Infeksiparunontb05 PDF
Infeksiparunontb05 PDF
Priyanti ZS
dan orofaring
3. Perluasan langsung dari tempat-
tempat lain
4. Penyebaran hematogen
Pembagian Pneumonia secara klinis
Faktor demografi
• Usia : laki-laki umur (tahun)
perempuan umur (tahun) - 10
• Perawatan di rumah + 10
• Penyakit penyerta
– keganasan + 30
– penyakit hati + 20
– gagal jantung kongestif + 10
– penyakit cerebrovaskular + 10
– penyakit ginjal + 10
Karakteristik penderita Jumlah poin
Pemeriksaan fisis
• Perubahan status mental + 20
• Tekanan darah sistolik < 90 mmHg + 20
• Suhu tubuh < 35oC atau > 40oC + 15
• Nadi > 125 kali/menit + 10
Hasil laboratorium/Radiologis
• Analisis gas darah arteri : pH < 7,35 + 30
• BUN > 30 mg/dl + 20
• Natrium < 130 meg/liter + 20
• Glukosa > 250 mg/dl + 10
• Hematokrit < 30% + 10
• PO2 < 60 mmHg + 10
• Efusi pleura + 10
Tabel 3. Derajat skor risiko
Risiko Kelas risiko Total skor Perawatan
CRB-65 0 1 or 2 3 or 4
score
* Defined as a Mental Test Score of 8 or less, or new disorientation in person, place or time
Figure 1. Severity assessment used to determine the management of CAP in patients in the
community(CRB-65 score) UPDATED 2004
Any of :
• Confusion*
• Urea > 7 mmol/l
• Respiratory rate ≥ 30/min
• Blood pressure (SBP < 90mmHg or DBP ≤ 60mmHg)
• Age ≥ 65 years
0 or 1 2 3 or more
CURB-65
score
Consider hospital Manage in hospital as
Likely suitable for
Home treatment
Supervised treatment Severe pneumonia
Options may include
Assess for ICU
a. Short stay in-patient
Admission especially if
b. Hospital supervised
CURB-65 score = 4 or 5
out-patient
* Defined as a Mental Test Score of 8 or less ,or new disorientation in person, place or time
Di tatalaksana sebagai
Evaluasi untuk kriteria rawat jalan/rawat inap
Diagnosis lain
Rawat jalan
Rawat inap
Terapi empiris
Pemeriksaan bakteriologis
Membaik Memburuk
R. rawat biasa R. Rawat intensif
Terapi empiris
Terapi empiris
Membaik Memburuk Terapi kausatif
dilanjutkan
Faktor modifikasi ATS 2001
• Pneumokokkus resisten terhadap
penisilin
– Umur lebih dari 65 tahun
– Menggunakan : betalaktam selama 3 bulan
terakhir
– Pecandu alkohol
– Penyakit gangguan kekebalan
– Penyakit penyerta multipel
• Kuman enterik gram negatif
Penghuni rumah jompo
Penyakit dasar kelainan jantung
paru
Mempunyai kelainan penyakit
mutipel
Riwayat pengobatan antibiotik
• Pseudomonas aeruginosa
Bronkiektasis
Pengobatan kortikosteroid >
10mg/hari
Antibiotik spektrum luas > 7
hari pada bulan terakhir
Kurang gizi
Penderita pneumonia
komuniti dibagi menjadi :
1. Penderita rawat jalan
Pengobatan suportif/simptomatik
– Istirahat di tempat tidur
– Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi
– Bila panas tinggi perlu dikompres atau minum
obat penurun panas
– Bila perlu dapat diberikan mukolitik dan
ekspektoran
iv
ada faktor risiko infekai pseudomonas :
- Sefalosporin antipseudomonas iv atau
karbapenem iv + Fluorokuinolon anti
pseudomonas (siprofloksasin) iv atau
Aminoglikosida iv
ada faktor risiko infekai pseudomonas:
• Golongan tetrasiklin :
– tetrasiklin : 4 x 500 mg
– doksisiklin : 2 x 100 mg
• Golongan makrolid : eritromisin : 4 x 500 mg
– makrolid baru : spiromisin 4 x 1 gr
klaritromisin 2 x 500 mg
azithromisin 1 x 500 mg
rokstromisin 1 x 300 mg
– Kuinolon
Prognosis
• Kekerapan :
– di Amerika angka kesakitan no 2
– terjadi : 5-10 kasus/1000 penderita yang
dirawat di RS
– angka kematian : 20-25% makin di ICU
• Definisi, pneumonia yang terjadi setelah 48 jam
masa perawatan di RS tidak dlm masa inkubasi
• Etiologi : banyak disebabkan gram (-)
Diagnosis pneumonia nosokomial
• Perwarnaan GRAM
• Kultur resistensi sputum dan kultur
darah 2 set dari tempat berbeda
aerob/anaerob
• Analisa gas darah
• Jika tak respon pakai cara invasif
FAKTOR RISIKO PENYEBAB
HAP/VAP
• Pemakaian antibiotik pada 90 hari terakhir
• Dirawat di RS ≥ 5 hari
• Tingginya freukensi resisten antibiotik di masyarakat
atau di RS
• Penyakit imunosupresi dan atau pemberian
imunoterapi
• Risiko faktor HAP
- Infus dirumah
- Dirawat 2 hari atau > 90 hari
- kronik dialisis
- Riwayat Kel MDR
TERAPI EMPIRIK HAP pada pasien
tanpa risioko MDR onset dini
• S pneumonia β laktam +anti β laktam
• H influenzae atau
• MRSA Sefalosporin G3
• Gram negatif nonpseudomonal
- E coli Kuinolon respirasi ( Levo,
- K pneumoniae moksi, gati )
- Enterococcus Sp
- Proteus
- Serratia marcescens
TERAPI EMPIRIK HAP UNTUK SEMUA DERAJAT,
ONSET LANJUT ATAU FAKTOR RISIKO MDR
ditambah
Fluorokuinolon antipseudomonal
(Siprofoksasin atau levofloksasin)
atau
Methicillin resisten Aminoglikosida
Staphylococcus aureus (MRSA) (Amakin, gentamisin atau tobramisin)
ditambah
Linesolid atau vankomisin atau teikoplanin
Skema terapi empirik untuk HAP atau VAP
Tidak Ya
• Umumnya normal
• Kasus berat, kelainan obstruksi dan
restriksi
• Hipoksemia
Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan umum
2. Pemberian antibiotika jika eksasebasi
3. Fisioterapi
4. Pembedahan
5. Pencegahan
Antibiotika dan fsisioterapi sangat penting
pada eksaserbasi
PADA KEADAAN KHUSUS
– Bronkodilator
– Kortikosteroid
– Dietary supplementation
– Oksigen
– pembedahan
Lama pemberian antibiotika