Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI

D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H
Kelompok 4
Ketua kelompok : Krisnawati Lawolo
Anggota Kelompok : Yusna
Yulita
Yudin
Efri
Kelas :
Guru B.Study : Cecep Yanto Tarihoran

SMPN 2 SATU ATAP PINANGSORI

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.  Atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini. Tugas makalah ini yang berjudul “Psikologi Perkembangan”.
Makalah ini guna memenuhi tugas yang diampu oleh guru bidang studi Cecep Yanto
Tarihoran. 
Makalah ini dibuat sebagai salah satu media pembelajaran, sekaligus
mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat, dengan tujuan melatih dan menambah
wawasan penulis. Menyadari akan kekurangan pengetahuan, pengalaman serta
keterbatasan penulis, tugas makalah ini juga tidak luput dari kekurangan dan
kesalahan. Oleh itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang membangun
dari semua pihak untuk perbaikan di masa akan datang. Penulis berharap semoga
tugas ini dapat bermanfaat dan membantu bagi pihak-pihak yang memerlukannya.
Akhirnya, kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis memohon dan berdo’a
semoga semua keikhlasan yang telah diberikan akan mendapat balasan yang sebesar-
besarnya.
Amin............

2
DAFTAR ISI

KATA 2
PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
DAFTAR ISI
…………………………………………………………….. 4

BAB I PENDAHULUAN 4

A.    LATAR BELAKANG …………………………………………... 4

B.    RUMUSAN MASALAH …………………………………….......


5
C.    TUJUAN ……...………………………………………………….
6
BAB II PEMBAHASAN
7
A.    Ciri-ciri Karakteristik Khas Anak Masa Sekolah …………….
10
B.    Kriteria Anak Matang Sekolah ………………………………...
11
C.    Tahap-tahap Psikologi Perkembangan Anak Sekolah ………..
13
D.    Karakteristik Psikologi Perkembangan Anak Usia Sekolah ....
E.    Tugas Perkembangan Pada Masa Anak Sekolah ……………..
14
F.     Implikasi Tugas Perkembangan Pada Pendidikan …………....
14
BAB III PENUTUP
15
A.    KESIMPULAN……………………………………………………
B.    SARAN …………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………….

3
BAB I
PENDAHULUAN
 A.    LATAR BELAKANG
Secara kodrati manusia selalu ingin mendidik keturunanya yang dilakukan pada setiap
tahapan umur. Baik tahapan janin, bayi, balita, kanak-kanak, remaja, dewasa maupun
usia lanjut. Anak-anak memasuki tahapan dimana mereka sudah cukup mengerti dan
memahami sesuatu serta mampu memahami mana yang baik dan mana yang buruk.
Pada tahapan ini, seorang individu sedang menggali potensi dirinya yang digunakan
dalam rangka mencapai kematangan ketika individu tersebut beranjak dewasa.
Namun, emosi anak-anak kadang kala labil sehingga harus diarahkan dan diolah
sedemikian rupa agar tidak terjerumus pada sesuatu yang dapat merugikan dirinya
maupun orang lain di sekitarnya.
Pada masa inilah, setiap individu akan mengalami masa-masa sekolah dimana mereka
akan berinteraksi ke dalam lingkup yang lebih luas dengan berbagai karakteristik
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, harus dipelajari dan dipahami setiap karakter
anak usia sekolah agar dapat memberikan tugas dengan tepat yang dapat
mengoptimalkan potensi mereka yang sesuai dengan umur mereka.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.     Apa Ciri-ciri / Karakteristik Khas Anak Masa Sekolah ?
2.     Bagaimana Kriteria Anak Matang Sekolah ?
3.     Apa Saja Tahap-tahap Psikologi Perkembangan Anak Sekolah ?
4.     Bagaimana Karakteristik Psikologi Perkembangan Anak Usia Sekolah ?
5.     Apa Tugas Perkembangan Pada Masa Anak Sekolah ?
6.     Apa Implikasi Tugas Perkembangan Pada Pendidikan ?

C.    TUJUAN
1.     Mengetahui Ciri-ciri / Karakteristik Khas Anak Masa Sekolah.
2.     Mengetahui Kriteria Anak Matang Sekolah.
3.     Mengetahui Tahap-tahap Psikologi Perkembangan Anak Sekolah.
4.     Mengetahui Karakteristik Psikologi Perkembangan Anak Usia Sekolah.

4
5.     Mengetahui Tugas Perkembangan Pada Masa Anak Sekolah.
6.     Mengetahui Implikasi Tugas Perkembangan Pada Pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    CIRI-CIRI / KARAKTERISTIK KHAS ANAK MASA SEKOLAH.


Ada yang berpendapat bahwa masa usia sekolah adalah masa matang untuk
belajar atau untuk sekolah. Disebut masa matang untuk belajar karena mereka sudah
berusaha mencapai sesuatu, sedangkan masa matang untuk bersekolah, karena mereka
sudah menginginnkan kecakapan-kecakapan baru, yang dapat diberikan oleh sekolah.
Proses pendidikan adalah merupakan salah satu aktivitas manusia. Fungsi
motivasi dalam proses pendidikan adalah membangkitkan dorongan untuk melakukan
aktivitas dalam pendidikan. Keaktifan dapat menghasilkan perubahan dalam kognitif,
psikomotor dan afektif siswa. Perubahan relatif konstan dan terbatas. Perumusan ini
berlaku bagi setiap pembelajaran dalam proses belajar-mengajar. Keberhasilan belajar
siswa ditentukan oleh beberapa faktor yang menunjang terhadap keberhasilan proses
belajar-mengajar tersebut. Faktor metode mengajar akan berkaitan dengan model
pembelajaran yang diterangkan.
Secara umum masa sekolah dasar terbagi menjadi dua bagian, yaitu masa kelas
rendah dan masa kelas tinggi. Masa kelas rendah yang berusia antara 6 atau 7 sampai
9 atau 10 tahun. Sedangkan masa kelas tinggi berusia antara 9 atau 10 sampai 12
tahun. Sifat-sifat khas pada masa kelas rendah Sekolah Dasar :

1.     Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani
dengan prestasi sekolah.
2.     Adanya sikap mematuhi peraturan-peraturan permainan tradisional.
3.     Adanya kecenderungan memuji sendiri.
4.     Suka membanding-bandingkan dirinya dengan yang lain.
5.     Tidak menganggap penting dalam menyelesaikan suatu soal.
6.     Menghendaki nilai rapor yang baik.
Sifat-sifat khas pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar :
1.     Adanya minat terhadap kehidupan praktis yang konkrit.
2.     Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.

5
3.     Ada kecenderungan berminat pada salah satu pelajaran.
4.     Membutuhkan guru atau orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
5.     Memandang nilai raport sebagai ukuran prestasi sekolah.
6.     Gemar membentuk kelompok sebaya.
Masa sekolah diakhiri dengan masa Pueral, yaitu mempunyai karakteristik
tersesuai dan banyak menarik perhatian pendidik. Ada beberapa ciri yang menonjol
seperti sifat yang ekstravers, berkuasa, saing kompetisi, idealis. Dari segi lainnya akan
menerima otoritas orang tua dan guru dengan wajar. Aspek-aspek psikologis dan fisik
yang penting dalam perkembangan pada masa anak sekolah yaitu : Intelektual,
kognitif, motorik, verbal dan emosi.
(http://dianhusadaqsainia.blogspot.co.id/p/perkembangan-anak-pada-masa-
sekolah.html; 27 September 2016. 20.09 WIB)

B.    KRE TERIA ANAK MATANG SEKOLAH.

Kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul
dan bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pola perkembangan tingkah
laku individu. Akan tetapi, kematangan tidak dapat dikategorikan sebagai faktor
keturunan atau pembawaan karena kematangan ini merupakan suatu sifat tersendiri
yang umum dimiliki oleh setiap individu dalam bentuk dan masa tertentu.
Kematangan merupakan suatu hasil dari perubahan-perubahan tertentu dan
penyesuaian struktur pada diri individu seperti adanya kematangan jaringan-jaringan
tubuh, saraf dan kelenjar-kelenjar yang disebut kematangan biologis. Kematangan
pada aspek meliputi keadaan berfikir, rasa, kemauan, dan lain-lain.
Kematangan sekolah merupakan kesiapan anak dalam memasuki masa-masa
sekolah. Usia anak yang matang sekolah yaitu sekitar umur 7 tahun. Kriteria /
kategori kematangan sekolah adalah :

6
1.     Anak sudah dapat menangkap masalah-masalah yang bersifat abstrak seperti
matematika dan angka-angka.
2.     Anak sudah dapat menggambar dengan lebih rapi.
3.     Anak sudah dapat mandi sendiri, berpakaian sendiri, menyisir rambut sendiri,
mengikat tali sepatu serta menyisir rambut dengan benar.
4.     Anak sudah lebih mampu mengendalikan tubuhnya untuk duduk dan mendengarkan
pelajaran daripada masa sebelumnya, walaupun mereka lebih senang melakukan
kegiatan fisik.
(https://dindhut.wordpress.com/2014/03/09/makalah-perkembangan-anak-pada-usia-
sekolah/ ;27 September 2016 20.17 WIB)

C.    TAHAP-TAHAP PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK SEKOLAH.


Masa anak sekolah diawali engan tercapainya kematangan bersekolah (S.C.Utami
Munandar, 1999: 1). Seorang anak dapat dikatakan matang untuk bersekolah apabila
anak telah mencapai kematangan (fisik, intelektual, noral, dan social Moh. Kasiram,
tt: 75).
Tentang cepat atau lambatnya anak mencapai kematangan ini, banyak tergantung
pada keadaan anak (kesehatan fisik, sifat-sifatnya) dan opendidikan sebelumnya.
Anak yang sakit-sakitan anak yang dimanjakan, biasanya banyak kesulitan dalam
memasuki dunia sekolah.
Banyak ahli menganggap masa ini sebagai masa tenang atau masa latent, dimana
apa yang telah dipupuk pada masa-masa sebelumnya akan akan berlangsung terus
untuk masa-masa selanjutnya. (Singgih dan Yulia Singgih, 2002: 13) Perkembangan
yang terjadi pada periode ini adalah sebagai berikut:

1.     Perkembangan Mental Intelektual.


Periode ini ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru, yaitu
mengklasifikasikan (mengelompokkan), menyusun, atau mengasosiakan
(menghubungkan atau menghitung) angka-angka atau bilangan. Kemampuan yang
berkaitan dengan perhitungan (angka) seperti menambah, mengurangi, mengalikan,
dan membagi. Disamping itu, pada masa ini anak sudah memiliki kemampuan
memecahkan masalah (problem solving) yang sederhana.
Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar
diberikannya berbagai berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir

7
atau daya nalarnya. Kepada anak sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan, seperti
membaca, menulis dan berhitung. Disamping itu, kepada anak diberikan juga
pengetahuan-pengetahuan tentang manusia, hewan, lingkungan alam.
Untuk mengembangkan daya nalarnya dengan melatih anak untuk
mengembangkan daya nalarnya dengan melatih anak untuk mengungkapkan
pendapat, gagasan, atau penilaiannya terhadap berbagai hal, baik yang dialaminya
maupun peristiwa yang terjadi dilingkungannya. Misalnya yang berkaitan dengan
materi pelajaran, tata tertib sekolah, pergaulan yang baik dengan teman sebaya atau
orang lain.

2.     Perkembangan Bahasa.
Bahasa adalah sarana berkomunikas dengan orang lain. Dalam pengertian ini
tercakup semua cara untuk berkomunikasi , dimana pikiran dan perasaan dinyatakan
dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat atau, gerak dengan menggunakan kata-kata,
kalimat bunyi, lambang, gambar atau lukisan. Dengan bahasa semua manusia dapat
mengenal dirinya, sesama manusia, alam sekitar, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai
moral atau agama.
Dalam hal ini, Sis Heyster berpendapat bahwa ada tiga fungsi bahasa, yaitu:
a.      Bahasa sebagai alat pernyataan isi jiwa.
b.     Bahasa sebagai peresapan.
c.      Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pendapat. (Agus Sujanto, 1998: 27)

3.     Perkembangan Emosi.
Emosi merupakan factor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu,
dalam hal ini termasuk perilaku belajar. Emosi yang positif seperti perasaan senang,
bergairah, bersemangat atau rasa ingin tahu akan mempengaruhi individu untuk
mengonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan
penjelasan guru, membaca buku, aktif dalam berdiskusi, mengerjakan tugas, dan
disiplin dalam belajar.
Sebaliknya, apabila yang menyertai prose suatu emosi negative seperti merasa
tidak senang, kecewa, tidak bergairah, maka proses belajar akan mengalami
hambatan, dalam arti individu tidak dapat memusatkan perhatiannya untuk
belajarsehingga kemungkinan besar dia akan mengalami kegagalan belajarnya.

8
Mengingat hal tersebut,maka guru seyogyanya mempunyai kepedulian untuk
menciptakan situasi belajar yang menyenangkan atau kondunsif bagi terciptanya
proses belajar- mengajar yang efektif. (Elfi Yuliani Rochmah, 2005: 170)

4.     Perkembangan Sosial.
Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan dalam hubungan
sosial. Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan
norma-norma kelompok,tradisi dan moral (agama). Perkembangan sosial pada anak-
anak Sekolah Dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan, disamping dengan
keluarga juga dimulai membentuk ikatan baru dengan membentuk ikatan baru (peer
group) atau teman sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya bertambah luas.
Pada masa usia ini anak-anak melepaskan diri dari keluarga, ia makin
mendekatkan diri pada orang-orang lain disamping keluarga. Meluasnya lingkungan
social bagi anak menyebabkan anak menjumpai pengaruh-pengaruh yang ada diluar
pengawasan orang tua. Ia bergaul dengan teman-teman. (Siti Rahayu, 2006: 183)
Berkat perkemb            angan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan
kelompok teman sebaya maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya.

5.     Perkembangan Moral.
Pada masa perkembangan ini Anak mulai mengenal konsep moral (mengenal
benar-salah atau baik-buruk) pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada mulanya,
mungkin anak tidak mengerti konsep moral, tetapi lambat laun anak akan
memahaminya. Usaha menanamkan konsep moral sejak usia dini (prasekolah)
merupakan hal yang seharusnya, karena informasi yang diterima anak mengenai
benar-salah atau baik-buruk akan menjadi pedoman pada tingkah lakunya kemudian
hari.

6.     Perkembangan Penghayatan Keagamaan.


Periode ini merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama sebagai kelanjutan
periode sebelumnya. Kualitas keagamaan anak akan sangat dipengaruhi oleh proses
pembentukan atau pendidikan yang diterimanya. Berkaitan dengan hal tersebut,
pendidikan agama disekolah dasar mempunyai peranan yang sangat penting. (Elfi
Yuliani Rochmah, 2005: 175)

9
7.     Perkembangan Fisik dan Motorik.

Pada masa ini pertumbuhan fisik tidak seperti pada masa bayi dan kanak-kanak
awal, atau seperti pada masa remaja. Peningkatan tinggi badan setahun sekitar 5-6 cm,
bentuk badan mempengaruhi tinggi dan berat badan. Secara umum perkembangan
fisik sejalan dengan perkembangan mental. Terutama pada tahun-tahun pertama gizi
dan kesehatan mempunyai dampak yang besar terhadap perkembanga kecerdasan.
Perbedaan antara jenis kelamin dalam pertumbuhan fisik menjadi lebih nyata pada
masa ini. (Elfi Yulaini Rochmah, 2005: 175)
Jans (1973) membicarakan mengenai arti seksualitas dan tingkah laku sesuai jenis
kelamin dalam masa kanak-kanak. Dia menganggap adanya tiga factor penting dalam
timbulnya tingkah laku tersebut, yaitu factor biologi, factor social dan factor kognitif.
(F.J. Monks, 2006: 165)
(http://amarsuteja.blogspot.co.id/2012/10/psikologi-perkembangan-anak-
sekolah.html; 27-09-2016. 20.21 WIB)

D.    KARAKTERISTIK PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK USIA


SEKOLAH.
Karakteristik psikologi perkembangan anak usia sekolah meliputi :

10
1.     Ketangkasan meningkat, melompat tali dan bermain sepeda.
2.     Mengetahui arah, bertindak menentang dan tidak sopan.
3.     Mampu menguraikan obyek-obyek dengan gambar.
4.     Mulai dapat membaca dengan lancar.
5.     Cemas terhadap kegagalan.
6.     Peningkatan minat pada bidang agama.
7.     Malu dan sedih.
8.     Kecepatan dan kehalusan aktifitas motorik meningkat.
9.     Mampu menggunakan peralatan rumah tangga.
10.  Keterampilan lebih individual.
11.  Ingin terlibat sesuatu kegiatan.
12.  Menyukai kelompok dan model.
13.  Mencari teman secara aktif.
14.  Perubahan sifat.
15.  Mampu melakukan aktifitas rumah tangga.
16.  Adanya keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain.
17.  Mulai tertarik dengan lawan jenis. (Siti Azizah Rahayu)
(http://amarsuteja.blogspot.co.id/2012/10/psikologi-perkembangan-anak-
sekolah.html; 27-09-2016. 20.21 WIB)

E.    TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA ANAK SEKOLAH.


Pada masa ini anak sudah semakin luas lingkungan pergaulannya. Anak sudah
banyak bergaul dengan orang-orang di luar rumah. Masyarakat mengharapkan agar
anak menguasai dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya agar diterima
dengan baik oleh lingkungannya.
Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa anak sekolah adalah :
1.     Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain.
2.     Sebagai makhluk yang sedang tumbuh, mengembangkan sikap yang sehat mengenai
diri sendiri.
3.     Belajar bergaul dengan teman sebaya.
4.     Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita.
5.     Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan
berhitung.

11
6.     Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-
hari.
7.     Mengembangkan kata batin, moral dan skala nilai.
8.     Mengembangkan sikap terhadap kelompok social dan lembaga.
9.     Mencapai kebebasan pribadi.
Keberhasilan dalam menyelesaikan tugas perkembangan ditentukan oleh
lingkungan keluarga, orang tua, orang-orang terdekat dalam keluarga dan guru di
sekolah.
Tugas-tugas perkembangan yang dipaparkan diatas, merupakan gambaran
perwujudan kematangan biologis dan psikologis individu, ekspektasi masyarakat dan
tuntutan budaya dan agama. Penuntasan tugas-tugas perkembangan tersebut tidak
selalu berjalan dengan mulus. Untuk mencapai tugas-tugas perkembangan tersebut,
beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah, yaitu :
1.     Menciptakan iklim religious yang dapat memfasilitasi perkembangan kesadaran
beragama, akhlak mulia, etika atau karakter peserta didik. Pihak sekolah perlu
menyediakan sarana dan prasarana peribadatan, memberikan contoh atau suri tauladan
dalam melaksanakan ibadah, dan berakhlak mulia, seperti menyangkut aspek
kedisiplinan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kejujuran, dan tanggung jawab.
2.     Membangun suasana sosio-emosional yang kondusif bagi perkembangan
keterampilan social dan kematangan emosi peserta didik, seperti memelihara
hubungan yang harmonis antara kepala sekolah dengan guru-guru, guru dengan guru,
siswa dengan siswa. Guru bersikap ramah dan respek terhadap peserta didik,
begitupun peserta didik kepada guru.
3.     Membangun iklim intelektual yang memfasilitasi perkembangan berpikir, nalar, dan
kemampuan mengambil keputusan yang baik. Penciptaan ilkim intelektual ini bias
berlangsung dalam proses pembelajaran di kelas (seperti guru menerapkan metode
pembelajaran yang variatif; menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan
multimedia atau memanfaatkan laboratorium secara efektif; memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya, dan mengemukakan pendapat atau gagasan); dan
kegiatan kelompok-kelompok belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
4.     Mengoptimalkan program bimbingan dan konselling untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik, baik menyangkut aspek pribadi, social, belajar/
akademik, maupun karier (sekolah lanjutan atau dunia kerja).

12
(https://dindhut.wordpress.com/2014/03/09/makalah-perkembangan-anak-pada-usia-
sekolah/ ;27 September 2016 20.17 WIB)

F.     IMPLIKASI TUGAS PERKEMBANGAN PADA PENDIDIKAN.


Pada masa ini anak mampu berpikir logis mengenai objek dan kejadian, meskipun
masih terbatas pada hal-hal yang sifatnya konkret, dapat digambarkan atau pernah
dialami. Meskipun sudah mampu berpikir logis, tetapi cara berpikir mereka masih
berorientasi pada kekinian. Baru pada masa remajalah anak dapat benar-benar
berpikir abstrak, membuktikan hipotesisnya dan melihat berbagai kemungkinan
dimana anak sudah mencapai tahapan berpikir operasi formal. Anak telah mampu
menggunakan simbol-simbol untuk melakukan suatu kegiatan mental, mulailah
digunakan logika.
Pada masa ini umumnya egosentrisme mulai berkurang. Anak mulai
memperhatikan dan menerima pandangan orang lain. Berkurang rasa egonya dan
mulai bersikap social. Materi pembicaraan mulai lebih ditunjukkan kepada
lingkungan social, tidak pada dirinya saja. Mampu mengelompokkan benda-benda
yang sama ke dalam dua atau lebih kelompok yang berbeda. Anak mampu
mengklasifikasikan objek menurut beberapa tanda dan mampu menyusunnya dalam
suatu seri berdasarkan suatu dimensi.
Mulai timbul pengertian tentang jumlah, panjang, luas dan besar. Anak dapat
berpikir dari banyak arah atau dimensi pada satu objek. Mengalami kemajuan dalam
pengembangan konsep. Pengalaman langsung sangat membantu dalam berpikir. Oleh
sebab itu, guru perlu mengamati dan mendengar apa yang dilakukan oleh siswa dan
mencoba menganalisisnya bagaimana siswa berpikir.
(http://amarsuteja.blogspot.co.id/2012/10/psikologi-perkembangan-anak-
sekolah.html; 27-09-2016. 20.21 WIB)

13
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Anak yang berada di kelas awal sekolah dasar (SD) adalah anak yang berada pada
rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang
pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. Oleh karena
itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan
berkembang secara optimal.
Karakteristik perkembangan anak pada SD biasanya pertumbuhan fisiknya telah
mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya.
Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai
sepeda roda dua, dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi mata dan
tangan untuk memegang pensil maupun gunting. Selain itu perkembangan anak dari
sisi social, terutama anak yang berada pada usia kelas awal SD antara lain mereka
telah dapat menunjukkan keakuannya tentang jenis kelaminnya, telah mulai
berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, telah mampu berbagi dan
mandiri.
Pada periode anak usia ini sedang belajar di sekolah dasar (SD) waktunya untuk
mengembangkan kemampuan intelektualnya dan mendapat pelajaran tentang Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan social.

B.    SARAN
Pendidik harus memahami berbagai karakteristik yang berbeda-beda dari setiap
peserta didik. Dengan mempelajari dan memahami setiap karakter peserta didik,
Pendidik diharapkan dapat memberikan pelayanan dan tugas dengan tepat yang dapat
mengoptimalkan potensi sesuai dengan umur mereka.

14
DAFTAR PUSTAKA

-        http://dianhusadaqsainia.blogspot.co.id/p/perkembangan-anak-pada-masa-
sekolah.html; 27 September 2016. 20.09 WIB
-        https://dindhut.wordpress.com/2014/03/09/makalah-perkembangan-anak-pada-usia-
sekolah/ ;27 September 2016 20.17 WIB
-        http://amarsuteja.blogspot.co.id/2012/10/psikologi-perkembangan-anak-
sekolah.html; 27 September 2016. 20.21 WIB

15

Anda mungkin juga menyukai