Anda di halaman 1dari 3

FORMAT

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

KOMPONEN

Bidang Layanan : Layanan Dasar


Jenis Bimbingan : Sosial-Pribadi/Karir/Akademik
Strategi : Bimbingan Kelompok/Klasikal
Kelas :
Standar Kompetensi :
Tujuan :
Kompetensi Dasar :
Indikator ; {Kognitif, Afektif dan Psikomotor]
Metode dan Teknik ;
Materi ;
Alat/Bahan :

LANGKAH-LANGKAH
1.Awal

a. Pembukaan : ------------------------------------------------------------
b. Pernyataan tujuan : ________________________________________
c. Penjelasan Langkah2 :-------------------------------------------------------------
d. Pembentukan kelompok : ________________________________________
e. Konsolidasi : (pemaknaan terhadap tugas yg diberikan)_______
2Transisi
a. Memberi kesempatan bertanya tentang hal yang belum dipahami
(Storming) : ________________________________________
b. Menjawab pertanyaan dan menjelaskan kembali langkah-lanngkah
(Norming)
c. Membuat kesepakatan untuk masuk tahap kerja /kontrak
: ________________________________________
3. Kerja
a. Eksperientasi : ________________________________________
b. Identifikasi : ________________________________________
c. Analisis : ________________________________________
d. Generalisasi : ________________________________________
4.Terminasi
a. Refleksi umum : ________________________________________
b. Tindak lanjut : ________________________________________
c. Penutup : -------------------------------------------------------------
KETERANGAN

Bidang Layanan : Layanan Dasar/Kurikulum Bimbingan


Jenis Bimbingan : Sosial-Pribadi/Karir/Akademik
Strategi Bimbingan : Bimbingan/Konseling Kelompok
Standar Kompetensi : Kompetensi umum yang hendak dicapai dalam proses konseling
diturunkan dari standar kemandirian ABKIN atau dari rumusan kompetensi
lainnya.
Tujuan : Dirumuskan sendiri oleh konselor atau dikutip dari rumusan
kompetensi lainnya.
Kompetensi Dasar : Kompetensi khusus yang hendak dicapai dalam proses konseling
dirumuskan sendiri oleh konselor atau dikutip dari rumusan
kompetensi lainnya.
Indikator : Dijabarkan sendiri berdasarkan pada standar kompetensi yang
ingin dicapai. Indikator meliputi aspek kognitif, afektif dan Psikomotor.
Materi : Dijabarkan sendiri oleh konselor, diperoleh dari berbagai sumber
yang relevan. Dalam bimbingan kelompok materi tidak selalu berupa
bahan tertulis, bisa
saja berupa bahan latihan lainnya.
Metode dan Teknik : Ditetapkan sendiri oleh konselor dan disesuaikan dengan kompetensi,
tujuan dan materi yang digunakan,

Alat/Bahan : Media penyampaian materi bimbingan, lampiran materi, dsb.

1. AWAL
a. Membuka proses konseling (Forming). Pada tahap ini konselor membuka proses
konseling dengan cara yang santun dan menyenangkan. Pada tahap ini bisa juga diikuta juga
diikuti dengan prosi dengan proses Ice Bre Breaking.
b. Pernyataan tujuan : Pada tahap ini konselor membuka proses konseling, menyampaian
tujuan konseling, menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, dan materi yang akan
digunakan dalam proses konseling.
c. Penjelasan langkah-langkah. Pada tahap ini konselor menjelaskan langkah-langkah
yang akan ditempuh dalam proses konseling. Langkah-langkah yang dijelaskan dirinci dari
metode/teknik yang digunakan.
d. Pembentukan kelompok : Pada tahap konselor membagi kelas dalam beberapa
kelompok sesuai dengan kebutuha , Proses pembentukan kelompok dapat dengan
menggunakan berbegai teknik secara kreatif.
e. Konsolidasi : tahap di mana konselor memberi kesempatan pada anggota kelompok
untuk melakukan konsolidasi atas tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh kelompok di bawah
kepemimpinan ketua kelompok. Pada tahap ini ketua kelompok memastikan semua anggota
kelompok memahami fungsi, peran, dan tugas yang harus dikerjakannya.

2. TRANSISI (Peralihan atau Transisition)


a. Storming : tahap dimana konselor melakukan penanganan konflik-konflik internal yang
disebabkan oleh keengganan konseli dalam melaksanakan aktivitas kelompok. Konselor
memfaslitasi kelompok mengungkapkan hal-hal yang belum mereka fahami sebelum masuk
tahap kerja.
b. Norming : tahap dimana konselor melakukan re-konsolidasi dan re-strukturisasi
kelompok dengan menjelaskan kembali tugas-tugas kelompok dan anggota kelompok. Ahkir dari
tahapan norming adalah kontrak sebagai pernyataan kesiapan anggota memasuki tapap kerja.
Tahap transisi bisa saja tidak terjadi kalau anggota merasa telah siap memasuki tahap kerja.
3. KERJA (Working)
a. Eksperientasi : tahap dimana konselor melaksanakan konseling berdasarkan skenario
yang telah dibuat sesuai dengan metode dan teknik yang dipergunakan. Tema utama dari
tahapan ini adalah ’DO’ (melaksanakan). Tahap ini disebut juga tahapan operasionalisasi teknik
dalam mengembangkan kompetensi. Pada tahap ini konselor harus memastikan keselarasan
antara kompetensi yang akan dikembangkan, metode yang dipilih, dengan materi yang
digunakan.
b. Identifikasi : tahap dimana konselor melaksanakan refleksi tahap satu dengan cara
mengidentifikasi pola-pola respon konseli dalam menerima stimulas pada proses eksperientasi
(LOOK) dari konselor. Tema umum pada tahap ini adalah ’WHAT HAPPENED’
c. Analisis : tahap dimana konselor melaksanakan refleksi tahap dua dengan cara
mengajak konseli untuk menganalisis dan memikirkan sebab sebab mengapa mereka
menunjukkan perilaku tertentu seperti yang mereka tampilkan pada tahapan eksperientasi.
(THINK). Tema umum dari tahap ini adalah ’SO WHAT’.
d. Generalisasi : tahap dimana konselor melaksanakan refleksi tahap akhir dengan cara
mengajak konseli membuat rencana tindakan untuk memperbaiki perilaku yang dianggap
sebagai kelemahan dirinya (PLAN). Tema umum dari tahap ini adalah ”NOW WHAT”

4. TERMINASI (Akhir atau Termination).


a. Refleksi umum : tahap dimana konselor mengajak konseli untuk melakukan review atas
proses konseling yang telah dilakukan, dan mengajak mereka untuk menarik kesimpulan umum
dari keseluruhan proses konseling. Mereka diminta untuk mengungkapakan makna proses
konseling bagi dirinya.
b. Tindak lanjut : tahap dimana konselor memberi penguatan pada konseli untuk
merealisasikan rencana-rencana tindakan pada kehidupan sehari-hari, dan membingkai.
Akhir dari tahap ini adalah menutup sesi konseling konseling dengan dan membingkai
proses konseling secara simpatik (FRAMMING)

Anda mungkin juga menyukai