak mendapat ke… nsan dalam menjawab pertanyaan “Siapa
saya.?" dan ”Mengapa saya?“ maka mereka akan mengalami “peperangan" dalam dirinya! Jika
secara terus menerus. remaja aktif menanyakan tentang kebingungannya mengenai ideologi dan
pekerjaan. atau ketidak… jelasan tentang peranan dirinya dalam kelompok sebaya atau orang
dewasa, maka dia memerlukan moratorium --tahun-tahun lam. bahan untuk menemukan solusi
yang dapat diterimasebelum mereka mencapai gaya hidup seperti orang dewasa. Pikunas juga
Ynengemukakan pendapat William Kay. yaitu bahwa tugas perkembangan utama remaja adalah
memperoleh kematangan sistem moral untuk membimbing perilakunya. Kematangan remaja
belumlah Sempurna, jika tidak memiliki kode moral yang dapat diterima secara universal.
Selanjutnya. William Kay mengemukakan tugastugas perkembangan remaja itu sebagai berikut.

a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.


b. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang mempunyai otoritas.
c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan
teman sebaya atau orang lain,baik cara individual maupun kelompok.
d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.
e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.

C.PERANAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN TUGAS-TUGAS


PERKEMBANGAN SISWA

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sisetmatik melaksanakan program
bimbingan, pengajaran. dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan
potensinya. baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual,emosional, maupun sosial.

Mengenai peranan sekolah dalam mengembangkan kepribadian anak, Hurlock (1986: 322)
mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak
(siswa), baik dalam cara berpikir, bersikap, maupun cara berperilaku. Sekolah berperan sebagai
substitusi keluarga dan guru substitusi orangtua. Ada beberapa alasan. mengapa sekolah
memainkan peranan yang berarti bagi perkembangan kepribadian anak. yaitu (a) siswa harus hadir
di sekolah. (b) sekolah memberikan pengaruh kepada anak secara dini seiring dengan masa
perkembangan “konsep dirinya“. (c) anak-anak banyak menghabiskan waktunya di sekolah
daripada di tempat lain di luar rumah. (d) sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk
meraih sukses. dan (6) sekolah memberikan kesempatan pertama kepada anak untuk menilai diri»
nya dan kemampuannya secara realistik.

Menurut Havighurs (1961: 5) sekolah mempunyai peranan atau tanggung jawab penting dalam
membantu para siswa mencapai tugas perkembangannya. Sehubungan dengan hal ini, sekolah
Seyogianya berupaya untuk menciptakan iklim yang kondusif atau kondisi yang dapat
memfasilitasi siswa (yang berusia remaja) untuk inencapai perkembangannya. Tugas-tugas
perkembangan remaja Itu menyangkut aspek-aspek kematangan dalam berinteraksi sosial,
kematangan personal, kematangan dalam mencapai filsafat hidup, gian kematangan dalam
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

1. PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN MELALUI KELOMPOK TEMAN


SEBAYA
2. MENCAPAI PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN PRIBADI
3. PENGEMBANGAN KEIMANAN DAN KETAKWAAN KEPADA TUHAN YANG
MAHA ESA
BAB 5 ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN

A. PERKEMBANGAN FISIK

FIsik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan.
Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal(dalam kandungan). Berkaitan dengan
perkembangan fisik mi. Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa
perkembangan m individu meliputi empat aspek, yaitu (1) Sistem syaraf, yang sangat
mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) Otot-otot, yang mempengaruhi
perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan
munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada. usia remaja berkembang perasaan senang
untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4)
Struktur Fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.

Aspek fisiologis lainnya yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain).Otak
dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan.Otak ini terdiri
atas 100 miliar sel syaraf (neuron), dan setiap sel syaraf tersebut rata-rata memiliki sekitar 3000
koneksi (hubungan) dengan sel-sel syarat yang lainnya. Neuron ini terdiri dari inti sel (nucleus)
dan sel

B.PERKEMBANGAN INTELIGENSI

1. PENGERTIAN KECERDASAN

Inteligensi bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk
mendeskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual. Dalam
mengartikan inteligensl (kecerdasan) ini. para ahli mempunyai pengertian yang beragam. Di antara
pengertian inteligensi itu adalah sebagai berikut.

a. C.F. Chaplin (1975) mengartikan inteligensi itu sebagai kemamt puan menghadapi dan
menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.
b. Anita E. Woolfolk (1995) mengemukakan bahwa menurut teori.Teori lama, inteligensi itu
meliputi tiga pengertian. yaitu (1) kemampuan untuk belajar; (2) keseluruhan pengetahuan
yang diperoleh; dan (3) kemampuan untuk beradaptasi secara ber. hasil dengan situasi baru
atau lingkungan pada umumnya, Selanjutnya, Woolfolk mengemukakan inteligensi itu
merupakan satu atau beberapa kemampuan untuk memperoleh dan menggunakan
pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah dan beradaptasi dengan lingkungan.
c. Binet (Sumadi S.. 1984) menyatakan bahwa sifat hakikat inteligensi itu ada tiga macam.
yaitu (a) kecerdasan untuk menetap kan dan mempertahankan (memperjuangkan) tujuan
tertentu. Semakin cerdas seseorang. akan semakin cakaplah dia membuat tujuan sendiri,
mempunyai inisiatif sendiri tidak menunggu perintah saja; (b) kemampuan untuk
mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan tersebut; (c) kemampuan untuk
melakukan otokritik, kemampuan untuk belajar dari kesalahan yang telah dibuatnya.
d. Raymon Cattel dkk (Kimble dkk., 1980) mengklasifikasikan inte' Iigensi ke dalam dua
kategori. yaitu (a) “Fluid Inteligence'. yaitu tipe kemampuan analisis kognitif yang relatif
tidak dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya; (b) 'Crystallized Intef ligence'.
yaitu keterampilan-keterampilan atau kemampuan nalar (berpikir) yang dipengaruhi oleh
pengalaman belajar sebelumnya.

2.TEORI-TEORI INTELIGENSI

1. Teori “two factors”


2. Teori “primary Mental Abilities”
3. Teori “Multiple Intelligence”
4. Teori “Triachic of intelligence”

3. BEBERAPA CIRI YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKATAN lNTELlGENSl


SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PROSES BELAJAR (NANA SY. S. DAN M. SURYA.
1975)

a) Idiot IQ: 0-29. Idiot merupakan kelompok individu terbelakang yang paling rendah. Tidak dapat
berbicara atau hanya dapat mengucapkan beberapa kata saja. Biasanya, tidak dapat mengurus
dirinya sendiri, seperti: mandi, berpakaian, makan dan sebagainya. dia harus diurus oleh orang
lain. Anak idiot tinggal di tempat tidur seumur hidupnya. Rata-rata perkembangan inteligensinya
sama dengan anak normal 2 tahun. Seringkali umurnya tidak Panjang. sebab selain inteligensinya
rendah. juga badannya kurang tahan terhadap penyakit. Baik di sekolah biasa maupun di sekolah
luar biasa anak idiot tidak akan ditemui.

b) lmbecile IQ: 30-40. Kelompok lmbecile setingkat lebih tinggi dari Anak idiot. Ia dapat belajar
berbahasa. dapat mengurus dirinya Sendiri dengan pengawasan yang teliti. Pada "mubecile dapat
diberikan latihan-latihan ringan. tetapi dalam kehidupannya selalu bergantung pada orang lain.
tidak dapat berdiri smd'u-i/ mandiri. Kecerdasannya sama dengan anak normal baru 3 tahun sampai
7 tahun. Anak imbecile tidak bisa. dididik disekolah-sekolah biasa.

c) Moron atau debil (mentally handicapped/mentally retarted), |Q_ 80-69. Kelompok lnl sampai
tingkat tertentu dapat belajar “ membaca,menulis,dan membuat perhitungan-perhitungan
sedarhana. dapat diberikan pekerjaan rutin tertentu yang tidak memerlukan perencanaan dan
pemecahan. Banyak anak-anak debil ini mendapat pendidikan di sekolah-sekolah luar biasa.
Kelompok bodoh (dull/bordeline). IQ: 70-79. Kelompok ini berada di atas kelompok terbelakang
dan di bawah kelompok normal (sebagai batas). Secara bersusah payah dengan babe. rapa
hambatan, individu tersebut dapat melaksanakan sekolah lanjutan pertama tetapi sukar sekali
untuk dapat menyelesaikan kelas-kelas terakhir di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)

d).Normal rendah (below avarage), IQ: 80-89. Kelompok ini ter… masuk kelompok normal. rata-
rata atau sedang tetapi pada tingkat terbawah. mereka agak lambat dalam belajarnya. Me. reka
dapat menyelesaikan sekolah menengah tingkat pertama tetapi agak kesulitan untuk dapat
menyelesaikan tugas-tugas pada jenjang SLTA.

e).Normal sedang. [Q: 90-109. Kelompok ini merupakan kelompok yang normal atau rata-rata.
Mereka merupakan kelompok yang terbesar persentasenya dalam populasi penduduk.

f).Normal tinggi (above average). IQ: 110-119. Kelompok ini merupakan kelompok individu yang
normal tetapi berada pada tingkat yang tinggi.

h) Cerdas (superior). IQ: 120-129. Kelompok ini sangat berhasil dalam pekerjaan
sekolah/akademik. Mereka seringkali terdapat dalam kelas bisa. Pimpinan kelas biasanya berasal
dari kelompok ini.

i). Sangat cerdas (very superior/gifted). IQ: 130-139. Anak-anak gifted/very superior lebih cakap
dalam membaca. mempunyai pengetahuan tentang bilangan yang sangat baik. perbendaharaan
kata yang luas dan cepat memahami pengertian yang abstrak Pada umumnya. faktor kesehatan.
kekuatan, dan ketangkasan lebih menonjol daripada anak normal.

j).Genius IQ: 140 ke atas. Kelompok ini kemampuannya sangat luar biasa. Mereka pada umumnya.
memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dan menemukan sesuatu yang baru, walaupun
mereka tidak bersekolah. Kelompok ini berada dalam semua ras dan bangsa. dalam semua tingkat
ekonomi, baik laki' laki atau perempuan. Contoh orang-orang genius ini adalah Gdicnn dan
Einstein.

C.PERKEMBANGAN EMOSI

Menurut Englis and English,emosi adalah “A complex felling state accompanied by characteristic
mltor and glandular activities”(suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik
kegiatan kelenjar dan motoris). Sedangkan Sarhto Wirawan Sarwono berpendapat bahwa emosi
merupakan “setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah
(dangkal) maupun pada tingkat yang luas (mendalam).

2.PENGARUH EMOSI TERHADAP PERILAKU DAN PERUBAHAN FISIK INDIVIDU

Dalam pengertian di atas. dikemukakan bahwa emosi itu merupakan warna afektif yang menyertai
setiap keadaan atau perilaku individu. Yang dimaksud warna afektif ini adalah perasaan-perasaan
tertentu ang dialami pada saat menghadapi (menghayati) suatu situasi wmntu. Contohnya,
gembira, bahagia. putus asa. terkejut. benci (tidak senang). dan sebagainya. Di bawah ini ada
beberapa contoh tomang pengaruh emosi terhadap perilaku individu di antaranya sebagai berikut.

a. Memperkuat semangat. apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang telah dicapai
b. Melemahkan semangat. apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak
dan” keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa (frustrasi).
c. Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar. apabila sedang mengalami ketegangan
emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup (nervous) dan gagap dalam berbicara.
d. Terganggu penyesuaian social,apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati.
e. Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan
mempengaruhi sikapnya di kemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap
orang lain.

3.CIRI-CIRI EMOSI

a. Lebih bersifat subjektif dari pada peristiwa psikologis lainnya,seperti pengamatan dan
berpikir.
b. Bersifat fluktuatif(tidak tetap).
c. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera.

4.PENGELOMPOKAN EMOSI

Emosi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian. yaitu emosi insoris dan emosi kejiwaan (psikis).

a. Emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh,
seperti: rasa dingin, manis. sakit. lelah, kenyang. dan lapar.
b. Emosi psikis. yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan.Yang termasuk emosi
ini, di antaranya adalah:
1) Perasaan Intelektual. yaitu yang mempunyai sangkut paut dengan ruang lingkup
kebenaran. Perasaan ini diwujudkan dalam bentuk; (a) rasa. yakin dan tidak yakin terhadap
suatu hasil karya ilmiah, (b) rasa gembira karena mendapat suatu kebenaran, (c) rasa puas
karena dapat menyelesaikan persoalan-persoalan ilmiah yang harus dipecahkan.
2) Perasaan Sosial. yaitu perasaan yang menyangkut hubungan dengan orang lain. baik
bersifat perorangan maupun kelompok. Wujud perasaan ini seperti (a) rasa solidaritas. (b)
persaudaraan (ukhuwah), (c) simpati, (d) kasih sayang dan sebagainya.
3) Perasaan Susila, yaitu perasaan yang berhubungan dengan nilai-nilaj baik dan buruk
atau etika (moral). Contohnya, (a) rasa tanggung jawab (responsibility). (b) rasa. bersalah
apabila melanggar norma. (c) rasa tenteram dalam menaati norma.
4) Perasaan Keindahan (estetis), yaitu perasaan yang berkaitan erat dengan keindahan dari
sesuatu, baik bersifat kebendaan maupun kerohanian.
5) Perasaan Ketuhanan. Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Tuhan, dianugerahi
fitrah (kemampuan atau perasaan) untuk mengenal Tuhannya. Dengan kata lain. manusia
dikaruniai insting religius (naluri beragama). Karena memiliki fitrah ini, kemudian
manusia dijuluki sebagai "Homo Divinans” dan "Homo Religius". yaitu sebagai makhluk
yang berke-Tuhan-an atau makhluk beragama.

5.TEORI-TEORI EMOSI
Canon Bard merumuskan teori tentang pengaruh fisiOIOgis terhadap emosi.Teori ini menyatakan
bahwa situasi menimbulkan rangkaian malam 0368 syaraf. Suatu SitUISi yang saling
mempengaruhi antara thalamus (pusat penghubung antara bagian bawah otak) dengan Susunan
urat Syaraf di satu pihak dan alat keseimbangan atau cerebellum dengan Creblar Cortez (bagian
otak yang terletak dekat permukaan sebelah dalam dari tulang tengkorak. suat bagian yang
berhubungan dengan proses kerjanya pada jiwa taraf tinggi, seperti berpikir).

Menurut teori Jame's dan Lange. bahwa emosi itu timbul karena pengaruh perubahan jasmaniah
atau kegiatan individu. Misalnya,menangis itu karena sedih, tertawa itu karena gembira. lari itu
karena takut, dan berkelahi itu karena marah.

Lindsley mengemukakan teorinya yang disebut 'Activition Theory“ (teori penggerakan). Menurut
teori ini emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau keras dari susunan syaraf larutan). otak
Contohnya. apabila individu mengalami frustrasi. susunan syaraf bekerja sangat keras yang
menimbulkan sekresi kelenjar. kelenjar tertentu yang dapat mempertinggi pekerjaan otak. mah hal
itu menimbulkan emosi.

John B. Waston mengemukakan bahwa ada tiga pola dasar emosi. yaitu takut, marah. dan cinta.
(fear, anger; and love). Ketiga jenis emosi tersebut menunjukkan respons tertentu pada stimulus
tertentu pula. tetapi kemungkinan terjadi pula modifikasi (perubahan).

D. PERKEMBANGAN BAHASA

1.MAKNA BAHASA

Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini.
tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk
lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti dengan menggunakan
lisan, tulisan. Isyarat ,bilangan. lukisan, dan mimik muka.

Bahasa merupakan faktor hakiki yang membedakan manusil dengan hewan. Bahasa merupakan
anugerah dari Allah Swt. yang dengannya manusia dapat mengenal atau memahami dirinya sesama
manusia. alam, dan penciptanya serta mampu memposisi' kan dirinya sebagai makhluk berbudaya
dan mengembangkan budayanya .

Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan berpikl' individu Perkembangan plklran
mdmdu tampak dalam perkembanganbahasanya yaitu kemampuan membentuk
pengertian,penyusun pendapat,dan menarik kesimpulan.Perkambangan pikiran itu dimulai pada
usia 1.6-2.0 tahun. yaitu di saat anak dapat menyusun kalimat dua atau tiga kata. Laju
PerKambangan itu sebagai berikut.

a. 1,6 tahun. anak dapat menyusun pendapat positif. seperti:'bapak makan'.


b. Usia 2,6 tahun,anak dapat menyusun pendapat negatif (menyangkal). seperti: “Bapak tidak
makan".
c. Pada usia selanjutnya,anak dapat menyusun pendapat:
1) Kritikan: 'lni tidak boleh, ini tidak baik".
2) Keragu-raguan: barangkali, mungkin, bisa jadi. Ini terjadi apabila anak sudah menyadari
akan kemungkinan kekhilafannya.
3) Menarik kesimpulan analogi. seperti: anak melihat ayahnya tidur karena sakit. pada
waktu lain anak melihat ibunya tidur. dia mengatakan bahwa ibu tidur karena sakit.

2. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN BAHASA

Dalam berbahasa. anak dituntut untuk menuntaskan atau menguasai empat tugas pokok yang satu
sama lainnya saling berkaitan. Apabila anak berhasil menuntaskan tugas yang satu. maka berarti
juga ia dapat menuntaskan tugas-tugas yang lainnya. Keempat lugas itu adalah sebagai berikut.

1. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain. Bayi memahami bahasa
orang lain, bukan memahami kata-kata yang diucapkannya, tetapi dengan memahami kegiatan
Igerakan atau gesture-nya (bahasa tubuhnya).

2.Pengembangan Perbendaharaan Kata. Perbendaharaan katakata anak berkembang dimulai secara


lambat pada usia dua tahun pertama. kemudian mengalami tempo yang cepat pada usm pra-sekolab
dan terus meningkat setelah anak masuk Sekolah.

3.Penyusunan Kata-kata Menjadi Kalimat.

4.Ucapan,Kemampuan mengucapkan kata-kata merupakan has“ belajar melalui imitasi (peniruan)


terhadap suara-suara yang didengar anak dari orang lain (terutama orangtuanya). Pada usia. bayi.
antara 11-18 bulan, pada umumnya mereka belum dapat berbicara atau mengucapkan kata-kata
secara jelas sehingga sering tidak dimengerti maksudnya. Kejelasan 11me itu baru tercapai pada
usia sekitar tiga tahun. Hasil studi ten. tang suara dan kombinasi suara menunjukkan bahwa anak
ma ngalami kemudahan dan kesulitan dalam huruf-huruf tertentu Huruf yang mudah diucapkan
yaitu huruf hidup (vokal): i. a, 0 dan u dan hump mati (konsonan): t. p. b. m. dan 11. sedangkan
yang sulit diucapkan adalah huruf mati tunggal: z. W. 3. dan 3, dan huruf mati rangkap (diftong) ;
st. str. sk. dan dr.

3.TIPE PERKEMBANGAN BAHASA

Ada dua tipe perkembangan bahasa anak, yaitu sebagai berikut.

1. Egocentric Speech. yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog).

2. Socialized Speech, yang terjadi ketika berlangsung kontak antaraanak dengan temannya atau
dengan lingkungannya. Perkembangan ini dibagi ke dalam lima bentuk: (a) adapted information,
di sini terjadi saling tukar gagasan atau adanya tujuan bersama yang dicari, (b) critism. yang
menyangkut penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain. (6) command (perintah),
request (permintaan) dan threat (ancaman). (d) questions (pertanyaan), dan (e) answers (jawaban).

Berbicara monolog (egocentric speech) berfungsi untuk ma' ngembangkan kemampuan berpikir
anak yang pada. umumnya dilakukan oleh anak berusia 2-3 tahun; sementara yang "sociaized
speech” mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial (social adjustment).

4.FAKTOR-FAKTOR YANG EMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAHASA

1. Faktor Kesehatan
2. Inteligensi
3. Status Sosial Ekonomi Keluarga
4. Jenis kelamin
5. Hubungan keluarga

E. PERKEMBANGAN SOSIAL

1. MAKNAPERKEMBANGAN SOSIAL

Perkembangan sosial merupakan pencapain hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses
brlajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok ,moral,dan tradisi;meleburkan
diri menjadi suatu keasatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama.

E.PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

1.PENGFRTIAN KEPRIBADIAN

a. Pengertian secara etimologis

Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari Bahasa Inggru 'pcnonallty'. Sedangkan Istilah
personality secara eumologn baru:! dari bahasa Latin 'person' (kedok) dan "personare'
(monambus). Persona biasanya dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman kuno untuk
memerankan satu bentuk tingkah laku dan karakter pribadi tertentu. Sedangkan yang dimaksud
dengan penanam adalah bahwa para pemain sandiwara itu dcngan melalui kedoknya berusaha
menembus keluar untuk mengekspresikan satu bentuk gambaran manusia tertentu. Mlnlnya;
seorang pomurung. pendiam, periang. peramah. pemarah, dan sebagainya. Jadi. persona itu bukan
pribadi pemain Itu Iondlrl, tetapi gambaran pribadi dari tipe manusia lonentu dengan melalui
kedok yang dipakainya.

b.Pengertian secara terminologis


1. MAY mengartikan kepribadian sebagal "a sosial stimus valua'. Jadi menurutnya cara orang
lain mereaksi. itulah kepribadian individu. Dalam kata lain. pendapat orang lainlah yang
menentukan kepribadian individu itu.
2. McDougal dan kawan-kawannya berpendapat, bahwa kepribadian adalah “tingkatan sifat-
sifat di mam. biasanya um yang tinggi tingkatannya mempunyai pengaruh yani
menentukan“.
3. Gordon W. Allport mengemukakan. ‘Personality is dynamic with organization withun the
individual of those psychophysy system. than determinan hi: unique adjusment this
environ' manf”. (Kepribadian adalah organisasi dmamis dalam & individu sebaga mum
psikonsis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungan).

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN

Kepribadian dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik hereditas (pembawaan) maupun lingkungan
(seperti: fisik, sosial, kebudayaan. spiritual).

a. Fisik. Faktor fisik yang dipandang mempengaruhi perkem. _bangan kepribadian adalah postur
tubuh (langsing, gemuk, pendek atau tinggi), kecantikan (cantik atau tidak cantik), kesehatan
(sehat atau sakit-sakitan), keutuhan tubuh (utuh atau cacat). dan keberfungsian organ tubuh.

b. Inteligensi. Tingkat inteligensi individu dapat mempengaruhi perkembangan kepribadiannya.


Individu yang inteligensinya tinggi atau normal biasa mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya secara wajar. sedangkan yang rendah biasanya sering mengalami hambatan atau
kendala dalam menyesuaikan diri dengan lingkunganya.

c. Keluarga. Suasana atau iklim keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak.
Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis dan agamis; dalam arti,
orangtua memberikan curahan kasih sayang, perhatian serta bimbingan dalam kehidupan
berkeluarga, maka perkembangan kepribadian anak tersebut cenderung positif. Adapun anak yang
dikembangkan dalam lingkungan keluarga yang broken home, kurang harmonis, orangtua bersikap
keras terhadap anak atau tidak memperhatikan nilai-nilai agama dalam keluarga. maka
perkembangan kepribadiannya cenderung akan mengalami distorsi atau mengalami kelainan
dalam penyesuaian dirinya (maladjustment).

G. PERKEMBANGAN MORAL

1.PENGERTlAN MORAL
Istilah moral berasal dart kata Latin 'mos' (Moris). yang berarti adat tstladat. kebiasaan.
peraturan/nilai-nilai atau tatacara kehidupan. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk
menerima dun melakukan peraturan. nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Nilui-ntlat moral itu.
seperti (a) seruan untuk berbuat baik kepada orang Iain. memelihara ketertiban dan keamanan,
memelihara kebersihan dan memelihara hak orang lain. dan (b) larangan mencuri. berzina.
membunuh. meminum minuman keras dan berjudi. Seseorang dapat dikatakan bermoral. apabila
tingkah laku orang tersebut sesuai dengan nllal-nilal moral yang dijunjung tinggi oleh kelompok
sosialnya.

2.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN MORAL

Perkembangan moral seorang anak banyak dipengaruhi oleh lingkungannya. Anak memperoleh
nilai-nilai moral dari lingkungannya.Terutama dari orangtuanya. Dia belajar untuk mengenal
nilai-nilai dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Dalam mengembangkan moral
anak,peranan orangtua sangatlah penting, terutama pada waktu anak masih kecil. Beberapa sikap
orangtua yang diperhatikan sehubungan dengan perkembangan moral anak. imamnya sebagai
berikut.

a. Konsisten dalam mendidik anak


b. Sikap Orangtua dalam keluarga
c. Penghayatan dan pengalaman agama yang di anut
d. Sikap konsisten orangtua dalam menerapkan norma

H. PERKEMBANGAN KESADARAN BERAGAMA

Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Allah Swt. adalah dia dianugerahi fitrah (perasaan
dan kemampuan) untuk mangetahui Allah dan melakukan ajaran-Nya. Dalam kata lain. manusia
dika. runiai insting religius (naluri beragama). Karena memiliki lltrah ini, kemudian manusia
dijuluki sebagai ”Homo Devinans'. dan "Home Religious'. yaitu makhluk yang bertuhan atau
beragama.

Fitrah beragama ini merupakan disposisi (kemampuan dasar) yang mengandung kemungkinan
atau berpeluang untuk berkem. bang. Namun. mengenal arah dan kualitas perkembangan ber.
agama anak sangat bergantung kepada proses pendidikan yang diterimanya. Hal ini sebagaimana
yang telah dinyatakan oleh Nabi Muhammad Saw:'Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah.
hanya karena orangtuanyalah. anak itu menjadi yahudi, nasrani atau mqjusi'. Hadis ini
mengisyaratkan bahwa faktor lingkungan (terutama orangtua) sangat berperan dalam
mempengaruhi perkembangan fitrah keberagamaan anak.

Jiwa beragama atau kesadaran beragama merujuk kepada aspek rohaniah individu yang berkaitan
dengan keimanan kepada Allah yang direfleksikan ke dalam peribadatan kepada-Nya. baik yang
bersifat hablumminallah maupun hablumminannas.
Perkembangan beragama seseorang dipengaruhi oleh faktor faktor pembawaan dan lingkungan.

1. FAKTOR PEMBAWAAN (INTERNAL)

Perbedaan hakiki antara manusia dan hewan adalah bahwa manusia mempunyal fitrah
(pembawaan) beragama (homo religious). Setiap manusia yang lahir ke dunia ini, baik yang masih
primitif. bersahaja. maupun yang sudah modem. baik yang lahir di negeri komunis maupun
kapitalis baik yang lahir dari orangtua yang salell maupun jahat. sejak Nabi Adam sampai akhir
zaman. menurul fitrah kejadiannya mempunyai potensi beragama atau keimanan kepada Tuhan
atau percaya adanya kekuatan di luar din'nya yan! mengatur hidup dan kehidupan alam semesta.

Di masyarakat yang maszh prunittf muncul kepercayaan term dap roh-roh gaib yang dapat
memberikan kebaikan atau bahka! malapetaka. Agar ruh-roh itu tidak berperilaku jahat. maka
man” berusaha untuk mendekatnya melalui sajian-sajian (bahasa sunda=sesajen) yang
dipersembahkan kepada roh-roh tersebut.Bahkan,di kalangan masyarakat modern pun masih ada
yang mempunyai: Perayaan kepada hal-hal yang sifatnya takhayul tersebut. seperti mpercayai
bahwa barang-barang tertentu (seperti. keris atau batu ali) mempunyal kekuatan-kekuatan yang
dapat mendatangkan kebaikan ,sehingga tidak sedikit di kalangan mereka yang
mengeramatkannya

2. FAKTOR LINGKUNGAN(EKSTERNAL)

a. Lingkungan keluarga
b. Lingkungan sekolah
c. Lingkungan masyarakat
BAB 6 KARAKTERISTIK SETIAP FASE PERKEMBANGAN

Pada bab ini akan dibahas karakteristik (ciri-ciri) setiap fase perkembangan: orok. bayi, kanak-
kanak (prasekolah),anak (usia SD),dan remaja.

A. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PADA FASE OROK

Masa orok merupakan masa perkembangan yang terpendek dalam kehidupan manusia. Dimulai
sejak lahir sampai usia dua minggu. Mm orok biasanya dibagi dalam dua masa. yakni masa
Pertunate yang berlangsung selama 15-30 menit pertama sejak lahir sampai tali pusatnya
digunting, dan masa neonate. yaitu sejak pengguntingan tali pusat sampai usia dua minggu. Pada
fase ini, orok memiliki karakteristik perkembangan sebagai berikut.

1. Perkembangan fisik

Saat lahir, pada umumnya berat badan orok kira-kira 3.5 kg dan panjangnya 50 cm. Laki-laki
biasanya agak lebih berat dan lebih panjang daripada wanita, kepalanya kira-kira 1/4 dari panjang
badannya. Pernapasan. makan. dan pembuangan selama lahir melalui plasenta. Dengan jerit tangis
pada waktu kelahiran. maka paru-paru berkembang dan pernapasan pun dimulai. Perkembangan
tisiologis lainnya ialah gerakan-gerakan menghisap Yang terjadi apabila orok merasa lapar atau
bila bibirnya disentuh. Pada waktu lahir. kecepatan pulse berkisar antara 130-150 denyutan per
menit tetapi turun sampai 118 denyutan per menit beberapa hari setelah kelahiran. Sedangkan
kecepatan pulsa orang dewasa kira kira 70 denyut per menit.

2.Kegiatan-kegiatan orok

a. Kegiatan menyeluruh
Kegiatan ini mencakup kegiatan-kagiatan umum dari seluruh badan. Umpamanya, apabila
tangan kirinya dirangsang (dicubit) maka tidak hanya tangan kiri saja yang bergerak tetapi
juga tangan kanannya. dan mungkin pula ia akan me. nendangkan kakinya dan akhirnya
akan menangis bila rangsangan itu terlalu kuat
b. Kegiatan khusus
Kegiatan ini mencakup kegiatan-kegiatan reneks yang meru. pakan respons (reaksi) yang
tidak disadari terhadap perang. sang-perangsang tertentu. Kebanyakan reHeks-retieks
tersebut bersifat jasmaniah. seperti mengibaskan kaki bila telapak kaki dielus. mengisap
jari. menguap. bersin. menggerak-gerakkan tangan. menggerakkan kaki dan
menggerakkan bibir. Semua gerakan tersebut penting artinya karena merupakan dasar bagi
gerakan-gerakan terampil yang terkoordinasi dan akan berkembang kelak sebagai hasil
belajar.

3.Vokalisasi

Perkembangan vokal (suara) anak dimulai dengan menangis yang biasanya dimulai pada waktu
lahir. Maksud tangisan kelahiran adalah untuk mengembangkan paru-paru sehingga
memungkinkan pernapasan dan penyediaan oksigen yang cukup bagi darah. Selain menangis. bayi
yang baru lahir sekaii-kali mengeluarkan suara yang menyerupai pernapasan yang berat Hal ini
terjadi secara kebetulan dan tidak mempunyai arti atau maksud tertentu. Suara-suara itu periahan-
lahan menjadi lebih kuat dan berkembang menjadi mengoceh yang selanjutnya berkembang
menjadi bercakap.

4. Perkembangan kepribadian

Dasar-dasar kepribadian seperti halnya sifat-sifat fisik dan psikis lainnya berasal dari sifat-sifat
kebakaan yang menjadi matang. Perkembangan kepribadian ini. di samping dipengaruhi oleh
faktor kebakaan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama kasih sayang ibu. Apalagi kalau
mengingat bahwa pada usia ini adalah masa timbulnya 'sense of trust', yaitu kepercayaan akan
kasih sayang orangtua terutama ibu.

B.FASE BAYI
Perkembangan fisik
Selama dua tahun pertama kehidupannya, perkembangan fisik bayi berlangsung sangat
ekstensif. Pada saat lahir, bayi memiliki kepala yang sangat besar dibandingkan dengan bagian
tubuh lain. Tubuhnya bergerak terus menerus ke kiri dan ke kanan dan seringkali tidak dapat
dikendalikan.
● Tinggi dan Berat badan
● Perkembangan Refleks.
● Rangkaian Tingkah Laku dan Keadaan Bayi
● Perkembangan Ketrampilan Motorik
● Perkembangan Sensor
● Perkembangan Otak

Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan
pengetahuan, yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu
memelajari dan memikirkan lingkungannya. Selama masa bayi, kapsitas intelektual atau kognitif
seseorang telah mengalami perkembangan.
● Perkembangan Persepsi
● Perkembangan Konsepsi
● Perkembangan Memori
● Perkembangan Bahasa
Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi
dan kepribadian serta pertumbuhan dalam bagaiman individu berhubungan dengan orang lain.
Sebagai bayi yang sedang tumbuh menjadi lebih dewasa, dia memiliki kedekatan dan ketertarikan
emosional dengan orang-orang yang penting dalam hidupnya. Perilaku demikian menunjukkan
adanya dua tema utama dalam perkembangan psikososial selama masa bayi, yaitu kepercayaan
dan otonomi.
● Perkembangan Emosi
● Perkembangan Temperamen
● Perkembangan Attachment
● Perkembangan Rasa Percaya (Trust)
● Perkembangan Otonomi
C.FASE PRASEKOLAH(USIA TAMAN KANAK-KANAK)
Perkembangan Fisik
Selama masa anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat dibandingkan dengan
tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik yang lambat ini berlangsung sampai
munculnya tanda-tanda pubertas. Meskipun selam masa anak-anak menglami perlambatan tetapi,
keterampilan motorik kasar dan motorik halus justru berkembang.
● Tinggi dan Berat.
● Perkembangan Otak
● Perkembangan Motorik
Perkembangan Kognitif
Seiring dengan meningkatnya kemampuan anak karena bertambah besarnya koordinasi
dan pengendalian motorik. Maka dunia kognitif anak berkembang pesat, makin kreatif, bebas, dan
imajinatif.
● Perkembangan Kognitif Menurut Teori Piaget
Perkembangan kognitif pada masa awal anak-anak dinamakan tahap praoperasional yang
berlangsung dari usia 2-7 tahun.pemikiran praoperasional tidak lain adalah suatu masa tunggu
yang singkat bagi pemikiran operasional, sekalipun label praoperasional menekankan bahwa anak
pada tahap ini belum berpikir secara operasional. Secara garis besar, pemikiran praoperasional
terbagi 2 subtahap, yaitu prakonseptual dan pemikiran intuitif.
Subtahap Prakonseptual (2 - 4 tahun)
Subtahap prakonseptual disebut juga dengan pemikiran simbolik, karena karakteristik
utama subtahap ini ditandai dengan munculnya sistem-sistem lambang atau simbol, seperti bahasa
dan kemunculan pemikiran simbolis pada Subtahap prakonseptual ini dianggap sebagai
pencapaian kognitif yang paling penting. Dengan demikian, dalam subtahap prakonseptual
kemunculan fungsi simbolis ditunjukkan dengan perkembangan bahsa yang cepat, permainan
imajinatif, dna peningkatan dalam peniruan.
Subtahap Intuitif (4 – 7 tahun)
Subtahap intuitif digunakan untuk menunjukan subtahap kedua dari pemikiran
praoperasionalyang terjadi pada masa anak dalam periode dari 4-7 tahun. Jadi, walaupun simbol-
simbol anak meningkat kompleks, namun proses penalaran dan pemikiran masih mempunya ciri-
ciri keterbatasan tertentu. Keterbatasan juga ditemukan dalam menghubungkan bagian dari
keseluruhan.
● Perkembangan Persepsi
● Perkembangan Memori
● Perkembangan Atensi
● Perkembangan Metakognitif
● Perkembangan Bahasa
Perkembangan Psikososial
Aspek penting yang dibahas dalam perkembangan psikososial pada masa anak-anak, yaitu
permainan, hubungan dengan orang lain, dan perkembangan moral.
● Perkembangan Permainan
● Perkembangan Hubungan dengan orang tua
● Perkembangan Hubungan dengan Teman Sebaya
● Perkembangan Gender
● Perkembangan Moral

D.FASE ANAK SEKOLAH(USIA SEKOLAH DASAR)


Perkembangan Fisik
Masa pertengahan dan akhir anak-anak merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat
dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas.Berikut beberapa aspek
dari pertumbuhan fisik yang terjadi selama periode akhir anak-anak:
● Keadaan Berat dan Tinggi Badan
● Perkembangan Motorik
Perkembangan Kognitif
● Perkembangan Kognitif Menurut Teori Piaget
Menurut teori Piaget ,pemikiran anak-anak usia sekolah dasar disebut pemikiran
operasional konkret.Anak-anak pada masa konkret operasional ini telah mampu menyadari
konservasi,yakni kemampuan anak untuk berhubungan dengan sejumlah aspek yang berbeda
secara serempak.
● Perkembangan Memori
● Perkembangan pemikiran kritis
● Perkembangan Inteligensi (IQ)
Pengertian Inteligensi
Inteligensi merupakan kemampuan berpikir secara abstrak ,memecahkan masalah dengan
menggunakan simbol-simbol verbal,dan kemampuan untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan
pengalaman-pengalaman hidup sehari-hari.
Pengukuran inteligensi
Tes inteligensi dirancang oleh Binet dengan konsep usia mental(Mental Age-
MA).Perbedaan antara usia mental(MA) dengan usia-usia kronologis(CA)-usia sejak lahir-inilah
yang digunakan sebagai ukuran inteligensi.Anak yang cerdas memiliki MA di atas CA ,sedangkan
anak yang bodoh memiliki MA di bawah CA.
William Stern(1871-1938),menyempurnakan tes inteligensi Binet dan mengembangkan
istilah INTELLIGENCE QUOTIENT(IQ) dengan rumus:

IQ=MA ×100
CA
TABEL 6.1 Klasifikasi IQ

IQ KLASIFIKASI TINGKAT SEKOLAH


Di atas 139 Sangat superior Orang yang sangat pandai
120-139 Superior Dapat menyelesaikan studi di
universitas tanpa banyak
kesulitan
110-119 Di atas rata-rata Dapat menyelasaikan sekolah
lanjutan tanpa kesulitan
90-109 Rata rata Dapat menyelesaiakan
sekolah lanjutan
80-89 Di bawah rata-rata Dapat menyelesaikan sekolah
dasar
70-79 Borderline Dapat mempelajari sesuatu
tapi lambat
Di bawah 70 Terbelakang secara mental Tidak bisa mengikuti
pendidikan di sekolah

Teori-teori inteligensi
Menurut Spearman,orang yang cerdas mempunyai banyak sekali faktor umum yang
merupakan dasar dari semua prilaku cerdas manusia,mulai dari keunggulan di sekolah sampai
pada kemampuan berlayar di laut.
Menurut Thurstone ,inteligensi umum pada dasarnya terdiri 7 kemampun primer yang
dapat dibedakan dengan jelas yaitu seperti yang tersaji dalam tabel berikut:
Inteligensi Kemampuan

Verbal comprehension Kemampuan memahami makna kata


Word fluency Kemampuan memikirkan kata secara tepat
Number Kemampuan bekerja dengan angka dan
melakukan perhitungan
Space Kemampuan memvisualisasi hubungan
bentuk ruang
Memory Kemampuan mengingat stimulus verbal
Perceptual speed Kemampuan menangkap rincian visual secara
cepat,melihat persamaan dan perbedaan objek
yang tergambar
Reasoning Kemampuan menemukan aturan umum
berdasarkan contoh yang disajikan

Menurut Goleman(1995),kecerdasan emosional merujuk kepada kemampuan mengenali


perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain,kemampuan memotivasi diri sendiri ,dan kemampuan
mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
● Perkembangan Kecerdasan Spiritual (SQ)
● Perkembangan kreativitas
J.P.Guilford menyebutkan adanya dua kemampuan berpikir,yaitu berpikir konvergen dan
berpikir divergen.Kemampuan berpikir konvergen atau penalaran logis menunjuk pada pemikiran
yang menghasilkan satu jawaban dan mencirikan jenis pemikiran berdasarkan tes inteligensi
standar.Sedangkan kemampuan berpikir divergen merujuk pada pemikiran yang menghasilkan
banyak jawaban atas pertanyaan yang sama dan lebih merupakan indikator dari kreativitas.

● Perkembangan Bahasa
Perkembangan Psikososial
Ada beberapa aspek penting perkembangan psikososial selama masa pertengahan dan akhir
anak-anak,yaitu:
● Perkembangan Pemahaman Diri
● Perkembangan Hubungan dengan Keluarga
● Perkembangan hubungan dengan teman sebaya
D.FASE REMAJA

Di negara-negara barat, istilah remaja dikenal dengan “adolescence” yang berasal dari kata
dalam bahasa latin “adolescere” (kata bendanya adolescentia = Remaja), yang berarti tumbuh
menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa. Saat ini istilah “adolesen”, atau
remaja telah digunakan secara luas untuk menunjukkan suatu tahap perkembangan antara masa
anak-anak dan masa dewasa, yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik umum serta
perkembangan kognitif dan sosial. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga,
yaitu: 12-15 tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun
= masa remaja akhir.

Perkembangan Fisik
Perubahan-perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja,
yang berdampak terhadap perubahan-perubahan psikologis. Baik anak laki-laki maupun anak
perempuan mengalami pertumbuhan fisik yang cepat, yang disebut “growth spurt” (percepatan
pertumbuhan), dimana terjadi perubahan dan percepatan pertumbuhan di seluruh bagian dan
dimensi badan. Berikut ini merupakan beberapa dimensi perubahan fisik yang terjadi selama masa
remaja tersebut:

● Perubahan dalam tinggi badan dan berat


● Perubahan dalam proporsi tubuh

Perkembangan Kognitif
Selama periode remaja ini, proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Sistem saraf
yang berfungsi memproses informasi berkembang dengan cepat. Di samping itu, pada masa remaja
ini juga terjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe(belahan otak bagian depan sampai pada
belahan atau celah sentral). Prontal lobe ini berfungsi dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi,
seperti kemampuan merumuskan perencanaan strategis atau kemampuan mengambil keputusan.
● Perkembangan kognitif menurut teori piaget
● Perkembangan pengambilan keputusan
● Perkembangan orientasi masa depan
● Perkembangan kognisi sosial
● Perkembangan penalaran moral
● Perkembangan pemahaman tentang agama
Perkembangan Psikososial
Perubahan-perubahan secara fisik dan kognitif tersebut berpengaruh terhadap perubahan
dalam perkembangan psikososial mereka. Berikut beberapa aspek perkembangan psikososial yang
penting selama masa remaja ini.
● Perkembangan individuasi dan identitas
● Perkembangan hubungan dengan orangtua
● Perkembangan hubungan dengan teman sebaya
● Perkembangan seksualitas
● Perkembangan proaktivitas
● Perkembangan resiliensi
BAB III
PEMBAHASAN

 KEUNGGULAN BUKU

1. Buku Psikologi Perkembangan yang ditulis oleh Prof.Dr.H.Syamsu Yusuf Ln.,M.Pd. ini
memiliki bahasa yang cukup baik dan mudah dipahami.

2. Buku ini memuat perkembangan manusia secara sistematis, sehingga memudahkan kita untuk
mengetahui perkembangan manusia secara signifikan.

3. Analisisnya isi buku dimuat secara rinci dan juga disajikan secara komprehensif.

4. Buku ini juga menyertakan daftar istilah untuk memudahkan kita mengenali atau memahami
kata-kata yang jarang kita dengar.

5. Cover buku ini menarik.

 KEKURANGAN BUKU

1. Ada isi buku yang tidak cocok urutannya dengan daftar isi.

2. Pembahasan yang ada didalam buku ini kurang lengkap.


BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Buku yang ditulis oleh Prof.Dr.H.Syamsu Yusuf Ln.,M.Pd. merupakan buku untuk
memperlancar perkuliahan dan sekaligus memperkaya pengetahuan bagi para pendidik dan calon
pendidik. Tujuan utama adalah agar mahasiswa memahami secara mendalam tentang Psikologi
Perkembangan Anak&Remaja diantaranya dalam kaitannya dengan upaya pendidikan di
Indonesia pada umumnya.

Buku ini membantu kita untuk berpikir tentang suatu permasalahan Psikologi
Perkembangan,juga membantu mengetahui tentang perkembangan dapat memberikan harapan
yang realistis terhadap anak dan remaja. Dan yang terpenting kita dapat mengetahui tahap-tahap
perkembangan mulai dari bayi hingga kita tua.

SARAN

Buku ini akan lebih bagus jika pembahasannya diperdalam lagi agar pembaca dapat
mengerti secara mendalam pula tentang perkembangan yang terjadi dalam kehidupan.
Lalu penulis atau penerbit mungkin harus lebih teliti dalam menempatkan pembahasan,sehingga
pembahasan akan cocok dengan daftar isi.

Anda mungkin juga menyukai