Self Presentation

Dua proses intervensi secara khusus mungkin penting dalam menjelaskan hubungan antara
komunikasi online dan hasil-hasilnya pada perkembangan sosial remaja: self-dis-closure dan self-
presentation. Pengungkapan diri didefinisikan sebagai pengungkapan informasi intim tentang diri
seseorang (Derlega, Metts, Petronio, & Margulis, 1993). Presentasi diri mengacu pada kontrol
remaja tentang bagaimana mereka dipersepsikan oleh orang lain dengan secara selektif
menghadirkan aspek diri mereka (Leary, 1996). Pengungkapan diri dan presentasi diri adalah dua
proses yang terkait erat, tetapi tidak dapat dipertukarkan (Schlenker, 1986). Pengungkapan diri
berlaku terutama untuk pengembangan hubungan dan merupakan proses penting dalam
membentuk dan mempertahankan hubungan (Altman & Taylor, 1973). Presentasi diri lebih bisa
diterapkan; ini berlaku untuk setiap presentasi strategis diri sendiri, tidak harus dalam konteks
hubungan. Pengungkapan diri dan presentasi diri memenuhi beberapa fungsi sosial utama dalam
perkembangan remaja (Buhrmester & Prager, 1995; Leary & Kowalski, 1990; Steinberg, 2001).
Pertama, mereka sangat penting dalam membentuk dan memelihara hubungan (Rubin & Shenker,
1978). Kedua, mereka memainkan peran dalam pengembangan identitas remaja. Dengan mencoba
berbagai identitas dan belajar dari respons lain terhadap identitas ini, remaja dapat memutuskan
untuk mengintegrasikan identitas ini dalam konsep diri mereka (Schlenker, 1986). Selain itu,
remaja terus-menerus membandingkan cara mereka mengungkapkan dan menampilkan diri
mereka dengan perilaku teman sebaya mereka untuk memvalidasi pendapat, sikap, dan nilai-nilai
mereka. Akhirnya, pengungkapan diri dan presentasi diri mempengaruhi harga diri dan
kesejahteraan. Pertama, umpan balik yang diterima remaja pada pengungkapan diri dan presentasi
diri mereka dapat mempengaruhi harga diri dan kesejahteraan karena mereka menggunakan umpan
balik ini untuk memvalidasi diri mereka (Leary & Kowalski, 1990). Kedua, pengungkapan diri
dan presentasi diri