VERSI ARAB
TESIS
OLEH
JOKO HAFRIANTO
167009032/LNG
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
dalam Program Studi Linguistik pada Program Pascasarjana
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
Oleh
JOKO HAFRIANTO
167009032/LNG
Pendidikan Formal
Publikasi Ilmiah
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang analisis multimodal dalam iklan Indomie versi
Arab. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis multimodal yang terdapat
dalam iklan Indomie versi Arab dan menjelaskan realisasi teks visual dan teks
verbal dalam iklan Indomie versi Arab. Data dalam penelitian ini adalah teks
verbal dan teks visual yang dianalisis secara kualitatif-deskriptif dengan
menerapkan teori Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) yang dipelopori oleh
Halliday dan Matthiessen untuk menganalisis teks verbal dalam iklan Indomie
versi Arab yang terdiri dari fungsi ideasional dan fungsi interpersonal.
Selanjutnya untuk menganalisis teks visual dalam iklan Indomie versi Arab
dengan menerapkan teori Multimodal yang dipelopori oleh Kress dan Van
Leeuwen yang terdiri dari fungsi interpersonal atau fungsi interaktif, serta lima
unsur semiotik yang dipelopori oleh Anstey dan Bull, dan unsur generik yang
dipelopori oleh Cheong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) hanya terdapat
empat unsur linguistik yang berupa proses, yaitu proses material dengan
persentase kemunculan 29,63%, proses mental dengan persentase kemunculan
18,52%, proses relasional dengan persentase kemunculan 29,63%, dan proses
verbal dengan persentase kemunculan 22,22%, sedangkan proses tingkah laku dan
proses wujud tidak ditemukan. Fungsi ujaran didominasi oleh pernyataaan dengan
persentase kemunculan 81,48%, tawaran dengan persentase kemunculan 11,11%,
perintah dengan persentase kemunculan 7,41%, dan pertanyaan tidak ditemukan
0%. Selanjutnya terdapat mood dan residu pada iklan. Pada visual terdapat unsur
generik yaitu pengumuman pertama dengan persentase kemunculan 24,14%,
pengumuman kedua dengan persentase kemunculan 15,52%, lambang verbal
dengan persentase kemunculan 22,41%, rujukan perhatian dengan persentase
kemunculan 20,69%, pelengkap rujukan perhatian dengan persentase kemunculan
12,07%, penyajian dengan persentase kemunculan 1,72%, lambang visual dengan
persentase kemunculan 3,45%,sedangkan penambahan, pesan dan informasi
kontak tidak terdapat dalam iklan Indomie versi Arab. Selanjutnya makna
interaktif, kontak dengan persentase kemunculan 34,02%, jarak dengan persentase
kemunculan 32,99%, sikap dengan persentase kemunculan 32,99% dan modalitas
yang beragam dalam iklan Indomie versi Arab. Unsur audio memiliki kesamaan
antara keempat iklan yaitu menggunakan latar musik dalam tampilan verbal iklan.
Pada unsur gestural terdapat tujuh (7) kali gestur makan bersama, lima (5) kali
gestur memasak, dan dua (2) kali gestur bercanda. Selanjutnya pada unsur spatial
keempat iklan memiliki pemosisian yang berbeda-beda, pada iklan pertama dan
ketiga tidak selalu berada di tengah namun tetap fokus, dan pada iklan kedua dan
keempat menampilkan fokus produk secara penuh. Selanjutnya 2) realisasi teks
visual dan teks verbal dalam iklan Indomie versi Arab yang diverbalisasikan oleh
seorang Narator bersamaan dengan visual iklan yang muncul dengan menelusuri
hubungan unsur linguistik terhadap visual gambar yang merupakan jalinan pesan,
tujuan dan maksud produsen kepada khalayak.
Kata kunci: multimodal, teks verbal, teks visual, realisasi, iklan Indomie versi
Arab
ABSTRACT
ii
ونصلي ونسلم على خير.الحمد هلل الذي أنعمنا بنعمة االيمان واالسالم
.األنام سيدنا محمد وعلى أله وصحبه أجمعين أما بعد
Alhamdulillah peneliti ucapkan kehadirat Ilahi Rabbi Allah SWT yang
menciptakan bumi tanpa tiang, waktu siang dan malam silih berganti, Ilahi yang
menciptakan sakit dan sehat, Ilahi yang telah memberi fitrah dalam diri manusia
untuk memilih jalan yang baik atau yang buruk, dan Ilahi Rabbi pula yang
memberi balasan kepada manusia sesuai dengan amal ibadahnya di dunia. Dengan
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya pula tesis ini dapat terselesaikan dengan
baik. Shalawat dan salam senantiasa kita ucapkan kepada junjungan alam Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam Jahiliyyah ke
alam yang penuh dengan nuansa iman, Islam dan ilmu pengetahuan, begitu juga
kepada keluarga, sahabat, dan para penerus risalahnya. Keberhasilan peneliti
menyelesaikan tesis ini tentu saja tidak terlepas dari bimbingan, motivasi serta
arahan oleh berbagai pihak. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati peneliti
mengucapkan terimakasih yang mendalam dengan tulus kepada:
1. Dr. Budi Agustono, M.S. Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara.
2. Dr. Eddy Setia, M.Ed. TESP selaku Ketua Program Studi Linguistik
Universitas Sumatera Utara, dan sekaligus sebagai Dosen Penguji. Semoga
Allah SWT memberikan kesehatan dan kebahagiaan, amin.
3. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. selaku Sekretaris Program Studi Linguistik
Universitas Sumatera Utara, dan sekaligus sebagai Dosen Penguji. Semoga
Allah SWT membalas kebaikannya dengan memberikan kesehatan amin.
4. Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I dengan
sabar dan penuh perhatian memberikan motivasi, nasehat, bimbingan dan
pengarahan bagi peneliti sehingga tesis ini dapat rampung dengan baik.
Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan, kebahagian dan keceriaan
kepadanya, amin.
5. Prof. Dr. Khairina Nasution, M.S. selaku Dosen Pembimbing II dengan
penuh kesabaran dan perhatian memberikan nasehat, motivasi, bimbingan dan
pengarahan bagi peneliti sehingga tesis ini dapat rampung dengan baik.
Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan, kebahagiaan dan
keceriaan kepadanya, amin.
6. Dr. Rahimah, M.Ag selaku Dosen Penasehat Akademik dan sekaligus sebagai
Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan
motivasi, nasehat, serta arahan, baik dalam pengambilan topik tesis berupa
iklan berbahasa Arab. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan
kebahagiaan kepadanya, amin.
7. Ayahanda Abdul Hafiz, S. Pd dan Ibunda tercinta Sumarni, S. Pd atas do‟a,
dukungan dan kasih sayangnya yang penuh dengan pengorbanan dan
ketulusannya dalam mendidik dan mendampingi peneliti serta senantiasa
iii
iv
Joko Hafrisnto
NIM : 167009032
Hal
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN ..................................... xiii
vi
vii
No Judul Hal
2.1 Struktur Generik Iklan (Diadaptasi oleh Cheong, 2004:165-174) .......... 22
4.1 Representasi Komponen Metafungsi ....................................................... 46
4.2 Representasi Fungsi Ujaran..................................................................... 47
4.3 Representasi Makna Interaktif ................................................................. 48
4.4 Representasi Unsur Generik .................................................................... 49
4.5 Gestur dan Aktivitas dalam Iklan Indomie Versi Arab ............................ 50
4.6 Komponen Metafungsi Bahasa Teks Verbal Dalam Iklan Indomie Versi
Arab ........................................................................................................... 52
4.7 Komponen Metafungsi Visual Teks Multimodal Iklan Indomie Versi
Arab ........................................................................................................... 52
4.8 Teks Verbal Iklan Indomie Versi Arab ................................................... 55
viii
No Judul Hal
2.1 Kerangka Konseptual ............................................................................ 38
3.1 Alur Analisis Data oleh Miles, Huberman, dan Saldana (2014) ........... 42
4.1 Komponen Metafungsi Interpersonal .................................................... 73
4.2 Komponen Metafungsi Interpersonal ..................................................... 74
4.3 Komponen Metafungsi Interpersonal ..................................................... 75
4.4 Komponen Metafungsi Interpersonal .................................................... 76
4.5 Komponen Metafungsi Interpersonal .................................................... 77
4.6 Komponen Metafungsi Interpersonal .................................................... 78
4.7 Komponen Metafungsi Interpersonal .................................................... 79
4.8 Komponen Metafungsi Interpersonal .................................................... 80
4.9 Komponen Metafungsi Interpersonal .................................................... 81
4.10 Komponen Metafungsi Interpersonal .................................................... 82
4.11 Komponen Unsur Generik .................................................................... 83
4.12 Komponen Unsur Generik .................................................................... 85
4.13 Komponen Unsur Generik .................................................................... 87
4.14 Komponen Unsur Generik .................................................................... 89
4.15 Komponen Unsur Generik ..................................................................... 91
4.16 Komponen Unsur Generik .................................................................... 92
4.17 Komponen Unsur Generik .................................................................... 94
4.18 Komponen Unsur Generik .................................................................... 96
4.19 Komponen Unsur Generik .................................................................... 97
4.20 Komponen Unsur Generik .................................................................... 99
4.21 Beberapa Perempuan sedang Bercanda dengan Teman pada Iklan
Indomie Versi Arab ............................................................................... 103
4.22 Anak Laki-laki Bercanda dengan Teman pada Iklan Indomie Versi Arab 103
ix
No Judul Hal
1 Verbalisasi Data Visual dalam Iklan Indomie Versi Arab ......................... 124
2 Teks Verbal Sesuai Klausa dalam Iklan Indomie Versi Arab.................... 126
3 Transitivitas Data Verbal dalam Iklan Indomie Versi Arab ..................... 128
4 Data Visual dalam Iklan Indomie Versi Arab ........................................... 135
xi
LNG : Linguistik
SK : Surat Keputusan
No : Nomor
xii
A. Konsonan Tunggal
ب Ba B Be
خ Ta T Te
ج Jim J Je
ḥ
ح Ha Ha (dengan titik di bawah)
د Dal D De
س Ra R Er
ط Sin S Es
غ Gain G Ge
xiii
ق Qaf Q Ki
ك Kaf K Ka
ه Lam L El
ً Mim M Em
ُ Nun N En
ٗ Waw W We
ٓ Ha H Ha
ٛ Ya Y Ye
xiv
PENDAHULUAN
produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Kasali, 2007:9).
Artinya, ada sebuah pesan yang digunakan untuk mempromosikan suatu produk
dan tertentu ada masyarakat yang menjadi calon konsumennya yang akan
pesannya. Hal ini dilakukan melalui media televisi, cetak (surat kabar, majalah,
jurnal dan lain-lain), radio, pers, internet, surat, kontes, sponsor, poster, pakaian,
pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat. Sebab
itu, banyak sekali iklan-iklan produk muncul dikehidupan masyarakat, dari iklan
makanan dan minuman, sampai segala jenis produk kebutuhan sehari-hari bagi
masyarakat ikut ditawarkan dalam periklanan saat ini. Hal ini jelas menunjukkan
kebutuhan yang terus menerus adalah produk makanan dan minuman, terutama
produk makanan dan minuman cepat saji. Dewasa ini berbagai macam produk
iklan produk mereka demi persaingan, seperti produk mie instan Indomie. Produk
ini sangat mudah dijumpai di masyarakat. Indomie merupakan salah satu produk
makanan cepat saji yang diminati berbagai kalangan dan berbagai usia. Cara
penyajiannya yang cepat dan rasanya yang nikmat membuat daya tarik tersendiri
bagi produk ini untuk menguasai pasar sampai keluar negeri, seperti Arab Saudi.
Arab Saudi saat ini merupakan salah satu negara yang menyukai produk-
produk Indonesia, seperti produk Indomie, dan Arab Saudi sudah memiliki dua
pabrik Indomie sekaligus. Pabrik pertama didirikan pada tahun 1992 di kota
Indomie di Arab Saudi tertuang pada majalah AKSES (2008) yang menyatakan
bahwa Bambang Gunawan selaku manajer Pabrik Pinehill Arabia Food Limited
mie Indonesia, dan dalam satu bulan, pabriknya dapat menghasilkan lebih dari 50
juta bungkus Indomie, dan 50 sampai 60% produksi mie tersebut dipasarkan di
Arab Saudi dan sisanya diekspor ke negara-negara Timur Tengah lainnya (Irak,
Aljazair, Yordania, Kuwait, Oman, Bahrain, Mesir dan Sudan)‟. Memiliki dua
pabrik dan memproduksi Indomie lebih dari 50 juta bungkus perbulan dan
promosi yang dilakukan oleh produsen, pembuatan iklan tentu merupakan salah
satu strategi jitu pemasaran produk Indomie, saat ini Indomie sudah memiliki
iklan tersendiri yang dapat dilihat di situs Youtube. Hal ini dapat ditemukan pada
Indomie tersebut, terutama dari sisi verbal dan visualnya. Dari sisi verbal tentunya
iklan Indomie di Arab Saudi menggunakan bahasa setempat yaitu bahasa Arab,
sedangkan dari sisi visual iklan Indomie di Arab Saudi menunjukkan kebudayaan
negaranya.
ke dalam bahasa Arab dengan menggunakan aksara huruf Arab. Faisal (salah
Oman, Bahrain, Mesir dan Sudan) yang sudah mengkonsumsi Indomie, membuat
iklan Indomie ini perlu dikaji dari berbagai aspek, hal ini agar produk Indomie
kontribusi nyata dalam menganalisis data penelitian ini. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa ilmu linguistik dapat dipakai dalam mengungkap iklan dari
perspektif pemilihan kata pada iklan, layout yang menarik, warna yang beragam
produk Indomie di Indonesia dan juga produk ini sudah banyak diekspor keluar
negeri. Ketenaran produk saat ini bukan hanya di negara Indonesia saja, namun
negara Arab Saudi seperti yang dituliskan oleh Fahmie, ketenaran produk ini
dalam “Masing-masing toko, dalam satu bulan bisa menjual produk mie instan
bahasa Arab terbagi menjadi dua yaitu “Al-„Arabiyyah Fush-Hah” dan “Al-
disebut bahasa Arab fushah /فصحح/ adalah ragam bahasa yang ditemukan di dalam
Al-Qur'an, hadis Nabi dan warisan tradisi Arab. Bahasa fushah hari ini digunakan
karya puisi, prosa dan penulisan pemikiran intelektual secara umum Ya'kub
bahasa fusha yang digunakan oleh Al-Qur'an dan hadis Nabi, dalam rangka makin
bahasa Arab Suqiah / حٞ س٘ق/, atau kerap disebut dengan dialek / ىٖجح/. Al-Khuli
oleh manusia untuk mengungkapkan bahasanya dan cara berbahasa yang lebih
Setiap dialek memiliki ciri khas yang membedakannya dengan dialek yang
lainnya baik dari segi fonologi, kosa kata, morfologi, maupun sintaksisnya. Dialek
akan mengalami perubahan berdasarkan letak geografis, keadaan politik, dan juga
berdiri sendiri atau dapat dikatakan bahasa yang berbeda satu dengan lainnya.
menggunakan bahasa Arab Ammiyah /حَٞع/, namun pada penelitian ini hanya
menenampilkan data berupa bahasa Arab fushah /فصحح/. Hal ini dilakukan untuk
Ammiyah /حَٞع/ pada iklan membuat konsumen yang berasal dari luar Arab Saudi
tidak dapat memahami isi, maksud, tujuan, dan pesan yang terdapat pada iklan
Indomie versi Arab tersebut secara utuh. Fenomena kebahasaan ini menyebabkan
masyarakat yang berada di luar Arab Saudi menerima produk tersebut tanpa
memahami pesan yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, hal ini menjadi
salah satu alasan mengangkat data penelitian berupa iklan Indomie versi Arab.
peneliti seperti Suprakisno (2015), Ilmasari dan Patria (2016), dan Syahputra
(2017). Namun demikian penelitian iklan Indomie dalam bahasa Arab belum
ini yaitu iklan Indomie versi Arab dalam bahasa Arab. Bahasa Arab memiliki
dan gambar) yang bergerak. Penyampaian pesan di dalam iklan tidak saja
menggunakan unsur bahasa verbal melainkan juga unsur bahasa non-verbal dan
sarana visual lainnya. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan maksud dan tujuan serta
pesan yang terdapat pada iklan Indomie versi Arab tetap tersampaikan secara utuh
pada masyarakat Arab, maka perlu dikaji dengan teori multimodal, yaitu
mendeskripsikan setiap jenis multimodal yang terdapat pada iklan dan bagaimana
Kerangka teori analisis multimodal yang dibahas dalam penelitian ini adalah
oleh Kress dan Van Leeuwen (1996-2006) dan model analisis multimodal Anstey
dan Bull (2010), unsur generik oleh Cheong (2004), dan Sinar (2018). Jenis
multimodal dalam iklan Indomie versi Arab dilakukan terhadap unsur-unsur yang
mencakup lima aspek yaitu: (1) linguistik, (2) visual, (3) audio,(4) gestural dan
(5) spatial, yang terdapat pada iklan Indomie versi Arab. Teks verbal yang
metafungsi bahasa oleh Halliday dan Matthiessen (2014), Sinar (2003), dan
Saragih (2006) untuk menentukan transitivitas, fungsi ujaran, mood dan residu
pada teks verbal iklan Indomie versi Arab. Multimodal dipilih untuk menganalisis
visul, audio, gestural, dan spatial yang terdapat dalam data penelitian ini.
megingat unsur-unsur linguistik, visual, audio, gestural, dan spatial yang terdapat
dalam iklan Indomie versi Arab menunjukkan kebersamaan dan kekeluargaan, hal
itu disampaikan dengan adanya gambar yang sering muncul seperti anak, ayah,
ibu, keluarga, dan persahabatan. Secara verbal yang muncul pada iklan Indomie
umumnya berbeda-beda pada setiap iklannya. Berikut contoh verbal pada salah
satu iklan Indomie versi Arab ش ٍا ذفاصوٞ ٗاصو ٍِ غٍٜٗ اّذ/'indūmī wāṣil min gairi
penelitian iklan Indomie versi Arab ini memberikan kontribusi yang nyata dalam
1. Apakah jenis multimodal yang terdapat dalam iklan Indomie versi Arab?
2. Bagaimanakah realisasi teks visual dan teks verbal dalam iklan Indomie
versi Arab?
versi Arab.
versi Arab.
Batasan penelitian ditentukan agar pada penelitian ini tidak meluas ke dalam
disiplin ilmu yang lain. Penelitian ini memfokuskan penelitian terhadap unsur-
unsur multimodal, pada tataran metafungsi bahasa, penelitian ini hanya membahas
ideasional dan tekstual tidak dibahas dalam penelitian ini. Data penelitian ini
menggunakan iklan Indomie versi Arab yang berupa audio visual (suara dan
gambar) yang bergerak, sedangkan pada iklan Indomie versi Arab yang berbentuk
secara mendalam tentang jenis multimodal dan makna iklan Indomie Versi
Arab.
Secara praktis, manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
saji.
bergerak).
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep teoretis dalam analisis multimodal dilandasi oleh konsep teori linguistik
sistemik fungsional (LSF), yaitu metafungsi bahasa verbal dan visual dengan
model analisis Halliday dan Matthiessen (2014), analisis multimodal Kress dan
Van Leeuwen (1996-2006), model analisis multimodal (Anstey & Bull, 2010)
dan analisis unsur generik Cheong (2004). Analisis ini dilakukan guna
(2014), dan menggunakan analisis yang dilakukan dalam bahasa Indonesia oleh
Sinar (2003), dan Saragih (2006) pada tataran ideasional, dan tataran
untuk memahami fungsi bahasa dan bentuk tata bahasa. Metafungsi bahasa
kapan, kenapa, dan bagaimana hubungan logikal terjadi antara satu dengan yang
10
1. Fungsi Ideasional
pengalaman manusia, baik realitas luaran maupun realitas dalaman diri manusia
itu sendiri, dan ini bermakna satu fungsi klausa adalah sebagai representasi
pengalaman dari dua realitas, yaitu realitas dari luaran dan dari dalaman seseorang
dibawa ke dalam dunia realitas dalaman dalam alam sadar seseorang, yang
Berikut merupakan uraian tentang keenam (6) jenis proses tersebut, seperti
11
Proses material adalah aktivitas atau kegiatan yang menyangkut fisik dan nyata
diamati dengan indera, misalnya terdapat dalam verbal memasak, memukul, dan
lainnya. Contohnya:
b. Proses Mental
indera, kognisi, emosi, dan persepsi, yang terjadi di dalam diri manusia seperti
c. Proses Relasional
maujud atau lingungan lain di dalam hubungan intensif, sirkumstan, atau atau
12
Proses verbal berada antara proses mental dan relasional. Secara semantic, proses
f. Proses Wujud
semantik, proses wujud terjadi antara proses material dan proses relasional.
Contohnya:
2. Fungsi Interpersonal
berinteraksi, satu hal yang dilakukan mereka adalah menjalin hubungan sosial
antara mereka. Disini mereka mulai menyusun dua jenis peran atau fungsi
13
Selanjutnya di dalam bahasa Arab di samping penanda intonasi dan tulisan atau
grafologi, modus dikodekan oleh subjek dan predikat. Sebab bahasa Arab
bertipologi infleksi. Selanjutnya residu adalah terdiri dari complement dan adjucnt
3. Fungsi Tekstual
Fungsi tekstual bahasa adalah sebuah interpretasi bahasa dalam fungsinya sebagai
pesan, yaitu berfungsi sebagai pembentuk teks dalam bahasa. Hal ini
diinterpretasikan sebagai sebuah fungsi intrinsik kepada bahasa itu sendiri, dalam
arti bahwa bahasa berhubungkait dengan aspek situasional di mana bahasa (teks)
membedakan sebuah teks sebagai bahasa yang termotivasi secara fungsional dan
kontekstual dan pada sisi yang lain, dari yang bukan teks sebagai bahasa terpisah
dari yang lain. Makna tekstual bahasa dalam fungsinya sebagai sebuah pesan
direalisasikan melalui sistem tema theme system bahasa. Sistem tema dari sebuah
klausa direpresentasikan oleh struktur tematik kalusa yang terdiri dari dua unsur
hanya menggunakan dua tahapan metafungsi bahasa saja, yaitu pada tataran
fungsi ideasional dan tataran fungsi interpersonal. Analisis tidak dilanjutkan pada
tahap fungsi tekstual, karena tujuan penelitian ini sudah tercapai pada tataran
14
Penelitian ini berobjekkan multimodal yang berdatakan iklan Indomie versi Arab,
sebagaimana teks iklan tersebut tergolong pada teks multimodal, semua interaksi
yang menggabungkan dua sarana yang dapat memberikan makna kombinasi pada
Iklan yang terdiri dari teks verbal dan non-verbal memiliki hubungan-hubungan
verbal dan teks non-verbal. Teks dibatasi pada makna fungsionalnya dalam
konteks sosial yang menegaskan bahwa teks dapat berupa satu naskah, paragraph,
klausa kompleks, klausa, frasa, grup atau bunyi. Teks yang merupakan unit
bahasa memiliki arti dalam konteks sosial itu terjadi akibat adanya interaksi
Van Leeuwen (2006), analisis Anstey dan Bull (2010) dan unsur generik (Cheong,
Kajian mengenai multimodal teks merupakan salah satu kajian dalam semiotik
yang didefinisikan oleh Saussure sebagai suatu studi tentang tanda-tanda yang
terdapat di dalam masyarakat (Saussure, 1959: 16). Secara lebih rinci, Daniel
Chandler menyatakan semiotik melibatkan suatu kajian yang tidak hanya merujuk
15
(Chandler, 2007: 2). Dalam pengartian semiotik, tanda berupa kata-kata, gambar,
bunyi, gestor, dan objek (Chandler, 2007: 2). Sementara itu, Bateman dan
Schmidt (2012: 28) mengusung istilah bahasa (lisan dan tulisan), visual, akustik,
Iklan (Advertisement) merupakan sebuah objek semiotika. Hal ini tidak terlepas
sebagaimana yang terdapat pada media komunikasi masa. Oleh sebab itu
utama dalam iklan. Iklan pada umumnya memiliki teks verbal dan visual sebagai
alat penyampai pesan produsen kepada konsumen. Hal itu dapat direpresentasikan
dengan dengan kerangka teoretis „semoitik sesial‟. Kress dan Van Leeuwen
yang merupakan visual tidak dapat dipisah dari ilmu semiotik. Representasi visual
dalam tataran semiotika sosial sudah dilakukan sekitar 75 tahun terahir ini.
dan deskripsi semiosis yang holistik dan sadar sosial, berlaku untuk semua tanda
dan sistem tanda tetapi juga mampu mempertimbangkan karakteristik spesifik dari
16
dalam teks multimodal (gambar, angka, warna, tulisan, dan ekspresi wajah),
tentang hubungan mode-mode ini satu sama lain, dan tentang entitas utama dalam
dalam konteks yang diberikan seperti yang dinyatakan Snyder (2009: 1).
dikatakan Anstey dan Bull (2010), suatu teks dikatan sebagai multimodal ketika
teks tersebut meiliki dua atau lebih sistem semiotik. Secara keseluruhan terdapat
Penjelasan di atas merupakan lima unsur semiotik yang digagas oleh Anstey
17
efek suara,
dengan menggunakan sarana yang berbeda pada saat bersamaan atau dikatakan
sebagai peristiwa semiotik secara bersamaan dalam suatu teks, dengan cara
Tiga (3) komponen metafungsi Halliday dikembangkan oleh Kress dan Van
berhubungan dengan bahasa sebagai semiotik, tetapi terdapat juga sistem lain
a. Komponen Ideasional
aspek pengalaman dunia di luar sistem tanda baik secara langsung maupun tidak
objek dan hubungannya dengan dengan dunia di luar sistem representasi tersebut.
Dunia ini seringkali sistem tanda yang lain. Hal ini sistem semiotik memberikan
18
menciptakan tanda tersebut atau dengan pemirsa (yang menerima tanda), dan
objek yang direpresentasikan oleh tanda tersebut. Makna ini direalisasikan oleh
1. Makna Interaktif
Tahapan ini Kress dan Leeuwen (2006) melihat secara kritis visualitas cara
hubungan tercipta diantara produser, pemirsa yang melihat, dan objek yang ada
dalam gambar. Objek direalisasikan melalui tatapan (gaze), dan arah tatapan
ukuran bingkai (frame, shot) dan perspektif (angle). Aspek-aspek penting dalam
dan arah tatapan. B) jarak sosial menjelaskan jarak dekat (yang bermakna
menjelaskan sisi horizontal (tingkat ikatan dan pemisahan), sudut vertikal (tingkat
kesetaraan) yang dimiliki oleh objek terhadap pemirsa yang melihat (viewer) dan
(a) Kontak
19
kekuatan).
(b) Jarak
Sistem jarak sosial berkaitan dengan tingkat keakraban yang ditetapkan antara
komposisi, yang ditentukan oleh pemirsa dalam sebuah imaji visual. Skala dalam
pengambilan close up, yang menciptakan keintiman antara khalayak dan RP,
karena gambar itu berada di dekat penampil, dan pengambilan jarak jauh
tingkat keintiman.
(c) Sikap
Pilihan sikap ditentukan oleh teknik perspektif, yakni dengan cara penampil dan
(sudut depan), atau detasemen (sudut miring) dari sudut vertikal, sudut vertikal
keadaan atau ketiadaan ekspresi wajah terhadap penampil, garak tubuh yang
membuat perintah, dan penawaran informasi atau penawaran barang dan jasa
20
2. Modalitas
Menurut Kress dan Leeuwen (2006) fungsi interpersonal tidak hanya mencakup
interaksi, tetapi juga berarti makna evaluatif. Dalam bahasa, makna evaluatif
diwujudkan melalui sistem polaritas (positif dan negatif) dan intinya melalui
sistem modalitas, yang mencerminkan sikap pembicara atau penulis terhadap isi
dan derajat normalis dan frekuensi). Seperti dalam bahasa, gambar visual juga
memiliki tingkat modalitas mulai dari tingkat kredibilitas tinggi hingga rendah
(Sinar 2018:50).
Modalitas dalam teks visual dapat menjadi rendah atau tinggi misalnya foto objek
sedangkan sketsa memiliki modalitas lebih rendah. Tinggi dan rendah terjadi
karena citra yang terbentuk dari segi kemiripannya dengan kenyataan, dan standar
budaya tentang apa yang nyata dan tidak nyata dalam kelompok sosial tertentu.
usulan mewujudkan sistem modalitas pada sarana semiotik warna, desain gambar,
tipografi, latar belakang, latar dpan, rasa, sikap, suara atau pidato,
21
(Sinar, 2018:51).
3. Komponen Tekstual
kompleks, tanda yang saling melekat satu dengan yang lain, baik secara internal
diproduksi. Tatabahasa visual juga menciptakan suatu jarak dalam hal: pengaturan
komposisi yang berbeda untuk merealisasikan makna tekstual yang berbeda pula.
ideasional dan tekstual tidak dilakukan. Lebih lanjut, Cheong (2004: 165-174)
mengusulkan struktur generik iklan seperti yang terdapat pada tabel berikut:
dan komponen visual, penelitian ini membahas komponen verbal dan komponen
22
produk secara nyata dan eksplisit. Komponen lambang visual (visual emblem)
secara visual direalisasikan melalui logo produk yang diiklankan yang secara
memberikan identitas atau status bagi produk yang mempunyai posiisi letak di sisi
linguistik yang mengungkap dan memberikan esensi makna pesan iklan dalam
Emblem (lambang verbal), Taq (pesan), dan Call and-visit information (informasi
kontak).
a. Merek
kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau jasa
dari seseorang atau penjual dan membedakannya dari produk pesaing (Kolter dan
penjual dari suatu produk. Merek juga merupakan janji penjual untuk
kepada pembeli. Merek dapat menyampaikan empat (4) tingkat arti, yakni: (1)
23
pemosisian bagi atribut lain dari produk tersebut. (2) Manfaat, pelanggan tidak
membeli atribut, tetapi mereka membeli manfaat dari produk tersebut. oleh sebab
itu atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungdional dan emosional. (3)
saja menilai prestasi, keamana, kehigienisan suatu produk. (4) Kepribadian, merek
b. Citra Merek
Bagian ini menceritakan bahwa keterkaitan konsumen pada suatu merek akan
lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakkan untuk
merek yang baik akan mendorong untuk meningkatkan volume penjualan dan
citra perusahaan. Citra merek dapat dianggap sebagai salah satu jenis asosiasi
yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu.
Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau
cerita tertentu yang dikaitkan pada merek tertentu, sama halnya ketika kita berfikir
Prihal ini Kotler dan Armstrong (2007:80) berpendapat bahwa “Brand Image
Image atau Brand Description, yakni deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan
24
Citra produk dan makna asosiasi brand dikomunikasikan oleh iklan dan media
promosi lainnya, termasuk public relation dan event sponsorship. Iklan dianggap
sebuah emage brand juga dapat dibagun hanya menggunakan iklan yang
menggunakan asosiasi dan makna simbolik yang bukan merupakan ekstensi dan
fitur produk. Penting untuk dicatat bahwa membangun sebuah brand tidak hanya
strategi periklanan yang jitu untuk menciptakan citra dan asosiasi produk yang
yang memang dideferensiasikan atas dasar citra produk. Akan tetapi, sebuah
image brand sekalipun harus didukung oleh produk yang berkualitas, strategi
penetapan harga yang tepat untuk mendukung citra yang dikomunikasikan melalui
Secara etimologi kata iklan berasal dari bahasa Arab yaitu kata masdar dari
kata إِ ْعالَّا- ُُِ ْع ِيٝ - ََِ أَ ْعي/‟alana – yu‟linu – i‟lānan/, dan selanjutnya diserap oleh
secara sederhana iklan adalah pesan yang menawarkan sesuatu produk yang
ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Kotler dan Keller (2007:244)
25
bentuk persentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor
dan keuntungan suatu produk yang dibiayai pihak sponsor tertentu. Begitu banyak
berdasarkan berbagai aspek, di antaranya adalah aspek isi pesan, tujuan, dan
a) Product advertising, yaitu iklan yang berisi informasi produk (barang atau
jasa) suatu perusahaan. Pada katagori ini terdapat dua (2) jenis iklan, yaitu:
rupa untuk mendorong tanggapan segera dari khalayak atau pemirsa. Contoh
dalam hal ini seperti iklan suatu produk yang ditayangkan di TV yang dalam
iklannya memberikan nomor kontak dan apabila penonton saat itu juga akan
untuk menumbuhkan permintaan dalam jangka panjang. Contoh dalam hal ini
adalah iklan yang sering muncul di TV seperti iklan minuman cepat saji.
tantang usaha bisnis pemilik iklan dan membangun goodwill serta image
26
menunjukkan bahwa pemilik iklan adalah warga yang baik, karena memiliki
dengan keterangan ini adalah iklan penawaran perumahan baru. Pada saat
mengembangkan pilihan pada merek tertentu. Hal ini dapat kita lihat pada
produk yang memiliki pesaing yang sejenis. Contoh iklan HIT dengan
c) Reminder advertising, yaitu iklan yang melekatkan nama atau merek produk
tertentu di benak khalayak. Pada hal ini contoh yang paling baik adalah
27
tetapi agar penggemar mobil Volvo tetap update info. Salah satu iklan
mobil Volvo yang fenomenal adalah, “we don‟t sell you this car, we just let
you know it exists”. Karena pembeli mobil Volvo sudah memiliki pasar
Selanjutnya, ada dua jenis iklan berdasarkan aspek pemilik iklan, yaitu:
pengecer. Pada hal ini dapat dilihat pada contoh iklan waralaba semisal
Alfamart yang memiliki iklan utama namun juga memiliki iklan tersendiri
beberapa perusahaan sejenis. Iklan seperti ini dapat muncul pada acara-acara
dana (sponsor). Contoh pada iklan Liga Indosesia 2017 yang didanai oleh
Selanjutnya yang tidak kalah penting dari sebuah iklan adalah tujuan
pembuatan iklan tersebut. adapun tujuan suatu iklan disebut dan disiarkan
yakni pengiklan (klien), account executive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk
28
kerja, seperti suatu tim yang terdiri atas copywriter, spesialis radio, pembeli
Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah stu dari padanya harus
(atau istrinya), mereka semua harus kembali pada tujuan dan memutuskan mana
beberapa ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merek dengan tujuan
kampanye periklanan.
berikut:
fitur dan manfaat merek, serta memberikan fasilitas penciptaaan cirri merek
yang positif.
29
komunikasi pemasaran.
oleh beberapa ahli, namun pada iklan versi Arab masih jarang dilakukan.
Penelitian sejenis ini dapat dilihat dari aspek kesamaan topik, kesamaan teori,
terdahulu yang sejenis dan memberikan kontribusi pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
dengan caranya sendiri yang melibatkan keunggulan dan keunikan produk yang
atau tujuan mereka kepada konsumen. Salah satu merek terkemuka di Indonesia
adalah Indomie, yang terkenal dengan produk mie instan dengan cita rasa khas
kuliner Indonesia dalam varian rasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji
menggunakan metode kualitatif dan teori semiotika sosial Kress dan van Leeuwen
30
representasional dari iklan berisi peta Indonesia, gambar varian Soto, logo
Indomie itu sendiri dan penulisan tema iklan "Jagonya Soto". Metafungsi
interpersonal memiliki aspek utama: permintaan visual, sudut depan dan sudut
iklan tersebut termasuk ukuran dan warna biru sebagai warna dominan dari iklan.
terdapat dalam iklan. Penelitiannya juga memberikan kontribusi yang sangat besar
bagi penelitian ini. Bagaimana Wati (2018) menjelaskan landasan semiotik, dan
Sari (2017) dalam artikelnya yang dilatar belakangi adanya fenomena poster
iklan produk kopi Indonesia dengan menggunakan model iklan seorang aktor
terkenal dari Korea Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna
terselubung dari poster iklan Luwak White Koffie di laman Facebook tahun 2016
dengan Lee Min-Ho sebagai duta merek. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan sumber data poster iklan di laman Facebook Luwak White
Koffie versi Lee Min-Ho tahun 2016. Hasil pemaknaan atas poster iklan ini
produk kopi menuju fokus kepada duta merek. Fokus berlebihan terhadap duta
merek seorang Lee Min-Ho pada poster iklan ini bertujuan untuk menarik
penelitian ini adalah bahwa penggunaan model iklan aktor terkenal dari Korea
31
objek kajian membuat peneliti yakin metode sejenis mampu membantu menjawab
kedua iklan memiliki kelima unsur multimodal. Pada iklan versi Indonesia
menampilkan unsur linguistik yang berisi kebhinekaan sedangkan pada iklan versi
umumnya sedangkan pada versi Nigeria kebersamaan ibu dan anak. Unsur
gestural pada versi Indonesia berisi variasi kegiatan sehari-hari sementara versi
Nigeria lebih pada kegiatan seorang ibu dan keluarga. Unsur spatial menunjukkan
tonjolan pada produk yang dijual pada kedua iklan sedangkan unsur audio pada
versi Indonesia lebih daripada lagu sementara versi Nigeria pada tekanan
didapatlah pola transcreation iklan Indomie versi Nigeria yang berupa (1) aspek
verbal, (2) aspek visual, dan (3) aspek budaya. Dari hasil ini disimpulkan bahwa
lebih baik. Penemuan pola transcreation dari produk terjemahan ini diharapkan
khusus lagi dapat membantu ekonomi kreatif yang ada di Indonesia. Penelitian
terdapat dalam iklan. Lima unsur semiotik tersebut terdapat pada percakapan
32
dan makna visual iklan Indomie versi Nicholas Saputra. Serta mendeskripsikan
keterkaitan iklan billboard dengan iklan televisi Indomie versi Nicholas Saputra.
Jenis atau tipe penelitian yang digunakan pada penelitian adalah dengan metode
kualitatif, yaitu dilakukan secara kondisi yang alamiah. Penelitian Ilmasari dan
Patria (2016) menggunakan objek yang sama dengan penelitian ini, namun
terdapat perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Ilmasari dan Patria
(2016) menggunakan data berbahasa Indonesia yang di peroleh dari media cetak
billboard. Sedangkan penelitian ini mengangkat tema Iklan Indomie versi Arab,
dan data di peroleh dari laman resmi Indomie di Arab Saudi. Penelitiannya juga
akan dilakukan.
Analisis multimodal yang dibahas dalam tulisan ini menggunakan teori linguistik
perpaduan teori multimodal (Anstey & Bull, 2010), dan analisis multimodal oleh
33
makna iklan, pesan yang dihasilkan cukup komprehensif dan mudah dipahami
ini iklan Indomie dalam bahasa Arab. Penelitian Suprakisno (2015) memberikan
kontribusi pada bagian mengkaji konsep analisis multimodal (Anstey & Bull,
2010) pada penelitian ini, Suprakisno (2015) juga menjelaskan contoh konsep-
Rosa (2014). Menganalisis unsur multimodal pada iklan TV, yaitu iklan
salah satu merek sampo di Indonesia. Teori yang digunakan dalam mengnalisis
teks multimodal adalah Cheong (2004), Chandler (2007), Anstey dan Bull (2010),
serta Schmidt (2012). Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif,
temuan dari hasil analisis dibahas dalam bentuk pembahasan secara deskriptif.
terdengar jelas. Visual yang menunjukkan rambut panjang terurai dan gerakan
menarik serta mengibaskan rambut mengisyaratkan pesan dari iklan bahwa sampo
ini memberikan nutrisi pada rambut. Pada unsur linguistik lebih menonjolkan
bahan yang digunakan sampo serta manfatnya. Dari analisis penelitian Rosa
(2014) berkontribusi pada cara bagaimana mengaplikasikan teori Anstey dan Bull
(2010) yang juga digunakan dalam penelitian ini. Hal terpenting adalah
(2004) guna memunculkan makna pada unsur linguistik dari iklan. Hal tersebut
juga di gunakan oleh peneliti, sehingga pada unsur linguistik iklan Indomie versi
34
Sinar (2013) meneliti komposisi teks iklan Sariayu Martha Tilaar dengan
(2004) dan Analisis Multimodal Kress dan Van Leewen (2006). Untuk kerangka
iklan cetak digunakan model Cheong (2004) yang terdiri atas (I) komponen verbal
yaitu Announcement, Enhancer, Emblem, Tag dan Call and Visit Information, (2)
komponen visual yaitu Lead, Display dan Emblem. Temuan menunjukkan bahwa
teks multimodal dalam iklan Sariayu Martha Tilaar mempunyai semua komponen
kekuatan announcement dan enhancer, sedangkan struktur visual dalam iklan ini,
dengan komponen lead yang menampilkan ukuran, posisi dan warna yang
digambarkan melalui locus of attention. Sementara itu tampilan display iklan ini
eksplisit terinspirasi dari batuk lasem, dan warna make-up aktor sangat menonjol.
semiotik termasuk yang statis dan dinamis. Penelitian Liu (2013) menggunakan
teori semiotika, seni dan tata bahasa komunikasi visual (Kress & van Leeuwen,
35
gambar visual, bahasa tertulis, elemen desain dan sumber semiotik lainnya, lebih
kompleks dari pada teks tertulis. Menurut Kress, logika berbeda mengatur mode
bahasa tertulis dan gambar visual: teks tertulis diatur oleh logika waktu atau
memberikan arahan dalam menerapkan pendapat (Kress & van Leeuwen, 1996),
yang membaca gambar demi mendapatkan makna secara utuh. Persamaan teori
dikenalkan oleh Anstey dan Bull (2010). Analisis ini dilakukan pada iklan
visual, audio, gestural, dan spatial dari iklan Indomie versi Arab. Beberapa teori
lain yang membantu memunculkan makna pada analisis multimodal, seperti teori
Kress dan Van Leeuwen (2006), dan unsur generik Cheong (2004). Selain teori
tersebut terdapat juga beberapa model analisis yang dilakukan oleh ahli terutama
dalam penelitian berbahasa Indonesia, yaitu pada analisis metafungsi bahasa Sinar
(2003) dan Saragih (2006), selanjutnya pada metafungsi multimodal yaitu pada
tataran ideasional dan dilanjutkan pada tataran interpersonal dan struktur Interaksi
36
tersebut merupakan jenis teks multimodal dilihat dari sudut pandang linguistik
(Norris, 2004). Oleh sebab itu, terlebih dahulu mencari unsur semiotik yang
semiotik pada teks multimodal yang dipopulerkan oleh Anstey dan Bull (2010).
37
(2014), Sinar (2003), dan Saragih (2006). Pada analisis Halliday dan Matthiessen
(2014) yaitu pada tataran fungsi ideasional yaitu transitivitas dan pada fungsi
interpersonal yaitu fungsi ujaran, mood dan residu, sedangkan pada fungsi logis
(2006) pada tataran fungsi interpersonal atau stuktur interaksi dan pada visual
tataran fungsi ideasional dan tataran fungsi tekstual tidak dilakukan pada
penelitian ini.
Selanjutnya setelah dilakukan analisis pada teks visual dan teks verbal,
maka dilakukan penguraian hubungan atau realisasi teks visual dan teks verbal
yang terdapat dalam iklan Indomie versi Arab. Pada tahap akhir, hasil seluruh
unsur semiotik dan realisasi teks visual dan teks verbal tersebut disimpulkan yang
38
METODE PENELITIAN
dilakukan dengan baik. Penelitian ini mengumpulkan data berupa kata-kata dan
bukan angka-angka dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
umum untuk menarik unsur multimodal yang terdapat pada iklan, termasuk
ucapan, gambar, suara, warna, gerakan dan ruang dengan tujuan untuk menangkap
seluruh makna dan pesan yang disampaikan oleh produsen (Pratiwy dan Sri,
2018:210).
Data penelitian ini adalah data lisan berbentuk klausa dan visual pada iklan
Indomie versi Arab. Data lisan sebanyak 27 klausa dan visual sebanyak 101
gambar hasil tangkap layar sesuai dengan perpindahan detiknya pada iklan
Indomie versi Arab. Sumber data dalam penelitian ini adalah 4 (empat) video
iklan yang diunduh dari situs youtube.com. Keempat iklan tersebut memasarkan
produk asli asal Indonesia yaitu Indomie, produk tersebut saat ini merupakan
39
penelitian ini dapat dilihat dan diunduh pada situs resmi Indomie di Arab Saudi
waktu yang berbeda-beda, video pertama berdurasi 01.01 menit, video ke-2
berdurasi 00.28 detik, video ke-3 berdurasi 00.21 detik, dan video ke-4 berdurasi
produk Indomie versi Arab. Iklan yang menjadi sumber data adalah iklan Indomie
versi Arab. Selanjutnya teknik pengumpulan data pada video, yaitu dengan cara
mengambil data dari video tersebut berupa klausa dan visual iklan.
sejarah kehidupan, cerita, sketsa, gambar, atau karya dan foto saat wawancara
(Sugiyono, 2013: 240). Dokumentasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah
dengan menganalisis struktur dan makna visual dalam iklan Indomie versi Arab
diperkenalkan oleh Miles, Huberman, dan Saldana (2014). Alasan memilih model
analisis data ini karena langkah analisisnya sesuai dengan rancangan penelitian.
40
struktur interaksi pada metafungsi visual (Kress dan Van Leeuwen, 2006) dan
struktur generik (Cheong, 2004) serta analisis lima unsur multimodal (Anstey dan
Bull, 2010) pada iklan Indomie versi Arab. Selanjutnya pada unsur linguistik
adalah alur analisis data menurut Miles, Huberman, dan Saldana (2014).
Data Conclusions:
Condensation Drawing/Verifying
(Kondensasi Data) (Gambaran Kesimpulan
dan Peninjauan Ulang)
Gambar 3.1 Alur analisis data oleh Miles, Huberman, dan Saldana (2014)
Tahap awal penelitian adalah pengumpulan data, data yang sudah terkumpul
sebagai bahan analisis sebelum dikondensasi. Sejalan dengan sumber data awal
data, dan mentransformasi data. Hasil dari kondensasi tersebut disajikan sebagai
data yang sudah siap untuk dianalisis untuk menjawab masalah penelitan. Hasil
dari kondensasi data dan penyajian data yang sudah dianalisis dikolaborasikan
41
Tahapan ini terdiri atas beberapa tahap, karena mengkondensasi data terdiri
atas memilih data, memfokuskan data yang sudah dipilih, menyederhanakan data
sesuai jenis masalah dan teori yang digunakan, mengabstraksikan data sesuai
bentuk data yang tadinya dalam bentuk tabel ataupun bentuk lain menjadi uraian
Tahapan ini data dipilih sesuai dengan fokus permasalahan pertama, yaitu
jenis multimodal. Jenis tersebut ialah: verbal, audio, visual, gestural, dan spatial.
Awal pemilihan data, video iklan diputar dan diamati setiap suara yang terdengar
dan gambar yang muncul. Setelah iklan diamati maka muncul ujaran (verbal) dari
video, adegan yang berganti (gestural) dari video, serta iringan musik (audio) dari
video. Jika terdapat ujaran, suara dan gambar yang tidak ada hubungannya dengan
iklan akan diabaikan. Contohnya, karena sumber data diunduh dari situs youtube,
kemungkinan besar ada iklan, atau tanda dari pengunggah video dan aspek lain di
42
selanjutnya dilakukan pemfokusan data seperti yang dikemukakan oleh Miles dkk
(2014). Tahap ini data yang telah dipilih dikategorisasikan berdasarkan data
verbal, visual, audio, gestural, dan spatial. Data suara (audio) yang menunjukkan
verbal atau ucapan yang merupakan pesan dari iklan tersebut ditranskripsikan ke
dalam bahasa tulisan dan dimasukkan kedalam kolom linguistik iklan. Sedangkan
suara (audio) yang merupakan unsur musik latar dimasukkan ke dalam kolom
audio. Gerak tubuh (gestural) yang merupakan aktifitas aktor dalam iklan
Tahapan Selanjutnya melakukan tahap abstraksi data, pada tahap ini data
43
2006) serta struktur generik (Cheong, 2004). Data yang diabtraksikan dapat dilihat
e) Transforming (transformasi)
yang dimaksud adalah mengubah bentuk data. Pada penelitian ini data yang
Tahapan ini penyajian data ditampilkan dalam bentuk gambar dan tabel.
Setelah uraian data secara deskriptif dilakukan yaitu unsur-unsur semiotik pada
iklan Indomie versi Arab dari menit pertama hingga menit terakhir, selanjutnya
bagi semua penelitian sejenis. Oleh karena itu perlu dilakukan peninjauan ulang
44
Hasil penelitian keempat (4) iklan Indomie versi Arab menunjukkan bahwa
kelima unsur multimodal Anstey dan Bull (2010), metafungsi bahasa Halliday
(2004), metafungsi visual Kress dan Van Leeuwen (2006), dan unsur generik
Cheong (2004) hadir dalam iklan. Hasil penelitian di bawah ini menyantumkan
Pada unsur linguistik, iklan Indomie versi Arab terdapat 29 klausa yang
muncul secara lisan dengan durasi waktu yang berbeda-beda. Hal ini bermakna
bahwa unsur linguistik iklan Indomie versi Arab singkat dan memiliki makna
mengetahui secara singkat proses apa sajakah yang terdapat dan mendominasi
Total 27 100
45
terealisasi dalam keempat (4) iklan Indomie versi Arab. Terlihat proses yang
dominan adalah proses material yang mencapai 29,63%, dan proses relasional
yang mencapai 29,63%, selanjutnya proses verbal yang mencapai 22,22%, dan
proses mental 18,52%. Selanjutnya proses tingkah laku, dan proses wujud tidak
ditemukan dalam keempat (4) iklan Indomie versi Arab. Dari penjelasan ini dapat
diartikan bahwa keempat (4) teks verbal iklan Indomie versi Arab merupakan
jalinan proses material dan proses relasional. Hal ini menunjukkan dalam iklan
Indomie versi Arab banyak terdapat aktivitas atau kegiatan yang menyangkut fisik
dan nyata dilakukan pelakunya seperti makan dan lainnya, juga terdapat banyak
hubungan antara produsen dengan konsumen yang berada di Negara Arab Saudi.
Tabel di atas menjelaskan bahwa keempat (4) iklan Indomie versi Arab
memiliki fungsi ujaran. Terlihat fungsi ujaran yang dominan adalah fungsi ujaran
pernyataan yang mencapai 81,48%, lalu diimbangi dengan fungsi ujaran tawaran
yang mencapai 11,11%, selanjutnya fungsi ujaran perintah yang mencapai 7,41%
dan fungsi ujaran pertanyaan yaitu tidak memiliki representasi atau 0% dalam
keempat (4) iklan Indomie versi Arab. Dari penjelasan ini dapat diartikan bahwa
46
pernyataan. Hal ini menunjukkan dalam iklan Indomie versi Arab banyak terdapat
produk Indomie versi Arab. Selanjutnya fungsi ujaran yang dominan adalah
fungsi ujaran pernyataan yang mencapai 81,48%, dan terdapat mood dan residu
oleh Kress dan Van Leewen (2006) dalam tataran Interpersonal atau struktur
Interaksi serta struktur generik iklan yang digagas oleh Cheong (2004). Berikut
adalah penjelasan tentang fungsi interaktif dalam iklan Indomie versi Arab adalah
sebagai berikut:
1 Kontak 33 34,02
3 Sikap 32 32,99
Total 97 100
Tabel di atas menjelaskan makna interktif dalam iklan. 33 kali atau 34,02%
muncul sebagai kontak, yang terdiri atas 5 kali muncul sebagai tawaran atau
secara langsung menatap khalayak dan 28 kali muncul sebagai offer atau adanya
sosial, yang terdiri atas 31 kali muncul berupa intimate atau personal yang
menunjukkan tampilan personal dan 1 kali muncul berupa sosial atau aquality
47
dimiliki dengan mudah. Selanjutnya 32 kali atau 32,99% muncul sebagai sikap
atau sudut pandang, yang terdiri atas 18 kali muncul berupa viewer power yaitu
3 Penambahan 0 0
5 Pesan 0 0
6 Informasi Kontak 0 0
Total 58 100
Tabel di atas menjelaskan unsur generik yang terapat dalam iklan Indomie
dengan unsur generik lambang verbal yaitu 13 kali muncul atau sebanyak 22,41%.
Cheong (2004) memiliki 10 unsur generik dalam iklan, namun di dalam iklan
48
penambahan, pesan dan informasi kontak, atau tempat yang bisa dihubungi. Salah
satu penyebabnya adalah karena produk ini tidak dijual hanya di tempat tertentu
saja, namun dapat dijumpai dibanyak tempat dan pastinya juga dengan nomor-
nomor kontak yang berbeda. Lalu tidak terdapat pesan yang secara tertulis
Selanjutnya ketiadaan unsur penambahan disebabkan oleh jenis iklan ini yang
iklan audiovisual, unsur penambahan ini dapat dimasukkan melalui media bahasa
Secara audio tidak selalu mengenai musik latar pada iklan. Secara umum
banyak yang menggunakan latar musik, namun ada juga yang tidak. Unsur audio
teks multimodal pada iklan Indomie versi Arab juga melihat bagaimana tinggi
rendahnya nada dari dialog ataupun monolog pada iklan. Keempat (4) iklan sama-
sama memiliki unsur audio yang memunculkan unsur linguistik secara lisan.
Secara gestural keempat (4) iklan Indomie versi Arab ini terdiri dari gestur-
gestur dan aktivitas, berikut adalah penjelasan mengenai gestur dan aktivitas yang
Tabel 4.5 Gestur dan Aktivitas dalam Iklan Indomie versi Arab
Gestur dan Aktivitas Pesan dan Tujuan
49
yang menampilkan adegan makan bersama, sesuai dengan hakekat produk yakni
makanan. Adegan makan bersama adalah yang paling sesuai untuk menunjukkan
Selanjutnya terdapat dua (2) kali gestur dalam iklan yang menunjukkan
memberikan makna kebersamaan dan keceriaan. Selanjutnya terdapat lima (5) kali
gestur atau aktifitas dalam iklan yang menunjukkan adegan memasak. Adegan
dengan memasak dapat diketahui bahwa produk yang sedang ditawarkan adalah
suatu benda yang dapat dimakan dengan melalui beberapa proses, namun terdapat
juga proses yang sangat mudah untuk dapat menikmatinya. Gestur-gestur ini
muncul disesuaikan dengan tema, terdapat gestur yang sama-sama muncul yaitu
gestur memasak dan makan. Hal ini dikarenakan iklan tersebut merupakan
produk makanan. Namun terdapat juga gestur yang hanya menggerakan satu
gestur saja yaitu memasak, hal ini disebabkan objek iklan tidak memiliki visual
Secara spatial pada iklan Indomie versi Arab menunjukkan tidak seutuhnya
sama. Iklan Indomie versi Arab muncul dalam bentuk kemasan dan ada juga yang
sudah diolah. Produk dalam bentuk kemasan dimunculkan pada sudut tertentu
tidak selalu berada di tingah. Sementara itu produk olahan digunakan dalam
Indomie versi Arab dan metafungsi bahasa dalam teks multimodal iklan Indomie
50
51
ini juga menjelaskan kelima unsur multimodal yang dikemukakan oleh Anstey
dan Bull (2006). Terdapat unsur linguistik, visual, audio, gestural, dan spatial
dalam iklan Indomie versi Arab ini memberikan pengertian bahwa iklan Indomie
versi Arab ini juga menerapkan kelima unsur tersebut dalam pembuatan iklan
Indomie versi Arab. Hal ini dikarenakan produsen ingin menjelaskan produk yang
ditawarkan secara rinci dan mudah dipahami oleh seluruh kalangan, baik muda,
4.1.2 Hubungan dan Realisasi Teks Visual dan Teks Verbal dalam Iklan
Indomie Versi Arab
52
verbal dengan tampilan visual iklan. Terdapat delapan (8) gambar visual yang
hubungan antara teks verbal dan visual iklan memberikan kontribusi nyata dalam
Arab. Dengan adanya hubungan tersebut akan terdapat jalinan pesan, tujuan dan
maksud yang untuk kepada khalayak. Jika suatu iklan tidak memiliki hubungan
dengan salah satu dari lima (5) unsur semiotik maka pesan yang disampaikan akan
Penempatan gambar pada iklan ini memiliki arti penting karena produsen
model seorang manusia yang bertindak sebagai pusat dari iklan dengan
Penjelasan ini menjelaskaan bahawa hubungan anatar visual iklan dan teks
visual sangat berpengaruh dalam penyampaian pesan secara detail. Contoh ini
menerangkan keterkaitan teks verbal saat diucapkan narator sesibuk apapun kamu
tetap makan siang dengan Indomie karena makan itu penting, maka visual
mendukung verbal dengan memunculkan visual dua pemuda yang sedang sibuk
bekerja di bengkel, namun tetap dapat makan siang dengan Indomie. Hubungan
yang muncul pada unsur multimodal yaitu pada unsur visual dan teks verbal.
Hal ini tidak akan terjadi apabila unsur verbal atau visual saja yang
disesuaikan konteks iklan. Hal ini sependapat dengan Syahputra (2017:96) yaitu
tidak akan terjadi apabila hanya unsur verbal/linguistik saja yang disesuaikan
53
rumusan masalah penelitian ini, yang terbagi atas analisis unsur semiotik dan
realisasinya pada iklan Indomie versi Arab. Dari keempat (4) video yang telah
sebagai berikut:
Pada tahap ini verbal yang terdapat pada iklan Indomie versi Arab
diperoleh dari bahasa lisan. Bahasa lisan muncul dari monolog seorang narator
Teks verbal yang ditemukan dari iklan Indomie versi Arab muncul pada
jalinan kata yang mengikuti irama lagu latar (audio/lisan) pada iklan. Jalinan kata
tersebut dinarasikan oleh seorang narator yang sosoknya tidak muncul pada iklan..
Berikut adalah unsur linguistik yang terdapat pada empat (4) iklan Indomie versi
Arab;
54
55
metafungsi bahasa, yaitu fungsi ideasional dalam tataran eksperensial dan fungsi
interpersonal dalam tataran fungsi ujaran, mood dan residu. Data verbal dalam
penelitian ini merupakan teks bahasa Arab yang bersifat infleksi yaitu subjek
dalam bahasa Arab melekat dalam verbalnya dan tidak dapat dipisahkan. Berikut
interpersonal dalam tataran fungsi ujaran, mood dan residu yang terdapat dalam
Data 1
ٍٚٗ اّذ...سأه ىلٝ ةٞا طٝ ٌٍَٖا اى٘قد ٍَٖا اىَطع
56
Data (1) diawali dengan proses material yaitu kata سأهٝ /yas'alu/ „mengajak‟.
pelaku, dalam data (1) pelaku tidak tampak atau berada di luar percakapan. Jika
dicermati, maka pelaku dalam bahasa Arab yang melekat adalah „dia‟ dalam
konteks ini „dia‟ adalah produsen dalam hal ini produsen berperan sebagai
kedua atau gol yaitu kata ٍٚٗ اّذ... ىل/ laka … Indūmī/ „kamu makan Indomie‟, kata
ini merupakan kata yang kepadanya proses ditujukan atau yang dikenai proses.
Lebih lanjut data (1) memiliki sirkumstan yaitu kata ٍَٖا اى٘قد/ Mahmā al-waqtu/
baik pada waktu pagi, siang, sore atau malam, dan kata ٌ ٍَٖا اىَطع/ mahmā al-
kapanpun.
57
dan residu. Data (1) di atas menunjukkan fungsi ujaran „tawaran‟. Kata tawaran
makan Indomie pada waktu kapanpun dan dimanapun. Hal ini memberikan makna
kedekatan Indomie terhadap masyarakat Arab Saudi. Pada klausa ini dengan
fungsi ujaran „tawaran‟ maka klausa سأهٝ ةٞا طٝ ٌٍَٖا اى٘قد ٍَٖا اىَطع/ Mahmā al-
restoran manapun ayo mengajak‟ merupakan „residu‟, dan kata ٍٚٗ اّذ... ىل/ laka
yang ditawarkan.
Data 2
ٍٚٗ اّذ... لٍَٖٞا اىَناُ ال تس٘اك اُ ضاء ال ح٘ى
/mahmā al-makānu lā bisiwāka 'in syā'a lā ḥaulaika…. Indūmī/
„di manapun kamu berada dalam keadaan ramai ataupun sepi ada Indomie..‟
Data (2) di atas proses relasional ditandai dengan hubungan konteks antara
kata لٞ ال تس٘اك اُ ضاء ال ح٘ى/ lā bisiwāka 'in syā'a lā ḥaulaika/ „lagi ramai ataupun
sepi‟ yang berperan sebagai sirkumstan keterangan lingkungan dengan kata ٍٚٗاّذ
merupakan proses relasional. Selanjutnya data (2) memiliki sirkumstan yaitu kata
ُ ٍَٖا اىَنا/ mahmā al-makānu/ „di manapun kamu berada‟ yang berperan sebagai
58
untuk anda. Secara menyeluruh proses relasional yang terdapat dalam data (2)
menjelaskan bahawa terdapat hubungan antara produsen dengan khalayak, hal ini
dan residu. Data (2) di atas menunjukkan fungsi ujaran „pernyataan‟. Kata
Indomie selalu bersama anda. Hal ini memberikan maksud bahwa Indomie adalah
produk yang cepat saji, tidak perlu menghabiskan waktu terlalu lama dalam proses
pembuatannya sampai siap disantap. Pada klausa ini dengan fungsi ujaran
„pernyataan‟ maka kata ٍٚٗ اّذ/ Indūmī/ „Indomie‟ merupakan mood pada klausa
ini, dan kata لٞ ٍَٖا اىَناُ ال تس٘اك اُ ضاء ال ح٘ى/ mahmā al-makānu lā bisiwāka 'in
syā'a lā ḥaulaika/ „di manapun kamu berada lagi ramai ataupun sepi‟ merupakan
predikat atau sebagai residu. Iklan ini menggambarkan fungsi periklanan yaitu
Data 6
ٍضاجلٚميٖا عي
/Kulhā „alā mazājika/
„Makanlah, Sesuai seleramu‟
ٍضاجلٚعي ٕا مو
„alā mazājika Hā Kul
Sesuai seleramu (Indomie) Makanlah
Sirkumstaan: keterangan lokasi waktu Gol Proses:
material/pelaku
Residu
Perintah
Data (6) di atas terdapat proses material yaitu kata مو/ kul/ „Makanlah‟.
59
dicermati, maka pelaku dalam bahasa Arab yang melekat adalah „dia‟ dalam
konteks ini „dia‟ adalah produsen dalam hal ini produsen berperan sebagai
kedua atau gol yaitu kata ٕا/hā/ „(Indomie)‟, kata ini merupakan kata yang
kepadanya proses ditujukan atau yang dikenai proses. Lebih lanjut data (6)
bahwa Indomie dapat dinikmati sesuai dengan selera anda. Secara menyeluruh
data (6) memberikan penjelasan bahwa produsen mengajak khalayak untuk makan
dan residu. Data (6) di atas menunjukkan fungsi ujaran „perintah‟. Kata perintah
untuk makan Indomie sesuai dengan pilihan rasa yang diinginkannya. Kata
perintah ditunjukkan oleh bentuk kata kerja perintah dalam bahasa Arab disebut
فعو االٍش/fi‟lu al-„amri/ „kata kerja perintah‟ pada kata مو/ kul/ „makanlah‟. Hal ini
sehingga produsen dapat menyuruh konsumen. Pada klausa ini dengan fungsi
ujaran „perintah‟ maka klausa ٍضاجلٚميٖا عي/ Kulhā „alā mazājika/ „Makanlah,
menyuruh khalayak untuk makan Indomie sesuai selera dengan pilihan rasa yang
beragam.
Data 8
ش ٍا ذفاصوٞ ٗاصو تغ...ٍٚٗ اّذ،...ٍٚٗ اّذ...ٍٚٗ اّذ...ٍٚٗاّذ
60
Proses relasional yang ditemukan pada data (8) ditandai dengan hubungan
konteks antara kata ...ٍٚٗ اّذ،...ٍٚٗ اّذ...ٍٚٗ اّذ...ٍٚٗ اّذ/ Indūmī… Indūmī…
yang berperan sebagai tanda dan kata ش ٍا ذفاصوٞ ٗاصو تغ/ wāṣil bigairi mā tufāṣil/
„terus tanpa henti‟ yang berperan sebagai sirkumstan keterangan cara, maka
Secara menyeluruh proses relasional yang terdapat dalam data (8) menjelaskan
bahawa terdapat hubungan antara produsen dengan khalayak, hal ini menambah
dan residu. Data (8) di atas menunjukkan fungsi ujaran „pernyataan‟. Kata
dapat dilakukan secara terus menerus. Hal ini memberikan maksud bahwa
Indomie adalah produk yang cepat saji, tidak perlu menghabiskan waktu terlalu
lama dalam proses pembuatannya sampai siap disantap. Pada klausa ini dengan
fungsi ujaran „pernyataan‟ maka kata ...ٍٚٗ اّذ،...ٍٚٗ اّذ...ٍٚٗ اّذ...ٍٚٗ اّذ/ Indūmī…
Indūmī…Indūmī…,Indūmī…/„Indomie…Indomie…Indomie…Indomie…,Indomie
61
mā tufāṣil/ „terus tanpa henti‟ merupakan predikat atau sebagai residu. Iklan ini
Data 9
تاىخضشٗاخ ٗاىثٖاساخْٜ اىغٚو ٍِ اىطشق االقصٞذخ
/Takhayyal min al-syarqī al-aqṣa al-ganiyyi bi al-khuḍrawᾱti wa al-
bahᾱrᾱti/
„Banyangkan, dari ujung timur yang kaya akan sayuran dan bumbu‟
Data (9) di atas dilabel dengan proses verbal yaitu kata وٞ ذخ/takhayyal/
data (9) pembicara tidak tampak atau beradda di luar percakapan. Jika diamati
lebih dalam, maka pembicara dalam bahasa Arab yang melekat adalah „dia‟dalam
konteks ini „dia‟ adalah produsen, hal ini produsen berperan sebagai partisipan
khlayak untuk membayangkan sesuatau hal yang terdapat dalam Indomie. Lebih
lanjut data (9) memiliki sirkumstan yaitu kata ٚ ٍِ اىطشق االقص/ min al-syarqī al-
aqṣa/ „dari ujung timur‟ merupakan sirkumstan keterangan tempat, dan kata ْٜاىغ
62
kenikmatan rasa Indomie dengan kekayaan sayuran dan bumbu dari ujung timur
Negara tersebut.
dan residu. Data (9) di atas menunjukkan fungsi ujaran „perintah‟. Kata perintah
bumbu dari ujung timur Negara tersebut. Kata perintah ditunjukkan oleh bentuk
kata kerja perintah dalam bahasa Arab disebut فعو االٍش/fi‟lu al-amri/ „kata kerja
perintah‟ pada kata وٞ ذخ/takhayyal/ „banyangkan‟. Hal ini memberikan penjelasan
menyuruh konsumen. Pada klausa ini dengan fungsi ujaran „perintah‟ maka klausa
تاىخضشٗاخ ٗاىثٖاساخْٜ اىغٚو ٍِ اىطشق االقصٞ ذخ/ takhayyal min al-syarqī al-aqṣa al-
kaya akan sayuran dan bumbu‟ merupakan „residu‟. Iklan ini menggambarkan
Indomie dengan kekayaan sayuran dan bumbu dari ujung timur Negara tersebut,
Data 10
ٌقذٍْإا ىن
/qadamnᾱhᾱ lakum/
„kami persembahkan untuk kalian‟
63
Data (10) diawali dengan proses verbal yaitu kata قذٍْا/qadamnᾱ/ „kami
data (10) pembicara tampak atau berada di dalam percakapan. Jika diamati
kembali, maka pembicara dalam bahasa Arab yang melekat adalah „kami‟ dalam
konteks ini „kami‟ adalah seluruh jajaran produsen Indomie, hal ini „kami‟
sebagai perkataan atau mengacu kepada apa yang dikatakan, kata ini mengacu
kepada Indomie yang dikatakan oleh seluruh jajaran produsen. Seterusnya kata ٌىن
dan residu. Data (10) di atas menunjukkan fungsi ujaran „tawaran‟. Kata tawaran
(Indomie)‟ merupakan residu dan kata ٌىن/ lakum/ „untuk kalian‟ merupakan
Data 13
ٍٚٗ اعشف سش اّذٚاتغ
/„abgᾱ a‟rifu sirru indūmī/
„Aku ingin tahu rahasia Indomie‟
64
Proses verbal yang ditemukan pada data (13) yaitu kata اعشفٚ اتغ/ abgᾱ
a‟rifu / „aku ingin tahu‟. Proses verbal yang merupakan aktivitas atau kegiatan
dalam data (13) pembicara tampak atau berada di dalam percakapan. Jika diamati
kembali, maka pembicara dalam bahasa Arab yang melekat adalah „saya‟ dalam
konteks ini „saya‟ adalah seorang anak kecil yang berbicara kepada temannya, hal
ini „saya‟ berperan sebagai partisipan pertama. Selanjutnya kata ٍٚٗ سش اّذ/ sirru
indūmī / „rahasia Indomie‟ berperan sebagai perkataan atau mengacu kepada apa
yang dikatakan, kata ini mengacu kepada Indomie yang dikatakan oleh seorang
anak tersebut. Hal ini memberikan penjelasan bahwa perbincangan ketiga anak
dan residu. Data (13) di atas menunjukkan fungsi ujaran „pernyataan‟. Kata
sejarah Indomie, yaitu Indomie merupakan produk yang cepat saji, tidak perlu
disantap. Pada klausa ini dengan fungsi ujaran „pernyataan‟ maka kata اعشفٚ اتغ/
abgᾱ a‟rifu / „aku ingin tahu‟ merupakan residu pada klausa ini, dan kata ٍٚٗسش اّذ
65
Data 23
ٍٚٗ ال ذخاف٘ا ٍاداً ٍعْا اّذ,؟ٜ٘ضٝٗ ةٞط
/ṭayyib wa yūsyī?, lᾱ takhᾱfū mᾱdᾱma ma‟anᾱ indūmī/
„oke bagimana dengan Yusyi? jangan takut selama ada indomie disisi kita‟
ٍٍٚٗاداً ٍعْا اّذ ال ذخاف٘ا ؟ٜ٘ضٝٗ ةٞط
mᾱdᾱma ma‟anᾱ indūmī lᾱ takhᾱfū ṭayyib wa yūsyī?
selama ada indomie disisi kita. jangan takut oke bagimana dengan yusyi?
Fenomenon Proses: mental/ Vokatif
Pengindra
Residu Mood
Pernyataan
Data (23) diawali dengan proses mental yaitu kata ال ذخاف٘ا/ lᾱ takhᾱfū /
„jangan takut‟. Proses mental yang merupakan aktivitas atau kegiatan yang
menyangkut indera yang terjadi dalam diri manusia, dalam data (23) pengindera
tdak tampak atau tidak berada di dalam percakapan. Jika diamati kembali, maka
pengindera dalam bahasa Arab yang melekat adalah „kamu‟ dalam konteks ini
„kamu‟ adalah seorang anak kecil yang sedang mendengarkan cerita dari
temannya, hal ini „kamu‟ berperan sebagai partisipan pertama. Selanjutnya kata
ٍٚٗ ٍاداً ٍعْا اّذ/ mᾱdᾱma ma‟anᾱ indūmī / „selama ada indomie disisi kita‟
proses. Kata ٜ٘ضٝٗ ةٞ ط/ ṭayyib wa yūsyī / „oke bagimana dengan Yusyi‟ berperan
sebagai vokatif. Hal ini memberikan penjelasan bahwa perbincangan ketiga anak
yang muncul dalam iklan tersebut menceritakan sejarah munculnya Indomie, dan
dan residu. Data (23) di atas menunjukkan fungsi ujaran „pernyataan‟. Kata
66
mengetahui sejarah Indomie, dan peran Indomie dalam kisah yang diceritakan
ini dengan fungsi ujaran „pernyataan‟ maka kata ,؟ٜ٘ضٝٗ ةٞط/ ṭayyib wa yūsyī?, /
„oke bagimana dengan Yusyi?‟ merupakan mood pada klausa ini, dan kata ٍٚٗاّذ
ال ذخاف٘ا ٍاداً ٍعْا/ lᾱ takhᾱfū mᾱdᾱma ma‟anᾱ indūmī / „jangan takut selama ada
Indomie disisi kita‟ merupakan residu pada klausa ini. Kisah yang disampaikan
dalam iklan merupakan kisah dongeng, yaitu keberadaan Indomie pada masa itu
Data 25
ص ج٘اّاٝ عاٍٚٗاّذ
/Indūmī „ᾱisy jawwᾱnᾱ/
„Indomie selalu hidup di dalam diri kami‟
ج٘اّا صٝعا ٍٚٗاّذ
jawᾱnᾱ‟ „ᾱisy Indūmī
di dalam diri kami selalu hidup Indomie
Sirkumstan:keterangan Proses: Fenomenon
lokasi tempat mental/pengindra
Residu Mood
Pernyataan
Proses mental yang ditemukan pada data (25) yaitu kata yaitu kata صٝ عا/
„ᾱisy / „selalu hidup‟. Proses mental yang merupakan aktivitas atau kegiatan yang
menyangkut indera yang terjadi dalam diri manusia, dalam data (25) pengindera
tampak atau berada di dalam percakapan. Jika diamati kembali, maka pengindera
dalam bahasa Arab yang melekat adalah „saya (Indomie)‟ dalam konteks ini „saya
(Indomie)‟ adalah keberadaan Indomie yang selalu ada menemani hari-hari dalam
Selanjutnya kata ٍٚٗ اّذ/ indūmī / „Indomie‟ berperan sebagai fenomenon yang
merupakan partisipan kedua yang dikenai proses. Kata ج٘اّا/ jawᾱnᾱ‟/ „di dalam
67
khalayak.
dan residu. Data (25) di atas menunjukkan fungsi ujaran „pernyataan‟. Kata
dalam kehidupan. Hal ini memberikan maksud bahwa Indomie menjadi teman
yang selalu berada dalam kehidupan, dalam konteks ini produsen ingin
ini dengan fungsi ujaran „pernyataan‟ maka kata ٍٚٗ اّذ/ indūmī / „Indomie‟
merupakan mood pada klausa ini, dan kata ص ج٘اّاٝ عا/„ᾱisy jawᾱnᾱ‟/ „selalu hidup
Data 27
حاسج...حٞح ٍقيٝشٞ ضعٍٚٗاّذ
/indūmī sya‟iriyyati maqliyati…..ḥᾱrrati/
„Indomie goreng ....pedas‟
حاسج (adalah) حٞح ٍقيٝشٞ ضعٍٚٗاّذ
ḥᾱrrati indūmī sya‟iriyyati maqliyati
panas indomie goring
Nilai Proses: relasional
Tanda
identifikasi
Residu Mood
Pernyataan
Data (27) diawali dengan proses relasional yang ditandai dengan hubungan
konteks antara kata ...حٞح ٍقيٝشٞ ضعٍٚٗ اّذ/ indūmī sya‟iriyyati maqliyati / „indomie
goreng‟ yang berperan sebagai tanda dan kata حاسج/ ḥᾱrrati/ „pedas‟ yang
relasional. Hal ini memberi maksud bahwa Indomie muncul dengan rasa baru
68
terdapat dalam data (27) menjelaskan bahawa terdapat hubungan antara produsen
dengan khalayak, hal ini menambah kedekatan antara Indomie dengan khalayak.
dan residu. Data (27) di atas menunjukkan fungsi ujaran „pernyataan‟. Kata
rasa baru yaitu Indomie goreng yang pedas. Hal ini memberikan maksud bahwa
Indomie adalah produk yang cepat saji, tidak perlu menghabiskan waktu terlalu
lama dalam proses pembuatannya sampai siap disantap memiliki rasa pedas pada
varian rasanya. Klausa ini dengan fungsi ujaran „pernyataan‟ maka kata ٍٚٗاّذ
حٞح ٍقيٝشٞ ضع/ indūmī sya‟iriyyati maqliyati…../ „Indomie goreng ...‟ merupakan
mood pada klausa ini, dan kata حاسج/ ḥᾱrrati/ „pedas‟ merupakan predikat atau
informasi (informing) kepada khalayak bahwa Indomie memiliki varian rasa yang
Bagian ini keempat (4) video iklan Indomie versi Arab diputarkan secara
bergantian dan dihentikan tiap detiknya dengan menggunakan tombol pouse, dan
ditangkap layar (fn + prt sc sysrq), kemudian di paste pada Microsoft Paint dan
disimpan menjadi bentuk foto, hal ini dilakukan pada setiap iklan dari keempat (4)
iklan Indomie versi Arab. Selanjutnya melakukan seleksi setiap detiknya dan
kata. Akhirnya, hanya terdapat beberapa gambar yang dapat mewakili makna atau
pesan dari iklan dan juga gambar yang berkaitan dengan unsur linguistiknya.
69
berbeda-beda. Video pertama (1) berdurasi satu menit satu detik (01.01) dapatlah
41 gambar hasil tangkapan layar, video kedua (2) berdurasi dua puluh delapan
detik (00.28) dapatlah 17 gambar hasil tangkapan layar, video ketiga (3) berdurasi
tiga puluh lima detik (00.35) dapatlah 22 gambar hasil tangkapan layar, dan video
keempat (4) berdurasi dua puluh satu detik (00.21) dapatlah 21 gambar hasil
tangkapan layar. Maka seluruh gambar hasil tangkapan layar sesuai dengan
perpindahan perdetiknya sebanyak 101 gambar yang berasal dari keempat (4)
iklan Indomie versi Arab dan kemudian akan dipilih sesuai dengan kebutuhan
penelitian.
Berikut adalah penjelasan visual yang terdapat dalam teks multimodal iklan
Indomie versi Arab yang meliputi fungsi interpersonal, yaitu dalam sistem makna
interaktif, seperti kontak, jarak sosial, sikap, dan modalitas serta menentukan
unsur generik yang dikemukakan oleh Cheong (2004) yaitu pengumuman utama,
Tahapan ini fungsi interpersol yaitu dalam system makna interaktif, seperti
kontak, jarak sosial, sikap, dan modalitas. Berikut adalah komponen metafungsi
70
Intimate/
sosisal/
equality/
viewer
power
Modalitas
yang dekat dengan khalayak (intimate) dan sejajar dengan pandangan mata
memberikan penjelasan bahwa adanya kuasa atas diri sendiri dan kuasa ini juga
Modalitas warna atau saturasi warna rendah pada visual, yaitu hitam dan
putih. Modalitas konteks tinggi pada visual, karena konteks detail yaitu ruang
perspektif yang jelas. Lalu iluminasi tinggi, karena representasi sinar dan
71
yang natural.
Offer
Intimate/
viewer
power
Modalitas
pernyataan deklaratif, penawaran tidak ditemukan pada visual iklan di atas, karena
tidak ada yang berinteraksi langsung dengan khalayak. Seluruh anggota keluarga
sebagai offer yang menyaksikan mie (Indomie). Pengambilan gambar yang dekat
power) memberikan penjelasan bahwa adanya kuasa atas diri sendiri dan kuasa ini
juga dimiliki oleh khalayak lain yang menggunakan produk yang diiklankan. Segi
kontak atau hubungan dengan khalayak, montir tidak memiliki hubungan dengan
Indomie.
Modalitas warna atau saturasi warna tinggi pada visual, yaitu modulasi
warna. Modalitas konteks tinggi pada visual, karena konteks detail yaitu ruang
72
abstrak, kemudian modalitas kedalaman tinggi pada visual, karena perspektif yang
jelas. Lalu iluminasi tinggi, karena representasi sinar dan bayangan. Selanjutnya
intimate/
Offer viewer
power
Modalitas
Gambar 4.3 Komponen Metafungsi Interpersonal
penawaran tidak ditemukan pada visual iklan di atas, karena tidak ada yang
memberikan penjelasan bahwa adanya kuasa atas diri sendiri dan kuasa ini juga
dimiliki oleh khalayak lain yang menggunakan produk yang diiklankan. Segi
kontak atau hubungan degan khalayak, kedua montir tidak memiliki hubungan
73
melibatkan khalayak.
Modalitas warna atau saturasi warna rendah pada visual, yaitu hitam dan
putih. Modalitas konteks tinggi pada visual, karena konteks detail yaitu sebuah
perspektif yang jelas. Lalu iluminasi tinggi, karena representasi sinar dan
offer
Intimate
/viewer Modalitas
power
deklaratif, penawaran tidak ditemukan pada visual iklan di atas, karena tidak ada
mie tampak pada visual sebagai offer yang pastinya menyaksikan mie (Indomie).
74
kuasa atas diri sendiri dan kuasa ini juga dimiliki oleh khalayak lain yang
Modalitas warna atau saturasi warna rendah pada visual, yaitu hitam dan
putih. Modalitas konteks tinggi pada visual, karena konteks detail yaitu ruang
perspektif yang jelas. Lalu iluminasi tinggi, karena representasi sinar dan
offer
Intimate/
viewer
power
Modalitas
penawaran tidak ditemukan pada visual iklan di atas, karena tidak ada yang
75
memberikan penjelasan bahwa adanya kuasa atas diri sendiri dan kuasa ini juga
dimiliki oleh khalayak lain yang menggunakan produk yang diiklankan. Segi
kontak atau hubungan degan khalayak, pegawai tersebut tidak memiliki hubungan
Modalitas warna atau saturasi warna rendah pada visual, yaitu hitam dan
putih. Modalitas konteks tinggi pada visual, karena konteks detail yaitu sebuah
perspektif yang jelas. Lalu iluminasi tinggi, karena representasi sinar dan
Offer
Intimate/
viewer
power
modalitas
Gambar 4.6 Komponen Metafungsi Interpersonal
76
deklaratif, penawaran tidak ditemukan pada visual iklan di atas, karena tidak ada
sebagai offer yang menyaksikan mie (Indomie). Pengambilan gambar yang dekat
power) memberikan penjelasan bahwa adanya kuasa atas diri sendiri dan kuasa ini
juga dimiliki oleh khalayak lain yang menggunakan produk yang diiklankan. Segi
kontak atau hubungan dengan khalayak, montir tidak memiliki hubungan dengan
Indomie.
Modalitas warna atau saturasi warna rendah pada visual, yaitu hitam dan
putih. Modalitas konteks tinggi pada visual, karena konteks detail yaitu sebuah
perspektif yang jelas. Lalu iluminasi tinggi, karena representasi sinar dan
77
Modalitas
Gambar 4.7 Komponen Metafungsi Interpersonal
pernyataan deklaratif, penawaran tidak ditemukan pada visual iklan di atas, karena
tidak ada yang berinteraksi langsung dengan khalayak. Tangan seseorang yang
meletakkan irisan lemon dalam semangkuk mie tampak pada visual, sebagai offer
power) memberikan penjelasan bahwa adanya kuasa atas diri sendiri dan kuasa ini
juga dimiliki oleh khalayak lain yang menggunakan produk yang diiklankan.
Modalitas warna atau saturasi warna tinggi pada visual, yaitu saturasi netral.
Modalitas konteks tinggi pada visual, karena konteks detail yaitu ruang dapur di
dalam rumah. Modalitas representasi tinggi pada visual, karena representasi detail,
kemudian modalitas kedalaman tinggi pada visual, karena perspektif yang jelas.
78
Modalitas
Gambar 4.8 Komponen Metafungsi Interpersonal
pernyataan deklaratif, penawaran tidak ditemukan pada visual iklan di atas, karena
tidak ada yang berinteraksi langsung dengan khalayak. Seluruh anggota keluarga
sebagai offer yang menyaksikan mie (Indomie). Pengambilan gambar yang dekat
power) memberikan penjelasan bahwa adanya kuasa atas diri sendiri dan kuasa ini
juga dimiliki oleh khalayak lain yang menggunakan produk yang diiklankan. Segi
kontak atau hubungan dengan khalayak, seluruh anggota keluarga tersebut tidak
Modalitas warna atau saturasi warna tinggi pada visual, karena saturasi
netral. Modalitas konteks tinggi pada visual, karena konteks detail yaitu meja
perspektif yang jelas. Lalu iluminasi tinggi, karena representasi sinar dan
79
natural.
Intimate/
aquality/
viewer
power
Penawaran
Modalitas
Gambar 4.9 Komponen Metafungsi Interpersonal
yang dekat dengan khalayak (intimate) dan sejajar dengan pandangan mata
memberikan penjelasan bahwa adanya kuasa atas diri sendiri dan kuasa ini juga
80
netral. Modalitas konteks tinggi pada visual, karena konteks detail yaitu meja
perspektif yang jelas. Lalu iluminasi tinggi, karena representasi sinar dan
natural.
Offer
Intimate/
viewer
power
modalitas
penawaran tidak ditemukan pada visual iklan di atas, karena tidak ada yang
sepiring mie tampak pada visual, sebagai offer yang pastinya menyaksikan mie
bahwa adanya kuasa atas diri sendiri dan kuasa ini juga dimiliki oleh khalayak
81
kedalaman tinggi pada visual, karena perspektif yang jelas. Lalu iluminasi tinggi,
Pada tahap ini unsur generik yaitu pengumuman utama, pegumuman kedua,
82
relasional yang di tandai dengan hubungan konteks antara kata ال تس٘اك اُ ضاء ال
لٞح٘ى/ lā bisiwāka 'in syā'a lā ḥaulaika / „lagi ramai ataupun sepi‟ yang berperan
sebagai sirkumstan keterang lingkungan situasi dengan kata ٍٚٗ اّذ/ Indūmī /
Setting yang terlihat dalam visual iklan di atas adalah berada di dalam
sebuah ruangan kantor. Hal ini terbukti dengan adanya buku, pulpen, keyboard,
computer, dan lain-lain. Visual iklan tampak rujukan perhatian yang merupakan
produk yang ditawarkan yaitu Indomie, selanjutnya tertera juga lambang verbal
dan pengumuman utama yang melekat pada cup Indomie yang merupakan
pelengkap rujukan perhatian. Hal ini menunjukkan bahwa dimanapun berada tetap
Saudi muncul dalam dua kemasan, pertama dengan bungkusan pelastik dan dapat
yang lebih praktis dan dapat dikonsumsi hanya dengan menyeduhnya dengan air
panas, sehingga tidak perlu pemikiran panjang untuk menikmati Indomie dimana
untuk memahami pesan yang terdapat pada iklan tersebut. Penempatan gambar
pada iklan ini memiliki arti penting karena produsen berusaha untuk menarik
sebagai pusat dari iklan dengan menampilkan citra yang terpancar dari objek
tersebut.
83
khalayak atau konsumen. Hal ini dikarenakan partisipan pada iklan sedang
saat sedang sibuk bekerja di kantor, tanpa harus repot memasak, cukup dengan
Lambang
verbal
Proses dalam teks verbal iklan Indomie versi Arab di atas merupakan proses
mental yang di tandai dengan kata ط٘هٝ شٍٞا ماُ ىيرفن/ mā kāna li at-tafkīri yaṭūlu /
pengumuman utama pada khalayak atau konsumen. Selanjutnya salinan rasa yang
tertera di cup Indomie merupakan pengumuman kedua. Lalu di tambah kata ٍا
84
waktu. Hal ini menambah kelengkapan maksud yang di tuju, yaitu Indomie dapat
dinikmati kapan saja dan dimana saja tanpa harus berfikir panjang untuk memasak
konsumen menikmatinya, hanya cukup diseduh dengan air panas dan Indomie
siap dinikmati.
Setting yang terlihat dalam visual iklan di atas adalah berada di luar
ruangan. Hal ini terbukti dengan adanya pepohonan, kursi santai, dan lain-lain.
menunjukkan bahwa Indomie di Arab Saudi muncul dalam dua kemasan, pertama
kompor, kedua dengan bungkusan cup yang lebih praktis dan dapat dikonsumsi
hanya dengan menyeduhnya dengan air panas, sehingga tidak perlu pemikiran
panjang untuk menikmati Indomie dimana saja dengan proses penyajian yang
cepat.
untuk memahami pesan yang terdapat pada iklan tersebut. Penempatan gambar
pada iklan ini memiliki arti penting karena produsen berusaha untuk menarik
perhatian khalayak dengan menempatkan dua gambar model dua orang manusia
yang bertindak sebagai pusat dari iklan dengan menampilkan citra yang terpancar
Visual ini tidak terdapat demand atau tawaran langsung partisipan kepada
khalayak atau konsumen. Hal ini dikarenakan partisipan pada iklan sedang
85
saat santai bersama teman, tanpa harus repot memasak, cukup dengan
Pengumuman utama
Lambang verbal
Pengumuman
kedua
Proses dalam teks verbal iklan Indomie versi Arab di atas merupakan proses
material yang di tandai dengan kata ّنٖرٖا/ nakhatahā / „pilihan rasanya‟ dengan
visual berbagai macam rasa yang tersedia dalam saatu tempat, hal ini terbukti
dengan varian warna yang tampak pada visual iklan yang merupakan rujukan
melekat pada cup Indomie merupakan pengumuman kedua pada visual iklan.
86
Setting yang terlihat dalam visual iklan di atas adalah sebuah laci meja yang
berisikan varian rasa dari Indomie. Hal tersebut menunjukkan visual iklan sedang
berada dalam suatu ruangan yang memiliki meja dan di dalam meja tersebut
terdapat laci yang berisikan varian rasa indomie. Jika diperhatikan secara
menyeluruh iklan Indomie tersebut bahwa ruangan yang dimaksud adalah ruangan
untuk memahami pesan yang terdapat pada iklan tersebut. Penempatan gambar
pada iklan ini memiliki arti penting karena produsen berusaha untuk menarik
sebagai pusat dari iklan dengan menampilkan citra yang terpancar dari objek
tersebut. Visual ini tidak terdapat demand atau tawaran langsung partisipan
kepada khalayak atau konsumen. Hal ini dikarenakan partisipan tidak tampak
87
Setting
Rujukan
perhatian
Proses dalam teks verbal iklan Indomie versi Arab di atas merupakan proses
relasional yang di tandai dengan hubungan konteks antara kata ...ٍٚٗ اّذ...ٍٚٗاّذ
perkataan dengan kata ش ٍا ذفاصوٞ ٗاصو تغ/ wāṣil bigairi mā tufāṣil‟/ „terus tanpa
henti‟ yang berperan sebagai sirkumstan keterangan cara. Maka hubungan konteks
perangkat yang lazim berada dalam ruang keluarga seperti sofa, meja, dan lain-
lain adalah peralatan yang terdapat dalam ruang keluarga yang sedang menikmati
88
Indomie, dan esan akhir merupakan kata ش ٍا ذفاصوٞ ٗاصو تغ/ wāṣil bigairi mā
tufāṣil/ „terus tanpa henti‟ yang muncul dalam visual iklan merupakan
mengkonsumsi Indomie terus tanpa henti dimanapun dan kapanpun. Teks verbal
dan tampilan visual iklan memberikan maksud yang sempurnya yaitu produsen
untuk memahami pesan yang terdapat pada iklan tersebut. Penempatan gambar
pada iklan ini memiliki arti penting karena produsen berusaha untuk menarik
bertindak sebagai pusat dari iklan dengan menampilkan citra yang terpancar dari
objek tersebut.
Visual ini tidak terdapat demand atau tawaran langsung partisipan kepada
khalayak atau konsumen. Hal ini dikarenakan visual keluarga pada iklan sedang
memakan Indomie yang merupakan rujukan perhatian. Makan Indomie saat santai
saat santai bersama keluarga, tanpa harus repot memasak dan lama menunggu.
89
Setting
Penyajian Lambang
verbal
Rujukan
perhatian
Gambar 4.15 Komponen Unsur Generik
ٌىن ٕا قذٍْا
Lakum hᾱ qadamnᾱ
untuk kalian (indomie) kami mempersembahkan
Penerima Perkataan Proses:verbal/ pembicara
Proses dalam teks verbal iklan Indomie versi Arab di atas merupakan proses
yang berperan sebagai proses verbal dan sebagai pembicara, lalu perkataan
merupakan kata (Indomie) yang terletak di luar konteks verbalnya. Pada klausa ini
kuat hubungannya antara teks verbal dengan visual iklan, pada visual iklan
muncul Indomie sebagai rujukan perhatian pada tampilan visual iklan. Lambang
kata ٌ ىن/ lakum/ „untuk kalian‟ yang berperan sebagai penerima, menambah
lengkapnya maksud yang dituju oleh iklan. Penyajian Indomie turut menambah
Setting yang terlihat dalam visual iklan di atas adalah dalam ruang dapur di
tandai dengan perangkat-perangkat yang lazim berada dalam ruang dapur seperti
panci, kompor, dan lain-lain adalah peralatan yang terdapat dalam ruang dapur
90
Indomie ke dalam wadah yang berisikan air mendidih yang terletak di atas
kompor. Teks verbal dan tampilan visual iklan memberikan maksud yang
untuk memahami pesan yang terdapat pada iklan tersebut. Penempatan gambar
pada iklan ini memiliki arti penting karena produsen berusaha untuk menarik
bertindak sebagai pusat dari iklan dengan menampilkan citra yang terpancar dari
objek tersebut. Visual ini tidak terdapat demand atau tawaran langsung partisipan
kepada khalayak atau konsumen. Hal ini dikarenakan partisipan tidak tampak
Setting
Pengumuman
kedua
91
Proses dalam teks verbal iklan Indomie versi Arab di atas merupakan proses
relasional yang di tandai dengan hubungan konteks antara kata ذٝ جذ/ jadīdun/ „
baru‟ yang berperan sebagai tanda dengan kata َُ٘ٞ ض٘ستح خضاس تيٍٚٗ اّذ/ indūmī
syurbatun khuḍᾱrun bilīmūn/ „Indomie kuah sayur dengan lemon‟ yang berperan
relasional.
Setting pada visual iklan di atas adalah dalam ruang makan atau tepatnya
pada meja makan di tandai dengan perangkat-perangkat yang lazim berada dalam
ruang makan seperti kursi, meja, mangkok, dan lain-lain adalah peralatan yang
terdapat dalam ruang makan yang sedang menyajikan atau menampilkan Indomie
merupakan kata َُ٘ٞ ض٘ستح خضاس تيٍٚٗ اّذ/indūmī syurbatun khuḍᾱrun bilīmūn/
„Indomie kuah sayur dengan lemon‟ yang muncul dalam wujud asli pada visual
iklan menambah penjelasan bahwa produk Indomie ini adalah varian rasa yang
baru yaitu Indomie kuah ditambah sayuran dan bumbu lalu dengan ekstrak lemon
yang segar, dan dilengkapi dengan pengumuman kedua. Teks verbal dan tampilan
produk baru dari Indomie yaitu Indomie kuah yang kaya akan sayuran dan bumbu
92
pesan yang terdapat pada iklan tersebut. Penempatan gambar pada iklan ini
memiliki arti penting karena produsen berusaha untuk menarik perhatian khalayak
dengan menempatkan rasa baru dari Indomie yang bertindak sebagai pusat dari
iklan dengan menampilkan citra yang terpancar dari objek tersebut. Visual ini
tidak terdapat demand atau tawaran langsung partisipan kepada khalayak atau
konsumen. Hal ini dikarenakan partisipan tidak tampak pada visual iklan.
Setting
Rujukan
perhatian
Teks verbal iklan Indomie versi Arab di atas merupakan proses material
yang di tandai dengan kata ٍاذشمد/ mᾱ tarakta / „tidak ada yang tertinggal‟ dengan
pelaku melekat kepada verbalnya. Visual yang terlihat berupa tangan seseorang
pelastik. Pada kemasan Indommie tersebut turut hadir lambang verbal, dan
93
Selanjutnya kata تيذ/ biladu / „(satu) negeri‟ yang berfungsi sebaagai sirkumstan
keterangan tempat dan kata اال ٍا فرحرٖا/ illᾱ mᾱ fataḥtaha / „kecuali berhasil
Setting pada visual di atas tidak tampak jelas, oleh karena itu visual iklan di
atas hanya memiliki visual Indomie yang menjadi rujukan perhatian. Namun,
dengan demikian visual iklan Indomie tersebut tetap dapat menyampaikan pesan
pesan yang terdapat pada iklan tersebut. Penempatan gambar pada iklan ini
memiliki arti penting karena produsen berusaha untuk menarik perhatian khalayak
dengan menempatkan visual produk Indomie yang bertindak sebagai pusat dari
iklan dengan menampilkan citra yang terpancar dari objek tersebut. Visual ini
tidak terdapat demand atau tawaran langsung partisipan kepada khalayak atau
konsumen. Hal ini dikarenakan partisipan tidak tampak pada visual iklan.
94
Lambang
visual
Pengumuman
kedua
Teks verbal iklan Indomie versi Arab di atas merupakan proses mental yang
ditandai dengan kata صٝعا/ „ᾱisy / „hidup‟ yang berperan sebagai proses mental
dan sebagai pengindera, lalu kata ٍٚٗ اّذ/ Indūmī / „Indomie‟ berfungsi sebagai
fenomenon. Selanjutnya kata ج٘اّا/ jawᾱnᾱ / „di dalam diri kami‟ yang berperan
perangkat-perangkat yang lazim berada pada luar ruang dapur seperti pohon,
rumput, dan lain-lain adalah peralatan yang terdapat pada luar ruangan, yang
sedang menampilkan tiga (3) orang anak sedang duduk santai di luar ruangan
melalui pencahayaan alami oleh matahari, hal ini karena meraka berada di luar
95
sangat dekat dengan mereka. Bersamaan denga teks verbar yang di bacakan
memahami pesan yang terdapat pada iklan tersebut. Penempatan gambar pada
iklan ini memiliki arti penting karena produsen berusaha untuk menarik perhatian
pembaca dengan menempatkan gambar tiga anak laki-laki sedang bersantai sambil
dengan menampilkan citra yang terpancar dari objek tersebut. Hal ini
memberikan maksud bahwa Indomie dapat disantap kapan saja dan dimana saja
Rujukan
perhatian
Lambang
verbal
Pengumuman kedua
Gambar 4.19 Komponen Unsur Generik
96
Proses dalam teks verbal iklan Indomie versi Arab di atas merupakan proses
mental yang di tandai dengan kata اسرَرع/ istamta‟/ „(merasa senang)‟ yang
berperan sebagai proses mental dan sebagai pengindera, lalu kata ذٝ جذ/ jadīdun /
yang berperan sebagai sirkumstan keterangan lingkungan situasi, kata ٍٚٗ ٍِ اّذ/
min indūmī/ „dari indomie‟ yang berperan sebagai pengindrera, dan kata تحشاسج
سٝ اىفيفو االحضش اىحذ/ biḥarᾱrati al-filfili al-aḥḍari al-ḥadīṡi / „nikmati rasa pedas
cabai hijau‟ yang berperan sebagai fenomenon. Hal ini menambah lengkapnya
informasi rasa cabai hijau pada produk yang ditawarkan. Oleh sebab itu visual
iklan menunjukkan bahwa produk Indomie tersebut memiliki rasa pedas yang
diperoleh dari cabai hijau. Hubungan antara teks verbal dengan visual iklan
bahwa produk Indomie merupakan produk baru dengan rasa baru, sensasi pedas
yang dihasilkan dari cabai hijau memberikan semangat kepada masyarakat saat
97
memahami pesan yang terdapat pada iklan tersebut. Penempatan gambar pada
iklan ini memiliki arti penting karena produsen berusaha untuk menarik perhatian
pusat dari iklan dengan menampilkan citra yang terpancar dari objek tersebut.
Visual ini tidak terdapat demand atau tawaran langsung partisipan kepada
khalayak atau konsumen. Hal ini dikarenakan partisipan tidak tampak pada visual
iklan.
Pengumuman
uatama
Rujukan
perhatian
Pengumuman
utama
Pengumuman kedua
Proses dalam teks verbal iklan Indomie versi Arab di atas merupakan proses
relasional yang di tandai dengan hubungan konteks antara kata حٞح ٍقيٝشٞ ضعٍٚٗ اّذ/
98
dengan kata حاسج/ ḥᾱrrati / „pedas‟ yang berperan sebagai nilai. Maka hubungan
benar produk yang baru tersebut merupakan produk Indomie yang sah. Akhir
produk Indomie tersebut. Selanjutnya teks verbal dan tampilan visual iklan
dari Indomie yaitu Indomie dengan cabai hijau yang pedas. Lalu di tambah
produk yang baru ini yaitu Indomie goreng dengan rasa cabai hijau, dan produsen
memahami pesan yang terdapat pada iklan tersebut. Penempatan gambar pada
iklan ini memiliki arti penting karena produsen berusaha untuk menarik perhatian
pusat dari iklan dengan menampilkan citra yang terpancar dari objek tersebut.
Visual ini tidak terdapat demand atau tawaran langsung partisipan kepada
khalayak atau konsumen. Hal ini dikarenakan partisipan tidak tampak pada visual
iklan.
99
ritme musik, dan efek suara. Dalam komunikasi lisan, suara menjadi andalan
seperti suara lantang, lembut dan mendesah (Anstey dan Bull, 2010). Faktor-
faktor berikut yang dapat memberikan arti yang berbeda pada pesan dalam iklan
Keempat (4) iklan Indomie versi Arab tersebut memiliki latar yang
berbeda-beda. Hal inilah yang memberikan makna berbeda pada setiap iklannya.
Pada iklan pertama (1) terdapat lagu latar yang mengiringi unsur lingustik.
Sebenarnya unsur linguistik pada iklan pertama adalah lagu yang dibuat agar iklan
tambah menarik dan menjadi ciri khas tersendiri pada iklan lain. Bunyi musik ini
diiringi oleh lirik yang berupa bahasa lisan. Namun demikian tidak terdapat hal
yang mempengaruhi pemaknaan yang berbeda dari unsur audio ini. Pada iklan
kedua (2) hanya terdapat musik latar yang mengiringi unsur linguistik. Hal ini
bertujuan agar tampilan audio pada iklan ini lebih menarik. Selanjutnya pada iklan
ketiga (3) hanya terdapat musik yang mengiringi unsur linguistik. Hal ini
bertujuan untuk menambah seru suasana perbincangan. Pada iklan ini narator
adalah seorang anak laki-laki yang muncul pada tampilan visual. Tinggi
rendahnya nada yangmuncul dalam dialog antara anak laki-laki dan kedua teman
laki-lakinya, dari hal ini dapat diketahui sikap dan emosional penutur. Dan pada
iklan keempat (4) terdapat lagu latar yang mengiringi unsur linguistik. Sebenarnya
unsur linguistik pada iklan keempat (4) adalah lagu yang dibuat agar iklan tambah
menarik dan menjadi ciri khas tersendiri pada iklan lain. Namun demikian tidak
terdapat hal yang mempengaruhi pemaknaan yang berbeda dari unsur audio ini.
100
Hal ini memberikan maksud bahwa setiap Indomie yang baru muncul, maka
Unsur gestural merupakan sudut pandang yang diberikan pada gambar yang
ada pada iklan Indomie versi Arab. Sudut pandang tersebut muncul dari
interpretasi segala gerakan yang ada pada iklan. Seperti bercanda, melihat, dan
Unsur gestural pada iklan Indomie versi Arab secara garis besar di bagi
menjadi dua (2) bagian; yaitu yang berhubungan dengan pesan dan yang
anak perempuan dan beberapa anak laki-laki yang tergambar pada iklan
kemudahan bagi konsumen untuk mengetahui maksud dan pesan yang terdapat
dalam iklan Indomie versi Arab, baik pesan secara langsung maupun secara
101
perempuan dan beberapa anak laki-laki. Oleh sebab itu pergerakan atau aktifitas
dengan saling bercerita dan tertawa. Hal tersebut juga merupakan tawaran
terhadap produk Indomie versi Arab, dalam gambar di atas tidak terdapat produk
102
Indomie.
Unsur spatial dalam iklan Indomie versi Arab adalah bagaimana posisi
produk dan objek dalam iklan diposisikan. Anstey dan Bull (2010) menyatakan
bahwa unsur spatial berisikan aspek-aspek seperti jauh dekatnya letak objek, arah,
Iklan Indomie versi Arab muncul dalam bentuk kemasan dan ada juga yang
sudah diolah. Produk dalam bentuk kemasan dimunculkan pada sudut tertentu
tidak selalu di tengah. Sementra itu produk olahan digunakan dalam adegan
masak dan makan dalam iklan Indomie versi Arab. Pada umumnya iklan pertama
(1), kedua (2),dan keempat (4) ini tidak terdapat sosok yang menjadi model utama
dalam iklan sehingga pemosisian objek lain selalu berganti-ganti. Sedangkan pada
iklan ketiga (3) terdapat model iklan yang diperankan oleh seorang anak kecil. Hal
tersebut menggambarkan ciri khas anak-anak Arab pada iklan Indomie versi Arab.
Beberapa kali produk Indomie versi Arab muncul pada gambar iklan, baik
dalam bentuk kemasan maupun dalam bentuk siap saji. Pada pemosisian iklan
pertama (1) dan ketiga (3) tidak selalu berada di tengah atau menjadi pusat
perhatian namun tetap fokus (Kress dan Leeuwen, 2006), beda halnya pada
pemosisian iklan kedua (2) dan iklan keempat (4) menampilkan fokus produk
secara penuh (Kress dan Leeuwen, 2006). Hal tersebut terjadi karena prosuden
ingin memberikan maksud terhadap konsumen berupa produk yang simpel dari
segi kemasan, proses, sampai produk siap saji dan siap disantap.
103
produk, sebagai contoh iklan video ketiga (3) unsur linguistik yang mencul berupa
percakapan ketiga anak dengan topik sejarah munculnya Indomie. Namun visual
iklan yang muncul tidak berupa perjalanan sejarah, melainkan sosok anak yang
Indomie dari masih dalam kemasan, proses memasaknya sampai siap saji
dapat disaksikan pada tampilan visual iklan Indomie versi Arab secara
menyeluruh. Berikut merupakan tampilan visual iklan Indomie versi Arab yang
Reaktor
Nilai
informasi
104
Nilai
informasi
tidak berada di tengah dan bukan menjadi pusat perhatian, namun tidak berada di
belakang objek lain. Sedangkan gambar 4.24 walaupun objek berada di tengah,
namun letaknya berada di belakang objek lain yang merupakan objek tambahan
pada iklan.
Nilai
informasi
105
Gambar 4.25 produk dimunculkan secara utuh, di tengah dan tanpa ada
kontak dengan objek lain. Begitu juga dengan gambar 4.26 dimunculkan secara
utuh dan tanpa kontak dengan objek lain. Maka dapat dikatakan saliansi pada
gambar 4.25 dan gambar 4.26 penuh karena adanya kontras warna dan fokus pada
masing-masing produk.
4.2.2 Realisasi Teks Visual dan Teks Verbal Pada Iklan Indomie Versi
Arab
versi Arab. Realisasi terjadi karena terdapat hubungan antara teks visual dengan
teks verbal dalam iklan Indomie versi Arab. Hal ini terjadi karena produsen ingin
106
visual iklan Indomie versi Arab. Hal ini di tandai dengan latar tempat yaitu
bengkel dan kesibukan di dalamnya yang dimaknai dari kata ٍَٖا اّل ٍطغ٘ه/
apapun kesibukan (bekerja) kamu setiap hari, hal termasuk bekerja menjadi
montir.
mengingatkan kepada yang khalayak yang sibuk bekerja untuk tetap makan siang,
pada kedua kata di atas belum tampak tujuan iklan yaitu kata .ٍٚٗاّذ...ٍٚٗ اّذ/
maksud dan tujuan produsen tampak jelas yaitu apapun kesibukan kamu di siang
hari jangan lupa untuk makan siang, karena makan itu penting, gampang
makanlah Indomie. Pesan ini diperkuat dengan tampilan visual iklan yaitu seorang
montir sedang sibuk memperbaiki sebuh mobil, lalu datang teman lainnya dengan
107
dengan aktivitas masyarakat yaitu sibuk bekerja dan menyampaikan pesan betapa
pentingnya makan siang walau sedang sibuk bekerja. Penempatan gambar pada
iklan ini memiliki arti penting karena produsen berusaha untuk menarik perhatian
sebagai pusat dari iklan dengan menampilkan citra yang terpancar dari objek
Gambar 4.28 Kondisi di dalam Laci pada Iklan Indomie Versi Arab
visual iklan Indomie versi Arab. Hal ini ditandai dengan latar tempat yaitu sebuah
laci dengan menu Indimie di dalamnya yang dimaknai dari kata دسجلٚ عي/ ‟alā
durjika/ „di lacimu‟, kata tersebut menjelaskan bahwa terdapat pilihan rasa
informasi bahwa terdapat beberapa varian rasa yang tersedia untuk Indomie.
Kedua kata di atas memberikan penjelasan bahwa terdapat beberapa varian rasa
untuk Indomie, varian rasa tersebut terdapat di dalam laci. Sedangkan kata ٚعي
108
Indomie terdapat di dalam laci meja. Setelah muncul kata tersebut maka maksud
dan tujuan produsen tampak jelas yaitu Indomie memeiliki berbagai verian rasa,
varaian rasa tersebut dapat anda jumpai di dalam laci meja anda. Konteks iklan
tersebut menunjukkan pegawai yang sedang bekerja di kantor. Pesan ini diperkuat
dengan tampilan visual iklan yaitu terdapat beberapa varian rasa Indomi yang
varian rasa dan menyampaikan pesan bahwa pilihan rasanya terdapat di dalam laci
anda. Penempatan gambar pada iklan ini memiliki arti penting karena produsen
laci dengan berisikan varian rasa Indomie yang bertindak sebagai pusat dari iklan
dengan menampilkan citra yang terpancar dari objek tersebut. Konteks di atas
merupakan laci meja yang berada di kantor, dengan adanya varian rasa Indomie di
laci meja kerja maka tidak perlu repot untuk makan walau sedang sibuk bekerja.
jadīdun indūmī
syurbatun khuḍᾱrun
bilīmūn
Baru! Indomie kuah
sayur dengan lemon
109
visual iklan Indomie versi Arab. Hal ini ditandai dengan pelengkap yaitu irisan
lemon, dimaknai dari kata َُ٘ٞ تي/ bilīmūn / „lemon‟, kata tersebut menjelaskan
khuḍᾱrun / „Baru! Indomie kuah sayur‟ kat ini menegaskan terhadap khalayak
bahwa produk Indomie yang di tawarkan adalah rasa baru yaitu dengan tambahan
lemon. Setelah muncul kata tersebut maka maksud dan tujuan produsen tampak
jelas yaitu memberikan informasi bahwa terdapat Indomie dengan rasa baru yaitu
Indomie dengan beragam sayuran dan bumbu yang berkuah serta ditambah
diperkuat dengan tampilan visual iklan yaitu tampilan irisan lemon yang muncul
Sebab itu produsen menampilkan visual irisan lemon yang menjadi pesan
penting dalam iklan ini. Penempatan gambar pada iklan ini memiliki arti penting
menempatkan visual Indomie dengan irisan lemon yang bertindak sebagai pusat
dari iklan dengan menampilkan citra yang terpancar dari objek tersebut. Konteks
di atas merupakan informasi varian rasa baru dari Indomie, yaitu Indomie kuah
sayur dengan irisan lemon yang menambah segar rasa Indomie, kini dapat
110
visual iklan Indomie versi Arab. Hal ini ditandai dengan tampilan visual sayuran
dan bumbu, dimaknai dari kata تاىخضشٗاخ ٗاىثٖاساخْٜ اىغ/ al-ganiyyi bi al-
khuḍrawᾱti wa al-bahᾱrᾱti / „yang kaya akan sayuran dan bumbu‟, kata tersebut
Selanjutnya kata ٚو ٍِ اىطشق االقصٞ ذخ/ Takhayyal min al-syarqī al-aqṣa /
„Banyangkan! dari ujung timur‟ kata ini memberikan maksud bahwa khalayak di
minta untuk membayangkan dari ujung timur yang kaya akan sayuran dan bumbu.
tawarkan adalah kaya akan sayuran dan bumbu. Setelah muncul kata tersebut
maka maksud dan tujuan produsen tampak jelas yaitu memberikan informasi
bahwa Indomie tersebut tapil dengan beragam sayuran dan berbagai macam
bumbu yang berasal dari ujung Timur. Pesan ini diperkuat dengan tampilan visual
111
langsung dengan keberagaman sayuran dan bumbu yang terdapat dalam rasa
Indomie. Penempatan gambar pada iklan ini memiliki arti penting karena
gambar bermacam sayuran dan bumbu yang bertindak sebagai pusat dari iklan
dengan menampilkan citra yang terpancar dari objek tersebut. Konteks di atas
menyatakan Indomie tersebut memiliki rasa yang lezat dan istimewa dengan
beragam sayuran dan bumbu yang berasal dari ujung Timur Negara Arab Saudi.
Gambar 4.32 Kebersaamaan Dengan Teman pada Iklan Indomie Versi Arab
visual iklan Indomie versi Arab. Hal ini ditandai dengan latar tempat duduk
bersama dengan teman saambil menikmati indomie yang dimaknai dari kata ًٍادا
ٍٚٗ ٍعْا اّذ/ mᾱdᾱma ma‟nᾱ indūmī / „selama ada indomie disisi kita‟, kata tersebut
menjelaskan bahwa Indomie selalu bersama dengan kita, hal ini menunjukkan
112
informasi bahwa jangan pernah merasa takut dengan apapun. Pada kontek kedua
kata di atas memberikan penjelasan bahwa jangan takut dengan apapun selama
bersama kita ada Indomie. Sedangkan kata ؟ٜ٘ضٝٗ ةٞ ط/ ṭayyib wa yūsyī?/ „oke
bagimana dengan yusyi?‟ sebagai vokatif sebagai nama orang. Konteks dalam
perkataan ini adalah tiga orang anak laki-laki yang sedang bersantai sambil
menjawab dengan mengaitkannya dengan cerita masa lalu. Dalam hal ini
dengan keceriaan bersama sahabat. Penempatan gambar pada iklan ini memiliki
arti penting karena produsen berusaha untuk menarik perhatian pembaca dengan
bincang dengan makan Indomie bertindak sebagai pusat dari iklan dengan
Keseluruhan dari kata tersebut maka maksud dan tujuan produsen tampak
jelas yaitu jangan takut terhadap apapun selama Indomie bersama kita. Konteks
iklan tersebut menunjukkan menceritakan keadaan masa lalu yang takut dengan
terhadap Rajanya, cerita di atas merupakan cerita dongeng yang di susun oleh
produsen agar sesuai dengan sasaran aitu anak-anak. Maksud dan tujuan teks ini
diperkuat dengan tampilan visual iklan yang menunjukkan tiga anak laki-laki
113
iklan Indomie versi Arab. Hal ini ditandai dengan pelengkap yaitu cabai hijau,
dimaknai dari kata سٝ اسرَرع تحشاسج اىفيفو االحضش اىحذ/ istamta‟ biḥarᾱrati al-filfili al-
aḥḍari al-ḥadīṡi / „nikmati rasa pedas cabai hijau‟, kata tersebut menjelaskan hal
yang baru dalam rasa Indomie dengan rasa pedasnya cabai hijau.
Selanjutnya kata ٍٚٗ ٍِ اّذ...ذٝ جذ/ jadīdun… min indūmī / „Baru ...dari
indomie‟ kata ini menegaskan terhadap khalayak bahwa produk Indomie yang di
tawarkan adalah rasa baru yaitu dengan pedasnya cabai hijau. Setelah muncul kata
tersebut maka maksud dan tujuan produsen tampak jelas yaitu memberikan
informasi bahwa terdapat Indomie dengan rasa baru yaitu Indomie goreng dengan
pedasnya cabai hijau. Pesan ini diperkuat dengan tampilan visual iklan yaitu
tampilan cabai hijau sebagai latar dan di atasnya terdapat kemasan Indomie
varian rasa baru yaitu cabai hijau. Penempatan gambar pada iklan ini memiliki arti
menempatkan satu gambar kemasan Indomie dengan varian rasa cabai hijau yang
114
objek tersebut. Konteks di atas merupakan pesan bahwa terdpat varian rasa baru
pada Indomie yaitu dengan rasa cabai hijau. Cabai hijau tampak pada latar
iklan Indomie versi Arab. Hal ini ditandai dengan pelengkap yaitu kemasan
Indomie goreng, dimaknai dari kata حٞح ٍقيٝشٞ ضعٍٚٗ اّذ/ indūmī sya‟iriyyati
khalayak bahwa produk Indomie yang di tawarkan adalah Indomie goreng pedas.
Visual ini berkaitan dengan visual sebelumnya, yaitu Indomie goreng rasa cabai
hijau. Setelah muncul kata tersebut maka maksud dan tujuan produsen tampak
jelas yaitu memberikan informasi bahwa terdapat Indomie dengan rasa baru yaitu
Indomie goreng dengan pedasnya cabai hijau. Pesan ini diperkuat dengan
tampilan visual iklan yaitu tampilan kemasan Indomie dengan gambar cabai hijau
115
tersebut.
langsung varian rasa baru yaitu cabai hijau. Hal ini selaras dengan pendapat Sari
(2017:240) yaitu penempatan gambar pada iklan ini memiliki arti penting karena
gambar kemasan Indomie dengan varian rasa cabai hijau yang bertindak sebagai
pusat dari iklan dengan menampilkan citra yang terpancar dari objek tersebut.
Konteks di atas merupakan pesan bahwa terdapat varian rasa baru pada Indomie
yaitu dengan rasa cabai hijau. Pedasnya cabai hijau tampak pada latar belakang
116
5.1 Simpulan
berikut:
1. Keempat iklan Indomie versi Arab memiliki kelima unsur semiotik yaitu,
unsur linguistik, unsur visual, unsur audio, unsur gestural, dan unsur
spatial. Pada unsur linguistik hanya terdapat empat proses saja, yaitu
pada iklan. Pada visual iklan hanya terdapat tujuh unsur generik yaitu
117
32,99% dan modalitas yang beragam dalam iklan Indomie versi Arab.
musik dalam tampilan verbal iklan. Pada unsur gestural terdapat tujuh (7)
kali gestur makan bersama, lima (5) kali gestur memasak, dan dua (2) kali
pemosisian yang berbeda-beda, pada iklan pertama (1) dan ketiga (3) tidak
selalu berada di tengah namun tetap fokus, dan pada iklan kedua (2) dan
maka tidak seluruhnya jenis multimodal terdapat pada iklan Indomie versi
Arab.
2. Teks visual dan teks verbal dalam iklan Indomie versi Arab dapat
terealisasi dengan adanya teks verbal yang diucapkan oleh seorang narator
bersamaan dengan visual iklan yang muncul. Realisasi tersebut pada teks
tujuan dan maksud produsen kepada khalayak. Hal ini tidak akan terjadi
apabila unsur verbal atau visual saja yang muncul dan sesui dengan
118
1. Pada penelitian ini yang diteliti adalah produk asli Indonesia yaitu Indomie
Negara tujuan.
tahapan fungsi logis pada fungsi ideasional dan tahapan fungsi tekstual.
5. Kesulitan dalam penelitian ini adalah masih minimnya kajian yang sejenis
yaitu dengan data dan sumber data dalam bahasa Arab, seperti transitivitas
119
Bateman, J. A. dan Karl-H. S.. (2012). Multimodal Film Analysis: How Films
Mean. New York: Routledge.
ChadIer, D.. (2007). Semiotics: The Basics. Edisi Kedua. London: Routledge.
Kotler, P. dan Keller, K. L., Alih Bahasa Benyamin Molan. 2007. Manajemen
Pemasaran. Edisi Keduabelas, Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks.
Kress, G dan Theo. V. L. 2001. Multimodal Discourse The Modes and Media of
Comtemporary Communication. Great Britian: Arnold.
Kress, G dan Theo. V. L. 2006. Reading Images. Routledge: London & New
York.
120
Sari, Y. 2017. “ Multimodalitas Dalam Gambar Iklan Luwak White Koffie Versi
Lee Min-Ho”. Jurnal Metalingua, Vol. 15 No. 2. Universitas Erlangga.
Sinar, T. S. 20l3. "Komposisi Teks IkIan Sariayu Martha Tilaar: Suatu Analisis
Multimodal” Buku Prosiding Semiotik, Pragmatik .dan Kebudayaan.
Jakarta: Departemen Linguistik Fakultas IImu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia, hal 364-375.
Sinar, T. S. 2018. Analisis Wacana Multimodal Teori Linguistik Sistemik
Fungsional. Medan: USU Press.
Sofian, A. 2008. „Jalan Lain Mengalirkan Riyal dari Saudi‟. Majalah AKSES.
121
Tohe, A. 2005. “Bahasa Arab Fusha dan Amiyah Serta Problematikanya” Jurnal
BAHASA DAN SENI, Tahun 33, No. 2, Agustus 2005. Jurusan Sastra Arab
Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Malang.
122
ٍَٖا اىَناُ ال تس٘اك اُ ضاء ال،ٍٚٗ اّذ...سأه ىلٝ ةٞا طٝ ٌٍَٖا اى٘قد ٍَٖا اىَطع
شٞ ٍا ماُ ىيرفن،...ٍٚٗاّذ...ٍٚٗ اّذٙ ٍَٖا اّل ٍطغ٘ه ٌٍٖ اُ ذرغذ، ٍٚٗ اّذ... لٞح٘ى
...ٍٚٗ اّذ...ٍٚٗ اّذ، دسجلٚ عي... دسجلٚ ٍضاجل ّنٖرٖا عيٚط٘ه ميٖا عيٝ ٍا،ط٘هٝ
ْٜ اىغٍِٚ اىطشق االقص وٞ ذخ# ش ٍا ذفاصوٞ ٗاصو تغ...ٍٚٗ اّذ،...ٍٚٗاّذ
ٍٚٗذ اّذٝ جذ,َُ٘ٞ سائع ٍْقاش ىٍٚٗ طعٌ اّذْٖٚا فٞتاىخضشٗاخ ٗاىثٖاساخ قذٍْإا ىنٌ تع
, تالد ضْجااٗسٜ ٕزا صاحة اىَطعٌ ف, ٍٚٗ اعشف سش اّذٚ اتغ# َُ٘ٞض٘ستح خضاس تي
ٗىَا ٗصو اىخثش, ٍِ ج٘اٜغيٞ اىثيذ ماُ تًٍٚٗ٘ امرطف اّذٝ ,ٜ سا ف٘ضٜ٘ضٝ َٔماُ اس
ح ٍاٝ٘ش ىفد تشاحرٖا تغاٞ اىج,٘ش ٍاذشمد تيذ اال ٍا فرحرٖاٞ اسسو ٗساءٕا ج,حامٌ ذاذاس
,! حامٌ ذاذاس ٍاضافٚثقٝ ٍٚٗ ال ذخاف٘ا ٍاداً ٍعْا اّذ,؟ٜ٘ضٝٗ ةٞ ط,حرٖاٍٝيو ج٘ س
ٍٚٗ اّذ,سٝ اسرَرع تحشاسج اىفيفو االحضش اىحذٍٚٗ ٍِ اّذ...ذٝ جذ# ص ج٘اّاٝ عاٍٚٗاّذ
حاسج...حٞح ٍقيٝشٞضع
„abgᾱ a‟rifu sarru indūmī, hażᾱ ṣᾱḥibu al-maṭ‟ami fī bilᾱdi syanjᾱaur, kᾱna
ismuhu yūsyī sᾱfūsyī, yaumun iktasyafa indūmī al-biladu kᾱna baigalī min
123
ḥᾱkimu tᾱtᾱru mᾱsyᾱfa! Indūmī „ᾱisy jawᾱnᾱ‟. # „jadīdun… min indūmī istamta‟
„Pada waktu kapanpun dan di restouran manapun kamu akan ditemani… Indomie,
di manapun kamu berada, lagi ramai ataupun sepi ada Indomie...,betapa sibuknya
panjang buat makan, gak lama kok, makanlah! Sesuai seduhanmu (seleramu),
Banyangkan dari ujung timur yang kaya akan sayuran dan bumbu, kami
persembahkan untuk kalian hal yang persis (spesifik) dalam rasa Indomie yang
lezat, dengan irisan lemon. Baru! Indomie kuah sayur dengan lemon. # Aku ingin
tahu rahasia indomie, ada seorang pemilik restoran di negeri syanjaur, namanya
dalam, dan ketika berita itu sampai keraja tartar, dia mengutus tentara dibelakang
negeri itu. Tidak ada satu negripun yang tertinggal kecuali berhasil
udara segar, oke bagimana dengan yusyi? jangan takut selama ada indomie disisi
kita. Raja tartar tetap tak akan bisa melihatnya. Indomie selalu hidup di dalam diri
kami. # Baru ...dari indomie nikmati rasa pedas cabai hijau, indomie
goreng…pedas‟.
124
125
126
2. Klausa 2
ٍٚٗ اّذ... لٍَٖٞا اىَناُ ال تس٘اك اُ ضاء ال ح٘ى
mahmā al-makānu lā bisiwāka 'in syā'a lā ḥaulaika…. Indūmī
di manapun kamu berada lagi ramai ataupun sepi ada Indomie..
ٍٚٗاّذ (adalah) لٞال تس٘اك اُ ضاء ال ح٘ى ٍَُٖا اىَنا
Indūmī lā bisiwāka 'in syā'a lā ḥaulaika mahmā al-makānu
Indomie lagi ramai ataupun sepi di manapun kamu berada
Tanda Proses: Sirkumstan: keterangan: lingkunganSirkumstan: keterangan:
relasional situasi. lokasi tempat
Mood Residu
Pernyataan
3. Klausa 3
..ٍٚٗاّذ...ٍٚٗ اّذٍَٖٙا اّل ٍطغ٘ه ٌٍٖ اُ ذرغذ
mahmā 'innaka masygūl muhimmun an tatagaddā indūmī...indūmī...
apapun kesibukan kamu penting makan siang dengan Indomie…Indomie…
.ٍٚٗاّذ...ٍٚٗاّذ ٌٍٖٙ اُ ذرغذ ٍَٖا اّل ٍطغ٘ه
indūmī...indūmī... Muhimmun an tatagaddāmahmā 'innaka masygūl
dengan dengan Penting makan siang apapun kesibukan kamu
Indomie…Indomie…
Atribut Proses: relasional Sirkumstan keterangan
Lingkungan
Mood Residu
Tawaran
4. Klausa 4
ط٘هٝ شٍٞا ماُ ىيرفن
mā kāna li at-tafkīri yaṭūlu
tidak perlu pemikiran panjang
ط٘هٝ شٍٞا ماُ ىيرفن
yaṭūlu mā kāna li at-tafkīri
127
5. Klausa 5
ط٘هٝ ٍا
mā yaṭūlu
gak lama kok
ط٘هٝ ٍا
mā yaṭūlu mā
lama kok (panjang) (berfikir) gak
Proses: mental/pengindera
Residu Mood
Pernyataan
6. Klausa 6
ٍضاجلٚميٖا عي
Kulhā „alā mazājika
Makanlah, Sesuai seleramu
ٍضاجلٚعي ٕا مو
„alā mazājika Hā Kul
Sesuai seleramu (Indomie) Makanlah
Sirkumstaan: keterangan lokasi waktu Gol Proses:
material/pelaku
Residu
Perintah
7. Klausa 7
دسجلٚ عي... دسجلّٚنٖرٖا عي
nakhatahā „alā durjika... ‟alā durjika
pilihan rasanya ada di lacimu… di lacimu
دسجلٚ عي... دسجلٚعي ٕا ّنٖح
„alā durjika... ‟alā durjika Hā Nakhata
di lacimu… di lacimu (Indomie)
pilihan rasa
Sirkumstan: keterangan lokasi waktu Gol Proses: material/pelaku
Mood Residu
Pernyataan
8. Klausa 8
ش ٍا ذفاصوٞ ٗاصو تغ...ٍٚٗ اّذ،...ٍٚٗ اّذ...ٍٚٗ اّذ...ٍٚٗاّذ
Indūmī… Indūmī… Indūmī…, Indūmī…wāṣil bigairi mā tufāṣil‟
Indomie…Indomie…Indomie…Indomie…,Indomie….terus tanpa henti.
ش ٍا ذفاصوٞٗاصو تغ (adalah) ...ٍٚٗ اّذ...ٍٚٗ اّذ....ٍٚٗ اّذ،...ٍٚٗاّذ
wāṣil bigairi mā tufāṣil Indūmī… Indūmī… Indūmī…,
128
2. VIDIO 2
9. Klausa 9
تاىخضشٗاخ ٗاىثٖاساخْٜ اىغٚو ٍِ اىطشق االقصٞذخ
Takhayyal min al-syarqī al-aqṣa al-ganiyyi bi al-khuḍrawᾱti wa al-
bahᾱrᾱti
Banyangkan, dari ujung timur yang kaya akan sayuran dan bumbu
تاىخضشٗاخ ٗاىثٖاساخْٜاىغ ٍِٚ اىطشق االقص وٞذخ
al-ganiyyi bi al-khuḍrawᾱti min al-syarqī al-aqṣa Takhayyal
wa al-bahᾱrᾱti dari ujung timur Banyangkan
yang kaya akan sayuran dan
bumbu
Sirkumstan: keterangan Sirkumstan:keterangan Proses:
lingkungan: situasi tempat verbal/
pembicara
Residu
Perintah
10. Klausa 10
ٌقذٍْإا ىن
qadamnᾱhᾱ lakum
kami persembahkan untuk kalian
ٌىن ٕا قذٍْا
Lakum hᾱ qadamnᾱ
untuk kalian (indomie) kami persembahkan
Penerima Perkataan Proses:verbal/ pembicara
Residu Mood
Tawaran
11. Klausa 11
َُ٘ٞ سائع ٍْقاش ىٍٚٗ طعٌ اّذْٖٚا فٞتع
bi‟ainihᾱ fī ṭa‟mi indūmī rᾱi‟un minqaᾱsyun līmūn,
hal yang persis (spesifik) dalam rasa Indomie yang lezat dengan irisan lemon
َُ٘ٞسائع ٍْقاش ى (adalah) ٍٚٗ طعٌ اّذْٖٚا فٞتع
rᾱi‟un minqaᾱsyun bi‟ainihᾱ fī ṭa‟mi indūmī
līmūn hal yang persis (spesifik) dalam rasa
Indomie
Nilai Proses: Tanda
relasioal
identifkasi
Residu Mood
129
12. Klausa 12
َُ٘ٞ ض٘ستح خضاس تيٍٚٗذ اّذٝجذ
jadīdun indūmī syurbatun khuḍᾱrun bilīmūn
Baru, Indomie kuah sayur dengan lemon.
َُ٘ٞ ض٘ستح خضاس تيٍٚٗاّذ (adalah) ذٝجذ
indūmī syurbatun khuḍᾱrun bilīmūn Jadīdun
Indomie kuah sayur dengan lemon Baru
Nilai Proses: relasional: Tanda
identifiksi
Residu Mood
Pernyataan
3. VIDIO 3
13. Klausa 13
ٍٚٗ اعشف سش اّذٚاتغ
„abgᾱ a‟rifu sirru indūmī
Aku ingin tahu rahasia Indomie
ٍٚٗسش اّذ اعشفٚاتغ
sirru indūmī „abgᾱ a‟rifu
rahasia indomie Aku ingin tahu
perkataan Proses: verbal/pembicara
Mood Residu
Pernyataan
14. Klausa 14
تالد ضْجااٗسٜٕزا صاحة اىَطعٌ ف
hażᾱ ṣᾱḥibu al-maṭ‟ami fī bilᾱdi syanjᾱaur
ada seorang pemilik restoran di negeri syanjaur
تالد ضْجااٗسٜف ٌصاحة اىَطع (adalah) ٕزا
fī bilᾱdi syanjᾱaur ṣᾱḥibu al-maṭ‟ami hażᾱ
di negeri syanjaur seorang pemilik restoran ini
Sirkumstan: keterangan Nilai Proses:relasional tanda
tempat :kepemilikan
Residu Mood
Pernyataan
15. Klausa 15
ٜ سا ف٘ضٜ٘ضٝ َٔماُ اس
kᾱna ismuhu yūsyī sᾱfūsyī
namanya Yusyi Safusyi
ٜ سا ف٘ضٜ٘ضٝ (adalah) َٔماُ اس
yūsyī sᾱfūsyī kᾱna ismuhu
yusyi safusyi namanya
Atribut Proses: relasional:atribut Penyandang
130
16. Klausa 16
ًٍٚٗ٘ امرطف اّذٝ
yaumun iktasyafa indūmī
pada hari ditemukannya indomie,
ٍٚٗاّذ امرطف ً٘ٝ
Indūmī Iktasyafa Yaumun
Indomie Menemukan Hari
Gol Proses: material/pelakuSirkumstan:
keterangan waktu
Mood Residu
Pernyataan
17. Klausa 17
ٍِ ج٘اٜغيٝ ُاىثيذ ما
al-biladu kᾱna yaglī min jawwan
negeri seperti air mendidih dari dalam
ٍِ ج٘ا ٜغيٝ ُما اىثيذ
min jawwan kᾱna yaglī al-biladu
dari dalam seperti air mendidih negeri
Sirkumstan: keterangan tempat Proses: material/pelaku Pelaku
Residu Mood
Pernyataan
18. Klausa 18
ٗىَا ٗصو اىخثش حامٌ ذاذاس
wa lammᾱ waṣala al-khabaru ḥakimu tᾱtᾱru
dan ketika berita itu sampai keraja Tartar
حامٌ ذاذاس اىخثش ٗىَا ٗصو
ḥakimu tᾱtᾱru al-khabaru wa lammᾱ waṣala
keraja tartar berita dan ketika itu sampai
Penerima Perkataan Proses: verbal/pembicara
Residu Mood
Pernyataan
19. Klausa 19
٘شٞاسسو ٗساءٕا ج
arsala warᾱuhᾱ juyūsyan
dia mengutus tentara dibelakang negeri itu
٘شٞج ٗساءٕا اسسو
juyūsyan warᾱuhᾱ Arsala
tentara dibelakang negeri itu Mengutus
Gol Sirkumstan: keterangan:
Proses: material/pelaku
tempat
131
20. Klausa 20
ٍاذشمد تيذ
mᾱ tarakta biladu
Tidak ada satu negeripun yang tertinggal
تيذ ٍاذشمد
Biladu mᾱ tarakta
(satu) Negeri Tidak ada yang
tertinggal
Sirkumstan: keterangan: Proses:
tempat material/pelaku
Mood Residu
Pernyataan
21. Klausa 21
اال ٍا فرحرٖا
illᾱ mᾱ fataḥtaha
kecuali berhasil ditaklukkannya
فرحرٖا اال ٍا
fataḥtaha illᾱ mᾱ
Berhasil ditaklukkannyakecuali
Proses: material/pelaku
Residu Mood
Pernyataan
22. Klausa 22
حرٖاٝح ٍا ٍيو ج٘ سٝ٘ش ىفد تشاحرٖا تغاٞاىج
al-juyūsyu lafata birᾱḥatihᾱ bigᾱyati mᾱ malalu jawwu rīḥatihᾱ
tentara terpanggil untuk beristirahat dengan tujuan agar tidak bosan dengan
menghirup udara segar
132
24. Klausa 24
! حامٌ ذاذاس ٍاضافٚثقٝ
yabqᾱ ḥᾱkimu tᾱtᾱra mᾱsyᾱfa
Raja tartar tetap tak akan bisa melihatnya.
ٍاضاف حامٌ ذاذاس ٚثقٝ
mᾱsyᾱfa ḥᾱkimu tᾱtᾱra yabqᾱ
penghalang/penutup Raja tartar tetap
Perkataan Pembicara Proses: verbal/pembicara
Mood Residu
pernyataan
25. Klausa 25
ص ج٘اّاٝ عاٍٚٗاّذ
Indūmī „ᾱisy jawᾱnᾱ‟
Indomie selalu hidup di dalam diri kami.
ج٘اّا صٝعا ٍٚٗاّذ
jawᾱnᾱ‟ „ᾱisy Indūmī
di dalam diri kami selalu hidup Indomie
Sirkumstan:keterangan Proses: Fenomenon
lokasi tempat mental/pengindra
Residu Mood
Pernyataan
4. VIDIO 4
26. Klausa 26
سٝ اسرَرع تحشاسج اىفيفو االحضش اىحذٍٚٗ ٍِ اّذ...ذٝجذ
jadīdun… min indūmī istamta‟ biḥarᾱrati al-filfili al-aḥḍari al-ḥadīṡi
Baru ...dari indomie nikmati rasa pedas cabai hijau
سٝاسرَرع تحشاسج اىفيفو االحضش اىحذ ٍٍِٚٗ اّذ ذٝجذ
biḥarᾱrati al-filfili al- istamta‟ min indūmī Jadīdun
aḥḍari al-ḥadīṡi merasa dari Baru
pedas cabai hijau senang indomie
Fenomenon Proses: Pengindra Sirkumstan:
mental/ keterangan
133
27. Klausa 27
حاسج...حٞح ٍقيٝشٞ ضعٍٚٗاّذ
indūmī sya‟iriyyati maqliyati…..ḥᾱrrati
indomie goreng ....pedas.
حاسج (adalah) حٞح ٍقيٝشٞ ضعٍٚٗاّذ
ḥᾱrrati indūmī sya‟iriyyati maqliyati
panas indomie goreng
Nilai Proses:relasional Tanda
identifikasi
Residu Mood
Pernyataan
IKLAN 1
1 22
2 23
3 24
4 25
5 26
134
7 28
8 29
9 30
10 31
11 32
12 33
13 34
14 35
135
16 37
17 38
18 39
19 40
20 41
21
IKLAN 2
1 10
136
3 12
4 13
5 14
6 15
7 16
8 17
IKLAN 3
137
2 13
3 14
4 15
5 16
6 17
7 18
8 19
138
10 21
11 22
IKLAN 4
1 12
2 13
3 14
4 15
139
6 17
7 18
8 19
9 20
10 21
11
140