Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENJELASAN ETIKA DARI FILSAFAT ANTOLOGI AKSIOLOGI EPISTEOMLOGI DAN NILAI NORMA

DISUSUN OLEH:

NAMA: DENITA TAFONAO

DOSEN PEMBIMBING: IBU MEIYATI SIMATUPANG,S.KM,M.KES

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAULI HUSADA SIBOLGA

TA.2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa yang telah memberikan limpahan
karunia kepada saya sehingga pada Hari ini saya masih dapat membaca makalah ini, dan telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaaika tugas yang di berikan oleh dosen tepat
pada waktunya.

Selama menyusun makalah ini pasti ada hambatan dan kesalahan di karenakan sedikitnya
penegetahuan sayaterhadap materi yang di angkat, karena campur tangan dari beberapa sumber
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini, maka dari itu dengan kerendahan hati saya
ucapakan banyak terimakasih kepada seluruh pembimbing yang telah membimbing selama proses
penyusunan, dan akhirnya tersusunlah makalah yang di beri judul "penjelasan etika dari antologi
aksiologi epistiologidan nilai norma”

Penyusun hanyalah manusia biasa yang pastinya memiliki segala kekurangan karna kesempurnaan
hanya milik TUHAN YANG MAHA ESA, maka dari itu kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan, semoga makalah ini berguna bagi pembaca dan
berguna bagi generasi ya datang
Daftar isi

Katapengantar........................................................................................i

Daftarisi.................................................................................................ii

BAB1 PENDAHULUAN.....................................................................................1

A.latar belakang..............................................................................2

B.rumusan masalah.........................................................................3

BAB 2

PEMBAHASAN......................................................................................4

A.Pengertian etika..........................................................................5

B.etika antologi aksiologi epistemologi dan nilai norma...............6

BAB 3

PENUTUP........................................................................................7

Daftar pustaka................................................................................8
BAB 1

PENDAHULUAN

A latar belakang

Sejarah filsafat tidak selalu lurus terkadang berbelok kembali ke belakang,Sedangkan sejarah
ilmu selalu maju. Dalam sejarah pengetahuan manusia, filsafat dan Ilmu selalu berjalan beriringan
dan saling berkaitan. Filsafat dan ilmu mempunyai Titik singgung dalam mencari kebenaran. Ilmu
bertugas melukiskan dan filsafat Bertugas menafsirkan fenomena semesta, kebenaran berada
disepanjang pemikiran,Sedangkan kebenaran ilmu berada disepanjang pengalaman. Tujuan
befilsafat Menemukan kebenaran yang sebenarnya. Jika kebenaran yang sebenarnya itu disusun
Secara sistematis, jadilah ia sistematika filsafa Sistematika filsafat itu biasanya terbagiMenjadi tiga
cabang besar filsafat, yatu teori pengetahuan, teori hakikat, dan teori nilai.Ilmu pengetahuan
sebagai produk kegiatan berpikir yang merupakan obor Peradaban dimana manusia menemukan
dirinya dan menghayati hidup lebih Sempurna. Bagaimana masalah dalam benak pemikiran manusia
telah mendorong Untuk berfikir, bertanya, lalu mencari jawaban segala sesuatu yang ada, dan
akhirnya Manusia adalah makhluk pencari kebenaran.

B.Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan filsafat pendidikan modern ditinjau dari ontologi, epistemologi, dan
Aksiologi ?

C. Tujuan

Untuk mengetahui hubungan filsafat pendidikan modern ditinjau dari ontologi, epistemologi, dan

Aksiologi.
BAB 2

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN ETIKA

Etika adalah konsep penilaian sifat kebenaran atau kebaikan dari tindakan sosial berdasarkan
kepada tradisi yang dimiliki oleh individu maupun kelompok. Pembentukan etika melalui proses
filsafat sehingga etika merupakan bagian dari filsafat. Unsur utama yang membentuk etika
adalah moral.Atau bisa dikatakan juga bahwa etika mencakup nilai yang berhubungan dengan
akhlakindividu terkait benar dan salahnya

a.Manfaat Etika sebagai Penghubung Antarnilai

Etika bisa dikatakan sebagai jembatan antarnilai satu dengan nilai yang lainnya. Sebagai contoh,
arti budaya dan nilai agama, dengan adanya etika maka dua hal ini akan bisa jadi suatu kesatuan
kebiasaan yang melekat di dalam masyarakat, tanpa ada pihak yang merasa dirugikan
sekalipun.Dengan begitu, itu menunjukkan bahwa etika dikatakan mampu sebagai jembatan
antarnilai agama dan contoh lainyaMenunjukkan Sikap Hormat Kepada Orang Lain Menunjukkan
sikap hormat kepada orang lain merupakan salah satu dari contoh etika dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan hormat kepada orang lain adalah jangan berperilaku
sombong, menjaga nada bicara saat berbicara dengan orang lain, dan selalu berusaha bersikap
sederhana.

b.fungsi etika

Sebagai tempat untuk mendapatkan pandangan atau perspektif kritis yang berhadapan langsung
dengan berbagai suatu moral yang membingungkan.

Guna pandangan atau orientasi etis ini perlu adanya mengambil suatu sikap yang wajar dalam situasi
dan kondisi masyarakat yang majemuk (pluralisme).

Guna memperlihatkan suatu keterampilan berpikir jernih, yaitu suatu kebolehan untuk
berargumentasi secara kritis dan rasional.

1.Pengertian Etika filsafat Ontologi

Kata ontologi berasal dari perkataan yunani, yaitu Ontos: being, dan Logos:logic. Jadi,

Ontologi adalah the theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan) atau

Ilmu tentang yang ada. Ontologi diartikan sebagai suatu cabang metafisika yang berhubungan

Dengan kajian mengenai eksistensi itu sendiri. Ontologi mengkaji sesuai yang ada, sepanjang

Sesuatu itu ada.Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan berasal dari
Yunani. Kajian tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh yunani yang
Memiliki pandangan yang bersifat ontologis adalah Thales, Plato, dan Aristoteles. Thales, Misalnya,
melalui perenungannya terhadap air yang ada di mana-mana, ia sampai pada Kesimpulan bahwa air
merupakan “substansi terdalam” yang merupakan asal mula dari segalaSesuatu. Yang penting bagi
kita sesungguhnya bukanlah ajarannya yang mengatakan air itulah Asal mula segala sesuatu,
melainkan pendiriannya bahwa “mungkin sekali segala sesuatu berasal Dari satu substansi belaka.”

Hubungan Ontologi dengan Filsafat Pendidikan Telah kita ketahui bersama bahwasanya
ontologi ialah suatu kajian keilmuan yang Berpusat pada pembahasan tentang hakikat. Ketika
ontologi dikaitkan dengan filsafat pendidikan, Maka akan munculah suatu hubungan mengenai
ontologi filsafat pendidikan.Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. Disini
bermakna bahwa adanya Pendidikan bermaksud untuk mencapai tujuan, maka dengan ini tujuan
menjadi hal penting Dalam penyelenggaraan pendidikan. Secara umum dapat dikatakan bahwa
pendidikan dapat Membawa anak menuju kepada kedewasaan, dewasa baik dari segi jasmani
maupun rohani. Dengan mengetahui makna pendidikan maka makna ontologi dalam pendidikan itu
sendir

2 etika aksiologi

Pengertian AksiologiSecara etimologis, aksiologi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu
“aksios” yang berarti Nilai dan kata “logos” berarti teori. Jadi, aksiologi merupakan cabang filsafat
yang mempelajari Nilai. Dengan kata lain, aksiologi adalah teori nilai. Suriasumantri mendefinisikan
aksiologi Sebagai teori nilai yang berkaitan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh. Aksiologi
dalam Kamus Bahasa Indonesia (1995) adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia,
Kajian tentang nilai-nilai khususnya etika. Menurut Wibisono seperti yang dikutip Surajiyo (2007),
aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar Normatif
penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu. Dalam Encyclopedia of PhilosophyDijelaskan
bahwa aksiologi disamakan dengan value and valuation.Memperbincangkan aksiologi tentu
membahas dan membedah masalah nilai. ApaSebenarnya nilai itu? Bertens menjelaskan nilai
sebagai sesuatu yang menarik bagi seseorang, Sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang dicari,
sesuatu yang dicari, sesuatu yang disukai dan Diinginkan.

Implikasi aksiologi dalam dunia pendidikan adalah menguji dan mengintegrasikan nilai
Tersebut dalam kehidupan manusia dan membinakannya dalam kepribadian peserta didik. Memang
untuk menjelaskan apakah yang baik itu, benar, buruk dan jahat bukanlah sesuatu yang Mudah.
Apalagi, baik, benar, indah dan buruk, dalam arti mendalam dimaksudkan untuk Membina
kepribadian ideal anak, jelas merupakan tugas utama pendidikan.Pendidikan harus memberikan
pemahaman/pengertian baik, benar, bagus, buruk dan Sejenisnya kepada peserta didik secara
komprehensif dalam arti dilihat dari segi etika, estetika, Dan nilai sosial. Dalam masyarakat, nilai-nilai
itu terintegrasi dan saling berinteraksi. Nilai-nilai Di dalam rumah tangga/keluarga, tetangga, kota,
negara adalah nilai-nilai yang tak mungkin Diabaikan dunia pendidikan bahkan sebaliknya harus
mendapat perhatian.
3.etika epistemologi

Epistemologi berasal dari bahasa Yunani “Episteme” dan “Logos”. “Episteme” berarti
Pengetahuan (knowledge), “logos” berarti teori. Dengan demikian, epistemologi secara Etimologis
berarti teori pengetahuan. Epistemologi mengkaji mengenai apa sesungguhnya ilmu, Dari mana
sumber ilmu, serta bagaimana proses terjadinya. Dengan menyederhanakan batasan Tersebut,
Brameld mendefinisikan epistimologi sebagai “it is epistemologi that gives the teach”Sebagai
“epistemologi memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan Kebenaran
kepada murid-muridnya”. Disamping itu banyak sumber yang mendefinisikan Pengertian
epistemologi di antaran

a. Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang mengenarahi masalah-masalah filosofikal Yang
mengitari teori ilmu pengetahuan.
b. Epistemologi adalah pengetahuan sistematis yang membahas tentang terjadinya
Pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, metode atau cara memperoleh
Pengetahuan, validitas, dan kebenaran pengetahuan (ilmiah) Epistemologi adalah cabang
atau bagian filsafat yang membicarakan tentang Pengetahuan, yaitu tentang terjadinya
pengetahuan dan kesahihan atau kebenaran Pengetahuan.
c. Epistemologi adalah cara bagaimana mendapatkan pengetahuan, sumber-sumber
Pengetahuan,ruang lingkup pengetahuan. Manusia dengan latar belakang, kebutuhan
kebutuhan, dan kepentingan-kepentingan yang berbeda
B.pengertian nilai norma

Nilai : segala sesuatu yang dihargai dan dianggap tinggi di masyarakat. Contohnya, nilai
estetika, nilai moral, nilai religius dll.Norma : landasan-landasan atau peraturan-peraturan yang
berlaku di masyarakat tentang suatu sikap ataupun perbuatan baik yang diperbolehkan ataupun
tidak. Contoh, norma agama, norma kesusilaan, norma hukum, norma kesopanan dll.

a.. Pengertian Nilai Sosial

nilai adalah kualitas atau keadaan sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, baik lahir maupun
batin.Dalam konteks sosiologi, nilai berarti segala hal yang dianggap baik (positif) dan buruk
(negatif) di tengah masyarakat.Nilai menjadi kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu yang
dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang.

b. Pengertian Norma Sosial

Sedangkan norma adalah petunjuk dari tingkah laku yang harus dilakukan dan tidak boleh
dilakukan dalam hidup sehari-hari, berdasarkan suatu motivasi tertentu dengan disertai
sanksi.Sanksi yang dimaksud adalah konsekuensi atau ancaman yang akan diterima jika melanggar
norma-norma yang tidak dilakukan.Jadi dapat disimpulkan, nilai dan norma ini saling berkaitan.
Norma lahir dari akumulasi nilai-nilai yang dipercaya oleh masyarakat. Serta tujuan dari norma ini
untuk mewujudkan nilai-nilai yang ada di tengah masyarakat dan dilakukan secara terus menerus.

Jenis-jenis Nilai dan Norma

Dalam buku Pendidikan Nilai Untuk Sekolah Dasar (1991) oleh Sulistyono, dijelaskan bahwa ada
tujuh nilai dalam sosial masyarakat, yakni:
- Nilai intelektual

- Nilai personal dan fisik

- Nilai kerja

- Nilai penyesuaian

- Nilai sosial

- Nilai keindahan

- Nilai rekreasi

Sementara untuk norma sosial, ada empat jenis yakni:

- Norma agama

Norma agama adalah aturan-aturan hidup yang berupa perintah-perintah dan larangan-larangan,
yang oleh pemeluknya diyakini bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.

- Norma kesusilaan

Norma kesusilaan adalah aturan-aturan hidup tentang tingkah laku yang baik dan buruk, yang
berupa “bisikan-bisikan” atau suara batin yang berasal dari hati nurani manusia.

Norma kesopanan

Norma kesopanan adalah aturan hidup bermasyarakat tentang tingkah laku yang baik dan tidak
baik baik, patut dan tidak patut dilakukan, yang berlaku dalam suatu lingkungan masyarakat atau
komunitas tertentu.

- Norma hukum

Norma hukum adalah aturan-aturan yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang, yang
mengikat dan bersifat memaksa, demi terwujudnya ketertiban masyarakat
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan mengetahui makna pendidikan maka makna ontologi
Dalam pendidikan itu sendiri merupakan analisis tentang objek materi dari Ilmu
pengetahuan. Berisi mengenai hal-hal yang bersifat empiris serta Mempelajari mengenai apa
yang ingin diketahui manusia dan objek apa Yang diteliti ilmu. Dasar ontologi pendidikan
adalah objek materi Pendidikan dimana sisi yang mengatur seluruh kegiatan kependidikan.
Jadi hubungan ontologi dengan pendidikan menempati posisi landasan Yang terdasar dari
fondasi ilmu dimana disitulah teletak undang-undang dasarnya dunia ilmu.

B. Kritik dan Saran


Penulis menyadari bahwasanya makalah diatas masih memiliki banyak kesalahan dan
Kekurangan, baik kesalahan penulisan maupun kekurangan referensi. Oleh karena itu,
penulis Berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi menjadikan
makalah ini lebih
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, A., & Saihu, S. (2019). Interpretasi Humanistik Kebahasaan: Upaya Kontekstualisasi

Kaidah Bahasa Arab. Arabiyatuna: Jurnal Bahasa Arab, 3(2), 299-214

Saihu, S. (2019). RINTISAN PERADABAN PROFETIK UMAT MANUSIA MELALUI

PERISTIWA TURUNNYA ADAM AS KE-DUNIA. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan

Keislaman, 3(2), 268-279,

Mubin, F. (2019). TAFSIR EMANSIPATORIS: PEMBUMIAN METODOLOGI TAFSIR

PEMBEBASAN. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman, 3(1), 131-151.

Mubin, F. KEADILAN DALAM GENDER: KAJIAN KEPEMIMPINAN WANITA DALAM

ISLAM1,

Mubin, F. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MADRASAH DAN KEGIATAN

LAIN YANG DIPERLUKAN DI DALAMNYA (FAKTOR PENDUKUNGNYA).

Ronaldo, R., Zulfikar, A., Saihu, Ismail, & Wekke, I. S. (2020). International relations of the

Asia pacific in the age of trump. Journal of Environmental Treatment Techniques, 8(1),

244–246.

Şahin, C. RELIGIA.

Saihu, Aziz, A., Mubin, F., & Sarnoto, A. Z. (2020). Design of islamic education based on local

Wisdom (An analysis of social learning theories in forming character through ngejot
Tradition in bali). International Journal of Advanced Science and Technology, 29(6), 1278–

1293.

Saihu, M. (2019). Urgensi ‘Urf dalam Tradisi Male dan Relevansinya dalam Dakwah Islam di

Jembrana-Bali. Jurnal Bimas Islam, 12(1), 173-201.

Saihu, M. (2019). Merawat Pluralisme Merawat Indonesia (Potret Pendidikan Pluralisme

Agama Di Jembrana-Bali). Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai