JAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Penyusunan misi dan visi rumah sakit merupakan fase penting dalam
tindakan strategis rumah sakit. Hal ini sebagai hasil penafsiran terhadap
lingkungan yang berubah. Penafsiran-penafsiran yang dilakukan dengan
cerdas akan mendorong pemimpin untuk berpikir mengenai misi organisasi dan
keadaan organisasi yang dicita-citakan. Pemikiran ini merupakan dasar untuk
menetapkan strategi pengembangan lembaga. Lebih lanjut, pemimpin rumah
sakit memerlukan pernyataan misi dan visi sebagai isi komunikasi dalam
meningkatkan komitmen seluruh pihak terkait. Menetapkan misi dan visi
bukanlah proses yang mudah. Pernyataan misi dan visi tidak dianjurkan
disusun atas dasar tugas pelatihan ataupun tuntutan akreditasi. Pernyataan
misi dan visi merupakan hasil pemikiran bersama dan disepakati oleh seluruh
anggota rumah sakit. Dalam konsep learning organization menurut Senge,
diperlukan suatu visi bersama (shared vision) dari seluruh individu di dalam
lembaga. Pada awalnya shared vision mungkin diawali oleh gagasan pemimpin
mengenai visinya terhadap kelembagaan.
TINJAUAN PUSTAKA
I. VISI
Visi berasal dari kata bahasa Inggris ‘vision’. Dalam The Contemporary
English-Indonesian Dictionary kata vision sebagai kata benda artinya: 1). Daya
lihat atau penglihatan, 2). Pemandangan, 3). Khayalan atau bayangan yang
terlihat dalam mimpi atau dalam angan-angan, 4). Daya khayal, 5). Hantu, 6).
Sedangkan vision sebagai kata kerja artinya: melihat atau mengkhayalkan.
Sedangkan kata visi sebagaimana dimaksud dalam konteks organisasi dikenal
dalam ungkapan ‘vision statement’ atau ‘mission statement’. Dalam berbagai
referensi kedua kata ungkapan itu sering dipertukarkan untuk menyampaikan
pengertian yang sama. Visi adalah apa yang perusahaan inginkan di masa
depan. Visi dapat memberikan aspirasi dan motivasi disamping memberikan
panduan atau rambu-rambu dalam menyusun strategi perusahaan. Pernyataan
visi yang efektif adalah menggambarkan secara jelas gambaran dari
perusahaan yang ingin dikembangkan. Visi digunakan sebagai pemandu untuk
merubah hal–hal yang berhubungan dengan perusahaan. Visi menjelaskan
pada karyawan kemana kita akan menuju.
Visi rumah sakit adalah gambaran keadaan rumah sakit di masa mendatang
dalam menjalankan misinya. Isi pernyataan visi tidak hanya berupa gagasan-
gagasan kosong. Visi merupakan gambaran mengenai keadaan lembaga di
masa depan yang berpijak dari masa sekarang. Dalam visi, terdapat dasar
logika (nalar) dan naluri yang digunakan secara bersama-sama. Visi harus
mempunyai nalar dan memberi ilham bagi seluruh pihak terkait. Sifat
mempunyai nalar berarti visi tersebut bukan impian. Secara logika visi tersebut
dapat diwujudkan melalui berbagai strategi dan program kegiatan. Di samping
itu, visi sebaiknya menyiratkan harapan dan kebanggaan jika dapat dicapai.
Tidak ada sebuah lembaga yang mempunyai visi menjadi lembaga yang tidak
bermutu atau menjadi lembaga yang tidak disukai oleh masyarakat.
Visi menggambarkan tujuan atau kondisi dimasa depan yang ingin dicapai.
Visi memberikan gambaran yang jelas dimasa mendatang yang bisa dilihat oleh
para stakeholders. Pernyataan visi yang baik tidak hanya menginspirasikan dan
menantang, namun juga sangat berarti sehingga setiap pegawai bisa
menghubungkan tugas yang dilakukanya dengan visi. Pernyataan visi harus
mampung menjadi inspirasi dalam setiap tindakan yang dilakukan setiap
pegawai, yang paling penting pernyataan visi harus terukur sehingga setiap
pegawai bisa mengetahui apakah tindakan yang dilakukannya dalam rangka
mencapai visi organisasi atau tidak.
Penyusunan visi rumah sakit ataupun instalasi, bagian, dan unit pendukung,
merupakan tanggung jawab pemimpin. Dalam hal ini pemimpin di rumah sakit
tidak hanya seorang atau hanya anggota direksi saja. Hal ini disebabkan rumah
sakit tersusun atas berbagai instalasi ataupun unit yang berbeda tetapi saling
terkait. Para pemimpin inilah yang akan mengajukan visi mengenai keadaan
unit rumah sakit ataupun instalasi yang dipimpinnya. Oleh karena itu, hanya
pemimpin yang mempunyai pemahaman mengenai makna perubahan dan
pembelajaran yang dapat menyusun visi.Diharapkan dengan komunikasi yang
baik akan meningkatkan komitmen sumber daya manusia untuk mencapai visi
yang digambarkan.
II. MISI
Misi dan visi merupakan sebuah rangkaian filosofi atau tujuan yang
ditetapkan suatu organisasi sebagai arah tujuan kemana organisasi atau
berusahaan akan dibawa. Menurut Wibisono (2006) misi merupakan penetapan
sasaran atau tujuan perusahaan dalam jangka pendek (biasanya 1 sampai 3
tahun). Misi adalah sebuah ekspresi dari ambisi untuk mengembangkan suatu
perusahaan atau organisasi. Pernyataan misi yang efektif adalah
mendefinisikan bisnis dari tiap unit kecil dalam organisasi. Pernyataan tersebut
akan membuat para karyawan lebih mengerti mengenai tujuan mereka.
1. Misi merupakan pernyataan tujuan rumah sakit secara luas, tetapi jelas
batasannya. Dalam misi Henry Ford Health Service secara jelas
diungkap tujuan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian. RS
tidak hanya mempunyai tugas pelayanan namun juga penelitian maupun
pendidikan. Pernyataan misi ditulis untuk dikomunikasikan ke seluruh
sumber daya manusia serta seluruh stakeholder.
2. Pernyataan misi sebaiknya bersifat tahan lama tetapi dapat berubah.
Tujuan organisasi yang tercakup dalam misi dapat berubah tetapi tidak
terlalu sering berganti. Dengan sifat misi yang dapat bertahan lama
maka sumber daya manusia rumah sakit dapat mempunyai komitmen
terhadap tujuan lembaga. Sebagai contoh, misi rumah sakit pendidikan
harus dipahami, sehingga dokter yang bekerja pada rumah sakit
pendidikan akan mempunyai komitmen sebagai seorang pendidik.
Komitmen sebagai pendidik ini bersifat spesifik dan harus bertahan
lama.
3. Misi sebuah rumah sakit sebaiknya menggarisbawahi keunikan lembaga.
Hal ini dilihat pada pergantian misi sebuah rumah sakit kusta. Setelah
penyakit kusta berkurang drastis, rumah sakit kusta berubah misi
menjadi rumah sakit umum. Akan tetapi, rumah sakit tersebut masih
mempunyai keunikan karena merupakan rumah sakit umum yang
dikenal mempunyai misi rehabilitasinya.
4. Pernyataan misi sebaiknya mencantumkan jangkauan pelayanan,
kelompok masyarakat yang dilayani dan pasar penggunanya. Misi
sebuah lembaga sebaiknya menyatakan kebutuhan manusia akan peran
lembaga.
PEMBAHASAN
Rumah sakit ramah lingkungan atau dikenal dengan istilah green hospital
adalah rumah sakit yang didesain, dibangun/direnovasi dan dioperasikan serta
dipelihara dengan mempertimbangkan prinsip kesehatan dan lingkungan
berkelanjutan. Persoalan kesehatan masyarakat ke depan membutuhkan
sistem yang berkelanjutan, dalam arti sarana pelayanan kesehatan seperti
rumah sakit dinilai perlu untuk siap memenuhi berbagai kebutuhan di masa
mendatang. Dan rumah sakit akan terus menempati posisi yang penting dalam
mewujudkan berbagai kebutuhan-kebutuhan termasuk kebutuhan untuk
melindungi dan mengelola sumber daya alam dan kualitas lingkungan hidup.
Berikut adalah contoh visi misi yang dibuat untuk mendirikan suatu rumah sakit
berbasis green hospital.
VISI
MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan prima dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
2. Menerapkan standar profesi yang berkualitas tinggi melali pendidikan,
pelayanan, dan penelitian.
3. Meningkatkan efisiensi pelayanan Rumah Sakit melalui program Green
Hospital.
VALUE
B. Kriteria operasional
Kriteria operasional meliputi
1) Efisiensi Energi
Rumah sakit melaksanakan manajemen energi dengan
menerapkan program efisiensi/penghematan energi (listrik, bahan
bakar dll) dengan menerapkan perhitungan kinerja energi,
menggunakan jenis energi yang ramah lingkungan serta memilih
jenis peralatan yang hemat energi.
2) Tata Udara
Rumah sakit memiliki prosedur pemeliharaan dan pemantauan
tata udara ruangan sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan
melaksanakannya secara konsisten.
3) Pengelolaan Limbah
Rumah sakit menerapkan pengelolaan limbah medis dan non
medis sesuai ketentuan, menerapkan upaya pengurangan,
penggunaan kembali, daur ulang dan komposting dari limbah
yang dihasilkan. Penggunaan insinerator untuk memusnahkan
limbah medis hanya sebagai alternatif terakhir saja.
4) Efisiensi dan Konservasi Air
Rumah sakit melakukan tindakan efisiensi penggunaan air
dengan menyediakan alat monitoring (meteran air), sarana
penyuluhan penghematan air, menggunakan sumber air alternatif
seperti air daur ulang air limbah, melakukan konservasi air
dengan membangun sumur resapan air hujan, biopori dan kolam
ekologi, menggunakan peralatan plumbing yang hemat air,
melakukan daur ulang air limbah, pemisahan air dengan cemaran
air ringan untuk reuse.
5) Transportasi
Rumah sakit menyediakan fasilitas dan kemudahan akses menuju
transportasi umum seperti angkutan umum, bus kota dan lain-lain
dengan menyediakan fasilitas jalur pedestrian/akses pejalan kaki
dengan mengacu pada Peraturan Menteri PU No. 30/PRT/M/2006
tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan.
6) Pendidikan Ramah Lingkungan
Rumah sakit melakukan pendidikan ramah lingkungan secara
berkesinambungan melalui sosialisasi, pelatihan, seminar dan
lainlain bagi karyawan dan masyarakat lainnya, menyediakan
fasilitas penyebaran informasi green seperti majalah/tabloid,
poster, spanduk, standing banner dan lain-lain, serta petunjuk-
petunjuk berbudaya ramah lingkungan di ruangan-ruangan dan
lingkungan luar rumah sakit.
7) Kebersihan Ramah Lingkungan
Rumah sakit selalu menjaga kebersihan ruangan, halaman,
sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit dengan
menggunakan prosedur yang aman bagi lingkungan dan
menggunakan bahan pembersih dan peralatan kebersihan non
toksik dan tidak mengandung bahan beracun berbahaya.
8) Makanan yang Sehat
Rumah sakit menyediakan makanan bagi pasien dan karyawan
dengan bersumber bahan makanan lokal organik yang segar,
tidak mengandung bahan toksik dan menerapkan prinsip-prinsip
sanitasi dan higienis makanan pada semua aspek dalam
penanganan makanan di rumah sakit dan menggunakan
peralatan/material penyajian makanan yang aman dari bahan
toksik dan bahan beracun berbahaya.
9) Pengadaan Material Ramah Lingkungan
Rumah sakit menerapkan prosedur pengadaan barang maupun
jasa/ pekerjaan yang memenuhi prinsip-prinsip ramah lingkungan.
10) Manajemen Ramah Lingkungan
Rumah sakit melaksanakan sistem manajemen rumah sakit
ramah lingkungan dengan mengacu pada standar manajemen
sesuai sistem manajemen lingkungan (ISO 14001) dengan
melaksanakan tahapan-tahapan : kebijakan, perencanaan,
implementasi dan operasi, pengecekan dan upaya perbaikan,
serta mengkaji kembali pelaksanaan manajemen.
PENUTUP