Ringkasan Materi Manajemen
Ringkasan Materi Manajemen
Hani Handoko”
Bab 1
Pengertian Manajemen
A. Dasar Pemikiran
Dalam melaksanakan kegiatan produksi diperlukan manajemen yang berguna untuk
menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber-sumber daya dalam proses produksi untuk mencapai tujuan
organisai.
menurut James AF Stoner “Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.”
Dari pengertian manajemen di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu
proses bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif
danefisien dengan menggunakan orang-orang melalui fungsi perencanaan,
pengorganisasian,pengarahan dan pengendalian dengan memanfaatkan sumber daya-
sumber daya yang tersedia.
Ada empat aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen. Istilah manajemen dapat
digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan:
BAB II
MANAJEMEN DAN MANAJER
Secara umum “manajer” berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas
bawahan dan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya.Manajer dapat
diklasifikasi dengan dua cara : menurut tingkatan mereka dalam organisasi(rendah,
menengah dan tinggi). Dan kegiatan-kegiatan organisasi untuk mana mereka
bertanggung jawab (manajer umum dan fungsional).
A. Tingkatan Manajemen
BAB III
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN KLASIK
Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa pabrik
pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia
dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti
pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-anakdi bawah umur yang bekerja,
membangun perumahan yang lebih baik bagi karyawandan mengoperasikan toko
perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah.Dia mengemukakan bahwa
melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akanmenaikan produksi dan keuntungan
(laba), dan investasi yang paling menguntungkanadalah pada karyawan atau “vital
machines”. Disamping itu Owen mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang juga
memungkinkan peningkatanproduktivitas.Charles Babbage (1792 – 1871). Charles
Babbage, seorang professor matematika dariInggris, mencurahkan banyak waktunya
untuk membuat operasi-operasi pabrikmenjadi lebih efisien.Babbage adalah
penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi.Setiap tenaga kerja
harus diberi latihan keterampilan yang sesuai dengan setiapoperasi pabrik.
2. Manajemen ilmiah
Manajemen Ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor sekitar
tahun 1900- an. Karena karyanya tersebut, Taylor disebut sebagai “bapak manajemen
Ilmiah”. Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan
pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya
untukmencapai efisiensi. Kemudian pada tahun 1868– 1924 dan 1878– 1972
pasangan suami istri Frank dan Lillian Gilberth memberikan Kontributornya, Frank
Gilberth, seorang peloporpengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan
berbagai teknik manajemenyang diilhami Taylor. Sedangkan Lillian Gilberth lebih
tertarik pada aspek-aspekmanusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan
personalia. Diamengemukakan gagasannya dalam bukunya yang berjudul The
Psychology of Management. Baginya, manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan
akhir : membantupara karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk hidup.
Pada tahun 1861 –1919 Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan (1)
kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja danmanajemen, (2) seleksi
ilmiah tenaga kerja, (3) sistem insentif (bonus) untukmerangsang produktivitas, (4)
penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci. Tahun 1853– 1931 Harrington
Emerson datang dengan mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi yang sangat
terkenal.
BAB 4
MANAJER DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang sebagian besar
tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer.
Organisasi mendapatkan masukan-masukan yang dibutuhkan, seperti bahan baku,
dana tenaga kerja,dan energi dari lingkungan eksternal, mentransformasikan menjadi
produk dan jasa, dan kemudian memberikan sebagai keluaran-keluaran kepada
lingkungan eksternal Lingkungan eksternal mempunyai baik unsur-unsur yang
berpengaruh lansung (lingkungan eksternal mikro) dan berpengaruh tidak langsung
(lingkungan ekstern makro). Lingkungan ekstern mikro terdiri dari para pesaing,
penyedia, langganan, lembaga-lembaga keungan,pasar tenaga kerja, dan perwakilan-
perwakilan pemerintah. Unsur-unsur lingkungan eksterrnal makro mencakup
teknologi, ekonomi, politik dan sosial yang mempengaruhi iklim dimana organisasi
beroperasi dan mempunyai potensi menjadi kekuatan-kekuatan sebagai lingkungan
ekstern mikro.
Pengertian perencanaan
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai
1. “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam pembuatan keputusan, dan
2. “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan
organisasi.
Manfaat perencanaan Kelemahan perencanaan
a. membantu manajemen untuk menyesuaikan diri denganperubahan-perubahan
lingkungan,
b. membantu dalam kristalisasi persesuaian padamasalah-masalah utama,
c. memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaranoperasi lebih jelas,
d. membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat,
e. memberikancara pemberian perintah untuk beroperasi,
f. memudahkan dalam melakukan koordinasidiantara berbagai bagian organisasi,
g. membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebihmudah dipahami,
h. meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
i. menghemat waktu, usaha dan dana. a. pekerjaan yang tercakup dalam
perencanaan mungkinberlebihan pada kontribusi nyata,
b. perencanaan cenderung menunda kegiatan,
c. perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan
berinovasi,
d. kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi
individual danpenanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi,
e. ada rencana-rencanayang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.
BAB 6
PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
Tipe-tipe Tujuan
1. Tujuan kemasyarakatan (Societal goals).2. Tujuan keluaran (Output goals).3.
Tujuan sistem (Sistem goals).4. Tujuan produk (Product goals).5. Tujuan turunan
(Derived goals)..
Bidang-bidang Tujuan
Peter Drucker, selama bekerja sebagai konsultan untuk GE, mengidentifikasikan
secaraterperinci 8 bidang pokok dimana perusahaan harus menetapkan tujuan.
Bidang-bidang itu adalah :
1. Posisi pasar. Perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yang
akan “direbut”.
2. .Produktifitas. Adalah rasio antara masukan dengan keluaran organisasi.
3. Sumber daya phisik dan keuangan.
4. Profitabilitas. Tujuan-tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan lain.
5. Inovasi. Ada kebutuhan terus menerus akan produk atau jasa baru dan inovatif.
6. Prestasi dan pengembangan manajer. Kelangsungan hidup banyak organisasi
tergantung pada kekuatan manajemen yang inovatif.
7. Prestasi dan sikap karyawan. Karyawan operatif melaksanakan sebagian
besarpekerjaan normal dan rutin di setiap organisasi.
8. Tanggung jawab sosial dan publik. Tujuan-tujuan ini ditetapkan perusahaan
untuk “menangani” boikot publik, kegiatan-kegiatan hukum, kegiatan-
kegiatanpemerintah, kelompok-kelompok berkepentingan, dan sebagainya.
Management By Objectives atau MBO pertama kali diperkenalkan oleh peter Drucker
dalambukunya The Practice of Management pada tahun 1954. Prosesnya juga berjalan
dengan nama-nama lain, termasuk “manajemen berdasarkan sasaran”, “manajemen
berdasarkanhasil”, atau “management by results”, “goals management”, “work
planning and review”,“goals and controls”, “joint target setting”, dan sebagainya.
Walaupun menggunakan nama-nama yang berbeda prosesnya adalah sama. MBO
telah berkembang sangat terkenal,terutama dalam-organisasi-organisasi besar. Pada
hakekatnya MBO menekankanpentingnya peranan tujuan dalam perencanaan efektif.
Sistem MBO
Berikut ini akan diuraikan unsur-unsur umum yang selalu ada dalam berbagai sistem
MBO yang efektif :1.Komitmen pada program.2.Penetapan tujuan manajemen
puncak.3.Tujuan-tujuan perseorangan.4. Partisipasi 5.Otonomi dalam implementasi
rencana.6.Peninjauan kembali prestasi.
BAB 7
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Tipe-tipe keputusan
Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi
dansituasi yang ada. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara keputusan
yang dibuatdi bawah kondisi kepastian, risiko, dan ketidak pastian.Keputusan-
keputusan yang di program (programmed decisions) adalah keputusan yangdibuat
menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. Keputusan-keputusan ini rutin danberulang-
ulang.Keputusan-keputusan yang tidak di program (non-Programmed decisions), di
lain pihak,adalah keputusan yang berkenaan dengan masalah-masalah khusus, khas,
atau tidak biasa.Bila suatu masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh
kebijaksanaan atau sangat pentingsehingga perlu penanganan khusus, harus
diselesaikan dengan suatu keputusan yang tidakdi program.
BAB 8
Pengorganisasian dan Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi
dikelola.Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, maupun orang-orang yang
menunjukankedudukan , tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda
dalam suatuorganisasi.Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan
struktur organisasi adalahsebagai berikut :
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
2. Teknologi yang digunakan
3. .Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
4. .Ukuran organisasi.
Departementalisasi Fungsional
Departementalisasi fungsional mengelompokan fungsi-fungsi yang sama atau
kegiatan-kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Kebaikan
pendekatanfungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan
kedudukan fungsi-fungsiutama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi,
memusatkan keahlian organisasi, danmemungkinkan pengawasan manajemen puncak
lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.Kelemahan struktur fungsional dapat menciptakan
konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkankemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas
yang berurutan, memberikan tanggapan lebihlambat terhadap perubahan, hanya
memusatkan pada kepentingan tugas-tugasnya, danmenyebabkan para anggota
berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif
Departementalisasi Divisional
Departementalisasi dibagi menjadi 4 bagian divisi-divisi, yaitu :
1. Struktur organisasi divisional atas dasar produk.
2. Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
3. Struktur organisasi divisional atas dasar langganan.
4. Struktur organisasi divisional atas dasar proses atau peralatan.
Kelompok-kelompok kerja formal organisasi
BAB 9
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
BAB 10
WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
Wewenang dapat diperbandingkan dengan sistem syaraf pada manusia. Tanpa otak
dansyaraf, tubuh manusia tidak dapat berfungsi. Tampa suatu sistem wewenang,
suatuorganisasi juga tidak dapat berfungsi. Wewenang (authority) adalah hak untuk
melakukansesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu agartercapai tujuan tertentu.Kekuasaan (power) sering dicampur adukan
dengan wewenang. Meskipun kekuasaan danwewenang sering ditemui bersama, tetapi
keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hakuntuk melakukan sesuatu, kekuasaan
adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut.Kekuasaan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian. Wewenang tanpa
kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam
organisasi.
Delegasi Wewenang
Delegasi dapat didefinisikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
formalkepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Delegasi wewenang
adalah prosesdi mana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada
orang-orang yangmelapor kepadanya. Empat kegiatan terjadi ketika delegasi
dilakukan :
1. Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
2. Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan
atautugas.
3. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban
atautanggung jawab.
4. Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang
dicapai.Efektivitas delegasi merupakan faktor utama yang membedakan manajer
sukses danmanajer tidak sukses.
BAB 11
PENYUSUNAN PERSONALIA
Untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian
tujuanorganisasi. Ada tiga bagian perencanaan personalia :
1. penentuan jabatan-jabatan yangharus diisi, kemampuan yang dibutuhkan
karyawan untuk melaksanakan pekerjaantersebut, dan berapa jumlah karyawan yang
dibutukan;
2. pemahaman pasar tenaga kerjadi mana karyawan potensial ada; dan
3. pertimbangan kondisi permintaan dan penawarankaryawan.
Penentuan Kompensasi
1. Kesediaan membayar.
2. Kemampuan membayar.
3. Persyaratan-persyaratan pembayaran.Pemeliharaan Kesehatan Dan Keamanan
Bidang manajemen yang semakin penting adalah pemeliharaan kesehatan dan
keamanankaryawan. Perusahaan memperhatikan hal ini untuk memberikan kepada
karyawan, kondisikerja yang kebih sehat dan lebih aman serta menjadi lebih
bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan tersebut, terutama bagi perusahaan-
perusahaan yang mengalami tingkatkecelakaan yang tinggi. Program ini dapat
dilakukan dengan penyediaan dokter dan klinikkesehatan perusahaan, pengaturan
tempat kerja yang sehat dan aman, pelaksanaankegiatan-kegiatan pencegahan,
ataupun penyediaan alat-alat pengamanan.
BAB 12
MOTIVASI
A. Teori-teori Motivasi
Teori-teori Motivasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu petunjuk, isi
danproses.Teori-teori petunjuk (prescriptive theories) mengemukakan bagaimana
memotivasi parakaryawan. Teori-teori ini didasarkan atas pengalaman coba-
coba.Teori-teori isi (content theories), kadang-kadang disebut teori-teori kebutuhan
(needtheories), adalah berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-penyebab perilaku
atau memusatkan pada pertanyaan “apa” dari motivasi. Teori-teori proses (process
theories) berkenaan dengan bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan atau
menjelaskan aspek “bagaimana” dari motivasi.
Motivasi adalah lebih inklusif dari sekedar aplikasi berbagai peralatan atau cara
tertentuuntuk mendorong peningkatan keluaran. Motivasi juga adalah filsafat, atau
pandanganhidup yang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan keinginan karyawan. Jadi,
pentingdiperhatikan oleh manajer bahwa teori-teori motivasi harus digunakan secara
bijaksana.Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai sistem, yang mencakup sifat-
sifat individu,pekerjaan, dan situasi kerja; dan memahami hubungan antara insentif,
motivasi danproduktifitas, mereka akan mampu memperkirakan perilaku bawahan.
Hanya manajer yangmengetahui hal ini dan mengetahui bagaimana menerapkannya
dapat mengharapkanrealisasi peningkatan produktifitas dari para karyawan.
BAB 13
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
A. Pengertian Komunikasi
1. Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal terdiri atas komunikasi ke atas dan ke bawah sesuai rantai
perintah. Komunikasi ke bawah (downward communication) dimulai dar manajemen
puncak kemudian mengalir ke bawah melalui tingkatakan-tingkatan manajemen
sampai ke karyawan lini dan personalia paling bawah. Maksud utama komunikasi ke
bawah adalah untuk memberi pengarahan, informasi, instruksi nasehat/saran dan
penilaian kepada bawahan serta memberikan informasi kepadapara anggota organisasi
tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.Fungsi utama komuniksasi ke atas
(upward communication) adalah untuk mensuplaiinformasi kepada tingkatan
manajemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkatanbawah.
3. Komunikasi Diagonal
Komunikasi Diagonal Merupakan komunikasi yang memotong secara menyilang
diagonal rantai perintahorganisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasil hubungan-
hubungan departemen linidan staf.
C. Pedoman komunikasi yang baik
1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan.
2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3. Pertimbangkan keadaan phisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi
akandilakukan.
4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain, bila perlu dalam perencanaan
komunikasi.
5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita
selamaberkomunikasi.
6. Ambil kesempatan, bila timbul, untuk mendapatkan segala sesuatu yang
membantuatau umpan balik.
7. lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan.
8. Perhatikan konsistensi komunikasi.
9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.
10. Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti
tetapiuntuk mengerti
BAB 14
KEPEMIMPINAN
a. Pengertian Kepemimpinan
Seperti manajemen, kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai
cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner,
kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan
pemberian pengaruhpada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling
berhubungan tugasnya. Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut :Pertama,
kepemimpinan menyangkut orang lain, bawahan atau pengikut.Kedua, kepemimpinan
menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para
pemimpin dan anggota kelompok.Ketiga, selain dapat memberikan pengarahan
kepada para bawahan atau pengikut,pemimpin dapat juga mempergunakan
pengaruh.Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan
manajemen.Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk
mempengaruhiorang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
b. Fungsi-fungsi kepemimpinan
Pendekatan perilaku membahas orientasi atau identifikasi pemimpin. Aspek
pertamapendekatan perilaku kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang
dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif,
seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama : (1) fungsi-fungsi yang berhubungan
dengan tugas (“task-related”) atau pemecahan masalah, dan (2) fungsi-fungsi
pemeliharaan kelompok (“groupmaintenance”) atau sosial. Fungsi pertama
menyangkut pemberian saran penyelesaian,informasi dan pendapat. Fungsi kedua
mencakup segala sesuatu yang dapat membantukelompok berjalan lebih lancar,
persetujuan dengan kelompok lain, penengahan perbedaan pendapat, dan sebagainya.
Pentingnya Fleksibilitas
Dalam organisasi, seperti juga dalam kehidupan lainnya, dibutuhkan fleksibilitas.
Inimembantu untuk menanggapi terhadap orang-orang dan situasi-situasi secara tepat
danmembuat penyesuaian bila terjadi penyimpangan dari antisipasi. Sebagai manajer,
semuaorang harus berhati-hati terhadap berbagai macam gaya kepemimpinan yang
tersedia.Pengetahuan tentang teori-teori yang telah dibahas di muka dalam bab ini,
akan membantuuntuk mengidentifikasikan, perilaku kepemimpinan yang paling tepat.
BAB 15
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI