TESIS
Oleh
RAHMAT DARMAWAN
077009020/LNG
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK BIDANG
PARIWISATA DI AKADEMI PARIWISATA MEDAN
TESIS
Oleh
RAHMAT DARMAWAN
077009020/LNG
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Judul Tesis : PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK
BIDANG PARIWISATA DI AKADEMI
PARIWISATA MEDAN
Nama Mahasiswa : Rahmat Darmawan
Nomor Pokok : 077009020
Program Studi : Linguistik
Menyetujui
Komisi Pembimbing,
(Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D.) (Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S)
Ketua Anggota
(Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D.) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc.)
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Telah diuji pada
Tanggal 10 September 2009
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
ABSTRAK
Tesis ini terfokus kepada masalah penelitian pembelajaran bahasa Indonesia untuk
bidang khusus, yang mengerucut kepada penggunaan bahasa Indonesia untuk Bidang
Pariwisata (BIPar) khususnya di bagian Divisi Kamar hotel (rooms division) meliputi
ruang lingkup kerja di kantor depan (front office) dan tata graha (housekeeping). Data
penelitian merupakan dialog-dialog mahasiswa Akademi Pariwisata Medan sewaktu
mengadakan simulasi praktek melayani tamu di kantor depan dan bagian tata graha
pada Hotel Nirwana Akpar Medan. Tujuan tesis ini adalah untuk mendeskripsikan
strategi penyusunan silabus yang komunikatif dan mendasarkan kepada konsep
pembelajaran English for Specific Purposes (ESP) dan mengetahui fungsi dan ragam
bahasa yang digunakan dalam menyusun silabus beserta materi pokok bahasan dalam
suatu kerangka model pembelajaran BIPar. Kerangka teori utama yang dipakai adalah
teori pembelajaran ESP, teori penyusunan silabus, teori pragmatika dan komunikasi
efektif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran BIPar
diperlukan suatu model pembelajaran yang berbentuk silabus yang komunikatif
dengan pendekatan jenis silabus fungsi dan silabus situasi. Hal ini merupakan titik
tolak dalam konsep pembelajaran bahasa Indonesia untuk bidang khusus (Indonesian
for Specific Purposes – ISP). Selanjutnya ragam bahasa yang diaplikasikan adalah
ragam bahasa tidak standar karena ternyata jenis ragam bahasa ini jauh lebih
komunikatif ketimbang ragam bahasa baku (standar) mengingat bahwa ini adalah
pembelajaran bahasa untuk bidang khusus sehingga penggunaan jargon/istilah khusus
tidak harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
ABSTRACT
This thesis is much focused on the problem of the observation toward the learning of
bahasa Indonesia for Specific Purposes. More specific, it is intended to explore on
the usage of Indonesian language for Tourism (Bahasa Indonesia untuk Bidang
Pariwisata – BIPar) especially Indonesian language for Rooms Division
Management at hotel indutries which covers language at front office and
housekeeping department. Data collected is based on dialogues by students in-charge
at simulation counter in Nirwana Hotel Akademi Pariwisata Medan when serving
customers. The objectives of this thesis are among other is to describe the
communicative syllabus design basing on the concepts of learning English for
Specific Purposes (ESP) and also to find out the language functions and language
variety as the materials to design a model of learning BIPar. The main theoritical
framework to work on this observation is concepts of learning ESP. Besides, the
theory of syllabus design, pragmatics and effective communication are also applied.
Observation results show that in the learning process of BIPar needs a learning
model in the form of a communicative syllabus by using functional and situational
syllabus. This is going to be the starting point of learning Indonesian language as
Indonesian for Specific Purposes (ISP). Furthermore, the language variety applied in
the topics of materials learning of BIPar is non-standard since it is more
communicative than if words or expressions translated into Indonesian language
(standard). To remind us that it is a learning of language for specific purposes so that
the words or terminology used should not be translated into Indonesian language.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
KATA PENGANTAR
(BIPar) berlandaskan teori dan konsep pembelajaran Bahasa Inggris untuk Bidang
Khusus (English for Specific Purposes - ESP) sehingga temuan ini diharapkan
Utara.
dalam bidang kajian linguistik, khususnya bidang kajian linguistik terapan (applied
linguistics), serta dapat menjadi masukan atau rujukan bagi masyarakat dan pecinta
Saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat diharapkan untuk perbaikan dan
kesempurnaan hasil karya tulisan ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi
kita. Amin.
Rahmat Darmawan
NIM. 077009020
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang atas segala rahmat dan berkah yang telah diberikanNya sehingga
dalamnya kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam
SpA(K);
2. Direktur Sekolah Pascasarjana USU, Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M. Sc.;
3. Ketua Program Studi Linguistik, Prof. T. Silvana Sinar, M. A., Ph. D.;
5. Dosen Pembimbing Pertama Penulis, Prof. T. Silvana Sinar, M. A., Ph. D.;
7. Seluruh Dosen Pengampu mata kuliah pada Sekolah Pasacasarjana Program Studi
Linguistik, khususnya kepada Bapak Dr. Eddy Setia, M. Ed. TESP atas dukungan
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
10. Orang Tua Almarhum Ayahanda Muhammad Ishak dan Ibunda Rohani dan kedua
Mertua Almarhum Raja Syahmuda Siregar dan Nursiah Pane atas seluruh doa dan
11. Kepada seluruh teman-teman sekelas Program Studi Linguistik angkatan 2007;
12. Khususnya kepada istri tercinta, Asriani dan ananda Aina Rahmayani, Alfi
Fachriza dan si bungsu Ahmad Adnin, kalian semua sebagai sumber inspirasi dan
Akhir kata penulis berharap semoga bantuan, pengorbanan dan budi baik yang
diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dan berkah dari Allah SWT. Amin.
Rahmat Darmawan
NIM. 00779020
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi :
1. Nama : Rahmat Darmawan
2. Tempat/Tgl Lahir : Medan, 12 Desember 1969
3. Jenis Kelamin : Pria
4. Status Perkawinan : Kawin
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Tuar 8 no 191 Blok 11 Griya Martubung Medan Labuhan
Medan 20251
7. Nomor Telepon : 0812-655-9932
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...........................................................................................................
i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................. iv
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
2.5.1. Definisi ESP ........................................................................................
17
2.5.2 Beberapa Pemikiran tentang ESP ....................................................... 19
2.6 Penyusunan Silabus ........................................................................................ 24
2.6.1 Kurikulum dan Silabus ........................................................................ 24
2.6.2 Penyusunan Silabus ............................................................................. 27
2.6.3 Jenis-Jenis Silabus ................................................................................
29
2.6.3.1 Silabus Berorientasi Produk (Product-Oriented Syllabus) ... 29
2.6.3.2 Silabus Berorientasi Proses (Process-Oriented Syllabus) .... 31
2.6.4 Kemampuan yang dibutuhkan bagi keberhasilan komunikasi di
tempat Kerja ........................................................................................ 32
2.7 Komunikasi Efektif .......................................................................................
33
2.7.1 Pengertian dan Hakikat Komunikasi .................................................... 33
2.7.2 Proses Komunikasi ............................................................................... 34
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
BAB IV. PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .................. 46
4.1 Tingkat Kebutuhan Peserta Didik terhadap Pembelajaran BIPar ..................
46
4.2 Analisis Fungsi Bahasa dan Ragam Bahasa BIPar ........................................
54
4.3 Analisis Pilihan Kata (diksis/leksis) dalam BIPar ........................................ 58
4.4 Analisis Pembelajaran BIPar ....................................................................... 65
4.4.1 Tingkat Kebutuhan Terhadap Pembelajaran BIPar .............................
65
4.4.2 Tujuan Pembelajaran BIPar ................................................................
69
4.4.3 Penyusunan Silabus .............................................................................
69
4.4.3.1 Analisis Kebutuhan (Needs Analysis) ..................................... 71
4.4.3.2 Analisis Fungsi Bahasa dan Ragam Bahasa ...........................
74
4.4.3.3 Silabus Pembelajaran BIPar : Suatu Model Pembelajaran .....
81
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
1. Hasil Wawancara tentang Kebutuhan Pembelajaran BIPar di Akpar
Medan ...................................................................................................... 47
2. Tanggapan Responden terhadap Kebutuhan Pembelajaran BIPar
n = 20 ..................................................................................................... 52
3. Permasalahan Kebahasaan n = 20 ........................................................... 64
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
4. Hasil Analisis Kebutuhan ......................................................................... 71
5. Daftar Hasil Analisis Fungsi Bahasa BIPar .............................................. 75
6. Daftar Hasil Analisis Ragam Bahasa BIPar .............................................. 76
DAFTAR BAGAN
No Judul Halaman
1. Model Penelitian ...................................................................................... 45
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1. Contoh Silabus Pembelajaran BIPar ......................................................... 92
2. Surat dan Data .......................................................................................... 121
3. Umpan Balik (Feedback) Pembelajaran BIPar ......................................... 130
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
BAB I
PENDAHULUAN
kepariwisataan. Bahasa bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi tetapi juga
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
sebagai sarana memperkenalkan kebudayaan, masyarakat dan kekayaan alam milik
ikut mencintai dan keperluan untuk memahami dan menggunakan bahasa Indonesia.
membina dan meningkatkan rasa cinta dan ikut memiliki bahasa-bahasa daerah yang
dan melayani wisatawan domestik bahasa Indonesia perlu ditingkatkan peranan dan
daerah perlu diberikan batasan dalam hal-hal yang terkait langsung dengan budaya,
adat-istiadat, maupun tradisi yang memang amat diperlukan atau belum terdapat
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
c. Sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
kebermanfaatan industri dan ekonomi perlu pula agar jangan menjadi hambatan
bahasa yang telah digariskan dalam GBHN dan secara operasionalnya diatur dalam
Kebijaksanaan Bahasa.
maupun managerial. Seperti yang diuraikan diatas yakni bahwa bahasa juga
Indonesia terus dilakukan. Disamping bahasa Inggris yang merupakan bahasa asing
yang wajib dipelajari terdapat juga beberapa bahasa pilihan diantaranya bahasa
Specific Purposes (ESP), yakni suatu konsep pembelajaran yang menekankan kepada
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
English for Hoteliere dan English for Travel and Tourism (bahasa Inggris untuk
Tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa Inggris mutlak harus dikuasai dan
asumsi penulis bahwa bahasa Indonesia juga merupakan faktor yang sangat penting
domestik.
berbahasa Indonesia yang selama ini dipelajari belum menentukan apakah seseorang
mampu menggunakannya pada bidang khusus seperti bidang pariwisata dan usaha
Untuk itu maka diperlukan suatu model pembelajaran bahasa Indonesia untuk
Purposes (ESP) dan melakukan analisa terhadap teori dan konsep yang dapat
kuliah Bahasa Indonesia yang diberikan kepada peserta didik bertumpu pada
menggunakan bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan khususnya pada bidang
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
pekerjaan masing-masing. Tesis ini akan menganalisis permasalahan dan selanjutnya
(pariwisata).
dengan melakukan beberapa analisa yang mencakup fungsi bahasa, ragam bahasa dan
Berbicara mengenai ragam bahasa – satu hal yang sangat berperan dalam
pembahasa tulisan ini – maka terdapat ragam bahasa tulisan dan lisan. Ragam bahasa
tulisan cenderung kepada ragam bahasa standar baku, sebaliknya ragam bahasa lisan
dipengaruhi oleh situasi dan kondisi di lapangan. Apakah kita menggunakan bahasa
baku dalam melakukan percakapan dengan orang lain khususnya pada situasi formal?
Apakah ketika kita berbicara dengan bahasa baku menjadikan bahasa kita pergunakan
bersifat komunikatif?
“Ambilkan mic itu!” . Menurut asumsi penulis kalimat yang lebih komunikatif adalah
kalimat : ambilkan mic itu dari pada ambilkan pelantang itu. Kata ‘pelantang’ adalah
kosakata baku bahasa Indonesia namun tidak semua orang memahami makna kata
lebih mengerti ketika disebut kata mic yang berarti pengeras suara dari pada kata
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Pertanyaan diatas mengisyaratkan suatu paradigma baru bahwa dalam
menyeluruh tentang isi dan cara bahasa disampaikan secara lisan tetapi masih
perhotelan.
hal baru di Indonesia sehingga hal ini menarik minat peneliti untuk menelaah lebih
jauh suatu konsep pembelajaran bahasa Indonesia untuk bidang pariwisata dengan
Bahasa mempunyai dua aspek mendasar (basic elements) yaitu bentuk (language
form) baik bunyi, tulisan maupun strkukturnya dan makna (meaning) baik leksikal,
fungsional maupun struktural. Dari kajian jenisnya terdapat tiga bentuk yakni bahasa
lisan (spoken language), bahasa tulisan (written language) dan bahasa isyarat
Pariwisata Medan, para peserta didik yang telah mendapatkan materi pembelajaran
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
diminta untuk menggunakan bahasa Indonesia pada saat bertugas sebagai receptionist
Permasalahan tersebut mencakup banyak aspek namun pada penelitian ini yang
khususnya di bagian Divisi Kamar yang meliputi kegiatan di kantor depan dan tata
graha. Sesuai dengan judul penelitian ini masalah yang akan dibahas adalah sebagai
berikut :
lisan dan tulisan dengan efektif didalam kehidupan dan pekerjaan mereka sehari-hari.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
2. Memberi gambaran fungsi dan ragam bahasa komunikatif dalam BIPar
Indonesia untuk bidang Pariwisata (BIPar) khususnya di bagian Divisi Kamar suatu
hotel.
Pada jangkauan yang lebih luas hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan
khusus lainnya seperti bidang ekonomi, sejarah, hukum, kedokteran dan lain
sebagainya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
pertanyaan yang muncul adalah apakah sebenarnya analisis kebutuhan ini? Analisis
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
bidang khusus (ESP) yang sudah sangat berkembang di Inggris dan Amerika Serikat.
antara silabus pembelajaran bahasa untuk bidang khusus dengan keinginan peserta
menyebutkan : “a needs analysis includes all the activities used to collect information
Sebuah analisa kebutuhan itu meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan untuk
lain-lain. Pada prosesnya terkadang juga melibatkan harapan dan keinginan pihak
penyandang dana atau pihak lain yang mungkin merasakan dampak program
pembelajaran ini.
Masih menurut Casper yaitu bahwa : “A needs analysis can be very formal,
resources for conducting a needs analysis may include surveys and questionaires, test
scores, and interviews”. Hal ini menunjukkan bahwa sebuah analisis kebutuhan dapat
saja bersifat sangat formal, ekstensif dan memakan waktu yang cukup lama atau
dapat juga bersifat tidak formal dan mempunyai cakupan yang relatif singkat. Untuk
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Setelah dilaksanakannya analsis kebutuhan dan mendapatkan hasilnya maka hasil
ini dapat digunakan untuk menentukan sasaran dari program pembelajaran. Sasaran-
sasaran ini kemudian dapat dinyatakan dalam bentuk Tujuan Intruksional Khusus
(TIK) atau specific teching objectives yang pada gilirannya menajdikannya dasar
untuk membuat Satuan Acara Pembelajaran (SAP) atau lesson plans, bahan ajar,
ujian, tugas-tugas dan aktifitas. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Carter,
yaitu: “The information gleaned from a needs analysis can be used to help you define
program goals. These goals can be stated as specific teching objectives, which in turn
will function as the foundation on which to develop lessons plans, materials, tests,
Pada dasarnya sebuah analisis kebutuhan akan membantu kita menjelaskan tujuan
Selanjutnya menurut Yalden (1987 : 28) dikatakan bahwa :” …the whole concept
of needs analyisis has been considerably extended and enriched, after a good deal of
and resources for the learners. It also includes investigating those of his ‘partners of
learning (Trim, 1981): teachers, employers, administrators, family and friends and
collagues, and even those of materials writers and textbook publishers”. Terlihat
sumber yang sesuai bagi peserta didik. Analisa kebutuhan juga mencakup pengajar,
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
staf, petugas adminstrasi, keluarga, teman dan kolega dan bahkan penulis bahan ajar
Ketika kita memutuskan untuk melakukan analisis kebutuhan, kita perlu berpikir
good way of starting to design a needs analysis for a student is to brainstrom all the
questions you could possibly want to ask them, and them edit them down. We can
brainstrom and organise the questions they should/can be asked by several schemes :
a. By questions words
c. By time
d. By place”
Suatu cara yang baik untuk menyusun suatu analisis kebutuhan bagi peserta didik
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Bahasa memiliki berbagai fungsi, bergantung pada kedudukan bahasa itu dalam
masyarakat penuturnya. Pada tahun 1928, bahasa Indonesia, yang dahulu dikenal
sebagai bahasa Melayu yang kemudian disebut bahasa Indonesia sejak tanggal 28
Dari kedudukan tersebut, dapat tersirat dan tersurat fungsi suatu bahasa. Misalnya,
fungsi sebagai lambang identitas dan alat interaksi sosial antar warga bahasa itu.
Jacobson (1972:65) seorang ahli linguistik, yang mengatakan bahwa fungsi bahasa
terdiri atas enam, yaitu (1) fungsi referensial (mengungkapkan acuan suatu pesan),
dipergunakan), (5) fatik (pembukaan, pemeliharaan, kontak), dan (6) puitik (cara
Fungsi bahasa dapat juga dilihat dari berbagai segi, misalnya dari segi pendidikan.
Dalam penelitian ini sebagai landasan digunakan digunakan fungsi bahasa yang
dikemukan oleh Subyakto. Fungsi bahasa lain digunakan sebagai penunjang dalam
penelitian ini. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa penelitian ini lebih banyak
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
mengarah ke bidang pendidikan, yakni penguasaan bahasa. Fungsi bahasa yang
wawancara serta analisis data dalam hubungan dengan pembicara dan lawan yang
diajak berbicara.
menekankan kepada ragam bahasa lisan dari pada ragam bahasa tulisan. Hal ini
disebabkan bahwa dalam pembelajaran bahasa untuk pariwisata khususnya pada saat
bekerja di bagian kantor depan dan tatagraha suatu hotel lebih banyak menggunakan
bahasa lisan daripada bahasa tulisan. Bahasa tulisan digunakan pada saat resepsionis
mengisi format check-in dan beberapa hal lain yang bersifat korespondensi.
menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam
yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di
atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku
Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu penggunaan bahasa baku dan tak baku.
Dalam situasi resmi seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di
1. Media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, yaitu :(1) ragam
Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa baik itu ragam
lisan standar maupun yang tidak standar. Ragam lisan standar dapat dijumpai
misalnya pada saat orang berpidato, atau memberi sambutan, dalam situasi
perkuliahan, ceramah. Sedangkan ragam lisan yang tidak standar dapat dijumpai
lainnya.
ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan dalam ragam bahasa lisan makna
kemungkinan besar terjadi pelepasan unsur kalimat. Oleh karena itu dalam
dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan
besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya.
Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku
lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan
pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan
dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi
tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis.
Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan
yang berbeda.
Menurut Alwi, (1988 : 14) bahwa istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa
standar, semi standar dan nonstandar. Bahasa ragam standar memiliki sifat
kemantapan berupa kaidah atau aturan tetap. Akan tetapi kemantapan itu tidak
berdasarkan :
b. hubungan antarpembicara;
d. lingkungan dan;
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Selanjutnya ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan
nonstandar adalah :
c. pengunaan imbuhan;
bahasa yang baik dan benar”. Paradigma ini ternyata mempengaruhi teori dan konsep
pengajaran dan pembelajaran bahasa dan juga teori dan konsep pemerolehan bahasa.
Urutan kata “baik” dan “benar” dalam slogan diatas sekaligus menunjukkan bahwa
persoalan pragmatik bahasa lebih penting dari gramatika bahasa dalam penggunaan
kesantunan bahasa, maka pengajaran bahasa juga meliputi teori tentang tindak tutur
Tindak tutur merupakan salah satu bidang kajian penting pragmatika bahasa.
Pengertian pragmatika yang paling melekat erat dengan pembahasan dalam tesis ini
adalah definisi pragmatika yang diberikan oleh Crystal (1985 : 240), yaitu
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
pragmatika sebagai pengkajian bahasa dari sisi pengguna bahasa, khususnya tentang
bahasa dalam interaksi sosial dan pengaruh penggunaan bahasa itu terhadap peserta
Tindak tutur ialah melakukan tindak tertentu melalui kata, misalnya memohon
keinginannya, penutur juga secara alami bertujuan untuk menciptakan dan menjaga
sesuai dari segi kedekatan atau jarak antara penutur dengan petutur, situasi bahasa,
dan sebagainya. Siasat bahasa (komunikasi) yang digunakan untuk menciptakan dan
2.5 Bahasa Inggris untuk Bidang Khusus (English for Specific Purposes-ESP)
English for Specific Purposes (ESP) adalah suatu cara dalam mengajar/belajar
bahasa Inggris untuk subjek yang khusus dengan maksud pekerjaan maupun
akademik. Jika kebutuhannya berbeda maka tujuannya juga berbeda pula, misalnya
bahasa Inggris untuk Ekonomi, bahasa Inggris untuk Bisnis, bahasa Inggris untuk
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Inilah yang mendasari dan melandasi konsep pembelajaran bahasa bahwa teori dan
konsep ESP juga dapat diaplikasikan dalam pembelajaran bahasa-bahasa lain di dunia
Pariwisata (BIPar) yang merupakan pembahasan utama dalam kajian ini secara
mutlak mengadopsi teori dan konsep ESP dan menjadi bagian dalam penerapan pada
berbintang.
Alasan penting terhadap keberadaan ESP adalah revolusi dalam bidang linguistik.
ciri bahasa, para pionir revolusi dalam bidang linguistik ini mulai memfokuskan
Hutchinson & Waters (1987:10) menekankan : “…that one significant discovery was
Hal ini dengan kata lain berarti bahwa jika konteks dimana bahasa Inggris
digunakan berbeda, maka variasi bahasa Inggris juga akan berubah. Jika bahasa
dalam situasi berbeda berbeda maka penyesuaian program pembelajaran bahasa untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik dalam konteks yang khusus menjadi lebih
memungkinkan.
bahasa saja melainkan adalah bagaimana peserta didik memperoleh bahasa dan
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
perbedaan-perbedaaan bagaimana bahasa diperoleh. Peserta didik dilihat untuk
masuk kepada skemata pembelajaran yang berbeda dan termotivasi oleh minat dan
keinginan yang berbeda pula. Karena itu fokus terhadap kebutuhan peserta didik
Menyusun program khusus untuk secara lebih baik memenuhi kebutuhan individu
merupakan perkembangan yang alami dari pemikiran ini. Sampai dewasa ini, kata
kunci dalam pembelajaran bahasa ESL adalah pemusatan peserta didik atau learner-
Ada 4 (empat) gagasan utama yang diuraikan yang meliputi : a) perbedaan antara
membuat suatu perbedaan antara empat karakteristik mutlak dan dua karakteristik
1. Karakteristik mutlak :
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
a. disusun untuk memenuhi kebutuhan khusus peserta didik;
2. Karakteristik berubah-ubah :
sebelumnya.
definisi ESP asli Strevens pada tahun 1997 di konferensi bahasa di Jepang. Definisi
1. Karakteristik Mutlak :
ilmu;
2. Karakteristik Berubah-ubah :
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
a. ESP dapat dihubungkan atau disusun untuk siplin ilmu khusus;
c. ESP mungkin dapat disusun bagi pembelajar dewasa, pada suatu intstansi
atau dalam situasi kerja profesional. Namun dapat juga digunakan bagi
d. ESP disusun secara umum untuk peserta didik pada tingkat menengah atas
atau tinggi;
Untuk definisi ESP yang lebih luas maka Hutchinson & Waters (1987:19)
content and method are based on the learner’s reason for learning”. Dikatakan
bahwa ESP adalah suatu pendekatan kepada pengajaran bahasa dimana semua
keputusan seperti isi dan metode berdasarkan alasan belajar para peserta didik.
b. Jenis-Jenis ESP
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Bahasa yang digunakan oleh pengatur perjalanan udara atau oleh pelayan adalah
contoh bahasa Inggris sebagai suatu bahasa terbatas. Mackay dan Mountford (1978:
11) secara jelas mengilustrasikan perbedaan antara bahasa terbatas dan bahasa dengan
regarded as ‘special’, in the sense that repertoir required by the controller is strictly
are not languages, just as a tourist phrase book is not grammar. Knowing a restricted
‘language’ would not allow the speaker to communicate effectively in novel situation,
Jenis ESP yang kedua adalah yang didefinisikan oleh Carter adalah bahasa Inggris
untuk tujuan pekerjaan dan akademis (EAOP). Hutchinson & Waters (1987: 25)
dalam ‘Tree of ELT’ mengatakan bahwa ESP dipecah lagi kedalam tiga cabang, yaitu
: a) English for Science and Technology (EST), b) English for Business and
Economics (EBE), dan c) English for Social Studies (ESS). Masing-masing subjek ini
dibagi lagi kedalam dua cabang : English for Academic Purposes (EAP) dan English
for Occupational Purposes (EOP). Contoh EOP adalah ‘English for Technicians’
Jenis ESP ketiga dan yang terakhir yang dijelaskan oleh Carter (1983: 134) adalah
bahasa Inggris dengan topik khusus. Jenis ESP ini secara unik berhubungan dengan
kebutuhan bahasa Inggris pada masa yang akan datang, contohnya, adalah para
ilmuwan yang membutuhkan bahasa Inggris untuk membaca bahan pelajaran pada
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
tingkat yang lebih tinggi, menghadiri konferensi internasional atau bekerja di
perusahaan asing. Namunpun demikian jenis ini bukanlah sebuah jenis ESP yang
tersendiri melainkan suatu komponen program ESP yang memfokuskan pada bahasa
situasi. Bahasa situasi ini telah ditentukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan dari
Carter (1983: 134) menyatakan bahwa ada tiga ciri-ciri umum program ESP, yaitu:
Jika kita melihat pendapat Dudley-Evans (1997: 83) mengklaim bahwa ESP harus
diberikan pada sebuah level menengah ataupun tinggi dan kelayakan penggunaan
yang sesuai dengan penyusunan sasaran. Carter mencatat bahwa pada waktu simulasi
para peserta didik dalam suatu konferensi termasuk melibatkan penyiapan kertas
Dalam hal ini Carter (1983: 134) menyatakan bahwa “…point of including self-
direction…is that ESP concerned with turning learners into users”. Dalam upaya
untuk mengarahkan sendiri, para peserta didik harus mempunyai keberanian untuk
memutuskan kapan, apa dan bagaimana mereka akan belajar. Carter juga
menambahkan harus ada suatu usaha yang sistematis oleh pengajar untuk
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
memberikan peserta didik bagaimana belajar dengan cara mengajarkan mereka
tentang strategi belajar. Namun ada yang berpendapat bahwa apa yang penting bagi
peserta didik adalah belajar bagaimana mengakses informasi dalam sebuah budaya
baru.
Mackay dan Mountford (1978: 4) mengatakan : “The only practical way in which
words and expressions selected from the whole language because that restricted
Dikatakan disini bahwa hanya satu cara yang praktis dimana kita dapat memahami
gagasan bahasa khusus adalah seperti sebuah kata-kata dan ungkapan dalam suatu
sandiwara yang dipilih dari keseluruhan bahasa karena kata-kata atau ungkapan
tersebut mencakup setiap permintaan dalam konteks, tugas dan pekerjaan yang sudah
mengacu kepada tujuan dimana peserta didik belajar sebuah bahasa bukan alamiah
bahasa yang mereka pelajari. Karena itu fokus makna kata ‘special’ dalam ESP
seharusnya menjadi tujuan bagi pserta didik belajar dan bukan hanya jargon ataupun
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Definisi dan fungsi dari “silabus”, “penyusunan silabus”, dan “kurikulum” telah
bahasa dan masyarakat luas secara umum. Menurut Stern (1983) kurikulum itu adalah
bagian dari disiplin ilmu pendidikan. Dalam arti yang lebih luas, kurikulum mengacu
kepada tujuan, isi, implementasi dan evaluasi sistem pendidikan. Dalam arti sempit,
kurikulum mengacu kepada isi (content) dari suatu program khusus. Masih menurut
Stern (1983), istilah “silabus” masuk dalam kategori makna yang lebih sempit. dan
Sebuah survey yang dilakukan Shaw (1975) tentang pengembangan silabus bahasa
meliputi sasaran, objektif, isi, proses, dan sarana evaluasi semua pengalaman belajar
yang direncanakan bagi peserta didik didalam dan diluar kelas melalui instruksi di
kelas. Sedangkan silabus adalah perencanaan suatu bagian dari kurikulum dan tidak
Istilah “kurikulum” seperti yang didefinisikan oleh Allen (1984) merupakan suatu
konsep yang sangat umum melibatkan faktor-faktor filosofis, sosial dan administratif
“silabus” bahasa adalah suatu susunan objektif yang edukatif dan dapat dijelaskan
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
dengan bentuk bahasa atau subtansi, situasi pengunaan bahasa atau dengan bahasa
administratif, bagian dari petunjuk harian guru dalam mengajar, bagian dari
pernyataan apa dan bagaimana yang harus diajarkan, terkadang bagian dari suatu
pendekatan. Silabus meliputi bagian dari bahasa yang akan diajarkan serta diuraikan
Menurut Wilkins (1981), silabus adalah spesifikasi isi pembelajaran bahasa yang
telah disusun dengan baik dengan maksud menjadikan pengajaran dan pembelajaran
silabus yang terorganisir” dimana “daftar silabus” mengacu kepada hal-hal yang akan
diajarkan. Crombie (1985) juga mendefinisikan silabus sebagai daftar atau unit yang
akan dikenalkan oleh pembelajar. Namun Corder (1975) menyatakan bahwa silabus
itu lebih dari sekedar daftar unit yang akan diajarkan. Sebagai tambahan, Mackay
Hal berbeda ditunjukkan Candlin (1984) dengan mengatakan bahwa silabus adalah
konstruksi sosial yang dibuat oleh guru dan peserta didik yang berhubungan dengan
spesifikasi dan perencanaan apa yang akan dipelajari dan disusun sedemikian rupa
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Pada dasarnya menurut Breen (1984), silabus dapat dilihat sebagai suatu rencana
apa yang akan dicapai melalui pengajaran kita dan pembelajaran siswa kita
sedangkan menurut Prabhu (1984) fungsinya adalah menspesifikasikan apa yang akan
Sebuah silabus adalah sebuah ungkapan pendapat atau gagasan terhadap bahasa
dan pembelajarannya. Silabus berfungsi sebagai petunjuk bagi pengajar dan peserta
didik dengan beberapa sasaran yang diberikan untuk dapat diperoleh. Hutchinson dan
Waters (1987:80) menjelaskan silabus yakni bahwa sebuah silabus secara sederhana
adalah suatu pernyataan atas apa yang harus dipelajari. Silabus merefleksikan
ringkasan isi dimana para peserta didik akan diekspose. Ini merupakan suatu
gambaran terhadap apa yang akan diajarkan dan tidak dapat secara tepat memprediksi
Setelah dimengerti apa yang dimaksud dengan istilah kurikulum dan silabus
Menurut Webb (1976), penyusunan silabus dipahami sebagai susunan isi yang
sudah dipilih kedalam suatu urutan yang tertata dan praktis demi tujuan pengajaran.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
a. perkembangan dari hal-hal yang sudah diketahui sampai yang belum
diketahui;
d. dapat diajarkan;
Garcia (1976) mengembangkan hal ini dan memberikan kriteria yang lebih
prasangka, kebiasaan dan motif dari peserta didik, hubungan sifat-sifat peserta didik
terhadap apa yang dianggap bersifat universal dalam proses belajar, pandangan
kontemporer terhadap alamiah bahasan dan bagaimana bahasa diajarkan bagi penutur
asing dan untuk tujuan realistik harus mengarahkan kepada keputusan kurikuler.
Menyusun suatu silabus adalah suatu proses yang rumit. Menurut Halim (1976
yang relevan. Amran telah menggolongkan semua variabel kedalam dua kategori
yaitu :
diajarkan dan bahasa atau bahasa yang digunakan siswa dalam kegiatan
sehari-hari dan;
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
2. variabel non-linguistik yang berurutan dari kebijakan sosial, kultural,
sebagai hal-hal dalam menspesifikasikan isi yang perlu diajarkan dan kemudian
memberikan arahan seluruh proses dalam menyusun suatu program bahasa. Dia
mengatakan bahwa analisis kebutuhan yang menjadi bahan untuk diajarkan harus
dihubungkan kepada suatu metodologi sesuai dengan silabus, suatu susunan teknik
yang sesuai dengan metodologi, dan tahapan evaluasi yang sesuai secara keseluruhan.
melibatkan urutan logis tiga tahap utama : 1) analisis kebutuhan, 2) spesifikasi isi, 3)
susunan silabus.
Jenis silabus ini menekankan kepada hasil dari pembelajaran bahasa. Ada
beberapa jenis pendekatan yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan silabus.
yaitu :
Jenis ini juga disebut dengan silabus tatabahasa. Silabus dengan pendekatan ini
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Pembelajar diharapkan menguasai setiap struktur bahasa dan memasukkanya
yakni bahwa hanya terfokus kepada satu aspek bahasa yaitu : tatabahasa.
Silabus ini berisikan suatu susunan situasi yang merefleksikan cara bahasa dan
tingkah laku digunakan sehai-hari diluar kelas. Jadi dengan menghubungkan teori
dari sebuah konteks yang sesuai. Namun bagaimanapun juga, silabus ini terbatas
kepada peserta didik yang keinginannya tidak sesuai dengan situasi yang terdapat
Satu keuntungan dari pendekatan situasi ini adalah meningkatnya motivasi peserta
1976 : 16)
Satu situasi biasanya melibatkan beberapa orang peserta didik dalam kegiatan
yang disusun secara khusus. Tujuan utama silabus situasi ini adalah mengajarkan
doketr gigi, membeli buku di toko buku, mengeluh kepada pramukamar di sebuah
kedua jenis silabus tersebut hanya menjawab bahasa yang ‘bagaimana’ atau
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Dalam upaya menentukan tujuan maka kebutuhan pembelajar harus dianalisa
terlebih dahulu melalui jenis komunikasi yang beragam yang harus dialami oleh
pembelajar. Karena itu, analisa kebutuhan berhubungan erat dengan jenis silabus
kegiatan yang akan dialami selama pembelajaran. Terdapat beberapa jenis silabus
Isi silabus ini adalah kumpulan kemampuan khusus yang dapat menjadi bagian
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
tatabahasa, dan wacana). Tujuan utama silabus ini adalah mempelajari
Isi pengajaran adalah suatu susunan tugas-tugas yang kompleks dan penuh makna
serangkaian kegiatan dengan maksud tertentu dan bukan tentang bahasa yang
berbeda, sementara itu dalam silabus berdasarkan tugas, peserta didik diharuskan
Tujuan utama dari silabus ini adalah mengajarkan isi atau informasi dalam
menggunakan bahasa yang sedang dipelajari oleh peserta didik. Silabus ini
(science class) yang diajarkan dalam bahasa yang diperlukan atau diinginkan
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
2.6.4 Kemampuan yang dibutuhkan bagi keberhasilan komunikasi di tempat
Kerja
dalam bahasa tidak resmi sehari-hari dengan keluarga, teman dan kolega. Berikutnya
adalah dengan konteks yang mudah dipahami. Namun penggunaan CALP terdapat di
Menurut Gatehouse (2008) bahwa ada tiga kemampuan yang perlu bagi
contohnya adalah ngobrol dengan teman di sebuah café ataupun menjawab e-mail
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
2.7.1 Pengertian dan Hakikat Komunikasi
maksudnya ‘sama makna atau sama arti’. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat
kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampikan oleh komunikator dan
dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kerpada orang lain dengan
menyangkut tentang isi pesan yang disampaikan melalui bahasa dalah bahwa jika
(misbehaviour).
dapat berlangsung efektif dalam prosesnya dapat ditinjau dari dua perspektif :
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Dalam perspektif tini terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Terjadinya
suatu proses komunikasi (isi pesan berupa pikiran dan lambang umumnya
Penangkapan pesan itu dapat dilakukan dengan indera telinga atau indera mata
relatif banyak sehingga untuk menjangkaunya diperlukan suatu media atau sarana.
2. komunikasi tulisan
suatu pertanyaan: Mengapa komunikasi kita pelajari dan teliti? Pertanyaan tersebut
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
memunculkan jawaban bahwa kita mempelajari dan meneliti komunikasi karena kita
(www.etika-filsafat-komunikasi. blogspot.com)
communication”, yakni suatu kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan
memperhatikan:
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Komunikan dapat dan akan menerima sebuah pesan hanya kalau terdapat empat
adanya kesamaan khususnya kesamaan ideologi yang lebih penting dari pada
kesamaan demografi.
Selain itu pula Hartley menyebut “the image of other” yakni bahwa seorang
1. Memahami kepentingannya,
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
2. Kebutuhannya,
3. Kecakapannya,
4. Pengalamannya,
6. Kesulitannya.
Intinya adalah komunikator harus dapat menjaga kesemestaan alam mental yang
BAB III
METODE PENELITIAN
merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis maupun
lisan di masyarakat bahasa. Pendekatan kualitatif yang melibatkan data lisan didalam
bahasa melibatkan apa yang disebut informasi. Informasi yang dimaksudkan adalah
sumber bahasa yang berasal dari penggunaan bahasa Indonesia oleh mahasiswa
Akpar Medan ketika mereka berinteraksi dengan tamu yang pelanggan hotel/travel.
Selain itu juga sumber bahasa tulisan berasal dari bahasa tulisan mahasiswa pada saat
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
mereka melakukan penelitian dalam rangka penulisan tugas akhir (scientific writing).
Moleong (2002:5) mengatakan bahwa metode kualitatif digunakan karena ini lebih
mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, metode ini menyajikan secara
langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden dan juga metode ini lebih
peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama
Metode deskriptif ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan
dalam penelitian linguistik, yaitu: (1) mengikuti tahap penyediaan data dan teknik
pengumpulan data, (2) tahap penganalisaan data dan (3) tahap penyajian data analisis
tahapan ini.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Penelitian ini adalah pembelajaran bahasa Indonesia untuk bidang Pariwisata.
Data yang dipakai yakni data primer berupa data lisan dalam berkomunikasi secara
nyata ketika mahasiswa melayani tamu ataupun pelanggan di bagian Divisi Kamar
hotel berbintang.
mahasiswa Akpar Medan yang telah mendapatkan materi kuliah Bahasa Indonesia
pada saat semester satu. Secara simulasi mahasiswa diminta untuk menggunakan
bahasa Indonesia ketika mereka. contohnya, menerima tamu (walk-in guest) di kantor
depan hotel atau menangani keluhan tamu (guest complaints)di bagian tatagraha
(housekeeping)..
Data-data tersebut nantinya akan menjadi suatu bahan analisis dalam menentukan
dan menyusun silabus pembelajaran BIPar dengan mengadopsi teori dan konsep
English for Specific Purposes (ESP) dan diharapkan menjadikannya teori dan konsep
Indonesian for Specific Purposes (ISP) atau Bahasa Indonesia untuk Bidang Khusus.
Objek penelitian dalam kajian ini merupakan mahasiswa Akpar Medan pada
pengumpulan data adalah: pulpen, pinsil, kertas, alat perekam, atau kuesioner. Dalam
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
kepada pihak Manajemen Akpar Medan dalam memperoleh data sebagai bahan untuk
secar lisan, penulis juga mengajukan kuesioner tentang beberapa data mengenai
peserta didik misalnya : usia, latar belakang pendidikan kebahasaan, suku bangsa,
Setelah data tersedia, tahap selanjutnya adalah menganalisis data sesuai dengan
mengikuti alur metode kualitatif dalam pengertian bahwa kegiatan analisis yang
dilakukan berkaitan dengan penelusuran pola-pola yang umum pada wujud dan
prilaku data yang ada yang dipengaruhi dan hadir bersama dengan konteks-
konteksnya.
Manajemen Akpar Medan dan Mahasiswa tentang kebutuhan peserta didik yang
fungsi bahasa dan ragam bahasa. Fungsi dan ragam bahasa manakah yang
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
nantinya akan diterapkan dalam pembelajaran bahasa untuk bidang khusus seperti
BIPar.
penyusunan silabus yang komunikatif agar sesuai dengan tujuan penelitian yakni
dalam pembelajaran BIPar. Ragam bahasa lisan yang standar ataukah ragam
Paradigma selama ini adalah bahwa ragam bahasa yang digunakan ketika
membuat penyusunan silabus bahasa Indonesia adalah ragam bahasa baku atau
formal. Ragam baku ini juga dikenal sebagai ragam bahasa standar. Namun demikian
permasalahan yang muncul adalah apakah ketika berbicara mengenai bahasa untuk
efektif?
Lihat pemakaian kata “superior” untuk salah satu jenis kamar. Kata “superior”
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
yang masih kosong…”. Ataukah tetap saja mengatakan : (2) “…kami masih punya
kamar superior yang kosong…”. Manakah yang lebih komunikatif ? Kalimat nomor
untuk bidang khusus (Indonesian for Specific Purposes – ISP) tidak serta merta
khusus menerapkan prinsip ragam bahasa yang tidak standar dengan tujuan
menggunakan kosakata baku bahasa Indonesia. Sedangkan kalimat nomor dua jauh
lebih komunikatif dan dapat dimengerti secara baik oleh penutur dan petutur
asing.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa terjadi kecenderungan penggunaan
bahasa Indonesia yang tidak benar seperti: “Kamar yang seperti apa pak yang bapak
mau?” dan “Kami ada kamar standart, deluxe sama superior”. Ini menunjukkan
bahwa ada prinsip-prinsip tindak tutur (pragmatik) yang dilanggar. Selain itu
ungkapan yang seperti apa pak yang bapak mau dan kami ada…sama… tidak
menunjukkan pemilihan kata yang tidak tepat. Hal ini dapat mengakibatkan tidak
terjadinya komunikasi yang efektif: tamu merasa bahwa tidak terjadinya hubungan
yang harmonis karena pilihan kata-kata diatas tidak tepat dalam situasi formal seperti
dikantor depan hotel dan akan berujung kepada pemberian image yang tidak baik
Seyogyanya kalimat “Jenis kamar apakah yang bapak inginkan?” dan “Kami
mempunyai tiga jenis kamar yaitu kamar standart, deluxe dan superior” menjadi
pilihan bagi petugas resepsionis dalam melayani informasi di kantor depan hotel
Namun ragam bahasa tidak standar juga ditunjukkan dengan pemakaian kata-kata :
“standard”, “deluxe”, dan “superior” dan si tamu dapat memahami kata-kata tersebut
dengan baik. Petugas resepsionis tidak menerjemahkan istilah asing tersebut kedalam
bahasa Indonesia dan kata-kata tersebut diucapkan dengan bahasa Indonesia baku
maka justru percakapan diatas tidak komunikatif karena tamu merasa bingung dan
terheran-heran.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Dari data-data yang sudah melalui tahapan analisis seperti yang sudah diuraikan
untuk bidang pariwisata untuk satu semester atau minimal empatbelas kali pertemuan.
Penyajian hasil analisis data akan menggunakan metode formal dan informal.
Metode formal digunakan dalam penyajian data yang menggunakan angka, tabel
teori serta penggunaan bagan pada model penelitian. Metode informal digunakan
dalam menguraikan data secara rinci dengan kata-kata seperti uraian mengenai fungsi
English for Specific Purposes (ESP), prinsip komunikasi efektif, sampai kepada
sutau model pembelajaran BIPar yang tercantum dalam silabus pembelajaran BIPar
Model Penelitian :
Analisis Kebutuhan
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Analisis fungsi Analisis Ragam Bahasa Analisis pembelajaran
BIPar BIPar BIPar
Temuan Penelitian
Bagan 1.BAB
Model
IV Penelitian
yang ditujukan kepada Manajemen Akpar Medan. Pihak Manajemen Akpar Medan
Sebagai langkah awal dalam penyusunan silabus bagi pembelajaran bahasa untuk
bidang khusus (ESP), maka hal ini mutlak diperlukan. Begitu juga halnya dengan
pembelajaran BIPar di Akpar Medan. Dengan kata lain langkah awal yang dilakukan
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
dapat diberikan dalam bentuk wawancara dan kuesioner yang bertujuan untuk
disusun dalam suatu silabus pembelajaran bahasa untuk bidang khsusus. Wawancara
Berikut ini adalah hasil analisis kebutuhan yang ditujukan kepada Manajemen
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
belajar berbicara bhs
Indonesia.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
guna memudahkan mahasiswa
dalam berkomunikasi efektif
menggunakan bahasa
Indonesia selain bahasa Inggris
tentunya.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
dapat berbicara bahasa asing
dengan baik, sebelumnya
pastilah bahasa ibunya sudah
dikuasai terlebih dahulu. Jadi
memang diperlukanlah suatu
konsep pembelajan bahasa
Indonesia untuk bidang khusus
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa selama ini pembelajaran BIPar hanya terfokus
tepat, tata cara penulisan Tugas Akhir mahasiswa dan lain sebagainya. Selain itu juga
dari paparan Manajemen Akademi Pariwisata Medan bahwa sebetulnya dapat juga
perhotelan dan pariwisata lainnya diketahui bahwa tamu yang berasal dari
1. Pembelajaran BIPar belum pernah diberikan dan dirasa perlu untuk ditemukenali
sebagai bagian dari mata kuliah bahasa Indonesia yang selama ini disampaikan
kepada mahasiswa.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
2. Mahasiswa cenderung dihadapkan pada kenyataan dilapangan bahwa turis
Indonesia.
pariwisata.
5. Bahwa dibutuhkan pembelajaran bahasa untuk bidang khusus dalam hal ini adalah
bahasa Indonesia untuk bidang pariwisata (BIPar) bagi mahasiswa Akpar Medan.
Selain sebagai suatu mata kuliah yang wajib diikuti mahasiswa diharapkan bahasa
Indonesia membawa harum nama bangsa dan lebih dikenal jauh oleh turis
mancanegara.
orang responden yang juga merupakan mahasiwa Akpar Medan. Mereka adalah
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Pemilihan mereka sebagai responden adalah berdasarkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Mereka telah mendapatkan mata kuliah bahasa Indonesia pada saat semester dua.
berbintang tiga.
Ya/ Tidak/
Sudah Belum
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
05. ketika dilayani.
Lanjutan tabel 2
No Pertanyaan Tanggapan Tanggapan Presentase Ket
Ya/ Tidak/
Sudah Belum
BIPar dapat diketahui bahwa hampir seluruh responden atau sekitar 89,44 %
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
memberikan tanggapan bahwa perlu diberikan pembelajaran BIPar bagi
mahasiswa Akpar Medan di masa mendatang. Hal ini dapat terlihat dari tanggapan
2. Penggunaan BIPar dalam lingkungan kerja ternyata penting dan menentukan bagi
ketika mereka dilayani sehingga dirasa sangat perlu juga mengetahui bahasa
Dari hasil analisis pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 maka dapat ditarik suatu gambaran
Akademi Pariwisata Medan. Hasil analisis kebutuhan ini akan bermanfaat sebagai
Pada bagian selanjutnya akan dipaparkan data analisis tentang fungsi BIPar,
Pilihan kata/deiksis BIPar dan Analisis pembelajaran BIPar yang akan memuat
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
4.2 Analisis Fungsi Bahasa dan Ragam Bahasa BIPar
Bahasa memiliki berbagai fungsi, bergantung pada kedudukan bahasa itu dalam
masyarakat penuturnya. Pada tahun 1928, bahasa Indonesia, yang dahulu dikenal
sebagai bahasa Melayu yang kemudian disebut bahasa Indonesia sejak tanggal 28
Dari kedudukan tersebut, dapat terlihat fungsi suatu bahasa. Misalnya, fungsi
sebagai lambang identitas dan alat interaksi sosial antar warga bahasa itu.
Fungsi bahasa dapat juga dilihat dari berbagai segi, misalnya dari segi
Dalam penelitian ini sebagai landasan digunakan digunakan fungsi bahasa yang
dikemukan oleh Subyakto. Fungsi bahasa lain digunakan sebagai penunjang dalam
penelitian ini. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa penelitian ini lebih banyak
berkaitan dengan pengajaran ini dipakai terutama dalam penyusunan wawancara serta
analisis data dalam hubungan dengan pembicara dan lawan yang diajak berbicara.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Pembelajaran BIPar menekankan kepada konsep pembelajaran bahasa untuk
bidang khusus dimana data yang diambil merupakan percakapan simulasi di outlet
kantor depan dan kamar praktik Hotel Nirwama Akpar Medan. Untuk menemukenali
fungsi bahasa apa yang dapat dianalisa dari materi percakapan antara petugas
penerima tamu (receptionist) dan tamu, dibawah ini dapat dilihat sebuah teks
percakapan tersebut.
Berikut adalah data percakapan antara penerima tamu (receptionist) dan sepasang
suami istri. Data ini diambil pada saat simulasi mahasiswa di kantor depan Hotel
Penerima Tamu : Siang Ibuk, Bapak. Selamat datang di Hotel Nirwana. Bisa kami
bantu Buk?
Tamu : Ya, siang. Kalian ada kamar kosong?
Penerima Tamu : Eh…eh…kamar kosong ya, bentar ya, kami cek dulu.
(setelah beberapa saat)
: Ada kamar kami yang masih kosong, neh. Ibuk mau kamar yang
kayak mana?
Tamu : Kamar apa aja yang kalian punya disini?
Penerima Tamu : Kami ada kamar superior sama deluxe. Itu aja yang masih ada,
yang lain dah abis. Gimana Ibuk, mau?
Tamu : Apa aja fasilitas kamarnya dan berapa harga kamar satu malam
masing-masingnya?
Penerima Tamu : Baik, Ibuk. Kedua jenis kamar tadi dilengkapi dengan televisi, air
conditioner, hot and cold water di kamar mandi. Selain itu juga,
ada freezer, hair dryer, dan complementary air mineral serta teh
dan kopi dan water boiler tentunya. Harga kamar sudah termasuk
tax and service, yakni untuk superior tadi Rp.350.000 dan deluxe
sekitar Rp.450.000 per malamnya. Oh, ya, hagra itu termasuk juga
sarapan pagi untuk dua orang, ya, buk.
Tamu : Kalian terima kartu kredit apa?
Penerima Tamu : Ibuk punya kartu kredit apa? Kami terima American Express,
Visa, Mandiri Card, dan lain-lain.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Tamu : Saya ambil kamar deluxe ajala.
Penerima Tamu : Baiklah. Bisa minta tolong saya ibuk isikan form ini? Atau boleh
saya mintak KTP ibuk?
Tamu : Ya, ada.
Penerima Tamu : Berapa lama? Berapa orang, buk?
Tamu : Saya dan suami saya. Dua orang dan satu kamar saja, mungkin tiga
malam.
Penerima Tamu : Jadi, gini, buk. Satu kamar deluxe, untuk dua orang selama tiga
malam tadi ya , buk. Harga kamar Rp. 450.000 per malam. Ada
yang lain kira-kira, buk?
Tamu : Dah, itu aja.
Penerima Tamu : Baik, ibuk. Selamat istirahat, ntar saya panggilkan bellboy. Makasi,
buk.
Dari data percakapan dapat kita lihat beberapa ragam bahasa yang digunakan oleh
para penutur bahasa yang terikat kuat pada situasi dan objek/pokok pembicaraan di
seputar proses check-in di kantor depan suatu hotel. Perbedaan atau kekhasan ragam
bahasa petugas penerima tamu tampak pada penggunaan diksi/pilihan kata dan
suasana resmi pembicaraan-pencarian informasi. Dalam hal ini bukan ini yang
menjadi topik penelitian namun ada baiknya dikemukakan secara sederhana kekhasan
1. Ragam bahasa penerima tamu didominasi ragam bahasa resmi, namun karena
pengaruh kebiasaan dan kematangan usia dan para mahasiswa praktik tergolong
imbuhan – k , seperti pada kata [ibuk], [mintak] dengan frekuensi yang cukup
tinggi.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Dari segi pendidikan dan aspek komunikasi, maka ragam bahasa petugas penerima
tamu ini mengusung beberapa fungsi, yakni fungsi informatif (mencari informasi)
menginformasikan berbagai hal tentang fasilitas dan pelayanan suatu hotel, misalnya
menjelaskan tentang jenis kamar teramsuk harga dan kelengkapan fasilitas masing-
Selain itu, fungsi komunikasi ragam bahasa petugas penerima tamu, digolongkan
kedalam empat fungsi yakni: fungsi pembuka yang meliputi salam dan sapaan;
fungsi paparan, penyampaian informasi dan fakta; fungsi penyegar suasana, fungsi
orang lain; dan fungsi penutup, yang ditandai dengan ungkapan permohonan maaf
jika ada yang tidak berkenan dan ucapan selamat bermalam di hotel yang
bersangkutan serta salam penutup seperti selamat pagi, selamat siang, selamat sore
melihat konsep dari ESP yang dapat diaplikasikan kedalam salah satu kajian dalam
dipusatkan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang khusus dan dipusatkan
kepada bahasa (tatabahasa, leksis, register), keterampilan, wacana dan genre yang
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Dalam pembelajaran BIPar – sesuai juga dengan konsep khusus dalam kata
“special” pada istilah ESP - maka analisis deiksis/leksis dilakukan sebelum proses
pada bagian 4.1 diatas bertujuan untuk mengetahui secara umum tentang tingkat
secara rinci bahan ajar yang akan diterapkan dalam silabus BIPar nantinya.
Berikut ini adalah beberapa dialog yang dicatat penulis ketika mereka melakukan
simulasi di bagian kamar yang meliputi kantor depan dan tata graha hotel. Huruf ‘R’
Dialog pertama:
Dialog kedua :
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
T : OK!
R : Terimakasih, Pak. Semoga Bapak senang dengan pelayanan kami.
Dialog ketiga :
R : Selamat siang, Holiday Inn Resort Batam, how may I help you?
T : Saya mau tanya informasi tentang harga kamar satu malam.
R : Baiklah, Bapak. Di hotel kami ada empat jenis kamar. Yang pertama
penthouse, itu harganya S$1200, kemudian ada deluxe room harganya
S$500, kemudian twobedroom suite harganya S$350, kemudian onebedroom
suite harganya S$300 dan yang terakhir studio room harganya S$250. Maaf
Bapak ada yang bisa saya bantu lagi?
T : Okey, deh. Makasi ya.
Dialog keempat :
Dialog kelima :
R : Hotel Nirwana, Selamat pagi, dengan Ilbha, ada yang bisa saya bantu?
T : Saya mau check in sekarang.
R : Apakah anda sudah membuat pemesanan kamar sebelumnya?
T : Belum
R : Boleh saya tahu jenis kamar apa yang anda mau dan untuk berapa malam?
T : Ya, saya mau ambil kamar yang standar dan hanya untuk satu malam saja.
R : Tunggu sebentar, Pak. Saya akan cek kamarnya di komputer tersedia atau
tidak.
T : Silakan.
R : Anda beruntung, kamar anda tersedia harganya Rp. 500.00 dan fasilitas yang
bisa anda dapatkan adalah…
T : Baik, saya akan ambil kamar tersebut dan ini kartu kredit sebagai deposit
pembayaran kamar saya.
R : Baik, Pak. Ini kunci kamarnya dan ini voucher sarapan untuk besok. Apakah
ada sesuatu yang lain, Pak?
T : Oh, tidak. Terimakasih.
R : Terimakasih, Pak telah menjadi tamu kami. Semoga anda menikmati tinggal
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
disini. Selamat pagi dan semoga harimu menyenangkan.
Dialog keenam :
R : Selamat siang, Pak. Selamat datang di Nirwana Hotel. Ada yang bisa saya
bantu?
T : Selamat siang. Saya mau nginap di hotel anda.
R : Boleh saya tau nama Bapak siapa, kamar apa yang bapak inginkan, berapa
lama dan berapa orang, ya?
T : Nama saya Andre. Kamar yang saya mau adalah kamar yang paling bagus di
hotel anda. Saya menginap dua malam dan saya menginap dua orang.
R : Terimakasih Pak. Silakan tunggu sebentar dan saya mau mengecek komputer
apakah kamarnya masih ada atau tidak.
T : Ya, silakan.
R : Ya, Bapak Andre, anda beruntung karna kamar Bapak masih tersedia. Ada
yang lain, Pak?
T : Tidak ada.
R : Terimakasih, Pak. Saya akan panggil bellboy untuk mengantarkan bapak ke
kamar.
T : Ya, silakan.
R : Terimakasih, Pak Andre. Saya harap Bapak dapat menikmati istirahat di
hotel kami dan selamat siang.
Dialog ketujuh :
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
sekitar Rp.450.000 per malamnya. Oh, ya, hagra itu termasuk juga
sarapan pagi untuk dua orang, ya, buk.
T : Kalian terima kartu kredit apa?
R : Ibuk punya kartu kredit apa? Kami terima American Express,
Visa, Mandiri Card, dan lain-lain.
T : Saya ambil kamar deluxe ajala.
R : Baiklah. Bisa minta tolong saya ibuk isikan form ini? Atau boleh
saya mintak KTP ibuk?
T : Ya, ada.
R : Berapa lama? Berapa orang, buk?
T : Saya dan suami saya. Dua orang dan satu kamar saja, mungkin tiga
malam.
R : Jadi, gini, buk. Satu kamar deluxe, untuk dua orang selama tiga
malam tadi ya , buk. Harga kamar Rp. 450.000 per malam. Ada
yang lain kira-kira, buk?
T : Dah, itu aja.
R : Baik, ibuk. Selamat istirahat, ntar saya panggilkan bellboy. Makasi.
Dari beberapa dialog dapat kita analisis pilihan kata yang digunakan oleh
mahasiswa ketika mereka melakukan simulasi praktik kerja di counter kantor depan
lingkup pekerjaan. Namun mereka juga menggunakan istilah asing walaupun sudah
mempunyai padanan katanya dalam bahasa Indonesia. Untuk itu sebagai bagian dari
analisis dalam penyusunan silabus bagi pembelajaran BIPar, maka berikut ini
1. Dijumpainya penggunaan istilah dalam bahasa Inggris yang sudah ada padanannya
dalam bahasa Indonesia seperti misalnya: kata cek (ucapan untuk ‘check’ yang
berarti memeriksa), water boiler (perebus air), freezer (pendingin), hair dryer
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
kurung mengindikasikan bahwa sebetulnya peserta didik (mahasiswa) tidak
ini dapat dimengerti karena jika istilah tersebut disampaikan dalam bahasa
ditemukan variasi (1) pemakaian kata sapaan ibu dan bapak, terutama ibu yang
digunakan secara simultan dalam satu tuturan; (2) penggunaan kata ya, gini,
sama, isikan, dan lain-lain yang tidak tepat; (3) penggunaan ragam bahasa
cakapan khas anak muda seperti ntar, gimana, makasi, dah abis; (4) pemakaian
kosa kata asing dan ragam cakapan secara simultan, contohnya : [kamar
superior sama deluxe], [hot and cold water di kamar mandi], [dan boiler
water tentunya], [harga kamar sudah termasuk tax and service], [HK
departement].
berbahasa, seperti : Mau kamar apa pak?, Boleh saya tau nama bapak siapa?,
tamu dan resepsionis : terdapat kejanggalan dan terkesan “kaku”, seperti pada :
(1) Bapak terlebih dahulu mengisi file-file, serta mempersiapkan administrasi dan
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
bellboy akan mengantarkan ke ruangan Bapak; (2) Apakah anda sudah membuat
menyenangkan
Dari paparan data analisis diatas dapat dilihat bahwa kecenderungan pemakaian
istilah asing sangat mendominasi percakapan antara petugas resepsionis dan tamu.
Pemakaian istilah asing adalah ragam bahasa tidak standar (tidak baku) semata-
maka hal itu justru akan berakibat kepada bentuk yang tidak komunikatif.
istilah Indonesia; dan f) penggunaan dialek bahasa Indonesia, maka didapatlah hasil
sebagai berikut :
No Pertanyaan Ya Tidak
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
05 Pengucapan istilah Indonesia 11 (55%) 9 (45%)
pada komponen penggunaan bahasa asing, pengucapan istilah asing ataupun istilah
asing;
c. Ternyata dialek (dialect) bahasa Indonesia juga masih menjadi masalah dan
sounds) dan tekanan dan pola intonasi (stress and intonation pattern).
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
4.4 Analisis Pembelajaran BIPar
pembelajaran BIPar pada sub bagian 4.1 diatas dapat dikategorikan menjadi beberapa
a. Maksud;
b. Jalur komunikasi;
c. Aspek Sosiolinguistik;
d. Linguistik;
e. Pragmatik.
Paparan diatas sesuai dengan apa yang diuraikan Munby (1978:32) bahwa
dalam menyusun silabus menekankan kepada bahasa dan budaya serta tujuan
komunikasi itu sendiri. Dari sisi implementasi silabus dalam proses pembelajaran,
Munby (1978) tidak menaruh perhatian yang begitu dalam. Tahap implementasi
adalah tahap dimana kegiatan guru-siswa disusun, sumber bahan ajar dan kegiatan di
kelas dibuat dan diatur sedemikan rupa. Dalam hal ini Munby (1978) menekankan
kepada metode pembelajaran yang mengarah kepada metode arahan guru (teacher-
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Selanjutnya penulis memberikan pertanyaan alasan diperlukannya pembelajaran
BIPar. Dari jawaban responden dapat diberikan suatu analisa bahwa terdapat
perlu. Hasil analisis tingkat kebutuhan pembelajaran BIPar dapat dilihat sebagai
berikut:
2. Kenyataan di lapangan bahwa tamu hotel juga didominasi oleh turis domestik
hotel harus mempu menggunakan istilah asing dengan tepat agar tidak
3. Alasan lain juga adalah bahwa BIPar dapat dijadikan sarana dalam
wisatawan mancanegara sehingga dapat berperan dan dikenal secara luas di dunia
internasional.
bahasa Indonesia sehingga jika BIPar dikuasai dengan baik adalah dengan
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
maksud agar bahasa Indonesia yang disampaikan itu baik dan benar, sopan, enak
Dari paparan hasil analisis diatas, maka dapat dikelompokkan kepada beberapa
Inggris.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
pengucapan, dialek/logat, susunan kalimat, pilihan kata dan lain
sebagainya.
sebagainya
aspek : aspek maksud, aspek jalur komunikasi, aspek sosiolinguistik, aspek linguistik
silabus pembelajaran BIPar secara komprehensif yang akan diuraikan pada bagian
selanjutnya.
Tujuan pembelajaran bahasa secara umum dapat dibedakan menjadi dua : yakni
tujuan untuk pekerjaan dan tujuan untuk bidang akademik. Selama ini dalam proses
pembelajaran bahasa Indonesia yang terjadi adalah bahwa peserta didik cenderung
bukan ditujukan untuk keterampilan berbahasa Indonesia dalam salah satu bidang
khusus (pekerjaan).
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Tujuan utama dalam kegiatan pembelajaran bahasa adalah menjadikan peserta
didik mampu berkomunikasi, mengerti apa yang diinginkan orang lain dan
Untuk alasan itulah kegiatan di kelas harus dirancang sedemikian rupa dimana
peserta didik betul-betul mendapatkan suatu tujuan yang alami (real natural
purpose).
maka akan lebih baik jika menyajikan bahasa dalam konteks situasi dari pada bahasa
Inonesia itu sendiri. Dengan kata lain adalah bahwa bahasa lebih baik diajarkan
ketika digunakan untuk memindahkan pesan dan bukan diajarkan secara eksplisit
pengelolaan kelas serta penilaian hasil belajar dari suatu mata kuliah. Silabus ini akan
sangat bermanfaat sebagai pedoman bagi pengajar karena berisi petunjuk secara
keseluruhan mengenai tujuan dan ruang lingkup materi yang harus dipelajari oleh
peserta didik. Selain itu juga menerangkan tentang kegiatan belajar mengajar, media
dan evaluasi yang harus digunakan dalam proses pembelajaran peserta didik.
penyusunan silabus bahasa yang komunikatif yang berasal dari konsep pembelajaran
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
English for Specific Purposes (ESP). Terkait dengan hal tersebut diatas, dalam
penulisan dan pembahasa tesis ini adalah bagaimana konsep dan teori-teori tentang
(BIPar).
analisis kebutuhan sebagai bahan dasar dalam penyusunan silabus ini. Dari hal
tersebut diatas maka penyusunan silabus ini melibatkan urutan logis tiga tahap utama,
1. analisis kebutuhan;
2. formulasi tujuan;
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Pada bagian 4.1. diatas disebutkan bahwa hasil dari analisis kebutuhan merupakan
bahan dasar dalam penyusunan silabus pembelajaran BIPar. Berikut penulis sajikan
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Dari daftar hasil analisis kebutuhan pada tabel terdapat suatu kecenderungan
Medan sebagai bagian dari proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusis (SDM) pariwisata yang dapat diandalkan. Selanjutnya penulis
bahasa yang secara khusus akan bermanfaat untuk dipelajari, yaitu sebagi berikut :
ini berbicara mengenai BIPar dan khsususnya di bagian divisi kamar, maka
sebagai berikut :
berikut :
3. Peran yang akan melibatkan dan dimainkan oleh peserta didik pada konteks
bahasa yang berbeda. Peserta didik akan diberikan kegiatan yang sesuai
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
dengan konteks bahasa yang berbeda sesuai dengan bidang pekerjaan di
a. resepsionis;
b. kasir;
c. concierge;
a. komunikasi efektif;
b. psikologi pelayanan;
c. dan lain-lain.
Dari paparan analisis diatas yakni analisis kebutuhan terhadap penyusunan silabus,
maka beberapa gabungan jenis silabus dapat diterapkan. Dalam perspektif ini, silabus
fungsi dan silabus situasi dianggap sebagai suatu pilihan karena pembelajaran BIPar
akan berisikan materi mengenai fungsi bahasa yang digunakan sehari-hari dalam
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Selanjutnya penggabungan antara silabus fungsi dan silabus situasi akan
pekerjaannya (workplace).
Dari data yang didapatkan penulis yakni dialog percakapan di kantor depan Hotel
Nirwana merupakan data-data utama. Data ini berfungsi sebagai bagian dalam
ini akan dianalisis melalui fungsi bahasa dan ragam bahasa agar dapat menentukan
Fungsi bahasa BIPar adalah : 1) fungsi pembuka yang meliputi salam dan sapaan, 2)
bersangkutan.
Penulis menyajikan daftar hasil analisis terhadap fungsi bahasa BIPar sebagai
berikut :
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
01 “Selamat pagi, Ibu? Ada yang bisa saya Salam Pembuka dan Penyegar
bantu?” suasana
06. “Bisa mintak tolong Ibu isikan form ini?” Mengarahkan orang lain
Ragam bahasa BIPar menekankan kepada ragam bahasa lisan dari pada ragam
bahasa tulisan. Dari beberapa dialog yang disajikan pada bagian selanjutnya, penulis
melakukan analisa berdasarkan teori dan konsep pada Bab Dua dan melalui tahap
pengujian data, maka didapatlah suatu hasil analisis data tentang ragam bahasa BIPar
sebagai berikut :
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Tabel 6. Daftar Hasil Analisis Ragam Bahasa BIPar
03. “Hotel kami ada empat semi lisan kantor depan non-
jenis kamar, yakni suite, formal standar
junior, deluxe dan
superior…”
05. “Mau kamar apa, pak?” non-formal lisan kantor depan non-
standar
09. “Baik, ibuk. Ntar saya non-formal lisan kantor depan non-
panggilkan bellboy. standar
Makasi.”
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Hasil analisis fungsi dan ragam bahasa BIPar menunjukkan pilihan kata yang
bersifat formal dan semi formal. Ragam formal yang sangat mendominasi dalam
pembicaraan lisan di bagian kantor depan, bagian reservasi dan tatagraha. Namun
penulis mengambil data dari percakapan yang terjadi di kantor depan dan bagian
reservasi hotel saja sementara dialog di bagian tatagraha akan menjadi bagian dari
Selanjutnya ragam bahasa menurut media pengantarnya adalah media lisan yang
berarti bahwa komunikasi yang terjadi di kantor depan adalah melalui media
pengantar lisan.
pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Dari analisis data di
lapangan, realisasi bahasa yang digunakan cenderung kepada ragam bahasa formal
dan semi formal. Hal ini ditunjukkan dengan pilihan kata yang digunakan. Dan
berdasarkan teori tindak tutur dan siasat kesantunan, maka terlihat disini bahwa
Dari sisi pengguna bahasa, pilihan kata yang dibuat didominasi oleh pilhan kata
asing terhadap istilah/kosakata teknis dalam bidang pekerjaannya. Pilihan kata ini
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
dialaog masih terdapat pilihan kata yang tidak santun atau tidak tepat digunakan pada
situasi formal.
penyusunan silabus pembelajaran BIPar, pragmatika merupakan salah satu hal yang
dapat dijadikan materi pembelajaran. Pragmatika akan mengkaji bahasa dari sisi
yang ditemukan pada penggunaan bahasa dalam interaksi sosial dan pengaruh
Dari perspektif ragam bahasa yang dapat dianalisis adalah : ragam bahasa tidak
standar atau non-standar. Hal ini memunculkan fenomena baru yakni : bahwa
pemilihan kata yang bersifat formal tidak seharusnya berarti menerapkan ragam
bahasa standar.
Masalahnya kemudian adalah apakah jika pilihan kata yang digunakan adalah
kosakata baku bahasa Indonesia maka ragam bahasa itu berarti ragam standar? Dalam
(communicative approach).
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Pada umumya paradigma di masyarakat dan pencinta bahasa khususnya terhadap
dalam proses mengajar dan belajar. Semakin baku pilihan kata yang digunakan,
semakin standar ragam bahasa yang digunakan karena berada pada konteks
mempelajari bahasa Indonesia. Istilah atau ungkapan asing harus dapat diterjemahkan
atau dipadankan dengan bahasa Indonesia dalam kerangka menambah khasanah dan
Namun harus diingat pula bahwa tidak ada satu otoritas pun yang berhak
menguasai bahasa karena bahasa bersifat konvensi. Jadi ragam standar tetap luwes
modern.
Satu hal yang penulis rasakan luput dari perhatian adalah : jika ragam standar
Dari kedua dialog, manakah yang lebih komunikatif? Menurut penulis, dialog
pertama jauh lebih komunikatif walaupun terdapat ungkapan asing “morning call”
dari pada dialog kedua yang jika dipadankan secara standar berarti “panggilan pagi”.
Jika ungkapan “panggilan pagi” digunakan pada dialog kedua maka akan
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
menimbulkan kebingungan dan “kekonyolan” bahasa karena ungkapan “panggilan
pagi” tidak pernah dipakai dalam konteks komunikasi di kantor depan hotel. Intinya
Atas dasar analisis inilah penulis memunculkan satu paradigma baru dalam
dalam berkomunikasi adalah istilah teknis yang terkait dengan bidang pariwisata
Analisis fungsi bahasa dan ragam bahasa memunculkan suatu paradigma baru
bahwa :ragam bahasa tidak standar atau non standar dapat diaplikasikan dalam
a. lebih komunikatif
Jadi, ragam bahasa BIPar yang komunikatif ternyata masuk kedalam kelompok
Dari uraian analisis fungsi dan ragam bahasa Bipar serta analisis pembelajaran
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
a. Bahwa dalam proses pembelajarannya fungsi bahasa Indonesia untuk bidang
merupakan materi pokok sebagai bahan dalam penyusunan silabus yang dapat
3. Jenis Kamar;
5. Keluhan Tamu;
6. Harga Kamar;
7. Reservasi;
yang berasal dari bahasa Inggris, bahasa Perancis dan lain sebagainya.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Istilah asing ini lazim digunakan pada proses komunikasi di hotel.
benar dan tepat sesuai dengan bidang pekerjaan yakni di bagian kantor
fungsi dan silabus situasi dimana para pembelajar disajikan topik bahasan
sebagai berikut :
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
2. Kontrak Kuliah yang merupakan komitmen antara dosen dan mahasiswa
penulis mencakup duabelas unit dan tiap unitnya dibagi kedalam dua
tindak lanjut. Selain itu pula pada setiap unitnya diberikan daftar
Pada lampiran tesis ini dapat dilihat secara lebih rinci bahwa penulis
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
BAB V
5.1 Simpulan
Dari hasil paparan analisis pada Bab IV tentang pembelajaran Bahasa Indonesia
untuk bidang Pariwisata (BIPar), maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai
berikut :
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
1. Tingkat kebutuhan pembelajaran BIPar khususnya di bagian Divisi Kamar yang
meliputi bagian Kantor Depan dan Tata Graha pada Akademi Pariwisata Medan
bahasa sebagai alat komunikasi, baik bahasa Indonesia dan bahasa asing
lainnya.
2. Fungsi bahasa BIPar adalah fungsi komunikatif dimana bahasa Indonesia yang
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
komunikasi efektif. Fungsi-fungsi tersebut secara umum dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
a. Fungsi pembuka;
b. Fungsi paparan;
c. Fungsi mengendalikan;
d. Fungsi penutup.
berlangsung tidak efektif. Pemakaian istilah asing tentang bagian divisi kamar
efektif sebagai tujuan utama dari pembelajaran bahasa untuk bidang khusus.
3. Secara umum pembelajaran bahasa mencakup kepada dua hal yang melibatkan
tujuan yakni : tujuan akademik dan tujuan pekerjaan. Dalam proses pembelajaran
BIPar yang tergolong masih relatif baru penulis memberikan model pembelajaran
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
bagian kantor depan serta tata graha seperti : harga kamar, jenis kamar, keluhan
tamu, prosedur check-in dan lain-lain. Komponen tata bahasa beserta seluruh
ini ditujukan untuk berkomunikasi efektif secara lisan dengan tamu dan teman
sejawat.
5.2 Saran
bidang khusus hendaknya menjadi pertimbangan pihak Akpar Medan dan pihak
sekolah kejuruan (vocational school) lainnya untuk masuk dalam kurikulum dan
pelanggan.
baik dan benar tidak saja bermuara kepada penggunaaan bahasa baku (ragam
bahasa standar) tetapi juga penggunaan ragam bahasa non-standar apalagi jika
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
3. Diharapkan penelitian model pembelajaran BIPar semakin membuka khasanah
Indonesia yang baik dalam ruang lingkup pekerjaan. Penelitian ini diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dkk. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Bell-Gredier, 1986. M.E. Learning and Intsruction : Theory into Practice. New York:
Mc.Millan Publishing Co.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Candlin, C. 1984. Syllabus Design As A Critical Process. In C.J. Brumfit (Ed),
General English Syllabus Design. Oxford : Pergamon.
Harper, David. 1986. ESP for the University. Oxford: Pergamon Press.
Johnson, K. 1996. Language Teaching and Skill Learning. Oxford : Basil Blackwell.
Krathwohl, D.R. et, al., (1964). Taxonomy of Educational Objectives. Handbook II:
Affective Domain. London: Longmans.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Leech, Geoffrey, Terj. M.D.D.Oka. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta:
University Press.
Mackay, R., & Mountford, A. 1981. English for Specific Purposes: A case study
approach. London: Longman.
Prabhu, N.S. 1987. Second Language Pedagogy. Oxford : Oxford University Press.
Saragih, Amrin. 2006. Bahasa dalam Konteks Sosial. Medan: Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
Strevens, P. 1988. ESP after twenty years: A re-appraisal. In M. Tickoo. ESP: State
of the Art. Singapore: SEAMEO Regional Centre.
Subyakto, N., Sri Untari. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Subyakto, N., Sri Untari. 1988. Psikolinguistik : Suatu Pengantar. Jakarta : P2LPTK.
Sudaryanto, 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta : Duta
Wacana University Press.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Sullivan, E., 1967. Piaget and The School Curriculum: A Critical Appraisal. Bulletin
2, Toronto: Ontario Institute for Studies in Education.
Lampiran 1
SKS : 2 SKS
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
TUJUAN :
ragam bahasa tidak standar, mengerti akan situasi dan kondisi berlangsungnya
bidang pekerjaan di bagian divisi kamar yakni di kantor depan dan tatagraha.
SASARAN PEMBELAJARAN :
mahasiswa dalam aspek bahasa yang meliputi : mendengar, berbicara, membaca dan
menulis. Pada pembelajaran BIPar, sasaran pembelajaran ditujukan kepada dua aspek
Mendengar :
Berbicara :
depan (front office) dan bagian tatagaraha (housekeeping) pada suatu hotel
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
berbintang secara komprehensif. Komunikasi dilakukan secara langsung (face
3. Jenis Kamar
5. Keluhan Tamu
6. Harga Kamar
7. Reservasi
Pustaka
2. Be Our Guest
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
KOMPETENSI PRASYARAT : Mampu menggunakan kosakata bahasa Indonesia dalam bidang pekerjaan di kantor depan dan tatagraha sesuai dengan situasi dan
kondisi di lapangan.
KUALIFIKASI DOSEN : Strata - 1
STANDAR KOMPETENSI : Mengerti dan memahami penggunaan bahasa Indonesia untuk bidang Pariwisata (BIPar), khususnya di bagian divisi kamar
secara aktif. Memahami dan menggunakan kosakata bahasa Indonesia pada saat bekerja di kantor depan maupun bagian
tatagraha suatu hotel.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN ( GBPP )
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN DIVISI KAMAR III/I A-B
TAHUN AJARAN : 2009/2010
Kompetensi Dasar Materi dan Uraian Indikator Alokasi Waktu Metode Mengajar Sumber Belajar
T P L
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Dry Practice by Study Programme
2. Menjelaskan tentang jenis • Unit 1 tentang Definisi • Menjelaskan jenis hotel dan • Brainstorming • Buku Pegangan
hotel dan aktifitas hotel. Jenis dan Lokasi Hotel lokasinya. • Presentasi BIPar
• Uraian tentang Kosakata • Menjelaskan aktifitas hotel secara 1 x 90’ • Simulasi (International
berhubungan dengan umum dan aktifitas/rencana Hotel English)
lokasi dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
• Kosakata berhubungan
dengan pekerjaan/aktifitas
suatu hotel
3. Menjelaskan urai tugas • Unit 2 tentang • Menjelaskan tentang struktur • Brainstorming • Buku Pegangan
pegawai/staf hotel. pegawai/staf hotel. organisasi suatu hotel. • Presentasi BIPar
• Kosakata jabatan dan • Menerapkan kosakata dalam 1 x 90’ • Simulasi (International
kepangkatan suatu hotel. penyebutan jabatan dan kepangkatan • Pair-work Hotel English)
• Menjelaskan urai tugas suatu jabatan.
4. Menjelaskan jenis kamar. • Unit 3 tentang jenis kamar • Menguraikan tentang definisi setiap • Brainstorming • Buku Pegangan
• Kosakata berhubungan jenis kamar di hotel. 1 x 90’ • Presentasi BIPar
tentang penamaan jenis • Menerapkan kosakata yang • Simulasi (International
kamar dengan istilah digunakan dalam menamakan jenis • Pair-work Hotel English dan
asing. kamar. Be Our Guest)
5. Menjelaskan tentang • Unit 4 tentang perabotan • Menerapkan kosakata perabotan dan • Brainstorming • Buku Pegangan
keadaan perabotan dan dan perlengkapan kamar. perlengkapan di kamar hotel. • Presentasi BIPar
perlengkapan kamar. • Kosakata tentang tatacara • Menggunakan kosakata tentang 1 x 90’ • Simulasi (International
pembersihan perabotan pembersihan peralatan dan perabotan • Pair-work Hotel English dan
Be Our Guest)
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
dan perlengkapan kamar. kamar. • Demonstrasi
6. Menangani keluhan tamu • Unit 5 tentang keluhan • Mengindentifikasikan keluhan tamu • Brainstorming • Buku Pegangan
tentang perlengkapan dan yang muncul tentang khususnya tentang 1 x 90’ • Presentasi BIPar
perabotan kamar. perabotan dan peralatan/perabotan kamar. • Simulasi (International
perlengkapan kamar. • Menjawab keluhan tamu dengan • Pair-wrok Hotel English dan
• Kosakata dalam menggunakan pilihan kata yang • Group-work Be Our Guest)
menjawab/menangani tepat. • Demonstasi
keluhan tamu dan
menyelesaikan
pekerjaanya.
7. Menjelaskan harga kamar • Unit 6 tentang harga • Menjelaskan harga kamar sesuai • Brainstorming • Buku Pegangan
kamar. dengan jenis kamar. • Presentasi BIPar
• Daftar kosakata tentang • Menggunakan kosakata dlm 1 x 90’ • Simulasi (International
syarat dan ketentuan yg menjelaskan harga kamar berikut • Pair-work Hotel English dan
berlaku mengenai harga syarat dan ketentuan yg berlaku. Be Our Guest
kamar.
8.
9. Menangani reservasi • Unit 7 tentang reservasi • Memberikan pertanyaan kepada • Brainstorming • Buku Pegangan
(pemesanan kamar) kamar di hotel. calon tamu tentang pemesanan 1 x 90’ • Presentasi BIPar
secara langsung • Daftar pertanyaan tentang kamar. • Simulasi (International
pemesanan kamar. • Mengkonfirmasikan pemesanan • Pair-work Hotel English)
• Pernyataan konfirmasi kamar.
pemesanan kamar
10. Menangani pemesanan • Lanjutan Unit 7. • sda. • Brainstorming • Buku Pegangan
(reservations) kamar • Daftar pertanyaan tentang 1 x 90’ • Presentasi BIPar
melalui telelpon. pemesanan kamar. • Simulasi (International
• Tata cara dalam menerima • Pair-work Hotel English)
dan menjawab telepon
11. Menangani proses • Unit 8 tentang check-in. • Menggunakan ungkapan/kosakata • Brainstorming • Buku Pegangan
check-in secara • Daftar ungkapan ketika ketika menerima tamu check-in. 1 x 90’ • Presentasi BIPar (Int Htl Eng
langsung dengan tamu. tamu check-in. • Menggunakan variasi bahasa • Simulasi dan Panduan
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
• Daftar ungkapan permohonan sopan dan membantu • Pair-work Perjalanan ke luar
permohonan sopan (Polite tamu mengisi format check-in.. negeri)
request) ataupun
ungkapan sopan ketika
memberikan saran kepada
tamu.
• Daftar pertanyaan untuk
mengisi format check-in.
12. Menerima dan • Unit 9 tentang daftar • Menerima dan dan menjawab telepon • Brainstorming • Buku Pegangan
menjawab telepon dari ungkapan sewaktu dengan baik dan benar. • Presentasi BIPar
tamu(incoming/outgoing menerima ataupun 1 x 90’ • Simulasi (International
calls). menjawab telepon. • Pair-work Hotel English)
13. Menyampaikan pesan • Unit 10 tentang ungkapan • Menyampaikan pesan dari seorang • Brainstorming • Buku Pegangan
dari tamu kepada tamu maupun pernyataan tamu kepada tamu lain dengan baik 1 x 90’ • Presentasi BIPar
lain baik secara sewaktu menerima dan dan benar. • Simulasi (International
langsung ataupun menyampaikan pesan • Membuat catatan tersendiri dalam • Pair-work Hotel English)
melalui telepon. • Kalimat langsung dan format pesan (messages) dengan • Demonstrasi
tidak langsung. tepat.
• Format pesan (messages)
14. Menjawab pertanyaaan • Unit 11 tentang kiat-kiat • Menjawab pertanyaan tamu yang • Brainstorming • Buku Pegangan
tamu tentang pelayanan atupun tatacara dalam mancakup posisi (where), kepada 1 x 90’ • Presentasi BIPar
secara umum di hotel. menjawab kemungkinan siapa berurusan (who) dan dimana • Simulasi (International
pertanyaan tamu tentang (where). • Pair-work Hotel English dan
pelayanan umum di hotel • Memberikan dan menjelaskan secara Lentera Penerang
yang meliputi dimana lengkap tentang keseluruhan hotel Indonesia)
(WHERE), siapa ( WHO) services, shops dan fasilitasnya
dan kapan ( WHEN). dengan tepat.
• Daftar pelayanan hotel,
fasilitas dan lain
sebagainya.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
15. Menangani proses • Unit 12 tentang Prosedur • Menangani proses check-out tamu • Brainstorming • Buku Pegangan
check-out tamu secara Check-out. dengan menggunakan pertanyaan dan 1 x 90’ • Presentasi BIPar
langsung (face to face). • Daftar pertanyaan ketika ungkapan serta kosakata secara tepat. • Simulasi (International
tamu check-out. • Pair-work Hotel English)
16. Berkomunikasi secara • Unit 13 R e v i e w s • Melakukan proses pekerjaan dengan • Brainstorming • Buku Pegangan
efektif menggunakan efektif melalui penguasaan bahasa 1 x 90’ • Presentasi BIPar
fungsi bahasa yang Indonesia di bagian kantor depan • Simulasi (International
sudah didapatkan pada maupun tatagraha menggunakan • Pair-work Hotel English)
pertemuan sebelumnya. variasi dan fungsi-fungsi bahasa
secara tepat guna.
17. F i n a l S e m e s t e r T e s t
Medan, ……… Juli 2009
Penanggung Jawab Mata Kuliah
RAHMAT DARMAWAN, SS
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
KONTRAK KULIAH
2. DESKRIPSI PERKULIAHAN
• Mata Kuliah ini merupakan pembelajaran bahasa Indonesia untuk bidang
Pariwisata (BIPar) khususnya di departemen manajemen divisi kamar. Dalam
prosesnya mata kuliah ini menekankan pendekatan komunikatif
(communicative approach ) sebagai salah satu metode pembelajaran yang
dianggap efektif dalam menguasai keterampilan berbahasa. Masing-masing
pokok bahasan mencakup aspek-aspek operasional di unit kerja yang meliputi
Jenis Hotel, Urai Tugas Pegawai Hotel, Jenis Kamar, Perabotan dan
Perlengkapan Kamar, dsb.
3. TUJUAN INSTRUKSIONAL
• Tujuan Instruksional perkuliahan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan berbahasa Indonesia yang berhubungan dengan
profesi/jabatan di departemen divisi kamar dalam berkomunikasi dengan tamu
nusantara dan mancanegara baik secara langsung atupun melalui media alat
komunikasi sehingga terhindar dari kesalahpahaman (misunderstanding) dan
ketidakjelasan pesan yang disampaikan melalui bahasa.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
4. STRATEGI PERKULIAHAN
• Dalam proses pembelajarannya, mata kuliah BIPar ini menerapkan beberapa
strategi dan metode perkuliahan berupa: brainstorming, presentasi, latihan
berpasangan (pair-work), mendengar (listening), demonstrasi dan lain-lain.
Bentuk latihan sesuai dengan materi yang diajarkan namun secara umum
menekankan kepada free practices, dan kadang-kadang controlled or less
controlled practices.
5. MATERI/BAHAN BACAAN
• International Hotel English
• Be Our Guest
• Bahasa Inggris Praktis : Panduan Ke Luar Negeri
• Lentera Indonesia : Penerang untuk Memahami Masyarakat dan Budaya
Indonesia
7. TUGAS-TUGAS
• Tugas yang diberikan mencakup tugas-tugas lisan dan tulisan dengan
pendistribusian secara mandiri ataupun kelompok. Tugas lisan yakni tugas
langsung yang diberikan pada proses belajar dengan metode pair/group work,
role-play, discussions, demontrations ataupun listening. Sedangkan tugas
tertulis dapat dibagi kedalam tugas yang dikerjakan dirumah (home
assignment) mapun diruang perkuliahan (class assignment).
8. KRITERIA PENILAIAN
• Penilaian yang diberikan berdasarkan kriteria Nilai Tugas, Nilai Harian, Nilai
Ujian Mid Semester, dan Nilai Ujian Akhir Semester
Bentuk Penilaian Sbb: NA = NT + NH + (2 X UTS) + (2 X UAS) : 3
4
9. JADWAL PERKULIAHAN
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
kosakata yang berpasangan/
berhubungan dengan kelompok
pekerjaan/aktifitas suatu • Menulis
hotel • Bertanya
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
• Bertanya
7 Penjelasan mengenai harga • Pendahuluan • Mendengar
kamar dan daftar kosakata • Penyajian dan berbicara
tentang syarat dan • Tugas mendengar • Tugas
ketentuan yang berlaku dan berbicara kelompok/
mengenai harga kamar. • Tugas pasangan
kelompok/berpasang • Menulis
an
• Bertanya
• Tugas bermain peran
• Bermain peran
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
peran
• Demo
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
fungsi dan variasi bahasa • Umpan balik/evaluasi pesan selam
yang sudah dipelajari pada kelas belajar BIPar
pertemuan sebelumnya. • Menyatakan dalam satu
pernyataan sebagai semester
penutup setelah • Bermain
selama satu semester peran dengan
belajar BIPar bebas
17 Ujian Akhir Semester (UAS)
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Satuan Acara Perkuliahan
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Penutup 8. Merangkum materi yang sudah Memperhatikan
diberikan. Mengajukan
9. Memberi kesempatan kepada pertanyaan
mahasiswa untuk bertanya.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Satuan Acara Perkuliahan
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
dengan latihan mendengar. berbicara
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
MODUL/BAHAN AJAR
UNIT SATU
JENIS-JENIS HOTEL DAN AKTIFITAS HOTEL
Langkah Awal :
1. Lihat gambar dibawah ini. Dapatkah anda sebutkan jenis hotel masing-masing
gambar?
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Sesuaikan jenis hotel berdasarkan gambar diatas. Berikut adalah beberapa nama jenis
hotel :
• resort hotel
• motel
• country house hotel
• comercial hotel
• airport hotel
• luxury hotel
• congress hotel
• guest house
3. Jodohkan uraian dibawah ini dengan jenis-jenis hotel pada latihan 2 diatas!
• dibangun khusus untuk memberikan pelayanan kepada pengendara
• menyediakan seluruh fasilitas yang mungkin dibutuhkan seorang tamu kaya
• terletak di sebuah tempat dimana disukai oleh turis dan berada sering dekat
laut. Tamu mungkin tinggal selama satu atau dua minggu dan biasanya
memesan terlebih dahulu
• menyediakan akomodasi bagi orang yang pergi dan datang dari negara lain
dan biasanya menginap hanya satau malam
• menyediakan fasilitas untuk rapat dan konferensi besar dengan gaya lecture
theathre dan fasilitas pameran
• sering berlokasi di pusat kota dan menyediakan akomodasi bagi pebisnis dan
biasanya hanya menginap satu atau dua malam saja
• menyediakan akomodasi dengan harga murah, biasanya pada skala kecil
ditujukan bagi holiday visitors atau tamu long-stay
• berlokasi di suasana yang menyenangkan dan memberikan pelayanan yang
nyaman tetapi informal dan memberikan pelayanan bagi pengunjung untuk
bersantai di tempat yang tenang
Pengembangan Topik :
4. Lihat iklan hotel dibawah ini. Sebutkan jenis hotel-hotel tersebut!
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
5. Sebuah hotel dapat menawarkan berbagai macam pelayanan termasuk bagi mereka
yang tidak menginap di hotel yang bersangkutan yang mencakup :
6. Pegawai hotel sering harus berbicara tentang pekerjaan yang akan mereka lakukan
pada hari ini. Dalam hal ini kegiatan ini disebut dengan briefing. Pada saat briefing
biasanya mereka akan menggunakan kata-kata yang berhubungan dengan waktu,
pelanggan, fasilitas hotel, jenis event, dan lain-lain sesuai dengan bagian mana
event tersebut berhubungan.
Buatlah simulasi ketika anda memimpin briefing dengan para staf lainnya
(bawahan anda)
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Daftar Kosakata (language references)
Jenis Hotel : resort hotel; commercial hotel; congress hotel; motel; airport hotel;
guest house; country house hotel; luxury hotel; inn; hotel bintang satu; hotel bintang
dua; dan lain-lain.
Ungkapan tentang lokasi : terletak di; dekat laut; di pusat kota; di tempat yang
nyaman; di tempat yang tenang; (dua) menit dari; berlokasi di; dekat dengan; terletak
ditengah-tengah; dengan pemandangan; attractively set (beside); dikelilingi oleh;
menghadap; diantara; terkenal akan
Membuat keputusan :
Kita letakkan/masukkan mereka di kamar berbeda
Kosakata lainnya :
akomodasi relax
cukup resort
perayaan skala
menjelaskan/mengklarifikasi pemandangan
pelatih pelayanan
komersil terletak
fasilitas
perabotan
guest house
informal
inn
internasional
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
UNIT DUA
PEGAWAI/STAF HOTEL
Langkah Awal :
1. Hotel dapat dikelola dalam cara-cara yang berbeda. Nama jabatan dan bagian dapat
bervariasi dari satu hotel ke hotel yang lain. Namun anda dapat menemukan
beberapa bagian (departments) tertentu yang dipunyai oleh sebagian besar hotel.
Jodohkan tempat-tempat disebelah kiri dengan kata-kata di sebelah kanan :
Kosakata
• bertanggungjawab/is responsible
• bertugas/is in charge
• tugasnya meliputi/includes
• menjaga/look after
• mengawasi/supervise
• bekerja dibawah/work under
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Pengembangan Topik :
3. Lihat struktur organisasi dari sebuah hotel dibawah ini dan lengkapilah
berdasarkan pengetahuan anda selama ini!
Manager
(a) ___________
(k)…. station
waiters porters
part-time
trainee waiter
chef dan
kitchen
assitants
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
5. Apa yang dikerjakan orang-orang dibawah ini! Gunakan kata-kata :
• bertanggungjawab/is responsible
• bertugas/is in charge
• tugasnya meliputi/includes
• menjaga/look after
• mengawasi/supervise
• bekerja dibawah/work under
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
6. Lihat bagan struktur organisasi dibawah ini. Buatlah kalimat tentang pegawai
hotel yakni orang ataupun bagian (departments) yang mereka awasi, bekerja
dibawah, bertanggungjawab, dan lain sebagainya.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Daftar Kosakata (Language References)
Pegawai Hotel
Beberapa posisi manajerial :
General Manager (Manejer Umum)
Assistant General Manager
Duty Manager (oarng yang bertindak sebagai manajer pada suatu waktu tertentu)
Personal Manager (manajer personalia); House Manager; Catering Manager;
Banqueting Manager; dll
Housekeeping :
Housekeeper
Floor Maid/Floor Attendant
Pramu Kamar/Room Maid/Boy/Chambermaid
Cleaner
Laundry Maid
Concierge
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Chef (Head Chef, Chef de cuisine, Commis Chef, dll)
Bar Operative/Barman/Bartender
Lainnya :
Maintenance Engineer
Kepala Gudang/Storekeeper/Storeman
Kosakata Lainnya :
konvensi
berhubungan dengan
menyapa
lena/linen
mengatur
paruh waktu/part-time
pertanggungjawaban
peserta pelatihan/trainee
beragam
bervariasi
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Lampiran 2
SURAT DAN DATA
Kepada Yth:
Direktur Akpar Medan
Bapak Drs. Renalmon Hutahaean, MM.
Di tempat
Hormat Saya,
Penulis
Rahmat Darmawan, SS
NIM. 077009020
Mahasiswa Sekolah Pascasarjana
Program Studi Linguistik
Universitas Sumatera Utara
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Medan, 23 Maret 2009
Kepada Yth:
Para Dosen di Lingkungan
Akademi Pariwisata Medan
Di tempat
Hormat Saya,
Penulis
Rahmat Darmawan, SS
NIM. 077009020
Mahasiswa Sekolah Pascasarjana
Program Studi Linguistik
Universitas Sumatera Utara
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
pembelajaran BIPar?
3. Bagaimana dengan peserta didik? Apa target pekerjaan yang diharapkan setelah
7. Bagaimanakah diktat dan bahan ajar yang diberikan selama ini untuk
8. Apakah mereka pernah bertemu turis wisman ynag ingin berbahasa Indonesia
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Kepada Yth.
Mahasiswa/I Akademi Pariwisata (AKPAR)
Program Studi MDK III/4 A
Jl. R.S. Haji no. 12 Medan
Di M e d a n
Penelitian ini dilakukan penulis adalah dalam rangka penulisan thesis sebagai salah
satu syarat akademis dalam menyelesaikan studi pada Sekolah Pasacasarjana,
Program Studi Linguistik di Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat kebutuhan mahasiswa terhadap perlunya pembelajaran
bahasa Indonesia untuk bidang Pariwisata yang diberikan kepada mahasiswa basic
semester satu atupun dua.
Penulis sengaja memberikan pertanyaan kepada saudara mahasiswa semester empat
dikarenakan telah memperoleh pengalaman langsung di industri selama lebih kurang
satu semester
Penulis,
RAHMAT DARMAWAN
NIM : 077009020
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
KUESIONER
Sebelum saudara mengisi daftar kuesioner, mohon untuk dapat melengkapi daftar
pertanyaan dibawah ini:
1. Nama :
2. Tempat/tgl lahir :
3. Jenis Kelamin :
4. Asal Sekolah :
5. Alamat Sekarang :
6. No telp/Ponsel :
Isilah pertanyaan dibawah ini dengan tanda X (silang) untuk setiap pilihan jawaban.
Pertanyaan yang membutuhkan jawaban berupa informasi/keterangan, mohon diisi
pada tempat yang telah disediakan.
6. Kalau jawaban pertanyaan nomor 5 ya, apakah saudara merasa kesulitan untuk
memberikan jawaban?
A. Ya
B. Tidak
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
7. Ketika saudara melayani turis lokal, apakah bahasa Indonesia yang saudara
gunakan sudah memadai?
A. Ya
B. Tidak
9. Setujukah saudara bahwa jika seseorang dapat berbicara dengan baik dalam
bahasa ibunya, maka berarti seseorang akan lebih mudah untuk menguasai bahasa
asing lainnya.
A. Setuju
B. Tidak Setuju
10. Apakah pembelajaran bahasa Indonesia selama ini sudah memenuhi tingkat
kemampuan saudara dalam menggunakan bahasa Indonesia pada bidang
pekerjaan masing-masing?
A. Sudah
B. Belum
11. Mohon saudara berikan suatu contoh percakapan bahasa Indonesia ketika
melaksanakan pekerjaan saudara. (Misalnya menerima tamu kantor depan,
menangani keluhan tamu, dll)
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Isilah pertanyaan berikut ini :
A. Identitas
Nama :
Jenis Kelamin :
Kewarganegaraan :
Suku :
Alamat sekarang :
Asal Sekolah :
Nomor telepon :
2. Pendidikan Kebahasaan
Bahasa Asing : 1. Inggris; 2. Jerman; 3. Prancis, 4. Lainnya
Lama belajar :………………………….
Bahasa Daerah :
Lama Belajar : …………………………..
Bahasa Indonesia :
Materi yang sudah dipelajari : 1. Tata Bahasa; 2. Fungsi Bahasa; 3. EYD;
4. Lainnya
Lama Belajar :…………………………..
Bahasa untuk bidang khusus : 1. Sudah; 2. Belum
C. Permasalahan Kebahasaaan
Penggunaan bahasa asing :
Penggunaan bahasa Indonesia :
Penggunaan istilah asing/Indonesia :
Pengucapan istilah asing :
Pengucapan istilah Indonesia :
Penggunaan dialek bahasa Indonesia :
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
D. Prospek Karir
Bidang pekerjaan : 1. Bisnis; 2. Pemerintah; 3. Industri; 4.
Lingkungan akademik; 4. Lainnya.
Uraikan dengan singkat apa bidang pekerjaan anda?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
budaya/seni
jalan-jalan
olahraga
kegiatan kemasyarakatan
trasnportasi
berbelanja
membaca suratkabar
keperluan lain
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Lampiran 3
Penulis membagi umpan balik dalam tiga tahapan yakni : 1) tahap persiapan; 2) tahap
penyajian; dan 3) tahap evaluasi.
a. Brainstorming/leading-in
Hasil : Penulis menjelaskan tentang mata kuliah ini yang relatif baru
sekaligus menjelaskan tentang kontrak perkuliahan yang akan mereka tempuh
dalam satu semester sebanyak duabelas unit pembelajaran. Penulis memancing
mahasiswa dengan beberapa pertanyaan terkait penggunaan bahasa Indonesia
seperti menanyakan tentang definisi salah satu hotel berbintang di Medan.
Hasilnya adalah hampir semua mahasiswa belum mampu memberikan jawaban
yang memuaskan melainkan menjelaskan definisi jenis hotel dengan ragam
bahasa sehari-hari.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
Setelah itu penulis mengklarifikasi kesalahan yang dilakukan mahasiswa meliputi
:
• pengetahuan (knowledge) tentang jenis dan aktifitas hotel;
• keterampilan (skill) dalam menggunakan bahasa Indonesia ketika
menjelaskan serta;
• sikap (attitude) ketika menjelaskan jenis dan aktifitas hotel kepada orang
lain
b. Demonstrasi
Penulis menunjukkan beberapa gambar yang diambil dari majalah selain gambar
yang terdapat dalam bahan ajar dan meminta mahasiswa untuk menjelaskan
gambar hotel dan aktifitas yang terdapat didalamnya. Dalam hal ini penulis akan
mengkoreksi kesalahan yang dibuat ketika mereka menjelaskan (controlled
practice). Mahasiswa diminta langsung memperbaiki kesalahan dengan petunjuk
dari bahan ajar serta penulis.
c. Role Play
Penulis memberikan kesempatan mahasiswa untuk bermain peran. Hal ini
dilakukan secara kelompok maupun berpasangan. Topik yang diambil adalah
berkenaan dengan kegiatan mereka ketika berhadapan dengan tamu dan
menjelaskan tentang jenis hotel serta kegiatan apa yang dapat dilakukan oleh
tamu tersebut. Penulis tidak serta merta memperbaiki kesalahan yang mereka buat
melainkan merangkumnya dan disampaikan pada akhir kegaiatan.
b. Evaluasi
Penulis memberikan soal sebagai bahan evaluasi. Dikarenakan ini adalah
pembelajaran Bahasa Indonesia untuk bidang Pariwisata (BIPar) maka fokusnya
adalah terciptanya komunikasi efektif antara petugas di industri perhotelan dan
tamu sehingga soal yang diberikan meliputi tentang :
• Role play dalam bentuk pair-work tentang situasi pada saat mereka
bekerja di industri;
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009
• Menciptakan suatu situasi dimana terjadinya komunikasi di industri
(composition) dan menguraikannya dalam bentuk suatu percakapan
(classwork).
• Memberikan tugas rumah mandiri (homework) tentang percakapan
real di hotel dan merekam pembicaraan tersebut sehingga menjadi
bahan perbandingan pada pertemuan berikutnya.
Rahmat Darmawan : Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Bidang Pariwisata Di Akademi Pariwisata Medan, 2009